Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
2
dengan pencapaian kinerjanya. Pada setiap kelompok tersebut, dinas kesehatan
kabupaten dapat melakukan analisa tingkat kinerja puskesmas berdasarkan
rincian nilainya, sehingga urutan pencapian kinerjanya dapat diketahui, serta
dapat dilakukan pembinaan secara lebih mendalam dan terfokus.
b. Tujuan Khusus
1). Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan dan
mutu kegiatan serta manajemen puskesmas pada akhir tahun
kegiatan.
2). Mengetahui tingkat kinerja puskesmas pada akhir tahun
berdasarkan urutan peringkat kategori kelompok puskesmas.
3). Mendapatkan informasi analisis kinerja puskesmas dan bahan
masukan dalam penyusunan rencana kegiatan puskesmas dan dinas
kesehatan kabupaten/kota untuk tahun yang akan datang.
2. Manfaat Penilaian Kinerja Puskesmas :
1). Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi) kunjungan
dibandingkan dengan target yang harus dicapai.
2). Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah, mencari
penyebab dan latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di
wilayah kerjanya berdasarkan adanya kesenjangan pencapaian kinerja
puskesmas (out put dan out come)
3). Puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten/kota dapat menetapkan
tingkat urgensi suatu kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun
yang akan datang berdasarkan prioritasnya.
4). Dinas kesehatan kabupaten dapat menetapkan dan mendukung
kebutuhan sumber daya puskesmas dan urgensi pembinaan puskesmas.
D. RUANG LINGKUP PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
Ruang lingkup kinerja puskesmas meliputi penilaian pencapaian hasil
pelaksanaan pelayanan kesehatan, manajemen puskesmas dan mutu
pelayanan. Penilaian terhadap kegiatan upaya kesehatan wajib puskesmas
yang telah ditetapkan di tingkat kabupaten/kota dan kegiatan upaya kesehatan
pengembangan dalam rangka penerapan tiga fungsi puskesmas yang
diselenggarakan melalui pendekatan kesehatan masyarakat, dengan tetap
mengacu pada kebijakan dan strategi untuk mewujudkan visi Pemerintah
Daerah Kabupaten Grobogan yaitu Terwujudnya Kabupaten Grobogan
sebagai daerah industri dan perdagangan yang berbasis pertanian, untuk
mencapai masyarakat yang sehat, cerdas dan lebih sejahtera.
BAB II
PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA
3
A. BAHAN DAN PEDOMAN
Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja puskesmas adalah hasil pelaksanaan
pelayanan kesehatan, manajemen puskesmas dan mutu pelayanan. Sedangkan
dalam pelaksanaannya mulai dari pengumpulan data, pengolahan data, analisis
hasil / masalah sampai dengan penyusunan laporan berpedoman pada Buku
Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas dari Direktorat Jenderal Bina Kesehatan
Masyarakat Departemen Kesehatan R.I. tahun 2006.
B. TEKNIS PELAKSANAAN
Teknis pelaksanaan penilaian kinerja UPTD Puskesmas se Kabupaten Grobogan
tahun 2014, sebagaimana berikut di bawah ini:
1. Pengumpulan Data.
Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil kegiatan
puskesmas tahun 2014 ( Januari s/d Desember 2014 ) dengan variabel dan sub
variabel yang terdapat dalam formulir penilaian kinerja puskesmas tahun
2014.
2. Pengolahan Data.
Setelah proses pengumpulan data selesai, dilanjutkan dengan penghitungan
sebagaimana berikut di bawah ini :
a. Penilaian Cakupan Kegiatan Pelayanan Kesehatan
Cakupan sub variabel (SV) dihitung dengan membagi hasil pencapaian (H)
dengan target sasaran (T) dikalikan 100 atau SV (%)
H
SV = ------ x 100%
T
Jadi nilai cakupan kegiatan pelayanan kesehatan adalah rerata per jenis
kegiatan. Kinerja cakupan pelayanan kesehatan dikelompokkan menjadi
tiga, yaitu :
1). Kelompok I (kinerja baik) : Tingkat pencapaian hasil 91 %
2). Kelompok II (kinerja cukup) : Tingkat pencapaian hasil 81 90 %
3). Kelompok III (kinerja kurang) : Tingkat pencapaian hasil 80 %
4
b). Skala 2 nilai 7
c). Skala 3 nilai 10
Nilai masing-masing kelompok manajemen adalah rata-rata nilai
kegiatan masing-masing kelompok manajemen.
Cara Penilaian :
1. Nilai manajemen dihitung sesuai dengan hasil pencapaian
Puskesmas dan dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai.
2. Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai akhir tiap
variabel
3. Hasil rata rata dari penjumlahan nilai variabel dalam manajemen
merupakan nilai akhir manajemen
4. Hasil rata-rata dikelompokkan menjadi :
a). Baik : Nilai rata rata > 8,5
b). Cukup : Nilai 5,5 8,4
c). Kurang : Nilai < 5,
BAB III
MATRIK PENILAIAN KINERJA UPTD PUSKESMAS WIROSARI
II KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2014
5
Tabel 1.
Hasil Pencapaian Kinerja Upaya Kesehatan Wajib UPTD Puskesmas Wirosari
II
HASIL
KOMPONEN KEGIATAN UPAYA TINGKAT
NO. CAKUPAN KET.
KESEHATAN WAJIB KINERJA
(%)
1. UPAYA PROMOSI KESEHATAN 73,12 Kurang
2. UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN 69,66 Kurang
Tabel 2.
Hasil Pencapaian Kinerja Upaya Kesehatan Pegembangan UPTD Puskesmas
Wirosari II
HASIL
TINGKAT
NO KOMPONEN KEGIATAN UPAYA CAKUPAN KET.
KINERJA
KESEHATAN PENGEMBANGAN (%)
1. Upaya Kesehatan Usia Lanjut 100,00 Baik
59,17 Kurang
2. Upaya Kesehatan Mata / Pencegahan Kebutaan
Upaya Kesehatan Telinga / Pencegahan 30,17 Kurang
3. Gangguan pendengaran
87,05 Sedang
4. Kesehatan Jiwa
5. Pencegahan dan penanggulangan penyakit gigi 14,28 Kurang
6. Perawatan Kesehatan Masyarakat 25,00 Kurang
Rata-rata Kinerja 52,61 Kurang
Nilai cakupan kinerja pelayanan kesehatan adalah : rata rata nilai upaya kesehatan
wajib dan upaya kesehatan pengembangan, atau dengan kata lain nilai pencapaian
upaya kesehatan wajib + pengembangan dibagi dua.
6
PUSKESMAS
MANAJEMEN
1 OPERASIONAL 8,7 Baik
PUSKESMAS
MANAJEMEN ALAT
2 8,8 Baik
DAN OBAT
MANAJEMEN
3 10 Baik
KEUANGAN
MANAJEMEN
4 10 Baik
KETENAGAAN
Rata-rata 9,37 Baik
BAB IV
ANALISIS HASIL KINERJA
Belum dapat dibandingkan karena pada tahun 2013 penilaian kinerja belum
menggunakan model penilaian ini.
7
Tabel 6.
Perbandingan Pencapaian Kinerja UPTD Puskemas Wirosari II Tahun 2013
dan 2014
Pencapaian
NO Jenis Kegiatan
Tahun 2013 Tahun 2014
1 Cakupan Pelayanan Kesehatan 6,26 6,81
2 Manajemen Puskesmas 9,09 9,37
3 Mutu Pelayanan Kesehatan 7,25 7,50
Dari tabel di atas semua kegiatan belum mencapai 100%, yang termasuk
kurang yaitu : Promosi Kesehatan,Kesehatan Lingkungan,KIA &KB,Upaya
Perbaikan Gizi Masyarakat, Pemberantasan Penyakit Menular dan
Pengobatan.
Terlihat bahwa pencapaian kinerja sebagian besar baik (>8,5), tetapi masih ada
yang sedang yaitu Data Capaian tahun lalu,Linsek ,data 10 penyakit,
dikarenakan keterlambatan tabulasi data capaian kegiatan, Linsek hanya 3 kali
per tahun dan keterlambatan pelaporan data 10 penyakit.
Untuk kinerja manajemen alat dan obat, permasalahan yang ada yaitu pada
masalah Up dating daftar Inventaris alat,Menerapkan FIFO &
FEFO,dikarenakan tidak terdapat daftar inventaris barang yang terpasang
disemua ruangan, kemudian updating data inventaris kurang rutin dan
penerapan FIFO & FEFO baru sebagian.
8
Untuk kinerja mutu pelayanan kesehatan ada 3 jenis kegiatan yang kurang
yaitu : Drop out pelayanan ANC,Error rate pemeriksaan BTA dan Error rate
pemeriksaan darah malaria , dikarenakan adanya bumil dari luar wilayah yang
menjelang persalinan baru kembali ke desa asal ,serta belum adanya petugas
analis laboratorium serta alat laborat yang memenuhi persyaratan .
Tabel 7.
Trend Pencapaian Kinerja UPTD Puskemas Wirosari II Tahun 2014
Pencapaian
NO Jenis Kegiatan Trend
Tahun 2013 Tahun 2014
Cakupan Pelayanan
1 6,26 Meningkat
Kesehatan 6,81
2 Manajemen Puskesmas 9,09 9,37 Meningkat
3 Mutu Pelayanan Kesehatan 7,25 7,50 Meningkat
BAB IV
IDENTIFIKASI MASALAH DAN ALTERNATIF
PEMECAHAN MASALAH
Dengan melihat gambaran di atas hasil kinerja kegiatan UPTD Puskesmas Wirosari II
tahun 2014 dapat dikategorikan perjenis kegiatan:
1. Upaya Pengobatan.
9
2. Upaya Kesehatan Usia Lanjut.
1. Kesehatan Jiwa
2. Kesehatan Lingkungan
3. KIA & KB
Selanjutnya akan dibahas jenis kegiatan yg termasuk kategori kinerja cukup dan
kurang. Menentukan penyebab dengan menelusuri variabel dan sub variabel :
10
maupun penyalur (petugas kesehatan) yang memberikan susu
formula pada bayi 0-6 bulan tanpa indikasi medis.
(c). Kurangnya pengetahuan ibu tentang menyusui, kebanyakan sekarang
wanita adalah pekerja sehingga kadang pemberian ASI eksklusif
hanya sampai usia 3 bulan
(2). Pemecahan :
(a). Sosialisasikan ke petugas dan pemegang program terkait untuk lebih
giat menginformasikan kepada masyarakat tentang pentingnya Asi
Eksklusif.
(b).Sosialisasi ke masyarakat mengenai ASI eksklusif.
b). Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular dengan nilai 30,95%.
(1). Permasalahan ISPA, Malaria,Kusta,Rabies dan Filariasis :
(a). Petugas dan masyarakat kurang mengerti ISPA,
Malaria,Kusta,Rabies dan Filariasis
(b).Kebanyakan pneumonia/ISPA ditemukan di RS, karena biasanya
sudah dalam kondisi buruk, tidak dibawa lewat puskesmas
(c). Pendanaan program ISPA, Malaria,Kusta,Rabies dan Filariasis masih
kurang.
(2). Pemecahan ISPA,Malaria,Kusta,Rabies dan Filariasis :
(a). Perlunya sosialisasi ISPA,Malaria,Kusta,Rabies dan Filariasis pada
petugas dan masyarakat.
(b).Dibuat protap diagnosis ISPA,Malaria,Kusta,Rabies dan Filariasis
(c). Adanya jejaring surveilans pneumonia tingkat kabupaten
(d).Membuat perencanaan kegiatan melalui dana yang ada di puskesmas
maupun di masyarakat. Contoh : JKN ,BOK dan Alokasi Dana Desa
dan Kelurahan
11
(b). Ada 3 ( tiga ) Warung Makan yang tidak beroperasi lagi.
(2) Pemecahan :
(a). Koordinasi lintas sektoral di tingkat Desa.
(b). Dilakukan pendataan dan pemetaan ulang di tahun 2015.
(2) Pemecahan :
(a).Mengusulkan tambahan dana BOK dan JKN
BAB V
PENUTUP
12
A. Kesimpulan
UPAYA :.............................
Dengan nilai ......................
Katagori KURANG
13
PERMASALAHAN PEMECAHAN
UPAYA :....................................
Dengan nilai ..............................
Katagori KURANG
PERMASALAHAN PEMECAHAN
14
15