0 évaluation0% ont trouvé ce document utile (0 vote)
390 vues6 pages
Logbook analisa sintesa tindakan keperawatan injeksi insulin subkutan pada Ny. R dengan DM tipe 2. Tindakan tersebut dilakukan untuk mengontrol kadar gula darah pasien. Prosedur pemberian insulin meliputi persiapan alat dan bahan, prosedur kerja, serta evaluasi hasil tindakan. Evaluasi menunjukkan penurunan kadar gula darah dan masalah teratasi.
Logbook analisa sintesa tindakan keperawatan injeksi insulin subkutan pada Ny. R dengan DM tipe 2. Tindakan tersebut dilakukan untuk mengontrol kadar gula darah pasien. Prosedur pemberian insulin meliputi persiapan alat dan bahan, prosedur kerja, serta evaluasi hasil tindakan. Evaluasi menunjukkan penurunan kadar gula darah dan masalah teratasi.
Logbook analisa sintesa tindakan keperawatan injeksi insulin subkutan pada Ny. R dengan DM tipe 2. Tindakan tersebut dilakukan untuk mengontrol kadar gula darah pasien. Prosedur pemberian insulin meliputi persiapan alat dan bahan, prosedur kerja, serta evaluasi hasil tindakan. Evaluasi menunjukkan penurunan kadar gula darah dan masalah teratasi.
TINDAKAN KEPERAWATAN INJEKSI INSULIN SUBCUTAN PADA
NY. R DENGAN DM TIPE 2 DI RUANG B.IZZAH I RSI SULTAN AGUNG
DISUSUN OLEH :
SERLINA, S.Kep 690160389
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG 2017 I. Jenis Tindakan A. Tindakan Keperawatan Penyuntikan insulin adalah terapi pemberian insulin kepada klien atau pasien yang mengalami kekurangan hormon insulin di dalam tubuhnya. Tetapi insulin umunya diberikan dengan suntikan dibawah kulit (subcutan). Insulin merupakan terapi terakhir untuk penderita DM (Diabetes Melitus). Terapi ini baru dilakukan bila pankreas tidak bisa lagi memproduksi insulin. B. Kasus Ny. R (58 tahun) mengeluh nyeri pada payudara setelah menjalani operasi pengangkatan tumor payudara,saat ini luka kotor disertai nanah, Skala nyeri 7. Pemeriksaan kadar gula darah sewaktu: 392 gr/dl. Ny. R mengatakan sering mengeluh sering kencing, sering haus dan cepat lapar, pasien sudah menderita sakit DM sejak 1 tahun yang lalu. II. Data Pasien dan Diagnosa keperawatan Ds: pasien mengatakan sering kencing, sering haus dan cepat lapar. Do: tampak luka post op kotor, GDS: 392 gr/dl. TD: 140/90 mmHg, HR: 99x/m, RR: 20x/m, T:36,3c. Diagnosa Keperawatan: Resiko Ketidakseimbangan Nutrisi;kurang dari kebutuhan tubuh. III. Tujuan Mengontrol kadar gula darah dalam pengobatan diabetes mellitus. IV. Indikasi dan kontra indikasi A. Indikasi 1. Semua penyandang DM tipe I memerlukan insulin eksogen karena produksi insulin oleh sel beta tidak ada atau hampir tidak ada. 2. Penyandang DM tipe II tertentu mungkin membutuhkan insulin bila terapi jenis lain tidak dapat mengendalikan kadar glukosa darah 3. Menyandang DM yang mendapat nutrisi parenteral atau yang memerlukan suplemen tinggi kalori untuk memenuhi kebutuhan energi yang meningkat, secara berahap akan memerlukan insulin oksogen untuk mempertahankan kadar glukosa darah mendekati normal selama periode resistensi insulin atau ketika terjadi peningkatan kebutuhan insulin. 4. Keadaan stres berat, seperti infeksi berat, pembedahan, serangan jantung, stroke. 5. Diabetes yang timbul di kala kehamilan, bila pengaturan makan saja tidak dapat mengendalikan kadar glukosa darah. 6. Keadaan ketoasidosis diabetik (suatu gangguan metabolik karena adanya keton yang diproduksi secara berlebihan dan mengancam kehidupan yang ditandai dengan hiperglikemia, asidosis metabolik, dehidrasi, dan perubahan tingkat kesadaran). B. Kontra Indikasi Alergi terhadap obat hipoglikemik oral. V. Prosedur Tindakan A. PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN 1. Catatan pemberian obat 2. Obat dalam tempatnya 3. Spuit insulin 4. Kapas alkohol dalam tempatnya 5. Bak injeksi 6. Bengkok 7. Sarung tangan steril B. PROSEDUR KERJA 1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan 2. Cuci tangan dan kenakan sarung tangan steril 3. Pasang sampiran bila diperlukan 4. Kumpulkan peralatan dan periksa urutan medikasi terhadap rute, dan waktu pemberian 5. Siapkan medikasi (obat) ampul atau vial 6. Pilih tempat penyuntikkan yang tepat. Palpasi tempat tersebut terhadap edema, massa, atau nyeri tekan. Hindari area yang terdapat jaringan parut, memar, lecet atau infeksi 7. Dalam kasus penyuntikkan insulin yang berulang setiap hari, jangan gunakan tempat penyuntikan yang sama. Rotasikan tempat suntikan untuk mencegah pembentukkan jaringan parut subkutan 8. Minta klien untuk melemaskan lengan atau tungkainya, tempat dimana suntikkan akan diberikan 9. Bersihkan tempat suntikan dengan kapas alkohol 10. Pegang spuit diantara ibu jari dan jari telunjuk dari tangan anda yang dominan 11. Suntikkan jarum spuit dengan cepat dan kuat pada sudut 450 atau 900 12. Pada saat jarum memasuki tempat suntikan, pegang ujung bawah barel spuit. Hindari gerakan spuit 13. Dengan perlahan tarik kebelakang plunger untuk mengaspirasi obat. Jika terlihat darah di dalam spuit, tarik kembali jarum, buang spuit, dan ulangi persipan obat. Jika tidak terlihat darah, suntikkan obat dengan perlahan 14. Setelah obat masuk semua ke jaringan tubuh klien/pasien, cabut jarum dengan cepat sambil meletakkan kapas alkohol tepat di tempat suntikan 15. Masase tempat suntikan dengan perlahan kecuali pada penyuntikan heparin 16. Buang jarum tidan berpenutup dan letakkan spuit ke dalam tempat yang telah disediakan 17. Lepaskan sarung tangan 18. Klien dirapikan dan atur posisi pasien dengan baik 19. Alat-alat dibereskan dan cuci tangan 20. Tulis tanggal dan waktu pemberian obat pada lembar catatan perawat. VI. Evaluasi tindakan S: pasien mengetakan merasa lebih baik, O: GDS: 110gr/dl A: masalah teratasi P: lanjutkan intervensi: Monitor kadar gula darah pertahankan terapi insulin DAFTAR PUSTAKA A. Aziz Alimul Hidayat. Buku Saku Praktikukm Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta. EGC : 2014. Kee, Joyce L. Farmakologi. Pendekatan Proses Keperawatan. Jakarta. EGC : 2016. Sony Wibisono (2011). Insulin Treatment in Diabetes Mellitus Type 2. Workshop Sumetsu-7, Mecarsu-7, Sobu-2.Surabaya, 11 Februari Sri Murtiwi A. (2011). Insulin and Its Analogue (Focus on Aspart, Detemir, and Biphasic Insulin Aspart). Workshop Sumetsu-7, Mecarsu-7, Sobu-2. Surabaya, 11 Februari Askandar Tjokroprawiro (2011). Practical Formula of Insulin Use in Daily Practice. Joint Symposium Sumetsu-7, Mecarsu-7, Sobu-2. Surabaya, 12-13 Februari American Diabetes association (2011). Standart of Medical Care in Diabetes- 2011. Diabetes Care 34(supl 1),521 Bolli CB,et al (1999). Insulin Analogue and Their Potensial in the Management of Diabetess Mellitus. Diabetologia 42, 1151 PB Perkeni (2006). Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe 2 di Indonesia. Jakarta, Jun