Vous êtes sur la page 1sur 24

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NY.

R DENGAN
DIAGNOSA P1A0 POST SECTIO CAESARIA
DENGAN INDIKASI KETUBAN PECAH DINI (KPD)
DI RUANG DAHLIA RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

Disusun oleh:

MAYA YULIYA MAHDARIKA

P27220016215

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


POLTEKKES KEMENKES SURAKATA
TAHUN AKADEMIK 2017/2018
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NY. R DENGAN DIAGNOSA P1A0
POST SECTIO CAESARIA DENGAN INDIKASI KETUBAN PECAH DINI (KPD)
DI BED A5 RUANG DAHLIA RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

Tgl/Jam MRS : 7 November 2017 jam 05.00 WIB

Tanggal/Jam Pengkajian : 7 November 2017 jam 20.30 WIB

Metode Pengkajian : Wawancara dan pemeriksaan fisik

Diagnosa Medis : P1A0 post sectio caesaria dengan indikasi ketuban


pecah dini (KPD)

No. Registrasi : 17553470

I. PENGKAJIAN
1. Biodata
a. Identitas Klien
Nama Klien : Ny. R
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Gatak kembang RT 02/ RW 10, Ampel,
Boyolali
Umur : 43 Tahun
Agama : Islam
Status Perkawinan : Sudah Menikah
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
b. Identitas penanggung jawab
Nama : Tn. E
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 33 Tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Alamat : Gatak kembang RT 02/ RW 10, Ampel,
Boyolali
Hubungan dengan Klien : Suami
2. Riwayat Kesehatan

a. Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri pada luka post operasi caesar skala 5 dan masih
belum berani menggerakkan anggota tubuhnya.
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien mengatakan tanggal 6 November 2017 jam 14.00 perut terasa
kencang-kencang lalu keluar air jenih melalui vagina dan klien langsung di bawa
ke Bidan dekat rumahnya. Di Bidan klien diobservasi dan masih belum tampak
adanya tanda-tanda persalinan lalu klien di rujuk ke IGD RSUD Pandan Arang
Boyolali tanggal 7 November 2017 jam 02.00 dan langsung di transfer ke ruang
VK. Di ruang VK klien di pasang infus, kateter urin dan diobservasi dengan TTV
TD:140/80 mmHg, N: 86x/m, RR: 18x/m, T: 36,80C, keluaran pervagina lendir
disertai darah, karena belum ada kemajuan pembukaan lalu klien direncanakan
operasi cyto dan selesai operasi pukul 05.30 dan diobservasi di RR lalu di transfer
ke ruang Dahlia pukul 06.00. Di ruang Dahlia klien masuk dengan diagnosa P1A0
post sectio caesaria dengan indikasi ketuban pecah dini (KPD) telah diberikan
edukasi 6 jam pertama mobilisasi miring kanan miring kiri, diperbolehkan makan
atau minum setelah flatus, dan diberikan terapi Inf. RL 20 tpm, Inj. Cefotaxim
2x1, Inj. Keto 3x1. Saat pengkajian pada pukul 21.00 kondisi klien
composmentis, klien mengatakan nyeri pada luka post op, klien tampak meringis,
bayi menyusu ibu, dan ASI keluar sedikit.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Klien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit hipertensi, diabetes,
asma dan penyakit berarti lainnya.
d. Riwayat Penyakit Keluaga
Klien mengatakan keluarganya juga tidak memiliki riwayat penyakit
hipertensi, diabetes, asma dan penyakit berarti lainnya.
Genogram:

Klien merupakan anak terakhir dari 4 bersaudara, klien menikah


dengan laki-laki berusia 33 tahun dan dikaruniai seorang anak laki-laki
yang baru lahir setelah pernikahan tahun ke-2.
3. Pengkajian Fisik
a. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
1) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
No Kehamilan Persalinan Anak
Nifas Keadaan
Lama Keadaan Jenis Ditolong Perdarahan L/P BB PB ASI
sekarang
1 9 Normal SC Dokter 250cc Normal L 2800 46 Lancar Sehat
bulan gr

2) Riwayat kehamilan saat ini


a) Berapa kali periksa kehamilan
Klien mengatakan semenjak dinyatakan hamil klien rutin kontrol ke
bidan desa di dekat rumahnya 1 bulan sekali dan saat klien mengalami
keluhan selama kehamilan.
b) Masalah kehamilan
Klien mengatakan dalam proses kehamilan yang pertama ini tidak ada
keluhan yang dirasakan berat oleh klien, klien kadang merasa pegal
dipinggang dan punggung saat kehamilan membesar.
3) Riwayat persalinan
a) Jenis persalinan : SC atas indikasi KPD pada tanggal 7
November 2017 pukul 24.00
b) Jenis kelamin bayi : Laki-laki, dengan BB: 2800 gr, PB: 46 cm,
LK: 31 cm, LD: 30 cm, APGAR score 9-9-10,
anus (+), kelainan kongenital (-)
c) Perdarahan : Berdasarkan laporan catatan operasi
pasien mengalami pendarahan 250 cc
d) Masalah dalam persalinan : Pasien mengalami KPD 20 jam kala I
tak maju primigravida tua hamil aterm
sehingga diindikasikan SC
4) Riwayat Ginekologi
a) Masalah ginekologi :
(1) Menarche : Umur 12 tahun
(2) Siklus : 30 hari
(3) Lamanya : 6-7 hari
(4) Volume : 50cc
(5) Konsistensi : Cair agak kental
(6) Warna merah : Kecoklatan di hari I dan merah segar dihari ke2
(7) Disminore : Kadang-kadang
(8) HPHT : 8 Februari 2017
b) Riwayat KB
Klien belum pernah menggunakan KB sebelumnya
5) Riwayat psikososial post partum
a) Fase yang dialami ibu saat ini yaitu adalah fase taking in, yang ditandai
dengan keadaan klien masih ketergantungan dalam mengurus kebutuhan
seperti kebersihan diri dan ataupun nutrisi serta istirahat yang cukup
b) Klien mengatakan sebelumnya belum pernah melahirkan an ini kali
pertama klien melahirkan
c) Ibu tampak tenang dan bersemangat bercerita tentang perasaan nya
pertama kali menjalani persalinan
d) Hubungan klien dengan suami baik, suami klien selalu menjaga klien dan
memenuhi kebutuhan klien selama di ruangan
e) Hubungan klien dengan bayinya baik, klien menyusui bayinya dan
mengajak bayinya berbicara sambil tersenyum
f) Hubungan dengan anggota keluarga lain, baik klien dikunjungi oleh
keluarganya setiap jam kunjung
g) Dukungan sosial dan pola komunikasi dalam keluarga baik dan tidak ada
masalah
h) Klien mengatakan merasa belum tau banyak mengenai merawat bayi baru
lahir namun klien akan belajar dari orang tuanya untuk mengurus
anaknya
i) Klien mengatakan tidak merasa sedih bahkan sangat bahagia dengan
kelahiran putra pertamanya
j) Klien merasakan tidak mengalami perasaan cemas sama sekali terhadap
dirinya ataupun terhadap bayinya

b. Data Umum Kesehatan Saat Ini


1) Status Obstetri : P1A0
2) Bayi rawat gabung : Ya
3) Keadaan umum : Cukup
4) Kesadaran : Composmentis
5) GCS : 15
E : 4 (mata klien spontan menoleh ke arah perawat)
V : 5 ( pasien dapat berkomunikasi dan terorientasi dengan baik)
M : 6 (pasien dapat mengikiuti perintah)
6) BB/TB : 40 kg/ 150 cm
7) Tanda-tanda Vital
a) Tekanan darah : 120/90 mmHg
b) Nadi
- Frekuensi : 90 x/m
- Irama : teratur
- Kekuatan : cukup kuat
c) Pernafasan
- Frekuensi : 29 x/m
- Irama : teratur
d) Suhu : 36,9oC

c. Pemeriksaan Head to Toe


1) Kepala dan leher
Kepala
a) Bentuk dan ukuran kepala :Bentuk kepala klien bulat
b) Pertumbuhan rambut : Pertumbuhan rambut klien merata
c) Kulit kepala : Kulit kepala klien tampak bersih
Mata
a) Kebersihan : Mata klien bersih, tidak terdapat kotoran,
b) Fungsi penglihatan : Fungsi penglihatan klien baik
c) Palpebral : Tidak ada kelainan pada palpebral klien
d) Konjungtiva : Tidak anemis
e) Sclera : Putih, tidak ikterik
f) Pupil : Isokor
g) Diameter ki/ka : 3 mm/ 3 mm
h) Reflek terhadap cahaya: Positif, pupil mengecil saat disinari cahaya
i) Penggunaan alat bantu penglihatan: Klien tidak menggunakan alat
bantu penglihatan
Hidung
a) Fungsi penghidu : Penghidu klien baik, dapat membedakan bau
b) Secret : Tidak terdapat secret pada hidung
c) Nyeri sinus : Tidak terdapat nyeri
d) Polip : Tidak terdapat polip
e) Napas cuping hidung : Tidak terdapat napas cuping hidung
Mulut
a) Kemampuan bicara : Klien mampu berbicara dengan jelas
b) Keadaan bibir : Bibir simetris serta tidak ada sumbing
c) Selaput mukosa : Permukaan bibir klien sedikit kering
d) Warna lidah : Warna lidah merah muda
e) Keadaan gigi : Beberapa gigi ada yang sudah tanggal
f) Bau nafas : Klien sedikit bau napas
g) Dahak : Tidak terdapat dahak
Gigi
a) Jumlah : Tidak terkaji
b) Kebersihan : Cukup bersih
c) Masalah : Tidak terdapat masalah
Telinga
a) Fungsi pendengaran : Klien memiliki fungsi pendengaran yang baik
b) Bentuk : Bentuk telinga simetris kanan dan kiri
c) Kebersihan : Cukup bersih
d) Serumen : Tidak terdapat serumen yang keluar dari
telinga klien
e) Nyeri telinga : Tidak terdapat nyeri pada telinga klien
Leher
a) Bentuk : Tidak ada perubahan pada bentuk leger klien
b) Pembesaran tyroid : Tidak terdapat pembesaran tyroid
c) Klenjar getah bening : Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
d) Nyeri waktu menelan: Tidak terdapat nyeri saat menelan
e) JVP : Tidak ada peningkatan
2) Dada
Paru-paru
a) Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris
b) Palpasi : Getaran simetris kanan dan kiri
c) Perkusi : Sonor di semua lapang paru
d) Auskultasi : Bunyi napas vesikuler
Jantung
a) Inspeksi : Ictus cordis tidak nampak
b) Palpasi : HR klien 90 x/m
c) Perkusi : Tidak ada pembesaran pada jantung klien
d) Auskultasi : S1 dan S2 tunggal
Payudara
Berdasarkan inspeksi, tampak payudara membesar (terdapat bendungan),
puting susu menonjol keluar, aerola berwarna coklat kehitaman, keluar
cairan bening (colostrum) saat payudara dipencet. Klien mengatakan air
susu keluar lancar.
3) Abdomen
a) Inspeksi : Terdapat luka post op SC pada abdomen
bagian medial tertutup kassa steril
b) Perkusi : Bunyi timpani
c) Palpasi : TFU 2 jari dibawah pusat, uterus teraba keras,
kandung kemih teraba lembek
d) Auskultasi : Bunyi peristaltic usus 6 x/m, belum ada BAB
e) Keluhan : Klien mengatakan nyeri pada luka post op.
Pasien tampak melindungi bagian yang sakit yaitu pada abdomennya pada
luka bekas post op
P : Nyeri disebabkan oleh adanya luka insisi post operasi SC
Q : Nyeri seperti teriris
R : Nyeri pada luka operasi menjalar sampai ke panggul
S : Skala nyeri sedang 5 (0-10)
T : Nyeri hilang timbul, nyeri bertambah saat klien bergerak
4) Genitalia
a) Vagina
Berdasarkan hasil inspeksi, tampak lochea berwarna merah segar dengan
bau khas (lochia rubra) 10cc, edema serta memar dibagian vagina,
terpasang kateter ukuran 18 dengan urin yang tertampung 350 cc.
b) Perineum
Berdasarkan inspeksi perineum dalam keadaan utuh, tampak bersih, tidak
terjadi edema/bengkak
5) Anus dan rectum
Tidak ada keluhan
6) Ektremitas
a) Atas
- ROM kanan dan kiri : Aktif
- Perubahan bentuk tulang : Tidak terdapat perubahan bentuk tulang
- Pergerakan sendi bahu : Tidak ada pembatasan peegerakan
sendi dan bahu
- Perabaan akral : Teraba hangat
- Pitting edema : Tidak terdapat pitting edema
- Terpasang infus : Terpasang infusan asering di tangan
kanan
b) Bawah
- ROM kanan dan kiri : Aktif
- Perubahan bentuk tulang : Tidak terdapat perubahan bentuk tulang
- Varises : Tidak terdapat varises
- Perubahan Akral : Teraba hangat
- Pitting edema : Tidak terdapat pitting edema
c) Skala otot

4 4

3 3
Kanan Kiri
1: Tidak ada gerakan
2: Mampu menahan gravitasi dengan tanpa tahanan
3: Mampu menahan gravitasi
4: Mampu menahan gravitasi dengan tahan minimal
5: mampu menahan gravitasi penuh dengan tahanan maksimal
d) Berdasarkan hasil anamnesa, pasien mengatakan belum bisa berjalan dan
duduk di tempat tidur. Pasine mengatakan merasa sedikit lemah seluruh
tubuhnya. Pasien mengatakan tidak berani menggerakkan kakinya karena
kalau bergerak nyeri semakin terasa

Masalah khusus: Hambatan mobilitas fisik

7) Integumen : kulit klien berwarna sawo matang, kulit klien lembab, tidak
terdapat luka di permukaan kulit, tidak terdapat jaringan parut seta kulit
tampak bersih.
8) Eliminasi
a) Urine
- Kebiasaan BAK di rumah, pasien mengatakan dalam 1 hari biasa
BAK sebanyak 5-6 kali/hari dengan konsistensi cair berwarna
kekuningan tanpa ada rasa nyeri
- BAK saat ini:
Pasien mengatakan sedikit nyeri pada bagian genitalnya, klien
terpasang kateter dengan jumlah keluaran urine pada jam 21.00
sebanyak 350cc berwarna kuning.
b) BAB
- Kebiasaan BAB di rumah, klien mengatakan selama di rumah
biasanya BAB 1-2x/hari dengan konsistensi lembek tanpa disertai
darah ataupun rasa nyeri
- Selama di rumah sakit, klien mengatakan belum ada BAB

Masalah khusus: Tidak ada

9) Mobilitas dan latihan


a) Tingkat mobiliasi : pasien hanya mampu berbaring dan merubah posisinya
saja karena masih nyeri pada luka operasinya . Pasien masih tampak lemah
untuk melakukan mobilisasi. Klien dianjurkan mobilisasi bertahap
b) Latihan/senam : dalam kebiasaan sehari-hari klien mengatakan melakukan
latihan seperti jalan-jalan dan melakukan pekerjaan rumah tangga

Masalah khusus : Hambatan mobilitas fisik

10) Istirahat dan kenyamanan


a) Di rumah : kebiasaan tidur, klien mengatakan biasa tidur siang 2 jam dan
saat malam 6 jam, klien bisa tidur saat pekerjaan rumah selesai ataupun
saat klien kelelahan, klien biasa tidur malam pukul 10.00 malam.
b) Di RS : pasien mengatakan meskipun agak kesulitan untuk tidur karena
harus menyusui bayinya saat malam namun klien mengatakan tidur
nyaman dan cukup selama di rumah sakit. Tidur siang 1-2 jam dan tidur
malam 5-6 jam
11) Nutrisi dan cairan
a) Asupan nutrisi : pasien mengatakan tidak ada keluhan makanan, klien
mengatakan asupan makannya baik, pasien dapat menghabiskan 1 porsi
makanan yang disediakan dengan diit NBTKTP+ buah, nafsu makan klien
baik.
b) Asupan cairan : pasien mengatakan sering minum air putih 500-700 cc.
12) Kemampuan menyusui
Klien mengatakan ASI lancar, bayi mau menetek
Pengetahuan ibu tentang:
a) Menyusui/makanan bayi
Klien mengatakan tahu bahwa ASI bagus untuk bayinya untuk 6 bulan
pertama
b) Perawatan payudara masa nifas
Klien mengatakan biasanya membersihkan puting dan payudara dengan air
hangat dan dengan sabun saat mandi
c) Perawatan bayi
Klien mengatakan mengetahui cara merawat bayi dari ibunya dan kakak-
kakaknya yang sudah lebih dulu memiliki anak.

d. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal Pemerikaan 7 November 2017
Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
HEMATOLOGI
Darah lengkap
Hemoglobin 12.6 g/dl 14-18
Leukosit 12380 /Ul 4800-10800
LED 31 /mm 0-20

Hitung jenis sel


Eosinofil% 3.2 % 1-3
Basofil% 0.3 % 0-1
Neutrofil batang% % 1-6
Neutrofil segmen% 69.7 % 50-70
Limfosit% 22.4 % 20-40
Monosit 8.4 % 2-8
Hematokrit 37.4 % 42-52
Protein plasma g/dl 6-8
Trombosit 239 10^3/Ul 150-450
Eritrosit 4.27 10^6/Ul 4.7-6.1
MCV 87.6 Fl 80-100
MCH 29.6 Pg 27-32
MCHC 33.8 g/dl 32-36
RDW 14.3 %
HbsAg - Negative
Golongan Darah B
Anti HCV -
Anti HIV -

e. Terapi Medis
Hari/tanggal Jenis terapi Dosis Komposisi Fungsi
7 November Cairan IV :
2017 RL 30 tpm (mmol/100ml): Berguna untuk
Na: 130-14-, mengembalikan
K: 4-5, Ca: 2- keseimbangan
5, Cl: 109-110 elektrolit pada
kondisi
hipovolemik
maupun dehidrasi
Obat Parenteral :
Inj. Cefotaxim 1 gr Cefotaxime Sebagai profilaksis
sodium untuk infeksi
operasi

Inj. Ketorolac 30 mg Ketorolac Untuk


tromethamine penatalaksanaan
nyeri akut

f. Analis Data
No Hari/tangg Data focus Masalah Etiologi Diagnosa
al/jam
1 Selasa, 7 DS: Nyeri akut Agen Nyeri akut
November 1) Klien mengatakan pencedera berhubungan
2017 nyeri pada luka post fisik (luka dengan agen
(20.30) op sejak tadi malam post op) pencedera
2) Pengkajian PQRST fisik (luka
P : Nyeri disebabkan post op)
oleh adanya luka insisi
post operasi SC
Q : Nyeri seperti
teriris
R : Nyeri pada luka
operasi menjalar
sampai ke panggul
S : Skala nyeri
sedang 5 (0-10)
T : Nyeri hilang
timbul, nyeri
bertambah saat klien
bergerak
DO:
1) Pasien tampak meringis
2) Tampak luka post op
SC pada abdomen
bagian medial tertutup
verban
3) Pasien tampak
melindungi bagian
yang sakit yaitu pada
abdomennya pada luka
bekas post op
4) TTV
- TD : 120/90
mmHg
- N : 90 x/m
- RR : 29 x/m
- Suhu: 36,9oC

2 Selasa, 7 DS: Hambatan Ketidaknya Hambatan


November 1) Pasien mengatakan mobilitas manan mobilitas
2017 baru tadi siang di fisik (nyeri) fisik
(20.30) operasi SC berhubungan
2) Pasien mengatakan dengan
tidak berani ketidaknyam
menggerakkan kakinya anan (nyeri)
karena kalau bergerak
nyeri pada bekas luka
operasinya semakin
terasa
DO:
1) Pasien tampak
berbaring terlentang
dan tampak sulit untuk
mengubah posisi
2) Pasien tampak berhati-
hati dalam
menggerakkan
tangannya dan saat
menyusui
3) Pasien melakukan
aktivitasnya di tempat
tidur dengan bantuan
suami dan ibunya
4) Skala otot
4 4

3 3
Kanan Kiri
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik (luka post op)
2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan ketidaknyamanan (nyeri)

III. RENCANA KEPERAWATAN/INTERVENSI


No Tgl/jam Dx. Tujuan dan Intervensi (NIC) TTD
Keperawatan kriteria hasil
(NOC)
1 Selasa, 7 Nyeri akut Setelah dilakukan Manajemen Nyeri
November berhubungan tinfakan 1. Observasi adanya
2017 dengan agen keperawatan selama petunjuk
cedera fisik (luka 3x24 jam diharapkan nonverbal
post op) nyeri terkontrol dan mengenai
tingkat nyeri ketidaknyamanan
berkurang. terutama kepada
Kriteria hasil: mereka yang
1. Tingkat tidak dapat
ketidaknyamanan berkomunikasi
(4-5) secara efektif.
2. Lalukan
pengkajian nyeri
komprehensif
yang meliputi
lokasi,
karakteristik,
onset/durasi,
frekiensi,
kualitas,
intensitas atau
beratnya nyeri.
3. Periksa tingkat
ketidaknyamanan
bersama pasien,
catat perubahan
dalam catatan
medis pasien,
informasikan
petugas kesehatan
lain yang
merawat pasien
4. Ajarkan
penggunaan
Teknik
nonfarmakologi
(relaksasi)
5. Pilih dan
implementasikan
tindakan yang
beragam
(farmakologi)
2 Selasa, 7 Hambatan Setelah dilakukan Perawatan tirah
November mobilitas fisik tinfakan baring
2017 berhubungan keperawatan selama Jaga kain kasur
dengan 3x24 jam diharapkan tetap bersih ,
ketidaknyamanan posisi tubuh dapat kering dan bebas
(nyeri) digerakkan atas kerutan
inisiatif pasien: Tinggikan teralis
Ambulasi tempat tidur ,
Pergerakan di dengan cara yang
atas tempat tidur tepat
Ambulasi, kursi Letakkan meja di
roda samping tempat
tidur dalam
jangkauan pasien
Anjurkan klien
merubah posisi
Monitor
komplikasi dari
Pengaturan posisi
Dorong pasien
untuk terlibat
dalam perubahan
posisi
Dorong latihan
ROM aktif dan
pasif
Jangan
menempatkan
pasien pada
posisi nyeri
Balikkan tubuh
pasien secara
berkala
IV. TINDAKAN KEPERAWATAN/IMPLEMENTASI

Nama : Ny. R No.CM : 17553470


Umur : 43 tahun Dx.Medis : Post op SC H-1
Hari/tgl/jam No. Implementasi Respon TTD
Dx
Selasa, 7 1 1. Melakukan S : klien mengatakan nyeri pada
November observasi TTV dan daerah luka operasinya, nyeri
2017 perubahan status bertambah saat bergerak atau
nyeri melalui raut berubah posisi
21.00 wajah klien
O:
- klien tampak meringis kesakitan
- klien tampak melindungi bagian
yang sakit
- TTV:
TD: 120/80 mmhg
N: 88x/m
RR: 28x/m
T: 36,80C
21.05 2. Melakukan S : klien mengatakan nyeri pada
pengkajian nyeri daerah luka operasinya, nyeri
PQRST pada klien bertambah saat bergerak atau
berubah posisi

O:
P : Nyeri disebabkan oleh
adanya luka insisi post operasi
SC
Q : Nyeri seperti tersayat-
sayat
R : Nyeri pada luka operasi
menjalar sampai ke panggul
S : Skala nyeri 5 (0-10) nyeri
sedang
T : Nyeri hilang timbul, nyeri
bertambah saat klien bergerak

21.10 3. Menanyakan level S : klien mengatakan


ketidaknyamanan ketidaknyamanan level 3 dari 1-5
pada pasien terkait
nyeri yang O : klien tampak meringis
dirasakan kesakitan
21.15 4. Mengajarkan klien S : klien mengatakan nyerinya
untuk melakukan sedikit berkurang setelah
Teknik relaksasi melakukan Teknik relaksasi
berupa napas
dalam saat nyeri O : klien mampu melakukan napas
dirasakan oleh dalam dengan baik
klien
00.30 5. Kolaborasi S : klien mengatakan nyerinya
memberikan terapi mulai berkurang tetapi masih terasa
analgesik inj.IV
ketorolac 30 mg O : klien sudah diberikan injeksi
dan cefotaxime 1 g ketorolac 30 mg dan cefotaxime 1 g
Klien tampak lebih rileks

Selasa, 7 2 1. Menjaga kain S : pasien mengatakan ia menjaga


November kasur tetap bersih , kebersihan tempat tidurnya
2017 kering dan bebas
20.00 kerutan O : tempat tidur klien tampak
bersih, kering dan bebas kerutan
20.10 2. Meninggikan S: pasien mengatakan teralis tempat
teralis tempat tidur tidur membantunya untuk tidak
, dengan cara yang terjatuh dari tempat tidur
tepat
O: teralis tempat tidur tampak
terpasang dengan benar
20.10 3. Meletakkan meja S: pasien mengatakan dapat
di samping tempat menjangkau barang-barangnya di
tidur dalam atas meja
jangkauan pasien
O: pasien tampak dengan mudah
mengambil minum di atas mejanya
20.15 4. Memonitor S: pasien mengatakan pegal pada
komplikasi dari punggung bagian belakang
tirah baring
O: pasien tampak memegangi
punggungnya dan sesekali
memiringkan badannya
20.16 5. Mendorong pasien S: pasien mengatakan akan
untuk terlibat merubah posisinya agar tidak pegal
dalam perubahan
posisi O: pasien tampak memiringkan
badannya dengan ganjalan bantal di
belakang punggung klien
20.30 6. Mendorong latihan S: pasien mengatakan bisa
ROM aktif dan menggerakkan anggota tubuhnya
pasif sesuai
tahapan mobilisasi O: pasien tampak berhati-hati
dini post SC 6-10 dalam bergerak.
jam pertama yaitu 5 5
menggerakkan
lengan, tangan 4 4
menggerakkan
Kanan Kiri
ujung jari kaki dan
memutar
pergelangan kaki,
mengangkat tumit,
menegangkan otot
betis dan
menggeser kaki
21.20 7. Membantu untuk S: pasien mengatakan akan
memposisikan menghindari posisi duduk
pasien
menghindari posisi O: pasien tampak berbaring dan
nyeri dan miring kanan atau kiri
membantu pasien
memposisikan
untuk menyusui

V. CATATAN KEPERAWATAN I
Nama : Ny. R No.CM : 17553470
Umur : 43 tahun Dx.Medis : Post op SC H-2
Hari/tgl/jam No. Implementasi Respon TTD
Dx
Rabu, 8 1 1. Melakukan S : klien mengatakan nyeri pada
November observasi TTV dan daerah luka operasinya sudah lebih
2017 perubahan status berkurang
nyeri melalui raut
wajah klien
20.30 O:
- klien tampak lebih rileks
- TTV:
TD: 120/90 mmhg
N: 83x/m
RR: 25x/m
T: 36,50C
20.40 2. Melakukan S : klien mengatakan nyeri pada
pengkajian nyeri daerah luka operasinya sudah
PQRST pada klien berkurang

O:
P : Nyeri disebabkan oleh
adanya luka insisi post operasi
SC
Q : Nyeri seperti tersayat-
sayat
R : Nyeri pada luka operasi
menjalar sampai ke panggul
S : Skala nyeri 3 (0-10) nyeri
sedang
T : Nyeri hilang timbul, nyeri
bertambah saat klien bergerak

20.45 3. Menanyakan level S : klien mengatakan


ketidaknyamanan ketidaknyamanan level 4 dari 1-5
pada pasien terkait
nyeri yang O : klien tampak sesekali meringis
dirasakan
20.50 4. Menganjurkan S : klien mengatakan nyerinya
klien untuk sedikit berkurang setelah
melakukan Teknik melakukan Teknik relaksasi
relaksasi berupa
napas dalam saat O : klien mampu melakukan napas
nyeri dirasakan dalam dengan baik
oleh klien
20.30 5. Kolaborasi S : klien mengatakan nyerinya
memberikan terapi mulai berkurang tetapi masih terasa
analgesik inj.IV
ketorolac 30 mg O : klien sudah diberikan injeksi
ketorolac 30 mg
Klien tampak lebih rileks

Rabu, 8 1. Memonitor S: pasien mengatakan pegal pada


November komplikasi dari punggung bagian belakang sudah
2017 tirah baring berkurang
20.15
O: pasien tampak sudah bisa miring
kanan kiri sambil menyusui
anaknya
20.30 2. Mendorong latihan S: pasien mengatakan sudah bisa
ROM aktif dan miring kanan kiri dan belajar duduk
pasif sesuai
tahapan mobilisasi O: pasien tampak miring kanan kiri
post SC hari ke-2 dan posisi klien menaikan sandaran
yaitu duduk secara bantal/setengah duduk
perlahan dengan 4 4
menaikkan
sandaran atau 4 4
bantal tempat tidur
Kanan Kiri
lalu mobilisasi hari
ke-3 belajar
berjalan
21.20 3. Membantu untuk S: pasien mengatakan akan
memposisikan bergerak dengan hati-hati dan
pasien belajar duduk
menghindari posisi
nyeri dan O: pasien tampak setengah duduk
membantu pasien
memposisikan
untuk menyusui

VI. CATATAN KEPERAWATAN II

Nama : Ny. R No.CM : 17553470


Umur : 43 tahun Dx.Medis : Post op SC H-4
Hari/tgl/jam No. Implementasi Respon TTD
Dx
Jumat, 10 1 1. Melakukan S : klien mengatakan nyeri pada
November observasi TTV dan daerah luka operasinya sudah
2017 perubahan status sangat berkurang
nyeri melalui raut
wajah klien
08.30 O:
- klien tampak lebih rileks
- TTV:
TD: 120/80 mmhg
N: 83x/m
RR: 20x/m
T: 36,50C
08.40 2. Melakukan S : klien mengatakan nyeri pada
pengkajian nyeri daerah luka operasinya sudah
PQRST pada klien sangat berkurang
O:
P : Nyeri disebabkan oleh
adanya luka insisi post operasi
SC
Q : Nyeri seperti tersayat-
sayat
R : Nyeri pada luka operasi
S : Skala nyeri 2 (0-10) nyeri
ringan
T : Nyeri muncul jarang

08.45 3. Menanyakan level S : klien mengatakan


ketidaknyamanan ketidaknyamanan level 4 dari 1-5
pada pasien terkait
nyeri yang O : klien tampak lebih rileks
dirasakan
09.00 4. Kolaborasi S : klien mengatakan nyerinya
memberikan terapi mulai berkurang tetapi masih terasa
analgesik inj.IV
ketorolac 30 mg O : klien sudah diberikan injeksi
ketorolac 30 mg
Klien tampak lebih rileks

Jumat, 10 1. Memonitor S: pasien mengatakan sudah tidak


November komplikasi dari ada keluhan pegal lagi karena
2017 tirah baring sudah bisa berjalan ke kamar mandi
sendiri
08.30
O: pasien tampak sudah bisa
menggendong bayinya smabil
berdiri dan berjalan kecil
10.30 2. Mendorong latihan S: pasien mengatakan sudah bisa
ROM aktif dan berjalan
pasif sesuai
tahapan mobilisasi O: pasien tampak miring kanan kiri
post SC hari ke 4 dan posisi klien menaikan sandaran
dan seterusnya bantal/setengah duduk
menganjurkan ibu 5 5
untuk tidak
mengangkat benda 5 5
berat ataupun
Kanan Kiri
aktivitas yang berat
VII. EVALUASI
No. Hari/tgl/jam Evaluasi TTD
DX
1 Jumat, 10 S:
November Pasien mengatakan nyeri sudah tidak ada lagi dan sangat
2017 berkurang. Pengkajian PQRST:
P: nyeri akibat luka op
12.00 Q: nyeri seperti tersayat sudah tidak ada lagi
R: pada luka bekas operasi di abdomen
S: skala nyeri 1 (nyeri ringan)
T: nyeri jarang dirasakan
O:
- Klien tampak rileks
- TTV:
TD: 120/80 mmHg
N: 90x/m
R: 20x/m
A:
Masalah teratasi
P:
Hentikan intervensi
R/ pasien pulang hari ini setelah administrasi selesai
2 Jumat, 10 S:
November Pasien mengatakan sudah bisa berjaan ke kamar mandi,
2017 menggendong anaknya, duduk di tempat tidur dan lain-
12.00 lain.
O:
Pasien tampak sudah bisa melakukan mobilisasi secara
mandiri tanpa bantuan dan melakukan aktivitas
A:
Masalah teratasi
P:
Hentikan intervensi
R/ pasien pulang hari ini setelah administrasi selesai

Vous aimerez peut-être aussi