Vous êtes sur la page 1sur 2

PEMERIKSAAN KHUSUS JEMBATAN

Jembatan merupakan bagian yang penting dalam suatu sistim jaringan jalan. Tidak
berfungsinya jembatan akan menghambat lalu lintas, yang mengakibatkan terganggunya
kenyamanan masyarakat berlalu lintas dan terganggunya sistim PEREKONOMIAN.
Perlunya adanya PEMERIKSAAN KHUSUS Jembatan, karena adanya kekuatiran terhadap
tingkat KEAMANAN STRUKTUR atau elemen-elemen akibat faktor-faktor tertentu anatara
lain:
* Adanya kesalahan dalam Perencanaan;
* Kurang sempurnanya Mutu Pelaksanaan;
* Lemahnya PEMELIHARAAN;
* Pengaruh Lingkungan;
* Beban berlebih/Kapasitas dan Dimensi angkutan tidak standar;
* Perubahan fungsi jalan.
Sesuai Permen PU, tentang Audit Teknis jembatan dan Tusi Bidang Perencanaan, maka
diadakan kegiatan Evaluasi kondisi Jembatan thd laporan BMS P2JN yang di anggap
perlu, serta paparan dari PT. Struktur Pintar Indonesia, tentang Metoda dan Output
PEMERIKSAAN KHUSUS Jembatan untuk menambah Pengetahuan bagi SDM dilingkungan BBPJN
III.
Dari hasil diskusi, salah satunya, agar Bina Marga, menyiapkan lagi Personil
INSPECTOR Bridge Management System (BMS), krn yang dulu sudah pada Pensiun.

peraturan : 009/PRT/M/2009

FASILITASI JALAN DAERAH

Point 3, MISI Ditjen Bina Marga, yaitu memfasilitasi JALAN DAERAH menjadi 60 %
MANTAP di akhir tahun Renstra 2010-2014, dalam hal ini terkait terwujudnya sjalan
yang HANDAL. Sedangkan secara umum Pembinaan sistim jaringan jalan N,P,K merupakan
tanggung jawab Menteri PU. Terkait hal tsb BidRen BBPJN III Palembang, melaksanakan
kegiatan Sosialisasi KEBIJAKAN dan PERATURAN TERKAIT KESELAMATAN JALAN.
Kegiatan yang dibantu narasumber dari Subdit TLKJ, Dit.Bintek dan INDII pada
tanggal 25-27 Februari 2013 di Palembang, mengundang Peserta dari DINAS PU BINA
MARGA Kabupaten/Kota, Dinas Perhubungan Provinsi dan Kota serta Ditlantas Polda
Sum-Sel dan Polresta Kota Palembang, serta Dinas Bina Marga dan SKPD Provinsi
Sumatera Selatan.
Sosialisasi tsb tentang Pemahaman UU No. 38/2004 dan PP No. 34/2006 tentang JALAN;
Pemahaman UU No. 22/2009 tentang LLAJ serta PERMEN No. 11/2010, tentang LAIK FUNGSI
JALAN.
Pemahaman tsb ditekankan pada Kebijakan terkait KESELAMATAN JALAN.,Yaitu Bagaimana
menciptakan jalan yang lebih berkeselamatan, Audit Keselamatan Jalan, Management
Hazard sisi jalan serta Keselamatan jalan pada LOKASI PEKERJAAN.
Dengan kegiatan ini di harapkan terwujudnya sistim jaringan jalan N, P dan K yang
handal dan lebih berkeselamatan serta lebih sinerginya semua instansi yang terkait
Penyelenggaraan Jalan.
Hal lain yaitu bagaimana merubah mindset antar stakeholder, yang terBIASA, SAMA-
SAMA KERJA, menjadi beKERJA berSAMA-SAMA, ...Semoga..!!!

UNDANG UNDANG K I P

INFORMASI merupakan kebutuhan pokok setiap orang bagi pengembangan Pribadi dan
lingkungan sossialnya serta merupakan bagian penting bagi Ketahanan Nasional.
Hak memperoleh informasi merupakan HAK AZASI MANUSIA dan KETERBUKAAN INFORMASI
PUBLIK merupakan salah satu ciri penting negara Demokratis yang menjunjung tinggi
Kedaulatan Rakyat untuk mewujudkan PENYELENGGARAAN NEGARA yang baik.
KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK merupakan sarana dalam meng optimalkan PENGAWASAN
PUBLIK terhadap Penyelenggaraan Negara dan BADAN PUBLIK lainnya dan selalu sewuatu
yg berakibat pada KEPENTINGAN PUBLIK.
UU KIP telah mengatur hal tsb, spt Pasal 6, tentang HAK BADAN PUBLIK dan pasal 17,
tentang Informasi YANG DIKECUALIKAN, yg juga telah dikeluarkan KEPMEN PU
UU KIP No:14/2008, dengan segala kelemahannya dan kelebihannya pt di bahas dalam
Sosialisasi tanggal 7 Maret 2013, telah di respon dengan baik oleh Kementerian PU
dengan Kepmen No:156/KPTS/M/2011, tentang Penetapan Organisasi dan Penunjukan
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi di lingkungan Kemen. PU dan Kepmen
No:391/KPTS/M/2011, tentang Penetapan Klasifikasi Informasi di lingkungan
Kementerian PU.
RESPON Kemen PU, tentang KIP, sdh lama sebelum UU KIP yang ditindak lanjuti KEPMEN
tsb. Sangat wajar bila telah diberi PENGHARGAAN RESPONSIP thd KIP tingkat
Kementerian /Lembaga Negara kedua.
Dalam implementasi KIP di masa Reformasi di bahas dalam sosilisasi tingkat Pusat,
oleh Kapus Informasi dan Humas Keminfo tentang DAMPAK SISTEMIS dan dari Fakultas
Hukum Universitas Diponegoro, tentang MENGELOLA SENGKETA Informasi Publik yg baik,
di perlukan Penyempurnaan atau Revisi ttg UU KIP tersebut.
Anyway....., sepert disampaikan dalam acara tsb, SEMANGAT KETERBUKAAN INFORMASI
PUBLIK: * Kalau BERSIH, mengapa RISIH; * Kalau TAK BERBAHAYA mengapa TAK TERBUKA; *
Kalau bisa DIPERMUDAH mengapa DIPERSULIT; * Kalau bisa DIPERCEPAT, mengapa
DIPERLAMBAT; *Kalau TAK PERLU mengapa MEMINTA.
Yang penting lagi KETERBUKAAN jangan sampai KEBEBASAN yang KEBABLASAN..!!,

SISTIM JARINGAN JALAN

Penyelenggaraan jalan, di bagi sesuai Status, seperti di atur dalam UU dan PP JALAN
dk era Reformasi, yaitu Jalan Nasional, jalan Provinsi dan jalan Kabupaten/ Kota,
walau di masyarakat umum tidak peduli tentang pembagian tsb.
Jaringan jalan, merupakan suatu SISTIM, untuk membahas hak tsb, dilakukan Rapat
Teknis Sistim Jaringan Jalan di Provinsi Sumatera Selatan di Dinas PU Bina Marga,
tanggal 4-5 Maret 2013, dihadiri dari Bappeda, BBPJN III dan seluruh Satker APBN
serta Dians PU Bina Marga seluruh Kabupaten dan Kota, dalam rangka mensinkronkan
dan peng integrasian Program Penanganan Penyelenggaraan Jalan N, P dan K.
Target KEMANTAPAN Jalan N,P dan K seperti pada foto tayangan. Namun target jalan
MANTAP ( Kondisi BAIK dan SEDANG) tsb berdasakan KERATAAN PERMUKAAN/Nilai IRI,
bukan kondisi STRUKTURAL ruas jalan.
Presentase target Kemantapan jalan N,P dan K Tsb, menurut hemat kami lebih cocok
hanya untuk INFORMASI PUBLIK, bukan untuk PROGRAM PENANGANAN suatu ruas jalan
secara Struktural.
Any Comments..????

SPESIFIKASI INTERIM, SEKSI 10.1

Untuk menunjang kegiatan PEMELIHARAAN Flyover/Jembatan, khusunya pada elemen-elemen


beton yang memerlukan PROTEKSI, untuk dapat melindungi struktur beton pada jembatan
dari pengaruh Korosif, Iklim, Cuaca, cat kimia lainnya dan graffiti, sehingga
memenuhi MASA LAYANAN Jembatan dan KEINDAHAN /ESTETIKA secara Visual, maka dapat
dilakukan PENGECATAN pada elemen-elemen tsb.
Guna menunjang kegiatan PEMELIHARAAN Jembatan BETON tsb, di terbitkan Surat Edaran
DirJen Bina Marga No: 04/SE/Db/2013, tanggal 25 Maret 2013, perihal SPESIFIKASI
INTERIM, Seksi 10.1, PENGECATAN ELEMEN BETON JEMBATAN.
Berdasarkan SE tsb, maka Balai/Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional, agar
memPROGRAMkan kegiatan pekerjaan PEMELIHARAAN pengecatan elemen beton jembatan yg
tedapat di wilayah masing masing Balai, serta akan diselenggarakan kegiatan SHOOL
PAINYING ditiap tiap Balai/Balai Besar dgn peserta 3-4 orang, dalam rangka
menunjang kegiatan tsb.
Semoga Pameo, Indonesia hanya bisa MEMBANGUN tidak bisa MEMELIHARA, akan hilang
seiring dengan peningkatan program PEMELIHARAAN infrastruktur yang ada., juga
kebiasaan selalu tindakan REAKTIF, menjadi berfikir PREVENTIF, ..Semoga..!!!!

Vous aimerez peut-être aussi