Vous êtes sur la page 1sur 2

Penggunaan serat alam sebagai penguat komposit dalam beberapa tahun terakhir ini

mengalami perkembangan yang sangat pesat. Salah satunya adalah serat sabut kelapa.
Potensi sabut kelapa yang begitu besar belum dimanfaatkan sepenuhnya untuk
kegiatan produksi yang mempunyai nilai tambah ekonomis. Dengan tidak adanya
pemanfaatan yang optimal, sabut kelapa ini hanya akan menjadi limbah dan
menimbulkan masalah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki sifat
mekanis yaitu kekuatan tarik, impact dan lentur dari komposit polyester yang
diperkuat dengan serat sabut kelapa. Di masa depan, komposit ini dapat digunakan
sebagai asesoris kendaraan, plafon ataupun papan sebagai pengganti kayu, eternit,
bambo dan gipsun yang harganya mahal dan relatif tidak tahan air. Komposit dibuat
dengan memanfaatkan serat sabut kelapa dan matriks resin Unsaturated-Polyester
(UPRs) jenis Yucalac 157 BQTN, campuran 1 % hardener jenis MEKPO (Methyl
Ethyl Ketone Peroxide) dan perendaman serat dalam larutan alkali NaOH 5%. Metode
produksi yang digunakan adalah press hand lay up dengan orientasi serat acak. Desain
komposit dengan variasi fraksi volume serat 20, 25 dan 30% dan variasi panjang serat
5, 10 dan 15 mm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin besar fraksi volume
dan panjang serat dalam komposit maka kekuatan tarik, impact dan lentur semakin
tinggi. Mode patahan yang teramati adalah patah getas, debonding, pullout dan crack
deflection.

Pada penelitian ini bahan yang dipergunakan adalah serat sabut kelapa dengan arah
orientasi serat lurus dengan fraksi volume berbeda dengan perlakuan alkali (NaOH)
selama dua jam dan tanpa perlakuan menggunakan Polyester BQTN 157 sebagai
matriknya. Pembuatan dengan cara dicetak di cetakkan, pengujian bending yang
dilakukan dengan acuan standar ASTM D 6110.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kekuatan bending yang optimal
dari komposit serat sabut kelapa pada fraksi volume 0% serat 100% resin, 10% serat
80% resin, 20% serat 80% resin, 30% serat 70% resin, 40% serat 60%resin, 50% resin
50%serat, 60% resin 40% serat dan 70% Serat 30% resin dengan perlakuan alkali
(NaOH) selama dua jam dan tanpa perlakuan serta mengetahui hasil patahan pada
spesimen yang memiliki harga optimal dari pengujian bending. Hasil pengujian
komposit serat sabut kelapa tanpa perlakuan dengan variasi fraksi volume dengan
pengujian bending didapat Modulus Elastisitas bending rata-rata pada Vf 60% resin
40% serat dengan nilai 619047.619 MPa. Dan hasil pengujian dengan perlakuan alkali
(NaOH)
ABSTRAK

Pengaruh Fraksi Volume Serat Sabut Kelapa Terhadap Kekuatan Bending


Komposit Polyester

Penelitian komposit menggunakan penguat serat alam dalam beberapa tahun


terakhir ini mengalami banyak perkembangan. Serat kelapa, serat daun nanas dan
serat tebu merupakan contoh penguat komposit dari serat alam. Di masa depan,
komposit ini dapat digunakan sebagai aksesoris kendaraan, plafon atau papan
pengganti kayu. Pada penelitian ini bahan yang digunakan adalah serat sabut kelapa
arah orientasi acak dan polyester yang di campur menggunakan hardener. Metode
produksi yang digunakan adalah press hand lay up.pengujian bending yang dilakukan
dengan acuan standar ASTM D 6110.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kekuatan bending yang
optimal dari komposit serat sabut kelapa pada fraksi volume 0% serat 100% resin,
5% serat 95% resin, 7,5% serat 92,5% resin, 10% serat 90% resin. Hasil pengujian
komposit serat sabut kelapa tanpa perlakuan dengan variasi fraksi volume dengan
pengujian bending didapat Modulus Elastisitas bending rata-rata pada Vf 60% resin
40% serat dengan nilai 619047.619 MPa.

Vous aimerez peut-être aussi