Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Haidar Bagir'
13
Pengantar
19
20 Finnish Lessons
* Kepala Pendidikan Thomas More Brennan Chair di Lynch School of Education, Boston College. Misi lembaga
ini adalah memasyarakatkan keadilan sosial dan menyatukan teori dan praktik pendidikan.
21
22 Finnish Lessons
sekolah itu tidak secara konsisten, bahkan secara rata-rata pun tidak,
mengungguli^alternatif di wilayahnya, yaitu sekolah- sekolah publik.
Sekolah-sekolah berbantuan itu hanya sekadar menjaring siswa-siswa
terbaik di komunitas-komunitas miskin dan membiarkan sisanya
merana (Ravitch, 2010a). Sementara itu, imbalan berdasarkan kinerja
mengaitkan ganjaran bagi guru dengan hasil menggunakan tes-tes
mengerikan yang keabsahannya diragukan dai menghancurkan kerja
tim di antara para profesional yang sebaliknya memerlukan saling
berbi-g.' apa yang mereka tahu. Reformasi itu, simpul Ravitch, bersifat
picik, menghukum, dan sangat tidak peduli kepada masalah- masalah
nyata yang dihadapi para guru.
Profesor Yong Zhao, pakar Amerika terkemuka dalam soal
reformasi pendidikan di Cina dan Asia Tenggara, menunjukkan bahwa
Cina, pesaing ekonomi utama Amerika Serikat, sesungguhnya
melakukan desentralisasi kurikulum, meragamkan ases- men, dan
mendorong otonomi dan inovasi lokal. Ketika Cina melakukan
desentralisasi dan Singapura mempromosikan lingkungan kreatif
melalui prinsip Mengajar Sedikit, Belajar Banyak, simpul Zhao,
pendidikan Amerika Serikat dengan bandel bergerak ke arah
otoriterisme, membiarkan pemerintah menetapkan apa dan bagaimana
siswa harus belajar dan apa yang harus sekolah ajarkan (Zhao, 2009, h.
40).
Dalam budaya, politik, dan bisnisseperti dalam reformasi
pendidikanterlalu banyak budaya dan masyarakat Anglo- Amerika
yang menumbuhkan obsesi tidak sehat akan segala sesuatu yang lebih
besar, lebih keras, lebih tahan, lebih cepat, dan lebih kuat.
Perusahaan-perusahaan yang mengorbankan keselamatan konsumen
demi keuntungan jangka pendek pemegang saham; bisnis yang
menimbulkan kekacauan ekologis dengan usaha-usaha yang terlalu
berani dan berisiko demi peningkatan laba; keruntuhan finansial
sebagai buah dari luar biasa besarnya tingkal utang tak terbayar;
spesialis penyelamat yang secara sembarangan menciptakan kekacauan
dengan
24 Finnish Lessons
m w u.." M
Pendahuluan: Ya, Kita Bisa
(Saling Belajar)
35
.36 Finnish Lessons
Ini menjadi kewajiban moral karena kesejahteraan dan,
ujung-ujungnya, kebahagiaan setu p orang tumbuh dari penge-
tahuan, keterampilan, dan cara pandang yang disediakan pendidikan
yang baik. Ini juga menjadi keharusan ekonomi karena kekayaan
suatu bangsa bergantung pada kepakaran, sesuatu yang belum
pernah terjadi sebelumnya. Buntut dari krisis ekonomi global
baru-baru ini menunjukkan bahwa orang-orang muda pengangguran
menjadi demikian putus harapan sampai- sampai dapat
meruntuhkan pemerintahan. Kebanyakan orang muda itu tidak
mengecap pendidikan dan pelatihan yang relevan yang dapat
membantu mereka menolong diri sendiri.
Buku ini tentang Finlandia dan tentang bagaimana rakyat
Finlandia mengubah sistem pendidikan mereka dari biasa- biasa saja
pada 1980-an menjadi salah satu model kehebatan di masa sekarang.
Indikator internasional menunjukkan bahwa Finlandia adalah salah
satu negara yang memiliki warga negara paling terdidik di dunia,
menyediakan kesempatan pendidikan secara egaliter, dan
menggunakan sumber daya secara efisien. Pendidikan di Finlandia
akhir-akhir ini telah menarik perhatian banyak peneliti
internasional. Linda Darling-Hammond (2010) menulis panjang lebar
tentang itu dalam bukunya, The Flat World and Education. Dalam
buku mereka, The Fourth Way, Andy Hargreaves dan Dennis Shirley
(2009) memilih Finlandia sebagai salah satu contoh bangsa yang
berhasil mengubah sistem pendidikan. Bab tentang pendidikan di
Finlandia telah menjadi bagian tak terpisahkan dari buku-buku
internasional tentang pemikiran dan praktik pendidikan
kontemporer. Lembaga pembangunan internasional, biro konsultan,
dan penerbit media menyebut Finlandia sebagai sebuah model yang
bagus dan saksi bagi transformasi pendidikan publik yang berhasil.
iVlonograf tentang sekolah dan guru di Finlandia bermunculan
* Bank Dunia dan OECD menggunakan Finlandia sebagai sebuah contoh dalam Aho, Pitkanen, dan Sahlberg
(2006) dan OECD (2010c). McKinsey Company merujuk Finlandia sebagai tolok-banding global praktik
yang baik dalam Barber dan Mourshed (2007) dan Auguste, Kihn, dan Miller (2010).
Pendahuluan 37
perspektif internasional.
komprehensif tentang perubahan pendidikan di Finlandia yang
ditulis seorang putra asli Finlandia dengan
Northern Exposure i
Pada awal dekade 1990-an, pendidikan di Finlandia tidak memiliki
keistimewaan menurut ukuran internasional. Semua kanak- kanak
Finlandia secara reguler bersekolah, jaringan sekolah luas
38 Finnish Lessons
dan rapat, pendidikan menengah dapat diakses semua orang
Finlandia, dan pendidikan tinggi merupakan pilihan bagi semakin
banyak lulusan sekolah menengah atas. Namun, prestasi siswa-siswa
Finlandia di pelbagai pengujian internasional berada tidak jauh dari
rata-rata keseluruhan, kecuali untuk membaca karena siswa-siswa
Finlandia lebih baik daripada kebanyakan rekan sebaya mereka di
negara-negara lain.
Resesi tidak terduga yang menakutkan yang terjadi pada masa
itu membawa Finlandia ke tepi jurang kehancuran. Tindak-
an-tindakan berani dan segera diperlukan untuk menyeimbang- kan
kembali neraca fiskal nasional dan menghidupkan kembali
perdagangan luar negeri yang hilang bersamaan dengan runtuhnya
Uni Soviet pada 1990. Nokia, merek dagang global utama industri
Finlandia, menjadi mesin menentukan dalam mengikat Finlandia
keluar dari keterpurukan ekonomi terbesar negara itu sejak Perang
Dunia Kedua. Merek lain Finlandia, peruskoulu, yaitu sekolah dasar
terpadu sembilan tahun, men- 'jadi pemain inti lain dalam
kebangkitan ekonomi dan masyarakat Finlandia. Menariknya, Nokia
dan sistem pendidikan publik Finlandia, keduanya berasal dari era
yang sama dalam sejarah Finlandia: tahun-tahun keemasan
pembangkitan identitas nasional Finlandia pada pertengahan abad
ke-19. Ini akan dijelaskan dalam Bab 4 buku ini.
Ada negara-negara di dunia yang tokoh-tokoh pendidikannya
menemukan bahwa sistem pendidikan mereka berada dalam situasi
yang sangat mirip dengan Finlandia pada 1990. Penurunan ekonomi
global memukul banyak sekolah, universitas, dan keseluruhan sistem
pendidikan. Ambillah Irlandia, Yunani, Inggris, atau Amerika
Serikatpencapaian siswa jauh dari yang seharusnya terjadi dalam
perekonomian berbasis pengetahuan yang menjadikan produktivitas
dan inovasi merupakan syarat perlu untuk bisa kompetitif. Siswa
tampaknya memandang pengajaran yang diberikan di sekolah dan
universitas semakin membosankan dan tidak relevan untuk
kebutuhan mereka di
Pendahuluan 39