Vous êtes sur la page 1sur 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tendon merupakan jaringan fibrosa yang kuat, yang menghubungkan otot dengan
tulang. Dimana tulang merupakan bagian tubuh yang menyokong atau member
bentuk pada tubuh manusia. Sedangkan otot merupakan jaringan yang terdapat pada
seluruh tubuh manusia yang berguna untuk pergerakan. Tulang dan otot tersebut
dilekatkan oleh jaringan kuat yang bernama tendon. Tendon sangatlah kuat tetapi
tidak banyak stretch. Ketika tendon menjadi rusak, tendon bisa memakan waktu yang
lama untuk sembuh.

Trigger finger (jari macet) merupakan suatu tipe tendinitis yang terjadi pada
tendon-tendon yang berfungsi untuk fleksi jari-jari tangan. Sebenarnya tidak ada otot
pada jari-jari itu sendiri. Kita menggerakkan jari-jari kita sebenarnya seperti mamakai
remote kontrol, yaitu otot-otot lengan bawah terhubungkan dengan tulang pada jari-
jari oleh sesuatu yang halus, fleksibel, berbentuk benang yang dinamakan tendon.
Otot-otot lengan bawah menarik tendon untuk memfleksikan sendi jari-jari tangan.

Trigger finger (stenosing tenosynovitis) adalah kelainan yang umum terjadi


pada jari tangan, yang disebabkan oleh inflamasi sehingga terjadi penebalan selubung
tendon fleksor dan penyempitan pada celah selubung retinakulum. Hal ini
menyebabkan nyeri, bunyi klik (clicking sound) saat jari fleksi dan ekstensi, serta
kehilangan gerak atau terkunci (locking) pada jari yang terkena.Istilah trigger finger
pertama kali dideskripsikan oleh Notta pada tahun 1850.Insiden penyakit ini
diperkirakan mencapai 28 kasus per 100.000 orang dalam populasi setiap tahunnya.
Walau dapat terjadi pada siapapun, kelainan ini lebih sering ditemukan pada
penderita diabetes, rheumatoid arthritis, gout, dan wanita usia 50 hingga 60 tahun.
Pada penderita diabetes diperkirakan risiko terkena trigger finger meningkat hingga
10%. Diagnosis penyakit biasanya mudah, karena kebanyakan pasien mengeluh
jarinya clicking,locking atau triggering, tetapi proses patologis seperti fraktur, tumor,
dan trauma jaringan lunak lainnya harus di singkirkan terlebih dahulu.Penatalaksana
an penyakit ini dapat secara konservatif maupun operatif. Penatalaksanaan
konservatif antara lain dengan: 1.Penyesuaian aktivitas dan obat anti Inflamasi 2.
Splinting 3.Injeksi obat anestesi lokal 4. Injeksi kortikosteroid.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anatomi Tangan


2.1.1 Tulang dan sendi
Karpal
Tulang karpal terdiri dari 8 tulang pendek yang berartikulasi dengan ujung
distal ulna dan radius, dan dengan ujung proksimal dari tulang metakarpal. Antara
tulang-tulang karpal tersebut terdapat sendi geser. Ke delapan tulang tersebut
adalah scaphoid, lunate, triqutrum, piriformis, trapezium, trapezoid, capitate, dan
hamate.

Metakarpal
Metakarpal terdiri dari 5 tulang yang terdapat di pergelangan tangan dan
bagian proksimalnya berartikulasi dengan bagian distal tulang-tulang karpal.
Persendian yang dihasilkan oleh tulang karpal dan metakarpal membuat tangan
menjadi sangat fleksibel. Pada ibu jari, sendi pelana yang terdapat antara tulang
karpal dan metakarpal memungkinkan ibu jari tersebut melakukan gerakan
seperti menyilang telapak tangan dan memungkinkan menjepit/menggenggam
sesuatu. Khusus di tulang metakarpal jari 1 (ibu jari) dan 2 (jari telunjuk) terdapat
tulang sesamoid.

Phalangs
Tulang-tulang phalangs adalah tulang-tulang jari, terdapat 2 phalangs di
setiap ibu jari (phalangs proksimal dan distal) dan 3 di masing-masing jari
lainnya (phalangs proksimal, medial, distal). Sendi engsel yang terbentuk antara
tulang phalangs membuat gerakan tangan menjadi lebih fleksibel terutama untuk
menggenggam sesuatu.

2
Gambar 1. Tulang pada tangan

2.1.2 Ligamen dan Tendon


Ligamen adalah struktur jaringan lunak yang menyambungkan tulang ke
tulang. Ligamen di sekitar sendi biasanya bergabung untuk membentuk kapsul
sendi . Sebuah kapsul sendi adalah kantung kedap air yang mengelilingi sendi dan
berisi cairan pelumas yang disebut cairan sinovial .Pada pergelangan tangan, delapan
tulang karpal dikelilingi dan didukung oleh kapsul sendi. Dua ligamen penting
mendukung sisi pergelangan tangan. Ini adalah ligamen agunan . Ada jaminan
ligamen yang menghubungkan dua lengan ke pergelangan tangan, satu di setiap sisi
pergelangan tangan.

Tendon merupakan jaringan fibrosa yang kuat, yang menghubungkan otot dengan
tulang. Dimana tulang merupakan bagian tubuh yang menyokong atau memberi
bentuk pada tubuh manusia. Sedangkan otot merupakan jaringan yang terdapat pada
seluruh tubuh manusia yang berguna untuk pergerakan. Tulang dan otot tersebut
dilekatkan oleh jaringan kuat yang bernama tendon.

3
Tendinitis merupakan peradangan pada tendon. Peradangan tersebut bisa
disebabkan oleh beberapa sebab,misalnya dikarenakan oleh regangan, olaraga yang
berlebihan, luka, repitisi gerakan, gerakan yang tidak biasa dan tiba-tiba. Sebagian
besar tendinitis terjadi pada usia pertengahan atau usia lanjut, karena tendon menjadi
lebih peka terhadap cedera, elastisitasnya berkurang. Tendinitis juga terjadi pada usia
muda karena olahraga yangberlebihan atau gerakan yang berulang-ulang.

Ada beberapa penyakit yang menyebabkan tendinitis, diantaranya adalah


rheumatoid artritis, gout, dan diabetes. Orang dengan penyakit gout ada kristal asam
urat yang nampak pada pembungkus tendon yang menyebabkangesekan dan
robekan.kadar kolesterol darah yang sangat tinggi juga dapat berhubungan dengan
kondisi ini.

2.1.3 Persarafan
Semua saraf yang bepergian ke tangan menyeberangi pergelangan
tangan. Tiga saraf utama mulai bersama di bahu: saraf radial, saraf median,
dan saraf ulnaris . Saraf ini membawa sinyal dari otak ke otot-otot yang
menggerakkan lengan, tangan, jari, dan ibu jari. Saraf juga membawa sinyal kembali
ke otak tentang sensasi seperti sentuhan, nyeri, dan suhu.

Saraf radialis berjalan di sepanjang tepi jempol-sisi lengan bawah. Ini wraps
sekitar akhir tulang jari-jari ke bagian belakang tangan. Ini memberi sensasi ke bagian
belakang tangan dari ibu jari ke jari ketiga. Hal ini juga pergi ke belakang ibu jari dan
hanya di luar buku jari utama dari permukaan belakang cincin dan jari tengah.

Saraf median perjalanan melalui sebuah terowongan dalam pergelangan


tangan disebut carpal tunnel . Saraf median memberikan sensasi ke sisi telapak ibu
jari, jari telunjuk, jari panjang, dan setengah dari jari manis. Ini juga mengirimkan
cabang saraf untuk mengontrol otot-otot tenar jempol. Otot-otot tenar membantu
memindahkan ibu jari dan membiarkan Anda menyentuh pad jempol ke ujung setiap
jari masing-masing di sisi yang sama, gerakan yang disebut oposisi .
Saraf ulnaris bergerak melalui terowongan terpisah, yang disebut kanal
Guyon . Terowongan ini dibentuk oleh dua tulang karpal (yang berbentuk
kacang dan bengkok ), dan ligamentum yang menghubungkan mereka.Setelah
melewati kanal, cabang-cabang saraf ulnar keluar untuk memasok perasaan ke jari
kelingking dan setengah jari manis. Cabang-cabang saraf ini juga memasok otot kecil
di telapak dan otot yang menarik ibu jari ke arah telapak tangan.

4
2.2 Definisi Trigger Finger
Trigger fingeratau tenosynovitis stenosing juga dikenal dengan nama jari yang
macet. Dimana pasien bercerita tentang jarinya yang macet. Setelah mengepal jari-
jari yang sehat dapat diluruskan dengan mudah, tetapi jari yang macet itu tetap berada
dalam keadaan fleksi di sendi interphalangeal proksimal. Adakalanya dimacetnya,
maka yang nyeri yang hebat dirasakan dengan terdengarnya klek pada saat jari
yang macet diluruskan secara pasif.

Trigger finger adalah gangguan umum yang sering terjadi dan ditandai
dimana jari yang dibengkokkan tibe-tiba tidak dapat diluruskan kembali serta
berhubungan dengan disfungsi dan nyeri yang disebabkan penebalan setempat pada
suatu tendo fleksor, dalam kombinasi dengan adanya penebalan di dalam selubung
tendon pada tempat yang sama.

2.3 Epidemiologi
Pada Umumnya penebalan selubung tendon fleksor synovial dapat
mengganggu pergerakan tendon. Hal ini biasanya terkait dengan rheumatoid
arthritis,diabetes, pekerjaan berat.Kemungkinan untuk terjadi pada wanita adalah
lebih besar daripada pada laki-laki yaitu sebesar 75%.

Jari macet dapat menjadi sumber rasa sakit yang signifikan. Selain itu, Ruang
gerak yang terbatas pada jari dapat mengganggu. Ativitas fungsional (seperti
menggenggam dan mengetik). Namun tidak ada kematian yang terkait dengan
kondisiini. Tidak ada kecenderungan rasialdiketahui terkait dengan trigger finger. Jari
macet paling sering terjadi pada orang dewasa, dengan kisaran usia rata-
rata adalah 52-62 tahun.

2.4 Etiologi
Penyebab potensial trigger finger telah dapat dijelaskan, tetapi etiologi tetap
idiopatik, artinya penyebabnya tidak diketahui. Kemungkinan disebabkan oleh
trauma lokal dengan stres dan gaya degeneratif. Ada yang menghubungkan penyebab
trigger finger karena penggunaan fleksi tangan yang terus-menerus dan pada tiap
individu sering dengan penyebab multifaktor. Oleh karena itu sering disebut dengan
tenosinovitis stenosing (stenosans tenovaginitis khusus pada jari). Stenosing berarti
penyempitan terowongan atau tabung-seperti struktur (selubung tendon).
Tenosynovitis berarti radang tendon.

5
2.5 Patofisiologi
Tendon adalah jaringan ikat yang menghubungkan otot ke tulang. Setiap otot
memiliki dua tendon, yang masing-masing melekat pada tulang. Pertemuan tulang
bersama dengan otot membentuk sendi. Ketika otot berkontraksi, tendon akan
menarik tulang, sehingga terjadi gerakan sendi. Tendon pada jari-jari melewati
ligamen, yang bertindak sebagai katrol.
Pada trigger finger terjadi peradangan dan hipertrofi dari selubung tendon
yang semakin membatasi gerak fleksi dari tendon. Selubung ini biasanya membentuk
sistem katrol yang terdiri dari serangkaian sistem yang berfungsi untuk memaksimal
kekuatan fleksi dari tendon dan efisiensi gerak di metakarpal. Nodul mungkin saja
dapat membesar pada tendon, yang menyebabkan tendon terjebak di tepi proksimal
katrol ketika pasien mencoba untuk meluruskan jari, sehingga menyebabkan kesulitan
untuk bergerak. Ketika upaya lebih kuat dibuat untuk meluruskan jari, dengan
menggunakan kekuatan lebih dari ekstensor jari atau dengan menggunakan kekuatan
eksternal (dengan mengerahkan kekuatan pada jari dengan tangan lain), jari macet
yang terkunci tadi terbuka dengan menimbulkan rasa sakit yang signifikan pada
telapak distal hingga ke dalam aspek proksimal digit. Hal yang kurang umum terjadi
antara lain nodul tadi bergerak pada distal katrol, mengakibatkan kesulitan pasien
meregangkan jari.
2.6 Manifestasi Klinis
Diagnosa dibuat secara eksklusif dengan anamnesa yang menyeluruh dan
pemeriksaan fisik.Trigger finger dapat mengenai lebih dari satu jari pada satu waktu,
meskipun biasanya lebih sering terjadi pada ibu jari, tengah, atau jari manis. Trigger
finger biasanya lebih menonjol di pagi hari, atau saat memegang obyek dengan kuat.

Gejala ini muncul biasanya dimulai tanpa adanya cidera. Gejala-gejala ini
termasuk adanya benjolan kecil, nyeri di telapak tangan, pembengkakan, rasa tidak
nyaman di jari dan sendi. Kekakuan akan bertambah jika pasien tidak melakukan
aktifitas, misalnya saat anda bangun pagi. Dan kadang kekakuan akan berkurang saat
melakukan aktifitas. Kadang-kadang jika tendon terasa bebas bisa bergerak tegak
akan dirasakan sendi seperti terjadi "dislokasi" / pergeseran sendi.PadaKasus kasus
yang berat jari tidak dapat diluruskan bahkan dengan bantuan. Pasien dengan diabetes
biasanya akan terkena lebih parah.

6
Gambar 2 Gejala Klinis

2.7 Faktor Resiko


o Pergerakan berulang (repeated gripping)
Misalnya : pada pemain alat musik
o Penyakit peserta (Certain health problems)
Misalnya : rheumatoid arthritis, diabetes dan infeksi(tuberculosis).
o Jenis Kelamin
Lebih sering pada wanita.

2.8 Diagnosis
Secara umum penegakan diagnosis pada Trigger Finger cukup dengan
pemeriksaan fisisk saja, tidak ada tes laboratorium yang diperlukan dalam diagnosis
jari macet. Jika ada kecurigaan tentang kondisi, adanya diagnosis yang terkait,
seperti diabetes, rheumatoid arthritis, atau penyakit lain pada jaringan ikat, antara
lain, hemoglobin glikosilasi (HgbA1c), gula darah puasa, atau faktor rheumatoid
harus diperiksa.Secara umum, tidak ada pencitraan yang diperlukan dalam kasus
jari macet. Tidak ada tes lebih lanjut yang biasanya diperlukan.

2.9 Pemeriksaan Penunjang


HgbA1c
GDA
Rheumatoid faktor

7
2.10 Diagnosis Banding
Trigger Finger
De Quervain syndrome
Pada tenosinovitis De Quervein nyeri tekan di dapat pada penekanan
diprosesus stiloideus radii. Gerakan pasif ibu jari tidak membangkitkan nyeri.
Sebaliknya gerakan aktif dan isometrik menimbulkan nyeri yang hebat.
Deviasi radial secara pasif tidak menimbulkan nyeri. Sebaliknya defiasi ulnar
secara aktif menimbulkan nyeri yang hebat

Carpal tunnel syndrome


Carpal Tunnel Syndrome diartikan sebagai neuropati tekanan saraf medianus
dalam terowongan karpal di pergelangan tangan dengan kejadian yang paling
sering, bersifat kronik, dan ditandai dengan nyeri tangan pada malam hari,
parestesia jari-jari yang mendapat innervasi dari saraf medianus, kelemahan
dan atrofi otot thenar

2.11 Penatalaksanaan
a. Terapi Farmakologi
Pengobatan NSAID
Berikan pengobatan non steroid seperti aspirin, ibuprofen, naprosyn, atau
ketoprofen.
Injeksi Korstikosteroid
Injeksi kortikosteroid untuk pengobatan trigger finger telah dilakukan sejak
1953. Tindakan Ini harus dicoba sebelum intervensi bedah karena sangat
efektif (hingga 93%), terutama pada pasien non-diabetes dengan onset baru-
baru ini terkena gejala dan satu digit dengan nodul teraba. Hal ini diyakini
bahwa injeksi kortikosteroid kurang berhasil pada pasien dengan penyakit
lama (durasi > 6 bulan), diabetes mellitus.

b. Terapi nonfarmakologi
Kompreskan es selama lima sampai lima belas menit pada daerah yang
bengkak dan nyeri.
Hindari aktifitas yang mengakibatkan tendon mudah teriritasi, seperti latihan
jari yang berulang-ulang.

8
Splinting
Tujuan splinting adalah untuk mencegah gesekan yang disebabkan oleh
pergerakan tendon fleksor melalui katrol A1 yang sakit sampai hilangnya
peradangan. Secara umum splinting merupakan pilihan pengobatan yang tepat
pada pasien yang menolak atau ingin menghindari injeksi kortikosteroid.
splinting menghasilkan tingkat keberhasilan yang lebih rendah pada pasien
dengan gejala trigger finger yang berat atau lama.

Gambar 3 Teknik Splint

Pembedahan
Tindakan pembedahan dinilai sangat efektif pada trigger finger. Indikasi
untuk perawatan bedah umumnya karena kegagalan perawatan konservatif
untuk mengatasi rasa sakit dan gejala.Waktu operasi agak kontroversial
dengan data yang menunjukkan pertimbangan bedah setelah kegagalan baik
tunggal maupun beberapa suntikan kortikosteroid.
Fungsi operasi biasanya bertujuan melonggarkan jalan bagi tendon yaitu
dengan cara membuka selubungnya. Dalam penyembuhannya, kedua ujung
selubung yang digunting akan menyatu lagi, tetapi akan memberikan ruang
yang lebih longgar, sehingga tendon akan bisa bebas keluar masuk. namun
penggunaan teknik ini berisiko cedera saraf atau arteri.

9
Gambar 4 Pembedahan
Fisioterapi
Fisioterapi membantu menghilangkan masalah-masalah bengkak, nyeri, dan
kekakuan gerak pada bagian-bagian tangan yang lain, dimana tidak bisa
dihilangkan dengan tindakan operasi.

2.12 Komplikasi
Komplikasi potensial utama jari memicu adalah nyeri dan penurunan
penggunaan fungsional dari tangan yang terkena.Potensi komplikasi injeksi
kortikosteroid adalah sebagai berikut:

Infeksi, penggunaan teknik steril dapat meminimalkan masalah ini.


Pendarahan, ini dapat diminimalkan dengan menerapkan tekanan
langsung segera setelah prosedur tersebut. Perhatian harus dilakukan
sebelum suntik pasien dengan gangguan perdarahan.
Melemahnya tendon, ini meningkatkan risiko ruptur tendon
berikutnya, kemungkinan yang menjadi perhatian khusus jika suntikan
dilakukan salah (khusus, jika injeksi ini dikelola ke tendon itu sendiri
bukan hanya dalam selubung tendon). Risiko dapat meningkat dengan
beberapa suntikan, namun setidaknya beberapa peneliti klinis
(misalnya, Anderson dan Kaye) tidak menemukan episode rupture
tendon setelah injeksi kortikosteroid untuk kondisi ini, bahkan dengan
suntikan ulang.
Atrofi lemak yang terjadi secara lokal di tempat suntikan - atrofi
semacam itu dapat terjadi jika kortikosteroid yang disuntikkan ke

10
dalam jaringan subkutan. komplikasi ini dapat menyebabkan depresi
kosmetik di kulit.
infiltrasi saraf dan cedera saraf berikutnya. Komplikasi ini jarang
terjadi, bisa dipantau oleh sensasi menilai seluruh digit.

2.13 Prognosis
Prognosis pada trigger finger sangat baik, kebanyakan pasien merespon
terhadap injeksikortikosteroid dengan atau tanpa bebat terkait. Beberapa
kasus jari macet mungkin dapat sembuhsecara spontan dan kemudian terulang
kembali tanpa korelasiyang jelas dengan pengobatan atau faktor memperburuk.

Pasien yang membutuhkan tindakan bedah umumnya memiliki hasil yang


sangat baik.Prognosis juga sangat baik untuk ibu jari macet kongenital yang dapat
diperbaiki dengan reseksidari nodul tendon.

11
BAB III
KESIMPULAN

Trigger finger adalah penyakit yang terjadi pada jari yaitu sesudah jari
dibengkokkan tiba-tiba tidak dapat diluruskan kembali tapi setelah manufer sedikit
jari tersebut tiba-tiba mampu kembali ke ekstensi lagi. Hal ini biasanya disebabkan
oleh adanya penebalan setempat pada suatu tendo fleksor, dalam kombinasi dengan
adanya penebalan didalam selubung tendo pada tempat yang sama. Penyakit ini dapat
menimbulkan permasalahan kapasitas fisik berupa nyeri, dan keterbatasan LGS serta
permasalahan kemampuan fungsional seperti memegang benda, mengetik, menulis,
memotong kuku, dan menggosok gigi.

Trigger finger (jari macet) merupakan suatu tipe tendinitis yang terjadi pada
tendon-tendon yang berfungsi untuk fleksi jari-jari tangan. Untuk mengatasi semua
itu diterapkan modalitas infra merah, terapi manipulasi, terapi latihan, terapi injeksi,
dan terapi pembedahan.

12

Vous aimerez peut-être aussi