Vous êtes sur la page 1sur 5

Asam, Basa, dan Garam

By: Dwiie

Asam
Asam itu asal ya dari bahasa latin, yaitu denfan ktaacidus yang artinya masam. Asam
menurut Arrhenius adalah senyawa yang menghasilkan ion hidrogen ketika larut dalam
pelarut air. Kekuatan asam ditentukan oleh banyak-sedikitnya ion hidrogen yang
dihasilkan. Semakin banyak ion H+ yang dihasilkan, semakin kuat sifat asamnya.

No Nama asam Terdapat dalam


1. Asam asetat : Larutan cuka
2. Asam askorbat : Jeruk,tomat,sayuran
3. Asam sitrat : Jeruk
4. Asam tanat : Teh
5. Asam karbonat : Minuman berkarbonasi
6. Asam klorida : Lambung
7. Asam nitrat : Pupuk,peledak (TNT)
8. Asam laktat : Susu yang difermentasikan
9. Asam sulfat : Baterai mobil,pupuk
10. Asam benzoate : bahan pengawet makanan

1. Sifat asam
Suatu zat dapat dikatakan asam apabila zat tersebut memiliki sifat-sifat sebagai berikut.
a. Memiliki rasa asam/masam/kecut jika dikecap.
b. Menghasilkan ion H+ jika dilarutkan dalam air.
c. Memiliki pH kurang dari 7 (pH < 7).
d. Bersifat korosif, artinya dapat menyebabkan karat pada logam.
e. Jika diuji dengan kertas lakmus, mengakibatkan perubahan warna sebagai berikut.

Lakmus biru -> berubah menjadi warna merah.


Lakmus merah -> tetap berwarna merah.
f. Menghantarkan arus listrik.
g. Bereaksi dengan logam menghasilkan gas hidrogen.

Pengelompokan asam:
Berdasarkan kekuatannya, asam itu terbagi menjadi dua kelompok, yaitu:
a. Asam kuat, yaitu asam yang banyak menghasilkan ion yang ada dalam larutannya
(asam yang terionisasi sempurna dalam larutannya).
b. Asam lemah, adalah asam yang sedikit menghasilkan ion yang ada dalam larutannya
(hanya terionisasi sebagian).

Asam juga berguna dalam kehidupan sehari-hari. contohnya adalah sebagai berikut:
a. Proses dalam pembuatan pupuk
b. Proses dalam Pembuatan obat-obatan
c. Pembersih permukaan logam
d. Proses pembuatan Bahan peledak
e. Proses pembuatan Pengawet makanan

2. Sifat Basa
Basa menurut Arrhenius ialah senyawa yang terlarut dalam air yang sudah menghasilkan
ion hidroksida (OH). Semakin banyaknya jumlah ion OH yang dihasilkan, maka semakin
kuat lah sifat basanya. Basa juga dapat menetralisasikan asam (H+) dan menghasilkan air
(H20).

Inilah Beberapa basa yang sudah dikenal oleh manusia yang dapat dilihat pada tabel
berikut
No Nama asam Terdapat dalam
1. Aluminium hidroksida = Deodoran dan antasida
2. Kalsium hidroksida = Mortar dan plester
3. Magnesium hidroksida = Obat urus-urus dan antasida
4. Natrium hidroksida = Bahan sabun

Karakteristik basa:
Suatu zat dapat dikatakan basa jika zat tersebut punya sifat sebagai berikut.
a. Rasanya itu Pahit dan terasa licin pada kulit.
b. Apabila dilarutkan dalam air zat tersebut akan akan menghasilkan ion OH.
c. Memiliki pH di atas 7 (pH > 7).
d. Bersifat elektrolit.
e. Jika diuji menggunakan kertas lakmus akan memberikan hasil sebagai
berikut.

Lakmus merah -> berubah warnanya menjadi biru.


Lakmus biru -> tetap berwarna biru
f. Menetralkan sifat asam.

Pengelompokan basa:
Berdasarkan kemampuan melepaskan ion OH, basa dapat terbagi menjadi 2 yaitu :
a. Basa kuat, yaitu basa yang bisa menghasilkan ion OH dalam jumlah yang besar.
Basa kuat biasanya disebut dengan istilah kausatik.
Contohnya: Natrium hidroksida, Kalium hidroksida, dan Kalsium hidroksida.
b. Basa lemah, yaitu basa yang bisa menghasilkan ion OH dalam jumlah kecil
Contohnya: ammonia.

Penggunaan basa dalam suatu kehidupan sehari-hari


a. Bahan dalam pembuatan semen.
b. Pembuatan deterjen/sabun.
c. Baking soda dalam pembuatan kue.

3. Garam
Garam ialah zat senyawa yang telah disusun oleh ion positif (anion) basa dan ion negatif
(kation) asam. Jika asam dan basa tepat habis bereaksi maka reaksinya disebut reaksi
penetralan (reaksi netralisasi).

Beberapa contoh garam yang dikenal orang sebagai berikut.


NO Nama garam Rumus Nama dagang manfaat

1. Natrium klorida NaCI Garam dapur Penamabah rasa makanan


2. Natrium bikarbonat NaHCO3 baking soda Pengembang kue
3. Kalsium karbonat CaCO3 kalsit Cat tembok dan bahan karet
4. Kalsium nitrat KNO3 Saltpeter Pupuk dan bahan peledak
5. Kalsium karbonat K2CO3 Potash Sabun dan kaca
6. Natrium posfat Na3PO4 TSP Deterjen
7. Amonium klorida NH4CI Salmiak Baterai kering

Berikut ini ragam indikator:


1. Indikator alami (terbuat dari zat warna alami tumbuhah)
Indikator alami hanya bisa menunjukkan apakah zat tersebut bersifat asam atau
basa, tetapi tidak dapat menunjukan nilai pH-nya.
Contohnya: - Ekstrak bunga mawar.
- Ekstrak kembang sepatu.
- Ekstrak kunyit.
- Ekstrak temulawak.
- Ekstrak wortel.
- Ekstrak kol (kubis) merah.
- Tanaman Hydrangea
2. Indikator sintetis yang umum ini digunakan di laboratorium adalah:
a. Kertas lakmus. Indikator lakmus tidak dapat menunjukkan nilai pH, tetapi
hanya mengidentifikasi apakah suatu zat bersifat basa atau asam.
Jika lakmus berwarna merah berarti zat bersifat asam dan jika lakmus
berwarna biru berarti lakmus bersifat basa.
b. Indikator sintesis, yang memiliki kisaran nilai pH adalah:
Nama indikator trayek pH Perubahan warna
1. fenolftalein (pp) 8,3-10 tak berwarna-merah muda
2. Metil orange(Mo) 3,2-4,4 Merah-kuning
3. Metil merah (Mm) 4,8-6,0 Merah-kuning
4. Bromtimol biru (Bb) 6,0-7,6 Kuning-biru
5. Metil biru (Mb) 10,6-13,4 Biru-ungu

3. Indikator universal, yakni indikator yang punya warna standar yang berbeda
untuk setiap nilai pH 1 14.
Fungsi indikator universal adalah untuk memeriksa derajat keasaman (pH) suatu zat
secara akurat. Mat yang termasuk indikator universal adalah pH meter yang
menghasilkan data pembacaan indikator secara digital.

Karakteristik dari garam:


1. Memiliki titik lebur yang tinggi.
2. Merupakan senyawa ionik dengan ikatan kuat.
3. Dalam bentuk leburan atau larutan dapat menghantarkan listrik.
4. Sifat larutannya dapat berupa asam, basa, atau netral. Sifat ini tergantung dari jenis
asam/basa kuat pembentuknya.

Secara umum, proses pembentukan garam dirumuskan sebagai berikut.


Asam + Basa -> Garam + Air

Contoh:
2Cu (s) + 2HCI -> 2CuCI + H2

(logam tembaga) + (asam klorida encer) -> tembaga klorida + (gas hidrogen)

Reaksi kimia lain yang dapat menghasilkan garam adalah:


1.Asam + Basa menghasilkan garam + air
2.Basa + Oksida asam menghasilkan garam + air
3.Asam + Oksida basa menghasilkan garam + air
4.Oksida asam + Oksida basa Menghasilkan garam
5.Logam + Asam menghasilkan garam menghasilkan garam + H2

Indikator, Skala Keasaman dan Kebasaan:


Indikator adalah senyawa kompleks yang bisa bereaksi dengan asam dan basa. Indikator
digunakan untuk mengidentifikasi apakah suatu zat bersifat asam atau basa. Selain itu,
indikator juga digunakan untuk mengetahui titik tingkat kekuatan asam atau basa. Skala
keasaman dan kebasaan ditunjukkan oleh besar-kecilnya nilai pH yang skalanya dari 0
sampai dengan 14. Semakin kecil nilai pH maka senyawa tersebut semakin asam.
Sebaliknya, semakin besar nilai pH maka senyawa tersebut semakin bersifat basa.
Indikator dapat terbuat dari zat warna alami tanaman atau dibuat secara sintetis di
laboratorium. Syarat dapat atau tidaknya suatu zat dijadikan indikator asam-basa adalah
bisa terjadi perubahan warna apabila suatu indikator diteteskan pada larutan asam atau
basa

Vous aimerez peut-être aussi