Pada akhir pembelajaran selalu dilakukan proses penilaian terhadap hasil pembelajaran peserta didik. Terdapat beberapa istilah yang terkait dengan penilaian yaitu assesmen, pengukuran dan evaluasi yang sampai saat ini masih banyak yang sulit membedakan ketiga istilah ini. Adapun perbedaan ketiganya yaitu 1. Assesmen adalah proses untuk mendapatkan data/informasi dari proses pembelajaran yang bertujuan untuk memantau perkembangan proses pembelajaran serta memberikan umpan balik baik kepada guru maupun kepada peserta didik. Terdapat berbagai macam jenis assesmen dan salah satunya adalah tes. Assesmen misalnya tes, menghasilkan informasi pencapaian relatif terhadap tujuan pembelajaran. Setelah diperoleh hasil assesmen maka dilakukan proses pengukuran ataupun evaluasi. 2. Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu hal dengan satuan ukuran tertentu sehingga sifatnya menjadi kuantitatif. Lebih jelasnya pengukuran dapat diartikan sebagai proses penyematan atribut atau dimensi atau kuantitas terhadap hasil asesmen dengan membandingkannya terhadap suatu instrumen standar. Setelah dilakukan pengukuran maka hasilnya dapat digunakan sebagai bahan evaluasi. 3. Evaluasi menurut Kumano (2001) merupakan penilaian terhadap data yang dikumpulkan melalui kegiatan asesmen. Sementara itu menurut Calongesi (1995) evaluasi adalah suatu keputusan tentang nilai berdasarkan hasil pengukuran. Berdasarkan defenisi-defenisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa evaluasi merupakan suatu proses yang sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan sampai sejauhmana tujuan-tujuan pengajaran telah dicapai oleh siswa atau dengan kata lain, evaluasi merupakan pemberian makna terhadap hasil assesmen dan/atau pengukuran. Untuk memudahkan pemahaman berikut adalah contoh proses pada pembelajaran di kelas yang digolongkan sebagai assesmen, pengukuran, dan evaluasi. Contoh assesmen adalah pemberian tugas maupun penyelenggaraan ujian (UTS dan UAS). Pengukuran dilakukan oleh guru berdasarkan hasil assesmen berupa lembar jawaban tugas atau ujian. Guru memberikan nilai, dapat berupa angka atau huruf, terhadap hasil pekerjaan peserta didik. Setelah semua hasil assesmen dinilai/diukur maka memasuki tahapan evaluasi. Seluruh hasil belajar peserta didik diklasifikasikan, ada yang lulus atau tidak lulus.