Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
perbedaan dan permasalahan yang ada di masyarakat. Akan tetapi, hanya
sedikit manusia yang dapat memanfaatkan fungsi dan menempatkan peran
tauhid secara benar dan sesuai dengan keadaan zaman manusia sekarang ini.
Padahal, jika masyarakat modern saat ini mampu menempatkan dan
menggunakan tauhid dalam kehidupan sehari-harinya dengan baik dan benar,
maka akan tercipta masyarakat yang damai, aman, dan terjauh dari sifat-sifat
tercela, seperti korupsi, kolusi, nepotisme, penipuan, dan tindakan-tindakan
yang melanggar hukum agama, maupun hukum perdata dan pidana Negara.
Seiring dengan adanya problematika sosial yang terjadi di masyarakat,
maka dalam makalah ini akan dibahas mengenai berbagai hal yang
berhubungan dengan fungsi sosial tauhid di era modern.
B. Rumusan Masalah
1. Tauhid dalam kehidupan manusia.
2. Fungsi sosial tahuid dalam kehidupan manusia modern.
3. Tauhid di Era Globalisasi.
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pentingnya tauhid dalam kehidupan manusia.
2. Untuk memahami fungsi sosial tauhid dalam kehidupan manusia modern.
3. Untuk memahami tauhid di era globalisasi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
]:[
artinya:
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia
diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. ( QS. Al Hujraat :
13).
Suatu hal yang tidak boleh dilupakan ialah bahwa komitmen manusia
tauhid tidak saja terbatas pada hubungan vertikalnya dengan Tuhan,
melainkan juga mencakup hubungan horisontal dengan sesama manusia dan
3
seluruh makhluk hidup, dan hubungan-hubungan ini harus sesuai dengan
kehendak Allah.1
1
Akademik, pokja, Tauhid (Yogyakarta : Pokja Akademik UIN SUKA, 2005), hal 78
2
Al-faruqi, Ismail Raji, Tauhid (Bandung:Pustaka, 1988),hal 16
4
antar sesama manusia; dan ia akan terdorong untuk mengubah dunia
dan masyarakat sekelilingnya sehingga semangat untuk berkarya bagi
kemaslahatan umat adalah tujuan hidupnya.3
3
Akademik, pokja, Tauhid..., hal 79-80
5
Fungsi ini dirujukkan pada kalimat LailaahaillAllah SWT ( tidak
ada Tuhan selain Allah). Kalimat ini merupakan kalimat pembebasan
bagi manusia.
Dengan mengucapkan tidak ada Tuhan selain Allah berarti
seorang muslim telah memutlakkan Allah SWT Yang Maha Esa
sebagai Kholiq atau ciptaan-Nya. Dan sebenarnya umat muslim
mengemban tugas untuk melaksanakan tahrirunnasi min ibadatil
ibad ila ibadatillahi atau membebaskan manusia dari
menyembah sesama manusia kepada menyembah Allah SWT semata.
2. Mengajarkan emansipasi manusia dari nilai- nilai palsu yang
bersumber pada hawa nafsu, gila kekuasaan, dan kesenangan-
kesenangan sensual belaka.
Suatu kehidupan yang didedikasikan pada kelezatan sensual,
kekuasaan, dan penumpukan kekayaan dapat mengeruhkan akal sehat
dan mendistorsi pikiran jernih. Sebenarnya telah dengan tajam Al-
Quran menyindir orang-orang seperti ini.
]:[
]:[
6
4. Menjadikan islam tumbuh sebagai kekuatan peradaban dunia.
Apabila tauhid direlasikan dengan ilmu pengetahuan maka dapat
menjadikan islam tumbuh sebagai kekuatan peradaban dunia dan
mampu menjembatani wilayah- wilayah peradaban lokal menjadi
peradaban mondial karena tauhid merupakan paradigma dari metode
ilmiah dalam seluruh wilayah ilmu pengetahuan umat islam.
5. Sebagai pondasi keimanan yang juga menjamin kebahagiaan dan
kesejahteraan hidup seluruh umat manusia, ketika seluruh ajaran-
ajarannya dilaksanakan secara konsisten.
6. Mengajarkan kepada umat islam supaya menjadikan Allah SWT
sebagai
pusat kesadaran intelektual mereka.
Dengan kata lain, bahwa semua aktivitas yang dilakukan maupun
kejadian yang terjadi merupakan atas kehendak Allah SWT, semua itu
telah diatur dengan sempurna oleh-Nya.
C. TAUHID DAN GLOBALISASI
Era globalisasi yang dialami manusia modern menciptakan tuhan-
tuhan modern yang lebih canggih . Globalisasi dapat dipahami sebagai
sebuah proses dimana orang-orang di seluruh dunia dipersatukan dalam
sebuah komunitas tunggal, baik secara ekonomi, teknologi, sosial budaya dan
politik. Dalam globalisasi, batas-batas teritorial antarnegara memang masih
ada, namun sudah tidak lagi signifikan untuk memisahkan koneksitas
kehidupan yang ada di dalamnya. Jarak, ruang dan waktu menjadi tidak lagi
memisahkan komunikasi manusia-manusia di belahan bumi yang berbeda. Ini
artinya, apa yang terjadi di satu belahan bumi dapat segera didengar,
diketahui, bahkan mempengaruhi belahan bumi yang lain.
Namun, globalisasi pun memiliki dua sisi yakni positif dan negatif.
Sisi positif dari globalisasi yakni komunikasi yang lebih cepat, hemat, dan
efektif. Akan tetapi di sisi lain, globalisasi juga menawarkan tantangan-
tantangan yang justru dapat menjungkirbalikkan nilai-nilai tauhid dan
7
religiusitas kaum beriman. Salah satu di antara tantangan globalisasi adalah
materialisme, konsumerisme serta sekulerisme.
8
BAB III
KESIMPULAN
9
DAFTAR PUSTAKA
10