Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PEMBAHASAN
Aktiva tetap yaitu sumber daya ekonomi yang didapatkan dan dikuasai oleh
perusahaan sebagai hasil dari transaksi masa lalu, salah satunya yaitu aktiva tetap
yang digunakan oleh perusahaan dalam kegiatan operasionalnya dalam menghasilkan
produk atau jasa.
Adapun karakteristik dari aktiva tetap diantaranya sebagai berikut di bawah ini:
1|Page
alam dan lain sebagainya. Sumber alam atau tambang dapat habis melalui
kegiatan-kegiatan eksploitasi pada sumber-sumber tersebut, oleh sebab itu
sumber alam harus dapat dialokasikan kepada periode-periode yang dimana
sumber alam atau tambang tersebut dapat memberikan hasilnya.
Yang ketiga, aktiva yang tidak mengalami penyusutan atau tidak
mengalami deplesi, contohnya seperti: tempat atau tanah dimana bagunan
perusahaan di dirikan dan lain sebagainya.
Itulah dibagian atas penjelasan mengenai pengertian aktiva tetap, jika dalam
pembahasan ini terdapat suatu kekurangan atau kesalahan perbaiki saja oleh kamu
sendiri, dan kalau penjelasan ini memiliki manfaat mohon untuk dimen- Share ke
sahabat kamu yang lainnya.
2.2 Harga Perolehan Aktiva Tetap
Pengertian Harga perolehan adalah semua pengeluaran yang dikorbankan
untuk mendapatkan aktiva tetap dan pengeluaran lain agar aktiva siap untuk
digunakan. (Haryono Jusup, 2005; 155)
Harga perolehan adalah harga beli ditambah seluruh biaya yang dikeluarkan
untuk memperoleh dan menyiapkan hingga aktiva tetap tersebut siap digunakan. (Wit
& Erhans, 2000; 82).
(1) Aset Tetap Dibeli Tunai
Aset tetap yang diperoleh dengan dibeli secara tunai dicatat sebesar
nominal yang dibayarkan, yang terdiri atas harga beli aset tetap termasuk juga
didalamnya bea impor dan PPN masukan ditambah semua biaya yang
dikeluarkan untuk mendapatkan aset tetap tersebut seperti beban angkut, biaya
pasang, ongkos balik nama, beban bongkar muat, juga biaya seperti membayar
profesional yang dibutuhkan. Dan jika dalam pembelian tunai aset tetap terdiri
dari berbagai macam aset tetap, maka harga pokok masing masing aset
tersebut ditetapkan berdasar harga pasar relatif, jika harga pasar relatif tidak
diketahui, alokasi harga perolehan aset bisa dilakukan berdasar surat bukti dari
suatu entitas/lembaga independen misalnya pajak.
(2) Pembelian Aset Tetap secara Gabungan (Lumpsum)
Pembelian secara kredit jangka panjang umumnya melibatkan bunga
kredit, bunga dapat ditetapkan secara eksplisit dan implisit. Bunga
eksplisit adalah bunga yang ditetapkan secara jelas atau terus terang dalam
2|Page
pembelian kredit. Bunga implisit adalah bunga yang belum ditetapkan atau
tidak ditetapkan secara terus terang sehingga harus mencari dulu berapa besar
bunganya.
Baik menggunakan bunga secara eksplisit maupun implisit, bunga
tidak boleh dimasukkan ke dalam menghitung harga perolehan, mengapa ?
karena bunga bukan merupakan pengorbanan untuk medapatkan aktiva tetap,
tetapi pengorbanan untuk menggunakan dana pihak lain.
(3) Perolehan Aset Tetap Menggunakan Wesel Bunga
Pembelian aktiva tetap dengan jumlah rupiah yang besar biasanya akan
dibayar perusahaan dengan menggunakan wesel berbunga. Pembeli biasanya
diwajibkan membayar uang muka dan sisanya dibayar dengan wesel berbunga,
dan pembayaran bunga dibayar pada saat jatuh tempo wesel tersebut.
Untuk situasi ini, ada hal yang perlu diperhatikan yaitu perlakuan biaya
pinjaman selama pembangunan. Perhitungan biaya pinjaman saat
3|Page
pembangunan dalam mengakuisisi asset tetap boleh menggunakan beberapa
cara alternative seperti:
Asset yang diperoleh dengan menerbitkan saham dapat dinai atas dasar
nilai tetapan saham tersebut. Nilai pasar dari saham yang diterbitkan adalah
petunjuk yang layak atas harga pokok dari harta yang diakuisisi, mengapa ?
karena saham itu merupakan ukuran yang baik dari harga ekuivalen kas masa
berjalan.
Pertukaran asset tetap harus didasarkan pada nilai wajar dari asset yang
diserahkan atau nilai wajar dari asset yang diterima dengan memperhitungkan
keuntungan dan kerugian yang diakui.
Pertukaran asset yang berasal dari donasi disebut juga transfer tanpa
timbal balik (karena transfer satu arah). Perlakuan ini dihitung dari nilai buku
asset yang akan dicatat dalam buku.
2. Biaya Bangunan
Biaya bangunan harus melibatkan semua pengeluaran yang berhubungan langsung
dengan akuisisi dan konstruksinya. Biaya bangunan meliputi:
a. Biaya bahan, tenaga kerja, dan overhead yang terjadi selama konstruksi .
4|Page
b. Honor professional serta ijin mendirikan bangunan.
Jika tanah bibeli beserta bangunan lama diatasnya, maka biaya penghancuran
bangunan tersebut dikurangi dengan nilai sisanya merupakan biaya penyiapan agar dapat
digunakan sesuai tujuan dan berkaitan dengan tanah ketimbang bangunan.
3. Biaya peralatan
Istilah peralatan dalam akuntansi meliputi peralatan pengiriman, peralatan kantor, mesin-
mesin ,perabotan dan perkakas, perlengkapan tetap, peralan pabrik, dan aktiva sejenis
lainnya.biaya aktiva seperti ini meliputi:
a. Harga beli.
b. Biaya pengangkutan dan penanganan.
c. Asuransi peralatan ketika masih dalam perjalanan.
d. Biaya fondasi khusus jika diperlukan
e. Biaya pemasangan dan perakitan.
` f. Biaya untuk menjalankan uji coba.
4. Aktiva yang dibuat sendiri (self constructed assets)
Perusahaan dapat menangani biaya tidak langsung dngan salah satu dari dua cara berikut:
a. Tidak membebankan overhead tetap ke pembuatan aktiva. Argumentasi utama
atas perlakuan ini adalah bahwa overhead tidak langsung biasanya bersifat tetap dan tidak
meningkat akibat pembangunan suatu abrik atau peralatan.
b. Membebankan bagian dari total overhead ke proses konstruksi . pendekatan ini
disebut pendekatan biaya penuh (full costing approach), akan sesuai jika pengusaha percaya
bahwa biaya melekat pada semua produk dan aktiva yang dibuat.
5. Biaya bunga selama konstruksi .
Tiga pendekatan yang diusulkan untuk memperlakukan bunga yang muncul dalam
pembiayaan konstruksiproperti, pabrik, dan peralatan:
a. Tidak mengkapitalisasi beban bunga selama periode konstuksi. Menurut
pendekatan ini, bunga dianggap biaya pembiayaan dan bukan sebagai biaya konstruksi. Jadi
dapat disimpulkan bahwa jika perusahaan menggunakan pembiayaan dengan saham alih-alih
dengan hutang, maka biaya bunga tidak akan muncul.
b. Membebankan biaya konstruksi atas semua biaya dana yang digunakan, baik yang
dapat diidentifikasi maupun yang tidak. Metode ini menyatakan bahwa konstruksiharus
menyertakan biaya pembiayaan,apakah berupa kas, utang, atau saham. Suatu aktiva harus
dibebankan dengan semua biaya yang diperlukan untuk membuat aktiva tersebut siap
digunakan. Bunga, baik actual maupun terkait (imputed), merupakan biaya bangunan, seperti
halnya dengan biaya tenaga kerja dan bahan.
c. Hanya mengkapitalisasi biaya bunga aktual yang terjadi selama konstruksi.
Pendekatan ini sebagian sesuai dengan logika yang dipakai dalam pendekatan kedua bahwa
bunga merupakan biaya, tidak ubahnya seperti tenaga kerja dan bahan baku. Namun
pendekatan ini hanya mengkapitalisasi biaya bunga yang muncul melalui pembiayaan dengan
hutang. (Yang berarti bahwa pendekatan ini tidak mencoba menentukan biaya pembiayaan
dengan saham). Menerburut pendekataan ini. Perusahaan yang menggunakan pembiayaan
dengan hutang akan memiliki aktiva berbiaya lebih tinggi dari pada perusahaan lainnya yang
menggunakan pembiayaan dengan saham. Hasil yang diperoleh dari pendekatan ini akan
5|Page
dianggap tidak memuaskan karena biaya aktiva harus sama tanpa bergantung apakah yang
digunakan adalah pembiayaan dengan kas, hutang atau saham.
A. Cost Of Land
6|Page
Semua pengeluaran yang dilakukan untuk memperoleh tanah dan siap untuk digunakan
dianggap sebagai bagian dari biaya tanah. Jadi, ketika Group Auchan (FRA) atau AEON
(JPN) membeli tanah untuk membangun sebuah toko baru, biaya tanah biasanya mencakup :
harga pembelian;
penutupan biaya, seperti hak atas tanah, biaya pengacara, dan pencatatan biaya;
biaya yang timbul dalam mendapatkan lahan dalam kondisi untuk digunakan,
seperti penilaian, mengisi, pengeringan, dan membuka tanah;
asumsi dari setiap hak gadai, hipotek, atau sitaan di properti, dan
setiap prasarana tambahan yang memiliki kehidupan yang tidak terbatas.
Pada umumnya, Land adalah bagian dari Property, Plant, and Equipment. Bagaimanapun,
jika tujuan utama dari perolehan dan penguasaan Land adalah spekulasi, perusahaan
sewajarnya mengklasifikasikan Land tersebut sebagai Investments. Jika real estate menguasai
Land untuk dijual kembali, maka tanah diklasifikasikan sebagai Inventory.
Beberapa mempercayai bahwa biaya ini seharusnya dikapitalisasi. Alasannya: ini
bukanlah pendapatan umum dari Investment pada saat ini. Perusahaan pada umumnya
menggunakan pendekatan ini kecuali ketika Asset sekarang ini menghasilkan Revenue,
(seperti Property sewaan).
B. Cost of Buildings
Biaya gedung seharusnya termasuk semua pembelanjaan terkait secara langsung pada
pemerolehan atau kontruksi. Biaya ini termasuk: (1) Materlal, Labor, and Overhead Costs
yang terjadi selama pembangunan, dan (2) Profesional Fees and Building Permits. Pada
umumnya, perusahaan mengontrak pihak lain untuk membangun gedungnya. Perusahaan
menyadari semua biaya yang terjadi , dari penggalian sampai penyelesaian, sebagai bagian
dari biaya building.
Setiap biaya yang secara tidak langsung dapat diatribusikan untuk mendapatkan
gedung yang siap untuk digunakan sesuai dengan tujuannya tidak boleh dikapitalisasi.
Sebagai contoh, biaya start-up, seperti biaya promosi yang berkaitan dengan pembukaan
gedung atau kerugian operasional yang timbul terutama karena penjualan rendah, tidak boleh
dikapitalisasi. Juga, biaya administrasi umum (seperti biaya departemen keuangan) tidak
boleh dialokasikan untuk biaya gedung.
C. Cost of Equipment
"Peralatan" dalam akuntansi termasuk peralatan pengiriman, peralatan kantor, mesin, perabot
dan peralatannya, perabotan, peralatan pabrik, dan aktiva tetap serupa. Biaya aktiva tersebut
meliputi harga pembelian, pengiriman dan penanganan yang terjadi, asuransi pada peralatan
dalam transit, biaya dari yayasan khusus jika diperlukan, perakitan dan biaya instalasi, dan
biaya pelaksanaan uji coba.
Setiap hasil dari penjualan setiap barang yang dihasilkan ketika membawa peralatan
ke lokasi dan kondisi yang digunakan sesuai dengan tujuannya (seperti sampel yang
dihasilkan ketika alat diuji) harus mengurangi biaya peralatan. Biaya mencakup semua
pengeluaran yang terjadi untuk memperoleh peralatan dan mempersiapkan untuk digunakan.
7|Page
konstruksi tidak menimbulkan masalah. Sebuah perusahaan dapat menelusuri biaya-biaya
langsung untuk urutan kerja dan bahan yang terkait dengan aset tetap yang dibangun.
Tetapi, penyerahan dari biaya tidak langsung perusahaan produksi menciptakan
masalahkhusus.Biaya tidak langsung ini, yang biasa disebut pengeluaran tambahan atau
beban, termasuk tenaga, pemanasan, cahaya, asuransi, pajak property dari bangunan dan
peralatan,tenaga kerja supervisor pabrik, depresiasi dari asset tetap dan perlengkapan.
Perusahaan dapat menangani pengeluaran tambahan dalam satu atau dua cara:
Menetapkan pengeluaran tambahan tidak tetap ke biaya konstruks iaset. Argument
utama untuk perlakuan ini adalah jika fixed in nature; ini tidak menambah hasil dari
salah satu konstruksi dari pemilik gedung atau peralatan. Pendekatan ini
menganggap perusahaan akan mendapat biaya yang sama tanpa memperhatikan
apakahk onstruksi ini asset atau bukan. Oleh karena itu, untuk mengganti bagian dari
biaya pengeluaran tambahan untuk peralatan akan dengan sendirinya berkurang
beban sekarang dan sebagai konsekuensinya mengurangi pendapatan dari periods
ekarang. Tetapi, perusahaan akan menetapkan biaya dari asset konstruksi biaya
variable pengeluaran tambahan.
Menetapkan bagian dari semua pengeluaran tambahan ke proses konstruksi.
Pendekatan ini, dikenal juga sebagai pendekatan full-costing, tetap jika salah satu
percaya bahwa biaya lempiran ke semua produk dan asset manufaktur
ataukonstruksi. Dalam pendekatan ini,perusahaan menetapkan bagian dari semua
biaya pengeluaran tambahan ke proses konstruksi, sebagai produksi normal. Para
ahli berkata bahwa kegagalan dari mengalokasikan biaya pengeluaran tambahan
lebih rendah dari biaya inisial asset dan menghasilkan alokasi masa depan yang tidak
akurat.
Perusahaan seharusnya menetapkan ke asset a pro rata portion dari pengeluaran tambahan
tetap untuk menentukan biaya. Perusahaan memakai perlakuan ini secara ekstensif karena ada
beberapa percaya bahwa ini menghasilkan pencocokan yang baik antara biaya dengan
pendapatan. Jumlah yang tidak normal dari sisa material, tenaga kerja, atau sumber lain
seharusnya tidak dimasukkan ke dalam biaya aset.
Jika overhead yang di alokasikan mengakibatkan pencatatan biaya konstruksi
melebihi biaya yang merupakan prosedur independen lain yang akan dikenakan biaya,
perusahaan harus mencatat kelebihan overhead sebagai kerugian periode daripada
memanfaatkannya.Hal ini untuk menghindari pemanfaatkan aset melebihi fair value.Dalam
kondisi apapun seharusnya sebuah perusaahan mencatatnya sebagai profit on self-
construction.
8|Page
untuk digunakan, termasuk bunga, adalah bagian dari biaya asset Bunga, apakah
aktual atau diperhitungkan, adalah biaya, seperti halnya tenaga kerja dan materials.
Sebuah kritik utama dari pendekatan ini adalah bahwa perhitungan biaya modal
ekuitas berfifat subjektif dan di luar kerangka sistem biaya historis.
o IFRS menggunakan istilah biaya pinjaman daripada beban bunga. Biaya pinjaman
termasuk beban bunga dihitung menggunakan metode bunga efektif. Kita
menggunakan istilah beban bunga disini untuk menunjukkan itu adalah biaya
pinjaman.
Tetapi pendekatan ini hanya mengkapitalisasi biaya bunga yang timbul melalui sumber
pembiayaan-utang. (Artinya, pendekatan ini tidak membuat ketetapan dalam menentukan
biaya jika pembiayaan dilakukan melalui sumber pembiayaan-ekuitas. Dalam pendekatan ini,
perusahaan yang menggunakan sumber pembiayaan-utang akan memiliki aset dengan biaya
yang lebih tinggi daripada perusahaan yang menggunakan sumber pembiayaan-ekuitas.
Beberapa pihak menganggap pendekatan ini tidak memuaskan karena mereka percaya bahwa
biaya perolehan suatu aset harusnya sama apakah itu dibiayai secara tunai, utang, ataupun
ekuitas.
GAAP
Sumber : buku Akuntansi Intermedit - Kieso, Edisi 12, Volum 1, hal. 474
9|Page
Aset yang memenuhi syarat untuk melakukan kapitalisasi biaya bunga mencakup aset
dalam konstruksi yang akan digunakan oleh perusahaan itu sendiri (termasuk bangunan,
pabrik, dan mesin besar) dan aset yang dimaksudkan untuk dijual atau disewakan yang
sedang dalam pembangunan ataupun yang dibuat sebagai proyek diskrit (misalnya kapal
atau pengembangan real estate ).
Contoh aset yang tidak memenuhi syarat untuk kapitalisasi bunga adalah (1) aset yang
sedang digunakan atau siap untuk digunakan, dan (2) aset yang tidak digunakan oleh
perusahaan dalam kegiatan pemerolehan pendapatan dan yang tidak menjalani aktivitas
yang diperlukan untuk membuat mereka siap untuk digunakan.
10 | P a g e
dapat dikapitalisasi. Apabila tanah tersebut dibeli dengan tujuan sebagai lokasi untuk
bangunan (seperti lokasi pabrik), biaya bunga yang dikapitalisasi selama periode
pembangunan merupakan bagian dari biaya pabrik, bukan tanah.
Sebaliknya, jika perusahaan mengolah tanah tersebut untuk dijual, biaya bunga yang
dikapitalisasi selama periode pembangunan merupakan bagian dari biaya perolehan tanah.
Akan tetapi, perusahaan tidak seharusnya mengkapitalisasi biaya bunga yang terkait dengan
pembelian tanah untuk spekulasi karena aktiva tersebut telah siap untuk dipergunakan sesuai
dengan tujuan perusahaan.
G. Observasi.
Persyaratan untuk pengkapitalisasian bunga masih dalam perdebatan. Dari kacamata
konseptual, baynak yang meyakini bahwa untuk alas an yang disebutakn di awal, perusahaan
harus mengadopsi salah satu dari no interest cost atau all interest cost, actual atau
diperitungkan. Persyaratan untuk mengkapitalisasi interest dapat menyebabkan dampak yang
signifikan pada laporan keuangan.
Seperti asset lainnya perusahaan harus mencatat property, plant and equipment pada harga
pasar saat diserahkan atau saat aseet diterima, yang lebih nyata. Bagaimanapu, akuisisi aseet
terkadang mengaburkan harga pasar.
11 | P a g e
Dengan pendekatan kedua, menyatakan bahwa kegagalan mengambil kas diskon tidak
selalu harus dianggap sebagai kerugian. Bentuknya mungkin tidak terlalu menguntungkan
atau tidak bijaksana untuk perusahaan mengambil diskon tersebut. Saat ini, terdapat
perusahaan yang menggunakan kedua metodde tersebut, meskipun sebagian besar memilih
metode yang pertama.
Norduct Homes mengalokasikan $80,000 harga pembelian dengan dasar nilai wajar reelatif
(asumsi identifikasi khusus dari harga-harga impracticable) dengan cara berikut:
Persediaan $25,000/$100,000 x $ 80,000 = $ 20,000
Tanah $25,000/$100,000 x $ 80,000 = $ 20,000
Bangunan $50,000/$100,000 x $ 80,000 = $ 40,000
12 | P a g e
daham yang diterbitkan itu adalah biaya wajar dari peralatan yang diakui.Saham merupakan
suatu ukuran yang bagus dari kas ekuivalen harga kini.
Sebagai contoh, Upgrade Living.Co memutuskan untuk membeli tanah yang berlokasi
didekatnya untuk mengembangkan operasi carpet dan lemarinya.Dalam mengganti
pembayaran kas dalam membeli tanah itu, Perusahaan menerbitkan 5000 lembar saham (nilai
par $10) kepada Deedland Company,dimana saham itu memiliki harga pasar $12 per lembar.
Upgrade Living Co. Melakukan pembukuan sebagai berikut:
Land (5,000 X $12) 60,000
Share capital-ordinary 50,000
Share premium-ordinary 10,000
Jika perusahaan tidak bisa menentukan nilai wajar dari saham yang dipertukarkan
(berdasarkan harga pasar), Perusahaan harus mengestimasi nilai wajar dari peralatan
tersebut.Kemudian menggunakan nilai peralatan itu sebagai dasar pencatatan aset dan
penerbitan saham tersebut.
13 | P a g e
mobil pada harga yang ditawarkan, harga harus dicatat dalam selisih jumlah kas yang
dibayarkan karena kenaikan harga mobil baru yang ditawarkan.
- Pertukaran-kondisi untung
o Mempunyai substansi komersial
Sekarang, pertimbangkan situasi dimana pertukaran aset non moneter
mempunyai substansi komersial dan menghasilkan keuntungan. Dalam hal ini,
perusahaan biasanya mencatat harga aset non moneter untuk ditukarkan dengan aset
non moneter lainnya pada nilai wajar aset yang dilepas. Dan segera mengakui
keuntungan. Perusahaan seharusnya menggunakan nilai wajar asetr yang diterima
hanya jika lebih jelas dan terbukti dari pada nilai wajar aset yang dilepas.
o Tidak mempunyai substansi komersial
Kita sekarang mengasumsikan bahwa pertukaran yang dilakukan Interstate
Transportation Company tidak mempunyai substansi komersial. Sehingga posisi
ekonomi Interstate tidak berubah secara signifikan akibat pertukaran tersebut. dalam
hal ini.
Jika penukaran asset tidak memiliki substansi secara komersil yang cukup ,
perusahaan mencatat gain yang direfleksikan dari basis semi-truck saat terjadinya
penjualan truck tersebut bukan saat terjadinya pertukaran.
Sehingga, tentang pengakuan gain or less terkait pertukaran asset yang
dikategorikan non-monetary assets
1. Hitung total gain or losses dari asset tersebut, selisih dari gain value dan
book value
2. Jika pada tahap 1 terjadi loss maka akui seluruh loss tersebut
3. Jika pada tahap 1 terjadi gain maka,
a. Akui gain jika pertukaran tersebut memiliki cukup substansi komersil
b.Tidak ada pengakuan Gain jika pertukaran tersebut lacks of commersial
substance
Perusahaan mengungkapkan dalam laporan keuangan mereka pertukaran non-
moneter selama suatu periode. pengungkapan tersebut menunjukkan sifat transaksi ,
metode akuntansi untuk aktiva yang dipertukarkan, dan keuntungan atau kerugian
yang diakui pada bursa pertukaran.
14 | P a g e
diletakan langsung ke ekuitas karena pemerintah bukan pemegang saham. Selain itu,
Kebanyakan hibah pemerintah yang memiliki kondisi yang melekat pada mereka yang
mungkin mempengaruhi beban masa depan. Mereka harus dilaporkan sebagai pendapatan
hibah (hibah atau pendapatan ditangguhkan) dan disesuaikan dengan beban terkait yang akan
terjadi di masa depan sebagai hasil dari bantuan.
Pendekatan Pendapatan
IFRS memakai pendekatan pendapatan dan menunjukkan bahwa aturan umum adalah hibah
harus diakui dalam pendapatan secara sistematis yang cocok dengan biaya terkait yang
mereka dimaksudkan untuk kompensasi. Hal ini dicapai dalam salah satu dari dua cara untuk
aset seperti property, plant and equipment:
o Mencatat hibah sebagai pendapatan hibah ditangguhkan, yang diakui sebagai
pendapatan secara sistematis selama masa manfaat suatu aset, atau
o Dikurangi hibah dari nilai tercatat aktiva yang diterima dari hibah, dalam kasus hibah
diakui sebagai pendapatan yang mengurangi beban penyusutan.
Umumnya, perusahaan dikenakan empat jenis pengeluaran besar relatif terhadap aset yang
ada.
A. Penambahan (Additions)
Penambahan seharusnya tidak menampilkan permasalahan akuntansi yang besar.
Dengan definisi, perusahaan mengkapitalisasi semua penambahan ke aktiva pabrik karena
sebuah aktiva baru telah diciptakan. Contohnya, penambahan sisi ke samping dari sebuah
rumah sakit, atau sebuah sistem pendingin ruangan di kantor, meningkatkan potensi jasa ke
fasilitas tersebut. Perusahaan sebaiknya mengkapitalisasi pengeluaran tersebut dan
menyesuaikannya dengan pendapatan yang akan diperoleh di periode masa depan.
15 | P a g e
Salah satu masalah yang dating pada bagian ini adalah akuntansi untuk semua
perubahan yang berhubungan dengan struktur yang telah ada sebagai akibat dari
penambahan. Apakah biaya yang terjadi untuk merobohkan gedung lama, untuk membuat
ruangan sebagai penambahan, merupakan biaya penambahan atau sebuah pengeluaran atau
kerugian periode tersebut? Jawabannya adalah bergantung kepada tujuan awalnya. Jika
perusahaan telah mengantisipasi penambahan gedung, biaya penghapusan adalah biaya yang
sesuai untuk penambahan.
Tetapi, jika perusahaan belum mengantisipasi pembangunan ini, biaya penghapusan
tersebut sebaiknya dilaporkan sebagai kerugian di periode tersebut berdasarkan perencanaan
yang kurang efisien. Secara konsep, perusahaan sebaiknya menghapus dari perobohan
gedung lama dan depresiasi yang berhubungan dan mencatat kerugian. Kemudian,
menambahkan biaya dari ruangan baru kepada biaya dari gedung. Pada situasi ini, kadang-
kadang kurang dapat dipraktekkan untuk menentukan nilai bawaan yang masuk akal untuk
gedung lama. Perusahaan mengasumsikan aktiva lama memiliki nilai bawaan nol dan
menambahkan biaya penggantian ke biaya keseluruhan.
16 | P a g e
Cost useful life depresiasi per tahun
Ban 6.000 2 tahun 3.000
Transmisi 10.000 5 tahun 2.000
Truk 34.000 10 tahun 3.400
Perusahaan harus tetap menjaga dasar pencatatan dari setiap komponen asset. Jika perusahaan
tidak mempunyai informasinya,secara umun metode estimasi dapat digunakan.
C. Perbaikan (Repairs)
Reparasi biasa
Sebuah perusahaan melakukan reparasi biasa untuk mempertahankan kondisi aset
agar bisa terus beroperasi. Reparasi biasa dibebankan kepada akun beban pada periode
berjalan, yaitu periode dimana perusahaan merasakan manfaat utama dari reparasi
tersebut. Reparasi biasa berupa pemeliharaan berkala termasuk penggatian suku cadang
kecil, pemberian pelumas, pengaturan ulang peralatan, pengecatan ulang, dan
pembersihan. Perusahaan memperlakukan aktivitas-aktivitas tersebut sebagai beban
operasi biasa.
Seringkali sulit membedakan antara reparasi biasa dengan Improvement atau
replacement. Reparasi besar seperti overhaul dapat memberikan manfaat dalam beberapa
tahun atau periode. Dengan demikian, perusahaan harus mengakui pengeluaran tersebut
sebagai improvement atau replacement.
Reparasi besar
Beberapa perusahaan penerbangan seperti Ryanair (IRL) atau Lufthansa (DEU),
atau perusahaan jasa kurir seperti A.P. Moller-Maersk (DEN) or CMA CGM Group
(FRA), menanggung biaya overhaul yang besar untuk seluruh pesawat dan kapal. Sebagai
contoh, Perusahaan Shipaway membeli kapal baru seharga $200 juta. Setiap empat tahun,
kapal tersebut harus di-overhaul. Biaya overhaul diestimasikan sebesar $4 juta. Dalam hal
ini, nilai overhaul sebesar $4 juta harus diakui sebagai komponen terpisah dari biaya
perolehan kapal dan disusutkan dalam waktu empat tahun ke depan. Dengan demikian,
nilai dari overhaul tersebut harus telah habis disusutkan pada waktu overhaul selanjutnya.
Improvement atau replacement Hapus nilai buku dan akumulasi depresiasi aset
yang lama, akui keuntungan/kerugian yang
terjadi, kapitalisasi nilai dari pengembangan
dan penggantian.
17 | P a g e
kapitalisasi nilai dari perbaikan besar.
Cash 7.000
Accumulated Depreciation-Machinery 11.400
(($1.200 x 9) + $600)
Machinery 18.000
Gain on Disposal of Machinery 400
Nilai buku mesin pada waktu penjualan adalah $6.600 ($18.000-$11.400). Karena mesin
terjual seharga $7.000, jumlah keuntungan pada penjualan adalah $400 ($7.000-$6.600).
18 | P a g e
atau kerugian. Mereka memperlakukan keuntungan-keuntungan atau kerugian-kerugian
seperti beberapa tipe pengaturan yang lain.
Untuk illustrasi, Camel Transport Corp. harus menjual sebuah pabrik yang diletakkan
pada properti perusahaan yang berdiri secara langsung di bagian jalan raya antar negara
bagian. Selama beberapa tahun, negara telah mencoba untuk membeli tanah dimana pabrik
itu berdiri, tetapi perusahaan menolak. Negara akhirnya mencoba hak dari keunggulan
kekuasaan, dimana pengadilan membenarkan. Pada penyelesaian, Camel menerima $500.000
yang secara substansi melebihi $200.000 nilai buku pabrik dan tanah (seharga $400.000
dikurangi akumulasi depresiasi $200.000). Camel membuat ayat jurnal seperti berikut.
Cash 500.000
Accumulated Depreciation-Plant Assets 200.000
Plant Asset 400.000
Gain on Disposal of Plant Assets 300.000
Keuntungan pada penjualan sebaiknya dilaporkan di Other Income and expense pada
laporan laba rugi dan bukan sebagai pendapatan. Jika ada penundaan dalam pembayaran dari
pemberian hukuman atau asuransi pemulihan, piutang dicatat pada harga setingkat kas.
Beberapa alasan pengakuan dari keuntungan atau kerugian pada perubahan tanpa disengaja
tertentu.
Sebagai contoh, pemerintah sering menetapkan hutan-hutan untuk taman nasional.
Perusahaan-perusahaan kertas yang memiliki hutan-hutan ini harus melaporkan keuntungan
atau kerugian pada penghukuman. Namun, beberapa perusahaan berpendapat bahwa tidak
ada keuntungan atau kerugian yang dilaporkan karena mereka mengganti tanah hutan
terhukum dengan seketika dan menjadi pada posisi ekonomi yang seperti sebelumnya.
Masalah apakah penghukuman dan pembelian sesudah itu sebaiknya dilihat sebagai satu atau
dua transaksi. IFRS menghendaki bahwa keuntungan atau kerugian dilaporkan pada situasi
ini karena perubahan dilihat sebagai dua transaksi-disposal dan subsequent event.
19 | P a g e
1. Penjualan
2. Penukaran
3. Konversi terpaksa
4. Pengabaian
20 | P a g e
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Beberapa perusahaan menggunakan aset yang bersifat tahan lama, yaitu aset tetap.
Beberapa aset disebut property, plant, and equipment atau aset tetap dan biasanya untuk
digunakan dalam produksi atau penyediaan barang dan jasa, untuk sewa kepada orang
lain, atau untuk tujuan administrasi. Dan digunakan selama lebih dari satu periode.
3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini penyusun menyimpan harapan dan ingin mengutarakan
saran yang dapat bermanfaat bagi generasi penerus bangsa.
21 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
Kieso, Weygandt, and Warfield. 2008. Intermediate Accounting: IFRS Edition. Edisi 12.
Volume 1. Jakarta: Erlangga.
http://dc344.4shared.com/download/1DU1xob2/internet_download_manager_614_.rar?tsid
=20130918-041623-b350f558 (Minggu, 15 September 2013)
http://dc619.4shared.com/download/jT_zMev4/ppt_kieso_ifrs_vol_2.rar?tsid=20130917-
074509-cc3d2795 (Senin, 16 September 2013)
22 | P a g e