Vous êtes sur la page 1sur 9

INTERVENSI TJR (TOTAL

JOINT REPLACEMENT)

PRE OPERASI

Diagnosa 1 : Ansietas berhubungan dengan prosedur


penggantian sendi total. NOC :
Anxiety Control
Aggression Control
Copinl
Impulse Control
Kriteria hasil :
1. Klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas.
2. Mengidentifikasi, mengungkapkan, dan menunjukkan teknik untuk
mengontrolcemas.
3. Vital sign (TD, nadi, respirasi) dalam batas normal.
4. Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan tingkat aktivitas
menunjukkanberkurangnya kecemasan..
5. Menunjukkan peningkatan konsenrtasi dan akurasi dalam berpikir.
6. Menunjukkan peningkatan fokus eksternal
NIC :
1. Gunakan pendekatan yang menenangkan.
2. Nyatakan dengan jelas harapan terhadap pelaku pasien
3. Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur
4. Pahami prespektif pasien terhdap situasi stres
5. Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut
6. Berikan informasi faktual mengenai diagnosis, tindakan prognosis
7. Dorong keluarga untuk menemani anak
8. Dengarkan dengan penuh perhatian
9. Identifikasi tingkat kecemasan.
10. Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan
11. Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan,
persepsi
12. Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi
13. Berikan obat untuk mengurangi kecemasan.
Diagnosa 2 : Kurang pengetahuan berhubungan dengan
prosedur penggantianpanggul total
.NOC
:
Knowledge : Desease Process

Knowlwdge : Health Behavior

Knowledge : Infection Control

Kriteria Hasil :
1. Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit,
kondisi, prognosis,dan program pengobatan.
2. Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang
dijelaskan dengan benar.
3. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang
dijelaskan perawat/ tim
NIC :
1. Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien tentang
proses penyakit yangspesifik
2. Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini
berhubungan dengananatomi dan fisiologi, dengan cara yang tepat.
3. Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit,
dengan cara yangtepat
4. Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat
5. Identifikasi kemungkinan penyebab, dengna cara yang tepat
6. Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara yang
tepat
7. Sediakan bagi keluarga atau informasi tentang kemajuan pasien
dengan cara yang tepat
8. Sediakan informasi tentang pengukuran diagnostik yang tersedia,
dengan tepat.
9. Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk
mencegah komplikasi di masa yang akan datang dan atau proses
pengontrolan penyakit
10. Diskusikan pilihan terapi atau penanganan
11. Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan
second opinion dengan carayang tepat atau diindikasikan.
12. Eksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan, dengan cara
yang tepat

Diagnosa 3 : Nyeri berhubungan dengan penggantian sendi


panggul totalSasaran :
peredaan nyeri

Kriteria hasil :
1. Pasien menjelaskan tentang ketidaknyamanannya.
2. Mengekspresikan rasa percaya diri dalam usaha mengontrol nyeri
3. Mengungkapkan adanya pengurangan nyeri
4. Nampak nyaman dan santai
5. Menggunakan upaya fisik, psikologis dan farmakologis untuk
mengurangi
Intervensi :
1. Kaji pasien mengenal adanya nyeri2.
2. Minta pasien menerangkan ketidaknyamanan3.
3. Pahami adanya nyeri; menginformasikan kepada pasien macam-
macam analgetik dan relaksan otot yang tersedia4.
4. Gunakan teknik modifikasi nyeri:
Menggunakan analgetik
Mengubah posisi dalam batas yang diperbolehkan
Memodifikasi lingkungan
Memberitahu dokter bedah bila perlu
5. Mengevaluasi dan mencatat ketidaknyamanan dan kefektifan teknik
memodifikasinyeri.
Diagnosa 4 : Nyeri berhubungan dengan terputusnya
kontinuitas jaringan.
NOC :
Level Nyeri
-Kontrol Nyeri

Kriteria Hasil :
1. Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu
menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri,
mencari bantuan).
2. Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan
manajemen nyeri
3. Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda
nyeri)
4. Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
5. Tanda vital dalam rentang normal
NIC:Manajemen nyeri
1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik,durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi.
2. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
3. Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui
pengalaman nyeri pasien
4. Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri
5. Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau
6. Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang
ketidakefektifan kontrolnyeri masa lampau
7. Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan
dukungan
8. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu
ruangan,pencahayaan dan kebisingan
9. Kurangi faktor presipitasi nyeri.
10. Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non
farmakologi dan interpersonal).
Post operasi

Diagnosa 1 : Kerusakan mobilitas berhubungan dengan


keharusan tirah baringsetelah penggantian sendi pinggul.
Sasaran :
mencapai sendi panggul yang bebas nyeri, fungsional, stabil

Kriteria hasil :
1. Posisi yang dianjurkan tetap dipertahankan
2. Psien membantu saat perubahan posisi.
3. Memperlihatkan kemandirian saat pemindahan
4. Berlatih setiap jam
5. Berpartisipasi dalam program ambulasi progresif
6. Aktif berpartisipasi dalam program latihan
7. Mempergunakan alat bantu ambulasi dengan benar dan aman.
Intervensi :
1. Pertahankan posisi sendi pinggul yang benar (abduksi, rotasi, netral,
fleksi terbatas).
2. Intruksikan dan membantu perubahan posisi dan perpindahan.
3. Instruksikan dan berikan pengawasan latihan pengesetan kuadrisep
dan gluteal.
4. Dalam berkonsultasi dengan ahli fisioterapi, instruksikan dan
berkan pengawasanambulasi progresif yang aman dalam batasan
pembebanan berat badan yangdiperbolehkan.
5. Berikan semangat dan dukungan terhadap program latihan.
6. Instruksikan dan berikan pengawasan penggunaan alat bantu
ambulasi yang aman.

Diagnosa 2 : Kerusakan Mobilitas Fisik berhubungan dengan


kehilangan integritasstruktur tulang.
NOC :
-Ambulation :
Walking
Mobility Level
Self Care : activities of Daily Living (ADLs)
Kriteria hasil :
1. Dapat mempertahankan dan meningkatkan kekuatan dan fungsi
tubuh.
2. Pasien menunjukkan perilaku yang memungkinkan melakukan
aktivitas.
NIC :(Terapi Aktivitas : Ambulasi)
1. Monitoring vital sign sebelm/sesudah latihan dan lihat respon
pasien saat latihan.
2. Konsultasikan dengan terapi fisik tentang rencana ambulasi sesuai
dengan
3. Bantu klien untuk menggunakan tongkat saat berjalan dan cegah
terhadap cedera.
4. Ajarkan pasien atau tenaga kesehatan lain tentang teknik ambulasi.
5. Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi.
6. Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADLs secara
mandiri sesuai kemampuan.
7. Dampingi dan Bantu pasien saat mobilisasi dan bantu penuhi
kebutuhan ADLs ps.
8. Berikan alat Bantu jika klien memerlukan.
9. Ajarkan pasien bagaimana merubah posisi dan berikan bantuan jika
diperlukan.
(Self Care : activities of Daily Living (ADLs)
1. Monitor kemempuan klien untuk perawatan diri yang mandiri.
2. Monitor kebutuhan klien untuk alat-alat bantu untuk kebersihan
diri, berpakaian,berhias, toileting dan makan.
3. Sediakan bantuan sampai klien mampu secara utuh untuk
melakukan self-care.
4. Dorong klien untuk melakukan aktivitas sehari-hari yang normal
sesuai kemampuanyang dimiliki.
5. Dorong untuk melakukan secara mandiri, tapi beri bantuan ketika
klien tidak mampu
6. Ajarkan klien/ keluarga untuk mendorong kemandirian, untuk
memberikan bantuanhanya jika pasien tidak mampu untuk
melakukannya.
7. Berikan aktivitas rutin sehari- hari sesuai kemampuan.
8. Pertimbangkan usia klien jika mendorong pelaksanaan aktivitas
sehari-hari.

Diagnosa 3 : Potensial kerusakan penatalaksanaan kesehatan di


rumah yangberhubungan dengan penggantian sendi pinggul
total.Sasaran :
merawat diri sendiri di rumah

Kriteria hasil :
1. Rumah dapat dicapai oleh pasien saat pemulangan.
2. Pasien nampak santai dan mengembangkan strategi untuk
menghadapi masalah yangtelaah teridentifikasi.
3. Tersedia bantuan personal.
4. Pasien memperlihatkan kemampuan memberikan bantuan yang
diperlukan dalambatasan terapeutik.
5. Mematuhi program perawatan di rumah.
6. Tetap menepati perjanjian perawatan kesehatan tindak lanjut.
Intervensi :
1. Kaji lingkungan rumah untuk perencanaan pulang
2. Dorong pasien mengekspresikan kekhawatirannya mengenai
perawatan di rumah;eksplorasi bersama kemungkinan pemecahan
masalah.
3. Kaji ketersediaan bantuan fisik untuk aktivitas perawatan
kesehatan.
4. Ajarkan pemberi perawatan tentang program perawatan kesehatan
di rumah
5. Beri instruksi kepada pasien mengenai perawatan pascahospitalisasi
Pembatasan aktivitas (menghindari stres karena prostesis)
Memperkuat instruksi latihan.
Penggunaan alat bantu ambulasi yang aman.
Perawatan luka.
Tindakan untuk mempercepat penyembuhan.
Obat, bila ada.
Diagnosa 4 : Masalah Kolaborasi; hemoragi, penurunan
neorovaskuler, dislokasiprostesis, trombosis vena profunda,
infeksi yang berkaitan denganpembedahan.
Sasarn : tidak ada komplikasi Kriteria hasil :
1. Jumlah drinase berkurang
2. Kadar hematologik dalam batas normal
3. Kemampuan motoris normal
4. Tidak ada paresis atau paralisis
5. Prostesis tidak mengalami dislokasi
6. Tanda Homan negatif
7. Tidak terdapat kerusakan kulit
8. TTV normal1
9. Ketidaknyamanan minimal, tanpa hematoma.
Intervensi :(hemoragi)
1. Pantau TTV, amati bila ada syok .
2. Catat jumlah dan sifat drainase
3. Beritahu dokter bedah bila pasien mengalami syok atau perdarahan
dan persiapkanpemberian cairan, terapi komponen darah, dan obat.
4. Catat kadar hemoglobin dan hematokrit.
(gangguan neuvaskuler)
1. Kaji ekstrimitas yang sakit mengenai warna dan suhunya
2. Kaji jari kaki mengenai respon pengisian kapiler
3. Kaji adaya nyeri yang dalam, berdenyut dan tak tertahankan
4. Kaji adanya nyeri pada fleksi pasif
5. Kaji mengenai sensasi dan kebas
6. Kaji kemampuan menggerakan kaki dan jari kaki
(dislokasi prostesis)
1. Posisi pasien sesuai ketentuan
2. Gunakan bidai abduktor atau bantai untuk menjaga posisi dan
menyangga ekstrimita
3. Hindari fleksi akut pinggul
4. Hindari menyilangkan tungkai
5. Kaji adanya dislokasi prostesis
6. Beritahu ddokter bedah mengenai kemungkinan adanya dislokasi.
(trombosis vena profunda)
1. Gunakan stoking elastik atau alat penekan sukensial sesuai
ketentuan
2. Lepaskan stoking 2 kali sehari untuk perawatan kulit
3. Kaji nadi poplitea, dorsalis pedis, dan tibialis posterior
4. Kaji suhu kulit tungkai
5. Kaji tanda Homan tiap 8 jam
6. Ubah posisi dan tingkatkan aktivitas sesuai ketentuan
7. Pantau suhu tubuh.
(infeksi luka)
1. Pantau TTV
2. Gunakan teknik aseptik saat mengganti balut dan pengosongan
kantung drainase
3. Kaji penampilan dan sifat drainase
4. Kaji keluhan nyeri
5. Berikan antibiotik profilaksis sesuai resep, dan lakukan observasi
adanya efek

Vous aimerez peut-être aussi