Vous êtes sur la page 1sur 17

BAB 3

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA NY. B DENGAN


HIPERTENSI DI RT 06 DI DESA BAGUS KECAMATAN
MARABAHAN KABUPATEN BATOLA
TAHUN 2015

Nama Mahasiswa : Amalia Purnamasari, S. Kep


NPM : 14149011218

I. PENGKAJIAN
1. Data Dasar Keluarga
Nama KK : Ny. B
Umur : 70 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SR
Suku : Banjar

2. Data Anggota Keluarga


Status
No Nama L/P Umur Hubungan Pendidikan Agama Pekerjaan
Kesehatan
Sakit
1. Ny. B P 70 th Klien SR Islam -
(Hipertensi)

3. Genogram

x
x
x
x

x x
x
x x c c
x
x

x
x
x

Keterangan:

24
: Laki laki : Meninggal Laki - laki

: Perempuan : Meninggal Perempuan

: Klien : Tinggal serumah

Tipe keluarga Ny. B adalah tipe keluarga janda (single family), menganut
agama islam, bersuku banjar dan berbangsa Indonesia. Pendapatan
keluarga Ny. B Rp. 500.000,00 Rp. 1.000.000,00 per bulan, dan
digunakan sebagian besar untuk keperluan sehari-hari. Aktivitas rekreasi
Ny. B selama ini hanya senang berbincang-bincang dengan tetangga
disekitar rumah dan jarang melakukan rekreasi diluar rumah.

4. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


Tahap perkembangan keluarga Ny. B memasuki tahap perkembangan
keluarga dengan lansia. Tugas perkembangan yang belum terpenuhi adalah
menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab karena Ny. B hanya
tinggal sendirian dirumah dan tidak memiliki anak.

Riwayat keluarga saat ini adalah Ny. B mengatakan sudah lama menderita
penyakit hipertensi dan sebelumnya Ny. B tidak memiliki riwayat masuk
RS, hanya saja Ny. B pernah rawat jalan ke RS dengan dibantu oleh
tetangga disekitar rumahnya.

Riwayat keluarga sebelumnya adalah Ny B mengeluh pusing beberapa hari


yang lalu disertai tekanan darah yang tinggi terkadang merasa kaku
dibagian tengkuk.

5. Pengkajian Lingkungan
Karakteristik rumah keluarga Ny. B adalah bangunan tidak permanen
dengan luas 4x5 m2. Berlantai papan, terdapat 3 jendela/ ventilasi dan
selalu terbuka, pekarangan didepan rumah dimanfaatkan untuk kandang
ayam.. Sumber air yang digunakan untuk memasak dan minum adalah air

25
sungai yang terlebih dahulu dimasak. Sumber air yang digunakan untuk
mandi dan MCK yaitu air sungai. Tempat penampungan air sementara
yang digunakan oleh keluarga adalah gentong/ tajau dan selalu dikuras
oleh keluarga. Sistem pembuangan sampah keluarga Ny. B adalah
dengan cara dibuang ke sungai atau dibakar.

5 1. Teras
2. Kandang ayam
3. Kamar tidur
4 4. Ruang tamu
5. Dapur
3
3

Keluarga Ny. B bertempat tinggal di lingkungan yang tidak terlalu padat,


2
interaksi 1
antar warga lebih sering dilakukan pada sore hari. Ny. B
menempati rumah tersebut sejak 5 tahun sampai sekarang. Saat ini Ny.
B tinggal sendirian dirumah karena suami Ny. B telah meninggal dunia
dan Ny. B tidak memiliki anak.

6. Struktur Keluarga
a. Komunikasi Keluarga
Antar anggota keluarga terbina hubungan yang baik. Dalam
menghadapi setiap masalah selalu diadakan musyawarah dalam
keluarga.

b. Struktur Kekuatan Keluarga


Dalam beraktivitas sehari-hari keluarga saling perhatian dan
merasakan bahwa mengatasi masalah menjadi tanggung jawab
bersama.
c. Struktur Peran

26
Ny. B sebagai ibu rumah tangga dan berusaha untuk memenuhi
keperluan sehari-hari.

d. Norma Keluarga
Keluarga Ny. B mempercayakan perawatan kesehatan kepada tenaga
kesehatan, khususnya Ny. B yang tekanan darahnya tidak stabil.

7. Fungsi Keluarga
a. Fungsi afektif
Keluarga Ny. B kurang memahami keadaan penyakit yang
dideritanya.
b. Fungsi Sosial
Hubungan antar anggota keluarga baik, tampak kepedulian anggota
keluarga dengan saling tolong menolong dalam melaksanakan tugas di
dalam keluarga. Keluarga ini juga membina hubungan yang baik
dengan tetangga sekitar rumahnya terbukti dengan seringnya tetangga
main ke teras rumahnya untuk berbincang bincang dengan anggota
keluarga juga cukup aktif bermasyarakat dengan mengikuti kegiatan
yang ada dalam masyarakat.
c. Fungsi Perawatan Keluarga
Keluarga Ny. B kurang mampu merawat anggota keluarga dengan
kesehatan hipertensi, khususnya untuk perawatan Ny. B.
d. Fungsi Reproduksi
Keluarga Ny. B tidak memiliki anak. Sekarang Ny. B hanya tinggal
sendirian di rumah karena suaminya telah meninggal dunia. Ny. B
saat ini tidak menjadi akseptor KB dengan alasan sudah memasuki
usia lanjut.
e. Fungsi Ekonomi
Untuk memenuhi keperluan hidup Ny. B mendapat penghasilan dari
gaji pensiunan almarhum suaminya.

8. Tugas Perawatan Keluarga


a. Mengenal Masalah Keluarga
Ny. B kurang dapat mengenal masalah kesehatan dalam keluarga
karena terbatasnya informasi dan kurangnya pemahaman tentang
penyakit khususnya hipertensi.

27
b. Mengambil Keputusan
Dalam pengambilan keputusan untuk pemecahan masalah kesehatan,
Ny. B berusaha memecahkan masalahnya sendiri.
c. Merawat Anggota Keluarga yang Sakit
Ny. B kurang dapat merawat dirinya yang sakit, dikarenakan kurang
mengetahui cara mengetahui perawatan khususnya dengan penyakit
hipertensi.
d. Memelihara Lingkungan
Dalam memelihara lingkungan cukup baik, karena ventilasi yang
terdapat dirumah dirasa terpenuhi.
e. Menggunakan Fasilitas / Pelayanan Kesehatan
Keluarga Ny. B memilih pergi ke puskesmas/ poskesdes/ balai
pengobatan terdekat untuk mengobati penyakitnya.

9. Stress dan Koping Keluarga


Stressor jangka panjang yang dirasakan keluarga adalah keluarga tidak
merasakan adanya stresor yang berarti kecuali kondisi kesehatan Ny. B
yang menderita penyakit hipertensi yang memerlukan bantuan perawatan
sehari-hari karena Ny. B hanya tinggal sendirian di rumah, dan untuk
jangka pendeknya adalah Ny. B takut akan dampak yang timbul dari
penyakit yang dideritanya.

Ny. B sudah dapat beradaptasi dengan stressor yang ada yaitu dengan
selalu berdoa dan berusaha semaksimal mungkin. Keluarga terlihat sudah
beradaptasi atas stressor yang dihadapi dan merasa sebagai suatu bagian
dari kehidupan yang harus dijalani.

10. Pemeriksaaan Fisik

Pemeriksaan Ny. B
Keadaaan umum:
- Kesadaraan Composmentis
- Tanda-tanda vital:
150/90 mmHg
1. Tekanan darah
88x/menit
2. Nadi
22x/menit

28
3. Respirasi
Head to toe:
Kepala-rambut Mesocepal, rambut beruban, tidak ada
luka

Hidung Bersih, tidak ada polip

Telinga Simetris, bersih

Mata Sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak


anemis, klien tidak memakai alat
bantu penglihatan

Mulut Tidak ada stomatitis

Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

Pemeriksaan paru:
Inspeksi Pengembangan dada sama, RR :
22x/menit
Palpasi Taktil fermitus normal
Perkusi Terdengar bunyi sonor
Auskultasi Terdengar bunyi vesikuler

Pemeriksaan jantung: Tidak ada bunyi jantung tambahan,


Irama regular
Pemeriksaan abdomen:
Inspeksi Tidak ada luka
Auskultasi Bising usus 7x/menit
Palpasi Tidak ada nyeri tekan
Perkusi Terdengar bunyi timpani

Ekstrimitas:
Atas Tidak ada luka, berfungsi dengan
normal
Bawah Tidak ada luka, berfungsi dengan
normal

29
11. Harapan Keluarga
Ny. B berharap tetap tercipta hubungan yang harmonis dalam keluarga
dan adanya perubahan perilaku /kondisi yang lebih baik terhadap
kesehatan Ny. B.

Ny. B juga senang dengan kehadiran mahasiswa dirumahnya, keluarga


berharap mendapat tambahan ilmu setelah kedatangan mahasiswa
dirumahnya.

II. ANALISA DATA


No Data Etiologi Masalah
1. DS : Ketidakmampuan Kurangnya
Ny. B keluarga merawat pengetahuan
mengatakan sejak lama anggota keluarga keluarga tentang,
sudah mengalami tekanan yang menderita gejala, penyebab,
darah tinggi. penyakit pencegahan dan
Ny. B mengeluh hipertensi penatalaksanaan
sering pusing, tekanan darah penyakit
tinggi. hipertensi
Merasa kaku di
daerah tengkuk.
Ny. B
menanyakan bahwa
penyakitnya disebabkan oleh
apa.
Ny. B
menanyakan makanan apa
yang harus dihindari

DO :
Berdasarkan hasil pemeriksaan
tanda tanda vital didapatkan :
Tekanan darah : 150/90
mmHg.
Respirasi : 22 x/menit
Nadi : 88 x/menit

Pendidikan terkahir Ny. B


adalah SR

30
III. SKALA PRIORITAS
1. Kurangnya pengetahuan keluarga tentang, gejala, penyebab,
pencegahan dan penatalaksanaan penyakit hipetensi berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang
menderita penyakit hipertensi.

No Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran


1. Sifat masalah: 3 1 3/3 x 1 = 1 Ketidaktahuan
Tidak/kurang keluarga tentang
sehat masalah penyakit
hipertensi merupakan
bahaya terhadap
kondisi klien.
2. Kemungkinan 1 2 x2=1 a. Kondisi klien pada
masalah dapat usia lansia.
diubah: b. Lama penyakit
Hanya sebagian sudah bertahun
tahun.
c. Berdasarkan
prognosa masalah
hipertensi hanya
sebagian kecil bisa
sembuh, dan hanya
bisa dilakukan
tindakan
pencegahan.
3. Potensial masalah 2 1 2/3 x 1 = 2/3 a. Penyakit hipertensi
untuk dicegah: memungkinkan
Tinggi untuk dicegah
dengan
menghindari faktor
resiko.
b. Keluarga mau
diajak kerjasama
(kooperatif).
4. Menonjolnya 2 1 2/2 x 1 = 1 Bila tidak segera
masalah: ditanganni maka akan
Masalah berat, terjadi komplikasi
harus segera lebih lanjut, seperti
ditangani stroke, kelumpuhan.
Total 3 2/3

31
IV. DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
1. Kurangnya pengetahuan keluarga tentang, gejala, penyebab, pencegahan
dan penatalaksanaan penyakit hipetensi berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang menderita
penyakit hipertensi.

V. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


1. Kurangnya pengetahuan keluarga tentang, gejala, penyebab, pencegahan
dan penatalaksanaan penyakit hipetensi berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang menderita
penyakit hipertensi.
a. Tujuan
Jangka Panjang
Setelah dilakukan minimal 8 kali kunjungan diharapkan keluarga
dapat mengenal masalah hipertensi yang dialami keluarga.
Jangka Pendek
Setelah 2 kali pertemuan diharapkan keluarga mengetahui tanda,
gejala dan penyebab serta akibat lanjut dari hipertensi

b. Kriteria Hasil
Keluarga dapat menjelaskan kembali tentang tanda, gejala, penyebab,
serta akibat lanjut dari penyakit hipertensi.
c. Intervensi
1. Kaji tingkat pengetahuan keluarga tentang penyakit hipertensi
2. Lakukan pengukuran tekanan darah
3. Jelaskan dan diskusikan dengan keluarga tentang penyakit
hipertensi: pengertian dan penyebab hipertensi, tanda dan gejala
hipertensi dan komplikasi hipertensi
4. Berikan kesempatan keluarga untuk bertanya

32
5. Anjurkan klien untuk mengontrol makanan dan menghindari
makanan yang berlemak dan berasa asin
6. Evaluasi singkat terhadap topik yang didiskusikan dengan keluarga
7. Berikan pujian terhdap kemampuan yang diungkapkan keluarga
setiap kali diskusi.
8. Motivasi keluarga untuk membawa Ny.B berobat ke Puskesmas

VI. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

NO
HARI/TGL IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
DX
1 Jumat, 1. Mengkaji tingkat pengetahuan S : K lien mengatakan tau
04 Sept 2015 keluarga tentang penyakit hipertensi arti hipertensi adalah tekanan
(klien mengatakan tau arti hipertensi darah tinggi tetapi klien
adalah tekanan darah tinggi tetapi mengatakan belum tau angka
klien mengatakan belum tau angka normal dari tekanan darah
normal dari tekanan darah serta serta penyebab hipertensi
penyebab hipertensi)
O : TD 150/90 mmHg,
A
2. Melakukan pengukuran tekanan darah Nadi: 88x/menit, RR :
pada Ny. B 22x/menit, klien tampak
(Ny. S TD 150/90 mmHg, Nadi: bingung ketika ditanya
88x/menit, RR 22x/menit) penyebab dari hipertensi.
A : Masalah belum teratasi

P : Intervensi dilanjutkan
1 Minggu, 1. Mengkaji tingkat pengetahuan S :
06 Sept 2015 keluarga tentang penyakit hipertensi. klien mengatakan tahu
(klien mengatakan tahu arti hipertensi arti hipertensi adalah
adalah tekanan darah tinggi) tekanan darah tinggi
2. Melakukan pengukuran tekanan darah
Klien dapat menyebutkan
(TD 140/80 mmHg)
3. Menjelaskan dan mendiskusikan tanda dan gejala darah

dengan keluarga tentang penyakit tinggi yaitu sakit kepala

hipertensi: pengertian dan penyebab dan tengkuk terasa sakit.

33
A
hipertensi, tanda dan gejala hipertensi O:
dan komplikasi hipertensi. TD 140/80 mmHg
4. Memberikan kesempatan keluarga
Klien dan keluarga
untuk bertanya
5. Menganjurkan klien untuk mengontrol tampak mendengarkan

makanan dan menghindari makanan penjelasan dari

yang berlemak dan berasa asin. mahasiswa dan ikut


6. Mengevaluasi singkat terhadap topik berdiskusi dengan
yang didiskusikan dengan keluarga mahasiswa tentang
7. Memberikan pujian terhadap
hipertensi
kemampuan yang diungkapkan
Klien dan keluarga mulai
keluarga setiap kali diskusi.
8. Memotivasi keluarga untuk membawa memahami dan mengerti

Ny. B berobat ke puskesmas tentang pengertian dan


tanda/ gejala hipertensi,
dan penyebab hipertensi.

A : Masalah teratasi sebagian

P : Intervensi dilanjutkan
1 Selasa, 1. Mengkaji tingkat pengetahuan S: Keluarga klien dan klien
08 Sept 2015 keluarga tentang penyakit hipertensi. mengatakan tahu arti
(Klien mengatakan tahu arti hipertensi hipertensi adalah tekanan
adalah tekanan darah tinggi dan darah tinggi dan mengetahui
mengetahui bahwa tekanan darah bahwa tekanan darah tinggi
tinggi bisa karena stress, keturunan bisa karena stress, keturunan
atau makanan yang berlemak, klien atau makanan yang
mengatakan belum tahu bahwa darah berlemak, klien mengatakan
tinggi yang tidak ditangani akan belum tahu bahwa darah
menyebabkan stroke) tinggi yang tidak ditangani
2. Melakukan pengukuran tekanan darah
akan menyebabkan stroke.
(TD 170/100 mmHg)
3. Menjelaskan dan mendiskusikan
dengan keluarga tentang penyakit
O: A
TD 170/100 mmHg
hipertensi: pengertian dan penyebab
Klien tampak
hipertensi, tanda dan gejala hipertensi
mendengarkan
dan komplikasi hipertensi.
4. Memberikan kesempatan keluarga penjelasan dari

34
untuk bertanya mahasiswa dan ikut
5. Menganjurkan klien untuk
berdiskusi dengan
mengontrol makanan dan
mahasiswa tentang
menghindari makanan yang berlemak
hipertensi
dan berasa asin.
Klien terlihat bingung
6. Mengevaluasi singkat terhadap topik
ketika ditanya
yang didiskusikan dengan keluarga
7. Memberikan pujian terhadap komplikasi dari
kemampuan yang diungkapkan hipertensi,
keluarga setiap kali diskusi.
8. Memotivasi keluarga untuk membawa A: Masalah teratasi sebagian
Ny. B berobat ke puskesmas
P: Intervensi dilanjutkan
1 Kamis, 1. Mengkaji ulang tingkat pengetahuan S: Klien mengatakan tahu
10 Sept 2015 keluarga tentang penyakit hipertensi. arti hipertensi adalah tekanan
(Klien mengatakan tahu arti hipertensi darah tinggi dan mengetahui
adalah tekanan darah tinggi dan bahwa tekanan darah tinggi
mengetahui bahwa tekanan darah bisa karena stress, keturunan
tinggi bisa karena stress, keturunan atau makanan yang
atau makanan yang berlemak, klien berlemak, klien mengatakan
mengatakan tidak ingat komplikasi tidak ingat komplikasi dari A
dari hipertensi) hipertensi.
2. Melakukan pengukuran tekanan darah
(TD 170/100 mmHg) O:
TD 170/100 mmHg
3. Menjelaskan dan mendiskusikan
kembali dengan keluarga tentang Klien dan keluarga

penyakit hipertensi: pengertian dan tampak mendengarkan

penyebab hipertensi, tanda dan gejala penjelasan dari

hipertensi dan komplikasi hipertensi. mahasiswa dan ikut


4. Memberikan kesempatan keluarga berdiskusi dengan
untuk bertanya mahasiswa tentang
5. Menganjurkan klien untuk
hipertensi
mengontrol makanan dan
Klien terlihat masih
menghindari makanan yang berlemak
bingung ketika ditanya
dan berasa asin.
6. Mengevaluasi singkat terhadap topik komplikasi dari hipertensi

yang didiskusikan dengan keluarga yaitu salah satunya

35
7. Memberikan pujian terhadap adalah stroke.
kemampuan yang diungkapkan
A: Masalah teratasi sebagian
keluarga setiap kali diskusi.
8. Memotivasi keluarga untuk membawa
P: Intervensi dilanjutkan
Ny. B berobat ke puskesmas
1 Sabtu, 1. Mengkaji ulang tingkat pengetahuan S: Klien mengatakan tahu
12 Sept 2015 keluarga tentang penyakit hipertensi. arti hipertensi adalah tekanan
(klien mengatakan tahu arti hipertensi darah tinggi dan mengetahui
adalah tekanan darah tinggi dan bahwa tekanan darah tinggi
mengetahui bahwa tekanan darah bisa karena stress, keturunan

A
tinggi bisa karena stress, keturunan atau makanan yang
atau makanan yang berlemak) berlemak, klien mengatakan
2. Melakukan pengukuran tekanan darah
sekarang mulai menghindari
(TD 150/90 mmHg)
makanan yang asin
3. Menjelaskan dan mendiskusikan
kembali dengan keluarga tentang
penyakit hipertensi: pengertian dan O:
penyebab hipertensi, tanda dan gejala TD 150/90 mmHg
hipertensi dan makanan yang harus Klien dan keluarga
dihindari. tampak mendengarkan
4. Memberikan kesempatan keluarga
penjelasan dari
untuk bertanya
5. Menganjurkan kembali kepada klien mahasiswa dan ikut

untuk mengontrol makanan dan berdiskusi dengan

menghindari makanan yang berlemak mahasiswa tentang

dan berasa asin hipertensi


6. Mengevaluasi singkat terhadap topik Klien masih bertanya
yang didiskusikan dengan keluarga mengenai makanan
7. Memberikan pujian terhadap
yang tidak boleh
kemampuan yang diungkapkan
dimakan selain
keluarga setiap kali diskusi
8. Memotivasi keluarga untuk membawa makanan yang asin

Ny. B berobat ke puskesmas


A: Masalah teratasi sebagian

P: Intervensi dilanjutkan
1 Senin, 1. Mengkaji ulang tingkat pengetahuan S: Klien mengatakan tahu
14 Sept 2015 keluarga tentang penyakit hipertensi. arti hipertensi adalah tekanan

36
(klien mengatakan tahu arti hipertensi darah tinggi dan mengetahui
adalah tekanan darah tinggi dan bahwa tekanan darah tinggi
mengetahui bahwa tekanan darah bisa karena stress, keturunan
tinggi bisa karena stress, keturunan atau makanan yang
atau makanan yang berlemak, klien berlemak, klien mengatakan
dapat mengingat makanan yang tidak bahwa darah tinggi yang
boleh dimakan, serta komplikasi dari tidak ditangani akan
hipertensi)
2. Melakukan pengukuran tekanan darah
menyebabkan stroke, klien A
mengatakan sekarang mulai
(TD 140/100 mmHg)
menghindari makanan yang
3. Menjelaskan dan mendiskusikan
asin, berlemak (daging)
kembali dengan keluarga tentang
penyakit hipertensi: pengertian dan
O:
penyebab hipertensi, tanda dan gejala
TD 140/100 mmHg
hipertensi, pantangan bagi penderita
Klien dan keluarga
hipertensi dan komplikasi hipertensi.
4. Memberikan kesempatan keluarga tampak mendengarkan

untuk bertanya penjelasan dari


5. Menganjurkan kembali klien untuk mahasiswa dan ikut
mengontrol makanan dan berdiskusi dengan
menghindari makanan yang berlemak mahasiswa tentang
dan berasa asin. hipertensi
6. Mengevaluasi singkat terhadap topik
Klien dapat menjawab
yang didiskusikan dengan keluarga
7. Memberikan pujian terhadap ketika ditanya,

kemampuan yang diungkapkan pengertian, penyebab

keluarga setiap kali diskusi. dan komplikasi dari


8. Memotivasi keluarga untuk membawa hipertensi yaitu salah
Ny. B berobat ke puskesmas satunya adalah stroke
serta makanan yang
harus dihindari bagi
penderita hipertensi.

A: Masalah teratasi sebagian

P: Intervensi dilanjutkan

37
1 Selasa, 1. Mengkaji ulang tingkat pengetahuan S: Klien mengatakan tahu
15 Sept 2015 keluarga tentang penyakit hipertensi. arti hipertensi adalah tekanan
14 (klien mengatakan tahu arti hipertensi darah tinggi dan mengetahui
adalah tekanan darah tinggi dan bahwa tekanan darah tinggi
mengetahui bahwa tekanan darah bisa karena stress, keturunan
tinggi bisa karena stress, keturunan atau makanan yang
atau makanan yang berlemak, klien berlemak, klien mengatakan
dapat mengingat makanan yang tidak bahwa darah tinggi yang
boleh dimakan, serta komplikasi dari tidak ditangani akan
hipertensi)
2. Melakukan pengukuran tekanan darah
menyebabkan stroke, klien
mengatakan sekarang mulai
A
(TD 180/100 mmHg)
menghindari makanan yang
3. Menjelaskan dan mendiskusikan
asin, berlemak (daging)
kembali dengan keluarga tentang
penyakit hipertensi: pengertian dan
O:
penyebab hipertensi, tanda dan gejala
TD 180/100 mmHg
hipertensi, pantangan bagi penderita
Klien dan keluarga
hipertensi dan komplikasi hipertensi.
4. Memberikan kesempatan keluarga tampak mendengarkan

untuk bertanya. penjelasan dari


5. Menganjurkan kembali klien untuk mahasiswa dan ikut
mengontrol makanan dan menghindari berdiskusi dengan
makanan yang berlemak dan berasa mahasiswa tentang
asin. hipertensi
6. Mengevaluasi singkat terhadap topik
Klien dapat menjawab
yang didiskusikan dengan keluarga.
7. Memberikan pujian terhadap ketika ditanya,

kemampuan yang diungkapkan pengertian, penyebab dan

keluarga setiap kali diskusi. komplikasi dari hipertensi


8. Memotivasi keluarga untuk membawa yaitu salah satunya
Ny. B berobat ke puskesmas adalah stroke serta
makanan yang harus
dihindari bagi penderita
hipertensi.

A: Masalah teratasi sebagian

38
P: Intervensi dilanjutkan
1 Rabu, 1. Mengkaji ulang tingkat pengetahuan S: Klien mengatakan tahu
16 Sept 2015 keluarga tentang penyakit hipertensi. arti hipertensi adalah tekanan
(klien mengatakan tahu arti hipertensi darah tinggi dan mengetahui
adalah tekanan darah tinggi dan bahwa tekanan darah tinggi
mengetahui bahwa tekanan darah bisa karena stress, keturunan
tinggi bisa karena stress, keturunan atau makanan yang
atau makanan yang berlemak, klien berlemak, klien mengatakan
dapat mengingat makanan yang tidak bahwa darah tinggi yang
boleh dimakan, serta komplikasi dari tidak ditangani akan
hipertensi).
2. Melakukan pengukuran tekanan darah
menyebabkan stroke, klien
mengatakan sekarang mulai
A
(TD 140/90 mmHg)
menghindari makanan yang
3. Menjelaskan dan mendiskusikan
asin, berlemak (daging)
kembali dengan keluarga tentang
penyakit hipertensi: pengertian dan
O:
penyebab hipertensi, tanda dan gejala
TD 140/90 mmHg
hipertensi, pantangan bagi penderita
Klien dan keluarga
hipertensi dan komplikasi hipertensi.
4. Memberikan kesempatan keluarga tampak mendengarkan

untuk bertanya. penjelasan dari


5. Menganjurkan kembali klien untuk mahasiswa dan ikut
mengontrol makanan dan menghindari berdiskusi dengan
makanan yang berlemak dan berasa mahasiswa tentang
asin. hipertensi
6. Mengevaluasi singkat terhadap topik
Klien dapat menjawab
yang didiskusikan dengan keluarga.
7. Memberikan pujian terhadap ketika ditanya,

kemampuan yang diungkapkan pengertian, penyebab dan

keluarga setiap kali diskusi. komplikasi dari hipertensi


8. Memotivasi keluarga untuk membawa yaitu salah satunya
Ny. B berobat ke puskesmas adalah stroke serta
makanan yang harus
dihindari bagi penderita
hipertensi.

39
A: Masalah teratasi

P: Intervensi dihentikan

VII. EVALUASI KEPERAWATAN KELUARGA


Setelah dilakukan 8 kali kunjungan klien mampu menjelaskan kembali
pengertian dan penyebab hipertensi, tanda dan gejala hipertensi, pantangan
makanan bagi penderita hipertensi juga komplikasi hipertensi sehingga
diharapkan resiko terjadinya serangan stroke tidak terjadi.

40

Vous aimerez peut-être aussi