Vous êtes sur la page 1sur 8

LAPORAN PERJALANAN

KULIAH LAPANGAN GEOKIMIA

Disusun Oleh :

Nama : Abdurrazaq Habib Fadhilah

NIM : F1C115014

DOSEN PENGAMPU
1. Prof. Drs. Sutrisno, M.Sc., Ph.D.
2. Rahmat Basuki, S.Si., M.Sc.
3. Wahyudi Zahar, S.T., M.T.

ASISTEN
1. Abdul Aziz (F1C114007)
2. Esa Habi Nugraha (

PROGRAM STUDI KIMIA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JAMBI
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengetahuan geokimia berasal dari dua buah disiplin ilmu
yaitu ilmu geologi dan ilmu kimia, tetapi bukan merupakan
penggabungan kedua ilmu tersebut. Geokimia merupakan disiplin
ilmu yang membantu menjelaskan fenomena geologi yang terjadi
secara kimiawi. Dengan perkataan lain, pengetahuan mengenai
bumi yang dilihat dari aspek kimianya.
Geologi merupakan suatu cabang ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang bumi secara keseluruhan, baik itu cara
terbentuknya, komposisi, struktur, sejarah perkembangan hingga
proses-proses alam yang telah terjadi maupun yang sedang terjadi
hingga saat ini (Sapiie, et al, 2012). Geologi memiliki beberapa
cabang ilmu yang membahas suatu gejala geologi secara
mendetail, salah satunya adalah geologi struktur. Analisa struktur
geologi dapat dilakukan dengan beberapa tahapan dan cara,
dimulai dengan deskripsi geometri, analisa kinematika (yaitu
mempelajari sifat gerak dan perubahan yang terjadi pada batuan)
sampai pada analisa dinamikanya (yaitu mempelajari pengaruh
gaya atau tegasan yang menyebabkan terjadinya deformasi pada
batuan).
Geologi struktur merupakan suatu bagian dari ilmu geologi
yang mempelajari tentang bentuk arsitektur batuan sebagai hasil
dari proses deformasi. Oleh karena itu, salah satu cara
menganalisa struktur adalah menganalisa secara geometri. Dalam
prinsip geometri, suatu bidang atau garis adalah unsur yang
mempunyai kedudukan atau orientasi yang pasti di dalam ruang
dan hubungan antara satu dan lainnya dapat dideskripsikan.
Suatu bidang atau garis harus mempunyai komponen kedudukan
(attitude), yang umumnya dinyatakan dalam koordinat grafis, arah
dan besaran kecondongan (inklinasi).
Dengan demikian secara lebih formal dinyatakan sebagai cabang
geologi yang berhubungan dengan proses geologi dimana suatu
gaya telah menyebabkan transformasi bentuk, susunan atau
struktur internal batuan kedalam bentuk, susunan atau susunan
intenal yang lain. Untuk memahami struktur geologi yang ada dan
bagaimana proses terjadinya maka sangatlah perlu
diadakan pengamatan secara langsung. Hal ini akan memudahkan
dalam pemahaman serta dapat mengetahui secara langsung
struktur geologi yang ada.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan diadakannya kuliah lapangan ini adalah
sebagai berikut:
1. Mengetahui dan mendeskripsikan jenis batuan beku dan
sedimen.
2. Mampu mengetahui kandungan kimia pada batuan beku dan
sedimen.
3. Menentukan pH, suhu dan debit sampel air.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Rangkaian kegiatan kuliah lapangan Geokimia program studi Kimia angkatan
2015 dilaksanakan mulai hari Sabtu, 4 November 2017 Senin, 6 November
217. Pada hari Sabtu, dimulai pada pukul 08.00 WIB berkumpul di parkiran
mobil Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Jambi. Semua peserta
berkumpul menunggu kedatangan travel. Travel yang digunakan adalah 2
minibus Family Raya dengan tiap minibusnya berjumlah 14 orang. Travel
datang pada pukul 09.00 WIB dan langsung dilanjutkan dengan foto bersama
kemudian berangkat menuju Merangin. Perjalanan darat ditempuh selama 7
jam mulai pukul 09.00 16.00 WIB. Sesampainya di Desa Air Batu, semua
peserta perempusn diajak menuju penginapan perempaun begitupun pada laki-
laki. Pada pukul 16.00 20.00 WIB diisin dengan ISOMA dan dilanjutkan
dengan istirahat.
Rangkaian kegiatan pada hari kedua yaitu Minggu, 5 November 2017
dimulai pada pukul 06.00 06.30 WIB untuk sarapan pagi. Kemudian pukul
06.30 07.00 WIB dilanjutkan dengan persiapan Tracking dan briefing.
Tracking dimulai pada pukul 07.15 10.15 WIB. Selama 3 jam perjalanan
melewati hutan dari pinggir Desa Air Batu sampai ke Air Terjun Muara Karing,
peserta melewati 4 Spot Sampling. Spot pertama; spot Batuan Beku; disini
peserta melihat banyak batuan beku yang ukurannya besar dipinggir sungai.
Batuan ini menjadi objek sampling batuan. Kemudian melewati jembatan dan
sampai di spot kedua pada ujung jembatan tersebut. Spot kedua; jembatan
Penantian Tak Berakhir; disini peserta kelompok 1 dan 2 mengambil sampel air
sungai untuk diukur debit, pH dan suhu. Selanjutnya melewati pendakian dan
penurunan hingga sampai di spot ketiga. Spot ketiga; spot Fosil Kerang; disini
peserta kelompok 3 dan 5 mengambil sampel air dipinggir sungai untuk diukur
pH dan suhu. Dan diikuti dengan pengamatan fosil batu Sungkai serta fosil
Kerang. Dilanjutkan lagi perjalanan cukup jauh hingga ke spot keempat. Spot
keempat adalah spot terakhir; spot Air Terjun Muara Karing; disini peserta
kelompok 4,6 dan 7 mengambil sampel air pada 3 titik yaitu atas, tengah dan
bawah air terjun untuk diukur pH dan suhunya. Secara rata-rata, ketiga
sampel air dari spot 2 sampai 4 memiliki pH asam yaitu 5-6 dengan suhu 24-
27C. Setelah kegiatan sampling batu dan air selesai, peserta diinstruksikan
untuk mendengarkan materi dari dosen pengampu dan makan siang. Dari
pukul 10.15 15.00 WIB dibebaskan untuk foto dan berwisata Air Terjun.
Selesai dari wisata, peserta pulang ke penginapan dengan menggunakan truk
selama 1 jam perjalanan sampai pukul 16.00 WIB. Dilanjutkan dengan bersih-
bersih dan makan malam pada pukul 18.30 19.30 WIB. Istirahat ke
penginapan masing-masing pada pukul 19.30 WIB.
BAB IV
KUNJUNGAN MUSEUM
Pada hari ketiga yaitu Selasa, 6 November 2017 dimulai pada pukul 07.30
08.00 WIB untuk sarapan pagi. Travel datang pada pukul 09.15 WIB dan
langsung berangkat menuju Museum Geopark Merangin. Perjalanan menuju
museum selama 30 menit. Pada pukul 09.45 WIB dilakukan kunjungan
museum sampai pukul 10.30 WIB. Di museum, dapat diamati berbagai jenis
keanekaragaman yang ada di Merangin mulai dari GeoDiversity (meliputi
kekayaan Fosil serta bebatuan yang ditemukan disekitaran sungai di sepanjang
Kabupaten Merangin), BioDiversity (meliputi awetan Flora dan Fauna langka
dan dilindungi) dan CulturalDiversity (meliputi keanekaragaman budaya serta
lokasi-lokasi wisata yang ada di Kabupaten Merangin hingga Kerinci). Selain itu,
terdapat pula beberapa Televisi yang menampilkan video-video keragaman dari
Merangin. Selesai itu, dilaksanakan foto bersama dan dilanjutkan perjalanan
pulang menuju Jambi. Perjalanan pulang selama 7 jam dari pukul 10.30
15.30 WIB. Sesampainya di Jambi, peserta diperbolehkan pulang ke rumah
masing-masing.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

Vous aimerez peut-être aussi