Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PADA REMAJA
MAKALAH
oleh
UNIVERSITAS JEMBER
2017
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KEKERASAN PSIKIS: BULLYING
PADA REMAJA
A. Pengkajian
Menurut Suprajitno (2004), pengkajian keluarga tediri dari sebagai
berikut ini.
1. Data Umum
c. Agama,
3. Data Lingkungan
a. Karakteristik rumah
4. Struktur Keluarga
a. Struktur peran
5. Fungsi Keluaraga
a. Fungsi ekonomi
c. Fungsi sosialisais
d. Pemenuhan kesehatan
Mengakaji tentang:
e. Fungsi religius
f. Fungsi rekreasi
g. Fugsi reproduksi
h. Fungsi afektif
c. Koping keluarga
7. Pemerikasaan Fisik
8. Harapan Keluarga
Pengkajian Fokus
2. Penentuan Masalah
Penjajakan Tahap 1
Menurut Zaidin (2009), penjajakan tahap 1 terdiri dari sebagai berikut.
1. Ancaman Kesehatan
Ancaman kesehatan adalah keadaan yang dapat menyebabkan
tejadinya penyakit, kecelakaan atau kegagalan dalam pencapaian
potensi kesehatan.
2. Kurang/Tidak Sehat
Kurang/tidak sehata dalah kegagalan dalam memantapkan kesehatan
yang meliputi keadaan sakit apakah telah tediagnosa atau belum dan
kegagalan tumbuh-kembang sesuai dengan kecepatan yang normal.
3. Krisis
Krisis adalah kondisi yang telalu menuntut individu atau keluarga
dalam hal penyusuaian dan sumber daya luar batas kemampuan
mereka. Kondisi krisis antara laian pernikahan, kehamilan, persalinan,
masa nifas, masa menjadi orang tua, penambahan anggota baru seperti
bayi baru lahir dan orang kost, abortus, masa anak masuk sekolah,
masa remaja, kondisi kehilangan pekerjaan kematian anggota keluarga,
pindah rumah, kelahiran diluar pernikahan.
Penjajakan Tahap 2
Menurut Zaidin (2009) penjajakan tahap 2 berisi tentang
pertanyaan tentang ketidakmampuan keluarga melaksanakan tugas
keluarga seperti berikut ini.
1. Ketidaksanggupan mengenal masalah disebabkan oleh:
a. Ketidaktahuan tentang fakta
b. Rasa takut tehadap akibat jika masalah diketahui
a) Sosial: dibenci oleh masyarakat, hilangnya penghargaan kawan
dan tetangga.
b) Ekonomi yang kurang: dianggap orang miskin.
c) Fisik/Psikologis: kurang dipercaya bila ada kelemahan
fisik/psikologis
c. Sikap dan falsafah hidup yang betentangan/tidak sesuai.
2. Ketidaksanggupan mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
yang tepat karena:
a. Tidak mengerti tentang sifat, berat, dan luasnya masalah
b. Masalah tidak begitu menonjol
c. Rasa takut dan menyerahakibat tidak dapat memecahkan masalah
sehingga ditangani sedikit demi sedikit.
d. Kurang pengetahuan mengenai berbagai jalan keluar yang dapat
digunakan.
e. Tidak sanggup memilih tindakan di antara beberapa pilihan.
f. Pertentangan pendapat antar anggota keluarga tentang pemilihan,
masalah dan tindakan.
g. Tidka tahu tentang fasilitas kesehtan yang tesedia.
h. Rasa takut akibat tindakan yang bekaitan dengan sosial, ekonomi,
fisik, dan psikologis.
i. Sikap negative terhadap masalah kesehatan sehingga tidak sanggu
menggunakan akal untuk mengambil keputusan.
j. Fasilitas kesehatan tidak tejangkau dalam hal fisik (lokasi) dan
biaya.
k. Kurang kepercayaan/keyakinan tehadap tenaga/institusi kesehatan.
l. Kesalahan persepsi akibat pemberian informasi yang salah.
3. Ketidakmampuan merawat/menolong anggota keluarga karena :
a. Tidak mengetahui keadaan penyakit (sifat, penyebaran, komplikasi,
prognosis, dan perawatan), pertumbuhan dan perkembangan anak.
b. Tidak mengetahui tentang sifat dan perkembangan perawatan yang
dibutuhkan.
c. Tidak ada fasilitas yang diperlukan untuk perawatan.
d. Kurang pengetahuan dan keteampilan dalam melakukan prosedur
perawatan/pengobatan.
e. Ketidakseimbangan sumbe-sumber yang ada pada keluarga untuk
perawatan dalam hal:
a) Anggota keluarga yang bertanggung jawab
b) Sumbe keuangan/finansial
c) Fasilitas fisik (ruang untuk orang sakit)
f. Sikap negatif kepada yanag sakit
g. Adanya konflik individu
h. Sikap/pandangan hidup.
i. Peilaku mementingkan diri sendiri
4. Ketidakmampuan memelihara lingkungan rumah bisa mempengaruhi
kesehatan dan pengembangan pribadi anggota keluarga karena:
a. Sumbe-sumber keluarga tidak seimbang/tidak cukup.
a) Keuangan
b) Tanggungjawab/wewenag anggota keluarga
c) Fisik (isi rumah yang tidak teatur)-sempit
b. Kurang dapat memelihara keuntungan/manfaat memelihara
lingkungan di masa yang akan datang.
c. Ketidaktahuan tentang pentingnya higine sanitasi
d. Adanya konflik personal/psikologis
a) Krisis identitas, ketidaktepatan eran
b) Rasa iri
c) Rasa bersalah/tersiksa
e. Ketidak tahuan tentang usaha pengcegahan penyakit
f. Pandangan hidup
g. Ketidak kompakan keluarga
a) Sifat mementingkan diri sendiri
b) Tidak ada kesepakatan
c) Acuh terhadap anggota keluarga yang mengalami krisis
5. Ketidakmampuan menggunakan sumber di masyarakat untuk
memelihara kesehatan, karena:
a. Tidak tahu atau tidak sadar bahwa fasilitas kesehtan tesedia
b. Tidak memahami keuntungan yang dapat dipeoleh dari fasilitas
kesehatan
c. Kurang percaya terhadap petugas kesehatan dan fasilitas kesehtan
d. Pengalaman yang kurang baik tentang petugas kesehatan.
e. Rasa takut tehadap akibat tindakan (tindkan pencegahan,
diagnostik, pengobatan, rehabilitasi)
a) Fisik/psikologis
b) Keuangan
c) Sosial, seperti hilangnya penghargaan dari kawan dan orang
lain.
f. Fasilitas yang diperlukan tidak tejangkau dalam hal ongkos dan
lokasi.
g. Tidak ada fasilitas yang diperlukan
h. Tidak ada atau kurangnya sumber daya keluarga
a) Tenaga seperti penjaga anak
b) Uang untuk ongkos obat
i. Rasa asing atau adanya sokongan dari tipologi masalah
keperawatan.
j. Sikap/falsafah hidup.
Kriteria Bobot
1. Sifat masalah 1
Skala: Ancaman kesehatan 2
Tidak/kurang sehat 3
Krisis 1
2. Kemungkinan masalah dapat diubah 2
Skala : Dengan mudah 2
Hanya sebagian 1
Tidak dapat 0
3. Potensi masalah untuk dicegah 1
Skala: Tinggi 3
Cukup 2
Rendah 1
4. Menonjolnya masalah 1
Skala: Maslah berat harus ditangani 2
Maslah tidak perlu segera ditangani 1
Masalah tidak dirasakan 0
C. Diagnosa Keperawatan
1. Harga diri rendah berhubungan dengan riwayat penolakan
2. Isolasi sosial berhubungan dengan perubahan status mental
3. Resiko bunuh diri berhubungan dengan kekerasan psikis
D. Intervensi Keperawatan
E. Implementasi Keperawatan
F. Evaluasi
SOAL
DAFTAR PUSTAKA
Herman, T. Heather. 2015. Diagnosa Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi
2015-2017. Ed. 10. Jakarta: EGC.