Vous êtes sur la page 1sur 3

TEORI PENGAHULUAN

HEAT EXCHANGER

Disusun oleh :

Nama : Eka Nurcahyaningsih

Stambuk : 09220150002

Kelas : C1

Asisten : Thahirah Arief & Nurul Annisa

LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA

JURUSAN TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2017
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Dalam pabrik kimia, proses pemanasan dan pendinginan bahan,penguapan


maupun pengembunan selalu dilakukan. Prinsip proses-proses tersebut adalah
menambahkan atau mengambil panas dari suatu bahan. Medium pemberi
panas adalah bahan yang suhunya lebih tinggi (pemanas) sedang medium
pengambil panas adalah bahan yang suhunya lebih rendah (pendingin).
Dalam hal ini panas berpindah dari tempat yang suhunya lebih tinggi ke
tempat yang suhunya lebih rendah. Alat yang umum dipakai untuk
penambahan atau pengambilan panas disebut alat penukar panas atau heat
exchanger.

Salah satu bentuk dari waste energy yg dihasilkan di Indonesia adalah


exhaust gas yang dihasilkan oleh pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD).
Salah satu komponen utama dari waste heat recovery system adalah heat
exchanger. Fungsi utama dari heat exchanger adalah menyerap energi panas
yang dihasilkan oleh exhaust gas. Tipe heat exchanger yang umumnya
digunakan di dunia adalah tipe shell and cube dan compact heat exchanger.

Panas adalah salah satu bentuk energi yang dapat dipindahkan dari suatu
tempat ke tempat lain, tetapi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan sama
sekali. Dalam suatu proses, panas dapat mengakibatkan terjadinya kenaikan
suhu suatu zat dan atau perubahan tekanan, reaksi kimia dan kelistrikan
Proses terjadinya perpindahan panas dapat dilakukan secara langsung,yaitu
fluida yang panas akan bercampur secara langsung dengan fluida dingin tanpa
adanya pemisah dan secara tidak langsung. (Ismail, Bachtiar, & Putra, 2014)
I.2 Tujuan
Mengevaluasi nilai koefisien perpindahan panas permukaan pada shell and
tube heat exchanger.

Vous aimerez peut-être aussi