Vous êtes sur la page 1sur 13

BAB 2

PEMBAHASAN

A. SEL

Gambar 1: SEL HEWAN


Sumber: ANATOMI FISIOLOGI untuk Mahasiswa Keperawatan Edisi 3

Sel adalah unit fungsional terkecil tubuh. Sel terdiri atas membran plasma
yang didalamnya memiliki sejumlah organel sel.

1. TEORI SEL
Pada abad ke-29 penelitian sel semakin berkembang. Para ahli pun banyak
bermunculan dan melahirkan beberapa teori sel. Teori sel yang
dikemukakan pada umumnya berkaitan dengan fungsi-fungsi sel, yaitu:
a. Sel sebagai kesatuan struktural. Teori sel sebagai kesatuan struktural
dikembangkan oleh Mathias Schleiden dan Theodor Schwann.
Keduanya menyatakan bahwa makhluk hidup tersusun dari beberapa
organ dan tiap organ tersusun atas jaringan, dan tiap jaringan tersusun
oleh sel. Jadi, sel merupakan kesatuan struktural.
b. Sel sebagai kesatuan fungsional. Teori sel bagai kesatuan fungsional
dikembang kan oleh Max Schultze. Ia meyatakan bahwa semua
kegiatan hidup sepeti metabolisme, ekskresi, dan sintesis terjadi di
dalam sel. Jadi, yang paling berperan dalam tubuh adalah kegiatan sel.
c. Sel sebagai kegiatan reproduksi. Teori sel sebagai kegiatan reproduksi
dikembangkan oleh Rudolf Virhow dengan slogannya Omne cellula
ex cellula, artinya setiap sel berasal dari es. Karena sel merupakan
hasil reproduksi dari sel lagi, maka kesatuan terkecil dalam reproduksi
adalah sel.

2. FUNGSI SEL
a. Sel mempertahankan suatu membran plasma diantara sitoplasma dan
ekstraselular. Semua zat yang masuk atau keluar sel harus melalui
membran sel.
b. Sel yang berisi materi hereditas, membawa instruksi dalam bentuk
kode untuk proses sintesis sebagian besar komponen seluler. Materi
hereditas ini sebelumnya digandakan melalui reproduksi sel, sehingga
setiap sel baru membawa satu set penuh instruksi.
c. Sel melakukan aktivitas metabolik yang dikatalis reaksi kimia
sehingga terjadi proses sintesis dan penguraian molekul organik.

3. KOMPONEN SEL
a. Gambaran Singkat.
Badan sel memiliki 4 bagian dasar: Membran plasma; sitoplasma,
yang merupakan sitoplasma sel; Berbagai organel sitoplasma, yaitu
struktur tetap yang melakukan fungsi metabolik spesifik; dan Nukleus,
tempat materi genetik berada.
b. Membran Plasma
Gambar 2: Membran Sel
Sumber: ANATOMI FISIOLOGI untuk Mahasiswa Keperawatan Edisi 3

Membran Plasma memisahkan bagian interior sel dari lingkungan


ekstraseluler. Model cairan mozaik adalah konsep terbangun
mengenai membran.
1) Struktur. Membran plasma tersusun dari lapisan ganda molekul
lipid dengan beberapa protein globular yang tertanam
didalamnya. Tebal lapisan ini sekitar 6-10 nm.
a) Fosfolipid adalah lipid yang paling sering ditemukan
dalam membran. Lipid lainnya adalah kolesterol dan
glikolipid, yang merupakan gabungan karbohidrat dan
lipid.
b) Protein dibagi dalam 2 kategori: integral dan perifer.
Protein integral membentuk mayoritas protein
membran. Molekul ini menembus dan tertanam
dalam lapisan ganda, terikat pada bagian ekor
nonpolar.
Protein perifer teikatlonggar pada permukaan
membran dan dapat dengan mudah terlepas dari
membran. Fungsinya idak begitu diketaui seperti
fungsi protein integral. Proten ini kemungkinan
terlibat dalam struktur pendukung dan perubahan
bentuk membran saat pembelahan atau
pergerakan sel.
c) Karbohidrat juga berkaitan dengan molekul lipid atau
protein. Glikolipid dan glikoprotein yang dihasilkan
dipercaya dapat memberikan sisi pengenal permukaan
untuk interaksi antar sel, seperti mempertahankan sel-sel
dalam darah merah agar tetap terpisah atau
memungkinkan penggabungan sel-sel yang sama untuk
membentuk sebuah jaringan.
2) Fungsi Membran Plasma. Selain fungsi sisi reseptor dan
komunikasi sel, membran plasma juga berfungsi sebagai suatu
membran permiabel yang selektif untuk mengatur aliran zat
kedalam dan ke luar sel.

4. KOMPONEN SITOPLASMA
a. Organel. Organel adalah komponen tetap sitoplasma. Sebagian besar
organel dibungkus semacam membran yang mirip dengan membran
plasma. Membran tersebut memisahkan organel dari lingkungan
sitoplasma disekitar dan memungkinkan pembentukan kompartemen
untuk aktivitas motaboliknya.
1) Mitokondria

Gambar 3.1 dan 3.2: MITOKONDRIA


Sumber: ANATOMI FISIOLOGI untuk Mahasiswa Keperawatan Edisi 3
Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem Edisi 8
Lauralee Sherwood (halaman 39)
Mitokondria merupakan tempat berlangsungnya pernapasan sel dan
pembentukan tenaga atau energi. Pengamatan sel dengan
menggunakan mikroskop cahaya akan memperlihatkan kepada kita
bangunan berupa batang-batang halus atau filamen-filamen, yang
untuk setiap sel tidak sama jumlahnya. Pada pewarnaan dengan M.E,
mitokondria nampak mempunyai dinding rangkap. Dinding sebelah
dalam melipat-lipat membentuk sekat-sekat. Ukuran mitokondria
0,35-0,74 mikro. Di dalam mitokondria terdapat cairan yang kebih
padat yang disebut dengan matriks mitokondria. Di dalam matriks
terdapat butir-butir. Di dalam sel terlihat adanya pembentukan baru
mitokondria yang diduga secara pembelahan. Di dalam mitokondria
telah ditemukan adanya DNA, RNA, dan ribosom. Karena adanya
unsur-unsur tesebut, maka mitokondria mampu membentuk
proteinnya sendiri. Mitokondria menjaring energi dari zat makanan
dan juga menjaring oksigen dan seanjutnya menyediakan sebagian
besar energi yang diperlukan semua bagian sel.

2) Ribosom

Gambar 4.1 dan 4.2: Ribosom


Sumber: ANATOMI dan FISIOLOGI Edisi Revisi (Koes Irianto)
Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem Edisi 8
Lauralee Sherwood (halaman 46)
a) Struktur
Ribosom adalah granula kecil berwarna hitam
(berdiameter 25nm), yang tersusun dari RNA ribosomal
dan hampir 80 jenis protein
Ribosom ditemukan sebagai granula individual atau
dalam kelompok disebut poliribosom
Ribosom bisa bebas dalam sitoplasma atau melekat pada
membran RE.
b) Fungsi
Ribosom merupakan tempat sintesis protein
Ribosom bebas terlibat dalam sintesis protein untuk
dipakai sel itu sendiri; misalnya, dalam pembaharuan
enzim dan membran. Ribosom yang berikatan merupakan
tempat berlangsungnya sintesis protein yang merupakan
produk sekretori yang akan dikeluarkan sel

3) Retikulum Endoplasma (RE)

Gambar 9.2: SENTRIOL


Sumber: Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem Edisi 8
Lauralee Sherwood (halaman 28)
RE merupakan perluasan selubung nukleus yang terdiri dari jaringan
(retikulum = jaring kecil) saluran bermembran dan vesikel saling
terhubug. Terdapat dua bentuk RE, itu RE halus dan RE kasar. RE
kasar disebut demikian karena permukaannya ditempeli banyak
ribosom. Ribosom yang mulai mensintesis protein dengan tempat
tujuan tertentu, seperti organel tertentu atau membran, akan
menempel pada RE kasar. Protein yang terbentuk terdorong ke
bagian dalam RE yang disebut lumen. Di dalam lumen, protein
tersebut mengalami pelipatan dan dimodifikasi, misalnya dengan
penambahan karbohidrat untuk membentuk lipoprotein. Protein
tersebut lalu dipindahkan ke bagian lain sel di dalam vesikel kecil
yang menyembul keluar dari RE, dan bergabung dengan organel
yang berperan lebih lanjut dalam modifikasi dan distribusinya.
Kebanyakan protein menuju ke badan Golgi, yang akan mengemas
dan memilahnya untuk diantarkan ke tujuan akhirya. RE halus tidak
memiliki ribosom pada permukaannya dan berfungsi dalam sintesis
lipid komponen membran sel.

4) Aparatus Golgi

Gambar 6.1 dan 6.2: APARATUS GOLGI


Sumber: ANATOMI FISIOLOGI untuk mahasiswa keperawatan
ANATOMI dan FISIOLOGI Edisi Revisi (Koes Irianto)

Camillo Golgi menemukan organel aparatus Golgi ini di dalam


jaringan saraf (1898). Ternnyata organel ini terdapat pada sel-sel
lainnya. Letak aparatus grogi tidak sama pada setiap sel . aparat
Golgi nampak tersusun atas gelembung-gelembung yang berdinding
membran. Gelembung-gelembung pada aparatus Golgi tidak
memiliki ribosom pada pemukaannya. Biasanya dibedakan atas tiga
macam bentuk gelembung-gelembung, yaitu: bentuk sakula, bentuk
sekretaris, dan bentuk mikrovesikel. Aparatus Golgi sangat menonjol
jumlahnya pada sel-sel yang berekskresi. Fungsinya diduga
merupakan gudang sementara dan kondensasi zat-zat yang akan
diskresi. Aparatus Golgi membantu sintesis karbohidrat dan
kemudian menggabungnya dengan protein dalam sisterna Golgi
untuk membantu membran plasma dengan cara seperti pada
pelepasan butir-butir sekresi pada permukaan sel.

5) Lisosom

Gambar 7.1 DAN 7.2: LISOSOM


Sumber: Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem Edisi 8
Lauralee Sherwood (halaman 32)

Lisosom ditemukan pada sel, kecuali sel-sel darah merah dan sel
kulit yang telah terkeratinisasi sempurna pada permukaan tubuh. Bila
dalam tidak aktif lisosom bentuknya bulat atau lonjong dengan
diameter 0,4 mikro. Dalam setiap sel jumlahnya tidak sama. Tiap
bangunan lisosom dibungkus oleh membran yang halus yang
kadang-kadang nampak lebih gelap daripada isinya. Dalam
gelembung lisosom terdapat enzim hidrolisis sepeti protese,
nuklease, glikosidase, lipase, fosfolipase, dan fosfatase. Adapun
fungsi lisosom setelah sel mati, akan terjadi isis karena bebasnya
enzim-enzim. Bagian-bagian sel yang sudah tidak berguna akan
dihancurkan.
a) Struktur
Lisosom adalah vesikel kecil yang terikat membran,
mengandung hampir 50 jenis enzim hidrolitik, yang mampu
menguraikan hampir semua jenis makromolekul (protein,
lipid, karbohidrat, asam nukleat, dll)
Lisosom primer hanya mengandung enzim; lisosom
sekunder mengandung enzim dan materi terdegradasi.
b) Fungsi
Fungsi utama lisosom adalah untuk pencernaan intraseluler.
Lisosom memegang peranan dalam proses normal dan
patologis.
Pada sel fagositik, agen yang berpotensi membahayakan
seperti bakteri, virus, atau toksin akan dimakan sel tersebut.
Agen tersebut akan melebur dengan lisosom primer untuk
membentuk lisosom sekunder yang kemudian dicerna.
Lisosom juga berperan dalam pertumbuhan perbaikan
seluler normal dengan cara memindahkan komponen seluler
yang sudah rusak atau berlebihan. produk yang dicerna
kemudian didaur ulang dalam sel untuk memungkinkan
terjadinya pembaharuan dan rekonstruksi isi sel.
Kerusakan sel akibat sejumlah pengaruh fisik atau kimia
dapat menyebabkan membran lisosom hancur dan enzim
terlepas ke dalam sitoplasma. Autolisis (auto = sendiri, atau
pencernaan sel yang dihasilkan, menjadi lisosom disebut
kantong bunuh diri untuk sel.
Beberapa penyakit metabolik, dikenal sebagai penyakit
penyimpanan (storage disease) (penyakit Tay-Sachs,
penyakit Gaucher, penyakit Fabry), disebabkan faktor
kongenital (bawaan lahir) yaitu tidak adanya salah satu
enzim lisosom. Akibatnya, terjadi akumulasi abnormal dari
zat-zat yang dapat mengganggu fungsi normal sel.

6) Peroksisom (mikrobodi)
a) Struktur. Peroksisom adalah organel kecil, sferikal yang terikat
pada membran serta mengandung enzim destruktif.
b) Fungsi. Peroksisom berfungsi untuk melindungi sel dari pengaruh
hidrogen peroksida yang merusak. Peroksisom juga berfungsi dalam
metabolisme lipid.

7) Nukleus

Gambar 8: NUKLEUS
Sumber: ANATOMI dan FISIOLOGI Edisi Revisi (Koes Irianto)

Nukleus adalah mengandung sebagian besar gen yang


mengendalikan sel eukariota (sebagian lain gen terletak di dalam
mitokondria dan kloroplas). Dengan diameter rata-rata 5 mikrometer,
organel ini umumnya adalah organel yang paling mencolok dalam
sel eukariota. Kebanyakan sel memiliki satu nukleus, namun ada
juga yang memilki banyak nukleus, contohnya sel darah merah
matang yang kehilangan nukleusnya saat berkembang. Selubung
nukleus melingkupi nukleus dan memisahkan isinya (yang disebut
nukleoplasma) dari sitoplasma. Struktur yang menonjol dalam
nukleus sel yang sedang tidak membelah ialah nukleolus, yang
merupakan tempat sejumlah komponen ribosom biosintesis dan
dirakit. Komponen-komponen ini kemudian dilewatkan melalui pori
nukleus ke sitoplasma, tempat semuanya bergabung menjadi
ribosom. Nukleus mengendalikan sintesis protein di dalam
sitoplasma dengan cara mengirim molekul pembawa pesan berupa
RNA, yaitu mRNA, yang disintesis berdasarkan pesan gen pada
DNA. RNA ini lalu dikeluarkan ke sitoplasma melalui pori nukleus
dan melekat pada ribosom, tempat pesan genetik tersebut
diterjemahkan menjadi urutan asam amino protein yang biosintesis.
a) Struktur
Membran nuklear disusun dari membran ganda yang dipisah
oleh ruang perinuklear.
Kromatin terlihat seperti gumpalan yang tidak beraturan atau
granula basofilik kuat, atau benda bewarna biru yang
menyebar ke seluruh nukleus.
Nukleoplasma matris yang menyelubungi kromosom. Matris
ini tersusun dari protein, metabolik, dan ion.
Nukleolus adalah struktur sferikal yang tersusun dari RNA dan
protein. Ukuran dan jumlah nukleolus yang terdapat bervariasi
pada setiap jenis sel yang berbeda. Pada sel yang tidak
mensintesis protein, misalnya spermatozoa, tidak ditemukan
nukleolus.

b) Fungsi

Nukleus sangat penting untuk keseluruhan aktivitas seluler.


Nukleus mengandung materi genetik sel (DNA) yang
mengkode informasi untuk mengontrol sintesis protein dan
reproduksi sel. Dua fungsi sel yang sangat penting.
8) Sentriol
Gambar 9.1: SENTRIOL
Sumber: ANATOMI FISIOLOGI untuk mahasiswa keperawanan

Gambar 9.2: SENTRIOL


Sumber: Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem Edisi 8
Lauralee Sherwood (halaman 47)

a) Struktur
Pada sel yang tidak membelah, dua sentriol berada didekat
nukleus dan aparatus Golgi di sebuah bidang khusus yang
disebut sentrosom.
Dua anggota pasangan sentriol, yang satu sama lain tersusun
perpendikular, disebut diplosom.
Dinding setiap sentriol mengandung sembilan susun
mikrotubulus, yang asing-masing terdiri dari tiga subunit
yang disebut triplet.
b) Fungsi

Sentriol berfungsi dalam pembelahan sel dan juga menjadi


tempat pembentukan Silvia dan flagella.
Sentriol beraplikasi dan membelah sendiri sebelum
pembelahan sel. Setelah beraplikasi, setiap sentriol asli dan
tiruannya pindah ke kutub nukleat yang berlawanan untuk
memulai pembentukan aparatus spindel saat pembelahan sel.
Badan asal adalah bentuk sentriol yang berada dalam
membran plasma pada sel yang memiliki Silvia dan flagela.
Badan BAsal mengatur pembentukan mikrotubulus yang
membuat Silvia dan flagela.

9) Rongga sel (vakuola). Kebanyakan fungsi lisosom sel hewan


dilakukan oleh vakuola pada sel tumbuhan. Membran vakuola, yang
merupakan bagian dari sistem endomembran, disebut tonoplas.
Vakuola, berasal dari kata yang berarti kosong, dinamai demikian
karena organel ini tidak memiliki struktur internal. Umumnya
vakuola lebih besar daripada vesikel, dan kadang kala terbentuk dari
gabungan vesikel. Kebanyakan protozoa memiliki vakuola makanan,
yang bergabung dengan lisosom agar makanan di dalamnya dapat
dicerna. Beberapa jenis protozoa juga memiliki vakuola kontraktil,
yang mengeluarkan kelebihan air dari sel. Fungsi vakuola adalah
menyimpan zat makanan seperti gula, protein, dan senyawa organik
lainnya; membendung dan mengeluarkan sisa metabolisme seperti
Natrium Hidroksida dan Karbon Dioksida; dan menyimpan zat
warna (pigmen) seperti melanin.

Vous aimerez peut-être aussi