Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
KEPERAWATAN ANAK
MAKALAH RUAM POPOK
DOSEN : IBU IVONNE J. FABANJO, S.Kep.Ns, M.Kep
DISUSUN OLEH
ILONA WASTI. MAYOR
KATA PENGANTAR
i
Puji Syukur kami ucapkan Kepada Tuhan yang Maha Esa, karena dengan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Asuhan
Keperawatan Anak, Dengan Masalah Utama Ruam Popok. Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada Dosen yang sudah memberikan kami kesempatan untuk
menyalurkan ilmu kami untuk dibaca oleh yang membutuhkan, juga terima kasih
kepada rekan-rekan yang telah bersedia untuk berpartisipasi dalam pembuatan
makalah ini.
Askep ini kami susun dengan maksud memberikan pengetahuan tentang asuhan
keperawatan pada pasien dengan masalah Ruam Popok, untuk memenuhi tugas mata
kuliah keperawatan Anak.
Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, meskipun
demikian kami merasa makalah ini masih jauh dari sempurna, maka dari itu kami
mengharapkan kritik dan saran sehingga dapat lebih menyempurnakannya.
Kami menyadari bahwa askep ini tidak luput dari kekurangan, oleh karena itu
saran dan kritik yang membangun dari para pembaca sangat kami harapkan, demi
penyempurnaan dan perbaikan makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER..........................................................................................................i
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
baru. Bisa juga menggunakan krim khusus untuk membantu melindungi iritasi
pada kulit bayi akibat ruam popok.
1.2. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Siswa dapat mengetahui indikasi terjadinya ruam popok.
2. Tujuan Khusus
Siswa mengetahui definisi, etiologi, gejala klinis, patofisiologi,
penatalaksanaan dan siswa dapat membuat asuhan keperawatan anak
dengan ruam popok.
1.3. MANFAAT
Manfaat dari asuhan keperawatan anak dengan ruam popok ini
bermanfaat untuk melakukuan askep yang valid mulai dari pengkajian,
diagnose keperawatan, proses kaperawatan, implementasi, evaluasi.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI
Ruam popok adalah kemerahan didaerah popok, seperti dialat
kelamin, dubur, bokong, lipat paha dan perut bawah (Lutfiatus, 2008 :95).
Ruam popok merupakan masalah kulit pada daerah genital bayi yang
ditandai dengan timbulnya bercak-bercak merah dikulit, biasanya terjadi pada
bayi yang memiliki kulit sensitif dan mudah terkena iritasi. Bercak-bercak ini
akan hilang dalam beberapa hari jika dibasuh dengan air hangat, dan diolesi
lotion atau cream khusus ruam popok, atau dengan melepaskan popok
beberapa waktu.
Ruam popok (diaper rash) adalah gangguan yang lazim ditemukan
pada bayi. Gangguan ini banyak mengenai bayi berumur kurang dari 15 bulan,
terutama pada kisaran usia 8 10 bulan.
C. ETIOLOGI
Ruam disebabkan oleh roseola dan erythema infectiosum (penyakit fith)
adalah tidak berbahaya dan biasanya mereda tanpa pengobatan. Ruam
disebabkan campak, rubella, dan cacar air menjadi tidak umum karena anak
mendapatkan vaksin.
Beberapa faktor penyebab terjadinya ruam popok( diaper rash, diaper
dermatitis,napkin dermatitis ) antara lain:
3
C. PATOFISIOLOGI
4
PATHWAYS
merangsang hipotalamus
BAK
5
D. MANIFESTASI KLINIS
Gejalanya antara lain ruam kemerahan atau lecet pada kulit di daerah yang
ditutupi popok. Selain itu, bayi biasanya terlihat rewel, terutama saat penggantian
popok. Bayi juga mungkin menangis saat kulit di daerah yang ditutupi popok
dicuci atau disentuh. Terdapat bercak-bercak kemerahan pada daerah pantat
karena iritasi popok.
Gejala dari ruam popok bervariasi :
Pada tahap dini, ruam tersebut berupa kemerahan di kulit pada daerah
popok yang sifatnya terbatas disertai lecet-lecet ringan atau luka pada
kulit.
Pada derajat sedang berupa kemerahan dengan atau tanpa adanya bintil-
bintil yang tersusun seperti satelit, disertai dengan lecet-lecet pada
permukaan luas. Biasanya disertai rasa nyeri dan tidak nyaman.
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan laboratorium
2. Pemeriksaan histologi
3. Pemeriksaan lain
6
Diagnosis Ruam Popok/diaper rash umumnya dapat didiagnosa secara klinis.
Riwayat penyakit yang ditelusuri secara rinci akan memberikan petunjuk dan
mempersempit diagnosis banding. Infeksi akibat candida albicans dapat
didiagnosa dengan menggunakan tes kalium hidroksida (KOH) ataupun kultur.
F. PENATALAKSANAAN
Jika ruam pada bayi Ibu disebabkan oleh popok yang basah atau infeksi
jamur, maka hanya dengan melepas popok dan membiarkan kulitnya terkena
angin sudah mampu menyembuhkan.
Pastikan Ibu mengganti popoknya dengan rutin. Membasuh pantat bayi
dan mengeringkannya sebelum memakaikan yang baru. Bisa juga
menggunakan krim khusus untuk membantu melindungi iritasi pada kulit bayi
akibat ruam popok.
Berikut tips untuk menghindari ruam popok
7
3. Sesekali biarkan bokong bayi terbuka (tidak memasang popok) selama
beberapa saat. Tindakan ini mungkin berguna menjaga daerah popok tetap
kering dan bersih.
4. Hati-hati dalam memilih popok, karena beberapa jenis bahan popok dapat
merangsang ruam popok. Jika hal itu terjadi, gantilah popok merk lain
yang lebih cocok.
5. Jika bayi anda memakai popok kain yang digunakan berulang kali, cucilah
popok kain tersebut dengan deterjen yang formulanya tidak terlalu keras.
Hindari memakai pelembut, karena pewangi dalam pelembut tersebut
dapat mengiritasi kulit bayi. Pastikan untuk membilas popok dengan baik
agar deterjen tidak tertinggal di dalam popok.
6. Hindari memasang popok terlalu kuat. Usahakan ada ruang antara popok
dengan kulit bayi.
7. gunakan popok kain dari bahan katun yang lembut.
8. Jangan terlalu ketat memakakan diaper, agar kulit bayi tidak tergesek.
9. Bila diaper penuh, sudah menggelembung atau menggantung, segera ganti
dengan yang baru.
10. Hindari pemakaian diaper yang terlalu sering (bahkan saat bepergian).
11. Jangan ada sisa urine/kotoran saat membersihkan bayi, karena kulit yang
tidak bersih sangat mudah mengalami ruam popok.
12. Jangan menggunakan sabun bila kulit bayi yang tertutup diaper merah dan
kasar.
13. Jika ruam belum hilang, bicaralah dengan dokter.
Pengobatan :
Yang biasa diberikan adalah salep yang mengandung zinc oksida yang bersifat
mengeringkan, serta mengandung zat anti-jamur dan atau anti-bakteri Salah
satu sediaan yang tersedia di pasaran adalah miconazole yang
selainbersifat antijamur juga memiliki aktivitas anti-bakteri
8
G. KOMPLIKASI
H. ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
Aktivitas/ istrahat
Gejala : kelemahan umum
Tanda : penurunan aktifitas
Sirkulasi.
Gejala : baik
Eliminasi.
Gejala : oliguri
Tanda : penurunan frekuensi BAK akibat bayi menahan keinginanya untuk BAK
akibat nyeri yang di rasakan
Makanan/cairan.
Gejala : ada keinginan untuk makan
Tanda : tidak ada penurunan BB
Nyeri/Kenyamanan
Gejala : nyeri pada area pemakaian popok, Nampak kemerahan dan iritasi, lecet
Tanda : Tingkah laku gelisah dan rewel
Pernapasan
Gejala : pernapasan baik
Dampak hospitalisasi bagi orang tua
Gejala : kecemasan
9
Tanda : khawatir dengan keadaan klien
Prioritas keperawatan
Mengatasi nyeri pada anak
Memperbaiki integritas kulit
Meningktkan pemenuhan aktifitas anak
Mencegah infeksi
Mengurangi/menghilangkan kecemasan pada orang tua anak
Meningkatkan haluaran urin
Analisa data
Bercak-bercak kemerahan
10
Luka pada kulit
nyeri
2. Ds : Lecet pada kulit Gangguan
Ibu klien menyatakan integritas kulit
pada area popok Destruksi jaringan
anaknya lecet
Do : Kerusakan permukaan kulit
Nampak Destruksi
jaringan,lecet,Nampak Gangguan integritas kulit
kerusakan permukaan
kulit
3. Ds : - Iritasi karena air seni Resiko tinggi
infeksi
Do : Infeksi mikroorganisme
-Nanpak iritasi karena meningkat
air seni
-Ibu klien nampak Kurangnya orang tua menjaga
tidak menjaga hygiene hygiene
Area popok
11
2. DIAGNOSE KEPERAWATAN
No Intervensi Rasional
Diag- Pastikan ibu mengganti popoknya Supaya permukaan kulit tidak dalam
Nosa secara rutin keadaan lembab atau basah
I
Berikan tempat tidur ayunan secara Peninggian linen dari luka
indikasi membantu menurunkan nyeri
Melepas popok dan membiarkan Mempercepat penyembuhan ruam
kulitnya terkena angin popok
Diag- Berikan perawatan ruam popok Menyiapkan jaringan baru dan
nosa dengan tepat dan tindakan control menurunkan infeksi
II infeksi
Tinggikan area graft bila mungkin Menurunkan pembengkakkan/
Mengatasi resiko pemisahan graft
Pantau kondisi luka yang terjadi Memberikan informasi dasar
akibat ruam popok tentang kebutuhan penanaman
kulit
Cuci sisi dengan sabun ringan lalu Kulit graf baru dan sisi donor yang
minyaki dengan krim sembuh memerlukan perawatan
khusus
12
Diag- Pertahankan posisi tubuh tepat dan Meningkatkan fungsional pada
nosa dukungan ekstremitas
III
Lakukan rehabilitasi pada Akan lebih mudah membuat
penerima partisipasi
Berikan obat sebelum Menurunkan kekuatan otot/ jaringan
aktivitas/latihan
Bersihkan daerah luka dengan Eksisi dini diket untuk menurunkan
cepat jaringan parut serta resiko infeksi
13
2. Saat membersihkan bayi, tepuk daerah yang biasa ditutupi popok (bokong,
paha, selangkangan, dan daerah genital bayi) secara perlahan dengan
handuk bersih. Usahakan menghindari menggosok-gosok dengan keras
daerah tersebut.
3. Sesekali biarkan bokong bayi terbuka (tidak memasang popok) selama
beberapa saat. Tindakan ini mungkin berguna menjaga daerah popok tetap
kering dan bersih.
4. Hati-hati dalam memilih popok, karena beberapa jenis bahan popok dapat
merangsang ruam popok. Jika hal itu terjadi, gantilah popok merk lain
yang lebih cocok.
5. Jika bayi anda memakai popok kain yang digunakan berulang kali, cucilah
popok kain tersebut dengan deterjen yang formulanya tidak terlalu keras.
Hindari memakai pelembut, karena pewangi dalam pelembut tersebut
dapat mengiritasi kulit bayi. Pastikan untuk membilas popok dengan baik
agar deterjen tidak tertinggal di dalam popok.
6. Hindari memasang popok terlalu kuat. Usahakan ada ruang antara popok
dengan kulit bayi.
7. Gunakan popok kain dari bahan katun yang lembut.
8. Jangan terlalu ketat memakakan diaper, agar kulit bayi tidak tergesek.
9. Bila diaper penuh, sudah menggelembung atau menggantung, segera ganti
dengan yang baru.
10. Hindari pemakaian diaper yang terlalu sering (bahkan saat bepergian).
11. Jangan ada sisa urine/kotoran saat membersihkan bayi, karena kulit yang
tidak bersih sangat mudah mengalami ruam popok.
12. Jangan menggunakan sabun bila kulit bayi yang tertutup diaper merah dan
kasar.
14
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Pastikan Ibu mengganti popoknya dengan rutin. Membasuh pantat
bayi dan mengeringkannya sebelum memakaikan yang baru. Bisa juga
menggunakan krim khusus untuk membantu melindungi iritasi pada kulit bayi
akibat ruam popok.
15
DAFTAR PUSTAKA
16