Vous êtes sur la page 1sur 3

KASUS 3A :

Seorang anak berusia 2 tahun dirawat di RS. Ibu mengatakan anaknya batuk selama 2 minggu,
demam naik turun dan sesak napas. Data yang terkaji oleh perawat adalah : anak batuk dan
sulit mengeluarkan dahak. Pasien lemah, pernapasan cuping hidung, S : 37,5oC. Nadi :
100x/menit, RR : 46x/menit. Auskultasi paru terdengar ronchi. Hasil rongen thoraks :
Bronchopnemonia dupleks, leukosit 12.000/UL

A. Identitas Pasien
Nama : An. G
TTL : Jakarta, 02 Oktober 2015
Umur : 2 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal Pengkajian : 04 Oktober 2017

B. Data Fokus
1. Data Subjektif :
- Ibu mengatakan anaknya demam naik turun sudah 2 minggu.
- Ibu mengatakan sesak napas, batuk dan sulit mengeluarkan dahak.

2. Data Objektif :
- Anak tampak lemah
- Pernapasan cuping hidung
- Ronchi(+)
- S:37,5oC
- Nadi : 100x/menit,
- RR : 46x/menit
- Leukosit 12.000/UL

C. Diagnosa Keperawatan
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan penumpukan sekret di tandai
dengan batuk produktif.
2. Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi di tandai dengan lemah & pucat.
D. Perencanaan Keperawatan

Pemberian Inhalasi

E. Prosedur Keperawatan
1. Jenis Prosedur : Pemberian Inhalasi

2. Tujuan :
a. Merelaksasi jalan nafas.
b. Mengencerkan dan mempermudah mobilisasi sekret.
c. Menurunkan edema mukosa.
d. Pemberian obat secara langsung pada saluran pernafasan untuk pengobatan
penyakit, seperti : bronkospasme akut, produksi sekret uyang berlebihan, dan
batuk yang disertai dengan sesak nafas

3. Persiapan Alat :
a. Nebulizer set
b. Ventolin ampul
c. Bengkok

4. Langkah-langkah pelaksanaan :
a. Mencuci tangan.
b. Memasang sampiran.
c. Memakai handscoen bersih.
d. Memasukkan obat kewadahnya (bagian dari alat nebulizer).
e. Menghubungkan nebulizer dengan listrik
f. Menyalakan mesin nebulizer (tekan power on) dan mengecek out flow apakah
timbul uap atau embun.
g. Menghubungkan alat ke mulut atau menutupi hidung dan mulut (posisi) yang
tepat.
h. Menganjurkan agar klien untuk melakukan nafas dalam, tahan sebentar, lalu
ekspirasi.
i. Setelah selesai, mengecek keadaan umum klien, tanda-tanda vital, dan
melakukan auskultasi paru secara berkala selama prosedur.
j. Menganjurkan klien untuk melakukan nafas dalam dan batuk efektif untuk
mengeluarkan sekret.

k. Perhatian :
1) Tetap mendampingi klien selama prosedur (tidak meninggalkan klien).
2) Observasi adanya reaksi klien apabila terjadi efek samping obat.
3) Tempatkan alat nebulizer pada posisi yang aman (jangan sampai jatuh).

5. Hambatan yang ditemukan dan pemecahan masalah : anak tidak kooperatif

6. Respon : anak

Vous aimerez peut-être aussi