Vous êtes sur la page 1sur 8

NO INDIKATOR KONSEP ANALISIS JURNAL 1 ANALISA JURNAL 2

(INTERNASIONAL) (NASIONAL)
1 Defenisi Masa nifas (puerperium) Postnatal atau Post Partum
adalah masa pulih kembali postpartum adalah merupakan periode
mulai dari persalinan setelah periode awal waktu atau masa
sampai alat alat alat dimulai segera dimana organ-
kandungan kembali seperti setelah kelahiran organ reproduksi
pra hamil, berlangsung anak dan kembali kepada
selama 6-8 minggu memperluas ng keadaan tidak
untuk selama
hamil
sekitar enam
membutuhkan
minggu
waktu sekitar 6
minggu ( Farrer.
2001 ).
2 Periode Post Puerperium dini tant sosial dan Periode Post
Partum Kepulihan dimana emosional Partum menurut
ibu telah Rubin, 1961
diperbolehkan (Bobak,2005)
berdiri dan dibagi menjadi tiga
berjalan jalan fase penyesuaian
Puerperium intermedial ibu terhadap
Keputihan
perannya sebagai
menyeluruh otot
orang tua, yang
otot alat
mana fase-fase
genetalia yang
penyesuaian
lamanya 6-8
tersebut Taking In
minggu
Phase, Taking Hold
Remote puerperium
Phase dan Letting
Waktu yang
Go Phase
diperlukan untuk
pulih dan sehat
sempurna
terutama bila
selama hamil atau
waktu persalinan
mempunyai
komplikasi, waktu
untuk bisa sehat
sempurna bisa
berminggu
minggu, bulanan
atau tahunan
3 Tujuan Asuhan I. 6-8 jam post partum mendukung Agar tidak
Post Partum Tujuan : ibu menyusui terjadinya
a Mencegah perdarahan dan untuk kekecewaan
masa nifas karena otonia mendeteksi emosional, rasa
uteri masalah sakit pada masa
b Mendeteksi dan merawat intervensi yang nifas awal,
penyebab lain perdarahan, paling penting kecemasan
rujuk bila perdarahan untuk pada
berlanjut mencegah kemampuannya
c Memberikan konseling morbiditas ibu
untuk merawat
pada ibu atau salah satu dan bayi
bayinya.
anggota keluarga bagaimana
mencegah perdarahan masa
nifas karena atonia uteri
d Pemberian ASI awal
e Mempererat hubungan
antara ibu dan bayi baru lahir
f Menjaga bayi tetap sehat
dengan cara mencegah
hipotermi

II. 6 hari post partum


Tujuan :
a Memastikan involusi uterus
berjalan normal; uterus
berkontraksi fundus dibawah
umbilikus, tidak ada
perdarahan tidak ada bau
b Menilai adanya tanda-
tanda demam, infeksi atau
perdarahan abnormal
c Memastikan ibu
mendapatkan cukup
makanan, cairan dan istirahat
d Memastikan ibu menyusui
dengan baik dan tidak
memperlihatkan tanda-tanda
penyulit
e Memberikan konseling
pada ibu mengenai asuhan
pada bayi tali pusat, menjaga
bayi agar tetap hangat dan
merawat bayi sehari-hari

III. 2 minggu post partum


Tujuan :
a Memastikan involusi uterus
berjalan normal
b Menilai adanya tanda-
tanda demam, infeksi atau
perdarahan abnormal
c Memastikan ibu
mendapatkan cukup
makanan, cairan dan istirahat
d Memastikan ibu menyusui
dengan baik dan tidak
memperlihatkan tanda-tanda
penyulit
e Memberikan konseling
pada ibu mengenai asuhan
pada bayi, tali pusat, menjaga
agar tetap hangat dan
merawat bayi sehari-hari

IV. 6 minggu post partum


Tujuan :
a Menanyakan pada ibu
tentang penyulit-penyulit
yang ibu dan bayi alami
b Memberikan konselilng
untuk KB Secara dini
(Abdul Bari Syaifuddin, 2002 :
122
4 Perubahan 1. involusi uterus Laktasi ibu mengalami
Fisiologis Masa involusi uterus merupakan perubahan sistem
Nifas involusi bekas proses fisiologis reproduksi dimana
implantasi uri normal yang ibu mengalami
involusi luka luka jalan dimulai segera proses involusio
lahir setelah nifas, uteri, laktasi dan
after pains karena proses perubahan
lochea keperawatan ibu hormonal.
serviks berbentuk mengalami
corong tegangan gizi
ligamen ligamen yang
meregang
perubahan pembuluh
darah rahim
dinding perut dan
peritoneum longgar
saluran kencing oedema
2. laktasi
3. hemokonsentrasi
5 Perubahan 1. Phace honey moon Melahirkan perubahan pada
Psikologis Masa Terjadi intimidasi dan kehidupan baru adaptasi psikologis
Nifas kontak yang lama antara bisa sangat adanya rasa
ibu ayah yang baik, hal emosional dan ketakutan dan
ini disebut juga psikis pada saat yang kekhawatiran pada
honeymoon yang tidak sama sangan ibu yang baru
memerlukan hal-hal melelahkan. melahirkan, dan
yang romantik. namaun
hal ini akan
masing-masing saling
berdampak kepada
memperhatikananaknya
ibu yang berada
dan menciptakan
dalam masa nifas
hubungan baru. (Varney
menjadi sensitif
2007:3)
terhadap faktor-
2. Bonding and attachment
faktor yang mana
terjadi pada kala IV
dalam keadaan
dimana terjadi kontak
normal mampu
antara ibu, ayah dan
diatasinya
anak dan tetap dalam
ikatan kasih.penting
bagi asuhan untuk
memikirkana bagaimana
agar hal tersebut dapat
terlaksana. partisipasi
suami dalam proses
persalinan merupakan
salah satu upaya dalam
proses ikatan kasih
sayang.
3. Phase Taking In (tahap
ketergantungan)
terjadi pada hari 1-2
post partum. perhatian
ibu terutama terhadap
kebutuhan dirinya, pasif
dan tergantung. ibiu
tidak mengirimkan
kontak dengan bayi
bukan berarti tidak
memperhatikan. dalam
fase ini yang perlu
diperhatikan adalan
kontak dengan bayinya,
bukan cara merawat
bayi (Hamilton,
1995:291)
4. Phase taking hold
berangsung kira-kira
10 hari mulai hari ke 2-4
post partum. paa saat ini
sangat dibutuhkan sistem
pendukung terutama bagi
ibu muda/ primi para
karena pada fase ini
sering terjadi post partum
blues.
5. Phase letting go atau
saling
ketergantungan(Manua
ba, 1998).
dimulai ketika minggu ke
5-6 kelahiran. tubuh ibu
setelah sembuh secara fisik
ibu mampu menerima
tanggung jawab normal an
tidak lagi menerima peran
sakit serta kegiatan
seksualnya telah dilakukan
kembali.
6. Reaksi ibu
Reaksi positif termasuk
berbicara pada bayi,
memeluk, meneliti dan
memberi tanggapan positif
tentang bayinya.
7. Post partum blues
(Sinopsis Obstetri, 1983)
ibu merasa letih setelah
persalinan, mengalami
nyeri perineum,
pembengkakan mamae.
hal ini disebabkan tingkat
esterogen dan
progesteron tubuh yang
menurun setelah
persalinan, seringkali
emosi yang semula tinggi
menurun dengna cepat
setelah kelahiran dan
tampak pada minggu 1-2
poost partum. Setelah
persalianan, shunt akan
hilang dengan tiba- tiba.
Volume darah ibu relatif
akan bertambah. Keadaan
ini akan menimbulkan
beban pada jantung,
dapat menimbulkan
decompensation cordia
pada penderita vitum
cordia. Keadaan ini dapat
diatasi dengan timbulnya
haemokonsentrasi
sehingga volume darah
kembali seperti sediakala,
umumnya hal ini terjadi
pada hari 3- 5 pospartum.
6. Kesimpulan Berdasarkan Berdasarkan
analisa yang analisa yang
dilakukan dilakukan
ditemukan ditemukan adanya
adanya hubungan hubungan antara
antara tingkat tingkat kecemasan
pengetahuan post partum
dengan gizi ibu dengan kejadian
hamil post partum blues
7. kelebihan Penelitian yang
dilakukan sejalan
dengan konsep
yang ada
8. kekurangan Penelitian yang
dilakukan tidak
menjelaskan
kebutuhan dari
ibu nifas

Vous aimerez peut-être aussi