Vous êtes sur la page 1sur 4

Prosiding SENTIA 2014-Politeknik Negeri Malang Volume 6~ISSN:2085-2347

SISTEM MONITORING DAN PROTEKSI WATT METER MULTI CHANEL


LISTRIK RUMAH TANGGA
Agus Budiman1, Isnan Nur Rifai2
Diploma Elektronika Dan Instrumentasi Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada
Sekip Unit III Bulaksumur Yogyakarta

agus.budiman@mail.ugm.ac.id isnan.rifai@gmail.com

Abstrak

Energi listrik merupakan hal terpenting dalam kehidupan masyarakat sekarang ini. Pemantauan terhadap
pemakaian energi listrik diperlukan untuk mengurangi pengunaan daya energi listrik berlebihan, untuk itu perlu adanya
alat instrument pengukur Wattmeter yang dapat monitoring pengunaan daya energi listrik, batasan pengunaan daya
dan proteksi daya Listrik.
Pada penelitian ini, dirancang sebuah system alat ukur berupa Wattmeter yang mempunyai system pengukuran
daya multi chanel pada satu alat Wattmeter dan dapat dimonitoring melalui PC yang dapat mengukur daya lebih dari
satu jalur pada satu alat ukur. Yaitu dengan memanfaatkan sebuah sensor hall effect ACS 712 untuk mengukur arus
listrik dengan control mengunakan microcontroller Arduino UNO dan sebuah software LabView.
Tujuan utama adalah membuat wattmeter yang mempunyai pengukuran, batasan pengunaan daya dan
proteksi yang berbeda pada setiap blok atau chanel yang dapat mengontrol pengunaan daya pada setiap titik
pengunaan daya. Contoh penerapan bias digunakan untuk memonitoring pengunaan daya pada setiap ruangan dalam
satu gedung.

Kata kunci : Energi Listrik, Wattmeter, multi chanel, PC, hall effect, ruangan.

1. Pendahuluan 2. Tinjauan Pustaka


Alat ukur dapat didefinisikan sebagai suatu alat Wattmeter digital merupakan alat ukur yang
yang dapat mengetahui besarnya nilai yang digunakan sudah banyak dibuat atau diteliti oleh banyak orang.
dalam sebuah satuan berdasarkan tingkat ketelitian Salah satunya Ageng Pidaksa (2011) salah satu
tertentu. Dalam bidang kelistrikan alat ukur yang biasa mahasiswa alumni Universitas Negeri dalam penelitian
dijumpai secara umum diantaranya Voltmeter sebagai tugas akhir wattmeter digital. Wattmeter yang diteliti
pengukur tegangan, Amperemeter sebagai pengukur mengunakan sensor yang sama yaitu ACS 712. Sistem
arus, Wattmeter sebagai pengukur daya. kontrol yang digunakan mengunakan perangkat keras
Alat ukur Wattmeter rumah tangga yang sering Atmega 8. Daya yang dibaca hanya satu sumber, serta
digunakan sekarang masih menggunakan sistem sistem yang dibuat, tidak dilengkapi dengan menu
analog yang sedikit rumit dalam hal pembacaan pengaturan dan tidak adanya interaksi monitoring
nilai keluarannya, itu dikarenakan penampilnya antara perangkat pengukur dengan PC.
menggunakan jarum yang menunjuk pada skala Penelitian selanjutnya adalah penelitian dari
tertentu. Selain itu, tidak ada suatu alat ukur Mukhlas Aritomo Mahasiswa alumni Institut Sepuluh
berbentuk wattmeter yang mempunyai pengukuran, November Surabaya. Dalam penelitianya membahasa
batasan pengunaan daya dan proteksi yang berbeda tentang pengukuran arus pada jala-jala listrik rendah.
pada setiap blok, misalanya setiap ruangan atau kamar. Didalamnya membahas tentang sistem pengamanan
Dalam hal ini aplikasi yang dapat diterapkan yaitu pada yang dipakai pada jala-jala ditribusi arus kerumah
instalasi listrik kos-kosan. Sistem pembayaran pada tangga. Data hasil pengukuran nantinya dibandingkan
setiap ruangan yang disewakan masih berupa bagi rata dengan konsumsi daya yang tercatat pada wattmeter
pada setiap ruangan. Sedangkan pemakaian daya listrik dibawah sistem itu sendiri.
tiap ruangan berbeda, jadi dalam hal ini ada yang Pengukuran pada daya listrik pernah juga diteliti
merasa dirugikan dan ada yang diuntungkan dengan oleh salah satu mahasiswa alumni Institut Sepuluh
pembagian beban biaya pemakaian listrik. November Surabaya yaitu Faozi Daryanto(2011).
Contoh lain dari penerapan sitem seperti ini Lampu Pijar disuatu gedung dijadikan sebagai objek
didunia industri adalah bagaimana caranya penelitian. Lampu tersebut dimonitoring dari jarak jauh
memonitoring dan mengendalikan daya listrik dari menggunakan sistem wireless.
jarak jauh atau di dalam ruangan khusus kontrol. dari Dari berbagai konsep diatas, peneliti mencoba
sisi ekonomi harga Wattmeter analog juga masih mengkaji ulang. Mengambil data yang perlu digunakan
sangat mahal. dan menginovasi dari berbagai penelitian tersebut.
Tujuan dari inovasi yang ditawarkan adalah membuat
sebuah sitem pengukuran daya yang mudah digunakan

A-47
Prosiding SENTIA 2014-Politeknik Negeri Malang Volume 6~ISSN:2085-2347

oleh pengguna dan memiliki pengukuran daya secara


bersamaan lebih dari satu.

3. Daya

Daya listrik dalam pengertiannya dapat


dikelompokkan dalam dua kelompok sesuai dengan
catu tenaga listriknya, yaitu daya listrik DC dan daya
listrik AC. Daya listrik DC dirumuskan sebagai :

Daya (3.1)
Dengan P = Daya (Watt), V = Tegangan (Volt), I = Gambar 4.1 Output ACS712 Low Current Sensor
Arus (Ampere).
Sedangkan Daya listrik AC terdapat dua macam 5. Rancangan Hardware dan Software
yaitu: daya untuk satu fasa dan daya untuk tiga fasa, Wattmeter yang dirancang berupa wattmeter
dimana dapat dirumuskan sebagai berikut: digital yang menggunakan sebuah sensor arus berupa
Pada sistem satu fasa: hallefct dan sensor tegangan berupa transformator.
Arus terlebih dahulu diukur menggunakan sensor ACS
Daya (watt) (3.2) 712 menghasilkan output teganagan analog yang
dimana V = Tegangan kerja (Volt), I =Arus yang dihubungkan ke mikrokontroler dengan pembacaan
mengalir ke beban (Ampere) cos = Faktor daya. ADC (Analog to Digital Converter) 10 Bit. Selanjutnya
Faktor daya atau sering disebut cos dengan mengukur tegangan kerja mengunakan
didefinisikan sebagai perbandingan antara arus yang transformator jenis penurun tegangan yang hasil
dapat menghasilkan kerja, terhadap arus total yang outputnya di hubungkan kedalam microkontroler.
masuk kedalam rangkaian. Dapat juga disebut Pengukuran nilai factor dapat diukur dengan mencari
perbandingan antara daya aktif dan daya semu. Daya selisih waktu nilai input tertinggi dari setiap sensor,
reaktif yang tinggi akan meningkatkan sudut ini dan kemudian di konversikan kedalam niali factor.
faktor daya akan menjadi rendah. Faktor daya bernilai Sesuai dengan sistem yang dikehendaki pada alat
antara 0 sampai 1. ini maka dirancanglah sebuah rancangan elektronis
Faktor daya dirumuskan dengan: sebagai berikut:

Faktor Daya (2.4)

4. ACS 712

ACS712 merupakan suatu IC terpaket berfungsi


sebagai sensor arus menggantikan trafo arus yang
relatif besar dalam ukurannya. Pada prinsipnya
ACS712 sama dengan sensor hall efect. lainnya yaitu
dengan memanfaatkan medan magnetik di sekitar arus
kemudian dikonversi menjadi tegangan linier dengan
perubahan arus. Nilai variabel dari sensor ini Gambar 5.1 Diagram Blok Elektronis
merupakan input untuk Sistem kontrol yang
kemudian diolah. Diagram blok diatas merupakan sebuah rancangan
Sensor ACS712 Low Current Sensor Breakout buatan awal dari sistem yang dirancang. Didalamnya terdapat
Allegro ini mempunyai tingkat pengukuran arus hingga pemisahan antara dua sumber arus yang berbeda,
5 ampere, dan telah dilengkapi dengan penguat antara ground dingin dan ground panas atau antara
sehingga memudahkan pengguna untuk mengukur sumber arus berbahaya dan sumber arus aman
arus. Keluaran ACS712 Low Current Sensor Breakout
terhadap arus yang disensor dapat dilihat pada Gambar
2. Berikut;

Gambar 5.2 Skema Rangkaian Sistem Minimum


bagian 1

A-48
Prosiding SENTIA 2014-Politeknik Negeri Malang Volume 6~ISSN:2085-2347

Pada dasarnya hasil pengukuran yang telah


dikonversikan ke dalam satuan standar pengukuran
watt meter hanya ditampilkan pada sebuah layar LCD
yang memiliki Piksel karakter 20 X 4. Namun inovasi
yang kami tawarkan bagaimana cara menampilkan
hasil pengukuran dengan PC dengan tujuan memonitor
hasil pengukuran secara real time dengan kendali jarak
jauh dengan mengunakan aplikasi LebView (Gambar
5.6).

Gambar 5.3 Skema Rangkaian Sistem Minimum


bagian 2

Sistem minimum yang dipakai berbasis arduino.


Terdapat beberapa penambahan dari sistem tersebut
seperti didalamnya ditambah fungsi navigator sistem
mengunakan sismin, penampilan hasil pengukuran dan
konvigurasi sistem dengan menambahkan LCD 20X4,
dan terdapat sebuah sensor VAC yang di ambil dari
trafo dengan menurunkan tegangan dan dibagi
mengunakan dua buah resistor untuk memenuhi nilai Gambar 3.10 Tampilan Antarmuka Lab View
maksimal ADC pada arduino.
6. Hasil dan Analisa

Ujicoba dilakukan untuk menguji hasil rancangana


hardware dan software. Ujicoba mengunakan
beberapa sampel beban pada tiap chanel. Sampel
beban yang dipakai lampu pijar, bor tangan, TV RT,
Charger Notebook, Rice cooker, solder dan lampu
hemat energy. Ujicoba dilakukan pada tegangan
kerja 220VAC. Pada setiap sampel memiliki nilai
faktor daya yang berbeda. Perbedaan ini disebabkan
oleh jenis beban yang di uji memiliki karakteristik
Gambar 5.4 Skema Rangkaian Board Protektor bagian
beban yang berbeda. Ada yang bersifat kapasitif,
Driver Relay dan Relay
resitif, dan konduktif. Berikut adalah hasil ujicoba yang
dilakukan.

Tabel 6.1 Hasil Ujicoba Pengukuran daya

Gambar 5.5 Skema Rangkaian Board Protektor bagian


Sensor

Gambar 5.4 menunjukan rancangan dari driver


kontaktor arus listrik AC 220 Volt. Kontaktor
difungsikan sebagai kendali terbuka dan tertutupnya Hasil dari percobaan yang dilakukan didapat nilai
suatu sistem aliran listrik pada tiap block atau chanel. pengukuran daya yang berbeda dengan nilai yang
Kontaktor tersebut berkerja pada tegangan 12 volt DC, tertulis pada data sheet yang tertera pada badan bahan
sedangkan output pada arduino yaitu maksimal 5 volt uji coba. Terdapat nilai selisih antara hasil pengukuran
DC sehingga dibutuhkan driver atau penguat tegangan dengan data hasil uji coba, hal ini di pengaruhi oleh
dengan mengunakan sebuah transistor BD 139. Nilai kualitas dari beban percobaan. Beban yang dipakai
maksimal arus yang dapat dialiri oleh kontaktor belum bias diuji secara langsung besarnya beban daya
tersebuat adalah 5 AMP. Arus 220 Volt AC yang dipakai apakah sam dengan yang tertulis pada
dikendalikan oleh kontaktor kemudain diukur arus data yang tertera pada badan fisik bebean maupun
yang dihubungkan secara seri dengan IC ACS 712 dalam manual book. Selisih hasil pengukuran tersebut
(gambar 5.5). dijadikan acuan untuk mencari nilai error yang ada
pada alat ini. Didapat nilai rata-rata error pada
pengujian yang dilakukan adalah 3.6 watt atau 4.48%.

A-49
Prosiding SENTIA 2014-Politeknik Negeri Malang Volume 6~ISSN:2085-2347

nilai error terbesar didapat pada saat ujicoba bor


tangan. Bor tangan tersebut memliki sifat konduktif.

7. Kesimpulan dan Saran

Beberapa kesimpulan yang diambil adalah:

1. Wattmeter yang dirancang memiliki


pengukuran daya terukur dari 1.55VA sampai
1550 VA dengan sitem proteksi dan Monitoring
pada Setiap Kanal.

2. Nilai error yaitu 4.48% pada pengujian


mengunakan lampu pijar 75watt, lampu pijar
100watt, lampu pijar 150 watt, bor tangan
300watt, TV CRT 75 watt, Charger Notebook
90 watt, Rice cooker 350 watt, solder 40 watt,
lampu hemat energy 8 watt dan lampu hemat
energy 15 watt.

Saran pada penelitian ini berupa Sistem pengukurn


arus dapat ditingkatkan lagi nilai maksimal
pengukuranya dengan mengganti Sensor dengan nilai
pengukuran maksimal yang lebih besar, Komunikasi
yang dipakai dapat ditingkatkan lagi dengan
mengunkan komunikasi sitem wireless dan Tampilan
monitoring pada pc dapat dirubah dengan aplikasi yang
lebih mudah dalam hal pengoprasianya.

Daftar Pustaka:

Pidaksa Ageng, 2011, WATTMETER DIGITAL AC


BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8,
Yogyakarta : UNY

Rivai Muhamad, 2012, Sistem Monitoring Arus Listrik


Jala-Jala Menggunakan Power Line Carrier ,
Surabaya : ITS

Kuswanto Heri, 2010, ALAT UKUR LISTRIK AC


(ARUS, TEGANGAN, DAYA) DENGAN PORT
PARALEL, Surakarta : UNS

Daryanto Faozi, 2011, MONITORING LAMPU


KORIDOR GEDUNG A D4 PENS-ITS DENGAN
MENGGUNAKAN WIRELESS SENSOR NETWORK
(WSN, Surabaya : PENS

A-50

Vous aimerez peut-être aussi