Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia pada dasarnya adalah makhluk budaya yang harus membudayakan dirinya.
Manusia sebagai makhluk budaya mampu melepaskan diri dari ikatan dorongan nalurinya serta
mampu menguasai alam sekitarnya dengan alat pengetahuan yang dimilikinya. Hal ini berbeda
dengan binatang sebagai makhluk hidup yang sama-sama makhluk alamiah dengan manusia dia
tidak dapat melepaskan dari ikatan dorongan nalurinya dan terikat erat oleh alam sekitarnya.
Manusia diciptakan Allah Swt. Berasal dari saripati tanah, lalu menjadi nutfah, alaqah,
dan mudgah sehingga akhirnya menjadi makhluk yang paling sempurna yang memiliki berbagai
kemampuan. Oleh karena itu, manusia wajib bersyukur atas karunia yang telah diberikan Allah
Swt.
manusia secara rinci. Dalam hal ini al-Quran hanya menjelaskan mengenai prinsip-prinsipnya
saja. Ayat-ayat mengenai hal tersebut terdapat dalam surat Ar Rahman ayat 14, Al Hijr ayat 28,
bermacam-macam istilah, seperti : Turab, Thien, Shal-shal, dan Sualalah. Hal ini dapat diartikan
bahwa jasad manusia diciptakan Allah dari bermacam-macam unsure kimiawi yang terdapat dari
tanah. Adapun tahapan-tahapan dalam proses selanjutnya, al-Quran tidak menjelaskan secara
rinci. Manusia yang sekarang ini, prosesnya dapat diamati meskipun secara bersusah payah.
Berdasarkan pengamatan yang mendalam dapat diketahui bahwa manusia dilahirkan ibu dari
rahimnya yang proses penciptaannya dimulai sejak pertemuan antara permatozoa dengan ovum.
Perbedaan pendapat tentang apakah adam manusia pertama atau tidak, diciptakan
langsung atau melalui suatu proses tampaknya tidak akan ada ujungnya karena masing-masing
akan teguh pada pendiriannya. Jika polemik ini senantiasa diperpanjang, jangan-jangan hanya
akan menghabiskan waktu dan tidak sempat lagi memikirkan tentang status dn tugas yang telah
ditetapkan Allah pada manusia al-Quran cukup lengkap dalam memberikan informasi tentang
itu.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalah
sebagai berikut:
C. Tujuan
Adapun yang menjadi Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
2. Untuk mengetahui pandangan Al- Quran terhadap asal usul kejadian manusia
D. Manfaat
Adapun yang menjadi manfaat penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
Manusia diciptakan Allah Swt. Berasal dari saripati tanah, lalu menjadi nutfah, alaqah,
dan mudgah sehingga akhirnya menjadi makhluk yang paling sempurna yang memiliki berbagai
kemampuan. Oleh karena itu, manusia wajib bersyukur atas karunia yang telah diberikan Allah
Swt.
manusia secara rinci. Dalam hal ini al-Quran hanya menjelaskan mengenai prinsip-prinsipnya
saja. Ayat-ayat mengenai hal tersebut terdapat dalam surat Nuh 17, Ash-Shaffat 11, Al-
Mukminuun 12-13, Ar-Rum 20, Ali Imran 59, As-Sajdah 7-9, Al-Hijr 28, dan Al-Hajj 5.
bermacam-macam istilah, seperti : Turab, Thien, Shal-shal, dan Sualalah. Hal ini dapat diartikan
bahwa jasad manusia diciptakan Allah dari bermacam-macam unsure kimiawi yang terdapat dari
tanah. Adapun tahapan-tahapan dalam proses selanjutnya, al-Quran tidak menjelaskan secara
rinci. Manusia yang sekarang ini, prosesnya dapat diamati meskipun secara bersusah payah.
Berdasarkan pengamatan yang mendalam dapat diketahui bahwa manusia dilahirkan ibu dari
rahimnya yang proses penciptaannya dimulai sejak pertemuan antara permatozoa dengan ovum.
Dengan demikian al-Quran tidak berbicara tentang proses penciptaan manusia pertama.
Yang dibicarakan secara terinci namun dalam ungkapan yang tersebar adalah proses terciptanya
manusia dari tanah, saripati makanan, air yang kotor yang keluar dari tulang sulbi, alaqah,
berkembang menjadi mudgah, ditiupkannya ruh, kemudian lahir ke dunia setelah berproses
dalam rahim ibu. Ayat berserak, tetapi dengan bantuan ilmu pengetahuan dapat dipahami
urutannya. Dengan demikian, pemahaman ayat akan lebih sempurna jika ditunjang dengan ilmu
pengetahuan.
Manusia adalah mahluk paling sempurna yang pernah diciptakan oleh Allah SWT.
Kesempurnaan yang dimiliki oleh manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas
mereka sebagai khalifah dimuka bumi ini. Al-Quran menerangkan bahwa manusia berasal tanah
Sualalah.
Hal ini dapat diartikan bahwa jasad manusia diciptakan Allah dari bermacam-macam
unsur kimiawi yang terdapat dari tanah. Adapun tahapan-tahapan dalam proses selanjutnya, Al-
Quran tidak menjelaskan secara rinci. Akan tetapi hampir sebagian besar para ilmuwan
berpendapat membantah bahwa manusia berawal dari sebuah evolusi dari seekor binatang sejenis
kera, konsep-konsep tersebut hanya berkaitan dengan bidang studi biologi. Anggapan ini tentu
sangat keliru sebab teori ini ternyata lebih dari sekadar konsep biologi. Teori evolusi telah
menjadi pondasi sebuah filsafat yang menyesatkan sebagian besar manusia. Dalam hal ini
membuat kita para manusia kehilangan harkat dan martabat kita yang diciptakan sebagai mahluk
Walaupun manusia berasal dari materi alam dan dari kehidupan yang terdapat
didalamnya, tetapi manusia berbeda dengan makhluk lainnya dengan perbedaan yang sangat
besar karena adanya karunia Allah yang diberikan kepadanya yaitu akal dan pemahaman. Itulah
sebab dari adanya penundukkan semua yang ada di alam ini untuk manusia, sebagai rahmat dan
karunia dari Allah SWT. {Allah telah menundukkan bagi kalian apa-apa yang ada di langit dan
di bumi semuanya.}(Q. S. Al-Jatsiyah: 13). {Allah telah menundukkan bagi kalian matahari
dan bulan yang terus menerus beredar. Dia juga telah menundukkan bagi kalian malam dan
siang.}(Q. S. Ibrahim: 33). {Allah telah menundukkan bahtera bagi kalian agar dapat berlayar
di lautan atas kehendak-Nya.}(Q. S. Ibrahim: 32), dan ayat lainnya yang menjelaskan apa yang
telah Allah karuniakan kepada manusia berupa nikmat akal dan pemahaman serta derivat
(turunan) dari apa-apa yang telah Allah tundukkan bagi manusia itu sehingga mereka dapat
memanfaatkannya sesuai dengan keinginan mereka, dengan berbagai cara yang mampu mereka
lakukan. Kedudukan akal dalam Islam adalah merupakan suatu kelebihan yang diberikan Allah
kepada manusia dibanding dengan makhluk-makhluk-Nya yang lain. Dengannya, manusia dapat
membuat hal-hal yang dapat mempermudah urusan mereka di dunia. Namun, segala yang
dimiliki manusia tentu ada keterbatasan-keterbatasan sehingga ada pagar-pagar yang tidak boleh
dilewati.
Dengan demikian, manusia adalah makhluk hidup. Di dalam diri manusia terdapat apa-
apa yang terdapat di dalam makhluk hidup lainnya yang bersifat khsusus. Dia berkembang,
bertambah besar, makan, istirahat, melahirkan dan berkembang biak, menjaga dan dapat
membela dirinya, merasakan kekurangan dan membutuhkan yang lain sehingga berupaya untuk
Ayat-ayat yang menyebutkan bahwa manusia diciptakan dari tanah, umumnya dipahami
secara lahiriah. Hal ini itu menimbulkan pendapat bahwa manusia benar-benar dari tanah,
dengan asumsi karena Tuhan berkuasa, maka segala sesuatu dapat terjadi. Akan tetapi ada
sebagian umat Islam yang berpendapat bahwa Adam bukan manusia pertama. Pendapat tersebut
Ayat-ayat yang menerangkan bahwa manusia diciptakan dari tanah tidak berarti bahwa
semua unsure kimia yang ada dalam tanah ikut mengalami reaksi kimia. Hal itu seperti
pernyataan bahwa tumbuh-tumbuhan bahan makanannya dari tanah, karena tidak semua unsur
kimia yang ada dalam tanah ikut diserap oleh tumbuh-tumbuhan, tetapi sebagian saja. Oleh
karena itu bahan-bahan pembuk manusia yang disebut dalam al-Quran hanya merupakan
petunjuk manusia yang disebut dalam al-Quran, hanya merupakan petunjuk dimana sebenarnya
bahan-bahan pembentuk manusia yaitu ammonia, menthe, dan air terdapat, yaitu pada tanah,
Jika dinyatakan istilah Lumpur hitam yang diberi bentuk (mungkin yang dimaksud
adalah bahan-bahan yang terdapat pada Lumpur hitam yang kemudian diolah dalam bentuk
reaksi kimia). Sedangkan kalau dikatakan sebagai tembikar yang dibakar, maka maksudnya
adalah bahwa proses kejadiannya melalui oksidasi pembakaran. Pada zaman dahulu tenaga yang
memungkinkan terjadinya sintesa cukup banyak dan terdapat di mana-mana seperti panas dan
sinar ultraviolet.
Ayat yang menyatakan ( zahir ayat ) bahwa jika Allah menghendaki sesuatu jadi maka
jadilah ( kun fayakun ), bukan ayat yang menjamin bahwa setiap yang dikehendaki Allah pasti
akan terwujud seketika. Dalam hal ini harus dibedakan antara kalimat kun fayakun dengan kun
fa kana. Apa yang dikehendaki Allah pasti terwujud dan terwujudnya mungkin saja melalui suatu
proses. Hal ini dimungkinkan karena segala sesuatu yang ada didunia juga mengalami prosi yang
seperti dinyatakan antara lain dalam surat al-Ala 1-2 dan Nuh 14.
Di Al Qur'an disebutkan bahwa asal kejadian manusia terdiri dari 7 (tujuh) macam
kejadian:
1. Di surat Ar Rahman ayat 14: "Dia menjadikan manusia seperti tembikar (tanah yang dibakar)".
Yang dimaksudkan dengan kata "Shal-shal" di ayat ini ialah: Tanah kering atau setengah kering
3. Di surat Al Hijr, ayat 28: "dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat:
Sesungguhnya Aku hendak menciptakan seorang manusia dari tanah kering dan lumpur hitam
yang berbentuk". Di ayat ini, tersebut juga "shal-shal" telah saya terangkan, sedangkan kata
4. Di surat As Sajadah ayat 7: "Dan Allah membuat manusia berasal dari pada tanah". Yang
dimaksud dengan kata "thien" (tanah) di ayat ini ialah "Atom zat air" atau Hidrogen.
5. Di Surat Ash Shaffaat ayat 11: "Sesungguhnya Aku (Allah) menjadikan manusia daripada Tanah
Liat". Yang dimaksud dengan kata "lazib" (tanah liat) di ayat ini ialah "Zat besi" atau ferrum.
6. Di Surat Ali Imran ayat 59: "Dia menjadikan Adam daripada tanah kemudian Allah berfirman
kepadanya "jadilah engkau, lalu berbentuk manusia". Yang dimaksud dengan kata "turab"
(tanah) di ayat ini ialah: "Unsur-unsur zat asli yang terdapat di dalam tanah" yang dinamai "zat-
zat anorganis".
7. Di surat Al Hijr ayat 28: "Maka setelah Aku sempurnakan (bentuknya),lalu Kutiupkan ruh-Ku
kepadanya"
Itulah tujuh macam unsur dalam asal kejadian manusia menurut Al-qur'an yang di ambil
Setelah meneliti asal kejadian manusia yang diambil dari Al-Quran, penulis juga
mencoba mengkaji proses penciptaan manusia yang dalam ha1 ini penulis merinci ke dalam
beberapa tahap sehingga menjadi seorang manusia. Dimulai dari penciptaannya dari tanah, yaitu
penciptaan Adam sebagai Bapak umat manusia dan anak cucunya tercipta dari saripati tanah dan
air mani yang dalam Al-Quran karena makanan yang dimakan manusia semuanya bersumber
dari tanah.
Kemudian makanan tersebut diolah menjadi air mani, lalu disalurkan ke dalam rahim dan
menyatu dengan ovum perempuan dan berdiam disana, menetap dan berubah menjadi segumpal
darah, selang beberapa waktu berubah lagi menjadi segumpal daging, kemudian Allah menyuruh
malaikat untuk meniupkan ruh dan terciptalah janin dalam perut sang ibu sebagai calon manusia
berupa nutfah (air mani yang kental),lalu menjadi alaqoh(segumpal darah)selama 40 hari
malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya dan mencatat 4(empat) hal yang sudah di tentukan,
yakni : rezeki, ajal, amal, dan takdir baik dan buruk.(h.r Bukhori dan Muslim)
Kajian tentang asal-usul dan proses penciptaan manusia ini tidak hanya diambil dari Al-
Quran dan Hadits akan tetapi dipadukan dengan buku-buku yang terkait dengan topik bahasan
Ar-Rahman ayat 14
Artinya:
Manusia diciptakan dari tanah liat (shalshal). Situasi eksistensialnya bertumpu pada
struktur yang kokoh. Ketangguhan dan kekokohan manusia adalah gema dari kelembutannya.
Unsur sejati dan hakikinya bersifat sangat lembut. Unsur paling lembutnya membuat hati
menjadi terbuka dan terbebas dari nafsu atau kesedihan. Semakin terbuka hati seseorang,
semakin mampu pula hati itu mengekspresikan keterbukaanselama hati itu berada di tempat
yang kokoh. Semakin besar nilai sesuatu, semakin keras dan aman tempatnya.
Makna ganda makna dari tanda menunjukkan adanya dualitas. Segala sesuatu dalam
eksistensi memiliki citra cerminannya. Bagi manusia (ins), ada jin (jinn) yang tidak kasatmata.
Dari keduanya, manusia adalah makhluk yang bisa dilihat. Kata uns mengandung arti keintiman,
persahabatan, perlindungan. Kata nasiya juga berkaitan dengan ins, dan memiliki arti lupa. Kata
nisa' (wanita), dari akar kata yang sama, adalah orang-orang yang membuat manusia lupa kepada
Allah. Arti kata nisa' berkaitan juga dengan uns, karena wanita memang memberikan ketenangan
dan ketenteraman.
Jin adalah makhluk yang tidak berwujud dalam bentuk fisik padat. Jin diciptakan dari api
tak berasap, sebab asap adalah pemadatan materi dan, dengan sendirinya, memiliki kepadatan.
Jin mempunyai berbagai keterbatasan, seperti halnya manusia. Dengan demikian, ada semacam
Jin tersembunyi, tidak nampak. Kata jinn berkaitan dengan jannah, apa yang
tersembunyi, surga yang pepohonannya begitu rimbun dan lebat, sehingga seseorang tidak bisa
melihat tanah. Jin diciptakan dari api yang tak berasap. Sumber jinn dan ins adalah cahaya (nur).
"Allah adalah cahaya langit dan bumi,..." (QS 24:35). Ketika cahaya itu turun, ketika cahaya itu
Apa pun yang dilihat orang adalah suatu tanda, entah itu jinn atau ins. Bagaimana
rnungkin manusia bisa mengingkari berbagai anugerah ini? Setiap tanda adalah anugerah; setiap
tanda adalah rezeki. Apa yang dicari manusia sekarang ini adalah keyakinan untuk mengetahui
bahwa setiap saat Tuhan Yang Maha Pengasih ada di balik setiap refleksi dalam penciptaan.
Dikatakan bahwa jika seorang muslim membaca surah ar-Rahman setiap hari di waktu subuh,
maka ia tidak akan sengsara atau, meskipun ia tampak sengsara dalam pandangan orang lain, ia
sendiri hanya akan melihat rahmat dari Tuhan Yang Maha Pengasih. Pembaca menjadi apa yang
dibaca: jika ia betul-betul membacanya, maka ia akan mengetahui apa yang dibacanya.
Ke mana pun manusia menghadapkan wajahnya, selalu dijumpai ada kemurahan dan
nikmat Allah. Akan tetapi, manusia menerimanya begitu saja dan tidak mengetahui lagi bahwa
segala sesuatunya berasal dari Allah. Manusia lupa dan menjadi terkecoh, karena ia sudah terikat
Karena manusia adalah makhluk paling mulia, boleh dikata ia memiliki kemampuan
untuk mendengarkan gelombang radio lainnya. Ia dapat berpaling kepada jin, tetapi yang
demikian itu adalah pelanggaran dan diharamkan. Ini seperti halnya mematai-matai seseorang.
Jika seseorang ingin dikenal, maka ia akan menampilkan dirinya secara terbuka. Mengapa
mendengarkan gelombang siarannya bila rumahnya tertutup bagi Anda? Seorang manusia yang
pasrah dan sungguh-sungguh, karena diberi anugerah ini, harus menggunakannya sepenuhnya
untuk mengabdi dan beribadah kepada Allah. Nabi Sulaiman a.s. mempunyai kemampuan
Manusia tidak bisa mentoleransi apa yang ada dalam benaknya sendiri atau dalam benak
orang lain. Sekiranya saja ia bisa mendengar apa yang akan terjadi pada dirinya, ia mungkin
akan menembak dirinya sendiri. Setiap sistem memiliki berbagai keterbatasan sendiri, yang
sekaligus merupakan kendala dan berkah. Fakta bahwa ada hal yang tampak dan tidak tampak
adalah suatu anugerah. Segala sesuatu yang ada dalam wadahnya adalah refleksi dari
merefleksikan kesempurnaan.
Artinya:
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku akan
menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi
bentuk,
Artinya :
Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan
yang lebih kukuh kejadiannya ataukah apa yang telah Kami ciptakan
Artinya :
Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi AllAh, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah
menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: "Jadilah" (seorang
Perbedaan pendapat tentang apakah adam manusia pertama atau tidak, diciptakan
langsung atau melalui suatu proses tampaknya tidak akan ada ujungnya karena masing-masing
akan teguh pada pendiriannya. Jika polemik ini senantiasa diperpanjang, jangan-jangan hanya
akan menghabiskan waktu dan tidak sempat lagi memikirkan tentang status dn tugas yang telah
ditetapkan Allah pada manusia al-Quran cukup lengkap dalam memberikan informasi tentang
itu.
Untuk memahami informasi tersebut secara mendalam, ahli-ahli kimi, biologi, dan lain-
lainnya perlu dilibatkan, agar dalam memahami ayat-ayat tersebut tidak secara harfiah. Yang
perlu diingatkan sekarang adalah bahwa manusia oleh Allah, diharapkan menjadi khalifah (
pemilih atau penerus ajaran Allah ). Status manusia sebagai khalifah , dinyatakan dalam al-
baqarah 30. kata khalifah berasal dari kata khalafa yakhlifu khilafatan atau khalifatan yang
berarti meneruskan, sehingga kata khalifah dapat diartikan sebagai pemilih atau penerus ajaran
Allah. Kebanyakan umat Islam menerjemahkan dengan pemimpin atau pengganti, yang biasanya
dihubungkan dengan jabatan pimpinan umat Islam sesudah Nabi Muhammad saw wafat , baik
Perlu diingat bahwa istilah khalifah pernah dimunculkan Abu bakar pada waktu
dipercaya untuk memimpin umat Islam. Pada waktu itu beliau mengucapkan inni khalifaur
rasulillah, yang berarti aku adalah pelanjut sunah rasulillah. Dalam pidatonya setelah diangkat
oleh umat Islam, abu bakar antara lain menyatakan selama saya menaati Allah, maka ikutilah
saya, tetapi apabila saya menyimpang, maka luruskanlah saya. Jika demikian pengertian
khalifah, maka tidak setiap manusia mampu menerima atau melaksanakan kekhalifahannya. Hal
itu karena kenyataan menunjukkan bahwa tidak semua orang mau memilih ajaran Allah.
Sejarah asal mula manusia menurut Islam dan teori evolusi menurut para ahli. Begitu
banyak penemuan manusia dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, tapi masih ada satu
permasalahan yang hingga kini belum mampu dijawab dan dijabarkan oleh manusia secara eksak
dan ilmiah. Masalah itu ialah masalah tentang asal usul kejadian manusia.
Banyak para ahli mempercayai bahwa, kehidupan manusia berawal dari terpisahnya
sebuah spesies hominid dari garis evolusi primata yang akan menurunkan simpanse dan gorila.
Kemudian, hominid ini berkembang dan menurunkan manusia modern, Homo sapiens.
pernyataan ini dipengaruhi oleh teori evolusi yang dikemukakan oleh Charles Darwin.
Teori evolusi adalah suatu teori yang menyatakan bahwa makhluk hidup pada masa
lampau, beradaptasi dan mengalami perubahan bentuk bagian-bagian tubuhnya. biasanya, proses
ini terjadi dalam waktu yang sangat lama. Proses ini disebut evolusi.
Teori evolusi mengatakan bahwa manusia merupakan keturunan dari hominid. Hominid
adalah makhluk hidup yang memiliki ciri-ciri diantara manusia dan kera. Banyak fosil-fosil
hominid ini tersebar di seluruh bagian dunia. Fosil hominid tertua yang pernah ditemukan adalah
kapasitas otak sebesar 450 cc. Hominid ini sudah bisa berjalan dengan posisi tegak. Posisi tegak
ini sangat penting karena, posisi ini memberikan beberapa keuntungan bagi hominid ini.
Contohnya hominid ini sudah bisa melihat benda dalam jarak yang jauh dan ia sudah bisa
Sekitar 2 juta tahun yang lalu, muncullah Homo habilis, spesies ini diperkirakan
merupakan keturunan dari Australopithecus africanus. Homo habilis sudah memiliki kemampuan
untuk membuat peralatan-peralatan kasar dari batu-batuan dan tulang hewan. Mereka bertahan
hingga sekitar 1,5 juta tahun yang lalu. Kemudian, mereka digantikan oleh Homo Erectus.
Homo erectus adalah jenis hominid yang kemungkinan besar merupakan keturunan dari
Homo Habilis. Homo erectus memiliki kapasitas otak yang lebih besar daripada Homo habilis.
Mereka sudah mamou membuat peralatan yang lebih halus dan rapi dari bebatuan dan tulang
hewan.
hidup di gua-gua dan telah bisa mengubur orang mati. Di beberapa wilayah, mereka mampu
bertahan sampai 40.000 tahun yang lalu. Akan tetapi, mereka punah dan digantikan Homo