Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Geographically, the study area is located in the Cihara Region, Lebak District, Banten Province. The
purpose of this research is to determine alteration zone and mineralization of porphyry andesite and
porphyry granodiorite. The research method is fieldwork and laboratory analysis (petrography and
minegraphy analysis). Result of research area, there are seven alteration zone; such as chlorite-sericite-
quartz zone, chlorite-sericite-carbonate zone, chlorite-sericite-carbonate-quartz zone, sericite-quartz
zone, chlorite-epidote-sericite zone, chlorite-epidote-sericite-carbonate zone, and chlorite-actinolit-biotite
zone. Alteration type in research area is devided into three alteration type philic zone, phropilitic zone,
and potasic zone. Ore mineral assemblages of research area are dominated by pyrite and calcopyrite
according to type model mineral deposite the research area included of epithermal intermediete sulfidation
and porphyry type.
ABSTRAK
Secara Geografis daerah penelitian termasuk dalam Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tipe alterasi dan mineralisasi daerah penelitian serta
sebarannya. Metode penelitian yang dilakukan adalah pemetaan geologi dan analisis laboratorium (analisis
petrografi dan minegrafi). Hasil penelitian lapangan dan analisis laboratorium daerah penelitian terbagi
menjadi tujuh zona alterasi yaitu zona klorit-serisit-kuarsa, zona klorit-serisit-karbonat, zona klorit-serisit-
karbonat-kuarsa, zona serisit-kuarsa, zona klorit-epidot-serisit, zona klorit-epidot-serisit-karbonat, dan
zona klorit-aktinolit-biotit. Tipe alterasi daerah penelitian terbagi menjadi tiga tipe alterasi yaitu tipe
alterasi filik, propilitik, dan potasik. Mineral bijih yang berkembang pada daerah penelitian didominasi oleh
mineral pirit dan kalkopirit menurut model endapan mineral termasuk kedalam tipe endapan epitermal
sulfida menengah dan endapan porfiri.
33
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 14, Nomor 1, April 2016 : 33 44
34
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 14, Nomor 1, April 2016 : 33 44
Gambar 2. Lokasi Daerah Penelitian bagian dari Peta Geologi Regional Lembar
Leuwidamar (Sujatmiko dan S. Santosa, 1992)
Daerah tersebut telah mengalami tiga mineragrafi. Tujuan analisis ini adalah
periode tektonik (Baumann, 1973), untuk mengidentifikasi tekstur, struktur,
dimulai pada kala Oligosen hingga dan komposisi mineral penyusun batuan
Kuarter yang kerap kali bersamaan serta untuk menentukan jenis mineral
dengan aktivitas vulkanik. Evolusi ubahannya dan kandungan mineral
tektonik dan strukturnya pada daerah ini bijihnya. Hasil dari analisis petografi dan
diperkirakan mulai dari Oligosen minegrafi akan dapat menentukan tipe
Miosen hingga Plistosen Tengah. alterasi dan tipe endapan mineral daerah
Struktur yang mulai muncul terdiri dari penelitian.
lipatan dan sesar. Sumbu lipatan berarah
timur barat, barat laut tenggara, dan Hasil Penelitian
timur laut barat daya. Jurus sesar Geologi Daerah Penelitian
berarah utara selatan, barat timur, Pengamatan lapangan dilakukan
tenggara barat laut, dan timur laut sepanjang sungai Cigaber, dan Cisanun.
barat daya. Batuan yang hadir terdiri atas breksi
vulkanik, batupasir, batulempung,
Metode Penelitian batuan metamorf, tuf, batuan beku
Metode yang digunakan dalam penelitian porfiri andesit, dan porfiri granodiorit.
ini, yaitu studi pustaka daerah penelitian, Berdasarkan karaktersitik litologinya,
tahap pengamatan lapangan untuk daerah penelitian dibagi menjadi tujuh
identifikasi batuan secara megaskopis satuan batuan dengan urutan dari tua ke
dan kedudukan stratigrafi batuan pada muda yaitu batuan metamorf, satuan
daerah penelitian serta mengidentifikasi batulempung, satuan batupasir, porfiri
struktur geologi yang berkembang pada andesit terubah, porfiri granodiorit
daerah penelitian; dan tahap berikutnya terubah, satuan tuf merah, dan satuan
adalah pemilihan sampel yang digunakan breksi hijau (Gambar 3).
untuk analisis petrografi dan
35
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 14, Nomor 1, April 2016 : 33 44
36
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 14, Nomor 1, April 2016 : 33 44
Batuan porfiri andesit ini diterobos oleh sebagian mengintrusi batuan metamorf
batuan porfiri granodiorit. Mineral yang dan porfiri andesit. Porfiri granodiorit
teridentifikasi adalah plagioklas, mineral memiliki karakteristik warna segar putih
karbonat, serisit, kuarsa, klorit, dan terdpat bercak hitam dengan warna
mineral opak. lapuk hijau kecokelatan, tekstur
Batuan porfiri granodiorit tersingkap faneritik, kemas inequigranular, derajat
pada sungai Cigaber dan Cisanun, kristalisasi holokristalin (Gambar 5).
Tuf memiliki karakteristik batuan dengan kerakal kerikil, komponen terdiri dari
warna segar merah kekuningan dengan andesit dan tuf sert matriks berupa tuf.
warna lapuk cokelat kemerahan, ukuran Komponen andesit memiliki warna segar
butir tuf kasar, bentuk menyudut, abu abu, warna lapuk abu abu
terpilah baik, permeabilitas baik, kemas kekuning - kuningan, tekstur afanitik,
tertutup, dapat diremas. Komposisi derajat kristalisasi hipokristalin, bentuk
mineral yang dapat diamati plagioklas, kristal anhedral, kemas inequigranular.
mineral oksida (pengisi urat), mineral Mineral yang dapat diamati plagioklas.
lempung, dan gelas vulkanik. Komponen tuf memiliki warna segar
Breksi hijau secara megaskopis memiliki putih, warna lapuk kning, ukuran butir
warna segar abu abu kehijauan dengan tuf halus, bentuk butir membundar
warna lapuk kuning kehitaman, dominasi sangat membundar, permeabilitas
matriks, bentuk komponen menyudut sedang, agak keras. Matriks tuf memilki
manyudut tanggung, ukuran komponen warna segar putih kehijauan, warna
37
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 14, Nomor 1, April 2016 : 33 44
lapuk coklat kehitaman, ukuran tuf pada daerah penelitian ini ,erupakan
halus, bentuk butir menyudut tanggung sesar yang terjadi pada periode tektonik
membundar, permeabilitas sedang, Oligosen Miosen yang diakibatkan oleh
agak keras. adanya Kubah Bayah yaitu berupa intrusi
granodiorit (Van Bemmelen, 1949).
Struktur Geologi Daerah Penelitian Akibat adanya kubah tersebut terbentuk
Struktur geologi yang berkembang pada sesar naik pada daerah penelitian serta
daerah penelitian yaitu berupa kekar dan sesar mendatar.
sesar. Struktur geologi sesar yang Struktur geologi pada daerah penelitian
berkembang pada daerah penelitian ini ini mempengaruhi proses alterasi dan
terdapat empat jenis sesar yaitu sesar mineralisasi yang ada pada daerah
mendatar dekstral, sesar mendatar penelitian terutama pada bagian barat
sinistral, sesar naik, dan sesar normal daerah penelitian.
dekstral. Sesar normal dekstral ini
berkembang pada satuan batuan Alterasi Daerah Penelitian
metamorf dan merupakan sesar yang Alterasi yang berkembang pada daerah
paling tua pada daerah penelitian yaitu penelitian terdapat pada batuan porfiri
terjadi pada kala Pra Tersier yang andesit dan porfiri granodiorit dengan
memiliki pola struktur baratdaya jenis mineral ubahan yang bervariasi.
timurlaut searah dengan sesar Pola (Gambar 7).
Meratus. Lalu sesar naik yang terdapat
38
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 14, Nomor 1, April 2016 : 33 44
39
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 14, Nomor 1, April 2016 : 33 44
40
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 14, Nomor 1, April 2016 : 33 44
Pirit
Kalkopirit
Tipe endapan mineral ini dikontrol oleh dan akhirnya terperangkap membentuk
adanya struktur geologi berupa sesar suatu mineral bijih.
yaitu sesar mendatar, sesar naik, dan Endapan porfiri pada daerah penelitian
sesar normal. Akibat adanya sesar yaitu berada pada batuan porfiri
sesar tersebut maka larutan hidrotermal granodiorit, dengan mineral alterasi yang
ini akan terendapakan pada suatu celah muncul adalah kuarsa, serisit, klorit,
yang dibentuk oleh sesar-sesar tersebut epidot, biotit, aktinolit dan karbonat.
41
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 14, Nomor 1, April 2016 : 33 44
Pada jenis endapan ini terdapat mineral filik, propilitik, dan potasik. Dengan suhu
gangue berupa kuarsa, feldspar, klorit, > 300oC dan pH hampir mendekati netral
epidot, biotit, aktinolit dan karbonat. (Corbett & Leach (1997; Guilbert & Park,
Mineral bijih yang hadir adalah pirit dan 1986; Hedenquist, 1992) (Tabel 3).
kalkopirit dengan tipe alterasi berupa
Tipe endapan porfiri pada daerah Zona alterasi di daerah penelitian dibagi
penelitian ini lebih dikontrol oleh intrusi menjadi tujuh zona alterasi yang
porfiri granodiorit itu sendiri. Intrusi dibedakan berdasarkan kandungan
tersebut akan menghasilkan suatu mineral ubahannya yaitu zona klorit-
larutan hidrotermal yang kemudian akan serisit kuarsa, zona klorit-serisit-
terendapkan pada suatu tempat baik itu karbonat, zona klorit-serisit-karbonat-
secara berdifusi ataupun pada celah atau kuarsa, zona serisit-kuarsa, zona klorit-
kekar (Bateman, 1981). Pada endapan epidot-serisit, zona klorit-epidot-serisit-
porfiri ini larutan hidrotermal akan karbonat, dan zona klorit-aktinolit-biotit.
berdifusi pada batuan yang dilewatinya Mengacu kepada Corbett & Leach (1997)
sehingga menghasilkan mineral bijih terbagi menjadi tiga tipe alterasi yaitu
seperti pirit dan kalkopirit dengan pola tipe alterasi filik yang didominasi oleh
yang menyebar (disseminated). mineral serisit dan klorit, tipe alterasi
propilitik yang didominasi oleh mineral
Kesimpulan klorit dan epidot, serta tipe alterasi
Daerah penelitian memiliki tujuh satuan potasik yang didominasi oleh mineral
geologi dengan urutan dari tua ke muda aktinolit dan biotit.
yaitu Satuan Batuan Metamorf, Satuan Mineralisasi di daerah didominasi oleh
Batulempung, Satuan Batupasir, Porfiri pirit dengan pola menyebar
Andesit Terubah, Porfiri Granodiorit (disseminated) dan menyebar pada
Terubah, Satuan Tuf Merah, dan Satuan bagian vein serta sebagian digantikan
Breksi Hijau. oleh mineral kalkopirit. Berdasarkan
42
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 14, Nomor 1, April 2016 : 33 44
karakteristik tersebut termasuk jenis tipe Hedenquist & White. 1995. Epithermal
endapan epitermal sulfida menengah Gold Deposits : Styles,
dengan host rock batuan porfiri andesit Characteristic, and Exploration.
dan tipe endapan porfiri dengan host Society of Economic Geologist
rock batuan porfiri granodiorit. Newsletter. No.23 : 9-13.
Hedenquist, dkk. 2000. Exploration for
DAFTAR PUSTAKA Epithermal Gold Deposits. SEG
Arribas, A., 1995. Epitermal High Review Vol 13, p245-277. Society of
Sulfidation. Mineralogical Association Economic Geologist.
of Canada Short Course Vol. 2. Silitoe dan Hedenquist. 2003. Linkages
Ayasa, Hero. 2014. Petrogenesis Batuan Between Volcanotectonic Setting,
Metamorf Daerah Cigaber, Ore-Fluid ompositions, and
Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak, Ephitermal Precious Metal Deposits.
Provinsi Banten. Fakultas Teknik Society of Economic Geologist,
Geologi, Universitas Padjadjaran. Special Publication 10, p.315-343.
Jatinangor. Lindgren, W. 1933. Mineral Deposit.
Bateman, A.M.. 1950. Economic Mineral McGraw-Hill Book Company, Inc.
Deposits, 2nd ed. Wiley, New York, USA.
916 pp. Martodjojo, Soejono. 1984. Evolusi
Bateman, A.M., 1981. Mineral Deposit Cekungan Bogor. Desertasi, Program
3rd edition. Jhon Wiley and Sons, Pasca Sarjana, Institut Teknologi
New York. Bandung, Tidak Diterbitkan.
Baumann, Paul. 1972. Summary the Pirajno, Franco. 1992. Hydrotermal
stratigraphical result obtained during Mineral Deposits. Jerman : Springer-
the SW Javafield campaign Verlag.
ofLemigas. Lembaga Minyak Bumi Raymond, Loren A. 2002. Petrology : The
dan Bagian Eksplorasi dan Produksi, Study of Igneous Rock Sedimentary
Jakarta and Metamorphic Rocks Second
Buchanan, L.J., 1981. Precious metal Edition. McGraw-Hill Higher
deposits associated with volcanic Education: New York.
environtments in the southwest, in Sujatmiko dan Santosa, S.. 1992. Peta
Dickson, W.R. and Payne, W.D., eds., Geologi Lembar Leuwidamar, Jawa.
Relations of Tectonic to Ore Deposits Pusat Penelitian dan Pengembangan
in the Southern Cordillera: Arizona Geologi. Bandung.
Geological Society Digest Travis, Rusel B. 1955. Classification of
Corbett, G.J and Leach, T.M., 1997. Rocks 4th edition. Colorado School of
Southwest Pasific Rim Gold/ Copper Mines, Colorado.
System: Structure, Alteration and Van Bemmelen, R.W. 1949. The Geology
Mineralization : Economic Geology, of Indonesia, vol. I A: General
Special Publication 6, 238 p., Society Geology of Indonesia and
of Economic Geologists. Adjacement Archipelagoes. Martinus
Corbett, G.J and Leach, T.M., 1998. Nijhoff. The Hague.
Southwest Pasific Rim Gold/ Copper Wdiyanti, Nadya. 2014. Alterasi dan
System: Structure, Alteration and Mineralisasi Daerah Lebakpeundeuy,
Mineralization. Society of Economic Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak,
Geologists., Special Publication 6, Provinsi Banten. Fakultas Teknik
234 p. Geologi, Universitas Padjdjaran.
Guilbert, G.M. & Park, C.F. 1986. The Jatinangor.
Geology of Ore Deposits. W.H.
Freeman and Company. New York.
43
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 14, Nomor 1, April 2016 : 33 44
44