Vous êtes sur la page 1sur 14

KEDUDUKAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD)

DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH


BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014

Oleh : Sunanda Haizel Fitri


Pembimbing I : Dr. Mexsasai Indra, SH., MH
PembimbingII : Junaidi, SH. MH
Alamat: Jln. Bengkulu, Harapan Raya Kec. Bukit Raya
Email: unanhaizel@gmail.comtlpn 085356195519

ABSTRACT

Position the House of Representatives (DPRD), which is referred to as the


local legislative body by the public, it is not so. Parliament is one of the elements
of the regional administration together with the Regional Head, so that
Parliament is a partner of the Regional Head, located parallel to the regional
head. Parliament only perform the function of legislation in the area by
establishing rules and regulations along the regional level Regional Head, as the
regional regulation. The purpose of this study is to determine how exactly the
position of Parliament in the regional administration together with the head of the
region, as well as how to do with the implementation of the concept of the Unitary
Republic of Indonesia (NKRI). This study was included in the normative legal
research is the study of law with a review of the legal materials in the form of
legislation and study books or library materials available. While the nature of this
research is descriptive research is research that provides a clear and detailed
picture of the problems studied. The data used is primary data that materials are
binding law, as well as secondary data derived from primary legal materials,
secondary and tertiary. Data was collected by the method of literature review.
The result of this study is that the position of the Council is a partner in running
the Regional Head of the regional administration. Indeed, the legislative power is
in the realm of the center instead of on the local level, in Parliament ought to be
regular penenrapannya position themselves as partners in helping both the
Regional Heads in making regulations or the regional administration. Efforts are
expected in order to Act No. 23 of 2014 may be revised or amended by the Act
which tebaru, so that the absence of any reinterpretation of the Local Government
Act.
Keywords: Position - Parliament

JOM Fakultas Hukum Volume II Nomor 1 Februari 2015 Page 1


A. Pendahuluan memandang dan mengingat dasar
permusyawaratan dalam sistem
Konstitusi adalah hukum pemerintahan negara dan hak-hak
dasar yang dijadikan pegangan asal-usul dalam daerah-daerah
dalam penyelenggaraan suatu yang bersifat istimewa.4
negara.1 Dalam Undang-Undang Sementara itu, dalam
Dasar 1945, pengaturan mengenai Undang-Undang Nomor 23 Tahun
bentuk negara dan bentuk 2014 Bab VII tentang
pemerintahan diatur dalam bab Penyelenggara Pemerintah, Pasal
yang tersendiri yaitu Bab I tentang 57 menyebutkan bahwa
Bentuk dan Kedaulatan. Dalam Penyelenggara Pemerintahan
pasal 1 ayat (1) dinyatakan : " Daerah Provinsi dan
Negara Indonesia ialah Negara Kabupaten/Kota terdiri atas kepala
Kesatuan yang berbentuk daerah dan DPRD dibantu oleh
republik. Ayat (2)-nya Perangkat Daerah.5 Bagitu juga
menegaskan : Kedaulatan berada dengan Pasal 95 ayat (1)
di tangan dan dilaksananakan menyebutkan bahwa DPRD
menurut Undang-Undang Dasar.2 Provinsi merupakan lembaga
Ini berarti bahwa indonesia adalah perwakilan rakyat daerah provinsi
negara yang berdasarkan hukum yang berkedudukan sebagai unsur
(rechtstaat), tidak berdasarkan penyelenggaraan Pemerintahan
kekuasaan belaka (mactsstaat). Daerah Provinsi. Dengan
Negara yang berdasarkan hukum demikian dapat dikatakan bahwa
menuntut kepada negara, kedudukan dari DPRD adalah
pemerintah, lembaga negara yang merupakan mitra kerja bersama
lain, bahkan semua warga negara Kepala Daerah. Namun dalam
indonesia, dalam melaksanankan Pasal 96 ayat (1) Undang-Undang
tindakan apapun harus dilandasi Nomor 23 Tahun 2014 tentang
oleh hukum atau dapat Pemerintahan Daerah,
dipertanggungjawabkan di muka menegaskan bahwa DPRD
umum.3 memiliki fungsi pembentukan
Di dalam pasal 18 perda provinsi, anggaran, dan
Undang-Undang Dasar 1945 pengawasan.6 Sesungguhnya
diatur tentang Pemerintahan dalam negara kesatuan hanya ada
Daerah, yaitu pembagian daerah satu lembaga legislatif yaitu DPR-
Indonesia atas daerah besar dan RI sebagai lembaga tunggal
kecil, dengan bentuk susunan legislatif.
pemerintahannya ditetapkan
dengan undang-undang, dengan

1 4
Jimly Asshiddiqie, Konstitusi dan Ibid. hlm. 41.
5
Konstitusionalisme Indonesia, Sinar Grafika, Undang-Undang No. 23 Tahun
Jakarta: 2010, hlm.29. 2004, Pasal 57.
2 6
Ibid. hlm 211. Jimly Asshiddiqie, Perkembangan
3
Yulies Tiena Masriani, pengantar dan Konsolidasi Lembaga Negara Pasca
Hukum Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta: Reformasi, Sinar Grafika, Jakarta: 2010,
2008, hlm. 28. hlm. 254.

JOM Fakultas Hukum Volume II Nomor 1 Februari 2015 Page 2


Berdasarkan latar belakang pengetahuan yang penulis
masalah di atas maka penulis peroleh selama
tertarik untuk melakukan diperkuliahan dalam ilmu
penelitian dengan judul: hukum secara umum dan
Kedudukan Dewan Perwakilan khususnya dalam disiplin
Rakyat Daerah (DPRD) dalam ilmu Hukum Tata Negara.
Penyelenggaraan Pemerintahan b. Sebagai sumbangan
Daerah Berdasarkan Undang- pemikiran ilmiah yang
Undang 23 Tahun 2014 sederhana bagi
Rumusan Masalah mahasiswa/akademika
1. Bagaimanakah kedudukan Fakultas Hukum
DPRD dalam sistem Universitas Riau.
penyelenggaraan pemerintah C. Kerangka Teori
daerah berdasarkan undang- 1. Teori Negara Kesatuan
undang 23 tahun 2014? Negara kesatuan ialah
2. Apakah kedudukan DPRD suatu negara yang merdeka dan
berdasarkan undang-undang berdaulat dimana seluruh
23 tahun 2014 sudah tepat negara yang berkuasa hanyalah
berdasarkan sistem satu pemerintahan (pusat)yang
penyelenggaraan pemerintah mengatur seluruh daerah.
daerah dalam Negara Negara kesatuan dapat pula
Kesatuan Republik Indonesia? berbentuk :
B. Tujuan dan Kegunaan a. Negara kesatuan dengan
Penelitian sentralisasi, dimana segala
1. Tujuan Penelitian sesuatu dalam negara itu
a. Untuk mengetahui langsung diatur dan diurus
bagaimanakah kedudukan oleh pemerintahan pusat
DPRD dalam sistem dan daerah-daerah tinggal
penyelenggaraan melaksanakannya.
pemerintah daerah b. Negara kesatuan dengan
berdasarkan Undang- sistem desentralisasi,
Undang 23 tahun 2014. dimana kepada daerah
b. Untuk mengetahui apakah diberikan kesempatan dan
kedudukan DPRD kekuasaan untuk mengurus
berdasarkan Undang- rumah tangganya sendiri
Undang 23 tahun 2014 (otonomi daerah).7
sudah tepat berdasarakn Menurut Sarundajang,
sistem penyelenggaraan Otonomi (autonomy) berasal
pemerintah daerah dalam dari bahasa
Negara Kesatuan Yunani, auto berarti
Republik Indonesia. sendiri dan namous berarti huk
2. Kegunaan Penelitian um atau peraturan.
a. Untuk menambah dan
mengembangkan
7
wawasan penulis serta C.S.T. Kansil dan Cristine S.T.
untuk menerapkan ilmu Kansil, Ilmu Negara, PT Pradnya Paramita,
Jakarta: 2007, hlm. 135.

JOM Fakultas Hukum Volume II Nomor 1 Februari 2015 Page 3


Negara Republik Kepala Daerah beserta
Indonesia adalah suatu perangkat daerah lainnya.
wilayah negara kepulauan DPRD sebagai lembaga
besar yang terdiri dari ribuan perwakilan rakyat di daerah
pulau dan diapit oleh dua merupakan wahana untuk
samudra dan dua benua, serta melaksanakan demokrasi
di diami oleh ratusan juta berdasarkan Pancasila. Namun
penduduk. Disamping dalam ciri- ciri negara
itu Indonesia memiliki kesatuan hanya terdapat
keanekaragaman budaya dan pemerintah pusat yang
adat istiadat yang berlainan memiliki kedaulatan baik
satu sama lain, dan tercemin kedalam maupun keluar,
dalam satu ikatan kesatuan hanya ada satu Undang-
yang terkenal dengan sebutan Undang Dasar yang berlaku
Bhinneka Tunggal Ika. untuk seluruh wilayah negara,
Mengingat keberadaan dan dan hanya terdapat satu badan
demi menjaga penyelenggara perwakilan rakyat yang
tertib pemerintah yang baik memiliki fungsi legislatif yaitu
dan efisien, maka kekuasaan DPR-RI, akan tetapi pada
negara tentu tidak dapat kenyataannya didaerah DPRD
dipusatkan dalam satu tangan memiliki fungsi yang sama
kekuasaan saja. seperti DPR-RI inilah yang
Oleh sebab itu menjadi polemik saat ini. Oleh
penyebaran kekuasaan sebab itu penyebaran
haruslah dijalankan secara kekuasaan haruslah dijalankan
efektif untuk mencapai cita- secara efektif untuk mencapai
cita dan tujuan akhir negara cita-cita dan tujuan akhir
sebagaimana disebutkan negara sebagaimana
dalam pembukaan Undang- disebutkan dalam pembukaan
Undang Dasar 1945. Sebagai Undang-Undang Dasar 1945.
konsekuensinya, maka 2. Teori Otonomi Daerah
wilayah negara kesatuan Secara garis besar dapat
republik Indonesia haruslah dikatakan bahwa, hadirnya
dibagi atas beberap daerah, satuan pemerintahan teritorial
baik besar maupun kecil.8 yang lebih kecil dalam wilayah
Di daerah dibentuk negara kesatuan Indonesia
DPRD sebagai badan yaitu Pemerintahan Daerah,
Legislatif Daerah dan yang didalamnya mempunyai
Pemerintah Daerah sebagai kewenangan untuk mengatur
Badan Eksekutif Daerah. dan mengururs rumah
Pemerintah Daerah terdiri atas tangganya, dapat dijelaskan
dengan beberapa alasan sebagai
8
http://lialiky.blogspot.com/2012/0 berikut :
5/normal-0- a. Sebagai wujud fungsi dan
microsoftinternetexplorer4_30.html peran negara modern, yang
lebih menekankan pada

JOM Fakultas Hukum Volume II Nomor 1 Februari 2015 Page 4


upaya memajukan tindak lanjut dari pemerintah
kesejahteraan umum pusat. Seusungguhnya
(welfare state). Peran perjalanan reformasi
tersebut membawa pemerintahan yang terjadi di
konsekuensi pada semakin indonesia telah menyebabkan
luasnya campur tangan pergeseran-pergeseran
negara dalam mengatur dan paradigma penyelenggaraan
mengurus aktivitas warga pemerintahan dalam rangka
demi pencapaian tujuan mendirikan daerah dan
10
negara. pemberdayaan masyarakat.
b. Hadirnya otonomi daerah Desentralisasi pada
dapat pula didekati dari dasarnya terjadi setelah
perspektif politik. Negara sentralisasi melalui asas
sebagai organisasi dekonsentrasi tidak dapat
kekuasaan, yang melaksanakan tugas
didalamnya terdapat pemerintahan secara baik
lingkungan-lingkungan dalam arti pemerintahan gagal
kekuasaan, baik pada mewujudkan pemerintahan
tingkat supra struktur yang demokrasi. Suatu
maupun infra struktur, pemerintahan yang mampu
cenderung menyalah mengakomodasikan unsur-
gunakan kekuasaan. Untuk unsur yang bersifat kedaerahan
menghindari hal itu, berdasarkan aspirasi
diperlukan pemencaran masyarakat daerah. Oleh
kekuasaan. Pemencaran karena itu, urusan
kekuasaan negara dalam pemerintahan yang merupakan
rangka penyelenggaraan wewenang pemerintah (pusat)
pemerintah dilakukan sebagian harus diserahkan
dengan membentuk satuan- kepada organ negara lain yang
satuan teritorial yang lebih ada di daerah (pemerintah
kecil dan dekat dengan daerah), untuk diurus sebagai
rakyat.9 rumah tangganya. Proses
Langkah-langkah yang penyerahan sebagian urusan
harus dilakukan oleh pemerintahan kepada daerah
pemerintah daerah dalam untuk menjadi urusan rumah
mewujudkan otonomi daerah tangganya inilah yang disebut
yang luas dan bertanggung desentralisasi.11
jawab di era reformasi dan Dengan demikian
desentralisasi pemerintahan desentralisasi adalah perbuatan
dalam melakukan penataan
kewenangan, organisasi 10
Haw. Widjaja, Penyelenggaraan
perangkat daerah, penataan
Otonomi Di Indonesia, PT Raja Grafindo
relokasi personil, sebagai Persada, Jakarta: 2005, hlm. 7-8.
11
Titik Triwulan Tutik, Kontruksi
9
Lukman Hakim, Filosofi hukum Tata Negara Indonesia Pasca
Kewenangan Organ lembaga Daerah, Amandemen UUD 1945, Kencana, Jakarta:
Setara Press, Malang: 2012, hlm. 33-34. 2010, hlm. 249-150.

JOM Fakultas Hukum Volume II Nomor 1 Februari 2015 Page 5


hukum publik berupa serah- 5. Sistem adalah sekelompok
terima hak, kewenangan, dan bagian alat yang bekerja
kewajiban untuk mengurus bersama-sama untuk
daerah sendiri oleh negara dan melakukan sesuatu maksud.17
daerah sebagai objek hukum. E. Metode Penelitian
Tanpa ada perbuatan hukum 1) Jenis Penelitian
tersebut, daerah tidak pernah Jenis penelitian yang
memiliki otonom karena hak, digunakan dalam penelitian
kewenangan, dan kewajiban ini adalah penelitan hukum
untuk mengatur dan mengurus normatif yaitu penelitian
rumah tangga daerah tetap hukum dengan melakukan
berada ditangan pemerintah kajian terhadap bahan-bahan
pusat.12 hukum berupa peraturan
D. Kerangka Konseptual perundang-undangan dan
Untuk tidak menimbulkan kajian buku-buku atau bahan
salah penafsiran terhadap judul pustaka yang ada. Dalam
penelitian ini serta sebagai pijakan penelitian hukum normatif ini
penulis dalam menyelesaikan penulis melakukan penelitian
penelitian ini maka penulis terhadap asas-asas hukum
memberikan defenisi-defenisi atau yang bertitik tolak dari
batasan-batasan terhadap istilah- bidang-bidang tata hukum
istilah yang digunakan, yakni tertentu, dengan cara
sebagai berikut : mengadakan identifikasi
1. Pemerintah adalah kekuasaan terdahulu terhadap kaidah-
memerintah sebuah negara, kaidah hukum yang telah
daerah, wilayah, badan yang dirumuskan dalam
tertinggi yang merupakan perundang-undangan
suatu negara seperti kabinet, tertentu.18
pengururs, pengelola.13 Dalam penelitian ini
2. Lembaga adalah lemabaga penulis melakuan penelitian
badan (organisasi) yang terhadap asas-asas hukum
bertujuan melakukan suatu dan sejarah yang berkaitan
penyelidikan ke ilmuan atau dengan Tinjauan Tentang
melakukan suatu usaha.14 Kedudukan Dewan
3. Kewenangan adalah Perwakilan Rakyat Daerah
kekuasaan untuk melakukan (DPRD) berdasarkan
suatu.15 Undang-Undang
4. Kedudukan adalah status Pemerintahan Daerah
tingkatan orang, badan atau maupun Undang-Undang
negara.16 Dasar 1945. Jika dilihat dari

12 17
Ibid. Kamus Besar Bahasa Indonesia,
13
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta: 2003, hlm. 804
18
Pustaka Phoenix, Jakarta: 2007, hlm.655 Soerjono Soekanto dan Sri
14
Ibid. 535. Mamudji, Penelitian Hukum Normatif Suatu
15
Ibid. 970. Tinjauan Singkat, PT Raja Grafindo,
16
Ibid. 354. Jakarta: 2003, hlm. 23.

JOM Fakultas Hukum Volume II Nomor 1 Februari 2015 Page 6


penelitiannya, penulis doktrin-doktrin yang ada di
melakukan penelitian dalam buku, hasil karya
deskriptif yaitu penelitian ilmiah dari kalangan hukum,
yang dilakukan bersifat jurnal hukum, dan situs-situs
menggambarkan hasil internet yang berkaitan
penelitian tersebut. dengan bahan hukum
2) Sumber Data penelitian.
Dalam penelitian c. Bahan Hukum Tertier
hukum normatif sumber Bahan hukum tertier
datanya adalah data sekunder. yaitu bahan hukum yang
Data sekunder dalam mendukung bahan hukum
penelitian ini dapat dibedakan primer dan bahan hukum
menjadi tiga : sekunder dengan memberikan
a. Bahan Hukum Primer pemahaman dan pengertian
Bahan hukum primer atas bahan hukum lainnya.
yaitu bahan-bahan hukum Bahan hukum yang
mengikat. Bahan hukum digunakan dalam penelitian
primer yang digunakan dalam ini adalah Kamus Hukum dan
penelitian ini yaitu: Kamus Besar Bahasa
1) Undang-Undang Dasar Indonesia.
1945 3) Teknik Pengumpulan Data
2) Undang-Undang Nomor Metode yang
23 tahun 2014 Tentang digunakan dalam rangka
Pemerintah Daerah pengumpulan data di dalam
3) UU No.27 Tahun 2009 penelitian ini adalah metode
Tentang MPR, DPR, kajian pustaka atau stidu
DPRD dan DPD, serta dokumenter, yaitu bahan
peraturan perundangan bahan hukum yang dijadikan
lainnya yang berkaitan sebagai data-data penelititan
dengan fokus bersumber dari telaah arsip
permasalahan dalam atau studi pustaka seperti,
penelitian ini. bubku-buku, artikel,
b. Bahan Hukum Sekunder peraturan perundang-
Bahan hukum undangan serta karya para
sekunder yaitu bahan hukum pakar yang terkair dengan
yang tidak mengikat tetapi Kedudukan dan Dewan
menjelaskan mengenai bahan Perwakilan Rakyat Daerah
hukum primer yang (DPRD).
merupakan hasil olahan 4) Analisis Data
pendapat atau pikiran para Dalam penelitian ini,
ahli yang mempelajari suatu data-data yang terdapat
bidang tertentu secara khusus didalamnya dianalisis secara
yang akan mengarahkan kualitatif, yaitu dengan
penelitian ini. Bahan hukum menguraikan atau
sekunder yang digunakan mendeskripsikan data-dara
dalam penelitian ini adalah yang telah memperoleh dan

JOM Fakultas Hukum Volume II Nomor 1 Februari 2015 Page 7


membandingkannya dengan dalam proses perumusan dan
teori-teori yang digunakan oleh penentuan kebijaksanaan.20
peneliti. Kemudian dalam Kedudukan dan peran
menarik kesimpulan, penelitian DPRD pada masa orde baru
menggunakan metode berfikir di atur melalui Undang-
deduktif, yakni menarik Undang Nomor 5 Tahun
kesimpulan dari pernyataan 1974 tentang pokok-pokok
atau dalil yang bersifat umum pemerintahan daerah. Sesuai
menjadi pertanyaan atau dalil dengan kententuan Pasal 13
yang bersifat khusus. ayat (1) Undang-Undang
F. Tinjauan Umum Tentang Nomor 5 Tahun 1974, Dewan
DPRD Perwakilan Rakyat Daerah
Pasal 1 ayat (4) Undang- adalah salah satu alat daerah
Undang Nomor 23 Tahun 2014 di dampingi Kepala Daerah.
tentangPemerintahan Daerah Di dalam penjelasan Umum
menyebutkan bahwa pengertian Undang-Undang tersebut
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah diterangkan bahwa
yang selanjutnya disebut DPRD Kontruksi yang demikian ini
adalah lembaga perwakilan rakyat menjamin adanya kerja sama
daerah sebagai unsur yang serasi antara Kepala
penyelenggara pemerintah Daerah dengan Dewan
daerah.19 Perwakilan Rakyat Daerah
1. DPRD Masa Orde Baru untuk mencapai tertib
Keberadaan dan Pemerintahan di Daerah.
berfungsinya lembaga 2. DPRD Masa Orde
perwakilan, baik di Pusat Reformasi
maupun di Daerah, dari sautu Pada periode setelah
daerah menyatakan diri orde baru, lahir tiga Undang-
sebagai negara demokrasi Undang tentang
konstitusional sering Pemerintahan Daerah yang
dijadikan oleh para ahli dianggap aspiratif
sebagai ukuran dari kadar mengakomodasikan prinsip
demokrasi yang dilaksanakan demokrasi dalam sistem
dalam negara tersebut. Pada pemerintahan daearah di
dasarnya, gagasan Indonesia. Ketiga Undang-
pembentukan sistem Undang tersebut adalah:
perwakilan dalam suatu Undang-Undang Nomor 22
penyelenggaraan negara itu Tahun 1999 tentang
dilatar belakangi oleh teori pemerintahan daerah,
demokrasi. Teori ini Undang-Undang Nomor 32
menjelasakn bahwa anggota Tahun 2004 yang dianggap
masyarakat harus ikut ambil sebagai revisi terhadap
bagian atau berpartisipasi Undang-Undang Nomor 22

19 20
Undang-Undang Nomor 23 Nimatul Huda, Otonomi Daerah,
Tahun 2014 Pustaka Pelajar, Jakarta: 2009, hlm. 123.

JOM Fakultas Hukum Volume II Nomor 1 Februari 2015 Page 8


Tahun 1999 dan terakhir dalam sebuah negara.
Undang-Undang Nomor 23 Disadari atau tidak, sistem
Tahun 2014. Ketiga Undang- pemerintahan daerah
Undang ini dibuat untuk sebenarnya merupakan
membantu pemerintah daerah persiapan untuk karir politik
dalam panyelenggaraan lanjutan yang biasanya
pemerintahan daerah. terdapat pada pemerintahan
3. Sistem Pemerintah Daerah pusat22.
Sistem pemerintahan G. Kedudukan DPRD Dalam
daerah sangat erat kaitannya Undang-Unddang 23 Tahun
dengan otonomi daerah yang 2014
saat ini telah berlangsung di Sebagaimana yang
Indonesia. Sebelum disebutkan dalam Undang-
diperkenalkan otonomi Undang Nomor 23 Tahun 2014,
daerah, semua sistem Pasal 1 ayat (4) bahwa DPRD
pemerintahan bersifat adalah lembaga perwakilan rakyat
sentralisasi atau terpusat. daerah sebagai unsur
Dengan pelaksanaan otonomi penyelenggara pemerintah
daerah diharapkan daerah daerah.23
mampu mengatur sistem Ini berarti bahwa DPRD
pemerintahannya sendiri merupakan mitra kerja dari
dengan memaksimalkan Kepala Daerah dalam
potensi daerah yang dimiliki. penyelenggaraan pemerintahan
Walaupun demikian, ada daerah sebagaimana yang
beberapa hal tetap dimaksud oleh Undang-Undang
dikendalikan oleh pemerintah Nomor 23 Tahun 2014. Jika
pusat. Seperti hubungan DPRD dikatakan sebagai
diplomatik, kerjasama legislatif, tidak lah tepat sebab
perdagangan, dan lain-lain.21 DPRD bukanlah lembaga mutlak
Sistem pemerintahan yang memiliki kekuasaan
daerah juga sebenarnya lembaga legislatif sperti DPR RI.
merupakan salah satu bentuk Dalam ciri-ciri Negara
penyelenggara pemerintahan kesatuan telah disebutkan bahwa
yang efektif dan efisien. hanya terdapat pemerintah pusat
Karena pada dasarnya tidak yang memiliki kedaulatan baik
mungkin pemerintah pusat ke dalam maupun keluar negeri,
mengatur serta mengelola terdapat satu Undang-Undang
negara dengan segala Dasar yang berlaku untuk seluruh
permasalahan yang wilayah Negara, terdapat satu
kompleks. Sementara itu, kepala negara atau pemerintahan
pemerintah daerah juga dan terdapat satu badan
merupakan sebuah perwakilan rakyat yaitu DPRD
pengembangan demokrasi RI.

21 22
http://carapedia.com/sistem_peme Ibid.
23
rintahan_daerah_info2340.html, diakses, Undang-Undang Nomor 23
tanggal 5 Januari 2015. Tahun 2014.

JOM Fakultas Hukum Volume II Nomor 1 Februari 2015 Page 9


Konteks Trias Politika pelayanan, pemberdayaan dan
sebagaimana yang dijelaskan peran serta masyarakat, serta
oleh Montesquieu yang peningkatan daya saing daerah
menyebutkan bahwa kekuasaan dengan memperhatikan prinsip
negara haruslah dipisah-pisahkan demokrasi, pemerataan, keadilan,
ke dalam fungsi-fungsi legislatif, keistimewaan, dan kekhasan
eksekutif dan judikatif. Fungsi suatu daerah dalam sistem
legislatif biasanya dikaitkan Negara Kesatuan Republik
dengan peran lembaga parlemen Indonesia.25
atau legislature, fungsi Disebut Negara Kesatuan
eksekutif dikaitkan dengan peran apabila kekuasaan pemerintah
pemerintah dan fungsi judikatif pusat dan pemerintahan daerah
dengan lembaga peradilan. Jadi, tidak sama dan tidak sederajat.
konsentrasi teori Montesquieu Kekuasaan pemerintah pusat
sebenarnya adalah dalam konteks merupakan kekuasaan yang
negara (state) bukan untuk ranah menonjol dalam negara, dan
pemerintah daerah. tidak ada saingan dari badan
H. Penyelenggaraan Pemerintah legislatif pusat dalam membentuk
Daerah Dalam NKRI Undang-Undang. Kekuasaan
Sistem Pemerintahan Negara pemerintah yang didaerah
Kesatuan Republik Indonesia bersifat tidak langsung (derivatif)
menurut Undang-Undang Dasar dan seiring dalam bentuk otonom
1945 memberikan keleluasaan yang luas dengan demikian tidak
kepada daerah untuk dikenal adanya badan legislatif
menyelenggarakan otonomi pusat dan daerah yang sederajat,
daerah. Dalam penyelenggaraan melaikan sebaliknya.26
otonomi daerah, dipandang perlu I. Kesimpulan
untuk lebih menekankan pada Dari pembahasan yang telah
prinsip-prinsip demokrasi, peran diungkapkan diatas, maka dapat
serta masyarakat, pemerataan dan ditarik kesimpulan mengenai
keadilan serta memperhatikan kedudukan DPRD dalam
potensi dan keanekaragaman penyelenggaraan pemerintah
daerah.24 daerah berdasarkan Undang-
Dalam rangka Undang Nomor 23 Tahun 2014
penyelenggaran pemerintah yaitu sebagai berikut:
daerah sesuai dengan amanat 1. Dewan Perwakilan Rakyat
Undang-Undang Dasar 1945, Daerah atau yang sering
pemerintah daerah yang disebut dengan DPRD
mengatur dan mengurus urusan sesunggunya berkedudukan
pemerintahan menurut asas sebagai mitra kerja yang
otonomi dan tugas pembantuan, posisinya sejajar dengan
diarahkan untuk mempercepat Kepala daerah dalam
terwujudnya kesejahteraan
25
masyarakat melalui peningkatan Ibid. hlm. 37.
26
Moh.Kusnardi dan Bintan
Rsaragih, Ilmu Negara, Gaya Media
24
Haw.Widjaja, Op.cit, hlm. 36. Pratama, Jakarta:2005, hlm. 207.

JOM Fakultas Hukum Volume II Nomor 1 Februari 2015 Page 10


penyelenggaraan pemerintah dalam Undang-Undang
daerah, sebagaimana yang pemerintah daerah tidak di
dimaksud dalam Undang- salah tafsirkan atau di salah
Undang Nomor 23 Tahun artikan. Sehingga nantinya
2014 Pasal 1 ayat (4) yang DPRD dalam menjalankan
menyebutkan bahwa DPRD tugasnya dapat berada pada
adalah lembaga perwakilan ranah yang sesungguhnya,
rakyat daerah sebagai unsur supaya tidak melampaui
penyelenggara pemerintah batas-batas yang telah diatur
daerah. Rumusan Unadang- baik itu di Undang-Undang
Undang Nomor 23 Tahun maupun di Undang-Undang
2014 sebenarnya hampir mirip Dasar 1945. Sesungguhnya
dengan Undang-Undang dalam ciri-ciri Negara
sebelumnya seperti Undang- kesatuan terdapat pemerintah
Undang Nomor 5 Tahun 1974 pusat yang memiliki
Pasal 13 yang berbunyi kedaulatan baik ke dalam
Pemerintah Daerah adalah maupun ke luar atau adanya
Kepala Daerah dan Dewan satu pemerintahan pusat
Perwakilan Rakyat Daerah. yang memegang seluruh
2. Penerapan kedudukan DPRD kekuasaan pemerintah,
dalam Negara Kesatuan terdapat satu konsitusi atau
Republik Indonesia telah Undang-Undang Dasar yang
banyak mengalami pasang berlaku untuk seluruh
surut sesuai dengan perubahan wilayah Negara, dan hanya
politik pada saat ini. terdapat satu lembaga
Sebagaimana yang telah legislatif yaitu DPR RI.
diuraikan sesungguhnya 2. Seharusnya dalam penerapan
kedudukan DPRD dalam kedudukan DPRD bukanlah
Undang-Undang Nomor 23 sebagai eksekutif maupun
Tahun 2014 belumlah tepat, legislatif melainkan DPRD
karena dalam Undang-Undang merupakan mitra kerja dari
tersebut tidak dijelaskan Kepala Daerah dalam
kedudukan DPRD sebagai menyelenggarakan
mitra kerja bersama Kepala pemerintahan daerah serta
Daerah. membantu Kepala Daerah
J. Saran dalam Pembentukan
1. Bahwa di dalam Undang- Peraturan Daerah. Oleh
Undang Nomor 23 Tahun karena itu perlu adanya revisi
2014 perlu adanya atau perubahan Undang-
penjelasan yang secara Undang Nomor 23 Tahun
terperinci mengenai posisi 2014.
kedudukan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD) dalam pemerintahan
daerah. Artinya bahwa
suapaya kedudukan DPRD di

JOM Fakultas Hukum Volume II Nomor 1 Februari 2015 Page 11


O. Daftar Pustaka ----------------, 2008,
A. Buku Pemerintahan Daerah Di
Asshiddiqie,Jimly. 2010, Indonesia, Jakarta: Sinar
Konstitusi dan Grafika.
Konstitusionalisme ----------------, 2011, Sistem
Indonesia, Jakarta: pemerintahan Daerah,
Sinar Grafika. Jakarta: Bumi Aksara.
---------------------, 2010, ----------------, 2011, Sistem
Perkembangan dan Pemerintahan Indonesia,
Konsolidasi Lembaga Jakarta: Bumi Aksara.
Negara Pasca Reformasi, Kaloh, J. 2007, Mencari
Jakarta: Sinar Grafika. Bentuk Otonomi Daerah,
Abdullah, Rozali. 2005, Jakarta, Renika Cipta.
Pelaksanaan Otonomi Kaho, Riwu, Josef. 2005,
Luas Dengan Pemilihan Otonomi Daerah di
Kepala Daerah Secara Negara Republik
Langsung, Jakarta, PT Indonesia, Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada. Raja Grafindo Persada.
Busroh, Daud, Abu. 2010, Masriani, Tiena, Yulies.
Ilmu Negara, Jakarta: 2008, pengantar Hukum
Bumi Aksara. Indonesia, Jakarta: Sinar
Budiardjo, Mariam, Ibrahim, Grafika.
Ambong. 1993, Fungsi Manan, Bagir. 2004,
Legislatif Dalam Sistem Menyongsong Fajar
PolitikIndonesia, Jakarta: Otonomi Daerah,
PT Raja Grafindo Yogyakarta, Pusat Studi
Persada. Hukum (PSH) Fakultas
Djojosoekarto, Agung. 2004, Hukum UII.
Dinamika Dan Kapasitas Marbun, BN. 2006, DPRD
DPRD Dalam Tata Pertumbuhan dan Cara
Pemerintahan Kerjanya, Jakarta,
Demokratis, Jakarta, Pustaka Sinar Harapan.
Konrad Adeneur Stifrung. Soekanto, Soerjono. 1986,
Huda, Nikmatul. 2009, Pengantar Penelitian
Otonomi Daerah, Jakarta: Hukum, Jakarta:
Pustaka Pelajar. Universitas
Hakim, Lukman.2012, Indonesia (UI Perss).
Filosofi Kewenangan Sabarno, Hari. 2001,
Lembaga Daerah, Memandu Otonomi
Malang: Setara Press. Daerah Menjaga
Kansil, C.S.T, S.T. Kansil, Kesatuan Bangsa,
Christine, 2007, Ilmu Jakarta: Sinar Grafika.
Negara (Umun dan Soekanto, Soejono, Mamudji,
Indonesia), Sri. 2003, Penelitian
Jakarta: PT Pradnya Hukum Normatif Suatu
Paramita. Tinjauan

JOM Fakultas Hukum Volume II Nomor 1 Februari 2015 Page 12


Singkat, Jakarta: PT Raja Undang-Undang Nomor 22
Grafindo. Tahun 1999 tentang
Siswanto Sunaryo, Siswanto. Pemerintah Daerah.
2006, Hukum Undang-Undang Nomor 32
Pemerintahan Daerah Di Tahun 2004 tentang
Indonesia, Jakarta, Sinar Pemerintah Daerah.
Grafika. Undang-Undang Nomor 23
Syaukani, Gaffar, Afan, Tahun 2014 tentang
Rasyid, Ryaas. 2003, Pemerintah Daerah.
Otonomi Daerah Dalam Undang-Undang Nomor 27
Negara Kesatuan, Tahun 2009 tentang
Yogyakarta, Pustaka Majelis Permusyawaratan
Pelajar. Rakyat,
Tutik, Triwulan, Titik. 2010, Dewan Perwakilan Rakyat,
Kontruksi hukum Tata Dewan Perwakilan
Negara Indonesia Pasca Daerah, dan Dewan
Amandemen UUD 1945, Perwakilan Rakyat
Jakarta: Kencana. Daerah.
Utrecht, E, Djindang, Saleh, D. Website:
Moh. 1983, Pengantar https://www.academia.edu/39
Dalam Hukum Indonesia, 92979/LembagaPemerint
Jakarta: Sinar Harapan. ahan Daerah Dalam
Widjaja, Haw. 2005, Sistem
Penyelenggaraan Pemerintahan Negara
otonomi Di Indonesia, Indonesia, diakses,
Jakarta: PT Raja Grafindo tanggal 7 Oktober 2014.
Persada. http://www.
B. Kamus wordpress.com/optimalis
Departemen Pendidikan dan asi-peran-dprd , diakses,
Kebudayaan. 2007 Kamus tanggal 7 Oktober 2014.
Besar Bahasa Indonesia, http://imamsastrawardhana.bl
Jakarta: Pustaka Phoenix. ogspot.com/2011/11/pela
Departemen Pendidikan dan ksanaan-otonomi-
Kebudayaan. Kamus dalamkonteks.html,
Besar Bahasa Indonesia, diakses, tanggal 25
Jakarta: Balai Pustaka. Novemver 2014.
C. Peraturan Perundang- http://lialiky.blogspot.com/20
Undangan 12/05/normal-0-
Undang-Undang Dasar microsoftinternetexplorer
Negara Republik 4_30.html, diakses,
Indonesia Tahun 1945. tanggal 25 November
Undang-Undang Nomor 5 2014.
Tahun 1974 tentang http://kodimsbysel.wordpress
Pokok-pokok Pemerintah .com/peran-dewan-
di Daerah. perwakilan-rakyat-
daerah-dprd-dalam-

JOM Fakultas Hukum Volume II Nomor 1 Februari 2015 Page 13


pembangunan-partisipasi-
masyarakat/, diakses,
tanggal, 2 Desemner
2014.
http://daswirfh.blogspot.com/
2011/12/hubungan-
pemerintah-daerah-
dengan-dprd.html,
diakses, tanggal 2
Desember 2014.
http://jurisprudence-
journal.org/2012/07/partis
ipasi-legislasi-lembaga-
legislatif-dan lembaga-
eksekutif-dalam-
penyusunan-peraturan-
daerah-studi-di-
kabupaten-
rembang/,diakses,
tanggal, 5 Desember
2014.
http://hukum.bunghatta.ac.id/
tulisan.php?dw.29,
diakses, tanggal, 5
Desember 2014.
http://batampos.co.id/Opini/O
pini/Reinterpretasi_Fungs
i_DPRD.html,diakses,tan
ggal, 5 Deseamber 2014.
http://id.wikipedia.org/wiki/P
emerintah_daerah_di_Ind
onesia, diakses, tanggal
27 Desember 2014.

JOM Fakultas Hukum Volume II Nomor 1 Februari 2015 Page 14

Vous aimerez peut-être aussi