Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Kelompok V
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .... ................................................................................ i
Daftar Isi .............................................................................................. ii
Bab I PENDAHULUAN.................................................................. 1
I.1 Latar Belakang ........................................................................ 1
I.2 Maksud dan Tujuan ................................................................ 2
I.3 Prinsip ...................................................................................... 2
Bab II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................... 3
II.1 Dasar Teori .......................................................................... 3
II.2 Uraian Bahan ....................................................................... 7
Bab III METODE KERJA ............................................................... 11
III.1 Waktu dan Tempat .............................................................. 11
III.2 Alat dan Bahan ................................................................... 11
III.3 Cara Kerja .......................................................................... 12
Bab IV PEMBAHASAN .................................................................... 13
IV.1 Hasil Pengamatan ............................................................... 13
IV.2 Pembahasan ........................................................................ 13
Bab V PENUTUP ............................................................................ 16
V.1 Kesimpulan ......................................................................... 16
V.2 Saran .................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Farmasi adalah ilmu yang mempelajari cara pembuatan,
mencampur, meracik formulasi obat, identifikasi, kombinasi, analisis dan
standardisasi obat serta pengobatan, termasuk pula sifat-sifat obat dan
distribusinya serta penggunaanya yang aman (Syamsuni, 2006).
Dalam ilmu farmasi tidak hanya membahas seputaran obat saja,
tetapi mempelajari tentang pemeriksaan makroskopis (membandingkan
morfologi tumbuhan) dan mikroskopik (pemeriksaan terhadap sebuah
kering serta penapisan fitokimia yang berasal dari alam (Sulianti, 2005)
Indonesia merupakan salah satu negara Agraris yang melimpah
akan sumber daya alamnya salah satunya adalah bahan makanan. Bahan
makanan pokok yang biasa dimakan adalah beras, jagung, sagu, dan
kadang-kadang juga singkong atau ubi. Bahan makanan tersebut berasal
dari tumbuhan atau senyawa yang terkandung di dalamnya sebagian besar
adalah karbohidrat (Poedjiadi, 2009)
Karbohidrat merupakan segolongan besar senyawa organik yang
paling melimpah di bumi. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam
tubuh makhluk hidup, terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa),
cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen pada
hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin
pada hewan dan jamur) (Poedjiadi, 2009)
Pada proses fotosintesis, tumbuhan hijau mengubah
karbondioksida menjadi karbohidrat. Hasil dari metabolisme primer
turunan dari karbohidrat berupa senyawa-senyawa polisakarida yaitu
amilum. Amilum merupakan sumber energi utama bagi orang dewasa di
seluruh penduduk dunia (Poedjiadi, 2009)
Pati atau amilum merupakan simpanan energi didalam sel-sel
tumbuhan, berbentuk butiran-butiran kecil mikroskopik dengan diameter
berkisar antara 5-50 nm. Di alam, pati banyak terkandung dalam beras,
1
2
gandum, jagung, biji-bijian seperti kacang merah atau kacang hijau dan
banyak juga terkandung dalam berbagai jenis umbi-umbian seperti
singkong, kentang atau ubi. Didalam berbagai produk pangan, pati
umumnya akan terbentuk dari dua polimer molekul glukosa yaitu amilosa
dan amilopektin. Amilosa merupakan polimer glukosa rantai panjang yang
tidak bercabang, sedangkan amilopektin merupakan polimer glukosa
dengan susunan yang bercabang-cabang. Komposisi kandungan amilosa
dan amilopektin ini akan bervariasi dalam produk pangan, dimana produk
pangan yang memiliki kandungan amilopektin tinggi akan semakin mudah
untuk dicerna (Fahn, 1995)
Melihat pentingnya uraian diatas, maka dilakukan praktikum
Farmakognosi dengan judul percobaan amilum pada beras dan kacang
hijau.
I.2 Maksud dan Tujuan Percobaan
I.2.1 Maksud percobaan
Agar mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara pembuatan
amilum dan bentuk-bentuk amilum yang terkandung pada tanaman serta
kegunaan amilum dalam dunia farmasi.
1.2.2 Tujuan percobaan
Mahasiswa dapat mengetahui cara pembuatan amilum dan bentuk-
bentuk amilum dari beras (Oryza sp) dan Kacang hijau (Vigna radiata).
1.3 Prinsip percobaan
Dalam percobaan pembuatan amilum ini, amilum dibuat dari
sampel beras dengan menggunakan metode yang telah ditentukan.
Pembuatan amilum dimulai dari penyiapan sampel, penimbangan sampel
hingga pengolahan sampel menjadi amilum. Selain itu, dilakukan
pengamatan amilum dari segi mikroskopinya dengan menggunakan
mikroskop.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Pengertian Pati
Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam
air,berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Barangkali tidak ada
satu senyawa organik lain yang tersebar begitu luas sebagai kandungan
tanaman seperti halnya pati. Dalam jumlah besar, pati dihasilkan dari
dalam daun hijau sebagai wujud penyimpanan sementara dari produk
fotosintesis, pati juga tersimpan dalam bahan makanan cadangan permanen
untuk tanaman, dalam biji, jari-jari teras, kulit batang , akar tanaman
menahun dan umbi. Pati merupakan 50-65% berat kering biji gandumdan
80% bahan kering umbi jalar (Claus,et al,1970).
Pati berbentuk granul atau butir-butir kecil dengan lapisan-lapisan
yang karakteristik. Lapisan-lapisan ini serta ukuran dan bentuk granul
seringkali khas bagi beberapa spesies tanaman sehingga dapat digunakan
untuk identitas tanaman asalnya (Claus,et al,1970).
Tanaman yang mengandung pati diunakan dalam farmasi seperti Zea
mays (jagung), Oryza sativa (beras), Solamum uberosum (kentang),
Trilicum aesticu (gandum), Maranta arudinacea (garut), Ipomea batatas
(ketela rambat), Manihot utilisima (ketela pohon) (Claus,et al,1970).
Secara umum pati terdiri dari 20% bagian yang larut dalam air
(amilosa) dan 80%, bagian tang tidak larut dalam air(amilopektin).
Amilosa merupakanmolekul yang lurus , terdiri dari 250 sampai 300 satuan
D-glukopiranosa dan dihubungkan secara seragam oleh ikatan alfa-1,4-
glukosida yang cenderung menyebabkan molekul tersebut dianggap
berbentuk seperti uliran (helix).amilopektin terdiri dari 1000 atau lebih
satuanglikosa yang kebanyakan juga dihubungkan dengan hubungan alfa-
1,4. Namun terdapat juga sejumlah hubungan alfa-1,6yang terdapat pada
titik-titik percabangan. Jumlah hubungan semacam ini terdapat kurang
lebih dari 4%dari jumlah hubungan atau satu untuk setiap 25 satuan
glukosa.
3
4
Oleh karena perbedaan struktur ini maka amilosa lebih larut dalam air
dibandingkan dengan amilopektin. Hal ini digunakan untuk memisahkan
kedua kompenen tersebut. Pemisahan lebih efisien dilakuan dengan
mengendapkan dan membuat senyawa kompleks berwarna biru tua,
sedangkan amilopektin memberikan warna violet kebiruan atau ungu.
II.2 Uraian Tanaman
II.2.1 Beras (Oryza sp)
a. Klasifikasi (Grist,1960)
Divisio: Spermatophyta
Sub divisio: Angiospermae
Kelas: Monocotyledoneae
Ordo: Poales,
Famili: Graminae Gambar II.3.1
Genus: Oryza Linn Beras (Oryza sp)
Species : Oryza sativa L.
b. Morfologi
Padi merupakan tanaman semusim dengan sistem perakaran
serabut. Terdapat dua macam perakaran padi yaitu akar seminal yang
tumbuh dari akar primer radikula pada saat berkecambah dan akar
adventif sekunder yang bercabang dan tumbuh dari buku batang muda
bagian bawah. Akar adventif tersebut menggantikan akar seminal.
Perakaran yang dalam dan tebal, sehat, mencengkeram tanah lebih luas
serta kuat menahan kerebahan memungkinkan penyerapan air dan hara
lebih efisien terutama pada saat pengisian gabah (Suardi 2002).
Batang padi berbentuk bulat, berongga dan beruas-ruas. Antar ruas
dipisahkan oleh buku. Ruas-ruas sangat pendek pada awal
pertumbuhan dan memanjang serta berongga pada fase reproduktif.
Pembentukan anakan dipengaruhi oleh unsur hara, cahaya, jarak tanam
dan teknik budidaya. Batang berfungsi sebagai penopang tanaman,
mendistribusikan hara dan air dalam tanaman dan sebagai cadangan
makanan. Kerebahan tanaman dapat menurunkan hasil tanaman secara
5
sodium. Nasi menjadi salah satu bagian dari diet yang seimbang, lalu
kaya akan vitamin, misalnya niacin, vitamin D, kalsium, serat, zat besi,
thiamine, dan riboflavin.
d. Kandungan Kimia (Astawan, 2004).
Beras merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi masyarakat
Indonesia. Beras sebagai bahan makanan mengandung nilai gizi cukup
tinggi yaitu kandungan karbohidrat sebesar 360 kalori, protein sebesar
6,8 gr, dan kandungan mineral seperti kalsium dan zat besi masing-
masing 6 dan 0,8 mg.
II.2.2 Kacang Hijau (Vigna radiata)
a. Klasifikasi (Purwono dan hartino,2005)
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyldonae
Ordo : Leguminales
Familia : Leguminosae
Gambar II.3.2
Genus : Vigna Kacang Hijau (Vigna
Spesies : Vigna radiate L. radiata)
b. Morfologi
Kacang hijau memiliki sistem perakaran yang bercabang banyak
dan membentuk bintil - bintil (nodula) akar. Nodul atau bintil akar
merupakan bentuk simbiosis mutualisme antara bakteri nitrogen
dengan tanaman kacang-kacangan sehingga tanaman mampu mengikat
nitrogen bebas dari udara. Makin banyak nodul akar, makin tinggi
kandungan nitrogen (N) yang diikat dari udara sehingga meningkatkan
kesuburan tanah (Rukmana, 1997)
Rukmana (1997) mengungkapkan kacang hijaumemiliki ukuran
batangyangkecil,berbulu, berwarna hijau kecoklat-coklatan atau
kemerah-merahan. Batang tumbuh tegak mencapai ketinggian 30 cm
110 cm dan bercabang menyebar ke semua arah. Daun kacang hijau
7
adalah daun majemuk, dengan tiga helai anak daun per tangkai. Helai
daun berbentuk oval dengan ujung lancip dan berwarna hijau.Rukmana
(1997:16) mengungkapkan bunga kacang hijau berkelamin sempurna
atau hermaphrodite, berbentuk kupu-kupu, dan berwarna kuning.
Purwono dan Hartono (2005), menyebutkan proses penyerbukan bunga
kacang hijau (Vigna radiata L.) terjadi pada malam hari, pada pagi hari
bunga akan mekar dan menjadi layu pada sore hari.Buah kacang hijau
berbentuk polong dengan panjang antara 6 cm 15 cm. Tiap polong
berisi 6 -16 butir biji. Biji kacang hijau berbentuk bulat kecil dengan
bobot (berat) tiap butir 0,5 mg 0,8 mg atau berat per 1000 butir antara
36 g 78 g (Rukmana,1997: 16). Biji umumnya berwarna hijau kusam
atau hijau mengkilap, namun adapula yang berwarna kuning dan coklat
(Fachruddin, 2000).
c. Manfaat (Faridah, 2008)
Kacang hijau memiliki kandungan protein yang cukup tinggi
sebesar 22% dan merupakan sumber mineral penting, antara lain
kalsium dan fosfor. Sedangkan kandungan lemaknya merupakan asam
lemak tak jenuh.
Kandungan kalsium dan fosfor pada kacang hijau bermanfaat
untuk memperkuat tulang. Kacang hijau juga mengandung rendah
lemak yang sangat baik bagi mereka yang ingin menghindari konsumsi
lemak tinggi. Kadar lemak yang rendah dalam kacang hijau
menyebabkan bahan makanan atau minuman yang terbuat dari kacang
hijau tidak mudah berbau.
Lemak kacang hijau tersusun atas 73% asam lemak tak jenuh dan
27% asam lemak jenuh. Umumnya kacang-kacangan memang
mengandung lemak tak jenuh tinggi. Asupan lemak tak jenuh tinggi
penting untuk menjaga kesehatan jantung. Kacang hijau mengandung
vitamin B1 yang berguna untuk pertumbuhan.
8
Bentuk Molekul :
IV.2 Pembahasan
Amilum merupakan suatu senyawa organik yang tersebar luas pada
kandungan tanaman. Amilum dihasilkan dari dalam daun-daun hijau
sebagai wujud penyimpanan sementara dari produk fotosintesis. Amilum
juga tersimpan dalam bahan makanan cadangan yang permanen untuk
tanaman, dalam biji, jari-jari teras, kulit batang, akar tanaman menahun,
dan umbi. Amilum merupakan 50-65% berat kering biji gandum dan 80%
bahan kering umbi kentang (Gunawan,2004).
Pada praktikum kali ini dilakukan cara pembuatan amilum serta
mengamati bentuk amilum dari beras (Oryza sp) dan kacang hijau (Vigna
radiata). Hal pertama yang dilakukan yaitu menyiapkan alat dan bahan
serta membersihkan dengan alkohol 70% karena menurut Salim (2013), ini
berguna agar menghilangkan semua jenis organisme hidup yang terdapat
dalam alat yang akan digunakan.
10
11
Gunawan, D, Mulyani, S., 2004, Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid I, Jakarta:
Penerbit Penebar Swadaya
Grist D.H., 1960. Rice. Formerly Agricultural Economist, Colonial Agricultural
Service, Malaya. Longmans, Green and Co Ltd. London.
Mustakim, M. 2014. Budidaya Kacang Hijau Secara Intensif. Yogyakarta. :
Pustaka Baru Press.
Poedjiadi. 2009. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta: Universitas Indonesia Press
.
a. Kentang (Solanum tuberosum)
Berat endapan (amilum) = Berat cawan beserta isi - Berat cawan kosong
= 48,14 48,02
= 0,12 g
Berat endapan (amilum) = Berat cawan beserta isi - Berat cawan kosong
= 54,13 48,02
= 6,11 g