Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
A. pengkajian primer
1. Airway : jalan nafas paten, tidak ada sumbatan jalan nafas ,sekret di jalan nafas (-),
2. Brething : Frekuensi pernafasan RR 21 x/menit, Terpasang oksigen nasal canule 2 LPM,
3. Circulation : TD :170/100 mmhg, Suhu : 37C, SPO2 : 99%, akral hangat, konjungtiva
tidak anemis.
4. Disability: Kesadaran somnolen dengan nilai GCS 8 (E2V2M4)
B. Pengkajian Sekunder
1. Identitas klien
Nama : Ny.J
Umur : 68 tahun
Pekerjaan : dagang
Agama : islam
Status perkawinan : menikah
Alamat : Jl.
Penanggung jawab : Tn. M
Alamat :
Hubungan dgn Ps : anak
Tanggal masuk RS : 10 09 2017
Diagnosa medis : Stroke Hemoragic
3. Riwayat kesehatan
3. Pengkajian Sekunder
1. Pemeriksaan Fisik
4. Aktivitas Sehari-hari
a. Nutrisi
Makan,
Sehat : nafsu makan baik, makan 3x sehari, teratur, porsi sedang.
Sakit : makanan yang di berikan melalui NGT, makan 3x sehari, diit yang diberikan melalui
NGT (makanan cair rendah garam rendah protein dan rendah gula) 3x sehari dengan jumlah
250cc x 3.
Minum,
Sehat : minum kurang lebih 7-8 gelas sehari, air putih
Sakit : minum kurang lebih 3-4 gelas sehari, air putih lewat NGT
b. Eliminasi
BAK
Sehat : lancar, tidak ada keluhan
Sakit : terganggu karena kelemahan dan Terpasang kateter dengan jumlah urin tampung 300
cc
c. Istirahat dan tidur
Sehat : kurang lebih 7-8 jam sehari pada malam hari, tidak ada keluhan.
Sakit : selama pasien di RS pasien masih dalam keadaan somnolen.
d. Aktivitas perawatan diri
Sehat : baik, dilakukan sendiri
Sakit : dibantu keluarga dan perawat.
8. Pemeriksaan penunjang
Tanggal 10-09-13
Hemoglobin : 11,1 g/dl (lk:13-18)
Leukosit : 9.000 mm3 (5000-10.000)
Hematokrit : 33 % (37-43 %)
Ureum : 49 mg/dl (20-50)
Creatinin : 33 mg/dl (0,5-1,5)
GDS : 285 mg/dl ( 70- 150)
Natrium : 149 meg/L (135-14,5)
Kalium : 4,6 meg/l (1,1-1,4)
Clorida : 110 meg/l (98-108)
Tanggal 12-09-2017
GDS 309 mg/dl
9. Pengobatan
4 Gangguan pemenuhan 13
kebutuhan nutrisi kurang dari november
kebutuhan tubuh b/d Kerusakan 2013
neuromuskuler.
2. INTERVENSI KEPERAWATAN
9. Berikan oksigen
sesuai indikasi
2. Pola nafas tidak Pernapasan - frekuensi pernapasan 1. Observasi 1. Menentukan adanya kelainan
efektif b/d produksi klien efektif normal frekuensi,kecepatan pernapasan.
mukus yang berlebih - bunyi nafas klien dan irama pernapasan. 2. Penggunaan bantu nafas adal
normal ( rc -/-, wh-/-) 2. Observasi untuk mencukupi kebutuhan pa
- tidak lagi penggunaan otot 3. Untuk merilekskan otot perna
menggunakan otot bantu nafas meningkatkan pemasukan 02 ke
bantu pernapasan 3. Berikan posisi semi
fowler
4. Lakukan suction
bila perlu
5. Lakukan jaw trust,
chin lift
6. Auskultasi nafas.
7. Kolaborasi :
Pemberian 02
Pemeriksaan AGD
3. Lakukan
latihan rentang
gerak aktif dan
pasif pada
semua 13. Meningkatkan aliran bal
ekstremitas membantu mencegah ter
saat pasien udem.
mulai masuk
ke ruang
perawatan.
Anjurkan 14. Membantu dalam melati
latihan seperti jaras sraf, meningkatkan
meremas bola propioseptik dan motori
karet,
melebarkan
jari-jari dan
kaki/telapak.
4. Gunakan
penyangga
lengan ketika
klien berada
dalam posisi
tegak, sesuai
indikasi.
6. Tempatkan
bantal di
bawah aksila
untuk
melakukan
abduksi pada
tangan.
7. Tinggikan
tangan dan
kepala.
8. Bantu untuk
mengembangk
an
keseimbangan
duduk (seperti
meninggikan
bagian kepala
tempat tidur,
bantu untuk
duduk di sisi
tempat tidur,
biarkan klien
menggunakan
kekuatan
tangan untuk
menyokong
berat badan
dan kaki yang
kuat untuk
memindahkan
kaki yang
sakit;
Observasi
daerah yang
sakit termasuk
warna, edema,
atau tanda lain
dari gangguan
sirkulasi.
9. Inspeksi kulit
terutama pada
daerah yang
menonjol
secara teratur.
Lakukan
masase secara
hati-hati pada
daerah yang
kemerahan
dan berikan
alat antu
seperti
bantalan lunak
kulit sesuai
kebutuhan.
10. Kolaborasi
11. Konsultasikan
dengan ahli
fisioterapi
secara aktif,
latihan
resisitif, dan
ambulasi
pasien.
4 Gangguan - BB - BB seimbang dengan 1. Kaji kemampuan 1.Faktor ini menentukan pemili
pemenuhan meningkat TB klien untuk
jenis makanan, sehingga klien h
kebutuhan nutrisi - Turgor - Nafsu makan mengunyah, menelan,
kurang dari kulit meningkat batuk, dan mengatasi terlindungi dari aspirasi.
kebutuhan tubuh b/d membai - Porsi makan yang sekresi
2.Fungsi saluran pencernaan bia
Kerusakan - Hb dlm diberikan dihabiskan
neuromuskuler. batas 2. Auskultasi bising baik pada kasus cidera kepala, j
normal
usus, catat adanya membantu dalam menentukan r
penurunan atau makan atau berkembangnya kom
hilangnya atau suara seperti ileus paralitik
yang hiperaktif 3.Mengevaluasi keefektifan atau
mengubah pemberian nutrisi
4.Meskipun proses pemilihan k
3.Timbang BB sesuai
memerlukan bantuan makan dan
indikasi
menggunakan alat bantu, sosial
4.Tingkatkan makan dengan orang yang terde
kenyamanan, dapat meningkatkan pemasukan
lingkungan yang menormalkan fungsi makan
santai termasuk 5.Meningkatakan proses pencer
sosialisasi saat toleransi klien terhadap nutrisi y
makan. Anjurkan yang dapat meningkatkan kerjas
orang terdekat untuk makan
membawa makanan kolaborasi
yang disukai klien Merupakan sumber yang efekti
5.Berikan makan mengidentifikasi kebutuhan kal
dalam jumlah kecil tergantung pada usis, BB, ukura
dan dalam waktu keadaan penyakit sekarang (traum
yang sering dengan Mengidentifikasi defisiensi nut
teratur organ, dan respon terhadap tera
Kolaborasi tersebut
Kolaborasi dengan
ahli gizi
Pantau pemeriksaan
laboratorium, seperti
akbumin darah,
transferin, zat besi,
ureum/kreatinin,
glukosa dan elektrolit
darah
3 Kerusakan 1.
Rabu , 13 Menkaji Rabu 13 S :
kemampuan
mobilitas november november O:
secara
fisik 2013 jam fungsional -
2013 jam Klien tidak
/luasnya mampu
b.dkelemah 08.00 wib 14.00 wib
kerusakan awal menggerakka
an fisik, dengan cara n tubuh nya
yang teratur. - Kekuatan
kerusakan
2. Mengubah otot menurun
perseptual / posisi minimal - Kerusakan
setiap 2 jam koordinasi
kognitif. sekali - Keterbatasan
3. Mengevaluasi rentang gerak
kebutuhan
klien akan alat A : Masalah
bantu untuk belum teratasi
penggantian
posisi selama P : Planing 2-
periode 7 dilanjutkan
paralisis
spastik.
4. Menempatkan
bantal di
bawah aksila
untuk
melakukan
abduksi pada
tangan.
5. Meninggikan
tangan dan
kepala.
6. Mengobservasi
daerah yang
sakit termasuk
warna, edema,
atau tanda lain
dari gangguan
sirkulasi.
7. Menginspeksi
kulit terutama
pada daerah
yang menonjol
secara teratur.
Kolaborasi
- Berikan obat
relaksan otot,
antispasmodic
sesuai indikasi.
- Konsultasikan
dengan ahli
fisioterapi
secara aktif,
latihan resisitif,
dan ambulasi
pasien.
4 Gangguan Rabu 1.
13 Mengkaji Rabu 13 S :
pemenuhan kemampuan
. november november 0:
kebutuhan klien untuk
nutrisi 2013 jam mengunyah, -
2013 jam Ureum :
kurang dari menelan, 54,9 mg/dl
08.00 wib 14.00 wib
kebutuhan batuk, dan - Creatinin :
tubuh mengatasi 2,27 mg/dl
b/dKerusak sekresi - Natrium
an 2. :140,9 meg/L
neuromskul Mengauskultas - Kalium :
er i bising usus, 1,04 meg/l
catat adanya - Clorida :
penurunan atau 107,8 meg/l
hilangnya atau - Diit yang
suara yang melalui selang
hiperaktif NGT
3. Timbang BB MCRGRP
sesuai indikasi (makanan cair
bila rendah garam
mengkinkan rendah
4. Memantau protein) 3x1
turgor kulit, - Hb 13,5 gr/dl
membran - Membran
mukosa Mukosa
5. Tingkatkan terlihat kering
kenyamanan, - Klien terlihat
lingkungan pucat
yang santai - Lemak sub
termasuk kutis tampak
sosialisasi saat tipis
makan. - Turgor kulit
Anjurkan jelek
orang terdekat - Kulit kering
untuk A : Masalah
membawa
belum teratasi
makanan yang
disukai klien P : Planing 1-
6. Berikan
6 di lanjutkan
makanan cair
rendah garam.
Kolaborasi
15. Kolaborasi
dengan ahli
gizi
16. Pantau
pemeriksaan
laboratorium,
seperti
ureum/kreatini
n, glukosa dan
elektrolit
darah.
5. Perubahan 1.
Kamis 14 Menentukan Kamis 14 S :
perfusi faktor-faktor O:
Novembe november
jaringan yang - TD
serebral b.d r 2013 berhubungan 2013 jam :136/7
edema dengan 4mmhg
jam 08.00 14.00
serebral keadaan - Nadi :
tertentu atau 102x/i
yang - SPO2 97 %
menyebabkan - Pernafasan
penurunan : 28x/i
perfusi serebral - Suhu
dan potensial : 37,
terjadinya c
peningkatan - Pupil isokor
TIK. - Reflek
2. cahaya +/+
Memantau/cata - Klien tidak
t status sadar
neurologis - GCS 7
sesering (E2,V2,M3)
mungkin.
3. A : masalah
Memantau/me belum teratasi
ncattan tanda-
tanda vital, P : intervensi
4. Mengevaluasi 1- 10
pupil, catat dilanjutkan
ukuran, bentuk,
kesamaan, dan
reaksinya
terhadap
cahaya
5. Mencatat
perubahan
dalam
penglihatan,
seperti adanya
kebutaan,
gangguan
lapang
pandang/kedal
amam persepsi.
6. Meletakkan
kepala dengan
posisi agak
ditinggikan dan
dalam posisi
anatomis
(netral)
7.
Mempertahank
an keadaan
tirah baring;
cipatakan
lingkungan
yang tenang;
batasi
pengunjung/akt
ivitas pasien
sesuai indikasi.
8. Memberikan
oksigen sesuai
indikasi
9. Memberikan
obat sesuai
indikasi,
10. Memantau
pemeriksaan
labor sesuai
indikasi,
seperti masa
protrombin,
kadar dilantin
8 Gangguan 1.
Kamis 14 Mengkaji Kamis S:
pemenuhan kemampuan
. november 14 0:
kebutuhan klien untuk
nutrisi 2013 jam mengunyah, november- Membran
kurang dari menelan, Mukosa
08.00 wib 2013 jam
kebutuhan batuk, dan terlihat kering
tubuh b/d mengatasi 14.00 wib- Klien terlihat
Kerusakan sekresi pucat
neuromusku 2. - Lemak sub
ler Mengauskultas kutis tampak
i bising usus, tipis
catat adanya - Turgor kulit
penurunan atau jelek
hilangnya atau - Kulit kering
suara yang A : Masalah
hiperaktif
belum teratasi
3. Timbang BB
sesuai indikasi P : Planing 1-
bila
7 di lanjutkan
mengkinkan
4. Memantau
turgor kulit,
membran
mukosa
5. Tingkatkan
kenyamanan,
lingkungan
yang santai
termasuk
sosialisasi saat
makan.
Anjurkan
orang terdekat
untuk
membawa
makanan yang
disukai klien
6. Berikan
makanan cair
rendah garam.
7. Kolaborasi
17. Kolaborasi
dengan ahli
gizi
18. Pantau
pemeriksaan
laboratorium,
seperti
ureum/kreatini
n, glukosa dan
elektrolit
darah.
9 Perubahan Jumat 151. Menentukan Jumat 15 S :
perfusi faktor-faktor O:
Novembe november
jaringan yang - Td :
serebral b.d r 2013 berhubungan 2013 jam 142/87mmhg
edema dengan - Nadi :
jam 08.00 14.00 wib
serebral keadaan 112x/i
wib tertentu atau - Pernafasan
yang : 24x/i
menyebabkan - Suhu
penurunan : 37,
perfusi serebral c
dan potensial - Pupil isokor
terjadinya - Reflek
peningkatan cahaya +/+
TIK. - Klien tidak
2. sadar
Memantau/cata - GCS 7
t status (E2,V2,M3)
neurologis
sesering A : masalah
mungkin. belum teratasi
3.
Memantau/me P : intervensi
ncattan tanda- 1- 10
tanda vital, dilanjutkan
4. Mengevaluasi
pupil, catat
ukuran, bentuk,
kesamaan, dan
reaksinya
terhadap
cahaya
5. Mencatat
perubahan
dalam
penglihatan,
seperti adanya
kebutaan,
gangguan
lapang
pandang/kedal
amam persepsi.
6. Meletakkan
kepala dengan
posisi agak
ditinggikan dan
dalam posisi
anatomis
(netral)
7.
Mempertahank
an keadaan
tirah baring;
cipatakan
lingkungan
yang tenang;
batasi
pengunjung/akt
ivitas pasien
sesuai indikasi.
8. Memrikan
oksigen sesuai
indikasi
9. Memberikan
obat sesuai
indikasi,
10.
Memantau
pemeriksaan
labor sesuai
indikasi,
seperti masa
protrombin,
kadar dilantin
12 Gangguan 1.
Jumat 14 Mengkaji Jumat S:
pemenuhan kemampuan
. november 14
kebutuhan klien untuk
nutrisi 2013 jam mengunyah, november 0:
kurang dari menelan,
08.00 wib -
2013 jam Membran
kebutuhan batuk, dan
Mukosa
tubuh b/d mengatasi 14.00 wib
terlihat kering
Kerusakan sekresi
- Klien terlihat
neuromusku 2.
pucat
ler Mengauskultas
- Lemak sub
i bising usus,
kutis tampak
catat adanya
tipis
penurunan atau
- Turgor kulit
hilangnya atau
jelek
suara yang
- Kulit kering
hiperaktif
A : Masalah
3. Timbang BB
sesuai indikasi belum teratasi
bila
P : Planing 1-
mengkinkan
4. Memantau 7 di lanjutka
turgor kulit,
membran
mukosa
5. Tingkatkan
kenyamanan,
lingkungan
yang santai
termasuk
sosialisasi saat
makan.
Anjurkan
orang terdekat
untuk
membawa
makanan yang
disukai klien
6. Berikan
makanan cair
rendah garam.
7. Kolaborasi
19. Kolaborasi
dengan ahli
gizi
20. Pantau
pemeriksaan
laboratorium,
seperti
ureum/kreatini
n, glukosa dan
elektrolit
darah.