Vous êtes sur la page 1sur 15

LAPORAN LABORATORIUM

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI

PRAKTIKUM 06

AMPLITUDE SHIFT KEYING

NAMAPRAKTIKAN : LUTFI HAKIM

NAMA REKAN KERJA : 1. AGTHA MARLINDA PUTRI

2. FIRDANIA NURRI ANANDITA

KELAS / KELOMPOK : TT 3A / 01

TANGGAL PELAKSANAAN PRAKTIKUM : 20 Oktober 2017

TANGGAL PENYERAHAN LAPORAN : 26 Oktober 2017

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

2017/2018
DAFTAR ISI

Daftar isi ..........................................................................................................................2

1. Tujuan..........................................................................................................................3

2. Alat dan Komponen yang digunakan ..........................................................................3

3. Dasar Teori ..................................................................................................................3

4. Langkah Kerja .............................................................................................................5

4.1 Ask Hard Keying ..................................................................................................5

4.2 Ask Soft Keying ...................................................................................................5

4.3 Turunkan frekuensi TTL menjadi 10 kHz ............................................................6

4.4 Ask Soft Keying ...................................................................................................7

4.3 Hubungan Modulator dan Demodulator ...............................................................8

5. Data hasil percobaan ...................................................................................................8

5. Analisis ......................................................................................................................11

6. Kesimpulan................................................................................................................12

7. Lampiran ...................................................................................................................14

2
AMPLITUDE SHIFT KEYING (ASK)

1. TUJUAN

1. Dapat menjelaskan istilah-istilah :


- Modulation rate
- Baud
- Spot frequency
- Hard and Soft keying
2. Dapat membangun system transmisi ASK
3. Mengamati proses modulasi dan demodulasi
4. Menyelusuri pemrosesan sinyal pada masing-masing tingkat dan menjelaskan proses sinyal
tersebut.

2. ALAT DAN KOMPONEN YANG DIGUNAKAN

No Alat Jumlah
1. DC power supply + 15V SO 3538-8D 1
2. Function Generator SO 5127-2R 1
3. ASK-FSK-PSK Modulator SO 3537-9F 1
4. ASK-PSK Demodulator SO 3537-9H 1
5. Oscilloscope GW-INSTEK GOS-653G 1
7. BNC to Banana Cable 4
8. BananatoBananaCable 4
9. Jumperplug-inbesar 15

3
3. DASAR TEORI

Dalam system komunikasi data (jaringan computer dan telegrafi), informasi dinyatakan oleh
sinyal-sinyal digital. Setiap karakter dikodekan dalam kode tertentu, misalnya kode Baudot, dimana
kode tersebut adalah deretan pulsa-pulsa yang khas untuk setiap karakter.

Bila lebar sebuah pulsa dari deretan pulsa yang ditransmisikan adalah T detik, maka didefinisikan:
- Modulation Rate atau Baud Rate = 1/T Baud
- Data rate (kecepatan informasi) = Baud X2 log M per bit detik, dimana M adalah banyak level
pulsa yang dikirim. Untuk pulsa yang mempunyai 2 level, Data Rate = Baud Rate.
- Sinyal telegrafi yang mempunyai lebar pulsa dan waktu antar pulsa sama yaitu T detik, spot
frequency, fp = 1/2T Hz.

Pada baseband Transmission, diperlukan bandwidth saluran transmisi yang cukup lebar agar lebar
pulsa yang dikirim tidak cacat. Syarat utama adalah spot frequency, fp harus ditransmisikan tanpa
redaman. Dengan syarat ini pada baseband transmission diperlukan bandwidth saluran sebesar:

= 1,6

Untuk transmisi jarak jauh, baseband transmission jarang digunakan karena tidak ekonomis.
Sebagai gantinya digunakan system carrier dimana informasi ditupangkan pada gelombang pembawa.
Proses penumpangan sinyal digital pada gelombang pembawa yang biasanya analog disebut Keying,
salah satu keying yang digunakan adalah Amplitude Shift Keying (ASK). ASK dihasilkan dengan cara
meng ON dan meng OFF kan gelombang pembawa.

Hard Keying adalah keying dimana sinyal informasi betul-betul sinyal segi empat yaitu sinyal
transisi yang cepat. Soft keying adalah keying dimana sinyal informasi tidak murni segi empat tetapi
sinyal dengan transisi yang lambat.

Spektrum frekuensi yang dihasilkanpada ASK samaseperti yang dihasilkanpada AM yaituadanya


2 side-bands. Perbedaannyaadalahspektrum ASK jauh lebih lebar dari spektrum AM.

4
4. LANGKAH KERJA

4.1 ASK Hard Keying

Susun rangkaian seperti pada diagram dibawah ini

Atur output TTL pada 20 kHz, masukkan ke input amplifier (1) Gambar : - Sinyal input
modulator (2)
- Sinyal output modulator (3)

Tentukan spot frequency f p = 1/ 2 dimana = Lebarpulsa

4.2 ASK Soft Keying

Susun rangkaian seperti gambar dibawah ini

5
Atur output TTL pada 20 kHz, masukkanke input amplifier (1) Gambar : - Sinyal input
modulator (2)

- Sinyal output modulator (3)

IV.3. Turunkan frekuensi TTL menjadi 10 kHz

Hubungkan output modulator ASK ke input frequency Analyser (seperti pada gambar di
bawah), dengan pengaturan sesuai table catat sektrumnya!

6
IV.4. ASK Soft Keying

Susun rangkaian seperti pada diagram di bawah ini.


output filter dan input modulator terpasang kapasitor 470 pF Atur frekuensi input pada
20 kHz.

Gambar :
- Sinyal input modulator (2)

- Sinyal output modulator (3)


Seperti langkah 3, catat spektrumnya
- Sinyal output modulator (3)

7
4.5 Hubungkan Modulator dan Demodulator seperti gambar di bawah ini:

a. ASK Soft Keying

Gambar bentuk signal di titik : 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9

b. Ulangi untuk ASK Hard Keying.

5. DATA HASIL PERCOBAAN


Pada percobaan 1
TP 1:
Amplitudo = 3,76 Vpp
Frekuensi = 20,08 kHz

TP 2:
Amplitudo = 5,36 Vpp
Frekuensi = 20,08 kHz

Gambar 2.0 Gelombang pertama merupakan input yang pada TP 1 dan


gelombang kedua merupakan output pada TP 2

8
TP 2:
Amplitudo = 3,76 Vpp
Frekuensi = 20,28 kHz

TP 3:
Amplitudo = 12,0 Vpp
Frekuensi = 322,6 kHz

Gambar 2.1 Gelombang pertama merupakan input yang pada TP 1 dan


gelombang kedua merupakan output pada TP 3

Pada percobaan 2
TP 1:
Amplitudo = 3,76 Vpp
Frekuensi = 20,00 kHz

TP 2:
Amplitudo = 5,28 Vpp
Frekuensi = 20,04 kHz

Gambar 2.2 Gelombang pertama merupakan input yang pada TP 1 dan


gelombang kedua merupakan output pada TP 2

TP 1:
Amplitudo = 3,76 Vpp
Frekuensi = 20,45 kHz

TP 3:
Amplitudo = 11,4 Vpp
Frekuensi = 156,3 kHz

9
Gambar 2.3 Gelombang pertama merupakan input yang pada TP 1 dan
gelombang kedua merupakan output pada TP 3

Pada percobaan 3
Bawah,FLSB = 67,61 kHz, V = 5 volt
Fc = 78,00 kHz, V = 9,3 volt
Atas,FUSB = 88,76 kHz, V = 4,8 volt
Pada percobaan 4
TP 1:
Amplitudo = 3,76 Vpp
Frekuensi = 10,42 kHz

TP 2:
Amplitudo = 22,4 Vpp
Frekuensi = 10,44 kHz

Gambar 2.4 Gelombang pertama merupakan input yang pada TP 1 dan


gelombang kedua merupakan output pada TP 2

TP 1:

Amplitudo = 3,68 Vpp


Frekuensi = 10,45 kHz

TP 3:
Amplitudo = 52,8 mVpp
Frekuensi = 78,37 kHz

Gambar 2.5 Gelombang pertama merupakan input yang pada TP 1 dan


gelombang kedua merupakan output pada TP 3

10
Pada percobaan 5
Pada percobaan ini tidak dapat kami teruskan karena modul demodulator
yang kami gunakan tidak berfungsi sebagaimana mestinya dan karena
keterbatasan waktu

6. ANALISIS
Pada percobaan 1,output TTL dari function generator dimasukaan kedalam
rangkaian penguat dimana pada input ini mempunyai frekuensi 20,08 kHz dan
amplitude 3,76 Vpp karena input berasal dari TTL maka bentuk gelombang sinyal
akan berupa deretan pulsa. Karena input tersebut dimasukkan kedalam rangkaian
penguat maka hasil pada TP2 akan mempunyai frekuensi 20,08 kHz dan amplitude
5,36 Vpp serta lebar pulsa sebesar 24,55 mikro sekon. Lalu hasil dari penguatan
tersebut masuk kedalam mixer ASK maka hasil dari TP3 akan mempunyai frekuensi
322,6 kHz dan amplitude 12 v bentuk gelombang dari sinyal ASK ini akan berbentuk
sinus pada saat pulsa high dan akan berbentuk garis lurus pada saat pulsa low.
Pada percobaan 2,output TTL dari function generator dimasukan kedalam
rangkaian penguat dimana pada input ini mempunyai frekuensi 20,00 kHz dan
amplitude 3,76 Vpp karena input berasal dari TTL maka bentuk gelombang sinyal
akan berupa deretan pulsa. Karena input tersebut dimasukkan kedalam rangkaian
penguat maka output pada rangkaian penguat tersebut akan mempunyai frekuensi
20,08 kHz dan amplitude 5,36 Vpp. Lalu hasil penguatan tersebut dimasukan
kedalam rangkaian LPF maka hasil pada TP2 akan mempunyai frekuensi 20,04 kHz
dan amplitude sebesar 5,28 V lalu hasil dari filter tersebut dimasukkan kedalam
rangkaian mixer ASK maka output yang dihasilkan akan mempunyai frekuensi
sebesar 156,3 kHz dan amplitude sebesar 11,4 V bentuk gelombang dari sinyal ASK
ini akan berbentuk sinus pada saat pulsa high dan akan berbentuk garis lurus pada
saat pulsa low.
Pada percobaan 3, dimana nilai frekuensi TTL pada function generator
diturunkan menjadi 10 KHz dan kita digunakan frekuensi analyzer untuk melihat
frekuensi sideband dan frekuensi pembawa dari rangkaian ASK tersebut dimana
hasil dari pengukuran tersebut didapatkan nilai frekuensi Bawah/FLSB = 67,61 kHz,

11
V = 5 volt,Fc = 78,00 kHz, V = 9,3 volt, dan frekuensi Atas/FUSB = 88,76 kHz, V =
4,8 volt.
Pada percobaan 4, dimana dipasang kapasitor diantara rangkaian LPF dan
mixer ASK dan frekuensi output TTL dari function generator dimasukan kedalam
rangkaian penguat dimana pada input ini mempunyai frekuensi 20,00 kHz dan
amplitude 3,76 Vpp karena input berasal dari TTL maka bentuk gelombang sinyal
akan berupa deretan pulsa. Karena input tersebut dimasukkan kedalam rangkaian
penguat maka output pada rangkaian penguat tersebut akan mempunyai frekuensi
20,08 kHz dan amplitude 5,36 Vpp. Lalu hasil penguatan tersebut dimasukan
kedalam rangkaian LPF maka hasil pada TP2 akan mempunyai frekuensi 10,44 kHz
dan amplitude sebesar 2,24 V lalu hasil dari filter tersebut terlebih dahulu melewati
komponen kapasitor yang mempunyai nilai 470 pF baru kemudian masuk kedalam
rangkaian mixer ASK maka output yang dihasilkan akan mempunyai frekuensi
sebesar 78,37 kHz dan amplitude sebesar 0,052 V bentuk gelombang dari sinyal ASK
berbentuk sinus sehingga sudah tidak sesuai dengan bentuk gelombang ASK pada
umumnya.
Pada percobaan kelima, tidak dapat kami teruskan karena modul
demodulator yang kami gunakan tidak berfungsi sebagaimana mestinya dan karena
keterbatasan waktu.

6. KESIMPULAN

Dari praktikum tersebut kesimpulan yang kelompok kamu dapatkan adalah :

Pada percobaan 1,2,dan 4 dimana frekuensi input yang diberikan sama yakni
sebesar 20 kHz dan nilai amplitude yang dihasilkan pun sama yakni sebesar
3,76 Vpp dimasukan kedalam rangkaian penguat maka output yang
dihasilkan akan mengalami penguatan pada amplitudonya yakni menjadi 5,36
Vpp sedangkan frekuensi yang dihasilkan akan tetap sama yakni 20 kHz
Pada percobaan 2 dimana setelah frekuensi input melewati rangkaian penguat
hasil penguatan tersebut dimasukan kedalam rangkaian LPF dimana pada
rangkaian rangkaian tersebut hanya meloloskan sinyal dibawah frekuensi cut
off sehingga TP2 didapatkan amplitude sebesar 5,28 v dan frekuensi 20,04

12
kHz. Sedangkan pada percobaan keempat karena setelah melewati rangkaian
LPF sinyal harus melewati komponen kapasitor maka hasil output pada TP2
yang dihasilkan akan mempunyai amplitude sebesar 2,24 Vpp dan frekuensi
sebesar 10,44 kHz.
Pada percobaan 1 setelah sinyal informasi melewati rangkaian penguat maka
output hasil penguatan tersebut dimasukkan kedalam mixer ASK dimana
nantinya akan menjadi input informasi sedangkan yang digunakan sebagai
input pembawa berasal dari rangkaian generator sehingga akan didapat output
pada TP 3 yang mempunyai frekuensi sebesar 322,6 dan amplitude sebesar
12 v
Pada percobaan 2 setelah sinyal informasi melewati rangkaian LPF maka
output hasil filter tersebut dimasukkan kedalam mixer ASK dimana nantinya
akan menjadi input informasi sedangkan yang digunakan sebagai input
pembawa berasal dari rangkaian generator sehingga akan didapat output pada
TP 3 yang mempunyai frekuensi sebesar 156,3 kHz dan amplitude sebesar
11,4 v. Sedangkan pada percobaan 4 setelah sinyal informasi melewati
rangkaian filter hasil dari output filter tersebut masih harus melewatkan
komponen kapasitor hasil output dari kapasitor tersebut yang nantinya akan
dimasukan sebagai input informasi saat masuk dalam rangkaian mixer ASK
sedangkan input pembawanya berasal dari generator maka output yang
dihasilkan akan mempunyai frekuensi sebesar 78,37 kHz dan amplitude
sebesar 0,052 V bentuk gelombang dari sinyal ASK berbentuk sinus sehingga
sudah tidak sesuai dengan bentuk gelombang ASK pada umumnya.
Pada percobaan Ask Soft Keying Gelombang output pada TP3 yang
dihasilkan mempunyai frekuensi yang lebih kecil dan amplitude yang lebih
kecil sedangkan untuk Ask Hard Keying Gelombang output pada TP3 yang
dihasilkan mempunyai frekuensi yang lebih besar dan amplitude yang lebih
besar.

13
7. LAMPIRAN

14
15

Vous aimerez peut-être aussi