Vous êtes sur la page 1sur 16

MAKALAH PEMERIKSAAN AKUNTANSI II

BAB 19 : AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN

D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
KELOMPOK :5 ( LIMA )
NAMA : ASTROYUDHA KERTARAJASA (22.2010.172 )
: DEVI TAMALA ( 22.2010.123 )
: FITRI PRIATUN ( 22.2010.339 )
PAKET : CA.02.2010
DOSEN PEMBIMBING : Bpk. BETRI SIRADJUDIN SE, AK, M.Si

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH


PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2012

1
Audit Siklus Persediaan Dan Pergudangan
Siklus persedian dan pergudangan merupakan siklus yang unik karena berhubungan
erat dengan siklus transaksi lainnya. Untuk perusahaan manufaktur bahan baku masuk
ke siklus persediaan dan pergudangan melalui siklus akuisis dan pembayaran,
sedangkan tenaga kerja langsung masuk melalui siklus penggajian dan personalia.
Persedian dapat bervariasi bentuknya,bergantung pada sifat bisnis perusahaan. Tujuan
atas audit persediaan yaitu berkaitan dengan fungsi-fungsi bisnis dan pencatatan
terkait dalam siklus persediaan dan pergudangan. Siklus persedian dan pergudangan
dapat dianggap sebagai dua sistem yang berbeda, namun berkaitan erat, yang satu
mencakup aliran fisikbarang dan yang lainnya berkaitan dengan biaya.

Siklus persediaan dimulai dari, akuisisi bahan baku,penerimaan bahan


baku,penyimpanan bahan baku,pemrosesan produk,penyimpanan barang
jadi,pengiriman barang jadi.

Alasan auditor memberikan perhatiaan lebih besar dalam mengaudit persediaan


1. Merupakan komponen aktiva lancar yang jumlahnya cukup material di neraca
2. Besarnya nilai persediaan langsung mempengaruhi kos barang yang dijual
3. Verifikasi kuantitas,kondisi ,dan nilai persediaan merupakan tugas yang sangat
kompleks
4. Penyimpaan di berbagai tempat sehingga menyulitkan pengawasan dan perhitungan
fisiknya
5. Berbagai macam persediaan menimbulkan kesulitan bagi auditor untuk mengaudit
6. Terdapat beberapa metode penilaian persediaan

Tujuan audit terhadap persediaan


1. Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan dgn
persediaan
2. Membuktikan asersi keberadaan sediaan yang dicantumkan di neraca dan keterjadian
transaksi yang berkaitan dengan persediaan
3. Membuktikan asersi kelengkapan transaksi dgn persediaan yang dicatat dalam catatan
akuntansi dan kelengkapan saldo persediaan yang disajikan di neraca
4. Membuktikan asersi hak kepemilikan klien atas persediaan yang dicantumkan dalam
neraca
5. Membuktikan asersi penyajian dan pengungkapan persediaan di neraca

2
Aliran persediaan dan biaya

Bahan baku
Persediaan
awal Bahan
pembelian baku yang
Persediaan digunakan
akhir
Biaya tenaga
kerja langsung
Biaya Biaya tenaga
Barang Harga pokok
tenaga kerja kerja
setengah jadi Barang jadi penjualan
langsung langsung
aktual diaplikasi Saldo Harga Saldo
Overhead awal pokok awal
Harga
manufaktur produksi Saldo pokok
Saldo
Overhead Overhead yang akhir akhir penjualan
aktual diterapkan

Fungsi-fungsi bisnis dalam siklus dan dokumen dan pencatatan terkait:

1. pemerosesan Pesanan Pembelian


Siklus persedian dan pergudangan dimulai dengan akuisisi bahan baku untuk
produksi . Permintaan ini biasanya diawali oleh personel di bagian persediaan ketika
bahan baku diperlukan, secara otomatis bisa juga diawali oleh program komputer saat
bahan baku mencapai tahap yang ditentukan, oleh pesanan terhadap bahan baku yang
diperlukan karena pesanan konsumen, atau pun oleh pesanan yang didasarkan pada
perhitungan bahan baku secara periodik. pengendalian yang memadai atas akuisisi
harus dilakukan untuk persedian bahan baku (bagi perusahaan manufaktur) dan
barang jadi (bagi pedagang). Permintaan pembelian merupakan farmulir yang
digunakan sebagai permintaan kepada departermen pembelian untuk memesan
persedian.

2. Penerimaan Bahan Baku


Penerimaan atas bahan baku yang dipesan, yang merupakan bagian dari siklus
akuisis pembayaran, mencakup pemeriksaan jumlah kualitas bahan baku yang
diterima. Depertermen penerima akan menyiapkan laporan penerimaan, yang menjadi
bagian dari dokumentasi sebelum dilakukan pembayaran.

3. Penyimpanan Bahan Baku


Bahan baku biasanya disimpan dibagian penyimpanan. Ketika departermen itu
membutuhkan bahan baku untuk produksi,personel yang bertanggung jawab
menyerahkan surat permintaan atas pengadaan bahan baku. Dokumen permintaan
tersebut digunakan untuk memperbaruhi berkas utama persedian perpetual dan
mencatat perpindahan dari bahan baku ke akun barang dalam proses.

3
4. Pemerosesan Produk
Pemerosesan persedian bervariasi di setiap perusahaan. Perusahaan menetukan
barang jadi dan kuantitas berdasarkan pesanan khusus dari konsumen, perkiraan
penjualan, tingkat persedian barang jadi yang ditentukan sebelumnya, dan aliran
produksi ekonomis yang dijalankan. Sistem akuntansi biaya yang memadai
merupakan bagian penting dari fungsi pemerosesan barang untuk seluruh perusahaan
manufaktur.

5. Penyimpanan Barang Jadi


Saat barang jadi diselesaikan, barang ditempatkan di ruang penyimpanan
untuk menunggu pengiriman. Perusahaan dengan pengendalian internal yang baik
akan menyimpan barang jadi degan pengendalian fisik yang terpisah dan di wilayah
yang terbatas. Pengendalian atas barang jadi biasanya merupakan bagian dari siklus
penjualan dan penagihan

6. Pengiriman Barang Jadi


Pengiriman barang jadi merupakan bagian dari siklus penjualan dan
penagihan. Pengiriman aktual atas barang ke konsumen untuk dibayarkan dengan kas
atau aset lainnya seperti piutang dagang akan menciptakan pertukaran aset-aset yang
diperlukan dalam memenuhi kreteria pengakuan pendapatan.

Berkas Utama Persedian Perpetual


Pencatatan perpetual yang terpisah biasanya dilakukan untuk bahan baku dan barang
jadi. Kebanyakan perusahaan tidak menggunakan perpetual untuk barang setengah jadi.
Berkas utama persedian perpetual biasanya mencakup informasi mengenai unit persedian
yang dibeli, dijual,dicatat, dan disimpan. Berkas utama persedian perpetual barang jadi
mencakup jenis informasi yang sama dengan perpetual bahan baku, tetapi lebih kompleks
jika biaya dimasukan ke dalam unit.

Pengaruh E-commerce Terhadap Manajemen Persedian


Manfaat utama internet untuk mengelola persedian adalah untuk menyediakan
informasi lengkap mengenai persedian mereka berbasis real-time kepada rekan bisnis, di
antaranya para pemasok dan pelanggan. Informasi mengenai jumlah yang disimpan,lokasi
produk, dan data lainya membantu para pemasok bekerja sama dengan manajemen untuk
mengawasi aliran persedian. Seperti halnya Local area network (LAN) internet lainnya, juga
membantu manajemen memantau laporan status persedian. Manajer menelusuri pergerakan
barang di dalam organisasi dengan mengakses informasi langsung tentang lokasi jenis
persedian yang dicari.

Bagian Dari Audit Persedian


Keseluruhan tujuan dalam audit siklus persedian dan pergudangan menyediakan
kepastian bahwa laporan keuangan menyajikan informasi bahan baku, barang setenga jadi,
persedian barang jadi, dan harga pokok penjualan secara wajar.

4
Audit atas siklus persedian dan pergudangan dapat dibagi menjadi 5 aktivitas yang
berbeda yaitu :
1. Akuisisi dan pencatatan bahan baku, biaya tenaga kerja, dan overhead.
2. Perpindahan internal atas aset dan biaya.
3. Pengiriman barang dan pencatatn pendapatan biaya.
4. Pengamatan fisik atas persediaan.
5. Penetapan harga dan komplikasi persediaan.

Fungsi dalam siklus persediaan dan gudang


fungsi
Pemrosesan Penerimaan Penyimpanan Pemprosesan Penyimpanan Pengiriman
pesanan bahan baku baku barang barang jadi barang jadi
pembelian

Memasukan
Memasukan Memasukan
bahan baku Mengirim
Aliran Menerima bahan baku barang jadi
dalam barang
persediaan bahan baku kedalam dalam
proses jadi
penyimpanan penyimpanan
produksi

Permintaan Laporan Berkas Pembelian Berkas utama Dokumen


pembelian penerimaan utama bahan baku persediaan pengiriman
persediaan perpetual barang
Pesanan Faktur perpetual Pencatatan jadi Berkas utama
pembelian vendor bahan baku akuntansi persediaan
biaya perpetual
barang jadi

Pencatatan
akuntansi
biaya

Audit Atas Akuntansi Biaya


Pembahasan kita mengenai audit atas akuntansi biaya dimulai dengan adanya
pemindahan internal aset dari bahan baku ke barang setenga jadi ke persedian barang jadi.
Sistem dan pengendalian atas akuntansi biaya bervariasi di setiap perusahaan, lebih bervariasi
dibandingkan wilayah audit lainya karena jenis persediaan. Dan tingkat kemuktahiran yang
diinginkan manajemen sangat bervariasi. Tentunya perusahaan kecil dengan pemilik yang
secara aktif terlibat dalam proses produksi akan membutuhkan pencatatan yeng lebih
sederhana dibandingkan perusahaan besar yang menghasilkan bermacam-macam produk.

Pengendalian Akuntansi Biaya


Proses yang memengaruhi persediaan fisik dan penelusuran biaya terkait sejak bahan
baku dipesan sampai barang selesai diproduksi dan dipindahkan ke penyimpanan.
Jenis pengendalian ini dipisahkan menjadi dua katagori :
1. Pengendalian fisik atas bahan baku, barang setenga jadi, dan persedian barang jadi
2. Pengendalian atas biaya terkait.

Hampir seluruh perusahaan memerlukan pengendalian fisik atas aset mereka untuk mencegah
kerugian akibat penyalagunaan dan pencurian. Pengandalian akuntansi biaya yang efektif

5
lainnya dapat dilakukan dengan menyusun berkas utama persedian perpetual yang dilakukan
oleh personel yang memiliki wewenag atau akses atas aset, dengan alasan berikut :
Mereka melakukan pencatatan atas persedian yang ada, yang digunakan untuk melalui
produksi atas pembelian tambahan bahan baku atau barang.
Mereka mencatat pemakain bahan baku dan penjualan barang jadi, yang dapat
ditelaah untuk mengetahui tingkat keusangan barang yang pergerakannya lambat.
Mereka mencatat pertanggung jawaban atas pengamatan terhadap perbedaan antara
perhitungan fisik dan jumlah yang tertera di daftar perpetual.
Pengendalian internal yang memadai juga dapat mengintergrasikan pencatatan produksi dan
pencatatan akuntansi guna memperoleh biaya yang akurat untuk seluruh produk.

Pengujian Akuntansi Biaya


Konsep dalam audit atas akuntansi biayan persedian tidak berbeda dengan yang
dibahas dalam siklus transaksi lainnya. Auditor perlu memperhatikan empat aspek akuntansi
biaya , yaitu :
1. Pengendalian fisik pengujian auditor atas pengendalian fisik bahan baku, barang
setengah jadi, dan barang jadi hanya terbatas pada tindakan pengamatan dan tanya
jawab.

Metode Desain Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif atas Transaksi


Akuntansi Biaya

Memahami pengendalian
internal sistem akuntansi biaya

Menilai resiko penegndalian


terencana sistem akuntansi
biaya

Menentukan lingkup
pengujian
pengendalian

Mendesain pengujian Prosedur audit


pengendalian dan Jumlah sampel
pengujian substantif Sampel yang dipilih
atas transaksi untuk Penetapan waktu
sistem akuntansi biaya
guna memenuhi
tujuan audit terkait
transaksi

Lingkup pengujian pengendalian ditentukan dari tingkat kepercayaan atas


pengendalian. Bagi pengusaha publik, pengujian harus memadai untuk menerbitkan
opini pengendalian internal atas laporan keuangan.

6
2. Dokumentasi dan Pencatatan Pemindahan Persedian Fokus utama auditor dalam
melaksanakan melakukan verifikasi pemindahan persedian dari suatu lokasi lainnya
adalah memastikan bahwa pemindahan dicatat, dan jumlah, deskripsi, serta tanggal
pemindahan sudah dicatat akurat. Produk diberi label dengan barcode yang
terstandarisasi dan dapat dipindai dengan alat pembaca barcode dan teknologi lainnya,
sehingga memudahkan klien menelusuri pergerakan barang selama produksi. Saat
mengaudit pemindahan persedian, auditor pertama kali perlu memahami pengendalian
internal klien dalam pencatatan pemindahan sebelum merea dapat melakukan
pengujian yang relevan. Auditor juga dapat membandingkan pencatatn produksi yang
lengkap dengan berkas utama persedian perpetula unuk memastikan bahwa seluruh
barang pabrikan secara fisik sudah dikirimkan ke tempat penyimpanan barang jadi.

3. Berkas Utama Persediaan Perpetual Keandalan berkas utama persedian perpetual


memengaruhi penetapan waktu dan lingkup pemeriksaan fisik auditor atas persediaan.
Auditor menguji berkas utama persediaan perpetual dengan menerima dokumentasi
yang mendukung penambahan dan pengurangan jumlah persedian dalam berkas
utama. Auditor menguji pencatatan perpetual atas pembelian bahan baku untuk siklus
akuisisi dan pembayaran, sedangkan penguranan barang jadi untuk siklus akuisisi dan
pembayaran. Banyak perusahaan menerapakan dokumen tradisional hanya dalam
bentuk elektronik dan sistem persediaan perpetual diintergrasikan dengan siklus
akuntansi lainya.

4. Pencatatan Biaya Unit Data biaya yang akurat untuk bahan baku, tenaga kerja
langsung , dan overhead manufaktur sangat penting agar nilai bahan baku, barang
setenga jadi dan persedianan barang jadi dapat disajikan secara akurat. Untuk
mendapatkan data biaya yang akurat, klien harus mengintergarsikan pencatatan
akuntansi biaya dalam pencatatan produksi dan pencatatan akuntansi lainnya. Setelah
auditor memahami pengendalian internal yang mempengaruhi pencatatn akuntansi
biaya, pendekatan untuk verfikasi internal atas pencatatan akuntansi biaya meliputi
konsep yang sama seperti yang telah dibahas pada verfikasi transksi akuisisi,
penggajian dan penjualan. Sama halnya saat klien melakukan pencatatn data biaya
penggajian untuk perkerjaan yang berbeda, auditor harus menelusuri ringkasan
penggajian langsung ke pencatatan biaya per penugasan saat melakukan audit
penggajian. Dalam mengevaluasi alokasi biaya overheadyang akan mempengaruhi
biaya unit persediaan dan kewajaran penilaian persedian keseluruhan secara
signifikan. Mengasumsikan metode sesuai dengan SAK, dan menentukan apakah
metode tersebut diterapkan secara konsisten. Pengendalian internal untuk akuntansi
biaya sangat berpariasi, oleh karna itu pengujian spesifikasi atas pengendalian tidak
dibahas disini. Auditor harus mendisein pengujian yang tepat berdasarkan
pemahaman atas pencatatan akuntansi biaya dan tingkat kepercayaan mereka agar
pengujian substantif bisa dikurangi.

7
Metode desain pengujian perincian saldo

Hal pokok yang harus dipertimbangkan auditor dalam pengujian ini antar lain:
1. Metode penilaian persediaan yang dipilih manajemen
2. Potensi keuangan persediaann
3. Resiko tertukarnya barang konsinyasi dengan persediaan milik sendiri

Pengamatan fisik atas persediaan


PSA 07 ( SA 331) sekarang mensyaratkan auditor untuk memeriksa efektivitas metode klien
dalam persediaan dan mendapatkan keyakinan dari klien atas kuantitas dan kondisi fisik
persediaan.untuk memenuhi persyaratan tersebut,auditor harus:
1. Hadir pada saat klien menghitung persediaan untuk menetukan saldo akhir tahun
2. Mengamati prosedur perhitungan klien
3. Melakukan tanya jawab kepada klien tentang prosedur perhitungan mereka
4. Melakukan pengujian terpisah atas perhitungan fisik

8
Metodelogi desain pengujian perincian saldo persediaan

Mengindentifikasi risiko bisnis klien Tahap I


yang mempengaruhi persediaan

Menentukan salah saji yang dapat


Tahap I
diterima dan menilai risiko bawaan
atas persediaan

Menilai risiko pengendaliaan untuk Tahap I


beberapa siklus

Mendesain dan melakukan pengujian


Tahap II
pengendalian dan pengujian subtantif
atas transaksi beberapa siklus

Mendesain dan melakukan prosedur Tahap III


analitis untuk persediaan

Prosedur audit
Mendesain pengujian atas perincian Jumlah sampel
persediaan untuk memenuhi tujuan Tahap III
Sampel yang dipilih
audit terkait saldo
Penetapan waktu

Keputusan audit

Keputusan audit atas pengamatan fisik persediaan antara lain adalah:

Penetapan waktu,auditor memutuskan apakah perhitungan fisik dapat dilakukan sebelum


akhir tahun,terutama dengan dasar akurasi berkas utama persediaan perpetual.dalam hal ini
auditor dapat membandingkan catatan dengan persediaan aktual berdasarkan sampel pada
waktu yang di inginkan sepanjang tahun

Jumlah sampel,jumlah sampel dalam pengamatan fisik dapat diambil dar i jumlah total jam
yang dihabiskan,bukan jumlah jenis persediaan yang dihitung.faktor penentu dari jumlah
waktu yang diperlukan untuk menguji persediaan adalah memadai atau tidaknya
pengendalian internal atas pengendalian fisik,jumlah alokasi,penyimpanan,sifat dan lingkup
salah saji yang ditemukan tahun-tahun sebelumnya dari resiko bawaan

Pemilihan sampel,saat auditor melakukan pengamatan atas perhitungan persediaan mereka


harus berhati-hati dalam:
1. Mengamati perhitungan atau jenis persediaan yang signifikan dan sampel dari jenis
persediaan tertentu
2. Melakukan tanya jawab atas jenis yang mungkin usang atau rusak
3. Mendiskusikan dengan manajemen alasan tidak dimasukannya persediaan tertentu
4. Pengujian atas pengamatan fisik

9
Bagian terpenting dalam pengamatan persediaan adalah menentukan apakah perhitungan fisik
yang dilakukan telah sesuai dengan instruksi klien.agar dapat dilakukan secara efektif,maka
auditor perlu hadir pada saat perhitungan dilakukan.

Audit penetapan harga dan kompilasi


Pengujian harga persediaan meliputi seluruh pengujian atas harga barang klien per
unit untuk menentukan apakah harga tersebut benar.
Pengujian kompilasi persediaan meliputi pengujian atas ringkasan perhitungan
persediaan klien,perhitungan kembali harga dikalikan jumlah,penjumlahan ringkasan
persediaan dan penelusuran total ke buku besar.

Pengendalian harga dan kompilasi


Pencatatan biaya standar untuk mengindikasikan selisih dalam bahan baku, tenaga kerja
langsung, dan overhead,catatan ini berguna untuk mengevaluasi kewajaran biaya produksi
jika manajemen slalu memperbarui prosedur terkait perubahandalam proses produksi dan
biaya.untuk mencegah persediaan yang sudah usang dimasukan dalam perhitungan atau lebih
saji,klien harus melakukan telaah formal dan pelaporan atas persediaan yang sudah
usang,pergerakannya lambat,rusak atau lebih saji.

Prosedur penetapan harga dan kompilasi


Kerangka acuan untuk menerapkan tujuan audit adalah daftar persediaan yang didapat dari
klien yang mencantumkan deskripsi, jumlah, harga per unit, dan nilai perkalian dari tiap jenis
persediaan. Daftar persediaan terdiri dari deskripsi jenis persediaan dengan bahan baku,
barang dalam proses, dan barang jadi disusun terpisah. Jumlahnya sama dengan angka pada
buku besar.

Pemilaian persediaan

Auditor harus mempertimbangkan 3 hal didalam penilaian persediaan yaitu;


1. Metodenya harus sesuai dengan SAK
2. Penerapan metode harus konsisten dari tahun ke tahun
3. Biaya persediaan versus harga pasar ( biaya pergantian atau nilai realisasi bersih 0
harus dipertimbangkan.

Penetapan harga atas persediaan yang dibeli

Langkah langkah dalam mengaudit penetapan harga ataspersediaan yang dibeli


1. Auditor harus menentukan apakah klien menggunakan LIFO,FIFO,rata-rata
tertimbang
2. Auditor harus berfokus pada persediaan dengan nilai besar dan produk yang harganya
berfluktuasi
3. Auditor harus mendata jenis persediaan untuk diverifikasi atas penetapan harga dan
meminta faktur vendor kepada klien

10
Penetapan harga persediaan yang diproduksi
Dalam menetapkan barang setengah jadi dan barang jadi,auditor harus mempertimbangkan
biaya bahan baku,tenaga kerja langsung,dan overhead manufaktur.verifikasi ini sangat
diperlukan karena audit atas barang setengah jadi dan barang jadi lebih kompleks
dibandingkankan audit atas persediaan yang dibeli.
Dalam penetapan harga untuk persediaan yang diproduksi,auditor harus mempertimbangkan
biaya perunit atas bahan baku dan jumlah unit yang diperlukan dalam memproduksi setiap
unit output.

Biaya perolehan atau harga pasar


Dalam menentukan harga persediaan,auditor harus mempertimbangkan apakah biaya
pergantian atau nilai realisasi bersih lebih rendah dibandingkan biaya historis
Seluruh biaya manufaktur harus dipertimbangkan dalam mengevaluasi nilai realisasi untuk
barang setengah jadi dan barang jadi untuk persediaan yang diproduksi
Auditor harus mempertimbangkan nilai penjualan persediaan dan kemungkinan dampak
fluktuasi harga untuk menentukan nilai realisasi.

Integritas pengujian
Bagian tersulit untuk memahami audit atas siklus persediaan dan pergudangan adalah
menebak nebak saling terkaitnya antar berbagai pengujian yang berbeda yang dilakukan
auditor untuk menentukan apakah persediaan dan harga pokok penjualan disajikan secara
wajar, pengujian pengujian tersebut terdiri dari :
Pengujian atas siklus akuisisi dan pembayaran
Pengujian atas siklus penggajian dan personalia
Pengujian atas siklus penjualan dan penagihan
Pengujian akuntansi biaya
Persediaan fisik,penetapan harga dan kompilasi

KESIMPULAN
Karena kesulitan yang berhubungan dengan penetapan keberadaan dan penilaian
persediaan, maka siklus tersebut seringkali merupakan bagian audit yang paling
makan banyak waktu dan kompleks.
Siklus ini juga unik karena banyak pengujian masukan kepada siklus diuji sebagai
bagian dari audit siklus lainnya.
Pengujian yang dilaksanakan sebagai bagian dari siklus persediaan dan pergudangan
fokusnya pada catatan akuntansi biaya, pengamatan persediaan secara fisik, dan
pengujian penetapan harga pokok dan kompilasi saldo akhir persediaan.

11
KASUS

19-34 (Tujuan 19-7) pada tanggal 31 Desember 2007, Anda ditugaskan untuk mengaudit PT
Rajawali Sejati. Perusahaan tersebut mendesain dan memproduksi struktur pesawat terbang
dan komponen pesawat. Anda mengamati persediaan fisik pada tanggal 31 Desember dan
menyimpulakn bahwa perhitungan dilakukan secara mewadai. Persediaan diberi harga,
dilakukan perluasan, dan dijumlahkan oleh klien pada tanggal 31 Desember 2007. Persediaan
tersebut berjumlah 5.000 unit dengan jumlah total Rp8.275.000. Dalam melakukan pengujian
harga persediaan, Anda memutuskan untuk melakukan stratifikasi atas pengujian dan
menyimpulkan bahwa Anda harus membuat dua stratum: jenis persediaan dengan nilai
Rp.5000 dan yang nilainya dibawah Rp.5000. Nilai buku adalah sebagai berikut.

Jumlah unit Total nilai

Lebih dari Rp 5.000.000 500 Rp 4.150.000.000


Kurang dari Rp 5.000.000 4.500 Rp 4.125.000.000
5.000 Rp 8.275.000.000

Dalam melakukan penetapan harga dan pengujian perluasan, Anda memutuskan untuk
menguji sekitar 50 unit persediaan secara terperinci. Anda memilih 40 unit untuk nilai lebih
dari Rp5.000.000 dan 10 unit yang nilainya kurang dari Rp5.000.000 secara acak dari
populasi. Anda menemukan bahwa seluruhnya sampel adalah benar, kecuali untuk unit 4
sampai G dibawah ini, yang Anda yakini teah salah saji. Anda telah menguji unit-unit berikut
ini, kecuali unit A sampai G:

Jumlah unit Total nilai

Lebih dari Rp 5.000.000 36 Rp 360.000.000


Kurang dari Rp 5.000.000 7 Rp 2.600.000

PT Rajawali Sejati menggunakan sistem persediaan periodik dan menilai persediaan


dengan metedo mana yang lebih rendah antara harga pokok FIFO dan harga pasar. Anda
dapat menemukan seluruh faktur yyang diperlukan dalam pemeriksaan ini. Terdapat tujuh
unit persediaan yang Anda yakini telah salah saji, diikut data terkait untuk menentukan
penilaian yang benar sebagai berikut.

12
PERSEDIAAN YANG MUNGKIN SALAH SAJI

Deskripsi jumlah harga total


A. spar L37 3.000 meter Rp8.000/meter Rp 24.000.000
B. kerangka logamB68 10.000 inci 1.200/kaki 12.000.000
C. Gagang logam R01 1.500 yard 10.000/yard 15.000.000
D. Penopang St26 1.000 kaki 8.000/kaki 8.000.000
E. Bor tangan 45 unit 20.000/unit 900.000
F. Baja pegas L803 40 pasang 69.000/pegas 276.000
G. pengencang V16 5,5 lusin 10.000/lusin 55.000
Nilai ini sesuai dengan persediaan klien

INFORMASI PENETAPAN HARGA DARI FAKTUR ( PT RAJAWALI SEJATI )

Tanggal
Nomor Tanggal Tanggal
Termin Laporan Deskripsi Faktur
voucher Voucher Bayar
Penerimaan
7-68 01-8-02 21-8-02 FOB tujuan 01-8-02 Unit pengencang V16 Rp.10.000 per lusin
11-81 16-10-07 15-11-07 FOB tujuan 18-10-07 1.100 Unit yard gagang metal R01 Rp.9.500
per yard; 2.000 kaki penopang St26 Rp.9.500
per kaki
12-06 08-12-07 30-12-07 2/10,n/30 10-12-07 180 unit pegas baja Rp 6.900 per unit
FOB titik
pengiriman
12-09 10-12-07 18-12-07 FOB tujuan 11-12-07 45 unit bor tangan L803 Rp 2.000 per unit
garansi 4 tahun
12-18 27-12-07 27-12-07 2/10,n/30 19-12-07 4.200 meter spar L37 Rp 8.000 per meter
FOB titik
pengiriman
12-23 24-12-07 03-1-08 2/10,n/30 26-12-07 12.800 inci kerangka logam B68 Rp 1.200
FOB tujuan per kaki
12-61 29-12-07 08-1-08 FOB Tujuan 29-12-07 1.000 yard gagang metal R01 Rp 10.000 per
yard; 800 kaki penompang St Rp 8000 per
kaki
12-81 31-12-07 20-01-08 Fob tujuan 06-1-08 2.000 meter spar L37 pada Rp 7.500 per
meter; 2000 yard gagang metal R01 Rp
10.000 per yard

Sebagai tambahan, Anda menemukan tagihan biaya angkut atas vocher 12-23 senilai
Rp200.000. Tagihan dimasukan dalam akun biaya angkut. Sebenarnya seluruh biaya angkut
adalah untuk kerangka logam. Ini pertama kalinya PT Rajawali sejati diaudit oleh firma
Anda.

Diminta
a. Telaah seluruh informasi dan tentukan salah saji persediaan dari ketujuh jenis
persediaan yang ditanyakan. Sebutkan asumsi yang perlu Anda pertimbangkan untuk
menentukan junlah salah saji.
b. Siapkan skedul audit untuk meringkas temuan Anda. Gunakan komputer untuk
membuat skedul tersebut. (opsi bagi pengajar).

13
jawab:
a)
Uraian Pembelia penjualan saldo
n
Kuantitas Harga total kuantit harga total kuantitas Harga Total
as
A.Spar 2000 Rp Rp 4.200 Rp Rp 33.600 3.000 meter Rp Rp 24.000
L37 Meter 8.000/me 15.00 meter 8.000/me 8,00/meter
ter 0 ter
(1.200) Rp Rp 9.600
meter 8,00/meter
800 meter Rp 6.000
7,50/meter
B 12.800 1.200/ka Rp 10.000 inci Rp 1,20/kaki 12.000
.kerangka inci ki 15.36
ogam B68 0
22.800 inci Rp 1,20/kaki 27.360
C.Gagang 1.500 yard Rp 15.000
logam R01 10,00/yard
1.100 95.00/ Rp 1.100 yard Rp 9,50/ 10.450
yard yard 10.45 yard
0
100 yard 10.000/ Rp 1000 yard Rp 10.000
yard 10.00 10,00/yard
0
D.Penopan 1000 kaki Rp 8,00/kaki 8.000
g St26
2.000 Rp Rp 2000 kaki Rp 8,20/kaki 16,400
kaki 8.20/kaki 16.40
0
800 kaki Rp Rp 800 kaki Rp 8,00/kaki 6.400
8.00/kaki 6.400
E.Bor 45 unit Rp20,00 900
tangan masing-
masing

45 unit Rp 20,00 Rp 90 unit Rp 1.800


/unit 900 20,00/unit
F.Baja 40 pasang Rp 69,00 276
pegas setiap pegas
L803
180/pas Rp (140)/pasang Rp
ang 69,00/uni 69,00/unit (9.660)
t
G.Pengenc 5,50 lusin Rp 55
ang V16 10,00/lusin
7.7 dosin 10.00/lus 82,5 lusin Rp 825
in 10,00/lusin

14
asumsi dari jumlah salah saji

pada spar L37 dijual 4200 meter dengan harga Rp 8.000 per meter sedangkan dalam tabel
persediaan saldonya 3000 meter dengan harga Rp 8.000 per meter
kemungkinan salah saji:
salah saji dengan kuantitas yang mempengaruhi persediaan dan harga pokok penjualan
baja pegas L803 dijual dengan harga Rp 6.900 per unit.dalam tabel persediaan saldonya 40
pasang dijual dengan harga Rp 69.000 per pegas
kemungkinan salah saji:
salah saji dengan kuantitas yang mempengaruhi persediaan dan harga pokok penjualan.

b.skedul audit

Tujuan audit terkait saldo Prosedur penetapan harga komentar


dan kompilasi
Persediaan dalam skedul Lakukan pengujian kompilasi Kecuali jika pengendalian
persediaan sesuai dengan telusuri total,perluas lemah,pengujian atas
perhitungan pisik dan kuantitas kali harga dengan kuantitas dan perkalian
perkaliannya adalah benar unsur yang terpilih dibatasi
( kecocokan perincian)
Persediaan dalam skedul Telusuri persediaan yang Enam tujuan berikutnya
daftar persediaan adalah ada terdaftar dan catatan dipengaruhi oleh hasil
( keberadaan ) perhitungan auditor untuk pengamatan secara pisik
mengetahui keberadaan dan
deskripsinya
Persediaan yang ada Catat dan hitung kuantitas
termasuk didalam skedul yang tidak terpakai dalam
daftar persediaan kertas kerja untuk
( kelengkapan ) meyakinkan bahwa tidak ada
kuantitas yang ditambahkan
Tujuan audit terkait saldo Telusuri dari faktur ke skedul
persediaanuntuk meyakinkan
bahwa kuantitas tersebut
telah terpakai
Hitung kuantitas yang tidak
terpakai untuk meyakinkan
bahwa tidak ada salah
pencatatan
Persediaan dalam skedul dan Telusuri daftar persediaan
daftar persediaan adalah dalam skedul ke kartu
akurat ( akurasi ) persediaan dan catatan
perhitungan jumlah dan
deskripsi auditor
Lakukan pengujian
penetapan harga persediaan

15
DAFTAR PUSTAKA
Elder,Randal J.,beasley,Mark S, dkk. Jasa Audit dan Assurance.Jakarta : PT Salemba
empat,2011
Mulyadi.Auditing.edisi ke-6. Jakarta PT Salemba empat,2008.

16

Vous aimerez peut-être aussi