Vous êtes sur la page 1sur 6

Islam dan Syariah Islam

MAKNA ISLAM

Menurut bahasa kata islam berasal dari kata asalama, yuslimu, islaman, yang artinya tunduk
dan patuh, menurut terminologi yang digambarkan oleh Nabi Muhammad saw dalam sabda
beliau :

Islam adalah bahwasanya engkau bersaksi bahwa sesungguhnya tiada Tuhan selain Allah
dan bahwa sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah, engkau menegakkan shalat,
menunaikan zakat, melaksanakan shaum Ramadhan, dan menunaikan ibadah haji ke Baitullah -
- jika engkau berkemampuan melaksanakannya. (HR Muslim)

Oleh karena itu, kata islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW, nabi
terakhir dan penutup para nabi. Agama islam berbeda dengan agama-agama lain yang ada saat
ini dan diyakini umat islam, sebag ai kelanjutan dari agama para nabi sebelum Nabi Muhammad
SAW, yang tidak lain adalah nabi terakhir atau penutup para nabi. Inti dari ajaran para nabi
adalah tauhid , yaitu tindakan mengesakan Allah ( Tauhidullah ) disertai sikap pasrah, tunduk
dan patuh kepada Allah, sebagai syarat mutlak bagi seorang untuk disebut sebagai seorang
mukmin. Tanpa sikap itu maka dia masih disebut kafir. Iblis misalnya, meskipun ia mengakui
Allah sebagai satu-satunya Tuhan, tetapi karena ia membangkang, maka dalam Al-Quran dia
disebut sebagai kafir. (QS 2:34).

Sikap rida untuk bertuhan Allah, disertai sikap tunduk dan patuh kepada-Nya inilah, yang
harus dimiliki oleh setiap orang yang mengaku sebagai orang yang mukmim (orang yang
beriman). Jadi, pengikut agama islam adalah orang yang bertuhan satu dan yang satu itu adalah
Allah SWT, orang yang memeluk agama islam disebut muslim. Orang yang bertuhan satu tetapi
yang satu itu adalah iblis misalnya, maka ia bukan pengikut agama tauhid, dia adalah
penyembah iblis, bukan penyembah Allh SWT. Orang yang bertuhan satu tetapi yang satu itu
adalah Firaun misalnya, maka ia bukan pemeluk agama tauhid, tetapi ia telahh berlaku syirik
karena telah menyekutukan Allah dengan yang lain.

Menurut islam, hidup dan kehidupan manusia didunia adalah bagian kecil dari perjalanan
panjangnya menuju Allah. Kehidupan manusia setelah diciptakan oleh Allah dimulai dari alam
roh dan kemudian dilanjutkan di alam rahim ibu. Manusia kemudian lahir dan mulai hidup serta
berkehidupan di alam dunia, sampai dia meninggal. Namun demikian, kematian bukanlah akhir
perjalanan manusia, tetapi awal perjalanan dialam kubur yang kemudian dilanjutkan di alam
akhiratyang kekal abadi menuju Allah. Bahkan menurut hadir riwayat Muslim, Dunia adalah
lading akhirat (addunya mazraatul akhirat) dan karena itu, nasib seseorang di akhirat nanti
sangat bergantung pada apa yang dikerjakannya di dunia. Apabil dia ingin menginginkan
kehidupan yang baik di akhirat maka dia harus menjalani kehidupan di dunia ini sesuai dengan
tuntunan Allah serta selalu berusaha agar hari esoknya (di dunia dan akhirat ) menjadi lebih bai.
Jadi tidak mungkin muslim yang baik menjadi penghambat kemajuan peradaban sebagaimana
firman Allah pada (QS 59:18).

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri
memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada
Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

beberapa makna islam adalah :

1. Islam adalah Ketundukan


Allah menciptakan alam semesta, kemudian menetapkan manusia sebagai hambaNya yang
paling besar perannya di muka bumi. Manusia berinteraksi dengan sesamanya, dengan alam
semesta di sekitarnya, kemudian berusaha mencari jalan untuk kembali kepada Penciptanya.
Tatkala salah berinteraksi dengan Allah, kebanyakan manusia beranggapan alam sebagai
Tuhannya sehingga mereka menyembah sesuatu dari alam. Ada yang menduga-duga sehingga
banyak di antara mereka yang tersesat. Ajaran yang benar adalah ikhlas berserah diri kepada
Pencipta alam yang kepadaNya alam tunduk patuh berserah diri. (QS. 4:125) Maka, Islam
identik dengan ketundukan kepada sunnatullah yang terdapat di alam semesta (tidak tertulis)
maupun Kitabullah yang tertulis (Alquran).

2. Islam adalah Wahyu Allah


Dengan kasih sayangnya, Allah menurunkan Ad-Dien (aturan hidup) kepada manusia. Tujuanya
agar manusia hidup teratur dan menemukan jalan yang benar menuju Tuhannya. Aturan itu
meliputi seluruh bidang kehidupan: politik, hukum, sosial, budaya, dan sebagainya. Dengan
demikian, manusia akan tenteram dan damai, hidup rukun dan bahagia dengan sesamanya dalam
naungan ridha Tuhannya. (QS. Al-Baqarah: 38) Karena kebijaksanaanNya, Allah tidak
menurunkan banyak agama. Dia hanya menurunkan Islam. Agama selain Islam tidak diakui di
sisi Allah dan akan merugikan penganutnya di akhirat nanti. Sebagaimana firman Allah,
Sesungguhnya Ad-Dien yang diridhai di sisi Allah hanyalah Islam. (QS. 3:19) Sebab, Islam
merupakan satu-satunya agama yang bersandar kepada wahyu Allah secara murni. Artinya,
seluruh sumber nilai dari nilai agama ini adalah wahyu yang Allah turunkan kepada para
RasulNya terdahulu. Dengan kata lain, setiap Nabi adalah muslim dan mengajak kepada ajaran
Islam. Ada pun agama-agama yang lain seperti Yahudi dan Nasrani adalah penyimpangan dari
ajaran wahyu yang dibawa ole h para nabi tersebut.

3. Islam adalah Agama Para Nabi dan Rasul


Perhatikan kesaksian Alquran bahwa Nabi Ibrahim adalah muslim, bukan Yahudi atau pun
Nasrani. (QS. 2:132) Nabi-nabi lain pun mendakwahkan ajaran Islam kepada manusia. Mereka
mengajarkan agama sebagaimana yang dibawa Nabi Muhammad saw. Hanya saja, dari segi
syariat (hukum dan aturan) belum selengkap yang diajarkan Nabi Muhammad saw. Tetapi,
ajaran prinsip-prinsip keimanan dan akhlaknya sama. Nabi Muhammad saw. datang
menyempurnakan ajaran para Rasul, menghapus syariat yang tidak sesuai dan menggantinya
dengan syariat yang baru. (QS. 3: 84) Menurut pandangan Alquran, agama Nasrani yang ada
sekarang ini adalah penyimpangan dari ajaran Islam yang dibawa Nabi Isa a.s. Nama agama ini
sesuai nama suku yang mengembangkannya. Isinya jauh dari Kitab Injil yang diajarkan Isa a.s..
Agama Yahudi pun telah menyimpang dari ajaran Islam yang dibawa Nabi Musa a.s.. Diberi
nama dengan nama salah satu Suku Bani Israil, Yahuda. Kitab Suci Taurat mereka campur aduk
dengan pemikiran para pendeta dan ajarannya ditinggalkan.

4. Islam adalah Hukum-hukum Allah di dalam Alquran dan Sunnah Orang yang ingin melihat
Islam hendaknya melihat Kitabullah Alquran dan Sunnah Rasulullah. Keduanya, menjadi
sumber nilai dan sumber hukum ajaran Islam. Islam tidak dapat dilihat pada perilaku penganut-
penganutnya, kecuali pada pribadi Rasulullah saw. dan para sahabat beliau. Nabi Muhammad
saw. bersifat mashum (terpelihara dari kesalahan) dalam mengamalkan Islam. Beliau
membangun masyarakat Islam yang terdiri dari para sahabat Nabi Muhammad saw yang
langsung terkontrol perilakunya oleh Allah dan RasulNya. Jadi, para sahabat Nabi tidaklah
mashum bagaimana Nabi, tapi mereka istimewa karena merupakan pribadi-pribadi didikan
langsung Nabi Muhammad
saw. Islam adalah akidah dan ibadah, tanah air dan penduduk, ruhani dan amal, Alquran dan
pedang sebagaimana telah dibuktikan dalam hidup Nabi, para sahabat, dan para pengikut mereka
yang setia sepanjang zaman.

5. Islam adalah Jalan Allah Yang Lurus Islam merupakan satu-satunya pedoman hidup bagi
seorang muslim. Baginya, tidak ada agama lain yang benar selain Islam. Karena ini merupakan
jalan Allah yang lurus yang diberikan kepada orang-orang yang diberi nikmat oleh
Allah. (QS. 6:153; 45:18)

6. Islam Pembawa Keselamatan Dunia dan Akhirat


Sebagaimana sifatnya yang bermakna selamat sejahtera, Islam menyelamatkan hidup manusia di
dunia dan di akhirat. Keselamatan dunia adalah kebersihan hati dari noda syirik dan kerusakan
jiwa. Sedangkan keselamatan akhirat adalah masuk surga yang disebut Daarus Salaam. Allah
menyeru (manusia) ke Daarus Salaam (surga), dan menunjuki orang yang dikehendakiNya
kepada jalan yang lurus (Islam). (QS. 10:25) Dengan enam prinsip di atas kita dapat memahami
kemuliaan dan keagungan ajaran agama Allah ini. Nabi Muhammad saw. bersabda, Islam itu
tinggi dan tidak ada kerendahan di dalamnya. Sebagai ajaran, Islam tidak terkalahkan oleh
agama lain. Maka, setiap muslim wajib meyakini kelebihan Islam dari agama lain atau ajaran
hidup yang lain. Allah sendiri memberi jaminan. (QS.5:3)
demikian dari penjelasan artikel mengenai Pengertian Islam, semoga bermanfaat.
DASAR-DASAR AJARAN ISLAM

1. Aqidah
Aqidah adalah sistem keyakinan yang mendasari seluruh aktivitas muslim. Ajaran Islam
berisikan tentang apa saja yang mesti dipercayai, diyakini, dan diimani oleh setiap muslim.
Karena agama Islam bersumber kepada kepercayaan dan keimanan kepada Allah swt, maka
aqidah merupakan sistem kepercayaaan yang mengikat manusia kepada Islam. Seorang manusia
disebut muslim jika dengan penuh kesadaran dan ketulusan bersedia terikat dengan sistem
kepercayaan Islam. Karena itu, aqidah merupakan ikatan dan simpul dasar dalam Islam yang
pertama dan utama.
Aqidah dibangun atas 6 dasar keimanan yang lazim disebut Rukun Iman. Rukun iman
meliputi : iman kepada Allah swt, para malaikat, kitab kitab, para Rasul, hari akhir, dan Qodlo
dan Qodar. Allah berfirman dalam QS.An-Nisa, ayat 136 .
Artinya Wahai orang yang beriman, tetaplah beriman kepaada Allah dan Rasul-Nya dan
kepada kitab yang diturunkan kepada rasul-Nya serta kitab yang diturunkan sebelumnya.
Barang siapa ingkar kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-Nya, Rasul-Nya, hari Kemudian, maka
sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh- jauhnya.

Berdasarkan 6 fondasi tersebut, maka keterikatan setiap muslim yang semestinya ada
pada jiwa setiap muslim adalah :

a. Meyakini bahwa Islam adalah agama yang terakhir, mengandung syariat yang
menyempurnakan syariat syariat yang diturunkan Allah sebelumnya.
b. Meyakini bahwa Islam adalah satu- satunya agama yang benar di sisi Allah. Islam dating
dengan membawa kebenarana yang bersifat absolute guna menjadi pedoman hidup dan
kehidupan manusia selaras dengan fitrahnya.
c. Meyakini bahwa Islam adalah agama yang universal serta berlaku untuk semua manusioa
dalam segala lapisan masyarakat dan sesuai dengasn tuntutan budaya manusia.

2. Syariah
Komponen Islam yang kedua adalah syariah yang berisi peraturan dan perundang-
undangan yang mengatur aktifitas yang seharusnya dikerjakan manusia. Syariat adalah sistem
nilai yang merupakan inti ajaran Islam. Syariah atau sistem nilai Islam yang diciptakan oleh
Allah sendiri. Dalam kaitan ini, Allah disebut Syaari atau pencipta hukum.
Sistem nilai Islam secara umum meliputi 2 bidang :
a. Syariat yang mengatur hubungan manusia secara vertikal dengan Allah (ibadah mahdah
/ khusus). Disebut ibadah mahdah karena sifatnya yang khas dan sudah ditentukan secara
pasti oleh Allah dan dicontohkan secara rinci oleh Allah. Dalam konteks ini, syariat
berisikan ketentuan tentang tata cara peribadatan manusia kepada Allah, seperti
kewajiban shalat, puasa, zakat, haji.
b. Syariat yang mengatur hubungan manusia secara horizontal dengan sesama dan
makhluk lainnya ( muamalah ). Muamalah meliputi ketentuan perundang- undangan
yang mengatur segala aktivitas hidup manusia dalam pergaulan dengan sesamanya dan
alam sekitarnya.
Adanya sistem muamalah ini membuktikan bahwa Islam tidak meninggalkan urusan dunia,
bahkan tidak pula melakukan pemisahan terhadap persoalan dunia maupuu akhirat. Bagi Islam,
ibadah yang diwajibkan Allah atas hambanya bukan sekedar bersifat formal belaka, melainkan
disuruhnya agar semua aktivitas hidup dijalankan manusia hendaknya bernilai ibadah. Ajaran ini
sesuai dengan ajaran Islam tentang tujuan diciptakannya manusia supaya beribadah. Allah
berfirman dalam QS. Az-Zarariyat, ayat 56

Dan tiadalah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali supaya beribadah kepada- Ku

Hubungan horizontal ini disebut pula dengan ibadah gairu mahdah / umum karena
sifatnya umum, di mana Allah atau Rasul-Nya tidak memerinci macam dan jenis perilakunya,
tetapi hanya memberikan prinsip dasarnya saja.

3. Akhlaq
Akhlaq merupakan komponen dasar Islam yang ketiga yang berisi ajaran tentang
perilaku atau sopan santun. Akhlaq maupun syariah pada dasarnya membahas perilaku manusia,
tetapi yang berbeda di antaranya adalah obyek materia. Syariah melihat perbuatan manusia
darin segi hukum yaitu : wajib, sunah, mubah, makruh, dan haram. Sedangkan aklaq melihat
perbuatan manusia dari segi nilai / etika, yaitu perbuatan baik ataupun buruk.
Akhlaq merupakan sistematika Islam, sebagai sistem, akhlaq memiliki spektrum yang
luas, mulai sikap terhadap dirinya, orang lain, dan makhluk lain, serta terhadap Allah SWT.

Vous aimerez peut-être aussi