Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan
asuhan kebidanan pada ibu hamil di Puskesmas Kayon Kota Palangka
Raya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka, masalah yang dapat
dirumuskan adalah Bagaimana Asuhan Kebidanan Pada Ibu hamil di
Puskesmas Kayon Kota Palangka Raya dengan menggunakan pendekatan
manajemen kebidanan varney ?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Tujuan Umum
Penulis mampu mengaplikasikan ilmu kebidanan yang diperoleh
selama pendidikan dan memberikan asuhan kebidanan pada ibu
hamil dengan penerapan manajemen kebidanan menurut Helen
Varney.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Melakukan pengkajian data pada ibu hamil di Puskesmas kayon
Kota Palangka Raya.
2. Melakukan interpretasi data serta merumuskan diagnosa
kebidanan di Puskesmas Kayon Kota Palangka Raya.
3. Mengidentifikasi diagnosa potensial pada ibu hamil dengan
pusing di Puskesmas Kayon Kota Palangka Raya.
4. Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera pada ibu hamil
di Puskesmas Kayon Kota Palangka Raya.
5. Menyusun rencana asuhan kebidanan pada ibu hamil di
Puskesmas Kayon Kota Palangka Raya.
6. Melaksanakan perencanaan secara efisien dan aman pada ibu
hamil di Puskesmas Kayon Kota Palangka Raya.
7. Mengevaluasi pada pelaksanaan asuhan kebidanan pada ibu hamil
di Puskesmas Kayon Kota Palangka Raya.
1.4 Manfaat Studi Kasus
1.4.1 Bagi Institusi Puskesmas
Dapat mempertahankan pelayanan kebidanan pada klien secara
komprehensif sehingga klien dapat merasa puas dan senang atas
pelayanan yang telah diberikan.
2
1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan
Bermanfaat sebagai bahan masukan bagi institusi pendidikan
menghasilkan lulusan bidan yang profesional dan mandiri yang dapat
dijadikan studi banding bagi studi kasus selanjutnya mengenai
pendokumentasian kebidanan.
1.4.3 Bagi Penulis
Dengan melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil, mahasiswa
mampu mengaplikasikan seluruh teori yang telah didapat selama
perkuliahan.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
4
6) Sering kencing.
7) Pigmentasi kulit.
B. Tanda Kemungkinan Hamil.
1) Perut membesar.
2) Uterus membesar.
3) Braxton hicks (kontraksi-kontraksi kecil).
4) Teraba ballotement
5) Reaksi kehamilan positif.
6) Tanda chadwick.
C. Tanda Pasti Kehamilan
1) Bunyi DJJ (DetakP Jantung Janin) terdengar pada usia
kehamilan 18-20 minggu.
2) Pada pemeriksaan USG diketahui ukuran kantong janin,
panjang janin, diameter biparietalis hingga dapat diperkirakan
tuanya usia kehamilan.
2.1.4 Klasifikasi Kehamilan
Menurut Manuaba (2012), kehamilan dibagi menjadi 3 triwulan.
a. Kehamilan trimester I (umur kehamilan 0-12 minggu).
b. Kehamilan trimester II (umur kehamilan 13-28 minggu).
c. Kehamilan trimester III (umur 29-40 minggu).
2.1.5 Perubahan Fisik Selama Kehamilan Menurut Saifudin (2011).
a. Sistem Reproduksi
1) Trimester 1.
Terdapat tanda chadwick yaitu perubahan warna pada vulva.
Vagina dan serviks menjadi lebih merah agak kebiruan/ keunguan,
ph vulva mengalami peningkatan dari 4 menjadi 6,5 yang
membuat wanita hamil lebih rentan mengalami infeksi.
Kosentra serviks menjadi lunak dan kenyal yang disebut tanda
goodell.
Pada kehamilan 8 minggu uterus membesar sebesar telur bebek
dan kehamilan 12 minggu sebesar telur angsa.
2) Trimester 2.
Terjadi perubahan bentuk dan ukuran uterus akibat pengaruh
dari estrogen dan progesteron.
5
UK 16 minggu TFU terletak dipertengahan pusat simpisis, UK 20
minggu TFU dipinggir bawah pusat dan 24 minggu TFU berada
tepat dipinggir atas pusat terjadi vaskularisasi di pembuluh-
pembuluh darah dan alat genetalia interna akan membesar dan
meningkatnya nafsu seksual, setelah 16 minggu plasenta terbentuk
korpus luteum.
3) Trimester 3.
Pada akhir kehamilan berat uterus yang awalnya hamil 30 gr
menjadi 1000gr dengan panjang 20cm dan lebarnya 2,5cm. Pada
kehamilan 28 minggu TFU terletak dipertengahan pusat dan px,
usia 36 minggu tfu 1 dari bawah px terjadi peningkatan volume
sekresi vagina yang berwarna putih kental. Pada akhir kehamilan
serviks menjadi lunak dan lebih mudah berdilatasi pada waktu
persalinan.
b. Payudara/ Mammae
1) Trimester 1.
Mammae akan membesar dan tegang akibat hormon
somatomammotropin dan estrogen. Areola mammae akan
bertambah besar pula dan kehitaman.
2) Trimester 2.
Pada kehamilan 12 minggu keatas dari puting susu dapat keluar
cairan kental kekuning-kuningan yang disebut kolostrum. Selama
trimester ini pertumbuhan kelenjar mammae membuat ukuran
peyudara meningkat secara progresif.
3) Trimester 3.
Pembentukan lobulus dan alveoli memproduksi dan mensekresi
cairan yang kental yang disebut kolostrum.
C. Kulit
1) Trimester 1.
Pada kulit linea nigra adalah pigmentasi berwarna hitam
kecoklatan yang muncul pada garis tengah kulit abdomen. Bercak
kecoklatan kadang muncul di daerah wajah dan leher membentuk
chloasma gravidarum.
6
Angioma berupa bintik-bintik penonjolan kecil dan merah pada
kulit wajah, leher, dada atas dan lengan.
2) Trimester 2.
Peningkatan hormon MSH pada masa ini menyebabkan
perubahan cadangan melanin pada daerah epidermal dan dermai.
3) Trimester 3.
Pada bulan akhir kehamilan dapat muncul garis-garis kemerahan
pada kulit dinding abdomen yang disebut striae livida pada primi
dan pada multi striae ini ditemukan garis-garis mengkilat
keperakan.
D. Metabolik Dan Kenaikan Berat Badan
1) Trimester 1.
Terjadi pertambahan berat badan selama kehamilan yang
sebagian besar diakibatkan oleh uterus dan payudara. Peningkatan
volume darah serta cairan ekstraseluler sebagai kecil pertambahan
berat badan tersebut diakibatkan oleh metabolik yang
menyebabkan pertambahan air selular dan penumpukan lemak serta
protein baru yang disebut cadangan ibu, terjadi peningkatan berat
badan ibu 1kg.
2) Trimester 2.
Kenaikan berat badan ibu terus bertambah, terutama oleh karena
perkembangan janin dalam uterus.
3) Trimester 3.
Perubahan berat badan ibu pada masa ini dapat mencapai 2 kali
lipat bahkan lebih dari berat badan pada awal kehamilan. Edema
dapat timbul pada pergelangan kaki dan tungkai bawah akibat
cairan tubuh ibu. Akumulasi cairan ini juga disebabkan oleh
peningkatan tekanan vena dibagian yang lebih rendah dari uterus
akibat oklusi parsial vena kava.
E. Perubahan Hematologis
1) Trimester 1.
Volume darah ibu meningkatkan secara nyata selama kehamilan.
Konsentrasi hemoglobin dan hematokrit sedikit menurun sejak
trimester awal kehamilan sedangkan konsentrasi dan kebutuhan zat
7
besi selama kehamilan juga cenderung meningkat untuk mencukupi
kebutuhan janin.
2) Trimester 2.
Peningkatan volume darah disebabkan oleh meningkatnya
plasma dan eritrosit. Terjadi hiperplasia eritrosit sedang dalam
sumsum tulang dan peningkatan ringan pada hitung leukosit. Hal ini
disebabkan oleh meningkatnya kadar eritrosit plasma ibu setelah usia
gestasi 20 minggu, sesuai saat produksi eritrosit paling tinggi.
3) Trimester 3.
Konsentraasi hematokrit dan hemoglobin sedikit menurun
menyebabkan viskositas darah menurun pula. Perlu diperhatikan
kadar hemoglobin ibu terutama pada masa akhir kehamilan, bila
konsentrasi Hb <11gr/dl hal itu dianggap abnormal dan biasanya
disebabkan oleh defisiensi besi.
F. Perubahan Sistem Kardiovaskular
1) Trimester 1.
Perubahan terpenting pada fungsi jantung terjadi pada 8 minggu
pertama kehamilan. Pada awal minggu ke 5 curah jantung mengalami
peningkatan yang merupakan fungsi dari penurunan resistensi
vaskuler sistemik serta peningkatan rekuensi denyut jantung. Preload
meningkat sebagai akibat bertambahnya volume plasma yang terjadi
pada minggu ke 10-20.
2) Trimester 2.
Sejak pertengahan kehamilan, pembesaran uterus akan menekan
vena cava inferior dan aorta saat ibu berada pada posisi terlentang.
Hal itu akan berdampak pada pengurangan darah balik vena ke
jantung hingga terjadi penurunan penurunan preload cardiac output
yang kemudian dapat menyebabkan hipotensi arterial.
3) Trimester 3.
Selama trimester terakhir, kelanjutan penekanan aorta pada
pembesaran uterus juga akan mengurangi aliran darah uteroplasenta
ke ginjal. Pada posisi terlentang ini akan membuat fungsi ginjal
menurun jika dibanding dengan posisi miring.
G. Sistem Pernafasan
8
1) Trimester 1.
Kesadaran untuk mengambil nafas sering meningkat pada awal
kehamilan yang mungkin diinterpretasikan sebagai dispneu. Hal itu
sering mengesankan adanya kelainan paru atau jantung padahal
sebenarnya tidak ada apa-apa. Peningkatan usaha nafas selama
kehamilan kemungkinan diinduksi terutama oleh progesteron dan
sisanya oleh estrogen. Usaha nafas yang meningkat tersebut
mengakibatkan tekanan CO berkurang.
2) Trimester 2.
Selama kehamilan, sirkumferensia thorax akan bertambah
kurang lebih 6 cm dan diafragma akan naik 4 cm karena penekanan
uterus pada rongga abdomen. Pada kehamilan lanjut, volume tidal,
volume ventilasi pengambilan oksigen akan bertambah secara
signifikan.
3) Trimester 3.
Pergerakan diafragma semakin terbatas seiring pertambahan
ukuran uterus dalam rongga abdomen. Setelah minggu ke 30,
peningkatan volume tidal, volume ventilasi. Pengambilan oksigen
akan mencapai puncaknya pada minggu ke 37. Wanita hamil akan
bernafas lebih dalam sehingga memungkinkan pencampuran gas
meningkat dan konsumsi O meningkat 20%, karena disebabkan oleh
meningkatnya sekresi progesteron.
H. Sistem Perkemihan
1) Trimester 1.
Pada bulan-bulan awal kehamilan, vesika urinaria tertekan oleh
uterus sehingga sering timbul keinginan berkemih. Hal itu menghilang
seiring usia kehamilan karena uterus yang telah membesar keluar dari
rongga pelvis dan naik ke abdomen. Ukuran ginjal sedikit bertambah
besar selama kehamilan. Laju filtrasi glomerulus dan aliran plasma
ginjal meningkat pada awal kehamilan.
2) Trimester 2.
Uterus yang membesar mulai keluar dari rongga pelvis sehingga
penekanan pada vesica pun berkurang. Selain itu, adanya peningkatan
9
vaskularisasi dari vesica urinaria menyebabkan mukosanya hiperemia
dan mudah berdarah bila terluka.
3) Trimester 3.
Pada akhir kehamilan, kepala janin mulai turun ke pintu atas
panggul menyebabkan penekanan uterus pada vesica urinaria.
Keluhan sering berkemih pun dapat muncul kembali. Selain itu, terjadi
peningkatan sirkulasi darah di ginjal yang kemudian berpengaruh pada
peningkatan laju filtrasi glomerulus dan renal plasma flow sehingga
timbul gejala poliuria. Pada ekskresi akan dijumpai kadar asam amino
dan vitamin yang larut air lebih banyak.
I. Sistem Muskuloskeletal
1) Trimester 1.
Pada trimester pertama tidak banyak perubahan pada
musuloskeletal. Akibat peningkatan kadar hormone estrogen dan
progesterone, terjadi relaksasi dari jaringan ikat, kartilago dan
ligament juga meningkatkan lambung menurun. Sering terjadi nausea
dan muntah karena pengaruh human Chorionic Gonadotropin (HCG),
tonus otot-otot traktus digestivus juga berkurang. Saliva atau
pengeluaran air liur berlebihan dari biasa. Pada beberapa wanita
ditemukan adanya ngidam makanan yang mungkin berkaitan dengan
persepsi individu tersebut mengenai apa yang bisa mengurangi rasa
mual.
2) Trimester 2.
Seiring dengan pembesaran uterus, lambung dan usus akan
tergeser. Demikian juga dengan organ lain seperti appendiks yang
akan bergeser ke arah atas dan lateral.
3) Trimester 3.
Perubahan yang paling nyata adalah adanya penurunan motilitas
otot polos pada organ digestif dan penurunan sekresi asam lambung.
Akibatnya, tonus sphincter esofagus bagian bawah menurun dan dapat
menyebabkan refluks dari lambung ke esofagus sehingga
menimbulkan keluhan seperti heartburn. Penurunan motilitas usus
juga memungkinkan penyerapan nutrisi lebih banyak, tetapi dapat
muncul juga keluhan seperti konstipasi.
10
2.1.6 Diagnosis Kehamilan Menurut Saifudin (2013).
a. Uji Hormonal Kehamilan
Hormon chorionic gonadotropin (HCG) diproduksi oleh sel sel
trotrofoblasi pada awal kehamilan. Hormon ini di eksresikan melalui
urine. Human chorionic gonadotropin (HCG) dapat dideteksi sekitar 26
hari setelah konsepsi dan peningkatan eksresinya sebanding dengan
meningkatnya usia kehamilan 30-60 hari. Pada usia 60-70 hari
merupakan puncak produksi HCG kemudian menurun hingga akhir
kehamilan dan menetap setelah usia kehamilan 100-130 hari.
11
Diperlukan untuk memastikan bahwa yang diperiksa
benar-benar ibu hamil yang dimaksu, nama harus jelas
dan lengkap sarta disertai nama panggilan akrabnya.
b) Umur
Dikaji untuk mengetahui apakah umur ibu termasuk
dalam usia produktif atau usia yang beresiko tinggi untuk
hamil, karena umur yang 20 tahun atau 35 tahun
beresiko tinggi bila hamil.
c) Suku atau bangsa
Dikajikan untuk mengetahui adat istiadat atau kebiasaan
sehari-hari ibu.
d) Agama
Dikajikan untuk mengetahui agama atau kepercayaan
yang dianut ibu, sehingga petugas kesehatan dapat
menyesuaikan pemberian KIE sesuai dengan ajaran-
ajaran maupun norma-norma agama atau kepercayaan
yang dianut ibu.
Dikaji untuk memberikan motivasi pada ibu sesuai
dengan agama yang sianutnya.
e) Pendidikan
Dikaji untuk mengetahui tingkat pendidikan dan tingkat
intelegensi ibu sehingga petugas kesehatan bisa
menyesuaikan cara pemberian konseling KIE dengan
kemampuan daya tangkap ibu.
f) Pekerjaan
Dikajikan untuk mengetahui tingkat social ekonomi ibu
yang tentu berpengaruh dengan kemampuan ibu dalam
pembenuhan kebutuhan nutrisinya.
g) Alamat
Dikaji untuk mengetahui dimana lingkungan tempat
tinggalnya ibu sebagai suatu mengetahui ketetapan yang
ditempati.
c. Askultasi
Untuk mengetahui ada tidanya bunyi yang normal atau
abnormal.
d. Perkusi
Untuk mengetahui reflek patelle positif atau negative.
e. Pemeriksaan penunjang
Untuk membantu dalam penentuan diagnose dan
pemberian pengobatan.
15
A. Langkah II: Interpretasi Data (Identitas diagnose dan
masalah)
Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap
diagnose dari data subjektif dan data objektif kemudian maslah dan
kebutuhan saai sekarang.
1. Diagnose kebinanan
G1 P0 A0 usia kehamilan 22 minggu janin tunggal hidup intra
uterin let.kep belum masuk PAP.
2. Data subjektif
kontol ulang
pusing
3. Data objektif
Kesadaran : composmentis
TB : 152 cm
BB : 47 kg
TD : 130/90 mmhg
N : 80 X/menit
S : 36,5
RR : 20 X/menit
LILA : 24 cm
TPL : 02-10-2018
HB : 11,00 gr%
Inspeksi : wajah tidak pucat dan tidak odema,
leher : tidak ada pembesaran kelenjar,
mamae : putting susu menonjol,dan abdomen pembesaran
perut sesuai usia kehamilan,warna
hiperpigmentasi kecoklatan,turgor kulit baik,
bekas luka atau operasi tidak,linea alba,strea
livida.
Palpasi : LI :Teraba bulat,keras,tidak melenting
(let.bo) TFU pusat-px
Md 24 cm.
LII :Teraba keras,memnjang seperti papan
bagian kiri perut ibu.
16
PU-KA.
LII :Teraba keras dan memanjang (let.kep)
LIV :Kepala janin belum masuk PAP.
Askultasi :DJJ :140 X/menit
Perkusi :Refleks patelle kanan dan kiri positif.
TTBJ :1.860 gram (TFU-12) (155)
4. Masalah
Masalah-maslah yang berkaitan dengan pengalaman ibu yang
ditemukan dari hasil pengkajian yang menyertai data objektif.
Masalah atau keluhan ibu sering berkemih pada malam hari.
5. Kebutuhan
Kebutuhan adalah hal-hal dibutuhkan oleh ibu dan belum
teridentifikasi dalam dignosa dan masalah yang didapatkan
dengan melakukan analisasi data.
a. Hasil pemeriksaan.
b. Ketidaknyamanan dan cara mengatasinya.
c. Pola nutrisi.
d. Pola istirahat.
e. Tanda bahaya Tm III.
f. Ranboransi.
B. Langkah III : Dignosa Potensial
Langkah ke tiga ini dibuat berdasarkan keadaan ibu yang mungkin
terjadi yang dapat diketahui dari pemeriksaan objektif dan data
penunjang, bahwa ibu tidak membutuhkann tindakan antisipasi.
C. Langkah VI : Identifikasi tindakan segera (antisipasi)
Langkah ini berupa tindakan yang harus segera petugas kesehatan
melakukan atau kolaborasi dengan tenaga kesehatan yang lebih
kompeten akan tetapi kondisi ibu sekarang tidak membutuh
tindakan segera segera karena tidak mengalami masalah yang
patologis.
D. Langkah V : Intervensi
17
Perencanaan pada pukul 08:30 WIB. Asuhan yang berkaitan
dengan dignosa dan masalah yang ditetapkan dan disusun secara
prioritas pada ibu hamil TM III yaitu :
a. Beritahu tahu hasil pemeriksaan.
b. Beritahu ketidaknyamanan dan cara mengatasinya.
c. Beritahu pola nutrisi.
d. Bembaritahu pola istirahat yang cukup.
e. Bemberitahu pola personal hygiene yang baik.
f. Beritahu tanda bahaya TM III.
g. Berikan ranboransia
h. Anjurkan ibu kunjungan ulang satu minggu lagi.
E. Langkah VI : Implementasi
Langkah ini merupakan pelaksanan dari rencana asuhan yang
menyeluruh seperti telah diuraikan pada langkah V secara efisein
dan aman. Pelaksanan ini dilakukan seluruhnya oleh tenga
kesehatan jika melakukan asuhan kebidanan yang menyeluruh.
Pelaksanan asuhan kebidanan pada ibu dengan ketidaknyamana
selama TM II disesuaikan dengan rencana tindakan.
F. Langkah VII : Evaluasi
Langkah ini merupakan evaluasi apakah rencana asuahan tersebut
benar-benar terpenuhi sesuai dengan asuhan kebidanan dalam
masalah dan diagnosa. Evaluasi yang diharapkan dari pelaksanaan
asuhan kebidanan pada kasus pada ibu hamil dengan
ketidaknyamanan selama TM III dapat teratasi sehingga ibu tidak
megalami ganggaun pola istirahat pada malam hari.
18
BAB III
TINJAUAN KASUS
Hari/tanggal
:Ju
mat, 26 -10- 2107
Pukul
:08
:50 Wib
I. PENGKAJIAN DATA
A. IDENTITAS/BIODATA
Nama Ibu : Ny.P nama Suami : Tn.K
19
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat Rumah : Jl. Garuda Alamat Rumah : Jl.
Garuda
Telepon : 08233489xxxx Telepon :
08239010xxxx
B. ANAMESA (Data Subjektif)
1. Kunkungan yang ke 3
2. Alsan kunjungan/keluhan utama :
-Kontrol ulang
-Pusing 3 hari
-Sering tidak mengantikan celana dalam
3. Riwayat Menstruasi
a. Menarche : 12 tahun
b. Siklus menstruasi : 28 hari (teratur/tidak teratur)
c. Lama : 3-4 hari
d. Banyak darah : 3-5 ganti pembalut / hari
e. Konsistensi : encer
f. Dymenorhea : ya/tidak (sebelum/selama/sesudah
menstruasi)
g. Fluor albus : ya/tidak (sebelum/selama/sesudah
menstruasi)
h. HPHT : 20-05-2017
i. TPL : 27-02-2018
4. Status perkawinan
a. Kawin : ya/tidak jika kawin
berapa kali : 1 kali
b. Lama perkawinan : 6 bulan
20
6. Riwayat kehamilan sekarang
a. Hamil yang ke 1 dengan usia kehamilan 22 minggu.
b. Gerak anak dirasakan pertama kali pada usia kehamilan 18 minggu
Bila pergerakan sudah terasa, pergerakan anak dalam 24 jam :
dari 10 sampai 20 kali
c. Selama hamil memeriksanakn kehamilan di PKM Bukit Hindu
selama 6 kali
d. Keluhan yang di rasakan selama hamil ini :
Trimester I : Mual muntah
Trimester II : Pusing 3 hari
7. Riwayat Kesehatan :
Penyakit yang pernah atau sedang diderita :
Penyakit Klien Keluarga
21
Keterangan
Laki-laki
Perempuan
? Janin
Garis keturunan
Tinggal serumah
22
a. Pola nutrisi
Makanan
Sebelum hamil : 2X/hari 1 piring menu : nasi,sayur,dan lauk
Selama hamil : 2X/hari 1 piring menu : nasi,sayur,dan lauk
Minum
Sebelum hamil : 7 Gelas/hari
Selama hamil : 8 Gelas/hari
b. Pola Eliminasi
BAK
Sebelum hamil : 3 x/hari warna : Kunung jernih Bau :
Khas urine
Selama hamil : 5 x/hari warna :Kuning jernih Bau :
Khas urine
BAB
Sebelum hamil : 1 x/hari warna : Kuning konsistensi
: Lembek
Selama hamil : 1 x/hari warna : Kuning konsistensi
: Lembek
c. Pola istirahat dan tidur
Sebelum hamil : Tidur siang : 2 jam/hari tidur malam : 7-8
jam/hari
Selama hamil :Tidur siang : 2 jam/hari tidur malam : 6-7
jam/hari
d. Pola katifitas
Sebelum hamil : Melakukan pekerjaan rumah
elama hamil : Melakukan pekerjaan rumah
e. Personal Hygiene
Mandi : 2 x/hari Keramas :1 x/hari
Gosok gigi : 2 x/hari ganti pakaian dalam : 2-3 x/hari
f. Seksualitas
23
h. TB : 152 cm
i. Lingkar lengan atas : 24 cm
2. Pemeriksaan khusus
a. Kepada dan rambut
Warna rambut : Hitam
Distribus : Merata
Keberhasilan : Bersih
Kekuatan : Kuat
Kulit kepada : Bersih
b. Muka : wajah : Tidak pucat
dan tidak oedema
Chloasma gravidarum : Tidak ada
c. Mata : Conjungtiva : Merah muda
Sklera : Putih
Pupil : Isokor
Reaksi cahaya : Positif
d. Mulut dan gigi : gigi : Tidak ada
karises
Mukosa bibir : Stomatitis
Lidah : Bersih
e. Hidung : kesimetrisan : Simetris
Scret : Tidak ada
f. Telinga : kesimetrisan : Simetris
Serumen : Tidak ada
Kemampuan pendengaran : Baik
g. Leher : pembesaran kelenjar tiroid : Tidak ada
Pembesaran vena jagularis : Tidak ada
Pembesaran KGB : Tidak ada
Kesimetrisan trakea : Simetris
h. Axila : pembesaran KGB : Tidak ada
i. Dada : pergerakan dada : Reguler
j. Mammae : kesimetrisan : Simetris
Benjolan abnormal : Tidak ada
Hiperpigmentasi areaola : Tidak ada
Keadaan puting susu : Menonjol
Cairan yang keluar : Tidak ada
k. Abdomen pembasaran : Sesuai usia
kehamilan
warna/hiperpigmentasi : Kecoklatan
turgor kulit : Baik
bekas luka/operasi : Tidak ada
linea (livida/ablican) : Alba
striae (livida/ablican) : Livida
TFU : 3 jari dibawah pusat Md.19 Cm.
24
Leopold I : Teraba ballotment (+)
Leopod II : Teraba ballotment (+)
Leopold III : Teraba ballotment (+)
Leopold IV : Teraba ballotment (+)
: DJJ : 136 x/menit
: Bising usus : [ ] positif [ ] negatif
: TBBJ : 1,086 gr
Pembesaran liver : Tidak ada
Pembesaran limpa : Tidak ada
l. Pemeriksaan Ginjal : Ketuk Costavertebra : Tidak sakit
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal : 30 Maret 2017
Darah : Golongan darah :A
HB : 11,05 gr
Rhesus : Positif
Urine : protein Urine : Negatif
Reduksi urine : Negatif
25
b. Data Subjek :
-Kontrol ulang
-Pusing 3 hari
-Sering tidak mengantikan celana dalam
c. Data Objektif :
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compesmentis
TB : 152 Cm
BB : 47 Kg
TD : 120/80 Mmhg
N : 80 X/Menit
O
S : 36,5 C
RR : 20 X/Menit
LILA : 24 Cm
TPL : 27-02-2018
HB : 11,05 gr
Insepeksi Muka wajah : Tidak pucat dan
tidak oedema
Choalosma gravidarum : Tidak ada
Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid,vena
konjugularis,KGB,dan
Trakea.
Mamae hiperpigmentasi : Baik
Keadaan putting susu : Menonjol
Abdomen Pembesaran : Sesuai usia
kehamilan
Warna/hiperpigmentasi : Kecoklatan
Turgor kulit : Baik
Bekas luka/operasi : Tidak ada
Linea : Alba
Striae : Livida
Mahasiswa
RANTI
MENGETAHUI
29