Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
M DENGAN GANGGUAN
DI RSUD KOTA BOGOR
A. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn M
Umur : 18 Tahun
Jenis kelamin : Laki- laki
Alamat : Jl. Raya Parung RT 03 / 04 Desa Kampung Udik
Status : Belum menikah
Agama : Islam
Suku : Sunda
Pendidikan : Mahasiswa
Pekerjaan : Belum bekerja
Tanggal masuk RS : 24 Oktober 2017
Tanggal pengkajian : 24 Oktober 2017
DX Medis : Apendiksitis Akut
B. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB
Nama : Ny L
Umur : 49 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Raya Parung RT 03 / 04 Desa Kampung Udik
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
C. PENGKAJIAN
1. Keluhan utama :
Nyeri dibagian post operasi serasa seperti di tusuk-tusuk di bagian abdomen kanan bawah nyeri sedang
sekala 4 ketika bergera nyeri timbul
2. Riwayat penyakit sekarang :
Klien dating ke Rumah sakit dengan keluhan nyeri dirasa di bagian ulu hati, klien mengatakan punya sakit
magh terasa mual tapi tidak muntah.
3. Riwayat Penyakit dahulu :
Klien mengatakan punya magh
4. Riwayat penyakit keluarga :
Klien mengatakan tidak ada yang mengalami penyakit yang sama seperti klien alami
5. Riwayat pekerjaan/ kebiasaan :
Klien mengatakan kebiasaannya sehari-hari kuliah
6. Riwayat Alergi
Klien mengatakan mempunyai alergi makan telur, tetapi obat tidak ada alergi
7. Pengkajian Sistem Tubuh
a. Sistem Pernapasan
I : tidak ada retraksi dada, dada terliat simetris, tidak ada lesi, tidak ada cuping hidung
P : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
P : suara perkusi Resonan
A : suara vesikuler tidak ada suara tambahan
b. Sistem Kardiovaskuler
I : tidak terlihat adanya ictus kordis
P : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
P : suara perkusi dullnes
A : S 1 dan S2 reguler loop doop, tidak ada suara tambahan
c. Sistem Persyarafan
Keadaan umum : Baik
GCS : E : 4, V : 5, M : 6 Total : 15 Compos mentis
N1 : Klien bisa mencium aroma kopi
N2 : Klien dapat melihat bendak dekat dan benda jauh
N3 N4 : Klien dapat melihat ke atas dan kebawah pergerakan pupil mata simetris
N5 : Klien merespon dengan baik padasaat di rangsang dengan sentuhan pada pada reflek kornea dan
Klien merepon dengan baik saat dirangsang nyeri pada bagian wajahnya
N6 : klien dapat melihat kesamping kanan dan kiri
N7 : klien dapat merespon baik ketika di ajak untuk bercanda klien tersenyum dapat mengembukan
Pipinya saat di minta untuk mngembukan pipinya
N8 : klien dapat mendengar dengan baik dan dapat mengulangi kata-kata yang telah di beritau
N9 : Klien dapat mengucapkan kata-kata dengan lancer tanpa ada hambatan
N10 : Klien dapat mengangakat bahu dan memalingkan kepala ke kanan dan kiri
N11 : lidah klien terlihat simetris, dapat melakukan gerakan lidah ke kanan kekiri sesuai intruksi dan
Dan klien dapat merasakan manis mapun pahit
N12 : klie dapat merespon rangsakan yang di berikan, sperti rangsangan nyeri, dan panas.
d. Sistem Perkemihan
I : Klien terlihat menggunakan kateter
P : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan, dan kandung kemih teraba kosong
e. Sistem Pencernaan
I : Mulut klien tidak terlihat kotor
P : terdapat nyeri tekan pada bagian kanan bawah dikarenakan ada bekas luka post operasi
P : suara perkusi Tympani
A : suara bising usus 8xpermenit
f. Sistem Muskuloskeletal
Tonus otot klien baik , ekstermitas semua dapat digerakan tanpa ada hambatan seperti lemas pada
bagian ektermitas
5 5
5 5
g. Sistim Endokrin
I : tidak ada benjolan pada bagian leher, leher terlihat simetris
P : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan padasaat diraba
Keadaan umum klien : baik
h. Sistim sensori persepsi
Klien mengatakan dapat melihat benda yang dekat mapun jauh, klien mengatakan dapat mendengar
ketika dirangsang berbicara, klien mengatakan dapat mencium bau-bauan ketika dirangsang, klien
mangatakan dapat merasakan manis, pahit dan asam.
i. Sistim integument
I : CRT klien kembali < 2 detik, terlihat ada luka post op pada bagian perut kanan bawah, kulit klien
Tidak terlihat kusam maupun kotor, tidak terlihat adanya edema.
P : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan, dan tidak teraba adanya edema.
j. Sistim imun dan hematologi
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
HEMATOLOGI
Hemoglobin 16,2 g/dL 13,2-17,3 g/dL
Hematocrit 47,6 % 40,0-52,0 %
Leukosit ( H ) 13,28 x10^3 L (4,00-11,00)x10^3 L
Trombosit 368 x10^3 L (140-392)x10^3 L
HEMOSTASIS
Masa perdarahan 3 menit 1-5 menit
Masa pembekuan 6 menit 2-6 menit
KIMIA KLINIK
Gula Darah Sewaktu 91 Mg/dl <200 Mg/dl
k. Sistim Reproduksi
I : terlihat terpasang kateter, genetalia klien tidak terlihat kotor dan tidak ada lesi
P : tidak ada teraba benjolan
8. Pengkajian Fungsional
1. Oksigenasi
Sebelum masuk RS : klien mengatakan tidak sesak, tidak mengalami gangguan saat bernafas
Sesedah masuk RS: klien mengatakan tidak sesak dank lien terlihat tidak menggunakan alat bantu O2
2. Cairan dan Elektrolit
Sebelum masuk RS : klien mengatakan biasa saat di rumah minum habis > 8 gelas
Sesedah masuk RS: klien mengatakan terpasang infus 12 tpm dengan cairan Ranger Laktat, klien
juga mengatakan habis setengah botol lebihs air minelar yang 1Liter
3. Nutrisi
Sebelum masuk RS : klien mengatakan biasa saat di rumah makan habis 1 porsi
Sesedah masuk RS: klien mengatakan makannya tidak habis 1 porsi
9. Pemeriksaan Penunjang
a. Hasil Laboratorium
Tanggal Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
24-10-2017 HEMATOLOGI
Hemoglobin 16,2 g/dL 13,2-17,3 g/dL
Hematocrit 47,6 % 40,0-52,0 %
Leukosit ( H ) 13,28 x10^3 L (4,00-11,00)x10^3 L
Trombosit 368 x10^3 L (140-392)x10^3 L
HEMOSTASIS
Masa perdarahan 3 menit 1-5 menit
Masa pembekuan 6 menit 2-6 menit
KIMIA KLINIK
Gula Darah 91 Mg/dl <200 Mg/dl
Sewaktu
b. Pemeriksaan Diagnostik
Hasil Laboratorium
10. Progam Terapi
Obat Kandungan Dosis
1. Ceftriaxone 1g 2x1
2. Ketorolac 10 mg 3x1
3. Ranitidine 3x1
D. ANALISA DATA
Merangsang hipotalamus
Nyeri
Tindakan pembedahan
DS: klien mengatakan nyeri di luka Resiko Infeksi
post operasi ketika diganti perban
Terputusnya kontinuitas
DO: tampak adanya luka insisi di perut
kuadran kanan bawah jaringan
Memungkinkan masuk
mikroorganisme ke tubuh
Resiko infeksi
Tindakan pembedahan
DS: klien mengatakan tidak nyaman Hambatan Mobilitas Fisik
saat bergerak karena terasa nyeri
di luka post operasi Terputusnya kontinuitas
DO: Klien tampak berbaring saja di atas jaringan
tempat tidur
Pengeluaran zat-zat kimia
(bradykinin,prostaglandin,
histamine)
Merangsang hipotalamus
DIAGNOSE KEPERAWATAN
1. Nyeri Akut Berhubungan Dengan Agen Cedera Fisik: Prosedur Pembedahan.
INTERVENSI
panjangnya episode 2 5
nyeri
pernyataan nyeri 2 5
ekspresi nyeri pada 2 5
wajah
Resiko Infeksi Noc: peningkatan resiko masuknya 1. Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain
berhubungan dengan orgaanisme patogen. 2. Pertahankan teknik isolasi
3. Batasi pengunjung bila perlu
Kurangnya
Setelah dilakukan tindakan 4. Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan saat
Pengetahuan Untuk keperawatan selama 3 x24 jam berkunjung dan setelah berkunjung meninggalkan pasien
Menghindari keparahan infeksi pasien teratasi 5. Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan
dengan indilaktor : kperawtan
Pemajanan Pathogen
6. Gunakan baju, sarung tangan dan masker sebagai alat
Indikator Saat dikaji Target pelindung
Kemerahan 2 5 7. Berikan terapi antibiotik bila perlu
Demam 2 5 8. Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi
nyeri 2 5 9. Ajarkan cara menghindari infeksi
panjangnya episode 3 5
nyeri
pernyataan nyeri 3 5
ekspresi nyeri pada 3 5
wajah
panjangnya episode 4 5
nyeri
pernyataan nyeri 4 5
ekspresi nyeri pada 4 5
wajah
Resiko Infeksi 1. Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain
Noc: peningkatan resiko masuknya
berhubungan dengan orgaanisme patogen. 2. Pertahankan teknik isolasi
3. Batasi pengunjung bila perlu
Kurangnya
Setelah dilakukan tindakan 4. Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan saat
Pengetahuan Untuk keperawatan selama 3 x24 jam berkunjung dan setelah berkunjung meninggalkan pasien
Menghindari keparahan infeksi pasien teratasi 5. Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan
dengan indilaktor : keperawatan
Pemajanan Pathogen
6. Gunakan baju, sarung tangan dan masker sebagai alat
Indikator Saat dikaji Target pelindung
Kemerahan 4 5 7. Berikan terapi antibiotik bila perlu
Demam 4 5 8. Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi
Nyeri 4 5 9. Ajarkan cara menghindari infeksi
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Resiko Infeksi 1. Membersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain DS: klien mengatakan masih terasa nyeri di
berhubungan 2. Mempertahankan teknik isolasi luka post operasi ketika diganti perban
dengan 3. Membatasi pengunjung bila perlu
4. Menginstruksikan pada pengunjung untuk mencuci DO: masih tampak adanya luka insisi di perut
Kurangnya
tangan saat berkunjung dan setelah berkunjung kuadran kanan bawah
Pengetahuan meninggalkan pasien
Untuk 5. Mencuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan
keperawatan
Menghindari 6. Mengunakan baju, sarung tangan dan masker sebagai
Pemajanan alat pelindung
7. Memberikan terapi antibiotik bila perlu
Pathogen
8. Mengajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala
infeksi
9. Mengajarkan cara menghindari infeksi
Hambatan 1. Memonitor kemampuan pasien untuk beraktivitas DS: klien mengatakan masih tidak nyaman
mobilitas fisik 2. Mengajarkan dan bantu pasien dalam proses saat bergerak karena terasa nyeri
berhubungan berpindah di luka post operasi
dengan nyeri
3. Mengajarkan teknik ambulasi dan berpindah dengan
aman DO: Klien masih tampak berbaring saja di
4. Mengawasi seluruh upaya mobilitas dan bantu pasien atas tempat tidur
bila perlu
5. Mengubah posisi pasien
6. Membantu pasien untuk berjalan, duduk, berdiri, dan
ambulasi dengan jarak tertentu sesuai kebutuhan
Resiko Infeksi 1. Membersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain DS: klien mengatakan masih terasa nyeri di
berhubungan 2. Mempertahankan teknik isolasi luka post operasi ketika diganti perban
dengan 3. Membatasi pengunjung bila perlu sudah berkurang
4. Menginstruksikan pada pengunjung untuk mencuci
Kurangnya
Pengetahuan tangan saat berkunjung dan setelah berkunjung DO: tampak adanya luka insisi di perut
Untuk meninggalkan pasien kuadran kanan bawah sudah sedikit
5. Mencuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan mengering
Menghindari keperawatan
Pemajanan 6. Mengunakan baju, sarung tangan dan masker sebagai
alat pelindung
Pathogen
7. Memberikan terapi antibiotik bila perlu
8. Mengajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala
infeksi
9. Mengajarkan cara menghindari infeksi
Hambatan
mobilitas fisik 1. Memonitor kemampuan pasien untuk beraktivitas
berhubungan 2. Mengajarkan dan bantu pasien dalam proses berpindah DS: klien mengatakan sudah sedikit nyaman
dengan nyeri 3. Mengajarkan teknik ambulasi dan berpindah dengan karena nyeri sudah mulai berkurang
aman
4. Mengawasi seluruh upaya mobilitas dan bantu pasien DO: Klien sudah tampak miring kana,kiri dan
bila perlu duduk di tempat tidur
5. Mengubah posisi pasien
6. Membantu pasien untuk berjalan, duduk, berdiri, dan
ambulasi dengan jarak tertentu sesuai kebutuhan
LEMBAR EVALUASI
Resiko Infeksi berhubungan dengan S: klien mengatakan masih terasa nyeri di luka post operasi ketika diganti perban
Kurangnya Pengetahuan Untuk
O: tampak adanya luka insisi di perut kuadran kanan bawah
Menghindari Pemajanan Pathogen
Resiko Infeksi berhubungan dengan S: klien mengatakan masih terasa nyeri di luka post operasi ketika diganti perban
Kurangnya Pengetahuan Untuk sudah berkurang
Menghindari Pemajanan Pathogen
O: tampak adanya luka insisi di perut kuadran kanan bawah sudah sedikit mongering
2. Tingkat Nyeri
Indikator Target Pencapaian
melaporkan adanya 4 5
nyeri
frekuensi nyeri 4 5
panjangnya 4 5
episode nyeri
pernyataan nyeri 4 5
ekspresi nyeri pada 4 5
wajah
A: 1. keparahan infeksi
Hambatan mobilitas fisik berhubungan S: klien mengatakan sudah nyaman karena nyeri sudah tidak terasa
dengan nyeri
O: Klien suda tampak sudah berjalan-jalan di dalam ruangan
A: 1. Ambulasi
Indikator target Pencapaian
mempertahankan 5 4
berat badan
Melangkah 5 4
berjalan lambat 5 4
berjalan dengan jarak 5 4
yang dekat (keliling
kamar)
2. pergerakan
Indikator Target Pencapaian
keseimbangan tubuh 5 4
gerakan otot 5 4
ambulasi: berjalan 5 4
kemampuan 5 4
berpindah
P: masalah tertasi, intervensi di hentikan klien di izinkan pulang