Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1
Pada keluarga Ny. A Dengan Gastritis pada An.T di batu bangke desa montong
ajan kecamatan praya barat daya
1.2 Tujuan Penulisan
1.2.1 Tujuan Umum
1.2.2 Untuk meningkatkan pengetahuan dan mendapatkan pengalaman yang nyata
dalam memberikan asuhan keperawatan pada keluarga Ny.A dengan gastritis
pada An. T.
1.2.3 Tujuan Khusus
a). Dapat melaksanakan pengkajian keperawatan secara komprehensif pada
keluarga dengan masalah atritis rematoid.
b). Dapat merumuskan dan mengidentifikasi diagnosa keperawatan keluarga,
dengan masalah gastritis.
c). Dapat menetukan perencanaa keperawatan keluarga, dengan masalah
gastritis.
d). Dapat melaksanakan tindakan keperawatan keluarga, dengan masalah
gastritis.
e). Dapat melakukan evaluasi terhadap keberhasilan proses keperawatan pada
keluarga dengan masalah gastritis.
f). Dapat mendokumentasikan tentang asuhan keperawatan keluarga terutama
dengan masalah gastritis.
1.3 Metode penulisan
Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini memakai metode deskriptif sasaran penelitian
diarahkan pada suatu kasus dengan tujuan mendapatkan gambaran tentang
perkembangan perawatan keluarga secara lengkap, dilakukan melalui pendekatan.
1. Study kepustakaan (Library research) Study kepustakaan ini dilakukan
dengan cara mempelajari dan memahami literatur-literatur yang bersifat teoritis
berdasarkan pendapat ahli yang ada kaitannya dengan judul yang penulis bahas
2. Study kasus (Field research) Dalam studi ini penulis langsung melihat dan
mempelajari serta melaksanakan asuhan keperawatan keluarga untuk
2
mendapatkan data-data yang akurat dan refensentatif, penulisan menggunakan
beberapa metode:
a). Wawancara: Suatu metode pengumpulan data yang diperoleh dengan Tanya
jawab, baik langsung maupun tidak langsung yang diperoleh melalui
keluarga, anggota keluarga dan family terdekat keluarga serta fasilitas
kesehatan yang bertanggung jawab terhadap keluarga yangbersangkutan.
b). Pengamatan: Yaitu pengamatan secara langsung terhadap perkembangan
keluarga, anggota keluarga yang akan dilakukan tindakan keperawatan.
c). Pemeriksaan fisik dan penunjang: Pada tahap pengkajian dilakukan
pemeriksaan fisik yang mengacu pada format pengkajian sesuai standart
akademik,
d). Dokumentasi: Pendokumentasian setiap tahap dari proses keperawatan yang
dilakukan dalam melaksanakan asuhan keperawatan menggunakan format
sesuai standart akademik dalam karya tulis ini.
3
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1.Konsep Dasar
1.2.1 Pengertian
Gastritis adalah proses inflamasi pada lapisan mukosa dan submukosa
lambung. Secara histopatologi dapat dibuktikan dengan adanya infiltrasi sel-
sel radang daerah tersebut. Gastritis merupakan salah satu penyakit dalam
pada umumnya. Secara garis besar, gastritis dapat dibagi menjadi beberapa
macam :
a). Gastritis akut adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung
yang akut dengan kerusakan-kerusakan erosi.
b). Gastritis kronis adalah inflamasi lambung yang lama dapat disebabkan
oleh ulkus benigna atau malignadari lambung, atau oleh bakteri
Helicobacter pylory. (Soeparman, 2001, hal. 127)
1.2.2 Etiologi
Gastritis dapat terjadi tanpa diketahui penyebabnya. Pada sebagian
besar kasus, gastritis erosive menyertai timbulnya keadaan klinis yang
berat.keadaan klinis yang sering menimbulkan gastritis erosive misalnya
trauma yang luas, operasi besar, gagal ginjal, gagal napas, penyakit hati yang
berat, renjatan, luka bakar yang luas, trauma kepala, dan septicemia. Kira-
kira, 80-90% pasien yang dirawat diruang intensif menerita gastritis akut
erosive ini. Gastritis akut jenis ini sering disebut gastritis akut stress.
(Soeparman, 2001, hal 127)
1.2.3 Patofisiologi
Seluruh mekanisme yang menimbulkan gastritis erosife karena
keadaan-keadaan klinis yang berat belum diketahui benar. Factor-faktor
yang amat penting adalah ischemia pada mukosa gaster di samping factor
popsin, refluks empedu dan cairan pakreas. Aspirin dan obat antiinflamasi
nonsteroid merusak mukosa lambung melalui beberapa mekanisme. Obat-
4
obat ini dapat menghambat aktivitas siklooksigenese mukosa.
Siklooksigenese merupakan enzimyang penting untuk pembentukan
prostaglandin dari asam arakidonat. Prostaglandin mukosa merupakan salah
satu factor defensive mukosa lambung yang amat penting. Selain
menghambat prostaglandin mukosa, aspirin dan obat antiinflamasi
nonsteroid tertentu dapat merusak mukosa secara topical. (Soeparman, 2001,
hal 128)
1.2.4 Manifestasi Klinis
MenurutBaughman, D, C & Hackley, J, C. (2000). Manifestasi klinis pada
pasien dengan gastritis adalah sebagai berikut :
a). Dapat terjadi ulserasi superficial dan mengarah pada hemoragi.
b). Rasa tak nyaman pada abdomen dengan sakit kepala, kelesuan, mual,
dan anorexsia. Mungkin terjadi muntah dan cegukan.
c). Beberapa pasien menunjukkan asimptomatik.
d). Dapat terjadi kolik dan diare jika makan yang mengiritasi tidak
dimuntahkan, tetapi malah mencapai usus.
e). Pasien biasanya pulih kembali sekitar sehari, meskipun nafsu makan
mungkin akan hilang selama 1 sampai 3 hari.
1.2.5 Komplikasi
a). Perdarahan saluran cerna bagian atas.
b). Ulkus peptikum, perforasi dan anemia karena gangguan absorbsi
vitamin. (Mansjoer, 1999, hal : 493).
1.2.6 Penatalaksanaan
Gastritis diatasi dengan menginstruksikan pasien untuk
menghindari alcohol dan makanan sampai gejala berukurang. Bila pasien
mampu makan melalui mulut, diet mengandung gizi dianjurkan. Bila gejal
menetap, caira perlu diberikan secara parenteral. Bila perdarahan terjadi,
maka penatalaksanaan adalah serupa dengan prosedur yang dilakukan untuk
hemoragi saluran gastrointestinal atas. Bila gastritis diakibatkan oleh
mencerna makanan yang sangat asam atau alkali, pengobatan terdiri dari
5
pengenceran dan penetralisasian agen penyebab. (Suzane & Smelzhert,
2001, hal 1062)
1.2.7 Konsep Keluarga
1). Pengertian keluarga
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup
bersama dengan keterikatan aturan dan emosional dan individu
mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga,
seperti yang dijelaskan oleh Friedmen (1998) dalam Suprajitno (2004,
hal 1).
Keluarga adalah suatu ikatan/persekutuan hidup atas dasar
pernikahan antara orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup
bersama atau seorang laki-laki atau seorang perempuan yang sudah
sendirian dengan atau tanpa anak, baik anaknya sendiri atau adopsi, dan
tinggal dalam sebuah rumah, seperti yang dikemukakan oleh Sayekti
(1994) dalam Suprajitno (2004, hal 1).
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari
suami istri, atau anaknya, atau ibu dan anaknya (UU No. 10 tahun 1992
Suprajitno, 2004, hal 1). Dari ketiga definisi diatas dapat ditarik suatu
kesimpulan bahwa keluarga adalah :
a). Unit terkecil masyarakat
b). Terdiri atas dua orang atau lebih
c). Adanya ikatan perkawinan
d). Hidup dalam satu rumah tangga
e). Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing
2). Ciri-ciri keluarga
Menurut Effendi (1998, hal 37) ciri-ciri kelurga yaitu :
a). Diikat dalam satu tali perkawinan
b). Ada hubungan darah
c). Ada ikatan bathin
d). Ada tanggung jawab masing-masing anggotanya
6
e). Ada pengambilan keputusan
f). Kerjasama diantara anggota keluarga
g). Komunikasi interaksi antar anggota keluarga
h). Tinggal dalam satu rumah
3). Tipe keluarga
Menurut Suprajitno (2004, hal 2) tipe keluarga :
a). Keluarga inti (nuclear family) adalah keluarga yang terdiri dari ayah,
ibu, dan anak yang diperoleh dari keturunannya atau adopsi
b). Keluarga besar (extended family) adalah keluarga inti dengan
ditambah anggota keluarga lain yang masih hubungan darah (kakek,
nenek, paman, dan bibi)
c). Keluarga bentukan kembali (dyaic family) adalah keluarga baru yang
terbentuk dari pasangan yang telah cerai atai kehilangan
pasangannya.
d). Orang tua tunggal (singgle parent family) adalah keluarga yang
terdiri dari salah satu orang tua dengan anak-anak akibat perceraian
atau ditinggal pasangan
e). Ibu dengan anak tanpa perkawinan (the unmaried mother)
f). Orang dewasa (laki-laki atau perempuan) yang tinggal sendiri tanpa
pernah menikah (the single adult living alone)
g). Keluarga dengan anak tanpa pernikahan sebelumnya (the nonmatrial
hetesexual cohabiting family)
h). Keluarga yang dibentuk oleh pasangan yang berjenis kelamin sama
(gay and lesbian family)
4). Fungsi keluarga
Secara umum fungsi keluarga menurut friedman (1998) dalam Suprajitno
(2004, hal 13) adalah sebagai berikut :
a). Fungsi afektif (the affective function) adalah fungsi keluarga yang
utama untuk mengajarkan segala sesuatu untuk mepersiapkan
anggota keluarga berhubungan dengan orang lain. Fungsi ini di
7
hubungkan untuk perkembangan individu dan psikososial anggota
keluarga.
b). Fungsi asosialisasi dan tempat untuk bersosialisasi (socialization and
social placement function) adalah fungsi mengembangkan dan
tempat melatih anak berkehidupan sosial sebelum meninggal rumah
untuk berhubungan orang lain di luar rumah.
c). Fungsi reproduksi (the economic function) adalah fungsi untuk
mempertahankan kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat
untuk mengembangkan kemampuan individu, meningkatkan
penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
d). Fungsi perawatan / memelihara kesehatan (the healht care funcion)
yaitu fungsi untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota
keluarga agar tetap memiliki produktivitas tinggi, fungsi ini
dikembangkan menjadi tugas keluarga di bidang kesehatan.
5). Tugas perkembangan keluarga
Menurut Duvall (1985) dalam Suprajitno (2004, hal 03), tugas
perkembangan keluarga adalah :
a). Keluarga baru menikah
1). Membina hubungan intim yang memuaskan
2). Membina hubungan keluarga lain, teman dan kelompok social
3). Mendiskusikan rencana memiliki anak
b). Keluarga dengan anak baru
1). Mempersiapkan menjadi orang tua
2). Adaptasi dengan perubahan adanya anggota keluarga, interaksi
keluarga, hubungan seksual dan kegiatan social
3). Mempertahankan hubungan dalam rangka memuaskan
pasangannya.
c). Keluarga dengan anak usia pra sekolah
1). Memenuhi kebutuhan anggota keluarga misal kebutuhan tempat
tinggal, privasi dan aras aman.
8
2). Membantu anak untuk bersosialisasi.
3). Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan
anak yang lain (tua) juga harus terpenuhi.
4). Mempertahankan hubungan yang sehat, baik didalam maupun
diluar keluarga (keluarga lain dan lingkungan sekitar)
5). Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak (biasanya
keluarga mempunyai tingkat kerepotan yang tinggi).
6). Pembagian tanggung jawab anggota keluarga
7). Merencanakan kegiatan dan waktu untuk menstimulasi tumbuh
kembang anak.
d). Keluarga dengan anak usia sekolah
1). Membantu sosialisasi anak terhadap lingkungan luar rumah,
sekolah dan lingkungan lebih luas.
2). Mempertahankan keintiman pasangan
3). Memenuhi kebutuhan yang meningkat, termasuk biaya
kehidupan dan kesehatan anggota keluarga.
e). Keluarga dengan anak remaja
1). Memberikan kebebasan yang seimbang dan bertanggung jawab
mengingat remaja adalah seorang dewasa muda dan mulai
memiliki otonomi.
2). Mempertahankan hubungan intim dengan keluarga.
3). Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua.
4). Mempersiapkan perubahan sistem peran dan peraturan keluarga.
5). Keluarga mulai melepas anak sebagai dewasa
6). Memperluas jaringan keluarga dari keluarga inti menjadi
keluarga besar.
7). Mempertahankan keintiman pasangan.
8). Membantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru di
masyarakat.
9). Penataan kembali peran orang tua dan kegiatan di rumah.
9
f). Keluarga usai pertengahan
1). Mempertahankan kesehatan individu dan pasangan usia
pertengahan.
2). Mempertahankan hubungan yang suasana kehidupan rumah yang
serasi dan dengan memuaskan dengan anak-anaknya dan sebaya.
3). Meningkatkan keakraban pasangan.
g). Keluarga usia lanjut
1). Mempertahankan suasana kehidupan rumah tangga yang saling
menyenangkan pasangannya
2). Adaptasi dengan perubahan yang akan terjadi : kehilangan
pasangan, kekuatan fisik dan penghasilan keluarga.
3). Mempertahankan keakraban pasangan dan saling merawat.
4). Melakukan life review masa lalu.
6). Tugas keluarga di bidang kesehatan
Menurut Suprajitno (2004, hal 17), fungsi pemeliharaan kesehatan
keluarga mempunyai tugas di bidang kesehatan yang perlu di pahami dan
dilakukan meliputi :
a. Mengenal masalah kesehatan keluarga
b. Memutuskan tindakan yang tepat bagi keluarganya
c. Merawat keluaga yang mengalami gangguan kesehatan
d. Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan
e. Momidifikasikan lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan
keluarga.
f. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan disekitar bagi keluarga.
10
1.2.8 Asuhan Keperawatan Keluarga
1). Pengkajian Keperawatan
Menurut Effendy (1998, hal 46). Pengkajian adalah sekumpulan
tindakan yang digunakan oleh perawat untuk mengukur keadaan klien
(keluarga) dengan memakai norma-norma kesehatan keluarga maupun
sosial, yang merupakan sistem yang terintegrasi dan kesanggupan
keluarga untuk megatasinya.
Norma yang digunakan untuk menentukan status kesehatan
keluarga adalah, seperti yang dijelaskan oleh Effendy (1998, hal 46) dan
tambahan isi format pengkajian keluarga :
a. Data umum
Data umum, yaitu meliputi nama keluarga, alamat dan
telepon, komposisi kleuarga (dilengkapi dengan genogran keluarga),
tipe keluarga, suku (dikaji data yang berhubungan dengan suku
kebiasaan-kebiasaan yang berhubungan dengan suku seseorang atau
keluarga), agama (dikaji tentang agama yang dianut), aktifitas
rekreasi keluarga (dikaji data tentang kebiasaan dan pendapatan
keluarga), status ekonomi keluarga (dikaji data tentang besarnya
penghasilan atau pendapatan keluarga).
b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
1. Tahap perkembangan saat ini: Dikaji tentang tahap
perkembangan tertinggi yang saat ini dicapai oleh keluarga.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi saat ini.
Dikaji tentang maladaptif dari tengah pertumbuhan dan
perkembangan keluarga yang terpenuhi.
3. Riawayat kesehatan keluarga inti: Menjelaskan riwayat kesehatan
keluarga inti, riwayat kesehatan masing-masing anggota
keluarga, perhatian terhadap upaya dan pengalaman keluarga
terhadap pelayanan kesehatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan kesehatan, meliputi keluhan, berapa lama sudah
11
terjadi, apa upaya yang dilakukan untuk menanggulangi dan
bagaimana hasilnya.
4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya: Menjelaskan riwayat
kesehatan diatas orang tentang riwayat penyakit keturunan, upaya
generasi tersebut tentang upaya peanggulangan penyakit, upaya
kesehatan yang di pertahankan sampai saati ini.
c. Lingkungan
1. Karakteristik rumah: Dikaji tentang ukuran rumah, jumlah kamar,
ventilasi, sumber air, jumlah keliarga, saluran pembuangan
limbah, jamban keluarga, pembuangan sampah dan kandang
ternak.
2. Karakteristik tentang komunikasi: Meliputi tentang jenis
pekerjaan yang dominan dari tetangga diawali yang terdekat
dengan kleuarga.
3. Mobilitas keluarga: Bagaimana perpindahan tempat tinggal yang
terjadi dalam keluarga.
4. Perkumpulan keluarga dan nteraksi dengan masyarakat meliputi
data keefketifan dalam berinteraksi dengan masyarakat.
5. Sistem pendukung keluarga: Meliputi tentang sumbe pendukung
eperti orang tua, mertua, saudara, teman dan lain-lain.
d. Struktur keluarga
1. Pola komunikasi keluarga: Meliputi data tentang sifat komunikasi
dalam keluarga.
2. Struktur kekuatan keluarga: Meliputi data tentang kemampuan
komunikasi keluarga.
3. Struktur peran: Meliputi data tentang peran anggota keluarga
misalnya, ayah berperan sebagai kepala keluarga.
4. Nilai dan norma kebudayaan: Meliputi data tentang nilai dan
aturan yang ada dalam keluarga.
12
e. Fungsi keluarga
1. Fungsi efektif: Meliputi sikap dan perhatian masing-masing
keluarga terhadap anggota keluarga yang lain.
2. Fungsi sosialisasi: Meliputi bagaimana keluarga mengajarkan
anak-anak untuk bersosialisasi dengan orang lain.
3. Fungsi peran kesehatan: Menjelaskan kemampuan keluarga
mengenai masalah kesehatan dan mengambil keputusan terhadap
masalah kesehatan atau manfaat fasilitas pelayanan kesehatan.
f. Stresor dan koping keluarga
1. Stresor jangka panjang dan pendek: Kekuatan keluarga
memikirkan tentang penyakit yang terjadi pada keluarga.
2. Kemapuan keluarga berespon terhadap masalah
3. Strategi koping yang digunakan: Meliputi mekanisme pertanahan
diri yang digunakan oleh keluarga jika mendapatkan
masalah/stressor.
4. Strategi adaptasi dsifungsional: Meliputi data tentang mekanisme
pertahanan diri (koping) keluarga yang maladaptif.
5. Pemeriksaan fisik: Meliputi pemeriksaan head to toe untuk semua
anggota keluarga baik sehat maupun yang sakit.
g. Harapan keluarga
Meliputi tentang apa yang diharapkan keluarga dengan bantuan yang
diberikan oleh perawat keluarga
2). Diagnosa Keperawatan
Menurut Seitawan dan Dermawan (2008, hal 40) diagnosa
keperawatan adalah kumpulan pernyataan, uraian dari hasil wawancara,
pengamatan langsung, dan pengukuran dengan menunjukkan status
kesehatan mulai dari potensial, resiko tinggi, sampai masalah aktual.
Setelah mengumpulkan data dan menganalisa, maka diagnosa
keperawatan keluarga yang mungkin terjadi pada keluarga dengan
13
masalah gastritis menurut klasifikasi NANDA dapat dirumuskan sebagai
berikut :
a). Nyeri akut/kronis
b). Kerusakan mobilitas fisik
c). Gangguan citra tubuh
d). Gangguan pemenuhan nutrisi
e). Kurang perawatan diri
f). Kurang pengetahuan mengenai penyakit.
3). Intervensi Keperawatan
Menurut ANA (1995) intervensi sebagai rencana tindakan
perawat untuk kepentingan klien atau keluarga. Perencanaan pada
masalah yang dilengkapi dengan kriteria dan standar yang mengacu pada
penyebab, selanjutnya merumuskan tindakan keperawatan yang
berorientasi pada kriteria dan standar.
Hal penting dalam penyusunan rencana asuhan keperawatan :
a). Tujuan hendaknya logis, sesuai masalah dan mempunyai jangka
waktu yang sesuai dengan kondisi klien.
b). Kriteria hasil hendaknya dapat diukur dengan alat ukur dan
diobservasi dengan pancaindra perawat yang objektif.
c). Rencana tindakan disesuaikan dengan sumber daya dan dana yang
dimiliki ketergantungan dapat diminimalisasi.
4). Implementasi
Implementasi merupakan aktualisasi dari perencanaan yang telah
disusun sebelumnya. Prinsip yang mendasari implementasi keperawatan
keluarga antara lain (Setaiwan dan Dermawan, 2008, hal 47) :
a). Implementasi mengacu pada rencana perawatan yang dibuat.
b). Implementasi dilakukan dengan tetap memperhatikan prioritas
masalah.
c). Kekuatan-kekuatan kleuarga berupa finansial, motivasi dan sumber-
sumber pendukung lainnya jangan diabaikan.
14
d). Pedokumentasian implementasi keperawatan keluarga janganlah
terlupakan dengan menyertakan tanda tangan petugas sebagai bentuk
tanggung gugat dan tanggung jawab profesi.
5). Evaluasi Keperawatan
Evaluasi merupakan tahapan terakhir dari proses keperawatan
keluarga. Eveluasi merupakan tahapan yang menentukan apakah tujuan
dapat tercapai sesuai yang ditetapkan dalam tujuan direncanakan
keperawatan. Apabila setelah dilakukan evaluasi tujuan tidak tercapai
maka ada beberapa kemungkinan yang ditinjau kembali yaitu (Setiawan
dan Dermawan, 2008, hal 47) :
a). Tujuan tidak realistis.
b). Tindakan keperawatan tidak tepat
c). Faktor-faktor lingkungan yang tidak bisa diatasi.
15
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1. PENGKAJIAN
1. Data Umum
Kepala keluarga
Pekerjaan kk
Pendidikan kk
Komposisi keluarga
Tipe keluarga
Suku bangsa
Agama
Status sosial ekonomi
16
Rumah keluarga Ny.A berukuran 6 x 10 m2 terdiri dari ruang tamu,3 buah
kamar tidur,1 ruang keluarga,1 kamar mandi dan dapur, WC terletak di
bagian belakang rumah,lantai rumah dari plaster,setiap kamar ada jendela.
b. denah rumah
c. Karakteristik tetangga dan komunitasnya: Tetangga keluarga Ny.A rata
rata ber mata pencarian sebagai petani lahan persawahan,ada kebiasaan
kurang baik dari lingkungan Ny.A dimana di belakang rumah sering di
gunakan untuk buang sampah
d. Mobilitas geografi keluarga: Keluarga Ny.A hidup serumah dengan
anggota keluarga nya ,keluarga belum pernah berpindah rumah ketempat
lain.
e. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat: Interakasi dengan
masyarakat baik,terlihat dari ke ikut sertaan anggota keluarga dalam
kegiatan ke agamaan kampung yang dilaksanakan setiap hari jumat.
f. Sitem pendukung keluarga: Yang merupakan system pendukung keluarga
adalah adik daripada Ny. A yang sudah ber rumah tangga.
4. Struktur keluarga
a. Struktur peran: Ny. A berperan sebagai kepala rumah tangga, ibu rumah
tangga dan juga mencari nafkah dengan bekerja sebagai petani sawah, An.
T juga berperan sebagai petani sawah.
b. Nilai atau norma budaya keluarga: Keluarga cukup taat dalam
melaksankan kewajiban agama nya yaitu ibadah sholat 5 waktu dan
mengikuti pengajian.
c. Pola komuniksi keluarga : Komunikasi yang digunakan adalah
menggunakan bahasa aceh, Komunikasi keluarga sifatnya terbuka satu
sama lain, Sehingga apabila ada masalah akan cepat terselesaikan dengan
adanya partisipasi seluruh anggota keluarga.
d. Struktur kekuatan keluarga: Dalam keluarga Ny.A dan An. T saling
menghargai dan mendukung.
17
5. Fungsi keluarga
a. Fungsi pendidikan /afektif: Angota keluarga saling menyayangi, memiliki
dan mendukung. Persoalan dalam rumah tangga selalu dibicara kan
bersama sehingga tidak memicu terjadinya masalah komunikasi.
b. Fungsi sosialisasi: Diantara anggota keluarga berusaha selalu berinteraksi
satu dengan yang lainnya, begitu pula berinteraksi dengan masyarakat
sekitarnya.
c. Fugsi ekonomi: Ny.A seorang petani sawahan begitu pula anaknya yaitu
An. T. penghasilan perbulan kurang lebih 2-4 juta per kali panen. keluarga
menganggap penghasilan ini sudah cukup untuk mencukupi kehidupan
sehari hari.
d. Fungsi pemenuhan ( perawatan/pemeliharaan )kesehatan.
1). Mengenal masalah kesehatan: Keluarga mengatakan tidak mengenal
tentang masalah kesehatan baik yang diderita oleh anggota
keluarganya yaitu gastritis pada An. T dan juga masalah kesehatan
yang lain.
2). Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan: Keluarga
mengatakan hanya mengambil keputusan untuk membawa anggota
keluarga ke puskesmas setempat.
3). Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit: Keluarga
mengatakan tidak tau cara merawat anggota keluarga yang sakit
dengan benar
4). Kemampuan keluarga memeliahara/memodifikasi lingkungan rumah
yang sehat: Keluarga mengatakan masih memasak dengan
menggunakan bahan penyedap rasa seperti royko, masako, ajino moto
dll.
5). Kemampuan menggunakan fasilitas keshatan yang ada : Keluarga telah
menggunakan fasilitas kesehatan yaitu dengan pergi ke puskesmas
setempat.
18
e. Fungsi religious: Keluarga mengatakan tidak akan pernah berpaling dari
agama yang di anut nya yaitu agama islam, dan selalu rajin melakukan
ibadah sholat 5 waktu.
f. Fungsi rekreasi: Keluarga mengatakan bahwa dengan menonton TV
dirumah dan berkumpul dengan tetangga di depan rumah dengan
berbincang-bincang sambil ketawa-ketiwi sudah termasuk rekreasi yang
indah.
g. Fungsi reprodusi: Keluarga Ny.A adalah keluarga single parent sehingga
tidak mungkin lagi untuk mempunyai anak.
6. Strees dan koping keluarga
a. Streesor(masalah) jangka pendek: Stress bila belum panen memikir kan
uang untuk membeli keperluan rumah tangga seperti ikan dan juga pakaian
b. Streesor(masalah)jangka panjang: Stressor jangka panjang bagi keluarga
adalah An. T yang sudah usia dewasa belum menikah.
c. Kemampuan keluarga berespon terhadap streesor (maslah): Respon
keluarga terhadap stressor baik,dengan cara merawat seluruh padinya yang
disawah dengan baik dan An. T tetap sabar menunggu ada orang yang
melamarnya.
d. Strategi adaptasi disfusional: Belum ada strategi adaptasi yang
disfungsinal di keluarga Ny.A karena Ny.A juga taat beribadah
7. Pemeriksaan kesehatan tiap anggota keluarga (head to toe)
Ny.A An. T
19
RR 24 x/i 24 x/i
BB 45 kg 45 kg
Table 1,3
20
8. Harapan keluarga
Keluarga mengharap kan agar anak yang bernama An. T segera menikah dan
lekas sembuh dari sakitnya.
3.2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Analisa data
a). DS : An. T mengatakan sering merasa sakit perut. DO : ada nyeri tekan di
bagian abdomen, skala nyeri 5 dari 0 sampai 10, Td :110/70 mmhg, Nadi :
86 X/m, BB 45kg, malas makan, bekerja sebagai petani sawah. Masalah :
nyeri, penyebab : ketidak mampuan keluarga mengenal masalah
kesehatan anggota keluarga yang sakit khususnya An. T dengan gastritis.
b). DS : An. T mengatakan tidak dapat bekerja karena aktivitas nya tergenggu
oleh nyeri yang diraskannya, DO : BB 45kg, Td :110/70 mmhg, tampak
memegang perutnya, Masalah : kerusakana mobilitas fisik. Penyebab :
ketidak mampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
khususnya An.T.
2. Perumusan Diagnosa Keperawatan
21
KRITERIA SKOR PEMBENARAN
TOTAL SKOR 4
22
b). Kerusakana mobilitas fisik berhubungan dengan ketidak mampuan
keluarga ketidak mampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
khususnya An.T sakit.
c.potensial masalah untuk 2 x 1 = 2/3 Sampai saat ini An.T sudah pernah
di cegah : cukup dibawa ke puskesmas jadi potensial
3 masalah untuk dicegah cukup.
3 2/3
23
1 nyeri ketidak mampuan keluarga mengenal 4
masalah kesehatan anggota keluarga yang
sakit khususnya An. T dengan gastritis.
2
2 a.kerusakana mobilitas fisik berhubungan 3 /3
dengan ketidak mampuan keluarga
merawat anggota yang sakit.
24
Ny. A mobili penyebab Respon trauma yang gastritis
terutama tas gastritis verbal : luas, operasi
pada An. fisik besar, gagal 1.1.2
25
Gastritis verbal abdomen 1.2.3
dengan sakit Berikan
dengan cara : Respon kepala, reinforcem
verbal : kelesuan, ent positif
1) 2.1
mual, dan atas usaha
Menyebutkan Respon
anorexsia. yang
akibat lanjut verbal :
Mungkin dilakukan
tidak
Respon terjadi keluarga
diobatinya
verbal : muntah dan
gastritis 1.3.1Disku
cegukan.
sikan
2)
k. Beberapa dengan
untuk n tanda-
T dengan k. gastritis
gastritis
l. Dapat 1.3.2Motiv
26
3.1 usus. nt positif
menyebutkan atas usaha
cara m. Pasien yang
perawatan biasanya dilakukan
gastritis pulih keluarga
dirumah. kembali
sekitar 1.4.1Doron
3.2 membuat sehari, g keluarga
obat meskipun untuk
tradisional nafsu makan menyebutk
untuk mungkin an
meringankan akan hilang perawatan
nyeri selama 1 gastritis
sampai 3
4.Selama hari. 1.4.2Berik
145 menit an
kunjungan Menyebutka reinforcme
keluarga n cara nt positif
mampu perawatan atas
memodifikasi gastritis kemampua
kan aktivitas makan n keluarga
bagi klien makanan dalam
sedikit tapi menyebutk
4.1 sering, an cara
menjelaskan makan tepat perawatan
pengertian waktu,
ROM memperbany 1.5.1Jelask
ak meminum an pada
5.selama keluarga
air hangat.
145 menit akibat
kinjungan
27
keluarga Keluarga lanjut
mampu menyebutka apabila
menggunaka n tanda dan gastritis
n fasilitas gejala tidak
kesehatan gastritis pada diobati
untuk An.T yaitu dengan
merawat sering mengguna
anggota merasa nyeri kan lembar
keluarga ulu hati jika balik.
dengan telat makan,
gastritis mual mual 1.5.1
Berikan
1. setelah . kesempata
160 menit n keluarga
tatap muka, Menyebutka untuk
keluarga n 1 dari 4 identifikasi
mampu akibat lanjut tanda/gejal
mengenal dari gastritis a gastritis
masalah yang tidak pada An.T
anggota diobati :
fisik atas
Ulkus kemampua
Dengan cara peptikum, n keluarga
: perforasi dan dalam
anemia menyebutk
1.1.Menyebu karena an cara
28
tkan gangguan perawatan
pengertian absorbsi
mobilisasi vitamin. 2.1.2
fisik Motivasi
Keluarga keluarga
1.2 memutuskan untuk
Menyebutkan untuk menyebutk
tujuan merawat an kembali
pemenuhan anggota akibat
mobilitas keluarga lanjut dari
fisik dengan RA yang
gastritis tidak
2. Selama diobati.
145 menit, Menyebutka
keluarga n 3 dari 3 2.1.3 Beri
mampu perawatan reinforcme
mengambil gastritis : nt positif
keputusan atas
untuk 1. Jika nyeri jawaban
merawat terasa begitu keluarga
anggota berat yang tepat.
keluarga anjurkan
fisik dengan
2. Lakukan keluarga
Dengan cara kompres tentang
: hangat pada keinginan
daerah yang keluarga
2.1.Menyebu
29
tkan tersa nyeri untuk
pengertian merawat
mobilisasi 3. anggota
Mengajarkan keluarga
2.2 latiha teknik dengan
Menyebutkan relaksasi gastritis
penyebab
kerusakan Selama 2.2.3 Beri
mobilisasi dirumah An. reinforcem
T ent positif
3.Selama atas
145 menit 1. Tetap
keputusn
keluarga makan
keluarga
mampu makanan
untuk
merawat yang bergizi,
merawat
anggota usahakan
anggota
keluarga tidak makan
keluarga
dengan makanan
30
fisik mobilitas 3.1.2Motiv
fisik dapat asi
4.Selama mengganggu keluarga
145 menit aktivitas untuk
keluarga klien menyebutk
mampu an kembali
memodifikasi keluarga cara
kan aktivitas dapat perawatan
klien dengan menyebutka gastritis
gastritis n fasilitas dirumah
kesehatan
Dengan cara yang dapat 3.1.3 Beri
: dikunjungi, reinforcem
yaitu ent positif
4.1Menjelaka
Puskesmas, atas
n pengertian
rumah sakit, jawaban
aktivitas
praktek keluarga
yang baik
dokter, yang tepat.
bagi klien
prakti bidan.
gastritis 3.2.1
Mobilitas Demonstra
5.Selama
adalah sikan pada
145 menit
pergerakan keluarga
keluarga
pada bagian cara
mampu
tubuh yang membuat
menggunaka
sakit dengan obat
n fasilitas
perlahan dan tradisional
pelayanan
sering yang
bagi anggota 3.2.2Berik
dapat
akibat dari an
mengurangi
gastritis
31
dengan cara : rasa sakit kesempata
n membuat
5.1 Kerusakan obat
Mengunjungi mobilitas tradisional
fasilitas kes fisik dapat
seperti mengganggu 3.2.3Berik
puskesmas, aktivitas an
dokter, bidan klien. reinforcem
dan juga ent positif
perawat yang Aktivitas atas usaha
ada di desa yang baik keluarga
setempat. untuk klien
gastritis 4.1.1
adalah Jelaskan
melatih cara
dibagian- memodifik
bagian yang asikan
mengalami ROM aktif
nyeri
4.1.2
Menganjurka Motivasi
n klien untuk keluarga
istirahat jika mengulang
klien sudah penjelasan
melakukan yang
ROM aktif diberikan
Kesehatan 4.1.3
merupakan berikan
masalah pujian atas
penting bagi usaha yang
32
semua dilakukan
manusia
perilaku 5.1.1.
akan keluarga
menunjang untuk
meningkatny memeriksa
a derajat kan
kesehatan, anggota
banyaknya menderita
penyakit gastritis ke
gaya hidup.
5.1.2.
Gejala Tanyakan
penyakit pada
33
karena dengan
gangguan keluarga
absorbsi mengenai
vitamin. pengertian
dari
keluarga mobilitas
mengunjungi fisik
fasilitas
kesehatan 1.2.1
yang ada di Diskusikan
kecamatan dengan
blang keluarga
mangat yaitu mengenai
puskesmas tujuan
blang pemenuha
mangat. n mobilitas
fisik
1.2.2
Berikan
kesempata
n keluarga
untuk
bertanya
1.2.3
Motivasi
keluarga
untuk
menyebutk
34
an kembali
tentang
pengertian
dan tujuan
mobilisasi
1.2.4
Berikan
pujian
pada
keluarga.
2.1.1
Jelaskan
pada
keluarga
akibat
apabila
kerusakan
mobilitasfi
sik tidak
ditangani
dengan
mengguna
kan lembar
balik.
2.1.2
Motivasi
keluarga
35
untuk
menyebutk
an kembali
akibat
lanjut dari
mobilitas
fisik tidak
ditangani
2.2.1
Diskusikan
dengan
keluarga
penyebab
kurang
nutrisi
dengan
mengguna
kan lembar
balik
2.2.2.
Motivasi
keluarga
untuk
menyebutk
an kembali
penyebab
kurang
36
nutrisi
2.2.3
Berikan
reinforcem
ent positif
atas
jawaban
keluarga
dalam
merawat
anggota
keluarga
yang sakit
3.1.1
Diskusikan
dengan
keluarga
tentang
ROM yang
baik bagi
klien
3.1.2
Motivasi
keluarga
untuk
mengajark
an ROM
37
aktif yang
baik bagi
klien
3.1.3Beri
reinforcem
ent positif
atas
kemampua
n keluarga
merawat
anggota
keluarga.
4.1.1.Disk
usikan
dengan
keluarga
mengenai
aktivitas
yang baik
bagi klien
gastritis
4.1.2 Beri
reinforcem
ent positif
pada
jawaban
keluarga
38
5.1.1Motiv
asi
keluarga
untuk
memeriksa
kan
anggota
keluarga
yang
menderita
RA ke
dokter atau
puskesmas.
5.1.2.Tany
akan pada
kelurga
hasil yang
di peroleh
5.1.3.Berik
an pujian
pada
keluarga.p
ositif
39
waktu
40
keluarga untuk bertanya tentang
materi yang disampaikan.
41
waktu
Tanggal Nyeri akut pada keluarga Ny. A S : - Ny. A mengatakan sudah tau
27 Mei terutama pada An. T. b.d KMK tentang penyakit yang sedang
2011 mengenal masalah gastritis. diderita, setelah diberikan
penyuluhan oleh mahasiswa
P : Intervensi dipertahankan,
lanjutkan ke TUK 3
42
terasa terkontrol setelah
beberapa hri belakangan makan
dengan pola sedikit tapi sering
dan juga tepat waktu.
A : TUK 1 tercapai
P : Intervensi dipertahankan,
lanjutkan ke TUK 4 dan 5
43
DAFTAR PUSTAKA
44