Vous êtes sur la page 1sur 35

LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK NY.

S
DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUANG
PERINATOLOGI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
K.R.M.T WONGSONEGORO SEMARANG

DI SUSUN OLEH :
CANDRA
NIM : P1337420917008

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG


JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI NERS
2017

Askep BBLR
DEFINISI BBLR

Bayi berat lahir rendah ( BBLR ) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram
( berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam 1 jam setelah lahir).

Bayi berat badan lahir rendah adalah bayi dengan berat badan kurang dari 2500 gram pada
waktu lahir.

BBLR adalah bayi baru lahir dengan BB 2500 gram/ lebih rendah (WHO 1961)

Ada dua macam BBLR yaitu :

1. Prematuritas murni / Bayi yang kurang bulan ( KB / SMK ): bayi yang dilahirkan
dengan umur kurang dari 37 minggu dengan berat badan sesuai.
2. Dismaturitas / Retardasi pertumbuhan janin intra uterin (IUGR)/Bayi kecil masa
kehamilan ( KMK ) : bayi yang dilahirkan dengan berat badan lahir kurang dari
persentie ke-10 kurva pertumbuhan janin dan tidak sesuai dengan usia kehamilan..
Sedangkan Bayi dengan berat lahir kurang dari 1500 gram disebut bayi berat lahir
sangat rendah ( BBLSR ).

Penggolongan derajat prematuritas bayi

1. Bayi yang sangat prematur (extremly prematur).

1. 24 30 mg gestasi
2. Masa gestasi 24-27 mg masih sukar hidup terutama dinegara yang blm maju.
3. Masa gestasi 28-30 mg mgk dapat hidup dengan perawatan intensif yang memerlukan
alat-alat canggih untuk mencapai hasil yang optimum
4. BB 500-1400 gram
5. 0,8% seluruh kelahiran hidup
6. Hampir seluruh kematian neonatal dan defisit neurologis tidak disebabkan oleh defek
atau trauma lahir
7. Penampilan: kecil, tidak memiliki lemak, kulit sangat tipis

2. Bayi dengan derajat prematur sedang (moderatly prematur).

1. Gestasi 31-36 mg

Askep BBLR
2. Kesanggupan hidup jauh lebih baik dari yang pertama
3. Gejala sisa yang dihadapi kemudian hari ringan bila pengelolaan bayi intensif
4. BB >1500 gram 2500 gram
5. 6%-7% seluruh kelahiran hidup
6. Penampilan: kulit tipis, lipatan pada kaki lebih sedikit, banyak rambut halus, genetalia
kurang berkembang
7. Masa gestasi 37mg
8. Mempunyai sifat prematur dan matur
9. Biasanya berat seperti bayi matur dan dikelola seperti bayi matur
10. Kadang timbul problem yang dialami seperti bayi prematur seperti sindroma gawat
napas, hiperbilirubinemia, refleks isap lemah
11. Perlu penanganan lebih seksama
12. Borderline prematur
13. Prosentase Kematian
14. Gestasi kurang dari 24 mg : umumnya meninggal
15. Gestasi 27-28 minggu: survive 50%
16. Gestasi 29 minggu: survive 80%
17. Gestasi 30 minggu: survive 85%

ETIOLOGI

Penyebab bayi lahir premature :

1. Faktor Ibu :

Faktor penyakit (toksemia gravidarum, trauma fisik,DM,infeksi akut, psikologis dll)

Umur ibu pada dibawah 20 tahun dan diatas 35 tahun dan pada multigravida Jarak kelahian
terlalu dekat

Social ekonomi : Malnutrisi dan antenatal yang kurang

1. Faktor janin

Hydroamnion

Askep BBLR
Kehamilan multiple/ganda

Penyebab bayi lahir dismature :

Faktor ibu

1. penyakit jantung, penyakit ginjal kronis, hipertensi


2. Ibu DM berat
3. Hipoksia ibu (penyakit paru kronis, hemoglobinopat, tinggal di pegunungan)
4. Malnutrisi
5. Bahan teratogonik ( alcohol, radiasi, obat )

Faktor uterus dan plasentak: kelainan pembuluh darah, insersi tali pusat yang tidak
normal, sebagian plasenta lepas, infark plasenta dll
Faktor janin: kehamilan ganda, kelainan kromosom, infeksi dalam kandungan
(TORCH)
Faktor sosial ekonomi

TANDATANDA KLINIS

Gambaran klinis BBLR secara umum adalah :

1. Prematuritas murni
2. BB < 2500 gram, PB < 45 cm, LK < 33 cm, LD < 30 cm
3. Masa gestasi < 37 minggu
4. Kepala lebih besar dari pada badan, kulit tipis transparan, mengkilap dan licin
5. Lanugo banyak terdapat terutama pada daerah dahi, pelipis, telinga dan lengan, lemak
subkutan kurang, ubun-ubun dan sutura lebar
6. Genetalia belum sempurna, pada wanita labia minora belum tertutup oleh labia
mayora, pada laki-laki testis belum turun.
7. Tulang rawan telinga belum sempurna, wajah tangan belum sempurna
8. Pembuluh darah kulit banyak terlihat, peristaltik usus dapat terlihat
9. Rambut tipis, halus, teranyam, puting susu belum terbentuk dengan baik
10. Bayi kecil, posisi masih posisi fetal, pergerakan kurang dan lemah
11. Banyak tidur, tangis lemah, pernafasan belum teratur dan sering mengalami apnea,
otot masih hipotonik

Askep BBLR
12. Reflek tonus leher lemah, reflek menghisap, menelan dan batuk belum sempurna

1. b) Dismaturitas
2. Kulit berselubung verniks kaseosa tipis/tak ada,
3. Kulit pucat bernoda mekonium, kering, keriput, tipis
4. Jaringan lemak di bawah kulit tipis, bayi tampak gesit, aktif dan kuat
5. Tali pusat berwarna kuning kehijauan

Dengan kurang sempurnanya alat-alat dalam tubuhnya baik anatomis maupun fisiologis maka
mudah timbul beberapa kelainan seperti berikut ini :

1. Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan mempertahankan suhu tubuh yang
disebabkan oleh penguapan yag bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak
dibawah kulit, permukaan tubuh relatif lebih luas dibandingkan dengan berat badan,
otot yang tidak aktif,produksi panas yang berkurang oleh karena lemak coklat (brown
fat) yang belum cukup serta pusat pengaturan suhu yang belum berfungsi
sebagaimana mestinya.
2. Gangguan pernafasan yang sering menimbulkan penyakit berat pada BBLR. Hal ini
disebabkan kekurangan surfactan(rasio lesitin/sfingomielin kurang dari 2),
pertumbuhan dan pengembangan paru yang belum sempurna, otot pernafasan yang
masih lemah yang tulang iga yang mudah melengkung(pliable thorak)
3. Penyakit gangguan pernafasan yang sering pada bayi BBLR adalah penyakit
membran hialin dan aspirasi pneumoni.
4. Gangguan alat pencernaan dan problema nutrisi, distensi abdomen akibat dari
motilitas usus berkurang, volume lambung berkurang sehingga waktu pengosongan
lambung bertambah, daya untuk mencernakan dan mengabsorbsi lemak,
laktosa,vitamin yang larut dalam lemakdan bebberapa mineral tertentu berkurang.
Kerja dari sfingter kardio esofagus yang belum sempurna memudahkan terjadinya
regurgitasi isi lambung ke esofagus dan mudah terjadi asspirasi.
5. Immatur hati memudahkan terjadinya hiperbilirubinemia dan defisiensi vitamin K.
6. Ginjal yang immatur baik secara anatomis maupun fungsinya. Produksi urine yang
sedikit, urea clearence yang rendah, tidak sanggup mengurangi kelebihan airtubuh dan
elektrolit dari badan dengan akibat mudah terjadi edema dan asidosis metabolik.
7. Perdarahan mudahbterjadi karena pembuluh darah yang rapuh(fragile), kekurangan
faktor pembekuan seperti protrombine, faktor VII dan faktor christmas.

Askep BBLR
8. Gangguan imunologok, daya tahan tubuh terhadap infeksi berkurang karena rendahya
kadar Ig G gamma globulin. Bayi prematur relatif belum sanggup membentuk
antibodi dan daya fagositosis serta reaksi terhadap infeksi masih belum baik
9. Perdarahan intraventrikuler, lebih dari 50% bayi prematur menderita perdarahan
intraventrikuler. Hal ini disebabkan oleh karena bayi BBLR sering menderita
apnea,asfuksia berat dan sindroma gangguan pernafasan. Luasnya perdarahan
intraventrikuler
10. Retrolental Fibroplasia : dengan menggunakan oksigen dengan konsentrasi
tinggi(PaO2 lebih dari 115 mmHg : 15 kPa) maka akan terjadi vasokonstriksi
pembuluh darah retina yang diikuti oleh proliferasi kapiler-kapiler baru kedaerah yang
iskemi sehingga terjadi perdarahan, fibrosis, distorsi dan parut retina sehingga bayi
menjadi buta. Untuk menghindari retrolental fibroplasia maka oksigen yang diberikan
pada bayi prematur tidak boleh lebih dati 40%. Hal ini dapat dicapai dengan
memberikan oksigen dengan kecepatan 2 liter permenit.

P ATOFISIOLOGI

Secara umum bayi BBLR ini berhubungan dengan usia kehamilan yang belum cukup bulan
atau prematur, disamping itu juga disebabkan dismaturitas. Artinya, bayi lahir cukup bulan
(usia kehamilan 38 minggu), tapi BB lahirnya lebih kecil ketimbang kehamilannya, yaitu
tidak mencapai 2500 gram.

Biasanya hal ini terjadi karena adanya gangguan pertumbuhan bayi sewaktu dalam
kandungan yang disebabkan oleh penyakit ibu seperti adanya kelainan plasenta, infeksi,
hipertensi, dan keadaan-keadaan lain yang menyebabkan suplai makanan ke bayi jadi
berkurang.Gizi yang baik diperlukan seorang ibu hamil agar pertumbuhan janin tidak
mengalami hambatan dan selanjutnya akan melahirkan bayi dengan berat normal.

Dengan kondisi kesehatan yang baik, sistem reproduksi normal, tidak menderita sakit, dan
tidak ada gangguan gizi pada masa prahamil maupun saat hamil, ibu akan melahirkan bayi
lebih besar daripada ibu dengan kondisi kehamilan yang sebailknya, ibu dengan kondisi
kurang gizi kronis pada masa hamil sering melahirkan bayi BBLR, vitalitas yang rendah dan
kematian yang tinggi, terlebih lagi bila ibu menderitaanemia.

Askep BBLR
Kekurangan zat besi dapat menimbulkan gangguan atau hambatan pada pertumbuhan janin
baik sel tubuh maupun sel otak. Anemia gizi dapat mengakibatkan kematian janin di dalam
kandungan, abortus, cacat bawaan, BBLR, anemia pada bayi yang dilahirkan, hal ini dapat
mengakibatkan morbiditas dan mortilitas ibu dan kematian perinatal secara bermakna lebih
tinggi.

Pada ibu hamil yang menderita anemia berat dapat meningkatkan resiko morbiditas ibu dan
bayi, kemungkinan melahirkan bayi BBLR dan prematur juga lebih besar

Pada saat ini harapan hidup bayi dengan berat 1501- 2500 gram adalah 95 %, tetapi berat
bayi kurang dari 1500 gram masih mempunyai angka kematian yang tinggi. Kematian diduga
karena displasia bronkhopulmonal, enterokolitis nekrotikans, atau infeksi sekunder.

BBLR yang tidak mempunyai cacat bawaan selama 2 tahun pertama akan mengalami
pertumbuhan fisik yang mendekati bayi cukup bulan dengan berat sesuai masa gestasi. Pada
BBLR , makin imatur dan makin rendah berat lahir bayi, makin besar kemungkinan terjadi
kecerdasan berkurang dan gangguan neurologik.

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

1. a) Pemeriksaan glucose darah terhadap hipoglikemia


2. b) Pemantauan gas darah sesuai kebutuhan
3. c) Titer Torch sesuai indikasi
4. d) Pemeriksaan kromosom sesuai indikasi
5. e) Pemantauan elektrolit
6. f) Pemeriksaan sinar X sesuai kebutuhan ( missal : foto thorax )

PENATALAKSANAAN

1. a) Penanganan bayi

Semakin kecil bayi dan semakin premature bayi, maka semakin besar perawatan yang
diperlukan, karena kemungkinan terjadi serangan sianosis lebih besar. Semua perawatan bayi
harus dilakukan didalam incubator

Askep BBLR
1. b) Pelestarian suhu tubuh

Bayi dengan berat lahir rendah, mempunyai kesulitan dalam mempertahankan suhu tubuh.
Bayi akan berkembang secara memuaskan, asal suhu rectal dipertahankan antara 35,50 C s/d
37,0 C.

Bayi berat rendah harus diasuh dalam suatu suhu lingkungan dimana suhu normal tubuhnya
dipertahankan dengan usaha metabolic yang minimal.

Bayi berat rendah yang dirawat dalam suatu tempat tidur terbuka, juga memerlukan
pengendalian lingkungan secara seksama. Suhu perawatan harus diatas 25 0 C, bagi bayi
yang berat sekitar 2000 gram, dan sampai 300 C untuk bayi dengan berat kurang dari 2000
gram

1. c) Inkubator

Bayi dengan berat badan lahir rendah, dirawat didalam incubator. Prosedur perawatan dapat
dilakukan melalui jendela atau lengan baju. Sebelum memasukkan bayi kedalam
incubator, incubator terlebih dahulu dihangatkan, sampai sekitar 29,4 0 C, untuk bayi dengan
berat 1,7 kg dan 32,20C untuk bayi yang lebih kecil. Bayi dirawat dalam keadaan telanjang,
hal ini memungkinkan pernafasan yang adekuat, bayi dapat bergerak tanpa dibatasi pakaian,
observasi terhadap pernafasan lebih mudah.

1. d) Pemberian oksigen

Ekspansi paru yang buruk merupakan masalah serius bagi bayi preterm BBLR, akibat tidak
adanya alveoli dan surfaktan. Konsentrasi O2 yang diberikan sekitar 30- 35 % dengan
menggunakan head box, konsentrasi O2 yang tinggi dalam masa yang panjang akan
menyebabkan kerusakan pada jaringan retina bayi yang dapat menimbulkan kebutaan

1. e) Pencegahan infeksi

Bayi preterm dengan berat rendah, mempunyai system imunologi yang kurang berkembang,
ia mempunyai sedikit atau tidak memiliki ketahanan terhadap infeksi. Untuk mencegah
infeksi, perawat harus menggunakan gaun khusus, cuci tangan sebelum dan sesudah merawat

Askep BBLR
bayi, memakai masker, gunakan gaun/jas, lepaskan semua asessoris dan tidak boleh masuk
kekamar bayi dalam keadaan infeksi dan sakit kulit.

1. f) Pemberian makanan

Pemberian makanan secara dini dianjurkan untuk membantu mencegah terjadinya


hipoglikemia dan hiperbillirubin. ASI merupakan pilihan pertama, dapat diberikan melalui
kateter ( sonde ), terutama pada bayi yang reflek hisap dan menelannya lemah. Bayi berat
lahir rendah secara relative memerlukan lebih banyak kalori, dibandingkan dengan bayi
preterm.

g)Memulangkan Bayi

Sebelum pulang bayi sudah harus mampu minum sendiri, baik dengan botol maupum putting
susu ibu. Selain itu kenaikan berat badan berkisar antara 10 30 gram / hari dan suhu tubuh
tetap normal diruang biasa. Biasanya bayi dipulangkan dengan berat badan lebih dari 2000
gram dan semua masalah berat sudah teratasi.

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

1. PENGKAJIAN
2. Anamnesis
3. Riwayat Maternal
4. Umur ibu dalam resiko kehamilan ( < 16 thn atau > 35 thn)
5. Kehamilan ganda ( gemeli)
6. Status ekonomi rendah, malnutrisi dan ANC kurang
7. Adanya riwayat kelahiran prematur sebelumnya
8. Infeksi: TORCH, penyakit kelamin dll
9. Kondisi kehamilan: toksemia gravidarum, KPD, plasenta previa dll
10. Penggunaan Narkoba, alkohol, rokok
11. Riwayat Kelahiran
12. Gestasi : 24- 37 minggu
13. BB : < 2500 gram, TB : , LD
14. APGAR SKORE
15. Appearance (warna kulit)

Askep BBLR
0 Seluruh tubuh bayi berwarna kebiru-biruan atau pucat

1 Warna kulit tubuh normal, tetapi tangan dan kaki berwarna kebiruan

2 Warna kulit seluruh tubuh normal

2. Pulse (denyut jantung)

0 Denyut jantung tidak ada

1 Denyut jantung kurang dari 100 kali per menit

2 Denyut jantung lebih atau diatas 100 kali per menti

3. Grimace (respon refleks)

0 Tidak ada respon terhadap stimulasi

1 Wajah meringis saat distimulasi

2 Meringis, menarik, batuk, atau bersin saat stimulasi

4. Activity (tonus otot)

0 Lemah, tidak ada gerakan

1 Lengan dan kaki dalam posisi fleksi dengan sedikit gerakan

2 Bergerak aktif dan spontan

5. Respiration (pernapasan)

0 Tidak bernapas

1 Menangis lemah, terdengar seperti merintih, pernapasan lambat dan tidak teratur

Menangis kuat, pernapasan baik dan teratur

Askep BBLR
1. PEMERIKSAAN FISIK (Head to toe)

1. Reflek moro :
2. Reflek menggenggam : positif, lemah.
3. Reflek menghisap : positif, namun masih lemah.
4. Tonus otot/aktifitas :
5. Kekuatan menangis :
6. Keadaan umum : menangis kuat, lemah.
7. Tanda-tanda vital : HR= 140x/mnt, RR= 38x/mnt, suhu= 36,5oC.
8. Kepala dan wajah : LK= 32 cm, rambut tipis, terdapat lanugo, tidak ada cephal
hematom, fontanella tidak menonjol.
9. Mata : mengeluarkan sekret banyak, terutama mata kiri, berkedip bila terpapar
cahaya.
10. Telinga : reflek terkejut positif.
11. Hidung : dapat bersin
12. Mulut : mukosa kering.
13. Tenggorokan : tidak ada kelainan.
14. Leher : tidak ada kelainan.
15. Dada : LD= 30 cm.

4. Sistem kardiovaskuler
5. HR : 120-160 x/menit
6. Saat lahir mungkin terdapat murmur: indikasi adanya shunt ke kiri dan tekanan paru
yang masih tinggi atau adanya atelektasis
7. Sistem gastrointestinal
8. Abdomen menonjol
9. Pengeluaran mekonium: 12-24 jam
10. Refleks hisap lemah, koordinasi mengisap dan menelan lemah
11. Anus: paten, jika tidak pertanda kelainan kongenital
12. Berat badan kurang 2500
13. Sistem integumen
14. Kulit: pucat, sianosis, ikterik, kutis marmorata atau kemerahan
15. Kulit tipis, transparan, halus dan licin
16. Verniks caseosa sedikit dengan lanugo banyak

Askep BBLR
17. Terdapat edema umum atau lokal
18. Kuku pendek
19. Rambut sedikit dan halus
20. Garis tangan sedikit dan halus
21. Sistem muskuloskeletal
22. Tulang rawan telinga (Cartilago ear) belum berkembang, telinga halus dan lunak
23. Tulang kepala dan tulang rusuk lunak
24. Reflek kurang dan letargi
25. Neurosensori
26. Tubuh panjang, kurus, lemas dengan perut agak gendut. Ukuran kepala besar dalam
hubungannya dengan tubuh, sutura mungkin mudah digerakan, fontanel mungkin
besar atau terbuka lebar. Edema kelopak mata umum terjadi, mata mungkin
merapat(tergantung usia gestasi).
27. Refleks tergantung pada usia gestasi ;

rooting terjadi dengan baik pada gestasi minggu 32; koordinasi refleks untuk menghisap,
menelan, dan bernafas biasanya terbentuk pada gestasi minggu ke 32; komponen pertama
dari refleks Moro(ekstensi lateral dari ekstremitas atas dengan membuka tangan)tampak pada
gestasi minggu ke 28; komponen keduaa(fleksi anterior dan menangis yang dapat didengar)
tampak pada gestasi minggu ke 32. Pemeriksaan Dubowitz menandakan usia gestasi antara
minggu 24 dan 37.

9. Pernafasan

Skor apgar mungkin rendah. Pernafasan mungkin dangkal, tidak teratur; pernafasan
diafragmatik intermiten atau periodik(40-60x/mt). Mengorok, pernafasan cuping hidung,
retraksi suprasternal dan substernal, atau berbagai derajat sianosis mungkin ada. Adanya
bunyi ampelas pada auskultasi, menandakan adaya sindrom distress pernafasan (RDS).

10. Keamanan

Suhu berfluktuasi dengan mudah. Menangis mungkin lemah.Wajah mungkin memar,


mungkin ada kaput suksedoneum. Kulit kemerahan atau tembus pandang, warna mungkin
merah. muda/kebiruan, akrosianosis, atau sianosis/pucat. Lanugo terdistribusi secara luas
diseluruh tubuh.

Askep BBLR
Ekstremitas mungkin tampak edema. Garis telapak kaki mungkin tidak ada pada semua atau
sebagian telapak. Kuku mungkin pendek.

11. Seksualitas

Genetalia : Labia minora wanita mungkin lebih besar dari labia mayora, dengan klitoris
menonjol ; testis pria mungkin tidak turun, rugae mungkin banyak atau tidak ada pada
skrotum.

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Tidak efektifnya pola nafas b.d imaturitas fungsi paru dan neomuskular
2. Tidak efektifnya termoregulasi b.d imaturitas control dan pengatur suhu tubuh dan
berkurangnya lemak subcutan dalam tubuh
3. Resiko infeksi b.d defisiensi pertahanan tubuh (imunologi)
4. Resiko gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d ketidakmampuan tubuh untuk
mencerna nutrisi (imaturitas saluran cerna)
5. Resiko gangguan integritas kulit b.d tipisnya jaringan kulit, imobilisasi
6. Kecemasan orang tua b.d situasi krisis, kurang pengetahuan

INTERVENSI

Dx 1): Tidak efektifnya pola nafas b.d imaturitas fungsi paru dan neomuskular

NOC:

1. Pola nafas efektif,


2. RR 3060 x/menit,
3. sianosis (-),
4. sesak (-),
5. ronkhi (-),
6. wheezing (-).

NIC:

1. Observasi pola nafas


2. Observasi frekuensi dan bunyi nafas

Askep BBLR
3. Observasi adanya sianosis
4. Monitor dengan teliti hasil px. Gas darah
5. Atur ventilasi ruangan tempat perawatan klien
6. Kolaborasi

Dx II: Tidak efektifnya termoregulasi b.d imaturitas control dan pengatur suhu tubuh dan
berkurangnya lemak subcutan dalam tubuh

NOC:

1. Suhu tubuh normal suhu 36-37 C


2. kulit hangat
3. sianosis (-)
4. ekstrimitas hangat

NIC:

1. Observasi tanda2 vital


2. Tempatkan bayi pada inkubator
3. Kontrol temperatur dalam inkubator sesuai kebutuhan
4. Hindari bayi dari pengaruh yg dapat menurunkan suhu tubuh
5. Monitor tanda2 hipertermi
6. Ganti pakaian setiap basah
7. Observasi adanya sianosis

Dx III: Resiko infeksi b.d defisiensi pertahanan tubuh (imunologi)

NOC:

1. Tidak terjadi infeksi


2. suhu 36-37 C
3. tidak ada tanda infeksi
4. leukosit 5000 10.000

NIC:

1. Kaji tanda2 infeksi

Askep BBLR
2. Isolasi bayi dengan bayi lain
3. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi
4. Gunakan masker setiap kali kontak dengan bayi
5. Cegah kontak dengan orang yang terinfeksi
6. Pastikan semua perawatan yang kontak dengan bayi dalam keadaan bersih/steril

Dx IV: Resiko gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d ketidakmampuan tubuh untuk
mencerna nutrisi (imaturitas saluran cerna)

NOC:

1. Nutrisi terpenuhi
2. refleks hisap dan menelan baik
3. muntah (-)
4. kembung (-)
5. BAB lancar
6. BB meningkat 15 gr/hr
7. turgor elastis

NIC:

1. Observasi intake dan output


2. Observasi refleks hisap dan menelan
3. Beri minum sesuai program
4. Pasang NGT bila refleks menghisap dan menelan tidak ada
5. Monitor tanda2 intoleransi terhadap nutrisi parenteral
6. Kaji kesiapan ibu untuk menyusu
7. Timbang BB setiap hari

Dx V: Resiko gangguan integritas kulit b.d tipisnya jaringan kulit, imobilisasi

NOC:

1. Gangguan integritas kulit tidak terjadi


2. tidak ada lecet atau kemerahan pada kulit
3. tanda2 infeksi (-).

Askep BBLR
NIC:

1. Observasi vital sign


2. Observasi tekstur dan warna kulit
3. Lakukan tindakan secara aseptic dan antiseptic
4. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi
5. Jaga kebersihan kulit bayi
6. Ganti pakaian setiap basah
7. Jaga kebersihan tempat tidur
8. Lakukan mobilisasi tiap 2 jam
9. Monitor suhu dalam inkubator

Askep BBLR
Konsep Dasar
Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)

A. Definisi
Bayi berat badan lahir rendah (BBLR) ialah bayi baru lahir dengan berat badan
kurang atau sama dengan 250 gram (WHO, 1961), sedangkan bayi dengan berat badan
kurang dari 1500 gr termasuk bayi dengan berat badan lahir sangat rendah. Pada kongres
European Prenatal Medicine II (1970) di London diusulkan definisi sebagai berikut:
- Preterin Infant (bayi kurang bulan: masa gestasi kurang dari 269 hari (37mg).
- Term infant (bayi cukup bulan: masa gestasi 259-293 hari (37 41 mg).
- Post term infant (bayi lebih bulan, masa gestasi 254 hari atau lebih (42 mg/lebih).
Dengan pengertian di atas, BBRL dibagi atas dua golongan:
1. Prematuritas murni kurang dari 37 hari dan BB sesuai dengan masa kehamilan/
gestasi (neonatus kurang bulan - sesuai masa kehamilan/ NKB-SMK).
2. Dismatur, BB kurang dari seharusnya untuk masa gestasi/kehamilan akibat bayi
mengalami retardasi intra uteri dan merupakan bayi yang kecil untuk masa
pertumbuhan (KMK). Dismatur dapat terjadi dalam preterm, term dan post term yang
terbagi dalam :
* Neonatus kurang bulan kecil untuk masa kehamilan (NKB- KMK).
* Neonatus cukup bulan kecil untuk masa kehamilan (NCB KMK).
* Neonatus lebih bulan kecil untuk masa kehamilan (NLB KMK).
B. Etiologi BBLR
1. Faktor ibu :
- Riwayat kelahiran prematur sebelumnya
- Perdarahan antepartum
- Malnutrisi
- Hidromion
- Penyakit jantung/penyakit kronis lainnya
- Umur ibu kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun
- Jarak dua kehamilan yang terlalu dekat
- Infeksi
- Penderita DM berat

Askep BBLR
2. Faktor Janin :
- Cacat bawaan
- Kehamilan ganda/gemili
- Ketuban pecah dini/KPD
3. Keadaan sosial ekonomi yang rendah
4. Kebiasaan
5. Idiopatik

C. Tanda-tanda bayi BBLR


a. BB < 250 gram, TB < 45 cm, lingkar dada < 30 cm, lingkar kepala < 33 cm.
b. Tanda-tanda neonatus :
1. Kulit keriput tipis, merah, penuh bulu-bulu halus (lanugo) pada
dahi, pelipis, telinga dan lengan, lemak alam jaringan sub-kutan sedikit.
2. Kuku jari tangan dan kaki belum mencapai ujung jari.
3. Bayi prematur laki-laki testis belum turun dan pada bayi perempuan labia minora
lebih menonjol.
c. Tanda-tanda fisiologis :
1. Gerak pasif dan tangis hanya merintih walaupun lapar, lebih banyak tidur dan
malas.
2. Suhu tubuh mudah berubah menjadi hipotermis.

D. Penatalaksanaan BBLR
1. Pengaturan suhu
Untuk mencegah hipotermi, diperlukan lingkungan yang cukup hangat dan
istirahat konsumsi O2 yang cukup. Bila dirawat dalam inkubator maka suhunya untuk
bayi dengan BB 2 kg adalah 35C dan untuk bayi dengan BB 2 2,5 kg adalah 34C.
Bila tidak ada inkubator, pemanasan dapat dilakukan dengan membungkus bayi dan
meletakkan botol-botol hangat yang telah dibungkus dengan handuk atau lampu
petromak di dekat tidur bayi. Bayi dalam inkubator hanya dipakaikan popok untuk
memudahkan pengawasan mengenai keadaan umum, warna kulit, pernafasan, kejang
dan sebagainya sehingga penyakit dapat dikenali sedini mungkin.
2. Pengaturan makanan/nutrisi

Askep BBLR
Prinsip utama pemberian makanan pada bayi prematur adalah sedikit demi
sedikit. Secara perlahan-lahan dan hati-hati. Pemberian makanan dini berupa glukosa,
ASI atau PASI atau mengurangi resiko hipoglikemia, dehidrasi atau hiperbilirubinia.
Bayi yang daya isapnya baik dan tanpa sakit berat dapat dicoba minum melalui mulut.
Umumnya bayi dengan berat kurang dari 1500 gram memerlukan minum pertama
dengan pipa lambung karena belum adanya koordinasi antara gerakan menghisap
dengan menelan.
Dianjurkan untuk minum pertama sebanyak 1 ml larutan glukosa 5 % yang
steril untuk bayi dengan berat kurang dari 1000 gram, 2 4 ml untuk bayi dengan
berat antara 1000-1500 gram dan 5-10 ml untuk bayi dengan berat lebih dari 1500 Gr.
Apabila dengan pemberian makanan pertama bayi tidak mengalami kesukaran,
pemberian ASI/PASI dapat dilanjutkan dalam waktu 12-48 jam.
3. Mencegah infeksi
Bayi prematur mudah terserang infeksi. Hal ini disebabkan karena daya tubuh
bayi terhadap infeksi kurang antibodi relatif belum terbentuk dan daya fagositosis
serta reaksi terhadap peradangan belum baik. Prosedur pencegahan infeksi adalah
sebagai berikut:
- Mencuci tangan sampai ke siku dengan sabun dan air mengalir selama 2 menit
sebelum masuk ke ruang rawat bayi.
- Mencuci tangan dengan zat anti septic/ sabun sebelum dan sesudah memegang
seorang bayi.
- Mengurangi kontaminasi pada makanan bayi dan semua benda yang berhubungan
dengan bayi.
- Membatasi jumlah bayi dalam satu ruangan.
- Melarang petugas yang menderita infeksi masuk ke ruang rawat bayi.

E. Prognosis BBLR
Prognosis tergantung berat ringannya masalah prenatal, selain itu juga tergantung
dari keadaan sosial ekonomi, pendidikan orang tua dam perawatan saat hamil, persalinan
dan perawatan post natal.

Askep BBLR
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA BBLR
A. Pengkajian
1. Biodata
a. Identitas bayi: Nama, jenis kelamin, BB, TB, LK, LD.
b. Identitas orang tua: Nama, umur, pekerjaan, pendidikan, alamat.
c. Keluhan utama: BB < 45 cm, LD < 30 cm, LK < 33 cm, hipotermi.
d. Riwayat penyakit sekarang.
e. Riwayat penyakit keluarga.
f. Riwayat penyakit dahulu.
2. Pemeriksaan fisik biologis
Ibu
- Riwayat kehamilan dan umur kehamilan.
- Riwayat persalinan dan proses pertolongan persalinan yang dahulu dan
sekarang.
- Riwayat fisik dan kesehatan ibu saat pengkajian.
- Riwayat penyakit ibu.
- Psikososial dan spiritual ibu.
- Riwayat perkawinan.
Bayi
- Keadaan bayi saat lahir; BB < 2500 gr, PB < 45 cm, LK 33 cm, LD < 30 cm.
- Inspeksi
1. Kepala lebih besar daripada badan, ubun-ubun dan sutura lebar.
2. Lanugo banyak terdapat pada dahi, pelipis, telinga dan tangan.
3. Kulit tipis, transparan dan mengkilap.
4. Rambut halus, tipis dan alis tidak ada.
5. Garis telapak kaki sedikit.
6. Retraksi sternum dengan iga
7. Kulit menggantung dalam lipatan (tidak ada lemak sub kutan).
- Palpasi

Askep BBLR
1. Hati mudah dipalpasi.
2. Tulang teraba lunak.
3. Limpa mudah teraba ujungnya.
4. Ginjal dapat dipalpasi.
5. Daya isap lemah.
6. Retraksi tonus leher lemah, refleks Moro (+).
- Perkusi
- Auskultasi
1. Nadi lemah.
2. Denyut jantung 140 150 x/menit, respirasi 60 x/menit.

B. Diagnosa dan Rencana Keperawatan


1. Gangguan pemenuhan 02 berbanding dengan surfectan, pertumbuhan dan
perkembangan paru yang belum sempurna, otot pernafasan yang masih lemah dan
tulang iga yang melengkung serta refleks batuk yang belum sempurna.
Tujuan : kebutuhan pernafasan dapat terpenuhi secara adekuat dengan kriteria:
- Bernapas dengan bebas dan lancar.
- Tidak ada sianosis, warna kulit merah.
- Tidak ada apnea, ataupun tachipnea.
- Frekuensi nafas dalam batas normal 40 60 X/menit. Pernafasan chegne stokes.
Intervensi :
- Beri rangsangan taktil sedini mungkin.
- Observasi pernafasan setiap 5 menit.
- Atur posisi bayi dengan kepala ekstensi.
- Awasi perdarahan, monitor USG atau CT-Scan.
- Terapi O2 2 Lt/menit.
- Kolaborasi obat-obatan.

2. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan refleks


menghisap dan menelan yang belum sempurna, distensi abdomen, volume lambung
berkurang, daya untuk mencerna dan mengabsorbsi lemak, laktosa, vitamin yang
larut dalam lemak berkurang, kerja spinkter esophagus teratur.
Tujuan : kebutuhan nutrisi terpenuhi dengan kriteria:

Askep BBLR
- Refleks menelan dan isap adekuat.
- Turgor kulit membaik, kulit lembut dan tidak lembab.
- Mata tidak cekung.
- BAB dab BAK lancar.
Intervensi :
- Berikan ASI dan PASI normal, bila tidak mungkin berikan personde.
- Berikan ASI dalam jumlah besar dan relatif bertambah.
- Monitor BB setiap hari.
- Observasi intake dan out put pagi.
- Pemberian infus glukosa.

3. Gangguan regulasi suhu tubuh berbanding dengan evaporasi yang berlebihan akibat
berkurangnya jaringan lemak bawah kulit, permukaan kulit, permukaan tubuh yang
relatif lebih luas dari PB, otot yang tidak aktif atau kurang pergeseran. Produksi
panas yang berkurang akibat kurangnya lemak dan pusat regulasi yang belum
sempurna.
Tujuan : suhu tubuh dalam batas normal dan tidak hipotermi.
Intervensi :
- Rawat bayi dalam inkubator bersuhu 34 - 35C.
- Pertahankan suhu lingkungan adekuat.
- Hindari bayi dimandikan.
- Monitor suhu tubuh setiap 15 menit.

4. Potensial infeksi berhubungan dengan rendahnya kadar Ig G, relatif belum


membentuk antibodi, daya fagositosis dan reaksi peradangan yang belum baik.
Tujuan : tidak ada infeksi / bayi terhindar dari infeksi dengan kriteria:
- Kulit bersih dan tidak lembab.
- Mata tidak ada kotoran.
- Kuku terpotong pendek dan bersih.
- Rambut bersih.
Intervensi :
- Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan.
- Hindari kelelahan fisik dengan menyentuh seminimal mungkin.

Askep BBLR
- Lakukan parasat dengan teknik aseptic.
- Batasi kontak langsung dengan bayi.
- Observasi tanda-tanda infeksi.
- Kulit dan tali pusat terawat dan dibersihkan.
- Ciptakan lingkungan yang bersih dan sterilkan alat secara teratur.
- Bersihkan tempat tidur bayi dengan menggunakan cairan antiseptic sekali
seminggu.

5. Potensial kerusakan integritas kulit berhubungan dengan tipisnya kulit dan kurang
pergerakan.
Tujuan : disintegrasi kulit dapat dicegah.
Intervensi :
- Batasi daerah genital dan sekitar setelah BAB dan BAK.
- Seka tubuh bayi dengan air hangat jika memungkinkan.
- Berikan baby oil pada kulit yang kering dan terkelupas.
- Beri talk secara merata, tidak tebal pada bagian tubuh yang terkena.
- Ganti popok setiap kali basah/kotor.
- Observasi tanda-tanda kemerahan, ruam popok, infeksi.

Daftar Pustaka
1. Mahdiyat, Iskandar, 1985, Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak. FK UI.
2. Pusdiknakes. 1984. Perawatan Bayi dan Anak. Depkes RI : Jakarta
3. Pusdiknakes. 1995. Asuhan Keperawatan Anak dalam Konteks Keluarga.
Depkes RI: Jakarta

Askep BBLR
ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI NY. H
DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH

PENGKAJIAN DATA
A. BIODATA BAYI
Nama : By. Ny. H.
Tanggal lahir bayi : 03 11 03
Tanggal pemeriksaan : 04 11 03
Jenis kelamin : Perempuan
Berat badan lahir : 1700 gr
Pengukuran panjang :
- Panjang : 37 cm
- Lingkar kepala : OB: 29 cm, Os: 27 cm, OK: 24 cm
- Lingkar dada : 25 cm
- Denyut jantung/menit : 130 /menit
- Reguler/ Irreguler : Irreguler
- Respirasi : 60 X/menit
- Temperatur aksila : 35,2C

B. IDENTITAS ORANG TUA BAYI


- Nama ibu : Ny H.
Umur : 20 tahun
Pekerjaan : IRT
Pendidikan : SD
- Nama ayah : Bp. R
Umur : 21 tahun
Pekerjaan : Buruh
Pendidikan : SMP
Alamat : Jl. A. Yani km 6.800 Kertak Hanyar

Askep BBLR
MRS : 03 11 03
No. RMK : 506312
Diagnosa sementara : BCB / KMK / SPT. BK
C. KELUHAN UTAMA
Berat badan 1700 gr, suhu aksila 35,2C, lingkar dada < 30 cm, LK < 33 cm kesadaran
CM.

D. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


BBLR, berak kurang aktif, menangis lemah, tanda vital: 140 X/menit untuk denyut
jantung, respirasi 50 X/menit, suhu 35,2C. Berat badan 1700 gr, dan dirawat dalam
inkubator.

E. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


Ibu baru pertama kali melahirkan, tidak pernah abortus, keluarga belum pernah masuk
Rumah Sakit, sosial ekonomi yang sangat rendah

F. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU / PERSALINAN


Pada tanggal 03 11 03, jam 11:00 WITA sehabis melahirkan ibu kejang (eklamasi),
bayi lahir spontan tidak langsung menangis kuat, gerak tidak terlalu aktif, lalu dirujuk ke
RS karena bayi BBLR. Riwayat antenatal: ibu tidak rajin memeriksakan kehamilan ke
PKM dan mendapat TT.

G. PEMERIKSAAN FISIK BIOLOGIS


- Kepala : bayi tidak mengalami caput suecedenium dan cephal hematome,
ubun-ubun dan sutura lebar, rambut halus, tipis & ada, tidak ada.
- Telinga : simetris, tidak megeuarkan sekret.

- Mulut : sianosis , mukosa bibir basah.

- Leher : massa , gerak leher lemah.


- Badan : warna kemerahan, torax retraksi sternum & iga.
tulang teraba lunak
- Aktivitas : lemah, gerak kurang aktif, lemas.
- Lanugo : terdapat pada dahi, lengan, telinga, pelipis.
- Abdomen : bising usus , tidak terdapat benjolan.

Askep BBLR
- Ekstremitas : tidak terdapat edema & parese (-) kuku belum mencapai ujung
jari.
- Mata : sulit membuka, ikterik , anemis .
- Hidung : tidak terdapat sekret.
- Anus : .
- Genital : labia minora lebih menonjol.
- Minum : bayi dipuasakan, cairan lewat infus.
- Refleks : menghisap lemah.
- Kulit : turgor jelek, kulit dingin.
H. LABORATORIUM
Hasil lab tanggal 04 11 03.
- Hb : 14,3 gr %
- Leukosit : 5.600 mm3.
- Trombusit : 112.000 /mm3.
- GD : 0
- GDR : 35 mg/dl

I. PEMBERIAN OBAT SEKARANG


IVFD D 10 % 135 cc /5 tts/mikro.
Ampicillin: 3 x 50 mg.
Gentamisin: 2 x 5.
O2 : 2 l/m
Inkubator : .

Askep BBLR
ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI MASALAH

1. DO: suhu 35,6 o C. Kurangnya jaringan lemak Gangguan regulasi


lingkar dada 25 cm. bawah kulit. suhu tubuh.
Menangis lemah.
Kemampuan
menghisap lemah.
Gerak kurang aktif.
lemah.
lingkar dada < 30
cm, LK < 33 cm
DS: bayi dipuasakan.
Refleks menghisap
lemah.
Turgor jelek.

2. DO: bayi dipuasakan. Refleks menghisap dan Gangguan


Refleks menghisap menelan yang belum pemenuhan
lemah. sempurna. kebutuhan nutrisi.
Turgor jelek.

3. Rendah kadar Ig G dan Potensial infeksi.


relatif belum membentuk
antibodi.

4. Tipisnya kulit bayi dan Potensial

Askep BBLR
kurang pergerakan. kerusakan
Kelembaban. integritas kulit.

Askep BBLR
ASUHAN KEPERAWATAN

Nama : By. Ny. H No MR : 506312


Umur : 01 hari Ruang : Neonatologi
Diagnosa : BBRL

DIAGNOSA RENCANA KEPERAWATAN


NO RASIONALISASI
KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI
1. Gangguan regulasi suhu Suhu tubuh dalam 1. R 1. M
tubuh b/d kurangnya batas normal dan tidak awat bayi dalam inkubator empertahankan suhu tubuh bayi.
jaringan lemak dibawah hipotermi dengan bersuhu 32 - 35C. 2. A
kulit ditandai: kriteria: 2. P gar tidak terjadi kehilangan
- Suhu 35, 6C Suhu tubuh 36,5C ertahankan suhu lingkungan panas yang berlebihan.
- Lingkar dada 25 cm. 37,2C. adekuat. 3. M
- Menangis lemah 3. H emandikan bayi dengan hipotensi
- Kemampuan indari bayi dimandikan. membahayakan.
menghisap lemah 4. M
- Gerak kurang aktif 4. M engetahui perkembangan
onitor suhu tubuh setiap /keadaan bayi.
jam.

Askep BBLR
2. Gangguan pemenuhan Kebutuhan nutrisi 1. Observasi intake dan output 1. Mengidentifikasi keseimbangan
nutrisi berhubungan kurang terpenuhi setiap hari. antara perkiraan pemasukan dan
dengan refleks menghisap dengan kriteria: kebutuhan nutrisi.
dan menelan yang belum Turgor kulit membaik. 2. Monitor bb setiap hari. 2. Membantu dalam memantau
sempurna. BAB dan BAK lancar. keefektifan aturan terapeutik.
3. Kolaborasi pemberian infus. 3. Ketentuan dukungan nutrisi
didasarkan pada perkiraan
kebutuhan bayi.

3 Potensial infeksi Infeksi tidak terjadi 1. Cuci tangan sebelum dan 1. Mengurangi resiko infeksi
berhubungan dengan atau bayi terhindar dari sesudah tindakan. nasokomial kepada bayi.
rendahnya kadar Ig G dan infeksi dengan kriteria: 2. Lakukan parasat dengan 2. Melindungi bayi dari infeksi.
relatif belum membentuk Tanda-tanda infeksi teknik aseptic. 3. Meminimalkan terjadinya
antibodi. sudah terlihat. 3. Batasi kontak langsung infeksi.
dengan bayi. 4. Mengetahui adanya indikasi
4. Observasi tanda-tanda infeksi.
infeksi. 5. Potensial entri organisme ke
5. Kulit dan tali pusat dirawat dalam tubuh.
dan dibersihkan.
6. Berikan terapi sesuai

Askep BBLR
indikasi.

4. Potensial kerusakan Disintegrasi kulit dapat 1. Bersihkan genital dan 1. Menurunkan kontaminasi kulit
integritas kulit dicegah. sekitar setelah BAB dan membantu dalam menurunkan
berhubungan dengan BAK. eksudat.
tipisnya kulit dan 2. Beri talk secara merata pada 2. Meminimalkan resiko terjadinya
kurangnya pergerakan. kulit bagian tebal bagian iritasi.
tubuh yang tertekan. 3. Memberikan perlindungan
3. Ganti popok setiap kali tambahan pada kulit yang halus.
basah dan kotor. 4. Mengenal adanya kerusakan
4. Observasi tanda-tanda integritas kulit.
kemerahan dan infeksi.

Askep BBLR
Implementasi Keperawatan
TANDA
NO. DIAGNOSA IMPLEMENTASI
TANGAN
1 1. Mengkaji tanda vital dan keadaan umum
13-11-03 klien.
12.00 2. Memberikan pendidikan kesehatan kepada
ibu tentang penyakitnya.
3. Mengajarkan cara menurunkan suhu
tubuh yang sederhana.

I a. Kompres dingin pada daerah dahi


bila panas.
b. Memberi minum banyak pada anak.
c. Memakai pakaian tipis dan menyerap
keringat.
d. Menjaga sirkulasi udara dan
kesejukan udara.
2. 1. Memberikan pendidikan kesehatan
13-11-03 sederhana tentang pentingnya pemenuhan
12.00 nutrisi bagi anak.
2. Menganjurkan untuk memberi makan

II
dalam porsi kecil tapi sering.
3. Menyediakan makanan dalam keadaan
hangat, tidak terburu-buru dan ditemani.
4. Kolaborasi melanjutkan pemberian infus
RL: 13 tts/ m (makro).

3. 1. Memberikan lingkungan yang tenang


13-11-03 dan tindakan kenyamanan.
12.00

III 2. Melakukan message (mengelus) daerah


nyeri jika klien dapat mentoleransi
sentuhan.
3. Memberikan kompres hangat pada

Askep BBLR
daerah nyeri sesuai kebutuhan.
4. Memberikan aktivitas hiburan yang tepat
seperti mainan.
5. Menganjurkan untuk beristirahat dalam
ruangan yang tenang.
4. 1. membersihkan genital dan sekitar setelah
04-11-03 BAB dan BAK.
15.00 2. memberi talk secara merata pada kulit

IV
tidak terlalu tebal bagian tubuh yang
tertekan.
3. mengganti popok setiap kali basah dan
kotor.
4. mengobservasi tanda kemerahan dan
iritasi.

Catatan Perkembangan

Askep BBLR
Hari/Tanggal Diagnosa Data Perkembangan
Selasa O: Suhu 36,4C
04-11-03
17.00 I Menangis masih lemah
Gerak kurang aktif
Menghisap masih lemah.
A: Masalah teratasi sebagian.
P : Pertahankan intervensi yang ada.
Selasa O: BB : 1700 gr
04-11-03
17.00 II Intake : infus : 120 cc
Output : BAK : 45
:BAB : 19
cc/hari
cc/hari
: IWL : 16,8 cc
80,8 cc
Infus terpasang: D10 %:
5 tetes/menit.
A: Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi yang ada.

Selasa O: Ampicilin 3 x 50 mg
04-11-03
17.00 II Gentamin 2 x 5 mg
(sudah diberiikan)
A: Masalah teratasi
P :Mempertahankan intevensi yang ada.

Selasa
04-11-03
17.00
IV
O: Tanda iritasi dan kemerahan tidak

Askep BBLR
terlihat.
Genital dan sekitar bersih.
A: Masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi yang ada.
Rabu O: Nafas/respirasi : 3 5 x/menit
05-11-03
14.00 V Suhu/ temperatur : 35,6
HR : 89 x/menit
Bayi dalam keadaan apnea dan tidak
teratur, terjadi sklerema.
A: Gangguan pemenuhan oksigen
sehubungan dengan surfactan,
pertumbuhan dan perkembangan paru
yang belum sempurna.
P : - Berikan rangsangan taktil sedikit
mungkin.
- Melakukan nafas buatan.
- Terapi oksigen 2 liter/menit
- Atur posisi bayi dengan kepala
ekstensi.
- Observasi pernafasan setiap 5
menit.
- Kolaborasi obat-obatan RJP
E : Jam 19.00 bayi meninggal.

Askep BBLR

Vous aimerez peut-être aussi

  • BBLR
    BBLR
    Document46 pages
    BBLR
    Annisa Najm Firdaus
    100% (2)
  • Askep BBLR
    Askep BBLR
    Document20 pages
    Askep BBLR
    Dik Tarabalaga
    Pas encore d'évaluation
  • Askep BBLR
    Askep BBLR
    Document13 pages
    Askep BBLR
    Opik Angga Putri
    Pas encore d'évaluation
  • Askep BBLR Jadi
    Askep BBLR Jadi
    Document18 pages
    Askep BBLR Jadi
    Memyhu Mahmudah
    Pas encore d'évaluation
  • Askep Anak BBLR
    Askep Anak BBLR
    Document18 pages
    Askep Anak BBLR
    Siska Sisca
    100% (2)
  • Woc BBLR
    Woc BBLR
    Document4 pages
    Woc BBLR
    mangesti tri handayani
    Pas encore d'évaluation
  • Laporan Pendahuluan BBLR
    Laporan Pendahuluan BBLR
    Document6 pages
    Laporan Pendahuluan BBLR
    Irmha tohamba
    Pas encore d'évaluation
  • Makalah Anak ASKEP BBLR
    Makalah Anak ASKEP BBLR
    Document18 pages
    Makalah Anak ASKEP BBLR
    Mila Apriliana
    Pas encore d'évaluation
  • LP BBLR
    LP BBLR
    Document20 pages
    LP BBLR
    Rahmat Aji
    Pas encore d'évaluation
  • Asuhan Keperawatan BBLR 2018 New
    Asuhan Keperawatan BBLR 2018 New
    Document12 pages
    Asuhan Keperawatan BBLR 2018 New
    FitaAphita
    100% (3)
  • Laporan Pendahuluan BBLSR
    Laporan Pendahuluan BBLSR
    Document16 pages
    Laporan Pendahuluan BBLSR
    fitry
    Pas encore d'évaluation
  • Laporan Pendahuluan BBLR
    Laporan Pendahuluan BBLR
    Document20 pages
    Laporan Pendahuluan BBLR
    Onny Wulandari
    Pas encore d'évaluation
  • Askep BBLR
    Askep BBLR
    Document24 pages
    Askep BBLR
    lailiya kripsiana
    0% (1)
  • Askep Bayi Dengan BBLR Sleman
    Askep Bayi Dengan BBLR Sleman
    Document25 pages
    Askep Bayi Dengan BBLR Sleman
    Iswari Susanto
    0% (1)
  • ANALISA DATA Nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnew
    ANALISA DATA Nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnew
    Document21 pages
    ANALISA DATA Nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnew
    Novita Rhinie
    Pas encore d'évaluation
  • Askep BBLR (Lina.m)
    Askep BBLR (Lina.m)
    Document20 pages
    Askep BBLR (Lina.m)
    Ernawati Nurfarida
    100% (1)
  • Askep PNC
    Askep PNC
    Document12 pages
    Askep PNC
    Anonymous mwAF23CP
    Pas encore d'évaluation
  • Askep Abortus
    Askep Abortus
    Document23 pages
    Askep Abortus
    Aldarita Lestari
    Pas encore d'évaluation
  • LP BBLR
    LP BBLR
    Document7 pages
    LP BBLR
    Onthong Mhiyaoung Itheng
    Pas encore d'évaluation
  • Laporan Pendahuluan BBLR
    Laporan Pendahuluan BBLR
    Document13 pages
    Laporan Pendahuluan BBLR
    dicky firman
    Pas encore d'évaluation
  • LP BBLR
    LP BBLR
    Document14 pages
    LP BBLR
    Devi Mambat
    Pas encore d'évaluation
  • Bab I Laporan Pendahuluan Pengertian Abortus
    Bab I Laporan Pendahuluan Pengertian Abortus
    Document27 pages
    Bab I Laporan Pendahuluan Pengertian Abortus
    KURNIA PRISTIYANI
    100% (1)
  • Askep BBLR
    Askep BBLR
    Document14 pages
    Askep BBLR
    Afifah Handayani
    Pas encore d'évaluation
  • Askep Bayi
    Askep Bayi
    Document6 pages
    Askep Bayi
    komang sugianto
    Pas encore d'évaluation
  • Askep Prematur Dan BBLR RMINGGU 4
    Askep Prematur Dan BBLR RMINGGU 4
    Document50 pages
    Askep Prematur Dan BBLR RMINGGU 4
    Yosi Meichi Sianturi
    Pas encore d'évaluation
  • LP Kehamilan Dengan Anemia PKM Harapan Raya
    LP Kehamilan Dengan Anemia PKM Harapan Raya
    Document9 pages
    LP Kehamilan Dengan Anemia PKM Harapan Raya
    desy08.nurikasari
    Pas encore d'évaluation
  • Askep BBLR Nicu
    Askep BBLR Nicu
    Document41 pages
    Askep BBLR Nicu
    Pratiwi 'Wulan' Dhari
    Pas encore d'évaluation
  • Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Seminar Wagir
    Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Seminar Wagir
    Document55 pages
    Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Seminar Wagir
    Dhiana
    Pas encore d'évaluation
  • Askep Anak Dengan BBLR
    Askep Anak Dengan BBLR
    Document19 pages
    Askep Anak Dengan BBLR
    Luthfi Kang Oziie
    Pas encore d'évaluation
  • Asfiksia ....
    Asfiksia ....
    Document22 pages
    Asfiksia ....
    Veny Tefbana
    Pas encore d'évaluation
  • Askep BBLR Asli Ok
    Askep BBLR Asli Ok
    Document11 pages
    Askep BBLR Asli Ok
    Zulfakar Rahman
    Pas encore d'évaluation
  • Askep BBLR
    Askep BBLR
    Document40 pages
    Askep BBLR
    RendraKurniawan
    Pas encore d'évaluation
  • Askep Inc
    Askep Inc
    Document25 pages
    Askep Inc
    arham
    Pas encore d'évaluation
  • Kasus BBLR
    Kasus BBLR
    Document15 pages
    Kasus BBLR
    Ivon Djobay
    Pas encore d'évaluation
  • LAPORAN PENDAHULUAN BBLR Fix TERBARU
    LAPORAN PENDAHULUAN BBLR Fix TERBARU
    Document16 pages
    LAPORAN PENDAHULUAN BBLR Fix TERBARU
    Neli Tri Cahyani
    Pas encore d'évaluation
  • BBLR & Asfiksia
    BBLR & Asfiksia
    Document20 pages
    BBLR & Asfiksia
    hardione
    100% (2)
  • Askep Abortus Imminens
    Askep Abortus Imminens
    Document23 pages
    Askep Abortus Imminens
    Ita Nurdianaa
    0% (1)
  • LP Anc
    LP Anc
    Document15 pages
    LP Anc
    Haerun Nisa
    Pas encore d'évaluation
  • Asuhan Keperawatan Anak BBLR
    Asuhan Keperawatan Anak BBLR
    Document36 pages
    Asuhan Keperawatan Anak BBLR
    Sarii
    Pas encore d'évaluation
  • Analisa Data Hernia
    Analisa Data Hernia
    Document2 pages
    Analisa Data Hernia
    Levy Fitalopa Prastono
    Pas encore d'évaluation
  • LK BBLR
    LK BBLR
    Document23 pages
    LK BBLR
    Dhea Sefriyuni
    Pas encore d'évaluation
  • Askep BBLR
    Askep BBLR
    Document29 pages
    Askep BBLR
    Dwi Ade Putra Suanto
    Pas encore d'évaluation
  • Askep Rds
    Askep Rds
    Document46 pages
    Askep Rds
    hendrydunan
    Pas encore d'évaluation
  • Askep Post Partum
    Askep Post Partum
    Document24 pages
    Askep Post Partum
    Kecu
    Pas encore d'évaluation
  • Askep BBLR
    Askep BBLR
    Document24 pages
    Askep BBLR
    warbid
    Pas encore d'évaluation
  • LK Anemia Pada Ibu Hamil
    LK Anemia Pada Ibu Hamil
    Document19 pages
    LK Anemia Pada Ibu Hamil
    juvenalda cabral
    Pas encore d'évaluation
  • LP Sepsis Neonatorum
    LP Sepsis Neonatorum
    Document15 pages
    LP Sepsis Neonatorum
    febriyankusumoningrum
    Pas encore d'évaluation
  • Askep BBL Erna Alestin
    Askep BBL Erna Alestin
    Document59 pages
    Askep BBL Erna Alestin
    Novi Saptarani
    Pas encore d'évaluation
  • Askep BBLR
    Askep BBLR
    Document7 pages
    Askep BBLR
    Rika Setiyowati
    100% (1)
  • Asuhan Keperawatan Bayi Berat Lahir Rendah
    Asuhan Keperawatan Bayi Berat Lahir Rendah
    Document14 pages
    Asuhan Keperawatan Bayi Berat Lahir Rendah
    Puskesmas Gapura
    Pas encore d'évaluation
  • LP BBLR
    LP BBLR
    Document21 pages
    LP BBLR
    Budi Nugraha
    Pas encore d'évaluation
  • LP BBRL
    LP BBRL
    Document14 pages
    LP BBRL
    AVG2011
    Pas encore d'évaluation
  • Patway BBLR
    Patway BBLR
    Document19 pages
    Patway BBLR
    Sugiarto
    Pas encore d'évaluation
  • BBLR
    BBLR
    Document22 pages
    BBLR
    zuraidah
    Pas encore d'évaluation
  • LP BBLR
    LP BBLR
    Document14 pages
    LP BBLR
    nurul
    Pas encore d'évaluation
  • BAYI BBLRprint
    BAYI BBLRprint
    Document7 pages
    BAYI BBLRprint
    mangesti tri handayani
    Pas encore d'évaluation
  • LP Neonatus BBLR 25-04-2022
    LP Neonatus BBLR 25-04-2022
    Document17 pages
    LP Neonatus BBLR 25-04-2022
    oky gunawan
    Pas encore d'évaluation
  • Laporan Pendahuluan BBLR
    Laporan Pendahuluan BBLR
    Document17 pages
    Laporan Pendahuluan BBLR
    muhiqbalyunus
    Pas encore d'évaluation
  • Sak BBLR
    Sak BBLR
    Document19 pages
    Sak BBLR
    Resha Noviane Putri
    Pas encore d'évaluation
  • Bab Ii Perina Fiks
    Bab Ii Perina Fiks
    Document19 pages
    Bab Ii Perina Fiks
    Fas Ka
    Pas encore d'évaluation
  • Tumbuh Kembang Bayi Dan Balita
    Tumbuh Kembang Bayi Dan Balita
    Document6 pages
    Tumbuh Kembang Bayi Dan Balita
    Bustaman Xoyonk Bae
    100% (1)
  • SAP Perawatan Metode Kanguru
    SAP Perawatan Metode Kanguru
    Document10 pages
    SAP Perawatan Metode Kanguru
    Bustaman Xoyonk Bae
    Pas encore d'évaluation
  • Bab 1
    Bab 1
    Document7 pages
    Bab 1
    Bustaman Xoyonk Bae
    Pas encore d'évaluation
  • Sap Tumbang
    Sap Tumbang
    Document12 pages
    Sap Tumbang
    Bustaman Xoyonk Bae
    Pas encore d'évaluation
  • Leaflet Gizi Ibu Hamil 1
    Leaflet Gizi Ibu Hamil 1
    Document2 pages
    Leaflet Gizi Ibu Hamil 1
    Bustaman Xoyonk Bae
    Pas encore d'évaluation
  • Cover LK Jiwa
    Cover LK Jiwa
    Document1 page
    Cover LK Jiwa
    Bustaman Xoyonk Bae
    Pas encore d'évaluation
  • Laporan Kasus Resume RPK
    Laporan Kasus Resume RPK
    Document7 pages
    Laporan Kasus Resume RPK
    Bustaman Xoyonk Bae
    75% (4)
  • Lembar Pengukuran Nyeri
    Lembar Pengukuran Nyeri
    Document1 page
    Lembar Pengukuran Nyeri
    Bustaman Xoyonk Bae
    Pas encore d'évaluation
  • Askep BBLR
    Askep BBLR
    Document11 pages
    Askep BBLR
    Bustaman Xoyonk Bae
    Pas encore d'évaluation
  • Askep BBLR
    Askep BBLR
    Document11 pages
    Askep BBLR
    Bustaman Xoyonk Bae
    Pas encore d'évaluation
  • Sap BBLR
    Sap BBLR
    Document9 pages
    Sap BBLR
    Bustaman Xoyonk Bae
    0% (2)
  • Askep BBLR
    Askep BBLR
    Document11 pages
    Askep BBLR
    Bustaman Xoyonk Bae
    Pas encore d'évaluation
  • Lirik Dia
    Lirik Dia
    Document1 page
    Lirik Dia
    dini_mudira
    Pas encore d'évaluation
  • Lirik Dia
    Lirik Dia
    Document1 page
    Lirik Dia
    dini_mudira
    Pas encore d'évaluation
  • Lirik Lagu Cari
    Lirik Lagu Cari
    Document2 pages
    Lirik Lagu Cari
    Bustaman Xoyonk Bae
    Pas encore d'évaluation
  • ASKEP Diare
    ASKEP Diare
    Document41 pages
    ASKEP Diare
    Bustaman Xoyonk Bae
    Pas encore d'évaluation
  • Lirik Lagu Cari
    Lirik Lagu Cari
    Document2 pages
    Lirik Lagu Cari
    Bustaman Xoyonk Bae
    Pas encore d'évaluation
  • Askep BBLR
    Askep BBLR
    Document9 pages
    Askep BBLR
    Bustaman Xoyonk Bae
    Pas encore d'évaluation
  • Attachment
    Attachment
    Document8 pages
    Attachment
    Bustaman Xoyonk Bae
    Pas encore d'évaluation
  • Kontrak Belajar
    Kontrak Belajar
    Document3 pages
    Kontrak Belajar
    Bustaman Xoyonk Bae
    Pas encore d'évaluation
  • Pathway Mobilisasi
    Pathway Mobilisasi
    Document1 page
    Pathway Mobilisasi
    Bustaman Xoyonk Bae
    100% (1)
  • Laporan Kasus Diare Pada Anak
    Laporan Kasus Diare Pada Anak
    Document34 pages
    Laporan Kasus Diare Pada Anak
    purwoginangsih
    Pas encore d'évaluation
  • Keperawatan Gawat Darurat
    Keperawatan Gawat Darurat
    Document9 pages
    Keperawatan Gawat Darurat
    Bustaman Xoyonk Bae
    Pas encore d'évaluation
  • Kontrak Belajar
    Kontrak Belajar
    Document3 pages
    Kontrak Belajar
    Bustaman Xoyonk Bae
    Pas encore d'évaluation
  • Form Skrining Lansia
    Form Skrining Lansia
    Document2 pages
    Form Skrining Lansia
    Anonymous v9bcXtLYS
    100% (2)
  • LP Nutrisi
    LP Nutrisi
    Document20 pages
    LP Nutrisi
    Bustaman Xoyonk Bae
    Pas encore d'évaluation
  • Sap Diare
    Sap Diare
    Document9 pages
    Sap Diare
    Bustaman Xoyonk Bae
    Pas encore d'évaluation
  • Bab 1
    Bab 1
    Document7 pages
    Bab 1
    Bustaman Xoyonk Bae
    Pas encore d'évaluation
  • Bab 1
    Bab 1
    Document7 pages
    Bab 1
    Bustaman Xoyonk Bae
    Pas encore d'évaluation