Vous êtes sur la page 1sur 19

TUGAS INDIVIDU

KEPERAWATAN ANAK
MAKALAH RUAM POPOK
DOSEN : IBU IVONNE J. FABANJO, S.Kep.Ns, M.Kep

DISUSUN OLEH
ILONA WASTI. MAYOR

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG


PRODI D-III KEPERAWATAN MANOKWARI
2017

KATA PENGANTAR
i
Puji Syukur kami ucapkan Kepada Tuhan yang Maha Esa, karena dengan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Asuhan
Keperawatan Anak, Dengan Masalah Utama Ruam Popok. Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada Dosen yang sudah memberikan kami kesempatan untuk
menyalurkan ilmu kami untuk dibaca oleh yang membutuhkan, juga terima kasih
kepada rekan-rekan yang telah bersedia untuk berpartisipasi dalam pembuatan
makalah ini.
Askep ini kami susun dengan maksud memberikan pengetahuan tentang asuhan
keperawatan pada pasien dengan masalah Ruam Popok, untuk memenuhi tugas mata
kuliah keperawatan Anak.
Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, meskipun
demikian kami merasa makalah ini masih jauh dari sempurna, maka dari itu kami
mengharapkan kritik dan saran sehingga dapat lebih menyempurnakannya.
Kami menyadari bahwa askep ini tidak luput dari kekurangan, oleh karena itu
saran dan kritik yang membangun dari para pembaca sangat kami harapkan, demi
penyempurnaan dan perbaikan makalah ini.

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

COVER..........................................................................................................i

KATA PENGANTAR ...................................................................................ii


DAFTAR ISI ................................................................................................... i.ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................1
1.2 Tujuan ........................................................................................................2
1.3 Manfaat Penulisan......................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Defenisi ...................................................................................................3
B. Etiologi......................................................................................................3
C. Patofisiologi..............................................................................................4
D. Manifestasi Klinis.....................................................................................6
E. Pemeriksaan Penunjang............................................................................6
F. Penatalaksanaan........................................................................................7
G. Komplikasi................................................................................................9
H. Asuhan Keperawatan................................................................................9
1. Pengkajian......................................................................................... 9
2. Diagnosa Keperawatan......................................................................12
3. Intervensi dan Rasional......................................................................12
4. Discharer Plening................................................................................13
BAB III PENUTUP
A. Simpulan .....................................................................................................15
B. Saran ...........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Ruam popok adalah iritasi pada kulit bayi di daerah pantat. Ini bisa
terjadi jika ia popok basahnya terlambat diganti, popoknya terlalu kasar dan
tidak menyerap keringat, infeksi jamur atau bakteri atau bahkan eksema. Ruam
popok merupakan masalah kulit pada daerah genital bayi yang ditandai dengan
timbulnya bercak-bercak merah dikulit, biasanya terjadi pada bayi yang
memiliki kulit sensitif dan mudah terkena iritasi. Bercak-bercak ini akan hilang
dalam beberapa hari jika dibasuh dengan air hangat, dan diolesi lotion atau
cream khusus ruam popok, atau dengan melepaskan popok beberapa waktu.
Incidence rate (angka kejadian) RUAM POPOK berbeda-beda di setiap
negara, bergantung pada hygiene, pengetahuan orang tua (pengasuh) tentang
tata cara penggunaan popok dan menurut saya mungkin juga berhubungan
dengan faktor cuaca. Kimberly A Horii, MD (asisten profesor spesialis anak
Universitas Misouri) dan John Mersch, MD, FAAP menyebutkan bahwa 10-20
% Diaper dermatitis dijumpai pada praktek spesialis anak di Amerika.
Sedangkan prevalensi pada bayi berkisar antara 7-35%, dengan angka
terbanyak pada usia 9-12 bulan. Sementara itu Rania Dib, MD menyebutkan
ruam popokk berkisar 4-35 % pada usia 2 tahun pertama.
Meskipun ruam popok menyebabkan sakit dan sangat mengganggu
bayi, namun biasanya tidak berbahaya. Ruam popok umumnya terjadi pada
bayi dengan kulit yang lebih sensitive.
Jika ruam pada bayi Ibu disebabkan oleh popok yang basah atau infeksi
jamur, maka hanya dengan melepas popok dan membiarkan kulitnya terkena
angin sudah mampu menyembuhkan.Pastikan Ibu mengganti popoknya dengan
rutin. Membasuh pantat bayi dan mengeringkannya sebelum memakaikan yang

1
baru. Bisa juga menggunakan krim khusus untuk membantu melindungi iritasi
pada kulit bayi akibat ruam popok.

1.2. TUJUAN

1. Tujuan Umum
Siswa dapat mengetahui indikasi terjadinya ruam popok.

2. Tujuan Khusus
Siswa mengetahui definisi, etiologi, gejala klinis, patofisiologi,
penatalaksanaan dan siswa dapat membuat asuhan keperawatan anak
dengan ruam popok.

1.3. MANFAAT
Manfaat dari asuhan keperawatan anak dengan ruam popok ini
bermanfaat untuk melakukuan askep yang valid mulai dari pengkajian,
diagnose keperawatan, proses kaperawatan, implementasi, evaluasi.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. DEFINISI
Ruam popok adalah kemerahan didaerah popok, seperti dialat
kelamin, dubur, bokong, lipat paha dan perut bawah (Lutfiatus, 2008 :95).
Ruam popok merupakan masalah kulit pada daerah genital bayi yang
ditandai dengan timbulnya bercak-bercak merah dikulit, biasanya terjadi pada
bayi yang memiliki kulit sensitif dan mudah terkena iritasi. Bercak-bercak ini
akan hilang dalam beberapa hari jika dibasuh dengan air hangat, dan diolesi
lotion atau cream khusus ruam popok, atau dengan melepaskan popok
beberapa waktu.
Ruam popok (diaper rash) adalah gangguan yang lazim ditemukan
pada bayi. Gangguan ini banyak mengenai bayi berumur kurang dari 15 bulan,
terutama pada kisaran usia 8 10 bulan.

C. ETIOLOGI
Ruam disebabkan oleh roseola dan erythema infectiosum (penyakit fith)
adalah tidak berbahaya dan biasanya mereda tanpa pengobatan. Ruam
disebabkan campak, rubella, dan cacar air menjadi tidak umum karena anak
mendapatkan vaksin.
Beberapa faktor penyebab terjadinya ruam popok( diaper rash, diaper
dermatitis,napkin dermatitis ) antara lain:

Iritasi atau gesekan antara popok dengan kulit.


Faktor kelembaban.
Kurangnya menjaga hygiene. popok jarang diganti atau terlalu lama tidak
segera diganti setelah pipis atau BAB (feces).
Infeksi mikro-organisme (terutama infeksi jamur dan bakteri)
Alergi bahan popok.

3
C. PATOFISIOLOGI

Hampir semua bayi pernah mengalami ruam atau lecet karena


pemakaian popok. Lokasi yang sering terkena adalah bagian pantat, sekitar
kemaluan, maupun paha. Bahkan, jika bakteri yang terdapat dalam urine bayi
Anda terurai menjadi amonia, ruam ini bisa bertambah parah. Tentu saja
keadaan ini sangat tidak menyenangkan buat si kecil.

4
PATHWAYS

Pemakaian popok Pada daerah pantat, kemaluan, Paha

Rasa ingin BAK

merangsang hipotalamus

Anak kecil Tidak bisa menahan spinter

BAK

popok yang basah menimbulkan bakteri

gangguan rasa nyaman

Iritasi karena air seni

urine terurai ammonia

kerusakan kulit/kulit nampak melepuh Lecet

imobilitas kulit Gangguan integritas kulit Nyeri

Resiko tinggi infeksi

5
D. MANIFESTASI KLINIS

Gejalanya antara lain ruam kemerahan atau lecet pada kulit di daerah yang
ditutupi popok. Selain itu, bayi biasanya terlihat rewel, terutama saat penggantian
popok. Bayi juga mungkin menangis saat kulit di daerah yang ditutupi popok
dicuci atau disentuh. Terdapat bercak-bercak kemerahan pada daerah pantat
karena iritasi popok.
Gejala dari ruam popok bervariasi :

Pada tahap dini, ruam tersebut berupa kemerahan di kulit pada daerah
popok yang sifatnya terbatas disertai lecet-lecet ringan atau luka pada
kulit.
Pada derajat sedang berupa kemerahan dengan atau tanpa adanya bintil-
bintil yang tersusun seperti satelit, disertai dengan lecet-lecet pada
permukaan luas. Biasanya disertai rasa nyeri dan tidak nyaman.

Pada kondisi yang parah ditemukan kemerahan yang disertai bintil-bintil,


bernanah dan meliputi daerah kulit yang luas.
Bayi atau anak dengan kelainan itu dapat menjadi rewel akibat adanya rasa
nyeri, terutama pada waktu buang air kecil atau besar.

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan penunjang meliputi :

1. Pemeriksaan laboratorium

2. Pemeriksaan histologi

3. Pemeriksaan lain

6
Diagnosis Ruam Popok/diaper rash umumnya dapat didiagnosa secara klinis.

Riwayat penyakit yang ditelusuri secara rinci akan memberikan petunjuk dan
mempersempit diagnosis banding. Infeksi akibat candida albicans dapat
didiagnosa dengan menggunakan tes kalium hidroksida (KOH) ataupun kultur.

Pemeriksaan laboratorium hanya memiliki sedikit indikasi dan kegunaannya


terbatas. Hitung darah lengkap mungkin dapat menolong khususnya ketika
timbul demam dan dicurigai adanya infeksi sekunder. Pewarnaan gram maupun
kultur Staphylococcus aureus dapat memperkuat diagnosis. Gambaran
histology yang tampak umumnya berupa spongiosis dan inflamasi ringan pada
daerah dermis.

F. PENATALAKSANAAN

Jika ruam pada bayi Ibu disebabkan oleh popok yang basah atau infeksi
jamur, maka hanya dengan melepas popok dan membiarkan kulitnya terkena
angin sudah mampu menyembuhkan.
Pastikan Ibu mengganti popoknya dengan rutin. Membasuh pantat bayi
dan mengeringkannya sebelum memakaikan yang baru. Bisa juga
menggunakan krim khusus untuk membantu melindungi iritasi pada kulit bayi
akibat ruam popok.
Berikut tips untuk menghindari ruam popok

1. Sering-seringlah mengganti popok. Jangan biarkan popok yang sudah


basah karena menampung banyak urin berlama-lama dipakai bayi. Kontak
yang lama antara urin atau tinja dengan kulit bayi dapat menimbulkan
ruam popok.
2. Saat membersihkan bayi, tepuk daerah yang biasa ditutupi popok (bokong,
paha, selangkangan, dan daerah genital bayi) secara perlahan dengan
handuk bersih. Usahakan menghindari menggosok-gosok dengan keras
daerah tersebut.

7
3. Sesekali biarkan bokong bayi terbuka (tidak memasang popok) selama
beberapa saat. Tindakan ini mungkin berguna menjaga daerah popok tetap
kering dan bersih.
4. Hati-hati dalam memilih popok, karena beberapa jenis bahan popok dapat
merangsang ruam popok. Jika hal itu terjadi, gantilah popok merk lain
yang lebih cocok.
5. Jika bayi anda memakai popok kain yang digunakan berulang kali, cucilah
popok kain tersebut dengan deterjen yang formulanya tidak terlalu keras.
Hindari memakai pelembut, karena pewangi dalam pelembut tersebut
dapat mengiritasi kulit bayi. Pastikan untuk membilas popok dengan baik
agar deterjen tidak tertinggal di dalam popok.
6. Hindari memasang popok terlalu kuat. Usahakan ada ruang antara popok
dengan kulit bayi.
7. gunakan popok kain dari bahan katun yang lembut.
8. Jangan terlalu ketat memakakan diaper, agar kulit bayi tidak tergesek.
9. Bila diaper penuh, sudah menggelembung atau menggantung, segera ganti
dengan yang baru.
10. Hindari pemakaian diaper yang terlalu sering (bahkan saat bepergian).
11. Jangan ada sisa urine/kotoran saat membersihkan bayi, karena kulit yang
tidak bersih sangat mudah mengalami ruam popok.
12. Jangan menggunakan sabun bila kulit bayi yang tertutup diaper merah dan
kasar.
13. Jika ruam belum hilang, bicaralah dengan dokter.

Pengobatan :

Yang biasa diberikan adalah salep yang mengandung zinc oksida yang bersifat
mengeringkan, serta mengandung zat anti-jamur dan atau anti-bakteri Salah
satu sediaan yang tersedia di pasaran adalah miconazole yang
selainbersifat antijamur juga memiliki aktivitas anti-bakteri

8
G. KOMPLIKASI

Jika tidak diobati atau diabaikan maka dapat terjadi:


Disuria, yaitu rasa sakit yang timbul saat buang air kecil
Retensio urine, yaitu tidak bisa buang air kecil. Hal ini biasanya terjadi
karena adanya rasa sakit, maka anak akan menahan keinginannya untuk
buang air kecil.

H. ASUHAN KEPERAWATAN

1. PENGKAJIAN
Aktivitas/ istrahat
Gejala : kelemahan umum
Tanda : penurunan aktifitas
Sirkulasi.
Gejala : baik
Eliminasi.
Gejala : oliguri
Tanda : penurunan frekuensi BAK akibat bayi menahan keinginanya untuk BAK
akibat nyeri yang di rasakan
Makanan/cairan.
Gejala : ada keinginan untuk makan
Tanda : tidak ada penurunan BB
Nyeri/Kenyamanan
Gejala : nyeri pada area pemakaian popok, Nampak kemerahan dan iritasi, lecet
Tanda : Tingkah laku gelisah dan rewel
Pernapasan
Gejala : pernapasan baik
Dampak hospitalisasi bagi orang tua
Gejala : kecemasan

9
Tanda : khawatir dengan keadaan klien
Prioritas keperawatan
Mengatasi nyeri pada anak
Memperbaiki integritas kulit
Meningktkan pemenuhan aktifitas anak
Mencegah infeksi
Mengurangi/menghilangkan kecemasan pada orang tua anak
Meningkatkan haluaran urin

Analisa data

No. Data Etiologi Masalah


keperawatan
1. Ds : Alergi bahan popok, Nyeri
Ibu klien mengatakan factor kelembaban
anaknya rewel dan
sering menangis dan gangguan kelenjar
Do : keringat
-Klien Nampak
rewel,gelisah Pemakaian popok pada bayi
-Area pemakain
popok Nampak Popok yang kasar,iritasi
kemerahan,lecet karena air seni

Gesekan pada kulit

Bercak-bercak kemerahan

Lecet pada kulit

10
Luka pada kulit
nyeri
2. Ds : Lecet pada kulit Gangguan
Ibu klien menyatakan integritas kulit
pada area popok Destruksi jaringan
anaknya lecet
Do : Kerusakan permukaan kulit
Nampak Destruksi
jaringan,lecet,Nampak Gangguan integritas kulit
kerusakan permukaan
kulit
3. Ds : - Iritasi karena air seni Resiko tinggi
infeksi
Do : Infeksi mikroorganisme
-Nanpak iritasi karena meningkat
air seni
-Ibu klien nampak Kurangnya orang tua menjaga
tidak menjaga hygiene hygiene
Area popok

Resiko tinggi infeksi

11
2. DIAGNOSE KEPERAWATAN

1. nyeri berhubungan dengan lecet, perlukaan pada area pemakaian popok di


tandai dengan kulit bercak-barcak kemerahan
2. gangguan integritas kulit berhubungan dengan destruksi jaringan, kerusakan
permukaan kulit di tandai dengan kulit Nampak melepuh
3. Resiko infeksi berhubungan dengan kurangnya menjaga hygiene

3. INTERVENSI DAN RASIONAL

No Intervensi Rasional
Diag- Pastikan ibu mengganti popoknya Supaya permukaan kulit tidak dalam
Nosa secara rutin keadaan lembab atau basah
I
Berikan tempat tidur ayunan secara Peninggian linen dari luka
indikasi membantu menurunkan nyeri
Melepas popok dan membiarkan Mempercepat penyembuhan ruam
kulitnya terkena angin popok
Diag- Berikan perawatan ruam popok Menyiapkan jaringan baru dan
nosa dengan tepat dan tindakan control menurunkan infeksi
II infeksi
Tinggikan area graft bila mungkin Menurunkan pembengkakkan/
Mengatasi resiko pemisahan graft
Pantau kondisi luka yang terjadi Memberikan informasi dasar
akibat ruam popok tentang kebutuhan penanaman
kulit
Cuci sisi dengan sabun ringan lalu Kulit graf baru dan sisi donor yang
minyaki dengan krim sembuh memerlukan perawatan
khusus

12
Diag- Pertahankan posisi tubuh tepat dan Meningkatkan fungsional pada
nosa dukungan ekstremitas
III
Lakukan rehabilitasi pada Akan lebih mudah membuat
penerima partisipasi
Berikan obat sebelum Menurunkan kekuatan otot/ jaringan
aktivitas/latihan
Bersihkan daerah luka dengan Eksisi dini diket untuk menurunkan
cepat jaringan parut serta resiko infeksi

4. DISCHANGER PLANNING/PERENCANAAN PULANG

Pertumbuhan dan perkembangan serta perubahan kebutuhan bayi, selalu menjadi


tanggung jawab orang tua dalam memenuhinya dengan mengikuti aturan dan
gambaran yang diberikan selama perawatan di Rumah Sakit dan perawatan
lanjutan dirumah.
Faktor yang harus disampaikan agar ibu dapat melakukan tindakan yang terbaik
dalam perawatan bayi Ruam popok, yaitu :
a. Anjurkan ibu mengungkapkan atau melapor bila bayi mengalami ruam
kembali akibat penggunaan popok.
b. Menasehatkan pada ibu untuk mempertimbangkan pemakaian popok secara
terus-menerus, kalau bisa melepas popok dan membiarkan kulitnya terkena
angin, untuk beberapa saat untuk mengeringkan ruam popok
c. Mengajarkan tentang Tips untuk menghindari ruam popok, yaitu :
1. Sering-seringlah mengganti popok. Jangan biarkan popok yang sudah
basah karena menampung banyak urin berlama-lama dipakai bayi. Kontak
yang lama antara urin atau tinja dengan kulit bayi dapat menimbulkan
ruam popok.

13
2. Saat membersihkan bayi, tepuk daerah yang biasa ditutupi popok (bokong,
paha, selangkangan, dan daerah genital bayi) secara perlahan dengan
handuk bersih. Usahakan menghindari menggosok-gosok dengan keras
daerah tersebut.
3. Sesekali biarkan bokong bayi terbuka (tidak memasang popok) selama
beberapa saat. Tindakan ini mungkin berguna menjaga daerah popok tetap
kering dan bersih.
4. Hati-hati dalam memilih popok, karena beberapa jenis bahan popok dapat
merangsang ruam popok. Jika hal itu terjadi, gantilah popok merk lain
yang lebih cocok.
5. Jika bayi anda memakai popok kain yang digunakan berulang kali, cucilah
popok kain tersebut dengan deterjen yang formulanya tidak terlalu keras.
Hindari memakai pelembut, karena pewangi dalam pelembut tersebut
dapat mengiritasi kulit bayi. Pastikan untuk membilas popok dengan baik
agar deterjen tidak tertinggal di dalam popok.
6. Hindari memasang popok terlalu kuat. Usahakan ada ruang antara popok
dengan kulit bayi.
7. Gunakan popok kain dari bahan katun yang lembut.
8. Jangan terlalu ketat memakakan diaper, agar kulit bayi tidak tergesek.
9. Bila diaper penuh, sudah menggelembung atau menggantung, segera ganti
dengan yang baru.
10. Hindari pemakaian diaper yang terlalu sering (bahkan saat bepergian).
11. Jangan ada sisa urine/kotoran saat membersihkan bayi, karena kulit yang
tidak bersih sangat mudah mengalami ruam popok.
12. Jangan menggunakan sabun bila kulit bayi yang tertutup diaper merah dan
kasar.

14
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Meskipun ruam popok menyebabkan sakit dan sangat mengganggu


bayi Ibu, namun biasanya tidak berbahaya. Ruam popok umumnya terjadi
pada bayi dengan kulit yang lebih sensitive. Jika ruam pada bayi Ibu
disebabkan oleh popok yang basah atau infeksi jamur, maka hanya dengan
melepas popok dan membiarkan kulitnya terkena angin sudah mampu
menyembuhkan.

B. SARAN
Pastikan Ibu mengganti popoknya dengan rutin. Membasuh pantat
bayi dan mengeringkannya sebelum memakaikan yang baru. Bisa juga
menggunakan krim khusus untuk membantu melindungi iritasi pada kulit bayi
akibat ruam popok.

15
DAFTAR PUSTAKA

Defka. 2010. Asuhan Keperawatan Ruam


Popok.http://defkanurse.wordpress.com/2010/08/06/asuhan-
keperawatan-ruam-popok/. 23 september 2010.
Gitta Saifuddin. Ruam Popok.
http://www.clubnutricia.co.id/my_baby/my_baby_health/
baby_common_problem/article/nappy_rash. 23 september 2010.
Nursalam. Rekawa Susilaningrum dan Sri Utami. 2005. Asuhan Keperawatan
Bayi dan Anak (untuk Perawat dan Bidan). Jakarta : Salemba Medika.
Buku Saku. Diagnosis Keperawatan, Edisi 13

16

Vous aimerez peut-être aussi