Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Pelembab adalah salah satu jenis kosmetika yang berfungsi menghidrasi kulit dengan cara
mengurangi penguapan air dari kulit dan menarik air dari udara masuk ke dalam stratum
korneum yang mengalami dehidrasi.
Pelembab akan meningkatkan kandungan air pada stratum korneum yang disebut skin
capacitance, dengan cara meningkatkan absorbsi air perkutan dan menurunkan
transepidermal water loss. Peningkatan absorbsi perkutan dapat terjadi karena adanya
substansi yang dapat mengikat air (humektan) dan atau dengan membentuk sawar lipid
hidrofobik.
Bahan- bahan yang dapat mengurangi penguapan air dari kulit adalah bahan- bahan oklusif
yang berminyak dan bahan- bahan yang dapat menarik air ke dalam stratum korneum adalah
humektan. Humektan adalah bahan yang mampu menarik air ke dalam stratum korneum dan
meningkatkan hidrasi, menjaga kelenturan ,dan menghambat evaporasi dengan adanya sawar
lipid yang tahan terhadap air. Keadaan ini akan menyebabkan terjadinya akumulasi air pada
stratum korneum .
Umumnya pelembab kulit terdiri dari bahan pelembab yang dapat membentuk lemak
permukaan kulit buatan untuk melenturkan lapisan kulit yang kering dan kasar serta
mengurangi penguapan air dari kulit. Bahan pelembab dari lemak yang biasa digunakan
adalah lanolin, lemak wool, lemak alkohol yang tinggu, lilin Lanetta, gliserol monostearat,
dan lain lain. Sebagai tambahan adalah campuran minyak seperti minyak tumbuhan, yang
lebih baik daripada minyak mineral, akan lebih memudahkan menembus sel- sel stratum
korneum dan memiliki daya adhesi yang lebih kuat
Membentuk lapisan oklusif, contohnya antara lain petrolatum dan minyak mineral.
Petrolatum memiliki resistensi terhadap kehilangan uap air sebesar 170 kali
dibandingkan minyak zaitun, akan tetapi karena bentuknya yang terasa berminyak,
sehingga kurang diterima secara kosmetik. Bahan oklusif lainnya yang umum
digunakan adalah parafin, squalen, dimetikon, minyak kedelai, minyak biji anggur,
propilen glikol, lanolin, beeswax, hidrokarbon, lilin, silikon, lemak nabati, lemak
hewani, asam lemak, fatty alkohol, dan fosfolipid sterol.
Humektan adalah bahan yang larut dalam air dengan kemampuan mengikat air yang
tinggi. Bahan ini mampu menarik air dari atmosfer (jika kelembaban atmosfer > 80%)
dan epidermis, mencegah penguapan dan pengentalan produk, sehingga meningkatkan
masa pakai produk. Humektan akan menarik air ke dalam kulit dan menyebabkan
pembengkakan ringan pada stratum korneum yang memberikan kesan kulit lebih
halus dan berkurangnya kerutan. Beberapa contoh humektan yang sering digunakan
gliserin, sorbitol, natrium hialuronat, urea, propilen glikol, asam hidroksi- dan gula.
Keberhasilan terapi tidak hanya bergantung pada kekuatan KT tetapi juga dipengaruhi oleh
frekuensi dan jumlah obat yang diaplikasikan, jangka waktu pemberian terapi, dan lokasi
anatomi. Terdapat perbedaan hasil pengobatan KT walaupun formulageneriknya sama atau di
satu kelas yang sama. Setiap nama dagang tertentu menggunakan vehikulum yang berbeda.
Bentuk lotion,krim,salep,ataupun gel memberikan hasil berbeda.Konsentrasi formula juga
akan mempengaruhi potensi KT. Sebagai aturan umum, KT potensi rendah adalah agen
paling aman untuk penggunaan jangka panjang, pada area permukaan besar, pada wajah, atau
pada daerah dengan kulit tipis dan untuk anak-anak. KT yang lebih kuat sangat berguna untuk
penyakit yang parah dan untuk kulit yang lebih tebal di telapak kaki dan telapak tangan. KT
potensi tinggi dan super poten tidak boleh digunakan di selangkangan, wajah, aksila dan di
bawah oklusi, kecuali dalam situasi yang jarang dan untuk durasi pendek. KT
diklasifikasikan menjadi tujuh kelas menurut sistem Amerika dengan kelas I merupakan
super poten dan kelas VII menunjukkan potensi yang paling rendah. Menurut formularium
nasional Inggris, KT dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan potensinya.