Vous êtes sur la page 1sur 29

Ninna Rohmawati, S.Gz., M.P.H.

AKG Indonesia sejak 1968.


1978 ditinjau kembali
5 tahun sekali
AKG nilai yg menunjukkan jml zat gizi yg
diperlukan tubuh untuk hidup sehat setiap
hari bagi hampir semua orang dlm populasi
(97.5%) menurut :
kelompok umur
Jenis kelamin
kondisi fisiologis tertentu: hamil, menyusui
Kecukupan Gizi = taraf konsumsi zat-zat gizi
esensial, yang berdasarkan pengetahuan
ilmiah dinilai cukup untuk memenuhi
kebutuhan hampir semua orang sehat
Kebutuhan Gizi = banyaknya zat-zat gizi
minimal yang dibutuhkan seseorang utk
mempertahankan status gizi adekuat.
AKG yg dianjurkan didasarkan pd:
Patokan BB utk masing-masing kelpk umur
JK
AF
1. Merencanakan & menyediakan suplai pangan utk
penduduk/kelompok penduduk
2. Menginterprestasikan data konsumsi makanan
perorangan ataupun kelompok
3. Perencanaan pemberian makanan di institusi, spt:
RS, sekolah, industri, asrama, dll.
4. Menetapkan standar bantuan pangan, misal:
keadaan darurat
5. Menilai kecukupan persediaan pangan nasional
6. Merencanakan program penyuluhan gizi
7. Mengembangkan produk pangan baru di industri
8. Menetapkan pedoman utk keperluan labeling gizi
pangan. Biasanya dicantumkan proporsi AKG yg dpt
dipenuhi oleh satu porsi pangan tsb.
Perencanaan:
produksi, impor-ekspor, persediaan rumah sakit,
asrama
Penilaian:
perkiraan prevalensi ketidakcukupan asupan gizi
(populasi)
risiko ketidakcukupan asupan gizi (Indonesia)
KEMENKES; FEMA IPB
FKM, FK UI; FK, FTP UGM
FKM-UNAIR; BPOM; SEAMEO-RECFON

Review zat gizi yg ada dlm AKG 2004


Review zat gizi yg akan ditambahkan dlm AKG
Antropometri (BB & TB) Riskesdas 2007 -2010
Aspek-aspek dlm menghitung AKG

REKOMENDASI AKG
RNI 2001 2004 FAO/WHO
RENI 2002 (FRNI, Filipina)
DRI 2000-2011 (IOM, AS & Kanada)
NRVs 2006 (MOH, Australia & Selandia Baru)
Indonesia Angka Kecukupan Gizi (AKG)
Recommended Dietary Allowances (RDA)
KEMENKES

Filipina Recommended Energy & Nutrient Intakes


(RENI) FNRI

FAO/WHORecommended Nutrient Intakes (RNIs)


Joint Experts

Australia & Selandia Baru Nutrient Reference Values


(NRVs) MOH

AS & Kanada Dietary Reference Intakes (DRI)


Institute of Medicine, IOM
1. Estimated Average Requirements (EARs)
2. Recommended Dietary Allowances (RDAs)
3. Adequate Intakes (AIs)
4. Tolerable Upper Intake Levels (ULs)
EAR (Estimated Average Requirement): rata-rata kecukupan zat
gizi yg diperoleh dr rata-rata kebutuhan gizi berdasarkan hasil
penelitian thdp sejumlah orang sehat. Rata-rata kecukupan zat
gizi ini bila diterapkan dlm kehidupan sehari-hari mencukupi
kecukupan 50% populasi sehat

RDA (Recommended Dietary Allowance): angka kecukupan gizi


yg bila diterapkan dlm kehidupan sehari-hari akan memenuhi
kebutuhan gizi 97.5% populasi sehat.
RDA= EAR+2SD

AI (Adequate Intake): angka yg menggambarkan kecukupan gizi


berdasarkan asupan gizi orang sehat. Digunakan bila blm
cukup kajian kebutuhan atau kecukupan zat gizi tertentu pd
populasi tertentu.

UL (Tolerable Upper Intake Level): angka tertinggi dr suatu


anjuran kecukupan gizi yg bila dikonsumsi dlm jmlh tsb setiap
hari tdk menimbulkan efek yg membahayakan kesehatan.
1. ENERGI
2. GIZI MAKRO (4) & AIR:
PROTEIN, LEMAK, KARBOHIDRAT, SERAT, AIR
3. VITAMIN:
- VITAMIN LARUT LEMAK (4): A, D, E, K
- VITAMIN LARUT AIR (11): TIAMIN, RIBOFLAVIN,
NIASIN, A.FOLAT, PIRIDOKSIN, VIT.B12, VIT.C,
BIOTIN, ASAM PANTOTENAT, CHOLINE
4. MINERAL (11) :
KALSIUM, FOSFOR, MAGNESIUM, BESI, IODIUM, SENG,
SELENIUM, MANGAN, FLUORIDA, TEMBAGA,
KROMIUM
5. ELEKTROLIT (2):
NATRIUM & KALIUM
Dari AKE & AKP serta komposisi penduduk SP
2010:

AKE & AKP nasional pd tkt konsumsi:


2150 kkal & 57 g per kapita per hari.

AKE & AKP nasional pd tkt ketersediaan:


2400 kkal & 63 g per kapita per hari.

Proporsi anjuran protein hewani 25 %.


Mineral:
Zat inorganik, tdk mengandung karbon & tdk
dibentuk oleh tubuh
Tubuh memerlukan setiap hari walau dlm jml
sangat sedikit

Angka kecukupan mineral pd bayi didasarkan


pd asupan rata-rata (AI) dan bukan RDA
AKG yg direkomendasikan dlm WNPG) ke-X disebut
AKG 2012

AKG 2012 digunakan untuk perencanaan konsumsi &


penyediaan pangan nasional, penilaian konsumsi
pangan secara agregatif (makro) tkt nasional, serta
penetapan komponen gizi dlm perumusan garis
kemiskinan & upah minimum dg penyesuaian pd tkt
aktifitas. AKG tdk untuk digunakan menilai pemenuhan
kecukupan gizi seseorang.

AKE & AKP pd tkt konsumsi untuk penilain konsumsi


energi & protein penduduk secara agregatif (makro)
adalah 2150 kkal & 57 g protein per kapita per hari
Perlu panduan penilaian & perencanaan konsumsi
gizi perorangan menurut kelompok umur, jenis
kelamin, aktifitas & kondisi tertentu, yg dijadikan
dasar dlm: i) penilaian konsumsi gizi untuk survei &
praktek kegizian, & ii) perencanaan konsumsi pangan
(diet) seseorang untuk hidup sehat.

Perlu memperhatikan perkembangan kajian ttg


kebutuhan gizi masa lalu, & implikasi
penyempurnaan AKG thdp perencanaan & penilaian
konsumsi pangan nasional, ALG, & standar gizi
lainnya, maka direkomendasikan peninjauan ulang &
penyempurnaan AKG 2012 pd 10 thn mendatang.

Perlu penelitian2 ttg kebutuhan & kecukupan gizi


penduduk Indonesia agar diperoleh AKG yg lebih
valid bagi penduduk Indonesia. Perlu dibentuk suatu
Tim Pakar AKG Indonesia untuk merumuskan kajian
payung penelitian AKG, target & prioritasnya.
Makalah
4 kelompok:
AKG
Proses Pencernaan, Penyerapan, Metabolisme, dan Ekskresi
Protein
Proses Pencernaan, Penyerapan, Metabolisme, dan Ekskresi
Lemak
Peranan dan Fungsi Zat Gizi Mikro
Dalam bentuk hardcopy (makalah & PPT) dan softcopy.
Dikumpulkan minggu depan (H-1 hari perkuliahan)
max jam 10.00 WIB di meja Bu Ninna dengan
konfirmasi sebelumnya melalui WA (088805905044)
Dipresentasikan tiap pertemuan 2 kelompok
Pertemuan ke-4 : Review Materi
Cover
Kata pengantar
Daftar isi
Bab I. Pendahuluan
Latar belakang
Tujuan (umum dan khusus)
Bab 2. Tinjauan Pustaka
Bab 3. Penutup
Kesimpulan
Saran
Daftar Pustaka

Vous aimerez peut-être aussi