Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
2011)
pada ersonal hygiens ibu hamil, adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
personal hygiens pada ibu hamil adalah dimulai dari kebersihan rambut dan kulit
kepala, kebersihan payudara, kebersihan pakaian, kebersihan vulva, kebersihan
kuku tangan dan kaki.
4. pakaian
Pada dasarnya pakaian apa saja bisa di pakai, baju hendaknya yang longgar dan
mudah di pakai serta bahan yang mudah menyerap keringat. Ada dua hal harus di
perhatikan dan di hindari:
1) Sabuk dan stoking yang terlalu ketat. Karena akan mengganggu aliran
balik.
2) Sepatu dengan hak tinggi, akan menambah lordosis sehingga sakit
pinggang akan bertambah.
Payudara perlu di topang dengan BH yang memadai untuk mengurangi rasa tidak
enak karena pembesaran dan kecendrungan menjadi pendulans.
Pakaian yang di kenakan ibu hamil harus nyaman tampa sabuk atau pita yang
menekan di bagian perut atau pergelangan tangan, pakaian juga tidak baik terlalu
ketat di leher, stoking tungkai yang sering di gunakan oleh sebagian wanita tidak
di anjurkan karena dapat menghambat sirkulasi darah. Pakaian wanita hamil harus
ringan dan menarik karena wanita hamil tubuhnya akan bertambah menjadi besar.
Sepatu harus tersa pas, enak dan nyaman, sepatu bertumit tinggi dan berujung
lancip tidak baik bagi kaki, khususnya pada saat kehamilan ketika stabilitas tubuh
terganggu dan cidera kaki yang sering terjadi.
Desain bhan harus di sesuaikan agar dapat menyangga payudara yang tambah
menjadi besar pada kehamilan dan memudahkan ibu ketika akan menyusui. BH
harus tali besr sehingga tidak terasa sakit di bahu. Pemakaian BH di anjurkan
terutama pada kehamilan di bulan ke 4 sampai ke 5 sesudah terbiasa boleh
menggunakan BH tipis atau tidak memakai BH sama sekali jika tanpa BH terasa
lebih nyaman. Ada dua pilihan BH yang bissa tersedia, yaitu BH katun biasa dan
BH nilon yang halus.
Korset yang khusus untuk ibu hamil dapat membantu menekan perut bawah yang
melorot dan mengurangi nyeri punggung. Korset ibu hamil di disain untuk
mengangga bagian perut di atas simpisis pubis di sebelah depan dan masing-
masing di sisi bagian tengah pinggang di sebelah belakang. Pakaian korset tidak
boleh menimbulkan tekanan(selain menyangga dengan ketat tapi lembut) pada
perur yang membesar dan di anjurkan pada wanita hamil yang mempuyai tunas
otot perut yang rendah. Korset yang tidak di desain untuk kehamilan dapat
menimbulkan ketidak nyamanan dan tekanan pada uterus dan wanita hamil tidak
di anjurkan untuk mengenakannya.
5. eliminasi
Trimester II : frekuensi BAK normal kembali karena uterus telah keluar dari
rongga panggul.
Keluhan yang sering muncul pada ibu hamil berkaitan dengan eliminasi adalah
konstipasi dan sering buang air kemih. Konstipasi terjadi karena adanya pengaruh
hormon progesteron yang mempunyai efek rileks terhadap otot polos, salah
satunya otot usus. Selain itu, desakan usus oleh pembesaran janin juga
menyebabkan bertambahnya konstipasi. Tindakan pencegahan yang dapat di
lakukan adalah dengan mengonsumsi makan tinggi serat dan banyk minum air
putih, trauma ketika lambung dalam keadaan kosong. Meminum air putih hangat
ketika perut dalam keadaan kosong dapat merangsang gerak pristaltik usus. Jiak
ibu sudah mengalami dorongan, maka segeralah untuk buang air besar agar tidak
terjadi konstipasi.
Sering buang air kecil merupakan keluhan yang umum di rasakan oleh ibu hamil,
terutama pada trimester I dan III. Al tersebut adalah kondisi yang fisiologis. Ini
terjadi karena pada awal kehamilan, terjadi pembesaran uterus yang mendesak
kantung kemih sehingga kapasitasnya berkurang. Sedangkan pada trimester III
terjadi pembesaran janin yang juga menyebabkan desakan pada kadung kemih.
Tindakan mengurangi asupan cairan untuk mengurangi keluhan ini sangat itdak di
anjurkan, karena akan menyebabkan dehidrasi.
Di anjurkan minum 8-12 gelas cairan stiap hari. Mereka harus cikup minum agar
produksi air kemihnya cukup dan jangan sengaja mengurangi minum untuk
menjarangkan berkemih. Apabila perasaan ingin berkemih muncul jangan di
abaikan, menahan berkemih akan membuat bakteri di dalam kanding kemih akan
berlipat ganda. Ibu hamil harus berkemih dulu jika ia akan memasuki keadaan di
mana ia tidak akan dapat nerkemihuntuk waktu yang lama(misalnya naik
kendaraan jarak jauh). Ia harus selalu berkemih sebelum berangkat tidur di malam
hari. Bakteri bisa masuk sewaktu melakukan hubungan seksual. Oleh karena itu,
ibu hamil di anjurkan untuk berkemih sebelum dan sesudah melakukan hubungan
seksual dan minum banyak air untuk meningkatkan produksi kandung kemihnya.
BAK: untuk melancarkan dan mengurangi infeksi kandung kemih yaitu dengan
minum dan menjaga kebersihan sekitar alat kelamin.
BAB :perubahan hormonal mempengaruhi aktifitas usus kecil dan usus besar
sehingga pada ibu hamil sering mengalami optipasi, untuk mengatasi di anjurkan
meningkatkan aktifitas jasmani dan makan berserat.
Menjaga kebersihan vulva setelah BAK/BAB bisa di lakukan dengan cara tidak
hanya bagian luar saja yang di bersihkan tapi juga lipatan-lipatan labiya mayora
dan minora serta vestibula.
Masalah buang air kecil tidak mengalami kesulitan, bahkan cukup lancar,
meperlancar dan mengurasi infeksi kandung kemih yaitu minum dan menjaga
kebrsihan sekitar kelamin.
Sembelit dapt terjadi secara mekanis yang di sebabakan menurunnya gerakan ibu
hamil, unuk mengatasi sembelit di anjurkan untuk meningkatkan gerak, banyak
makan makanan berserat(sayur dan buah-buahan). Sebelir dapat menambah
gangguan wasir menjadi lebih besar dan berdarah.
Jumlah dan tipe makanan merupakan faktor utama yang mempengaruhi output
urin(jumlah urin). Protein dan natrium dapat menentukan jumlah urin yang di
bentuk.selai itu, minum kopi juga dapat meningkatakan pembentukan urin.
3) Gaya hidup
4) Stres psikologis