Vous êtes sur la page 1sur 12

BAB IV

PENDEKATAN, METODOLOGI DAN PRORGAM KERJA

4.1. Pendekatan Teknis Dan Metodologi

4.1.1. Pendekatan Teknis

Sistem Pengelolaan pekerjaan yang baik tidak terlepas dari

pelaku dalam mengelola pekerjaan tersebut. Agar pengelolaan

pekerjaan dapat berjalan dengan baik dan mencapai tujuan secara

tepat, baik jadwal maupun substansi pekerjaan, diperlukan sikap

profesional dari pelaku pengelolaan pekerjaan. Kondisi inipun harus

dapat dilakukan pada Pekerjaan ini, dimana dalam pekerjaan ini

konsultan akan menugaskan beberapa orang tenaga ahli dan tenaga

pendukung yang mempunyai pengalaman dalam bidangnya sesuai

dengan apa yang telah ditetapkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK).

Sikap profesional konsultan ditunjukkan tidak hanya pada

kemampuan individu personil dalam menjalankan tugas dan

tanggung jawabnya tetapi juga kemampuan mensinkronisasikan tugas

dan tanggung jawabnya.

Struktur organisasi pelaksanaan perlu disusun dalam rangka

menggambarkan hubungan, tanggung jawab dan mekanisme kerja,

baik antara pemberi pekerjaan dengan konsultan pelaksana maupun

antara anggota tim teknis yang dibentuk, ataupun untuk koordinasi

Usulan Teknis
Penyusunan Naskah Akademis dan Perwal PRK Alun-Alun BAB IV-1
di pusat maupun didaerah. Selain itu penyiapan struktur organisasi

ini dimaksudkan untuk mewujudkan efektifitas dan efisiensi kerja

yang selalu merupakan prasyarat yang harus dipenuhi dalam

melaksanakan berbagai macam pekerjaan sehingga pemborosan

materi, tenaga dan waktu dapat dihindari.

4.1.2. Metodologi

Menurut Multiwati Darus dalam makalah dalam rangka Bintek,

Jakarta, BPHN, 2007 dengan judul Fungsi dan Peran Naskah

Akademik dalam penyusunan Prolegda Serta Metodologi Analisis dan

Evaluasi Peraturan Perundang undangan , Naskah Akademik dapat

diartikan sebagai sesuatu rancangan yang bersifat akademis atau

pengetahuan.

4.1.2.1 Desain Utama Metodologi

Naskah rancangan akademis disusun sebagai hasil kegiatan

yang bersifat akademis sesuai dengan prinsip-prinsip ilmu

pengetahuan yang rasional, kritis, obyektif dan impersonal.

Keputusan Kepala Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) No.

G.159. PR. 09. 10 Tahun 1994 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan

Naskah Akademik Peraturan Perundang undangan, Naskah Akademik

adalah naskah awal yang memuat pengaturan materi materi

Usulan Teknis
Penyusunan Naskah Akademis dan Perwal PRK Alun-Alun BAB IV-2
Perundang undangan bidang tertentu yang telah di tinjau secara

sistemik, holistik dan futuristik.


Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2005 tentang Tata Cara

Mempersiapkan Rancangan Undang undang, Rancangan Peraturan

Pemerintah dan Rancangan Peraturan Presiden, Naskah Akademik

adalah naskah yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah

mengenai konsepsi yang berisi latar belakang, tujuan penyusunan,

sasaran yang ingin diwujudkan dan lingkup, jangkauan, obyek atau

arah pengaturan substansi rancangan Peraturan Perundang

undangan.
Peraturan Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia Nomor.

M. HH-01. PP. 01. 01. Tahun 2008 tentang Pedoman Penyusunan

Naskah Akademik Rancangan Peraturan Perundang undangan,

naskah akademik adalah naskah yang dapat dipertanggungjawabkan

secara ilmiah mengenai konsepsi yang berisi latar belakang , tujuan

penyusunan, sasaran yang ingin diwujudkan dan lingkup, jangkauan,

obyek atau arah pengaturan substansi rancangan Peraturan

Perundang undangan.
UU Nomor 12 Tahun 2011, naskah akademik adalah naskah

hasil penelitian atau pengkajian hukum dan hasil penelitian lainnya

terhadap suatu masalah tertentu yang dapat dipertanggungjawabkan

secara ilmiah mengenai pengaturan masalah tersebut dalam suatu

Rancangan Undang undang, Rancangan Peraturan Daerah Provinsi

Usulan Teknis
Penyusunan Naskah Akademis dan Perwal PRK Alun-Alun BAB IV-3
atau Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten/ Kota sebagai solusi

terhadap permasalahan dan kebutuhan hukum masyarakat.

FUNGSI NASKAH AKADEMIK

Keberadaan Naskah Akademik awalnya belum menjadi suatu

keharusan dalam penyusunan Rancangan Peraturan Perundang

undangan. Menjadi harus sejak tahun 2011, sesuai ketentuan Pasal

43 ayat (3) UU No. 12 Tahun 2011.

Fungsi Naskah Akademik adalah :

1. Bahan awal yang memuat gagasan tentang urgensi pendekatan,

ruang lingkup dan materi muatan suatu Peraturan Perundang

undangan ;
2. Bahan pertimbangan yang digunakan dalam permohonan izin

prakarsa penyusunan RUU/ RPP kepada Presiden ; dan


3. Bahan dasar bagi penyusunan rancangan Peraturan Perundang

undangan.

Tahapan proses Penyusunan Naskah Akademik (NA)

Tahap awal

1. Persiapan penyusunan NA

2. Pembahasan diskusi publik draft awal NA

3. Penyusunan draft awal NA

4. Evaluasi draft NA

Usulan Teknis
Penyusunan Naskah Akademis dan Perwal PRK Alun-Alun BAB IV-4
5. Penyempurnaan NA kepada Dinas Penataan Ruang Kota Bandung

sebagai masukan dalam proses pembentukan perwal.

Tahap kelanjutan

1. Penyusunan draft NA sesuai dengan pola dan sistematika standar

yang biasa dipakai dalam penyusunan NA

2. Kebutuhan akan waktu penyusunan dan menuangkan data serta

informasi ke dalam bentuk NA

3. memasukan alternatirf kaedah-kaedah dan norma dalam narasi

yang disusun;

4. pemilihan kaedah/norma yang tepat yang menjadikan NA suatu

produk hukum dengan hasil penelitian dan kajian hukum;

Tahap pembahasan konsep penyusunan

1. menyelenggarakan diskusi publik (public hearing) adalah menarik

informasi dan pendapat masyarakat dan pihak-pihak terkait,

2. menghimpun masukan dari berbagai pihak dalam rangka

memperkaya dan menyempurnakan NA diskusi publik ini dapat

berbentuk diskusi terfokus, lokakarya, seminar, jaring aspirasi

publik, pertemuan konsultasi atau juga mempublikasikan di media

masa.

Usulan Teknis
Penyusunan Naskah Akademis dan Perwal PRK Alun-Alun BAB IV-5
Evaluasi terhadap draft NA perlu dilakukan setelah memperoleh

masukan atau tanggapan dari masyarakat, pada proses ini tim

penyusun NA menginventarisir masukan-masukan yang diperoleh

dari diskusi publik dan sedapat mungkin mengakomodir masukan-

masukan yang bermanfaat ke dalam NA.

Format Naskah Akademik

dibagi dalam :

1. Bagian yang memuat hasil kajian materi RUU yang akan diusulkan

2. bagian yang memuat Naskah Awal RUU yang akan diusulkan

1. Format bagian pertama

a. sampul depan/cover dengan diberi judul dan tertera siapa

penyusun NA;

b. kata pengantar bercerita proses penyusunan

c. daftar isi

Bab I Pendahuluan

A. Latar belakang yang memuat pemikiran tentang konstatering

fakta dan alasan pentingnya materi hukum tersebut harus

segera diatur

Usulan Teknis
Penyusunan Naskah Akademis dan Perwal PRK Alun-Alun BAB IV-6
B. Dasar pemikiran perlunya RUU pemikiran tentang dasar

perlunya RUU dibentuk, antara lain meliputi dasar filosofis,

sosiologis, yuridis, psikopoliti dan ekonomi

C. Maksud dan tujuan yang menjelaskan tentang apa yang hendak

dicapai melalui pembentukan RUU tersebut (misalnya

memberikan jaminan kepastian hukum).

D. Metode Pendekatan

E. Analisis Hukum Positif yang terkait materi hukum RUU

BENTUK NASKAH AKADEMIK

Bentuk Naskah Akademik berdasarkan Lampiran I Undang

undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011 :

1) Judul
2) Kata pengantar
3) Daftar isi
4) Bab I pendahuluan
5) Bab II kajian teoritis dan praktek empiris
6) Bab III evaluasi dan analisis peraturan perundang-undangan

terkait
7) Bab IV landasan filosofis, sosiologis dan yuridis

Usulan Teknis
Penyusunan Naskah Akademis dan Perwal PRK Alun-Alun BAB IV-7
Landasan Filosofis
Menggambarkan bahwa Peraturan Perundang undangan yang

dibentuk mempertimbangkan pandangan hidup, kesadaran dan cita

hukum yang meliputi suasana kebatinan serta falsafah bangsa

Indonesia yang bersumber dari Pancasila dan Pembukaan Undang

undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.


Landasan Sosiologis
Menggambarkan bahwa Peraturan Perundang undangan yang di

bentuk untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam berbagai

aspek. Menggambarkan fakta empiris perkembangan masalah dan

kebutuhan masyarakat dan negara.


Landasan Yuridis
Menggambarkan bahwa Peraturan Perundang undangan yang di

bentuk untuk mengatasi permasalahan.

8) Bab V jangkauan, arah pengaturan dan ruang lingkup materi

muatan undang undang, peraturan daerah provinsi atau

peraturan daerah kabupaten/ kota


9) Bab VI penutup
10) Daftar pustaka
11) Lampiran: rancangan peraturan perundang undangan

Usulan Teknis
Penyusunan Naskah Akademis dan Perwal PRK Alun-Alun BAB IV-8
4.2. Program Kerja

Tabel 4.1

Posisi Keahlian dan Kriteria Tugas Tenaga Ahli

Posisi Keahlian
No Kriteria TA Pengajuan TA
dalam KAK
1. Ahli Hukum Konsultan menempatkan

(Ketua Tim) Ketua Tim yang merupakan

ahli Hukum yang telah

berpengalaman di bidangnya

minimal selama 3 tahun.

Bertugas untuk

mengkoordinasikan kegiatan

dan mengarahkan semua

tenaga ahli agar bekerja

secara efektif dan efisien,

serta harus mempunyai

kemampuan yang baik dalam

komunikasi dan manajerial,

mampu mengintegrasikan

berbagai aspek/disiplin yang

mendukung pekerjaan ini.


2. Ahli Planologi Konsultan menempatkan

Tenaga ahli Planologi dengan

Usulan Teknis
Penyusunan Naskah Akademis dan Perwal PRK Alun-Alun BAB IV-9
Posisi Keahlian
No Kriteria TA Pengajuan TA
dalam KAK
pengalamannya dalam

bidang Planologi.
3. Ahli Hukum Konsultan menempatkan

Tenaga ahli Hukum dengan

pengalamannya dalam

bidang Hukum.

4.2.1. Jadwal Penugasan Tenaga Ahli

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Tenaga Ahli sesuai dengan

spesifikasi dan disiplin ilmu-ilmu yang diperlukan. Berikut adalah

jadwal pelaksanaan kegiatan tenaga ahli :

Tabel 4.2
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Tenaga Ahli

Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3


No Tenaga Ahli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Ahli Hukum

(Ketua Tim)
2 Ahli Planologi
3 Ahli Hukum
4.2.2. Tahapan Kegiatan.

Tahapan kegiatan penyusunan kegiatan ini antara lain :

a. Penyusunan Pendahuluan terdiri dari menyusun Latar Belakang,

Tujuan dan Kegunaan, Metode Pendekatan, dan Materi Muatan

(jenis/bentuk pengaturan).

Usulan Teknis
Penyusunan Naskah Akademis dan Perwal PRK Alun-Alun BAB IV-10
b. Penyusunan Ruang Lingkup Naskah Akademis. Terdiri dari ruang

lingkup umum berupa pengertian dan prinsip-prinsip atau asas

yang dapat dijadikan dasar dalam pengaturan. Ruang lingkup

materi yang mengungkapkan semua substansi yang perlu diatur,

sanksi yang diwajibkan/dipersyaratkan berupa sanksi pidana,

perdata, dan administratif, selanjutnya adalah bagian peralihan

yang memuat ketentuan peralihan. Dan bagian terakhir adalah

bagian Penutup yang memuat pernyataan yang tidak berlaku atau

pencabutan peraturan sebelumnya dan pemikiran tentang kapan

efektif berlakunya peraturan yang akan diberlakukan berdasarkan

analisis kemampuan dari berbagai aspek.

c. Penyusunan Kesimpulan dan Saran Kesimpulan terdiri dari :

perlunya pengaturan berdasarkan argumentasi, jenis/bentuk

pengaturan dan pokok-pokok materi yang diatur serta pemikiran

alternatif sanksi. Saran merupakan rekomendasi yang diinginkan

misalnya urgensi tentang perlunya segera penyusunan rancangan

peraturan perundangan dan lain-lain.

4.2.3. Pelaksana dan Penanggung Jawab Kegiatan

Penanggung jawab kegiatan ini adalah Dinas Penataan Ruang

Kota Bandung.

4.2.5. Jadwal Kegiatan

Usulan Teknis
Penyusunan Naskah Akademis dan Perwal PRK Alun-Alun BAB IV-11
Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan Kegiatan

Penyusunan Naskah Akademis dan Perwal PRK Alun-Alun dengan

metode pengadaan jasa konsultasi adalah selama 3 (tiga) bulan/ 90

(senbilan puluh) hari kalender.

Rincian alokasi waktu direncanakan sebagai berikut :

Tabel 4.3

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3


No Pekerjaan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan dan

1 penyususnan

Metodologi studi
Kajian Regulasi dan
2
Literatur terkait
Pembahasan tentang

Peraturan
3
perundang-

undangan
Diskusi terbatas

4 antara TA dengan

Tim Teknis
Pelaporan
a) Laporan

Pendahuluan
5
b) Laporan Antara
c) Laporan Akhir

dan Perwal

Usulan Teknis
Penyusunan Naskah Akademis dan Perwal PRK Alun-Alun BAB IV-12

Vous aimerez peut-être aussi