Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
ABSTRAK
Mikroorganisme adalah makhluk yang sangat kecil dan hanya dapat dilihat
dibawah mikroskop. Adanya mikroba di dalam bahan pangan yang tidak
dikehendaki akan menyebabkan kerusakan bahan pangan tersebut. Perhitungan
mikroorganisme yang dilakukan pada praktikum kali menggunakan 3 metode yaitu
metode Petroff-Hauser, Total Plate Count, dan McFarland. Metode Petroff-Hauser
adalah perhitungan yang dihitung secara langsung dan dilakukan secara
mikroskopis yaitu dengan menghitung jumlah bakteri dalam satuan isi yang sangat
kecil. Metode TPC adalah metode yang bisa digunakan pada analisis
mikroorganisme. McFarland adalah peyetaraan konsentrasi mikroba dengan
menggunakan standar McFarland. Sampel yang digunakan pada praktikum ini
adalah susu murni, susu bubuk, tepung terigu, jus jeruk, air mineral, dan kultur
Acidophillus. berdasarkan metode Petroff-Hauser susu murni memiliki jumlah
bakteri 3.16 x 106 CFU/ml, berdasarkan metode Total Plate Count jumlah
mikroorganisme pada susu murni adalah 1,452 x 105 CFU/ml, susu bubuk 1,05 x
103 CFU/gram, air mineral 6,34 x 104 CFU/ml, tepung terigu 1,23 x 103 CFU/gram,
dan jus jeruk adalah 39,5 x 103 CFU/ml, sedangkan berdasarkan metode
McFarland, absorbansi dari sampel Acidophillus adalah 0.50 A dan 0.73 A.
ABSTRACT
Microorganisms are very small creatures and can only be seen under a
microscope. The presence of microbes in the unintended food will cause damage to
the food. Calculation of microorganisms performed on this practicum using 3
methods namely Petroff-Hauser method, Total Plate Count, and McFarland.
Petroff-Hauser method is a calculation that is calculated directly and done
microscopically by counting the number of bacteria in units of very small contents.
TPC method is a method that can be used in microorganism analysis. McFarland
is a microbial concentration treatment using McFarland's standards. The sample
used in this lab is pure milk, milk powder, wheat flour, orange juice, mineral water,
and Acidophillus culture. Based on the Petroff-Hauser method, pure milk has a
total of 3.16 x 106 CFU / ml of bacteria, based on the Total Plate Count method the
number of microorganisms in pure milk is 1,452 x 105 CFU / ml, powdered milk
1.05 x 103 CFU / gram, mineral water 6, 34 x 104 CFU / ml, wheat flour 1.23 x
103 CFU / gram, and orange juice is 39.5 x 103 CFU / ml, whereas based on the
McFarland method, the absorbance of the Acidophillus sample is 0.50 A and 0.73
A.
METODOLOGI
Alat yang digunakan dalam perhitungan jumlah mikroorganisme dengan
metode Petroff Hauser adalah cover glass, Hoemocytometer, jarum suntik, dan
mikroskop. Alat yang digunakan pada metode TPC (Total Plate Count) adalah bulb
pipet, cawan petri, pipet ukur, tabung reaksi, dan tutup sumbat pipet, sedangkan
bahan yang digunakan dalam metode McFarland adalah kuvet, spektrofotometer,
dan tabung reaksi.
Bahan yang digunakan dalam perhitungan jumlah mikroorganisme dengan
metode Petroff Hauser adalah Susu Murni, bahan yang digunakan pada metode
TPC (Total Plate Count) adalah terigu, susu bubuk, air mineral, susu murni, dan jus
jeruk sebagai sampel, media Plate Count Agar, dan NaCl fiss 0.85%, sedangkan
bahan yang digunakan dalam metode McFarland adalah Kultur Acidophillus dan
NaCl fiss 0.85%.
Metode yang digunakan untuk perhitungan mikroorganisme pada praktikum
ini adalah metode Petroff Houser, TPC (Total Plate Count), dan McFarland
1 5,05 x 106
2 1,25 x 106
K=1
K = 32 K = 17 K=8 K = 11
K = 47 K=1 K = 20 K=0
K = 26 K = 51 K = 10 K = 24
K=4
K=1 K=1
6,34 x 104 CFU/ml. Berdasarkan SNI (2006), air konsumsi memiliki jumlah
mikroorganisme maksimal 5 x 105 CFU/ml. Jumlah mikroorganisme yang
diperoleh berdasarkan pengamatan sesuai dengan data literatur.
Jumlah mikroorganisme pada tepung terigu berdasarkan pengamatan adalah
1,7 x 103 CFU/gram dan 7,5 x 102 CFU/gram dengan rata-rata jumlah
mikroorganisme 1,23 x 103 CFU/gram. Berdasarkan SNI (2009), tepung terigu
memiliki jumlah mikroorganisme maksimal 1 x 106 CFU/gram. Nilai jumlah
mikroorganisme yang diperoleh pada hasil pengamatan sesuai dengan data literatur.
Jumlah mikroorganisme pada jus jeruk adalah 52,4 x 103 CFU/ml dan 26,6
x 103 CFU/ml dan rata-rata jumlah mikroorganismenya adalah 39,5 x 103 CFU/ml
sedangkan menurut Pasalu, D., dkk (2013), jumlah mikroorganisme yang terdapat
pada jus jeruk adalah 1 x 103 CFU/ml. Jumlah mikroorganisme yang diperoleh pada
pengamatan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan data literatur.
Secara keseluruhan, terdapat nilai jumlah mikroorganisme berdasarkan
pengamatan yang sesuai dan lebih tinggi dari data literatur. Nilai yang lebih tinggi
dari data literatur dapat disebabkan oleh waktu inkubasi yang terlalu lama, yaitu
selama 3 4 hari, faktor pengenceran yang tidak sesuai, pengerjaan perngujian yang
tidak aseptik, atau kondisi sampel awal yang telah tercemar lingkungan.
Metode TPC mudah dilakukan dan tidak memerlukan alat-alat yang rumit
pengoperasiannya. Namun, metode ini hanya berlaku untuk bakteri-bakteri aerob
dan menggunakan media agar. Bila menggunakan media cair akan membutuhkan
alat khusus. Selain itu diperlukan ketelitian untuk menghitung koloni yang terlihat
pada counting grid pada counting plate sehingga terkadang hasilnya meleset dari
jumlah sel yang seharusnya ada di dalam media tersebut (Maturin dan Peeler, 2001).
Kelebihan TPC ialah tidak membutuhkan keahlian yang sangat baik serta hanya
membutuhkan biaya yang relatif lebih murah. (Curtis, 2004).
Metode McFarland
Perhitungan jumlah mikroorganisme dengan metode McFarland dilakukan dengan
perhitungan mikroorganisme berdasarkan kekeruhan larutan. Pada pengamatan kali
ini dilakukan perhitungan mikroorganisme Acidophillus yang telah dibiakan
terlebih dahulu. Prinsip metode ini adalah semakin banyak suatu mikroorganisme
terdapat pada suatu sampel atau media, maka sampel tersebut akan menjadi
semakin keruh. Kekeruhan ini dideteksi dengan menggunakan alat yaitu
spektrofotometer atau turbidimeter (Goldmann, 2008).
Metode McFarland dilakukan dengan menyiapkan terlebih dahulu larutan
standar McFarland no.3, yang dibuat dengan pencampurkan 1% BaCl2 (barium
klorida) dan 1% H2SO4 (asam sulfat) dengan perbandingan 0,3 ml BaCl2 dan 9,7
ml H2SO4. Larutkan mikroorganisme yang akan dihitung dengan NaCl fis. Jika
mikroorganisme dibiakan pada agar miring, maka tambahkan NaCl fiss kedalam
tabung reaksi yang berisi media dan biakan sampel, kocok lalu masukan NaCl fiss
tersebut kedalam tabung reaksi berbeda sedangkan jika mikroorganisme dibiakan
pada cawan petri, ambil mikroorganisme yang akan diuji dengan ose lalu masukan
kedalam tabung reaksi berisi NaCl fis. Campuran NaCl fisiologis dengan
mikroorganisme tersebut dimasukan ke kuvet dan diukur kekeruhannya
berdasarkan standar McFarland dengan panjang gelombang 620 nm. Amati hasil
absorbansi dan setarakan dengan nilai absorbansi pada konsentrasi McFarland.
Standar Mc Farland 3 yaitu dengan kerapatan bakteri 9 x 108 CFU/ml (Steel, R.G.D
dan J.H.Torrie., 1995). Nilai absorbansi larutan standar Mc Farland No.3 (blanko)
adalah 0,569.
Tabel 3. Hasil Perhitungan Mikroorganisme dengan Metode McFarland no.3
Kelas Absorbansi
B1 0,50 A
B2 0,73 A
DAFTAR PUSATAKA
Badan Standarisasi Nasional. 2000. SNI 01-6366-2000: Batas Maksimum Cemaran
Mikroba dan Batas Maksimum Residu dalam Bahan Makanan Asal Hewan.
BSN, Jakarta
Badan Standarisasi Nasional. 2006. SNI 01-3553-2006: Air Minum dalam
Kemasan. BSN, Jakarta.
Badan Standarisasi Nasional. 2009. SNI 01-3751-2009: Tepung Terigu. BSN,
Jakarta
Curtis, L., A. Lieberman, M. Stark, W. Rea & M. Vetter. 2004. Isolation. Journal
of the Australasian College of Nutritional and Environmental Medicine,
Vol. 23, No. 1
Dwidjoseputro, D. 2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan, Jakarta
Fardiaz, Srikandi. 1992. Mikrobiologi Pangan I. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Goldmann, Emanuelle dan Lorrence H. Green. 2008. Practical Handbook of
Microbiology, Second Edition. CRC Press, Florida
Maturin, L, dan J.T. Peeler. 2001. Bacteorogical Analytical Manual. Food and Drug
Administration (FDA), USA
Pasalu, D., Sirajuddin, S., dan Najamuddin, U. 2013. Analisis Total Mikroba dan
Jenis Mikroba Patogen pada Jajanan Anak di SDN Kompleks Magkura Kota
Makassar. Universitas Hasanuddin, Makasar
Sukarminah, E. 2012. Mikrobiologi Pangan. Universitas Padjadjaran, Sumedang
Steel, R. G. D., dan J. H. Torrie. 1995. Principles and Procedures of Statistics A
Biometrical Approach. Second Edition. McGraw-Hill International Book
Company, Tokyo.
Suwito, W. 2010. Bakteri yang Sering Mencemari Susu: Deteksi, Patogenesis,
Epidemiologi, dan Cara Pengendaliannya, Jurnal Litbang Pertanian, 29 (3).
96-100.