Vous êtes sur la page 1sur 16

TUGAS

METODOLOGI KEPERAWATAN

(ASUHAN KEPERWATAN)

(Gangguan Pola Nafas b.d Asma)

Oleh :
Ade Nina Pradana
(201604052)
I A D3 Keperawatan

PROGAM STUDI D3 KEPERAWATAN

STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

TAHUN AKADEMIK 2016/2017


1. PENGKAJIAN

A. IDENTITAS PASIEN
a) Inisial : Ny. Aa
b) Usia : 44 Tahun
c) Jenis kelamin : Perempuan
d) Diagnosa medis : Asma
e) Tanggal pengkajian : 15 Desember 2016

B. KELUHAN UTAMA :

Klien Mengatakan susah bernafas, dada terasa sesak, dada terasa nyeri, susah
bernafas dengan posisi tertidur harus dengan posisi duduk.

C. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG:

Klien mengatakan sebelumnya sudah merasa tidak enak badan, setelah melakukan
aktivitas sedang di pagi hari klien mengalami sesak nafas. Kemudian klien beristirahat.
Pada jam 14.00 klien merasa sesak nafasnya bertambah parah, sehingga klien
memutuskan untuk mengkonsumsi obat pereda sesak nafas (menggunakan inhaler),
keadaan mulai membaik. Selanjutnya pasien beristirahat kembali, namun dengan posisi
tidur setengah duduk agar dapat bernafas. Sesak nafasnya berangsur menghilang setelah
menggunakan inhaler.

D. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU:

Klien mengatakan bahwa sekitar 2 bulan yang lalu sakit gusi bengkak karena
alergi makanan, kemudian berobat kedokter, setelah 3-4 hari akhirnya sembuh. Selain itu
klien juga mengalami pembengkakan kelenjar tiroid semenjak melahikan anak ke-2 (anak
ke-2 sekarang berusia 12 tahun) sehingga berdampak pada kinerja jantung klien yang
abnormal serta pembesaran mata kanan. Selain itu klien juga mempunyai riwayat
penyakit asma yang sering kambuh jika klien kecapekan dan mengkonsumsi obat-obatan
antibiotik (alergi obat antibiotik), hipertensi, asam urat, dan kolesterol tinggi.

E. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA:


Klien mengatakan keluarga klien tidak mempunyai riwayat asma atau sesak, dan
tidak mempunyai riwayat penyakit turunan atau menular seperti: Diabetus Militus,
Hipertensi, TBC, Hepatitis, HIV/AIDS.

F. POLA FUNGSI KESEHATAN

1) MANAJEMEN KESEHATAN
Klien bukan perokok, dan keluarga klien tidak ada yang perokok
Klien tidak pernah mengkonsumsi alkohol
Klien mempunyai alergi terhadap makanan seperti seafood
Klien mempunyai alergi terhadap obat-obatan antibiotik dan obat-obat untuk tyroid
(tirosol, propanolol)

2) POLA AKTIFITAS DAN LATIHAN


a) Mandi : mandiri
b) Berpakaian : mandiri
c) Eliminasi : mandiri
d) Mobilisasi di tempat tidur : mandiri
e) Pindah : mandiri
f) Ambulasi : mandiri

3) POLA ISTIRAHAT TIDUR


Klien mengatakan susah tidur karena merasa sesak. Selain itu klien sering mengalami
insomnia, sulit untuk memulai tidur, setelah 30-60 menit istirahat baru tertidur. Klien
mulai tidur jam 01.00 WIB dengan frekuensi 3-3.5 jam/hari. Dan hanya tidur malam
tidak tidur siang. Klien juga tidak bisa tidur di tempat dengan pencahayaan terlalu
terang.

4) POLA NUTRISI METABOLIK


Klien makan 2x sehari dengan porsi sedang. Nafsu makan klien normal. Klien tidak
menjalankan diet khusus. Klien tidak mengalami gangguan menelan dan dapat
menelan makanan padat. BB klien cenderung stabil dikisaran 67 Kg. Klien punya
riwayat alergi makanan yakni seafood.

5) POLA ELIMINASI URIN DAN ALVI


a. BAB
Klien BAB 2x sehari. BAB normal dengan feses berbentuk dan bau khas feses.
Tidak keluar darah pada saat BAB
b. BAK
Klien BAK 5-6x sehari, warna kuning, dan BAK normal tidak menggunakan
bantuan alat/kateter

6) POLA KOGNITIF PERSEPTUAL


Klien sadar saat diajak bicara, bicara klien normal, bahasa yang digunakan klien
bahasa jawa, klien mampu menjawab pertanyaan dengan jelas dan tidak ada
gangguan. Klien dapat membaca dan mengartikan, serta dapat berinteraksi dengan
baik. Pendengaran klien terganggu (telinga kanan) sejak kecil, akan tetapi tidak harus
menggunakan alat bantu dengar. Penglihatan normal, namun terkadang menggunakan
kacamata karena +200

7) POLA KONSEP DIRI


Harga diri, identitas diri, dan gambaran diri klien tidak ada masalah, namun sedikit
mengalami masalah pada ideal diri

8) POLA KOPING
Klien optimis bahwa penyakit yang dideritanya dapat diatasi, akan tetapi sedikit
mengalami rasa kurang percaya diri karena mengalami perubahan fisik akibat
pembengkakan kelenjar tiroid yaitu mata kanan lebih besar, badan bertambah gemuk,
dan sering mengalami sesak nafas dan jantung berdebar

9) POLA SEKSUAL REPRODUKSI


Menstruasi normal. Terakhir kali menstruasi sekitar 3 minggu yang lalu. Dan tidak
mengalami keputihan
10) POLA PERAN BERHUBUNGAN
Klien sudah mempunyai suami, seorang ibu rumah tangga, klien selalu mendapat
dukungan dari pasangan dan keluarga.

11) POLA NILAI DAN KEPERCAYAAN


Klien beragama islam, dan keyakinannya tidak menghalangi proses pengobatan
F. PEMERIKSAAN FISIK
1) DATA KLINIK
S: 37C N: 96x/menit

TD: 130/80 mmHg RR: 28x/menit

2) KEPALA & LEHER


a. Kepala
- Inspeksi : rambut bersih
- Palpasi : tidak ada benjolan
b. Mata : simetris, mata kanan lebih besar daripada mata kiri
c. Hidung : normal
d. Mulut : bibir lembab
e. Telinga : simetris, bersih
f. Wajah : oval, normal, kulit sawo matang dan bersih
g. Leher : ada pembengkakan kelenjar tiroid

3) TORAX
a. Paru-paru
- Inspeksi : bentuk normal, pernafasan dibantu refreksi dada, pola pernafasan
dispnea
- Palpasi : terdapat nyeri tekan pada dada sebelah kiri atas
- Perkusi : bunyi sonor
- Auskultasi : terdapat ronchi (+) dan whezzing (+)
b. Jantung
- Inspeksi : tidak terkaji
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan
- Perkusi : bunyi redup
- Auskultasi : bunyi 1 lup bunyi 2 dup

4) ABDOMEN
- Inspeksi : simetris
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan
- Perkusi : tympani
- Auskultasi : tidak ada bising usus

5) PUNGGUNG & EKSTREMITAS


a) Punggung : tidak terkaji
b) Ekstremitas : Atas dan Bawah : kekuatan otot normal

6) GENETALIA & ANUS


Tidak terkaji

G. OBAT-OBATAN YANG DIGUNAKAN


Tidak terkaji

H. HASIL PEMERIKSAAN (LAB, FOTO TORAX, DLL)


Tidak terkaji

2. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
A. ANALISA DATA

NO. SYMTOM ETIOLOGI/ PROBLEM/


(DS&DO) PENYEBAB MASALAH

DS: Klien mengatakan susah bernafas, dada


terasa sesak, dada terasa nyeri, tidak bisa
bernafas dengan posisi tidur harus dengan
duduk
1 Asma Gangguan Pola
DO: - tidak ada batuk
Nafas
- ortopnea
- ronchi (+), whezzing (+)
- TD : 130/80 mmHg
- RR : 28x/menit
- S : 37C
- N : 96x/ menit

DS: -Klien mengatakan dada terasa nyeri


P: saat klien bernafas
Q: seperti ditekan-tekan
R: didaerah dada sebelah kiri atas
S: skala 8 Tekanan Dada, Nyeri Akut
2 T: selama dispnea Pola Makan
-Klien merasa sakit di daerah tangan,
kesemutan
P: makan makanan berkuah
santan
Q: skala 6
R: di tangan kanan-kiri
S: masih bisa digerakkan
T: 2 jam setelah makan

DO: - klien tampak lemas


- klien tampak meringis menahan rasa nyeri
- perubahan posisi untuk menghindari nyeri
DS: Klien mengatakan susah tidur karena
sesak nafas dan sakit di daerah dada, sulit
memulai tidur, tidak bisa tidur di tempat
terlalu terang, tidur jam 01.00 WIB dan Gangguan Pola
3 bangun jam 04.00 WIB Nafas, Gangguan Insomnia
Pola Tidur
DO:
- tidur 3-3.5 jam/hari
- sering tidur tengah malam
- meringis
- dispnea

DS: klien mengeluh kurang percaya diri


dengan kondisinya yang sekarang
(pembengkakan kelenjar tiroid), takut Gangguan Citra
dengan reaksi orang lain Penyakit Tubuh
4
DO: perilaku memantau diri

B. RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan pola nafas b.d asma ditandai dengan klien mengatakan susah bernafas,
dada terasa sesak, dada teasa nyeri, ortopnea, tidak ada batuk, ronchi (+), whezzing
(+), TD : 130/80 mmHg, RR : 28x/menit, S : 37C, N : 96x/ menit

2. Nyeri akut b.d tekanan dada, pola makan ditandai dengan klien mengatakan dada
terasa nyeri, P: saat sesak napas, Q: seperti ditekan-tekan, R: didaerah dada sebelah
kiri atas, S: skala 8, T: selama dispnea, klien merasa sakit di daerah tangan dan
kesemutan, P: makan makanan bersantan, Q: skala 6, R: di tangan kanan-kiri, S:
masih bisa digerakkan, T: 2 jam setelah makan, klien tampak meringis menahan
nyeri, tampak lemas, perubahan posisi untuk menghindari nyeri

3. Insomnia b.d gangguan pola nafas, gangguan pola tidur ditandai dengan klien
mengatakan susah tidur karena sesak nafas dan sakit di daerah dada, sulit memulai
tidur, tidak bisa tidur di tempat terlalu terang, tidur jam 01.00 WIB dan bangun jam
04.00 WIB, tidur sekitar 3-3,5 jam sehari, sering tidur tengah malam, dispnea,
meringis
4. Gangguan citra tubuh b.d penyakit ditandai dengan klien mengeluh kurang percaya
diri dengan kondisinya yang sekarang (pembengkakan kelenjar tiroid), takut akan
reaksi orang lain, perilaku memantau diri

3. PERENCANAAN
A. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan pola nafas b.d asma

2. Nyeri akut b.d gangguan pola nafas, pola makan

3. Insomnia b.d gangguan pola nafas, gangguan pola tidur

4. Gangguan citra tubuh b.d penyakit

B. RENCANA TINDAKAN
1. DIAGNOSA KEP.: Gangguan pola nafas b.d asma

TUJUAN RENCANA RASIONAL


TUPAN:
Setelah dilakuakan
asuhan keperawatan
3x24 jam gangguan
pola nafas pada klien
dapat diatasi
TUPEN:
K: Klien mampu Jelaskan cara mengatasi gangguan Dengan menjelaskan cara-
menjelaskan cara pola nafas yaitu : cara mengatasi gangguan
mengatasi gangguan 1. posisi tubuh tidur setengah duduk pola nafas diharapkan
pola nafas 2. minum air hangat pengetahuan klien akan
3. fisioterapi dada/nafas
meningkat
4. lingkungan harus nyaman

A: Klien
1. Jelaskan manfaat dari tindakan 1. Dengan dijelaskan
mengungkapakan
mengatasi gangguan pola nafas manfaat tindakan klien akan
mau melakukan 2. Jelaskan dampak bila gangguan pola termotivasi melakukan
tindakan untuk nafas tidak segera ditangani tindakan
mengatasi gangguan
2. Dengan dijelaskan
pola nafas
dampaknya, diharapkan
klien termotivasi untuk
melakukan tindakan.

1. Ajarkan klien posisi tubuh yang


benar ketika sedang mengalami
P1: Klien mampu gangguan pola nafas 1. Posisi tubuh yang benar
melakukan tindakan akan mempermudah proses
untuk mengatasi bernafas
gangguan pola nafas 2. Ajarkan bagaimana cara bernafas
efektif.
2.Dengan bernafas efektif
3. Ajarkan cara menghindari sumber maka pola dan irama nafas
alergi yang dapat memicu timbulnya dapat kembali normal
gangguan pola nafas
3. Dengan menghindari
sumber alergi maka
4. Kolaborasi : berikan obat pereda gangguan pola nafas dapat
sesak nafas (inhaler) diminimalisir

4. Inhaler dapat membantu


meredakan sesak nafas
TUJUAN RENCANA RASIONAL
P2: Setelah 1. Observasi RR 1. RR normal
pertemuan ke tiga mengindikasikan fungsi
- RR: 16-20x/menit pernafasan baik
- Suara nafas 2. Observasi Suara Nafas 2. Suara nafas vesikuler
vesikuler dapat mengindikasikan
- Irama nafas teratur bahwa sekret tidak ada
- Klien bisa mengatur 3. Observasi Irama nafas 3. Irama nafas teratur
posisi setengah duduk mengindikasikan fungsi
4. Ajarkan klien posisi setengah duduk pernafasan baik
4. Posisi setengah duduk
bisa mempermudah
pertukaran O2 dan CO2
4. PELAKSANAAN 1

TGL JAM DX. TINDAKAN HASIL NAMA


PERA
WAT
Gangg 1. Menjelaskan cara Klien mendengarkan, klien
15 18:00 uan mengatasi gangguan pola dapat menjelaskan kembali
Dese WIB pola nafas yaitu : cara mengatasi gangguan ANP
mber nafas 1). posisi tubuh tidur pola nafas
2016 b.d setengah duduk
asma 2). minum air hangat
3). fisioterapi dada/nafas
4). lingkungan harus
nyaman

18:20 ANP
2. Menjelaskan manfaat dari Klien mendengarkan dan
15 WIB
tindakan mengatasi mengungkapkan mau
Dese gangguan pola nafas bekerja sama dalam
mber 3. Menjelaskan dampak bila tindakan mengatasi
2016 gangguan pola nafas tidak gangguan pola nafas
segera ditangani
18:35 ANP
WIB 4. Mengajarkan klien posisi 4. Klien Kooperatif dan
tubuh yang benar ketika dapat mengerti penjelasan
sedang mengalami yang diberikan
gangguan pola nafas ANP
18:40
WIB 5. Klien mau
5. Mengajarkan bagaimana
15 cara bernafas efektif mempraktikan cara
Dese 18:45 bernafas efektif ANP
mber WIB
6. Memberikan obat pereda 6. Obat masuk, klien
2016
sesak nafas (inhaler) mengungkapkan sesak
18:55 nafasnya berkurang ANP
WIB
7. 7. Ajarkan cara menghindari 7. klien mau menghindari
sumber alergi yang dapat sumber alergi dan selalu
memicu timbulnya
berhati-hati
gangguan pola nafas
19:00 ANP
WIB
8. Mengobservasi RR
8. RR 22x/menit
19:10 ANP
WIB
9. Mengobservasi Suara
9. Suara nafas vesikuler
Nafas
19.20 ANP
WIB
10. Mengobservasi Irama 10. irama nafas reguler
19.30 nafas ANP
WIB
11. Mengajarkan klien
posisi setengah duduk 11. klien mampu
melakukan posisi setengah
duduk

5. EVALUASI 1

DIAGNOSA: Gangguan pola nafas b.d asma

DX. TANGGAL/ KETERANGAN NAMA

JAM PERAWAT

Ganggua 15 Desember S: (K,A): Klien mengatakan belum begitu ANP


mengerti cara mengatasi asma, klien mengatakan
n pola 2016 belum sepenuhnya melakuan tindakan mengatasi
21:00 WIB
asma, klien mengatakan masih sesak, dan dada
nafas b.d
terasa nyeri.
asma 15 Desember ANP

2016
21:00 WIB
O: (P1.P2): Klien belum bisa menjelaskan ANP
kembali cara mengatasi asma, dispnea, ortopnea,
ronchi (+), whezzing (+), ANP
- TD : 130/80 mmHg
- RR : 24x/menit
- S : 37C
- N : 94x/ menit

A: Tujuan tidak tercapai

P: Intervensi dilanjutkan

4. PELAKSANAAN 2

TGL JAM DX. TINDAKAN HASIL NAMA


PERA
WAT
Gangg 1. . Menjelaskan cara Klien mendengarkan, klien
16 uan mengatasi gangguan pola dapat menjelaskan kembali
Dese 09:30 pola nafas yaitu : cara mengatasi gangguan ANP
mber WIB nafas 1). posisi tubuh tidur pola nafas
2016 b.d setengah duduk
asma 2). minum air hangat
3). fisioterapi dada/nafas
4). lingkungan harus
nyaman

10:45
2. Menjelaskan manfaat dari Klien mendengarkan dan
WIB
tindakan mengatasi mengungkapkan mau ANP
gangguan pola nafas bekerja sama dalam
16
3. Menjelaskan dampak bila tindakan mengatasi
Dese
gangguan pola nafas tidak gangguan pola nafas
mber
segera ditangani
2016 10:50
WIB 4. Mengajarkan klien posisi 4. Klien Kooperatif dan ANP
tubuh yang benar ketika dapat mengerti posisi
sedang mengalami asma duduk yang benar
10:55
WIB ANP
5. Mengajarkan bagaimana 5. Klien mau
cara bernafas efektif mempraktikan cara
11:00 bernafas efektif
WIB ANP
16 6. Memberikan obat pereda 6. Obat masuk, klien
Dese sesak nafas (inhaler) mengungkapkan sesak
mber 11:10 nafasnya berkurang
2016 WIB ANP
8. 7. Ajarkan cara menghindari 7. klien mau menghindari
sumber alergi yang dapat
sumber alergi dan selalu
memicu timbulnya asma
berhati-hati
11:35 ANP
WIB
8. Mengobservasi RR
8. RR 22x/menit
11:50 ANP
WIB
9. Mengobservasi Suara
9. Suara nafas vesikuler
Nafas ANP
12.00
WIB 10. Mengobservasi Irama
10. irama nafas reguler
nafas
12.15 ANP
WIB 11. Mengajarkan klien 11. klien mampu
posisi setengah duduk
melakukan posisi setengah
duduk
5. EVALUASI 2

DIAGNOSA: Gangguan pola nafas b.d asma

DX. TANGGAL/ KETERANGAN NAMA

JAM PERAWAT

Ganggua 16 Desember S: (K,A): Klien mengatakan sedikit mengerti cara


mengatasi asma, klien mengatakan sudah ANP
n pola 2016 melakuan tindakan mengatasi asma, klien
17:00 WIB
mengatakan sesak berkurang, nyeri di dada
nafas b.d
sedikit berkurang.
asma ANP

O: (P1.P2): Klien belum sepenuhnya bisa


16 Desember menjelaskan kembali cara mengatasi asma, ANP
dispnea, ronchi (+), whezzing (-)
2016 - TD : 130/80 mmHg ANP
17:00 WIB - RR : 24x/menit
- S : 37C
- N : 88x/ menit

A: Tujuan tercapai Sebagian

P: Intervensi dimodifikasi

4. PELAKSANAAN 3

TGL JAM DX. TINDAKAN HASIL NAMA


PERA
WAT
Gangg 1. . Menjelaskan cara Klien mendengarkan, klien
17 uan mengatasi gangguan pola dapat menjelaskan kembali ANP
Dese 08:30 pola nafas yaitu : cara mengatasi gangguan
mber WIB nafas 1). posisi tubuh tidur pola nafas
2016 b.d setengah duduk
asma 2). minum air hangat
3). fisioterapi dada/nafas
4). lingkungan harus
nyaman

08:45 2. Menjelaskan manfaat dari Klien mendengarkan dan


WIB tindakan mengatasi mengungkapkan mau ANP
gangguan pola nafas bekerja sama dalam
17 3. Menjelaskan dampak bila tindakan mengatasi
Dese gangguan pola nafas tidak gangguan pola nafas
mber segera ditangani
2016
08:50
WIB 4. Mengajarkan klien posisi 4. Klien Kooperatif dan ANP
tubuh yang benar ketika dapat mengerti posisi
sedang mengalami asma duduk yang benar
09:10 ANP
WIB 5. Mengajarkan bagaimana 5. Klien mau
cara bernafas efektif mempraktikan cara
bernafas efektif
09:15 ANP
17
WIB 6. Memberikan obat pereda 6. Obat masuk, klien
Dese
sesak nafas (inhaler) mengungkapkan sesak
mber
2016 nafasnya berkurang
09:20 ANP
WIB 9. 7. Ajarkan cara menghindari 7. klien mau menghindari
sumber alergi yang dapat
sumber alergi dan selalu
memicu timbulnya asma
berhati-hati
09:25 ANP
WIB 8. Mengobservasi RR
8. RR 20x/menit
09:30 ANP
WIB 9. Mengobservasi Suara
9. Suara nafas vesikuler
Nafas
ANP
09:45
WIB 10. irama nafas reguler
10. Mengobservasi Irama
ANP
nafas
10.00
WIB 11. klien mampu
11. Mengajarkan klien
melakukan posisi setengah
posisi setengah duduk
duduk

5. EVALUASI 3

DIAGNOSA: Gangguan pola nafas b.d asma

DX. TANGGAL/ KETERANGAN NAMA


JAM PERAWAT

Ganggua 17 Desember S: (K,A): Klien mengatakan suadah mengerti


cara mengatasi asma, klien mengatakan sudah ANP
n pola 2016 melakuan tindakan mengatasi asma, klien
16:30 WIB
mengatakan sesak hilang, nyeri hilang, klien
nafas b.d
mengatakan sudah sembuh ANP
asma

17 Desember O: (P1.P2): Klien dapat menjelaskan kembali


cara mengatasi asma, klien dapat memberi contoh
2016 cara bernafas efektif, menghindari sumber alergi, ANP
16:30 WIB dan posisi setengah duduk, ronchi (-), whezzing
(-), suara nafas vesikuler, irama nafas reguler ANP
- TD : 130/80 mmHg
- RR : 20x/menit
- S : 37C
- N : 82x/ menit

A: Tujuan tercapai

P: Intervensi dihentikan

Vous aimerez peut-être aussi