Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
FARMAKOTERAPI KLINIK
GANGGUAN NUTRISI
DISUSUN OLEH :
Kelompok 2
M. HIDAYATULLAH 1643700238
A. Definisi
Penilaian nutrisi memungkinkan identifikasi individual yang memiliki resiko
kekurangan dan kelebihan nutrisi.
Kekurangan nutrisi merupakan hasil dari kurangnya asupan nutrisi, gangguan
absorpsi nutrisi, atau penggunaan nutrien yang dimakan tidak sesuai.
Perubahan pada subseluler, selular, dan/atau fungsi organ dapat timbul dan
meningkatkan resiko morbiditas dan mortalitas.
C. Skrining Nutrisi
Skrining nutrisi menyediakan suatu cara sistemik untuk mengidentifikasi
individual yang memiliki resiko kekurangan nutrisi.
Faktor resiko untuk kekurangan nutrisi termasuk adanya penyakit,
komplikasi, penanganan, atau kondisi sosioekonomi yang menyebabkan
penurunan asupan nutrien, perubahan metabolisme, dan/atau malabsorpsi.
Adanya tiga atau empat faktor diatas resiko menempatkan seseorang pada
resiko kekurangan nutrisi.
Tujuan dari penilaian nutrisi adalah untuk mengidentifikasi adanya resiko
perkembangan kekurangan nutrisi dan komplikasi, memperkirakan kebutuhan
nutrisi, dan menetapkan parameter dasar utuk menilai hasil terapi.
D. Penilaian Nutrisi
Penilaian nutrisi merupakan langkah pertama dalam mengembangkan rencana
suatu penangan termasuk evaluasi klinis, pengukuran antropometrik, dan studi
biokimia serta fungsi imun.
1. Evaluasi Klinis
Sejarah medis dan sejarah doiet sebaiknya mencakup perubahan berat
badan dalam 6 bulan, perubahan asupan diet, gejala gastrointestinal,
kapasitas fungsional, dan keadaan penyakit.
Pemeriksaan fisik sebaiknya fokus pada penilaian massa tubuh kurus
(MTK) dan temuan fisik dari vitamin, mikronutrien, dan defisiensi asam
lemak esensial.
2. Pengukuran Antropometrik
Pengukuran antropometrik merupakan pengukuran kasar dari massa sel
tubuh yang digunakan untuk mengevaluasi MTK dan simpanan lemak.
Pengukuran yang paling umum adalah berat, tinggi, ukuran tungkai dan
lengan (contohnya ketebalan lipatan kulit dan otot midarm, pergelangan
tangan, dan lingkar pinggang), dan Analisis Bioelektrik Impedansi (ABI).
Interpretasi dari berat badan sebenarnya sebaiknya mempertimbangkan
berat ideal untuk tinggi, berat badan yang biasa, status cairan, dan umur.
Perubahan seiring waktu dapat dihitung sebagai persentase berat badan
yang biasa.penurunan berat badan yang tidak disengaja lebih dari 10%
dari 6 bulan berkolerasi dengan hasil yang rendah pada orang dewasa.
Berat badan ideal merupakan referensi standar populasi terhadap berat
badan sebenarnya yang dibandingkan untuk mendeteksi kekurangan
nutrisi dan kelebihan nutrisi.
Indikator terbaik dari kecukupan nutrisi pada anak-anak adalah
pertumbuhan yang sesuai.
Indeks masa tubuh (IMT) merupakan indeks lain dari berat untuk tinggi
yang sangat berkorelasi dengan lemak tubuh. Interpretasi IMT sebaiknya
mencakup pertimbangan jenis kelamin, ukuran badan, dan usia.
Tabel Referensi Asupan Makanan untuk Energi dan Protein pada Anak-
Anak Sehat
PROTEIN
Kebutuhan protein didasarkan pada usia, status nutrisi, status penyakit, dan
kondisi klinis. Rekomendasi asupan harian protein umumnya 0,8 g/kg
untuk orang dewasa, 1,5 hingga 2g/kg untuk pasien dengan stress
metabolik (contohnya infeksi, trauma, dan operasi), dan 2,5 hingga 3 g/kg
untuk pasien dengan luka bakar.
Kebutuhan harian protein dapat diindividualisasi dengan mengukur
nitrogen dalam pengumpulan urin 24 jam (PU), karena nitrogen hanya
ditemukan dalam protein dan pada rasio yang relatif konstan 1 g/6,25 g
protein. Keluaran protein kemudian dibandingkan dengan asupan nitrogen.
Keluaran nitrogen diperkirakan sebagai berikut :
CAIRAN
Kebutuhan cairan harian orang dewasa kira-kira 30 hingga 35 ml/kg, 1
ml/kkal, atau 1,5 ml/m2
Kebutuhan cairan harian untuk anak-anak dan awal usia balita yang
beratnya kurang dari 10 kg setidaknya 100 ml/kg. Tambahan 50 ml/kg
sebaiknya disediakan untuk tiap kg berat tubuh antara 11 dan 20 kg, dan
20 ml/kg untuk tiap kg diatas 20 kg.
Kebutuhan cairan meningkat pada kondisi dehidrasi, demam, berkeringat,
dan peningkatan metabolisme. Kebutuhan cairan menurun dengan gagal
ginjal atau kardiak dan hipoalbuminemia dengan kelaparan.
Status cairan dinilai melaui pemantauan keluaran urin dan berat jenis,
elektrolit serum, dan perubahan berat badan. Keluaran urin per jam
setidaknya 1 ml/kg untuk anak-anak dan 50 ml untuk orang dewasa
diperlukan untuk menjamin perfusi jaringan.
MIKRONUTRIEN
3. Interaksi Obat-Nutrien
Terapi obat bersamaan dapat mengubah konsentrasi serum vitamin,
mineral, dan elektrolit.
Beberapa sistem penghantaran obat mengandung nutrien. Sebagai
contohnya, pembawa untuk propofol adalah emulsi lemak 10% dan
kebanyakan terapi iv termasuk dekstrosa atau natrium.