Vous êtes sur la page 1sur 20

snJOI EFI $IEN$I TERMAL PL TN

JENI S PWR, BWR DAN CANDU

Suyamto
Pusat Penelitian NuklirYogyakarta

ABSTRAK

Telah dilakukan studi tentang cara menghitung e~isiensi


PLTN jenis PWR, BWR dan CANDU. Efisiensi ini tidak bisa
langsung dihitung sebab besar rugi-rugi seluruh plan suI it
diperkirakan. Dari heat rate pembangkit uapnya e~isiensi
tersebut lebih mudah dihitung.

ABSTRACT

Computation of thermal efficiency of PWR, BWR and CANDU


Nuclear Power Plant has been studied. The efficiency can not
be directly found out because there are some difficulties in
predicting the losses of the plant. From the Heat Rate CHR)
of its steam generation plant the efficiency can be more
lasily determined.

I. PENOAHULUAN

Pada akhir-akhir ini pembicaraan masalah energi di


dunia semakin penting dan serius. Hal ini sejalan dengan
pemakaian energi yang semakin meningkat dengan pesat, disam-
ping timbulnya kekhawatiran terhadap jumlahcadangan energi
tak terbarukan Cnon renewable) yang tersedia.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana cara menghitung efisiensi termal suatu pembangkit
atau suatu PLTN dan usaha-usaha apa yang bisa dilakukan
untuk mempertinggi efisiensi pembangkitan energi tersebut.
Banyak keuntungan yang bisa diambil apabila efisiensi
pembangkitan energi tersebut berharga besar antara lain:
- Menurunkan polusi Ctermis).
- Mempertinggi manfaat suatu pembangkit.
Menurunkan harga suatu pemakaian energi yang dikon-
sumsi.

Penelitian ini bersifat studi literatur sehingga tahap-

226
227

- 321awal
: Penulisan
Studi
Pembualan
Tahap hasilstudi
laporan
lanjut akhir(mak alah)
Tahap - Konsultasi
Tahap Pengumpulan data dan literatur

Sedikit masalah yang dihadapi pada penelitiao ini adalah :


- Terbatasnya literatur yang membahas secara khusus
lentang efisiensi.
- Berbagai pusat pembangkit CPLTN) yang ada mempuoyai
perangkat yang berbeda-beda bahkan sangat berlainan
terganlung pada keadaan, jeois maupun tiogkat energi
yang dibangkitkan oleh PLTN yaog bersangkutan.

I I. TEORT DASAR PEMBAJ'IGKI TAN ENERGI

Pusat Listrik Teoaga Nuklir sesungguhoya rnerupakao


salah satu jeois Pusat Listrik Tenaga Uap. Karena teoaga
mekanis yang dipakai untuk menggerakkan generator adalah uap
air yang dibangkitkan dari reaktor nuklir. Tenaga uap ini
diperoleh dari hasil reaksi nuklir di dalam reaktor.
Sebet.ulnya suatu PLTN bisa menghasilkan energi panas
yang besar, namun pertukaran kalor di dalam pembangkit uap
menj adi suatu "kendala sehi ngga bi sa membatasi energi ter-
sebut. Diagram proses pembangkitan energi listrik suatu
PLTI~ adalah sebagai berikul

." "2
I i
(1) f-.!ReakLor I (2) '1 Turbifi

Plant PLTN
Gambar 1 Blok diagram pembangkitan energi
listrik PLTN
228

1. Ener dan
kiOOa Cdi
dalam
dal listrik
mekanis
am
Energi
gi uap) kinetis
tufbin)
Cdi
Ckeluaran
Cpada bahan
paras
potensi~l bakar)
generator)

Mula-mula energi kimi a yang ter si mpan di dal am bahan bakar


Curanium) diubah menjadi tenaga panas uap dalam bentuk ener-
gi potensi a1 dan kinelis di dal am reak tor. Se1 a.njutnya
energi ini melalui turbin diubah menjadi tenaga mekanis dan
selanjutnya dengan generator diubah menjadi tenaga 1.Lstr1k.
Sesuai pula deng~n pengertian umum tentang efisiensi ya1tu
keluaran dibagi dengan masukan maka efisiensi t.ermal suat.u
pembangkit adalah

energi terbangkitkan (1)


kalor bahan bakar

Terlihat bahwa untuk rnenghilung besar efisiensi harus


diketahui energi yang dibangkitkan. Oengan demikian harus
diketahui bagaimana proses pembangkitan energi mekanis dari
panas yang terkandung di dalam uap.
Oi dalam proses ini uap sebagai fluida kerja melakukan
proses siklus lermodinamika tertutup yang saring disebut se-
bagai sik1us carnot atau siklus rankine. Jadi untuk menqe-
tahui energi mekanis yang dibangkitkan. uap harus ma1akukan
proses sik1us dasar pembangkitan energi mekanis, yai tu
siklus daya lermodinamika di dalam mesin kalor. 51 k'1 us i n1
sering juga disebut. sebagai sik1usdaya uap dimana fluida
kerja mengalami 2 fasa yaitu fasa calr dan fasa uap dengan
proses sebagai berikut lihat gambar (2) dan (3).
229

W in

3 4

Qin~D
1 2 cO 1

Wp r
Gambar 2. Pr oses pernbangk it an ener gi mek ani s

Q in
cair Uap
T in

A Qo
p~T"1
f',.
Tur:
: bi
Kalor
Boiler
Pompa
Ker
manaja n
Kondensor
Kerja (kel
3.Siklus
Gambar
mas
kel
pompauaruar
uk
rankine
uap) Cdaya
atau
buang)lurbin
generator
uap
masuk Cmekanik)
Q
W
..,.
Q. P
B
230

Mula-mula air hasil kondensasi di dalam kondensor dipompakan


ke dalam pembangkit uap oleh boiler feed pump.
Oi dalam pembangkit uap. energi kimia yang terkandung
didalam bahan bakar diubah menjadi energi panas yang akan
mengubah air menjadi uap dengan suhu dan tekanan t.ertentu
(proses 2 - 3). Selanjutnya uap tersebut diekspansikan di
dalam turbin dan energinya dikonversi menjadi energi mekanis
untuk memutar generator proses ( 3 - 4 ). Setelah uap ber-
ekspansi kemudian dikondensasikan di dalam kondensor. ber-
ubah menjadi fasa cair dan kembali pada siklus semula.

111. EFI S1ENSI S1KLUS

A. Efisiensi Siklus Rankine Sederhana

:Seperti telah diketahui bahwa efisiensi adalah energi


yang dibangkitkan dibagi dengan kalo: yang dimasukkan.
Maka efisiensi ter~2l siklus rankine sederhana adalah :

kerja yang dihasilkan


kalor yang dimasukkan

L W
'1ft = ~ 1.n
(2)

8ila kesetimbangan terjadi maka sesuai dengan hukum termo-


dinamika 1. pacta set-iap komponen terdapat hubungan

Q = 1> w

~ q = D. h + D. w (3)
= kerja spesifik
perpindahan
q perubahan panas spesifik
entalpi
~h =
'.Iv

Terlihat bahwa di dalam boiler dan kondensor


,
tidak ada kerja
~w = O. proses isobaris sehingga

~ q = lI. h
231

Maka perubahan kalor pada generalor uap adalah

Q ::fdh = h3 - h2
(4)

Di dalam pompa dan lurbin lidak ada penambahan maupun


pembuangan panas ~q = 0, proses adiabalis sehingga :

maka kerja yang dilakukan

w = f -dh

Ch
4
- h3) + (h 2
= - [

3
-
3
--(h
.-, - -2-h-4h1+1=h-hhh-perubahan
-dalam
- 242
h '-!
= = -3kondensor
) 1h
turbin di pi
entalpi
ental (5)
J t . = 1 h
h W

(6)

B. Perbaikan efisiensi siklus

Kalau dilihal pengerlian lain dari efisiensi berdasar-


kan pad a prinsip keselimbangan kalor sualu sistem.

Q.
Ion
= Q
out + \Ii

W = Q.
I. n - Q
out
232

W lenaga lislrik yang dibangkilkan


Q.1.1i kalor dari bahan bakar
Q kalor yang dibuang ke sekeliling
out

maka

= QQ-
- 0
== - - 0
Q'1','
I.nQ.
t t I.n
'r;1
1.1i
or,

Q. Q

(7)

Terlihal bahwa semakin keeil Q.o yailu kalor yang dibuang


ke sekilar maka efisiensi lermal akan semakin besar. Pada
siklus besar Qo ini dilunjukkan oleh luasan ( A-1-4-B-A ).
Begilu juga efisiensi lerrnal akan semakin besar bila Q_
1.1i

kalor masuk semakin besar. Besarnya kalor mas uk ini di-


lunjukkan oleh luasan ( A-1-2-3-4-B ).
Sehingga

luas ( 1-2-3-4-1 )
'r; = luas C A-1-2-3-4-B-A )

L"'engan dasar lersebut maka dilakukan berbagai maeam


usaha untuk memperlinggi efisiensi lerrnal suatu plan dengan
jalan memproses lanjut fluida kerjanya. Cara-cara yang bisa
dilakukan adalah dengan proses-proses.
1. Super healer
2. Reheater
3. Regeneratif

1. Super heater
Super healer alau pemanasan lanjut adalah sualu proses
dimana uap jenuh dari generalor uap sebelum diekspansikan
ke dalam lurbin dipanaskan lagi dengan healer. Proses dan
siklus uap ini bisa dilihal pada gambar (4).
233

J
o
~

I
2 I

1
I

'T

! .
i
!
II
,
i
i.
I
I

I s
B

Gambar 4.Siklus rankine dengan superheater


234

Pada ke dua gambar terlihal bahwa kerja W yang dilun-


jukkan oleh luasan ( 1-2-3-4-5 ) semakin besar. Begitu juga
kalor masuk Q.tn (A-1-2-3-4-5-B-A) semakin besar, sehingga
efisiensi lermal akan semakin besar yaitu

luas ( 1-2-3-4-1 )
'I t. =, ~uas --458 - - -A )
t- M-~-G-3-
,.

Kelemahan dari sislem ini adalah suhu uap yang dihasilkan


tinggl sehingga membatasi material dan peralatan yang lain-
nya. Disamping itu juga adanya peralatan lambahan untuk
super heater dan panas yang dibuang ke sekitar letap besar.

2. Reheater

Reheater atau pemanasan ulang adalah suatu proses di-


mana fluida kerja yang telah berekspansi di dalam turbin di-
panaskan lagi sebelum diekspansikan kembali ke turbin.
an ul ang ini ber 1angs ung di dal am gener alor uap.
Pernana.s
L"1enganmelihat gambar (5) terlihat bahvo/a pad a sistem
inl terdapal beberapa keuntungan anlara lain

a. 'Efisiensi termis lebih tinggi


b. Panas yang dibuang ke sekitar.lebih sedikit
c. Efisiensi generalor uap lebih tinggi
d. Uap yang keluar dari tingkal akhir lurbin lebih
kering

luas (1-2-3-4-5-6-1)
'f) t = 1 uas (A-1-2-3-4-5-6-B-A)
235

4
31 15

i
~


0 I T

rD 1

S
A B

Gambar 5.Siklus rankine dengan reheater


236

I
~ .

0 I

I
T

~.

C() 3 I I 2 cD~

5
T

S
B

Gambar 6 . Siklus rankine dengan regeneratif


237

3. R-=gef~erat if

Prinsip dari proses regeneratif adalah pemanasan fluida


kerja fasa cair yang akan masuk I<e generator uap dengan me-
manfaatkan sebagian sisa uap panas yang keluar dari turbin.
Dengarl cara ir1i diharapkan diperoleh beberapa keuntungan
ant3.ra l.alr~
a. Kerja dari generator uap lebih ringan.
b. Panas yang dibuang ke lingkungan dapal dikurangi

L.'-engb.n
meliha.+. si k1'JS sistem regeneratif pad a gambar (6),
dapat dlbukti~an bahwa efisiensinya lebih besar yaitu

Iuas C 1-2-3-4-5-6-1 )
Ii t - 1..ua.s ( .':,--1 -2-::;-4-3-6-0-":' )

ideal -
Pe n.qe7nb ~.!)q--an!l 'lz-~
...
ternyata tldak bisa dipakai unt.u~:rnenghit~ungefisiensi sis-
s,?cara 1a.ngsung. Hal in1 di seba.bkan karena
pacta siklus tersebut belum diperhitungkan adanya
- - ter-sebul adalah
Puai-ruai
- ruql gesek fluida dengan material yang dilaluinya
rug1 panas pada dindlng material
- f' ugi bocor'
- rugi-rugi pompa. kondensor, turbin dan boiler
rugi-rugi pada peralatan unluk proses lanjut.

pembangkit di laparlgan ken.yataan-


nya tldaklah sederhana. tet.apl sanga t. komp1ek terganlung
pd.da keadaan dan peralatan-peralatan yan9 di pak ai . Jadi
suatu pembangkil biasanya dilengkapi dengan peralalan untuk
pem.2.n3.s an u1 ang, pemanasan lanjut dan regenerasi. Dengan
digabungkan
menjadi sa.tu sehingga efisi~nsinya lebih sulit dihitung .
.L\dacara lain yang lebih mudah untuk menghitung efi-
siensi yalt~ dengan menghitun.g ["ale" Heat~ ra.te
238

adalah besaran kalor alau panas (kcal) yang dibuluhkan untuk


menghasilkan 1 kWH lenaga lislrik. Heat rate sualu plan
pembangkit dapat berupa heat rate turbin-generator maupun
heat rate plan. Dari Heat Rate CHR) ini kemudian bisa di-
hi tung efisiensinya dengan rumus-rumus berikul.

( HR ) _ kcal
T - kWH

= kcal/H
kW

= Flow ( kg/jam) x Entalpi ( kcal/kg )


kW

= Energi dalam bahan bakar


Energl yang dibangkltkan
(8)

generator out put


~H~) P = (HR) T x r-9-enAralor
~,~ out put - auxiliary- power) x nB

(9)
= efislensi boi 1 er

1) = 859,9 Cl0)
p CHR)
p

Contoh perhilungan lihat gambar (7).

C H - H - H ~ H + H )
HR = t b r, s m kcal/jam
T output k"l

H t = energi panas yang akan masuk ke turbin atau energi


panas yang dihasilkan boiler.

Flov.l = 191. 86() kg/jam


T = 510 F -----., H = + 500 Bt.u/lb
Entalpi = 815,6 kcal/kg
H = 191.860 x 815,6
t
= 156,48 x 106 kcal/jam = 1564,8 x 105
Hb = energi panas yang lelah dipakai dan kembali lagi
ke boiler.
Flow = 190.58 kg/jam
To:
: BD \

r.:::G\D :
G : 1<;;:-1
?: P~SD?':: Kg/Qn2 S'1EI>,M 'IUP.srn
DT,..::;LPY JCa..l/!<q
'!' : 'l?!?~ a;: <S
o...

1"';_'<:: t:? o..


1.92OG ;
30T

21<':'

218.IIH
240

Ent.alpi = 218.8 kcal/kg


H
b
= 190.58 x 218.8
5
= 41.7 x 10 kcal/jam

H 9 = energi panas yang hilang karena pengat.uran suhu uap


masuk ke t.urbin
FloW' 3.200 x 152
152
3200
=kg/jam
kcal/kg
m
= 0.4864 X 106 kcal/jam
H
Enlalpi = 4;864 x 105

Hm = energi panas yang dipakai unt.uk make up wat.er


( perbaikan air )
Flow = 1920 kg/jam

Ent.alpi = 30 kcal/kg
Hm = 1920 x 30
= 57.6
Out. put = 50 k W. mak3. :

HR 41.7.105- 12.81.105- 4.864.105+ 57.6.103)


50.000

HR = 113.072 . 106
T
50 . 10::1

859.9
Se-hingga H,-,
.!".

= 859,9
2,2614 . 103

= 0, 38 ( 38 Yo)

D::mgan cara yang sarna kemudian dapat. dihitung e!'isiensi


t.ermal PLTN PWR. BWR dan Candu. Berikut. ini adalah dat.a
efisiensi dari berbagai jenis PLTN yang t.elah beroperasi.
241

No.
AEGJenis
CANDU -)
PWR
PHWR
BWRI Kwu
t.al Kwu
Fransat.ome
Toshiba
Siemens, i
34
Buat.an
Argent.ina % T1 28 % 30 %
hi 3. AECL
West.ing house,

1. PWR Pickering Canada (1971), daya 500 MWCe)


Tl
p
= 29,4 %

2. BWR Indian Power, daya 255 MWCe)


= 32 % bersih

3. PHWR Dresden AS. daya 180 MWCe)

'Il = 28 ' 7
..,..., %

V. KESI MPULAN

Penelit.ian ini bersifat. t.eorit.is dan belum t.unt.as.


Sebab unt.uk menghit.ung efisiensi suat.u. plant. PLTN PWR, BWR
dan CANDU harus diket.ahui secara det.ail
- perangkat. dan peralat.an yang dipakai
- suhu, t.ekanan dan debit. fluida kerja pada set.iap
peralat.an.
Lampir-an 1. Diaqr-c.ffi alir- powt:t--plant PL TN .IrJdian Point,
jenis PWR, I) =, 32 7.

Oil- fired
Pressurizer
superheaters 2.200.000 Ibm/hr

Electric 370 psig Turbine


~ heaters 1000 F

.c.
E
0
t'I"I
0-
.a"-
~
N
~ Hg
".a
E
Er-
.c.
...
in00
..-
..-
"-
-0moisture
...
.c.
00
~ 1,5
5,9% !\:I
... steam 0
drum
Reactor vessel

1500 psig

Total flow
50x106 Ibm/hr Deacrators

213 F
Pri mary
pumps Feedwater
heater
Boiler teed
--- pumps TURB INE PLANT
NUCLEAR STEAM GENERATOR
243

,-
I
I
I
I
________ J

to
H At - - - - - - --- - - - - - .,

c: ~ ~ .: ,
ill
iJ
U1
~
j ~aJ
!~:
~15
~~.!
C
'-------------"
----,
'l
J -

iJJ 0
o~
-
"I II ,I
oI.. ~2 I I J

t I f I
Z
I- I I
I II I
I
1

..J ,- -- I I I
Q..
.I!I.I!! I 1
}I ~'f
_I erJ .L1
1 II I4_
g I ~I '; ,I I
~.f\01 I ~-i
......... - t I
..
., _ T I - -------,
01
~, '" , ..
~. rG !I I.. - - I
3..
c: .. OJ,...
(",~
'''"I I, t', ,_J I...
' II.:;,- - - - - -I-:!)IV
~ ...- - - .,
-tr\L<7
,.,...
Qi
;-...
In
~.~
,~

0Q1;lJ.'!jc:~iti .au1I...(!j+EJ
CT!111
:1j ,~
!11 "~I
.,
~I .1
C& I .1!
'j ~ ~~
II I
,'~I-.-- c~I I ~
a. L
--;/
--' f II 2~, ~ c~
~~ 1'''-
fI
I
"".
----------,'''.
g .
<x" I
I
~I
.n nOh .'''~
J,OO" - -g II
I , .
""I ; "'1"1;000'HZ'~~1 : . IJ
I ~~ I II a'------ .....-----1
L_ ~~ I
~~
o ~
I
I
I
I
;;1la
~
...
- --.. .
~
J~. L- \.
I

-"I l\,'-
E I '

~c
I I~
-I 1
I~
IT
II d
I ~- ~
244
/

.. .- :l
. u-C
--II::Ii '" 11]
~
;;
cr )~
~.c
t"'

cF--1
Q
..,
L
.. ...
E
'u
,1]'
...J
11]
~
,
.
(I
- ~~ l!:
0_\
~:-
1/1..J

i
.".IIIdII':a-..,,-.. ~~x~Eetl,V;.'c::.9c0;:;"xi
~
j
<D
-
C
:-t , ~~
~
"
" ~~I:;8.'..!!'8-l ; I~'2
~
?
E

:
I (-J[ ~,.,:,I\ nr::I
) on
Sc Ii".:
.:.~u
<>.

~
-" ,
~I -
<:';
~ u:
a ~
tJ '" "'00"
I i ~~o Bt~ 0i~,
.,

\JUI
r. ~~
E
.. t:t

il~II ~r, ~
C "~~I\ 0"'8
Z , .....:;,:., ~
245

ACUAN

1. Archi W. Culp, Ir. PhD. editor penterjemah Ir. Darwin


Sitompul M. Eng. Prinsip-prinsip Konversi Energi. 1985.
penerbit Erlangga.
2. M. m. El-Wakil, Nuclear Energy Conversion. Copy right
1971. By International Textbook Company.
3. Hudi Hastowo, Sistem pembangkit uap Nuklir. Diklat Peren-
canaan Energi. 1988, Batan Pusat Jakarta.
4. Ir. Subaryadi. Ir. G. M. Tarigan. PLTU Minyak dan Gas.
Diklat Perencanaan Energi. 1988, Satan Pusat Jakarta.
5. Media Teknik, Edisi No. 2 tahun IX April - Juli 1987.
No. ISSN 0216 - 3012.
6. Energy Technology Handbook, Sec. 5 Nuclear Energy Techno-
logy. Magraw-Hill Book Copany.

TANYA JAWAB

1. Utaja :

Jawaban

Jika yane diLihat hanya efisiensinya C~) saja maka efisi-


ensi PLTU Lebih besar dari pada efisiensi PLTN.
~ PLTU batubara sekitar 40 %
~ PLTU minyak & eas bisa 43-45 %
~ PLTN sekitar 30-35 %
2. SULaiman :

Baeaimana kaLau efisiensi termaL dijadikan daLaffi bent~


biaya CmodaL) daLaffikWT/Rupiah ?
Jawaban

Bisa saja tetapi sULit karena harus ada asumsi-asumsi


yane banyak misaLnya harea bahan bakar setempat, biaya
s1..U'vey,
pembebasan tanah, inves tas i baet mas t ne-mas ine
PLT yane saneat berLainan dsb.

Vous aimerez peut-être aussi