Vous êtes sur la page 1sur 21

Lampran 1.

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM

PERAN KOMITE MEDIK DALAM UPAYA PENCAPAIAN MUTU


PELAYANAN KESEHATAN PADA RUMAH SAKIT UMUM
HAJI MEDAN TAHUN 2015

Tanggal wawancara :
Waktu wawancara :
Tempat wawancara :
Nama pewawancara :
Topik wawancara :

No. Informan :
Nama Informan :
Demografi
1. Umur :
2. Jenis Kelamin :
3. Jabatan :
4. Pendidikan :
5. Lama Bekerja :

Pertanyaan Wawancara

1. Bagaimana pelaksanaan tugas kredensial oleh komite medik di Rumah Sakit


Umum Haji Medan?
2. Apakah dilakukan penyusunan daftar kewenangan klinis yang sesuai dengan
masukan dari kelompok staf medis?
3. Apakah dilakukan pemeriksaan dan pengkajian kompetensi, kesehatan fisik dan
mental, perilaku, etika dan profesi?
4. Apakah dilakukan evaluasi data pendidikan profesional kedokteran/kedokteran
gigi berkelanjutan?
5. Apakah dilakukan wawancara terhadap pemohon kewenangan klinis?
6. Apakah dilakukan pelaporan hasil penilaian kredensial dan penyampaian
rekomendasi kewenangan klinis kepada komite medik?

Universitas Sumatera Utara


7. Apakah dilakukan proses rekredensial pada saat berakhirnya masa berlaku surat
penugasan klinis dan adanya permintaan dari komite medik?
8. Apakah dilakukan rekomendasi kewenangan klinis dan penerbitan surat
penugasan klinis?
9. Bagaimana pelaksanakan tugas memelihara mutu profesi staf medis oleh komite
medik di Rumah Sakit Umum Haji Medan?
10. Apakah dilakukan rekomendasi pertemuan ilmiah internal dalam rangka
pendidikann berkelanjutan bagi staf medis?
11. Apakah dilakukan rekomendasi kegiatan eksternal dalam rangka pendidikan
berkelanjutan bagi staf medis rumah sakit tersebut?
12. Apakah dilakukan pembinaan etika dan disiplin profesi kedokteran?
13. Apakah dilakukan pemberian nasehat/pertimbangan dalam pengambilan
keputusan etis pada asuhan medis pasien?

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 2

Hasil Wawancara Sumber informasi

Hasil wawancara dengan sumber informasi tentang tata laksana kredensial

oleh komite medik menurut Ketua Komite Medik tentang pelaksanaan tugas

kredensial oleh komite medik di Rumah Sakit Umum Haji Medan.

1. Implementasi Tata Laksana Kredensial Oleh Komite Medik Rumah Sakit


Umum Haji Medan

Penjelasan akan tata laksana kredensial oleh komite medik dilakukan

wawancara kepada beberapa sumber informasi di Rumah Sakit Umum Haji Medan

menurut pandangan masing-masing sumber informasi dapat dilihat pada matriks 1 di

bawah ini.

Sumber Implementasi Tata Laksana Kredensial Menurut


informasi Pandangan Masing-Masing.

Ketua Komite Ya penyelesaiannya dari direktur baru ke komite medik.


Medik Prosesnya biasanya kita dari direktur ke komite medik baru
dikirim surat dan tim kredensial yang mengarahkan. Di proses
dari kredensial baru ke SMF..

Sekarang pelayanan medik ada dua macam. Terdiri dari yang


peraturan yang lama dan peraturan yang baru. Untuk
peraturan lama berasal dari Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 631/Menkes/SK/IV/2005 tentang
Pedoman Peraturan Internal Staf Medis (Medical Staff By
Laws) Di Rumah Sakit, untuk peraturan yang baru berasal
dari Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
755/Menkes/Per/IV/2011 tentang Penyelenggaraan Komite
Medik Di Rumah Sakit. Kalau dari yang baru langsung
membuat kewenangan mediknya dari SMF, baru ke komite
medik dan setelah itu baru diserahkan ke direktur..

Universitas Sumatera Utara


Untuk pemeriksaan dokter mau masuk, Untuk itu tidak kita
lakukan. Kita hanya melihat dari surat sehat yang dia berikan..
Dilakukan dengan wawancara biasanya. Biasanya dia
melamar dan kita kembalikan ke SMFnya. Jadi SMFnya yang
menilai.. Iya kita lakukan.. Ya, itu dibuat dari SMF..

Seharusnya iya. Dia harus memang dilakukan. Jadi


kompetensi yang dimilikinya harus dinilai oleh komite medik.
Karena tidak semua pelayanan medik bisa dilakukannya.
Kewenangan medik yang diberikan ke komite medik itu harus
dinilai oleh komite medik. Tetapi secara bertahap nanti tidak
tahu berapa lama dinilai lagi apa masih memungkinkan
kewenangan mediknya apa tidak. Kalua tidak ya dikurangi
kewenangan mediknya. Tetapi itu tergantung dari peer
groupnya. Karena itu semua pergroup yang menilainya. Peer
group yang mengeluarkan sampai sebatas mana dia sanggup
mengerjakannya. Apakah bertambah atau tidak..

Wakil Ketua Kelompok SMF untuk komite medik membawahi semua


Komite Medik SMF. Apa masalah SMF kenapa pelayanan tidak maju
melapor ke komite medik. Komite medic melapor ke
direktur..

Membantu direktur menyusun standar pelayanan medis dan


memantau dan membina tenaga medis termasuk pendidikan
dan pelatihan. Seperti ada pendidikan dokter, ditawarin dan
ditanya didiklit ada dana atau tidak baru ditanya kedirektur.
Untuk kemudian rumah sakit komite medik yang bisa
memutuskan. Hak komite medik membantu direktur untuk
memajukan tenaga kerja untuk memajukan rumah sakit. Etika
dalam komite medik meningkat. Untuk menerima tenaga
medis ke rumah sakit harus di survey. Harus dapat
rekomendasi dari komite medik. Jadi kalau jelek dokter di
rumah sakit komite medik yang bertanggung jawab. Direktur
yang mengurus lalu diserahkan ke komite medik. Untuk
laporan dikasih kedirektur. Dibikin rekomendasi bahwa bisa
diterima. Dibikin surat tugas oleh direktur untuk ditempatkan

Universitas Sumatera Utara


di IGD..

Untuk pemeriksaan pengkajian kompetensi kesehatan fisik


dan mental bukan perkara komite medik, bukan penerimaan
pegawai. Kalau ada yang mau masuk ada dan ada yang sakit
pasti ketahuan. Missal kalau si polan tidak mampu dan
kesehatan tidak memungkinkan, maka direkomendasikan oleh
direktur, tapi atas usulan dari SMF. Tanya SMF staf
fungsional siapa-siapa saja. Jadi direkomendasikan kekomite
medik baru kedirektur bahwa dia tidak potensial lagi bekerja
karena sudah tua dan sakit. Untuk CV dokter ke rumah sakit,
rumah sakit tidak menerima sembarangan..

Untuk evaluasi data pendidikan profesional


kedokteran/kedokteran gigi berkelanjutan, jika ada dokter
berbuat kesalahan kita kembalikan ke profesinya untuk
melakukan pembinaan..

Tidak dilakukan wawancara klinis. Kalau peraturan memang


seperti itu. Itu kenyataannya tidak ada. Waktu penerimaan
ditanya dan direkomendasikan serta ditanya dari mana. Bukan
komite medik yang menceritakan tapi direkomendasikan dari
SMF. Dari SMF baru direkomendasikan. Misalnya pekerja
dia dari SMF, dari kulit atau THT atau kebidanan, kalau
banyak diterima misalnya dia baik ya bisa..

Untuk penilaian dan pemutusan kewenangan klinis yang


adekuat itu pasti kita lakukan..

Tugas komite medik membantu pekerjaan direktur dalam


pelayanan medik. Jadi direktur tidak memikirkan lagi soal
tenaga kerja..

Kalau misalnya darikantor tahu habis masa izin praktek,


bagaimana personalia Tanya kepada dokter, misal: dokter ini
surat izin habis dan sudah keluar. Kalau memang bagus
pekerjaannya maka direktur memperpanjang dan rumah sakit
yang mengurus surat izin praktek. Jadi dokter yang
menentukan rekredensial. Bagus pelayanan, tata laksana dan

Universitas Sumatera Utara


sugestinya ada. Itu yang dinilai..

Rekomendasi kewenangan klinis dan penerbitan surat


penugasan klinis. Iya itu kita lakukan disini..

Sekretaris Tugas kredensial diRSU Haji Medan mulai dari sistem


Komite Medik pelamaran sampai dari penerimaan. Jadi kredensial ini
mengumpulkan berkas mulai dari ijazah, CV, kemudian pihak
kredensial mengecek kefakultas apakah dokter tersebut benar
tamatan dari fakultas tersebut. Kredensial ini sama dengan
pengamatan dan meminta rekom dari dokter senior. Fungsi
kredensial ini adalah yang pertama apakah dokter tersebut
pantas berada di rumah sakit tersebut, yang kedua apakah
rumah sakit membutuhkan tenaga tersebut dan yang ketiga
kredensial berfungsi mengecek kebenaran kefakultas terkait
apakah dokter tersebut memang terdaftar disana..

Iya. Setiap dokter yang masuk kerumah sakit harus mengikuti


SOP yang berlaku di SMF masing-masing..

Tidak dilakukan, pemeriksaan klinis selama ini tidak pernah


dilakukan..

Data evaluasi pasti kita lakukan disini seperti yang


dibicarakan dalam tim kredensial. Misalnya melakukan
pengecekan apakah benar dokter tersebut tamatan dari
fakultas yang bersangkutan..

Dibicarakan, wawancara tersebut dilakukan pada saat dokter


tersebut ingin melamar ke RSU Haji Medan dan diwawancara
oleh tim khusus yaitu tim kredensial berdasarkan izin ketua
tim komite medis..

Untuk penilaian dan pemutusan kewenangan klinis yang


adekuat iya dilakukan.

Pasti, itu sudah dapat dari tim kredensial maka dibuatlah suatu
jabaran tersebut mengenai kewenangan dari dokter yang akan
masuk tadi kemudian ditunjukkan keketua komite medis, dari
ketua komite medis baru ditanda tangani persetujuan untuk

Universitas Sumatera Utara


dokter tersebut masuk kemar, baru dikirimkan lagi secara
tertulis kepada direktur, setelah dari direktur maka dibuatlah
balasan dari yang bersangkutan..

Ya, dalam bentuk SK direktur. Kalau dari izin kita


menggunakan SIP dari Dinkes. Tujuan kredensial untuk
mengetahui SIP. Apakah SIP masih berlaku atau tidak. Tugas
kredensial ya untuk memeriksa SIP tersebut..

Iya. Itu rekomendasi kewenangan klinis berasal dari dinas


kesehatan provinsi dengan terbentuknya SIP, surat izin
praktek..

Panitia Kalau persyaratan misalnya ijazah untuk uji kompetensi dan


Kredensial yang lainnya tugas saya memastikan apakah ini ijazah asli
atau palsu untuk menghindari dokter palsu. Itu yang pertama
lalu kita suratin ketempat dimana yang mengeluarkan izasah
tadi, benar tidak itu ijazah asli. Yang kedua kredensialnya itu
tentang kompetensinya,misalnya tentang spesialis penyakit
dalam kita akan menyuratin seluruh kegiatan untuk
kompetensinya, kompetensinya benar apa tidak ini ada
penambahan atau pengurangan itu satu dari administrasinya,
dari segi medis kalau yang lainnya biasa, biodata atau yang
lain. Yang paling penting itu. Kalau itu memang sudah valid,
sudah dapat di uji lagi dirapat pleno lagi memang benar tidak
dia kompetensinya seperti itu. Kalau kita disini ada tim
pengujinya dan jika tim penguji tidak mampu maka kita
undang dari luar untuk menguji dia dan dilakukan secara
periodik untuk yang bersangkutan.jadi kalau dia memang
sudah ikut koas dia harus kirimkan misalnya penambahan
kompetensinya karena kompetensi bisa berkurang atau
bertambah ya kan. Itu penilaiannya adatim yang menilai ya
kan itu dia tim kredensial intinya seperti itu. Makanya nanti
dari kita tim komite medis dibuat la surat rekomendasi
kedirektur untuk dibuat SPnya, surat penugasannya. Clinical
Privilege namanya. Jadi si dokter A misalnya, dokter spesialis
penyakit dalam dia mampu untuk melakukan endoskopi dan

Universitas Sumatera Utara


lain-lain sesuai Kemenkes 755..

Itu tadi saya bilang. Jadi dia isi dan juga ada fakta integritas
wewenang ya kan. Harus wajib. Misalnya dokter mempunyai
kewenangan klinisnya sampai mana. Itu memang dari induk
profesi. Baru kita melakukan verifikasi. Nanti baru kita
teruskan kedirektur untuk surat penugasannya. Sesuai dengan
kewenangan. Bagian dari staf medisnya yang menilai apakah
sesuai atau tidak dengan kompetensinya, jika tidak sesuai
yang menilai baru dari SMF melapor kekredensial dan
dilaksanakan evaluasi. Jika SMF tidak bisa baru meminta
bantuan dari luar. Misalnya ada masalah, dokter melakukan
kegagalan dalam operasi, maka pihak kredensial tetap
melakukan. Nanti pihak profesi yang mempending untuk
tidak melakukan apa-apa sampai batas waktu yang ditentukan
dan jika dokter tersebut melakukan tersebut mesti didampingi.
Jadi dokter tersebut mesti belajar sampai bisa. Begitu juga
dengan perawat harus didampingi oleh senior..

Untuk pemeriksaan dan pengkajian kompetensi, kesehatan


fisik dan mental, perilaku, etika dan profesiitu tidak kita
lakukan disini..

Untuk evaluasi data pendidikan profesional


kedokteran/kedokteran gigi berkelanjutan, jika ada dokter
secara etika profesi melanggar atau berbuat kesalahan jadi
kita kembalikan ke profesinya untuk melakukan pembinaan.
Kalau profesi lebih luas lagi ke IDI. Ada kasus dokter seperti
itu, jadi dari IDI tidak boleh melakukan praktek dan harus
belajar sekian tahun dan harus mengikuti pendidikan
berkelanjutan setelah sudah di cabut skornya. Baru ada surat
dari IDI yang menerangkan bahwa dokter tersebut sudah
boleh melanjutkan pekerjannya kembali..

Dilakukan dengan wawancara biasanya. Biasanya dia


melamar dan kita kembalikan ke SMFnya. Jadi SMFnya yang
menilai. Bisa dari internal atau eksternal. Kalau eksternal bisa
dari etika selama pendidikan atau bagaimana itu bisa ya kan.

Universitas Sumatera Utara


Itu kewenangan SMF. Itulah ditanyakan dipleno itu semua
nanti. Apakah ini dokter layak atau tidak sebenarnya diterima.
Kalau tidak layak mungkin dari segi etika dia pernah
melanggar etika dipertimbangkan. Jadi tetap kita berikan
kewenangan penuh pada SMF sendiri. Staf medis fungsional
sendiri untuk menilai dokter itu dari segi etikanya dan tingkat
kompetensi kita hanya memfasilitasi.. Tetap, dilaksanakan
oleh profesinya, dikredensial hanya menerima rekomendasi
dari mereka. Kalau wawancara dari profesi, tetapi tetap
ditanya dan sudah dilakukan wawancara apa belum. Misalnya
masih dokter baru, dari komite medik dokter tersebut disuruh
kekredensial, kemudian pihak kredensial melihat berkas, jika
belum lengkap baru meminta ke SMF untuk dilakukan,
setelah itu baru keluar surat dari SMF untuk menerangkan
surat rekomendasi kemampuan si dokter sampai sejauh mana
dan diberikan rekomendasi untuk diterima melakukan praktik
klinis. Jadi rekomendasi tetap pada SMFnya. Kredensial
hanya merekomendasikan kepada pimpinan untuk
mengeluarkan surat penugasan. Jadi alurnya memang berasal
dari komite medik, kredensial baru SMF yang menilai. Dan
pihak kredensial meverifikasi lagi. Verifikasi yang dilakukan
pertama untuk menilai keabsahan sedangkan kompetensi
kembali SMFnya. Kalau SMF sudah tidak mampu baru
mengundang Mitra Bestari yaitu pihak luar (Peer Group)..

Dilakukan penilaian dan pemutusan kewenangan klinis yang


adekuat..

Itulah dibuat dari SMF hasilnya itu baru direkomendasikan


kedirektur namanya clinical privilege..

Selalu kita lakukan. Kita lakukan evaluasi. Misalnya seorang


dokter gagal melakukan operasi maka kita akan melakukan
rekredensial. Atau mungkin suart penugasan sudah 3 atu 5
tahun sehingga perlu dibuat STR maka dikembalikan ke
kredensial. Dimana rekredensial tersebut berfungsi untuk
yang sudah dikredensial tersebut yang pertama kalau
memenag ada pelanggaran dari etika profesi, yang kedua

Universitas Sumatera Utara


kalau memenag ada pelanggaran dari segi kompetensi atau
habis masa berlaku surat dan yang ketiga untuk menambah
kemampuan. Bisa dengan pendidikan dan sertifikat.
Kemudian pihak kredensial melakukan rekredensial kembali
untuk menguji sertifikat yang dibawa tersebut. Dan
menanyakan ketempat yang mengeluarkan sertifikat tersebut
tentang keabsahan sertifikat tersebut..

Untuk rekomendasi kewenangan klinis dan penerbitan surat


penugasan klinis iya kita lakukan..

Panitia Nanti dari SMF kirim surat kekomite medik, bahwa dokter
Rekam Medis tersebut benar atau boleh tidak dikirim. Setelah itu dari pihak
komite medik menyetujui kedirektur, seperti itu prosesnya.
Nanti direktur lagi yang memutuskan. Baru komite medik
yang memberitahukan. Jadi keputusan itu semua kembali
kedirektur. Walaupun itu melalui komite medik semua
kembali lagi kedirektur. Makanya kompetensinya itu semua
kedirektur juga. Dari SMF baru ke komite medik. Sepanjang
kita laksanakan belum ada hambatan. Tapi kadang waktu
misalnya kita menyuratkan kefakultas lama dari segi
administrasi, kalau dari dokter tidak ada..

Kewenangan medis mulai dari komite medis yang membuat


kewenangan medis sesuai apa yang kita dapat dari
kompetensi yang di dapat. Lalu ditanda tangani oleh dokter
tersebuat lalu diajukan ke bagian atas, kemudian masuk
kedirektur baru ke komite medik dan setelah itu dilihat
sampai sejauh mana kompetensi dari dokter tersebut. Setelah
itu kembali lagi kedirektur bahwa ini sesuai dengan
wewenang baru direktur mengeluarkan pernyataan dengan
cara mengesahkan. Dan didalam itu semua yang tahu
kompetensinya ya direktur. Walaupun dia, misalnya dokter A
sanggup menangani bagian ini, ya direktur yang tahu. Kalau
menurut kompetensinya direktur. Jadi kewenangan yang
diberikan ke dokter dan direktur sudah memberikan SK
kewenangan ya itu baru komite medik yang mengerjakan..

Universitas Sumatera Utara


Untuk pemeriksaan dan pengkajian kompetensi, kesehatan
fisik dan mental, perilaku, etika dan profesiitu tidak kita
lakukan..

Tapi kalau dalam evaluasi dokter ada melakukan kesalahan,


kesalahan itu oleh pihak komite medik akan dievaluasi dan
akan dibawa kerapat dan kembali lagi ke SMFnya itu sendiri
ya peer group. Peer group itu nanti terdiri dari SMF senior,
konsultan dan yang lainnya dan itu semua di nilai ke dokter
tersebut. Kalau waktu penilaian memang kompetensinya kita
ambil untuk satu berhubungan dengan komite medik
nyambung. Ya semoga dari komite medik ke direktur tidak
mencari yang baru yang sudah dicabut..

Untuk penilaian dan pemutusan kewenangan klinis yang


adekuat iya itu pasti kita lakukan..

Untuk proses rekredensial pada saat berakhirnya masa berlaku


surat penugasan klinis dan adanya permintaan dari komite
medik selalu dilakukan dan evaluasi..

Anggota Tugas kredensial diRSU Haji Medan memantau jalannya


Komite Medik prodesur masuknya dokter ke RSU Haji Medan melalui
1 pelamaran. Dari RS lamaran dari dokter bersangkutan lalu
dimasukkan kedirektur, dari direktur baru ke komite medis
untuk disposisikan dan dari komite medis dibicarakan dalam
suatu konferensi atau pertemuan kredensial, dari pertemuan
tersebut didapat bagian dokter tersebut bisa masuk sebagai
pegawai ke RSU Haji Medan berdasarkan tingkat pendidikan,
attitide dan keilmuan..

Untuk penyusunan daftar kewenangan klinis yang sesuai


dengan masukan dari kelompok staf medis setiap dokter
dirumah sakit harus mengikuti SOP..

Pemeriksaan klinis biasanya tidak pernah dilakukan..

Data evaluasi pasti dilakukan seperti dalam tim kredensial..

Wawancara terhadap pemohon kewenangan klinis dokter

Universitas Sumatera Utara


yang bersangkutan yang melamar ..

Itu pasti ya. Dilakukan penilaian dan pemutusan kewenangan


klinis yang adekuat..

Iya. Jadi dari hasil penelitian kredensial ini dikrim lagi dalam
bentuk pernyataan kepada ketua komite medik. Misalnya
datang lamaran keketua kredensial komite medik, dicek dari
fakultas kemudian baru meminta rekomendasi ke dokter
senior apakah dokter tersebut pantas melakukan praktek
disini. Setelah mendapat semua data-data dan telah dipenuhi
semua persyaratan, baru diketik dan di tanda tangani dan
diserahkan ke komite medik..

Proses rekredensial pada saat berakhirnya masa berlaku surat


penugasan klinis dan adanya permintaan dari komite medik
dalam bentuk SK direktur yang menggunakan SIP dari
Dinkes..

Anggota Lamaran masuk kedirektur bari didisposisikan direktur ke


Komite Medik komite medis, komite medis yang membicarakan ke kepala
2 bagian, dari kepla bagian SMF maksudnya masih mau
diterima apa tidak. Jadi nanti dari keputusan ke SMF sama
komite medis dilaporkan ke Ibu direktur balik..

Untuk penyusunan daftar kewenangan klinis yang sesuai


dengan masukan dari kelompok staf medis setiap dokter yang
masuk kerumah sakit harus mengikuti SOP..

Untuk pemeriksaan dan pengkajian kompetensi, kesehatan


fisik dan mental, perilaku, etika dan profesi biasanya tidak
pernah dilakukan..

Untuk evaluasi data pendidikan profesional kedokteran/


kedokteran gigi berkelanjutan dilakukan tim kredensial..

Wawancara oleh tim khusus berasal dari izin ketua tim komite
medis..

Iya, dilakukan penilaian dan pemutusan kewenangan klinis

Universitas Sumatera Utara


yang adekuat..

Pelaporan hasil penilaian kredensial dan penyampaian


rekomendasi kewenangan klinis kepada komite medik dari
tim kredensial dibuat penjabaran dari tim ketua komite medis
lalu ditanda tangani lalu kedirektur..

Untuk proses rekredensial pada saat berakhirnya masa berlaku


surat penugasan klinis dan adanya permintaan dari komite
medik dibuat dalam bentuk SK direktur dan setelah ada izin
baru digunakan SIP..

2. Implementasi Tata Laksana Pemeliharaan Mutu Profesi Medik Rumah


Sakit Umum Haji Medan Tahun 2015

Penjelasan akan implementasi tata laksana pemeliharaan mutu profesi medis

dilakukan wawancara kepada beberapa sumber informasi di Rumah Sakit Umum Haji

Medan menurut pandangan masing-masing sumber informasi dapat dilihat pada

matriks 2. di bawah ini.

Sumber Implementasi Tata Laksana Kredensial Menurut


informasi Pandangan Masing-Masing.

Ketua Komite Ya kalau ada kesalahan kita panggil. Kita bisa buat teguran
Medik dulu. Kita panggil dulu dan kita tanya kenapa. Kalau memang
salah baru kita buat teguran.. Ya kita lihat dulu tingkat
kesalahannya..

Audit medis masih jarang dilakukan..

Ya, kalau orang itu melakukan kegiatan maka mereka akan


beritahu. Dan pada umumnya kalau kita tidak terima maka
mereka akan beritahu dan memberi masukan. Dan yang
melakukan kegiatan internal yang berkelanjutan itu dari
bagian SMF. Mereka hanya minta rekomendasi dari komite
medik. Bukan komite medik yang mengadakan..

Universitas Sumatera Utara


Karena untuk pendidikan berkelanjutan itu masing-masing
bagian punya pendidikan berkelanjutan. Kalau kita tingkat
nasional pun ada seperti kemarin. Kalau tingkat nasional maka
mereka akan kemasing-masing bagian. Kalau dilingkungan
rumah sakit komite medik hanya rekomendasi saja. Kalau
mereka ad kegiatan itu baru kita yang rekomendasikan...

Dilakukan rekomendasi proses pendampingan (proctoring)


bagi staf medis yang membutuhkan..

Wakil Ketua Audit medis memang belum kita lakukan..


Komite Medik
Direkomendasikan, misal mau sekolah, kalau mau sekolah
maka kesempatan ini diinformasikan. Misal ada dua orang
dokter baru yang habis kerja, makanya ditanya mau sekolah
apa tidak. Maka kita rekomendasikan biar sekolah.
Tergantung dana rumah sakit ada apa tidak atau bayar sendiri
jika mau sekolah tapi kita yang merekomendasikannya. Itulah
tadi untuk pembinaan, meningkatkan pelayanan untuk
akreditasi rumah sakit. Rumah sakit dengan banyaknya dokter
untuk dibina maka nama rumah sakit akan naik..

Itulah tadi untuk pembinaan, meningkatkan pelayanan untuk


akreditasi rumah sakit. Rumah sakit dengan banyaknya dokter
untuk dibina maka nama rumah sakit akan naik..

Untuk pembinaan etika dan disiplin profesi kedokteran ya.


dilakukan..

Untuk rekomendasi proses pendampingan (proctoring) bagi


staf medis yang membutuhkanya, pendampingan dari IDI..

Sekretaris Audit medis pasti dilakukan. Audit medis tersebut seperti


Komite Medis laporan kasus..

Ya, dilakukan.Seluruh dokter yang ada dirumah sakit berhak


mendapatkan pendidikan dan pelatihan, baik yang dilakukan
oleh pemerintah atau pun rumah sakit itu sendiri. Walaupun
kadang-kadang ada yang menggunakan dana pribadi atau

Universitas Sumatera Utara


APBD..

Ya, dilakukan.Contohnya seperti dokter di rumah sakit ini,


dokter tersebut sering dikirim keluar negeri dan sebagai TOT.
Staf pengajar luar dan dalam negeri seperti Australia dan
Singapura. Ada dana dari rumah sakit, dari luar atau pun dana
pribadi..

Iya, pendampingan dari IDI. Dan apabila terjadi kesalahan


dalam penatalaksanaan medis..

Panitia Audit medis jarang sih dia. By Case dia biasanya. By Case
Kredensial tapi tidak secara menyeluruh misalnya AMP (Audit Maternal
Perinatal) tentang kematian ibu bersalin diaudit. Kenapa bisa
seperti itu tindakannya bagian, apakah sudah sesuai dengan
satndar pelayanan medis atau tidak. Atau ada tindakan
keterlambatan ya kan. Baik dari segi fasilitas rumah sakit
yang tidak mendukung pekerjaannya itu kan banyak. Tapi
sifat kita disini bukan untuk menyalahkan tapi mencari salah
untuk dibenarkan. Tidak menyalahkan dokter tapi jika dokter
tetap seperti itu akan diberikan pencerahan atau dikembalikan
kepropinsinya untuk atau kalau kita laptop diinstal ualng ya
untuk di update lagi seperti itu..

Itulah dia caranya mengikuti itu tadi. Pendidikan


berkelanjutan berkaitan dengan penunjukan STR. STR itu 5
tahun sekali, jadi menandakan si dokter itu apa dia punya
sertifikat yang mengikuti seminar, simposium atau loka karya,
mengenai keilmuan dia yang sama dengan ilmu dia. Semua
dokter, dokter umum, dokter biasa wajib mengikuti
perkembangan teknologi. Kalau tidak jadi mantri dan hanya
mengobati penyakit seperti sakit perut saja..

Untuk rekomendasi proses pendampingan (proctoring) bagi


staf medis yang membutuhkanpendampingan dari IDI..

Panitia Dilakukan audit medis seperti laporan kasus..


Rekam Medis
Untuk rekomendasi kewenangan klinis dan penerbitan surat

Universitas Sumatera Utara


penugasan klinis dilakukan..

Itu yang dibicarakan tentang pendidikan berkelanjutan, dan


disini untuk tingkat nasional untuk mengambil sertifikat
untuk diri sendiri. Misalnya dokter tersebut mengambil
pelatihan, workshop atau tentang endoskopi sampai 3 atau 4
bulan. Kemudian orang disini mengeluarkan sertifikat kalau
dokter tersebut boleh melakukan tindakan ini. Ya itu berarti
kewenangan mediknya bertambah. Ya itu dari dia sendiri.
Penambahan kompetensinya seperti itu harus dapat izin dari
direktur dan minta izin dari komite medik apa boleh dia pergi
atau tidak. Karena kalau memang bolehkan untuk menambah
keilmuan komite medik ya tidak masalah..

Rekomendasi kegiatan eksternal dalam rangka pendidikan


berkelanjutan bagi staf medis dilakukan..

Dilakukan pembinaan etika dan disiplin profesi kedokteran..

Dilakukan rekomendasi proses pendampingan (proctoring)


bagi staf medis yang membutuhkandari IDI..

Anggota Audit medis pasti dilakukan, seperti laporan kasus..


Komite Medik
1 Memeliharaan mutu itu dengan mengadakan pertemuan. Jika
ada masalah baru diadakan..

Rekomendasi pertemuan ilmiah internal dalam rangka


pendidikan berkelanjutan bagi staf medis dilakukan.Memberi
rekomendasi, misal mau sekolah..

Rekomendasi kegiatan eksternal dalam rangka pendidikan


berkelanjutan bagi staf medis dilakukan..

Untuk rekomendasi proses pendampingan (proctoring) bagi


staf medis yang membutuhkan pendampingan dari IDI..

Anggota Untuk audit medis pasti dilakukan..


Komite Medik
Memelihara mutu itu dengan mengadakan pertemuan..
2

Universitas Sumatera Utara


Untuk rekomendasi pertemuan ilmiah internal dalam rangka
pendidikan berkelanjutan bagi staf medis itu dilakukan.
Misalnya mau melanjutkan pendidikan lagi..

Untuk rekomendasi kegiatan eksternal dalam rangka


pendidikan berkelanjutan bagi staf medis itu dilakukan..

Untuk rekomendasi proses pendampingan (proctoring) bagi


staf medis yang membutuhkanpendampingan dari IDI..

3. Implementasi Tata Laksana Penjagaan Disiplin, Etika dan Perilaku Profesi


Medis.

Penjelasan akan implementasi tata laksana penjagaan disiplin, etika dan

perilaku profesi medisdi Rumah Sakit Umum Haji Medanmenurut pandangan

masing-masing sumber informasi dapat dilihat pada matriks 3 di bawah ini.

Sumber Implementasi Tata Laksana Kredensial Menurut


informasi Pandangan Masing-Masing.

Ketua Komite Ya kalau ada kesalahan kita panggil. Kita bisa buat teguran
Medik dulu. Kita panggil dulu dan kita tanya kenapa. Kalau memang
salah baru kita buat teguran.. Ya kita lihat dulu tingkat
kesalahannya. Kalau tingkat kesalahannya sudah fatal ya
mungkin kita bisa keluarkan dia dari sini..

Untuk pembinaan etika dan disiplin profesi kedokteran ya


pasti kita lakukan dari pihak komite medis..

Kita tanyakan pada dokternya kenapa terjadi masalah seperti


ini. Lalu kita adakan pertemuan untuk membahas masalah ini.
Kami komite medikselalu melakukan pertemuan..

Kalau ada yang menyalah, misal pasien ada yang complain


terhadap dokter dan berbuat salah karena sesuatu, maka dari
komite medik kita tegur dan cari permasalahannya kita akan
kasih dia kewajiban apabila kesalahannya sudah fatal...

Universitas Sumatera Utara


Wakil Ketua Kalau untuk pembinaan kalau sekiranya bermasalah kita
Komite Medik lakukan. Kalau ada permasalahan kitatangani. Artinya mau
etika dia, misal dokter menikah tapi masih mengganggu yang
lain ya ditegur, dibina dan tidak dilepas. Etika yang dinilai.
Misal selalu mengganggu suster, dokter itu kerjanya pakai
narkoba, maka kita bina dan kita keluarkan. Karena sudah
bekerja baru kita tahu kerjanya dokter itu..

Ya. Dilakukan.. Ya ditanya pada dokternya. Kenapa kau


begini. Disidang. Kadang direkomendasikan dokter tersebut
tidak boleh pindah. Kalau tetap melakukan kesalahan dilarang
bekerja. Itu tetap dan itulah gunanya pembinaan. Maka komite
medik rutin dilakukan pertemuan..

Kalau ada yang dokter yang melakukan kesalahan maka kita


menegurnya..

Sekretaris Pemeliharaan mutu, harus dikaji kemampuannya. Tidak hanya


Komite Medis kemampuan tetapi attitude dan keilmuannya, dan ada
pemeriksaan berkala. Seperti dokter terkadang ada membuat
terapi dan melakukn keslahan, tetapi itu tidak perlu
disebarluaskan. Karena apabila disebarluaskan berpengaruh
terhadap rumah sakit dan IDI. Jadi setiap melakukan
kesalahan harus dibuat rapat khusus komite medis untuk
dibahas kesalahannya dalam bentuk laporan kasus dan
dibahas oleh beberapa orang komite medis agar dokter yang
mendapat kesalahan tersebut tidak diserang oleh pihak luar
baik dari keluarga ataupun wartawan. Misalnya dokter
tersebut membuat kesalahan dalan terapi atau pun dalam hal
perawatan..

Misalnya, pada saat hadir dipoli dan melakukan visitor


ruangan tepat waktu. Misalnya hadir di rumah sakit jam 09.0-
15.00..

Ya, pembinaan itu hanya sebatas bila ada pelanggaran-


pelanggaran pada saat kode etis. Tapi itu bisa dengan surat

Universitas Sumatera Utara


menyurat atau kalau sudah terlalu payah bisa dengan SP3..

Ya, pasti. Itulah tadi yang saya bilang dengan surat


peringatan.. Tergantung masalahnya. Kalau diskors saat ini
belum ada yang diskors. Tapi jika sudah terlalu parah. Tapi
sampai saat ini belum ada yang diskors..

Ya, itu selaluPasti kita lakukan pemberian nasehat pada dokter


terutama dalam mengambil keputusanetis pada asuhan medis
pasien..

Panitia Caranya semua dokter wajib hukumnya untuk mengikuti


Kredensial perkembangan teknologi kedokteran antara lain seperti
dengan mengikuti simposium, seminar, itu wajib kalau
memang ada diharuskan. Baik dia didanai rumah sakit, atau
dana pribadi atau dari sponsor. Tapi dia wajib..

Ya. Dilakukan pasti.. Nah itu tadi saya bilang. Jadi kita ada
program didiklit itu untuk pendidikan dokter berkelanjutan
jadi itu ada sumber biaya dari pribadi, rumah sakit atau
sponsor. Jadi dia mengajukan pendidikan itu tadi. Kalau
pendidikan seminar di Bali ada maka kita ajukan. Atau dalam
mengikuti workshop. Kalau ada duit kita yang bantu kalau
tidak ada ya dari sponsor atau dari biaya dia sendiri tetapi
tetap kita yang menganjurkan karena untuk pengembangan
ilmukan..

Ya itu tadi kalau salah satunya kalau disiplin tingkat


kehadirannya, tingkat kepatuhan kepada tata tertib rumah
sakit ya kan, kemudian tingkat bagaimana dia kepatuhan dia
mengisi rekam medis itukan salah satu tugas dia. Apalagi
dokter paling sering disuruh isi rekam medis. Terus dokter
tersebut bilang tidak lengkap pak. Padahal itu wajib, ada
undang-undangnya, itu merupakan salah satu monitor itu tadi,
apakah dia melanggra dari audit, ada apa tidak yang
dilanggarnya, ada apa tidak yang kurang tindakannya dari
standar yang ditetapkan, karena standar pelayanan sudah
ditetapkan dariprovinsi, dan itu namanya Clinical Pathway ya

Universitas Sumatera Utara


kan, pemberian obat atau apa dan sebagainya itu sudah
ditentukan. Tadi dia cukup tidak tentang itu, mengikuti itu
tidak, kalau dia melanggar itu ya itu persuasif, diberi teguran
dulu terus kalau ada sampai tingkat gentingnya ya kita
sekolahkan lagi. Kita akan suruh dia sekolah lagi. Dan itu
sudah ada disini kita bikin contohnya jadi kita pending dia
untuk tidak praktek, tidak menangani pasien dan dipendidikan
lagi dan kalau profesi bilang ok dia mengerjakan pasiennya
harus didampingi oleh rekan seprofesinya.. Ya dipendinglah,
ditahan dulu. Tidak boleh menangani pasien tapi dia
didampingi dulu. Itu dia..

Kita tegur dan cari permasalahannya kita akan kasih dia


kewajiban apabila kesalahannya sudah fatal..

Panitia Kalau dia ikut pelatihan mengambil spesialis lagi dengan


Rekam Medis sertifikat itu kewenangan medisnya bertambah. Dan dengan
bertambah kewenangan medisnya maka diusulkan lagi ke
direktur baru ke komite medik. Setelah itu dari kekomite
medik mengevaluasi dan direktur yang mengeluarkan Sknya
lagi tentang kewenangan medis yang baru sesuai
kemampuannya..

Ya. Dilakukan pasti.. Ya ditanya pada dokternya kenapa


melakukan kesalahan Itu tetap dan itulah gunanya
pembinaan..

Kita tanyakan pada dokternya kenapa terjadi masalah seperti


ini. Lalu kita adakan pertemuan untuk membahas masalah ini.
Kami komite medikselalu melakukan pertemuan..

Dokter yang melakukan kesalahan maka kita menegurnya..

Anggota Pemeliharaan mutu, dengan pertemuan-pertemuan perbulan,


Komite Medik selain ditemukan adanya masalah kita juga sering bertemu
1 disuatu ruangan yaitu ruang komite medis untuk
membicarakan hal-hal tentang komite medis atau KSMF
masing-masing..

Universitas Sumatera Utara


Pelaksanakan tugas menjaga disiplin, etika, dan perilaku
profesi staf medis oleh komite medik di Rumah Sakit
misalnya, hadir di rumah sakit tepat waktu..

Untuk pembinaan etika dan disiplin profesi kedokteran hanya


sebatas bila ada pelanggaran-pelanggaran pada saat kode etis.
Tapi itu bisa dengan surat menyurat atau kalau sudah terlalu
payah bisa dengan SP3.. Tergantung masalahnya. Kalau
diskors saat ini belum ada yang diskors. Tapi jika sudah
terlalu parah. Tapi sampai saat ini belum ada yang diskors..

Ya, itu selalu. Pasti kita lakukan pemberian nasehat pada


dokter terutama dalam mengambil keputusanetis pada asuhan
medis pasien..

Anggota Ya kalau ada kesalahan kita panggil. Kita bisa buat teguran
Komite Medik dulu...
2
Untuk pelaksanakan tugas menjaga disiplin, etika, dan
perilaku profesi staf medis oleh komite medik di Rumah Sakit
misalnya, pada saat bekerja masuk sesuai peraturan..

Ya, itu dilakukan.. Biasanya jika ada pelanggaran diberi


hukuman seperti SP3..

Ya, pihak komite medis selalu melakukan asuhan medisnya..

Universitas Sumatera Utara

Vous aimerez peut-être aussi