Vous êtes sur la page 1sur 33

MATERI KULIAH

Terapi Komplementer
KONSEP DASAR AROMATERAPI

Disusun Oleh:
Budi Suharno, S.Kp., M.Kes

POLTEKKES KEMENKES MALANG


JURUAN KEBIDANAN
PRODI D-IV KEBIDANAN MALANG
TAHUN 2017
KONSEP DASAR AROMATERAPI

A. Pendahuluan
Aromaterapi ialah istilah generik bagi salah satu jenis pengobatan
alternatif yang menggunakan bahan cairan tanaman yang mudah
menguap, dikenal sebagai minyak esensial, dan senyawa aromatik
lainnya dari tumbuhan yang bertujuan untuk memengaruhi
suasana hati atau kesehatan seseorang, yang sering digabungkan
dengan praktik pengobatan alternatif dan kepercayaan kebatinan.
Berbagai wewangian dapat menjadi terapi bahkan pengobatan.
Fungsi atau kegunaan dari aromaterapi dengan minyak essensial itu
jika dihirup dapat menyembuhkan berbagai penyakit,
meningkatkan kekebalan tubuh alami baik jasmani maupun rohani.
Aroma terapi dapat mengurangi stres, menenangkan pikiran dan
membangkitkan semangat dan gairah. Bahkan ada yang dipercaya
dapat membersihkan racun dalam tubuh.
Ada banyak jenis minyak aromaterapi yang banyak digunakan
untuk pengobatan alternatif. Berikut jenis-jenis minyak
aromaterapi dan manfaatnya.
Aromaterapi biasanya menggunakan minyak essensial yang telah
diekstraksi dari berbagai bagian tanaman. Ketika diekstraksi bagian
tanaman tersebut akan menjadi konsentrat, baru setelah itu
digunakan dengan jumlah yang sangat sedikit.
Kandungan pengobatan dengan minyak essensial ini bisa membuat
rileks, bersemangat, menguatkan dan menenangkan. Minyak
essensial biasanya diserap melalui kulit atau dihirup.
Minyak essensial bisa digunakan untuk mandi dengan
menambahkan 10 tetes minyak ke dalam bak mandi. Sebagai body
lotion bisa menambahkan 5 tetes minyak essensial. Sebagai
pelembab wajah ditambahkan 2 tetes minyak essensial. Untuk pijat
bisa ditambahkan 10-12 tetes minyak essensial. Sebagai
pengharum udara bisa tambahkan 2 tetes ke dalam 150 ml air
hangat dalam botol spray.Minyak esensial berbeda susunan
kimianya dari produk herbal lainnya karena proses distilasi yang
hanya memulihkan fitomolekul ringan.
Dalam penulisannya aromaterapi kadang ditulis aroma terapi atau
aromatherapy atau aroma therapy.
Aromaterapi sudah ada sejak 6000 tahun yang lalu. Kata
"aromaterapi" digunakan oleh kimiawan Perancis Rene-Maurice
Gattefosse pada tahun 1920-an, yang mencurahkan hidupnya
untuk meneliti sifat penyembuhan minyak esensial setelah
musibah laboratorium parfumnya.
Namun, dalam perkembangannya aroma terapi tidak hanya
berbentuk cairan essential saja. Namun, dalam beragam bentuk.
Berikut berbagai bentuk aroma terapi.

B. Sejarah Aromaterapi
Aromaterapi telah digunakan sejak zaman Mesir kuno yang
memang terkenal dengan ilmu pengetahuan yang tinggi.
Merekalah yang menciptakan dan meramaikan dunia pengobatan,
farmasi, parfum serta kosmetik. Dari Mesir, aromaterapi dibawa ke
Yunani, Cina, India serta Timur Tengah sebelum masuk ke Eropa di
abad pertengahan. Pada abad ke 19 dimana ilmu kedokteran mulai
terkenal, beberapa dokter pada zaman itu tetap memakai minyak
esensial dalam praktek sehari-hari mereka. Pada zaman
aromaterapi modern, aromaterapi digali oleh Robert Tisserand
yang meniulis buku The Art of aromatherapy (Poerwadi, 2006,
hlm.1).
Dewasa ini, riset membuktikan aneka penggunaan minyak
aroma. Riset kedokteran pada tahun-tahun belakangan ini
mengungkapka n fakta bahwa bau yang kita cium memiliki dampak
penting pada perasaan kita. Menurut hasil penelitian ilmiah, bau
berpengaruh secara langsung terhadap otak seperti obat. Misalnya,
mencium lavender meningkatkan frekuensi gelombang alfa
terhadap kepala bagian belakang dan keadaan ini dikaitkan dengan
relaksasi (Sharma, 2009, hlm. 13).
C. Minyak Esensial
Poerwadi (2006, hlm. 8) mengatakan bahwa tanaman teraupetik
yang beraroma mengandung minyak esensial di tubuhnya. Struktur
minyak esensial sangat lah rumit, terdiri dari berbagai unsur
senyawa kimia yang masing-masing mempunyai khasiat teraupetik
serta unsure aroma tersendiri dari setiap tanaman. Berdasarkan
pengalamanlah, para ahli aromaterapi menentukan secara tepat
bagian tanaman yang terbaik. Cara aman menggunakan
aromaterapi sepertinya tidak berbahaya, massage dengan minyak
esensial atau menghirup wanginya. Tapi minyak esensial memiliki
efek yang kuat pada tubuh, sehingga harus digunakan dengan hati-
hati karena bersifat pekat.

D. Aplikasi Minyak Esensial Agar Diserap Oleh Tubuh


Menurut Poerwadi (2006, hlm. 15) aroma dan kelembutan
minyak esensial dapat mengatasi keluhan fisik dan psikis. Minyak
esensial diserap oleh tubuh melalui 2 cara yaitu :
a. Melalui indra penciuman
Yang paling sederhana adalah melalui indra penciuman, dengan
mencium aroma dari minyak esensial. Oleh sebab itu terapi ini
disebut aroma-terapi. Indra penciuman yang merangsang daya
ingat kita yang bersifat emosional dengan memberikan reaksi
fisik berupa tingkah laku. Aroma yang sangat lembut dan
menyenangkan dapat membangkitkan semangat maupun
perasaan tenang dan santai. Menurut Price Shirley dan Price
Len (1997, hlm. 105) akses lewat jalur nasal jelas merupakan
cara yang paling cepat dan efektif untuk pengobatan
permasalan emosional seperti stres serta depresi (dan juga
beberapa tipe nyeri kepala). Hal ini terjadi karena hidung
mempunyai hubungan langsung dengan otak yang bertanggung
jawab dalam memicu efek minyak esensial tanpa
mempedulikan jalur yang dipakai untuk mencapai otak. Hidung
sendiri bukan organ pembau tetapi mengubah suhu serta
kelembaban udara yang dihirup dan mengumpulkan setiap
benda asing yang terhirup masuk bersama udara pernapasan.
Kalau minyak esensial dihirup, molekul-molekul atsiri dalam
minyak tersebut akan terbawa oleh arus turbulen ke langit-
langit hidung. Pada langit-langit hidung terdapat bulu-bulu
halus (silia) yang menjulur dari sel-sel reseptor ke dalam saluran
hidung. Kalau molekul minyak terkunci pada bulu-buli ini, suatu
pesan elektromagnetik (implus) akan ditransmisikan lewat
bulbus olfaktorius dan traktus olfaktorius ke dalam sistem
limbik. Proses ini akan memicu respons memori dan emosional
yang lewat hipotalamus yang bekerja sebagai pemancar serta
regulator menyebabkan pesan tersebut dikirim ke bagian otak
yang lain badan bagian tubuh lainnya. Pesan yang diterima akan
diubah menjadi kerja sehingga terjadi pelepasan zat-zat
neurokimia yang bersifat euforik, relaksan, sedatif atau
stimulan menurut keperluannya.
b. Penyerapan melalui kulit
Pada saat kita membalurkan minyak esensial yang telah
dicampur dengan minyak dasar pada kulit kita, minyak tersebut
akan diserap oleh pori-pori dan diedarkan oleh pembuluh darah
ke seluruh tubuh. Proses penyerapan ini terjadi sekitar 20
menit (Poerwadi, 2006, hlm.18).

E. Manfaat Aromaterapi dalam Persalinan


Tidak ada yang dapat mengalahkan kecamuk perasaan seorang
wanita yang hendak melahirkan bayinya. Semua persaan cemas,
senang, takut, sendu menjadi satu. Kontraksi dimulai dari yang
paling halus sampai paling keras. Pada saat ini rasa sakit karena
kontraksi bayi yang akan keluar, kadang tak tertahankan. Beberapa
cara dapat dilakukan untuk membantu mengurangi rasa sakit,
seperti epidural, inhalasi oksigen, memberikan getaran pada
pinggang bagian bawah dengan alat khusus yang tersedia di rumah
sakit (mesin TENS: Transcutaneous nerve stimulation) (Poerwadi,
2006, hlm. 47).
Cara lainnya yang dapat dipakai adalah dengan minyak esensial.
Minyak esensial yang biasa dipakai di ruang persalinan di rumah
sakit di luar negeri adalah Lavender, Clary Sage, Peppermint,
Eucalyptus, Chamomile, Frankincense, Jasmine, Rose, Lemon dan
Mandarin (Poerwadi, 2006, hlm. 48).
Penggunaan minyak esensial yang benar dalam persalinan
dapat mengurangi kebutuhan seorang ibu akan obat-obatan
seperti pethidin. Minyak esensial yang mengandung senyawa keton
dan fenol berkhasiat bila digunakan pada saat ini karena sifat-sifat
analgesiknya (Price, 1997, hlm. 161). Penggunaan minyak esensial
untuk membantu persalinan sudah dikenal dengan baik. Pada
sebuah rumah sakit di New South Wales, Australia, misalnya
minyak cengkih dan lavender digunakan untuk memperkuat
kontraksi rahim. Umpan balik menunjukkan bahwa kedua jenis
minyak ini (campuran minyak cengkih dengan lavender) terutama
berkhasiat untuk memperkuat serta meningkatkan kontraksi dan
sekaligus meredakan nyeri serta gangguan kenyamanan pada
persalinan (Cutter, 1992 dalam Price 1997, hlm. 177).
Memurut Price (1997, hlm. 176) lavendula (atau Salvia sclarea)
memberikan khasiat yang mendukung karena memudahkan ibu
untuk mencapai relaksasi merupakan tujuan yang sangat penting
dan hasilnya bukan hanya mengurangi nyeri yang dirasakan oleh
ibu selama proses persalinan (Reed & Norfolk 1993) tetapi juga
memungkinkan ibu agar tetap sadar dan menikmati saat-saat
terakhir kelahiran anaknya yang unik serta sangat berharga.

F. Sifat Analgesik Pada Minyak Esensial


Menurut Price (1997, hlm. 77) banyak minyak esensial yang
memiliki sifat ini hingga derajat tertentu dan mengapa terjadi hal
demikian tampaknya tidak ada keterangan yang dapat
menjelaskan, mengingat rasa nyeri itu sendiri merupakan masalah
yang rumit. Sifat analgesik ini diperkirakan terjadi sebagian akibat
efek antiinflamasi, sirkulasi serta detoksifikasi yang ditimbulkan
oleh beberapa jenis minyak esensial lainnya. Senyawa fenol
eugenol yang ditemukan dalam minyak cangkih sudah kita kenal
dengan baik sebagai obat sakit gigi, minyak winter green (yang
mengandung metil salisilat, yaitu suatu senyawa ester) secara
tradisional sudah dipakai sebagai obat gosok untuk menghilangkan
pegal-pegal pada otot, dan menthol secara khusus sudah
digunakan untuk nyeri kepala.
Beberapa jenis minyak esensial mempunyai sifat sedatif
universal atau kerja soporifik sehingga meredakan rasa nyeri,
misalnya minyak Chamaemelum nobile, Canaga odorata, Citrus
reticulata (Rossi et al 1988), Citrus bergamia (per.) (Franchomme &
peonel 1990, dalam Price 1997, hlm. 77).
Menurut Roulier (1990 dalam Price 1997, hlm. 80) minyak esensial
yang bersifat analgesik dan antalgik adalah minyak white birch,
chamomile, frankincense, wintergreen, cengkih, lavender, mint.
Menurut Franchomme dan Penoel (1990 dalam Price 1997, hlm.
181) menggunakan jenis-jenis minyak esensial analgesik (yang
banyak mengandung senyawa terpena, keton atau fenol dan
mungkin pula eter fenolat) untuk menentukan manfaat pereda
nyeri serta relaksasi bagi para wanita yang berada dalam proses
persalinan karena perasaan nyeri secara otomatis akan
menimbulkan relaksasi.

G. Bentuk - Bentuk Aromaterapi


1. Essential Oil Aroma Therapy / Minyak Essensial Aroma Terapi
Sesuai dengan namanya, aroma terapi jenis ini berbentuk
cairan/minyak. Penggunaannya bermacam-macam, dipanaskan
pada tungku (tungku listrik aroma terapi atau tungku lilin
aroma terapi), dioleskan pada kain, dioleskan pada bola lampu
dan dioleskan pada saluran udara.
Gambar : Oil Essential Aromatherapy

2. Dupa Aroma Terapi / Stick Incense Aromatherapy


Dupa tidak hanya digunakan untuk kegiataan keagamaan
tertentu, kini bentuk dupa pun menjadi salah satu bentuk
aroma terapi. Dengan bentuk yang padat, sehingga anda tidak
perlu takut tumpah. Hanya saja karena jenis aroma terapi ini
berasap, aroma terapi jenis dupa lebih tepat digunakan untuk
ruangan yang besar atau di ruangan terbuka. Jenis dupa aroma
terapi sendiri saat ini ada 3 jenis, yaitu berupa dupa aroma
terapi panjang, dupa aroma terapi pendek dan dupa aroma
terapi berbentuk kerucut.

Gambar: Dupa Aromaterapi


3. Lilin Aroma Terapi / Candle Aroma Therapy
Berkaitan dengan aroma terapi ada 2 jenis lilin yang digunakan,
lilin untuk pemanas tungku dan lilin aroma terapi. Lilin yang
digunakan untuk memanaskan tungku aroma terapi tidak
memiliki wangi aroma terapi karena fungsinya adalah
memanaskan tungku yang berisi aroma terapi essential oil.
Sedangkan lilin aroma terapi adalah lilin yang jika dibakar akan
mengeluarkan wangi aroma terapi.

Gambar: Lilin Aromaterapi

4. Message Oil Aroma Therapy / Minyak Pijat Aroma Terapi


Bosan bukan jika dipijat dengan minyak yang baunya aneh-
aneh. Nah, variasi baru dari aroma terapi yaitu berbentuk
minyak pijat. Wanginya sama saja seperti aroma terapi bentuk
lainnya hanya saja bentuk dan cara penggunaannya yang
berbeda.
5. Garam Aroma Terapi / Bath Salt Aromatherapy
Mandi menggunakan air garam hangat dipercaya mampu
mengeluarkan toksin/racun yang ada di dalam tubuh. Dengan
garam aroma terapi ini suasana mandi air garam anda akan
lebih menyenangkan. Untuk menggunakan garam aroma terapi
ini sebaiknya anda mandi dengan cara berendam atau bisa juga
digunakan untuk merendam bagian tubuh tertentu seperti
telapak kaki untuk mengurangi rasa lelah anda.

6. Sabun Aroma Terapi / Soap Aroma Therapy


Sabun dengan aroma terapi, bentuknya yang saat ini beredar
adalah berupa sabun padat namun dengan berbagai wangi
aroma terapi, tidak hanya wangi saja namun berbagai
kandungan/ekstrak dari tumbuh-tumbuhan dibenamkan di
dalam sabun ini sehingga sabun ini juga baik untuk kesehatan
tubuh, seperti menghaluskan kulit, menjauhkan serangga dan
lainnya.
H. Berbagai Aroma Dalam Aroma Terapi
Aroma Terapi memiliki berbagai jenis aroma. Masing-masing aroma
dalam aroma terapi tersebut memiliki berbagai fungsi yang tidak
hanya berguna untuk mengharumkan ruangan atau wewangian
namun juga memiliki berbagai fungsi luar biasa bagi kesehatan
anda.
1. Aroma terapi Basil
Mengatasi sakit perut, kejang otot dan pegal linu, masalah
pernapasan, flu dan demam, lelah mental, sakit kepala, sulit
konsentrasi dan mudah gugup.Basil untuk mengurangi sakit
kepala dan migrain serta meningkatkan konsentrasi.

2. Aroma terapi Cedarwood


Untuk infeksi pernapasan dan saluran kencing, penyegar bagi
kulit berminyak dan pori-pori tersumbat, ketombe dan gatal-
gatal.
3. Aroma terapi Chammomile Roman
Cocok untuk semua permasalahan kulit seperti jerawat, alergi,
luka bakar, eksim dan peradangan kulit. Chammomile untuk
menenangkan dan mengakhiri stres serta menyenyakkan tidur.

4. Aroma terapi Clove


Mengurangi sakit gigi, diare, kudis, kurap dan kadas.

5. Aroma terapi Cubeb


Untuk penyakit anorexia, selulit dan kurang nafsu makan.
6. Aroma terapi Cypress
Mengatasi tekanan darah rendah, system sirkulasi, wasir, selulit
serta mengurangi keringat yang berlebihan dari dalam tubuh.

7. Aroma terapi Ginger


Melindungi tubuh dari rasa kedinginan, demam, mual-mual,
pencernaan, anti peradangan, infeksi saluran kencing, kandung
kemih, menghancurkan segala jenis parasit usus dan
menormalkan tekanan darah.

8. Aroma terapi Geranium


Berkhasiat mengencangkan payudara, menopause, eksim
jerawat, pendarahan, tanda melahirkan sekaligus mencerahkan
kulit.
9. Aroma terapi Grapefruit
Mengatasi pegal linu, menggigil, sakit kepala, flu dan demam
serta membuang racun-racun dalam tubuh.

10. Aroma terapi Lavender


Merawat infeksi paru-paru, sinus, vaginal termasuk jamur,
radang tenggorokan, asma, kista dan peradangan lain.
Meningkatkan daya tahan tubuh, regenerasi sel, luka terbuka,
infeksi kulit dan sangat nyaman untuk kulit bayi. Lavender agar
mudahkan tidur, meredakan kegelisahan, mengatasi depresi,
mengurangi perasaan ketegangan.
11. Aroma terapi Lemon
Selain baik untuk kulit berminyak, berguna pula sebagai zat
antioksidan, antiseptik, melawan virus dan infeksi bakteri,
mencegah hipertensi, kelenjar hati dan limpa yang tersumbat,
memperbaiki metabolisme, menunjang system kekebalan
tubuh serta memperlambat kenaikan berat badan. Citronella
untuk mengurangi ketegangan, meredakan hidung tersumbat,
mengatasi insomnia, dengkur dan migrain. Lemon dapat
mengurangi stres dan anti depresi, meningkatkan mood dan
merelakskan pikiran serta memberi perasaan segar.

12. Aroma terapi Jasmine


Pembangkit gairah cinta, baik untuk kesuburan wanita,
mengobati impotensi, anti-depresi, pegal linu, sakit menstruasi
dan radang selaput lendir.Jasmine (bunga melati) berfungsi
sebagai aphrosidiac sensual untuk merangsang dan
menciptakan suasana romantis.

13. Aroma terapi Juniper


Khusus perawatan penyempitan pembuluh arteri dan masalah-
masalah yang berhubungan dengan penyumbatan seperti
peregangan pembuluh darah, wasir dan selulit.

14. Aroma terapi Orange


Baik untuk kulit berminyak, kelenjar getah bening tak lancar,
debar jantung tak teratur dan tekanan darah tinggi.
15. Aroma terapi Peppermint
Membasmi bakteri, virus dan parasit yang bersarang di
pencernaan. Melancarkan penyumbatan sinus dan paru,
mengaktifkan produksi minyak dikulit, menyembuhkan gatal-
gatal karena kadas/kurap, herpes, kudis karena tumbuhan
beracun. PeppermintAroma yang menyegarkan,
membangkitkan suasana, mengurangi sakit perut, ketegangan,
dan menyembuhkan sakit kepala.

16. Aroma terapi Rosemary


Salah satu aroma yang manjur memperlancar peredaran darah,
menurunkan kolesterol, mengendorkan otot, reumatik,
menghilangkan ketombe, kerontokan rambut, membantu
mengatasi kulit kusam sampai di lapisan terbawah. Mencegah
kulit kering, berkerut yang menampakkan urat-urat kemerahan.

17. Aroma terapi Sandalwood (Cendana)


Menyembuhkan infeksi saluran kencing dan alat kelamin,
mengobati radang dan luka bakar, masalah tenggorokan,
membantu mengatasi sulit tidur dan menciptakan ketenangan
hati.

18. Aroma terapi Tea tree


Berperan sebagai tonik kekebalan yang baik mengobati
penyakit paru-paru, alat kelamin, vagina, sinus, infeksi
mulutinfeksi jamur, cacar air, ruam saraf serta melindungi kulit
karena radiasi bakar selama terapi kanker. Teh hijau (green tea)
untuk memperbaiki sistem peredaran darah, membantu
mengeluarkan dahak dan membersihkan paru-paru. Juga
memperlambat proses penuaan.

19. Aroma terapi Thyme


Menyembuhkan gangguan pencernaan dan jamur,
menghancurkan cacing gelang dan cacing pita. Thyme
membantu pencegahan flu, demam, detoksifikasi racun dan
mencegah infeksi, meredekan hidung tersumbat dan alergi
sinus.

20. Aroma terapi Ylang-ylang/Kenanga


Bersifat menenangkan, melegakan sesak napas, berfungsi
sebagai tonik rambut sekaligus sebagai pembangkit rasa cinta.
Ylang-ylang (bunga kenanga) berguna meringankan tekanan
darah tinggi, mengeluarkan sebum pada kulit.

21. Eucalyptus (kayu putih)


Berguna melegakan pernafasan, meringankan masalah hidung
sensitif, bronchitis, asma, batuk, pilek, demam dan flu.

22. Rose (bunga mawar)


Untuk menciptakan suasana romantis dan penuh gairah,
memperbaiki metabolisme dan sistem peredaran darah,
menyeimbangkan hormon, meringankan kepekaan kulit sensitif
dan alergi.
23. Dandellion
Untuk mengobati sakit sendi, masalah ginjal dan kantung
kemih, hepatitis, penyaringan darah dan mengatasi masalah
pencernaan. Juga efektif menyembuhkan sengatan lebah.

24. Lotus (bunga teratai)


Meningkatkan vitalitas, dan konsentrasi, mengurangi panas
dalam, meningkatkan fungsi limpa dan ginjal.
25. Patchouli
Meningkatkan gairah dan semangat, meningkatkan sensualitas,
memberi efek menenangkan, dan membuat tidur lebih
nyenyak.

26. Green apple (apel hijau)


Dapat menyembuhkan mabuk dan diare, menguatkan sistem
pencernaan, menjernihkan pikiran, meringankan gejala panas
dalam.
27. Black Pepper (merica hitam)
Memiliki aroma yang tajam namun berkhasiat mengurangi rasa
sakit pada otot.

28. Vanilla dengan aroma lembut dan hangat mampu


menenangkan pikiran.
29. Strawberry dapat meningkatkan selera makan, mengurangi
penyakit jantung, tekanan darah tinggi dan kanker.

I. Berikut beberapa jenis minyak essensial dan kegunaannya seperti


dikutip dari Health 24 :
1. Camomile, bisa membuat rileks dan menenangkan serta
menangkal radikal bebas yang bisa menyebabkan penuaan.
2. Clary sage, bisa menenangkan dan untuk menguatkan serta
membersihkan pikiran.
3. Cypress, bisa untuk revitalisasi, obat pengkelat, untuk
menghilangkan bengkak, mengurangi sakit kram pada saat
menstruasi, tapi sebaiknya hindari pada 1-3 bulan masa
kehamilan.
4. Eucalyptus, bisa digunakan untuk antiseptik, obat bengkak dan
membantu masalah pernafasan.
5. Grapefruit, bisa digunakan untuk refreshing, detoksifikasi,
pembersih, untuk melegakan saraf, dan merilekskan otot.
6. Jasmine, bisa digunakan untuk menenangkan, aprodisiak,
antidepresi, tapi sebaiknya tidak digunakan selama kehamilan
dan jika kulit sensitif.
7. Lavender, bisa digunakan untuk antiseptik, menenangkan dan
melegakan.
8. Lemon, bisa melegakan, memberi semangat, menyegarkan
serta meningkatkan mood.
9. Mandarin, bisa menenangkan, merilekskan, memberikan
sensasi kedamaian dan bisa digunakan oleh anak-anak.
10. Pepermint, bisa digunakan sebagai antiseptik, stimulan dan
menghilangkan nyeri.
11. Sandalwood, bisa digunakan sebagai penyeimbang, aprodisiak,
antiseptik, untuk mengobati batuk dan radang tenggorokan.
12. Tea Tree, bisa digunakan sebagai antibakteri, antivirus,
antijamur, mengontrol ketombe dan mengatasi masalah kulit.

J. Penggunaan minyak essensial juga tidak boleh sembarangan.


Berikut tips aman menggunakan minyak essensial:
1. Simpan semua minyak essensial dalam botol gelap dan jangan
terkena panas, matahari dan sinar secara langsung, karena bisa
merusak komposisi minyak essensial.
2. Minyak essensial hanya digunakan sebagai obat luar bukan
untuk diminum atau dimakan.
3. Jangan sampai terkena mata, jika terkena mata maka bilas
dengan susu atau minyak sayur dan segera periksakan ke
dokter.
4. Banyak minyak essensial yang sensitif terhadap cahaya, yang
berarti bisa menimbulkan reaksi dengan kulit jika terkena sinar
matahari, maka jangan menggunakan minyak essensial jika
akan keluar rumah.
5. Beberapa minyak essensial mungkin menyebabkan iritasi kulit,
hentikan jika terjadi iritasi.
6. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
7. Minyak essensial biasanya bersifat mudah meledak karena itu
jauhkan dari sumber api seperti lilin, ataupun barang yang
menimbulkan api.
8. Ibu hamil sebaiknya tidak menggunakan minyak essensial tanpa
konsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
9. Pijat aromaterapi tidak diizinkan untuk orang yang sakit atau
pernah mengalami patah tulang.

K. Waspada Bahaya Aromaterapi


VIVAnews - Aromaterapi telah digunakan selama berabad-abad
untuk memberikan efek relaksasi. Terlepas manfaatnya bagi tubuh,
penggunaan aromaterapi ternyata menyimpan efek buruk yang
dapat membahayakan kesehatan.
Penelitian di Fakultas Ilmu Farmasai, Universitas Chia-Nan, Taiwan,
menyebut bahwa penggunaan aroma terapi cenderung lebih
banyak bahayanya dibandingkan efek positifnya. Ekstrak aroma
yang biasa dilarutkan dalam bak mandi, minyak pijat, atau
diruapkan dengan panas tersebut akan bereaksi dengan udara
memproduksi partikel pemicu iritasi.
Bahkan, ketika zat yang juga dikenal sebagai minyak esensial itu
yang digunakan untuk material pijat di spa, konsentrasi partikel
berbahaya itu dapat meningkat 10 kali lipat.
Menurut para peneliti, aroma terapi mengandung zat kimia
tertentu berupa senyawa organik yang mudah menguap. Senyawa
inilah yang akan bercampur dengan udara membentuk aerosol
organik sekunder. Yakni partikel sangat kecil yang dapat mengiritasi
mata, hidung dan tenggorokan. Dalam konsentrasi tertentu, dapat
menyebabkan sakit kepala, mual, bahkan kerusakan pada hati dan
ginjal.
Penelitian dilakukan dengan mengukur besar dan jumlah partikel-
partikel yang dilepaskan ketika seseorang melakukan pijat
aromaterapi di tempat spa. Hasilnya serupa dengan penelitian
sebelumnya saat seseorang membakar aromaterapi di rumah dan
kantor, meski level pelepasan partikelnya tak sama.
Peneliti memeringatkan bahwa efek buruk itu tak boleh
diabaikan. Mereka menyebut minyak lavender, batang teh,
peppermint, lemon, dan eucalyptus, sebagai minyak esensial yang
menghasilkan partikel paling berbahaya.
"Kami sudah membandingkan level partikel berbahaya dari
sejumlah aromaterapi dan minyak herbal. Kesimpulannya bahwa
tata letak dan ventilasi di ruang spa juga memengaruhi kadar
polutan di dalam ruangan selama pemijatan dengan aromaterapi,"
kata peneliti, seperti dikutip dari Daily Mail.
Meski ada bukti ilmiah yang membuktikan efek aromaterapi untuk
meredakan sakit dan meningkatkan kekebalan tubuh, namun ada
pendapat yang menyebut aromaterapi memiliki efek plasebo yang
membuat seseorang tersugesti merasa relaks setelah menciup ruap
aromaterapi
Salah satu kebudayaan Nusantara yang masih langgeng saat ini
adalah Upacara Mandi Kembang bilamana seseorang akan
menikah. Upacara ini menjadi simbol pembersihan bagi mempelai
untuk menapak kehidupan baru. Budaya ini, saat ini menjadi trend
di Spa Spa di dunia Barat. ( Bahkan di Spa Spa besar di Indonesia
pun mulai marak ) untuk Relaksasi. Adakah kaitan antara Bunga
dan Kesehatan kita ?.

L. Sejarah dan Perkembangan Terapi Energi Bunga


Banyak orang berpikir Terapi Energi Bunga adalah
Aromatherapy, namun hal ini berbeda jauh sekali. Proses
Pembuatan dan Penggunaan Terapi Energi Bunga ( Flower
Energy/Essence Therapy ) berbeda dengan Aromatherapy. Bila
Aromatherapy menggunakan minyak yang disuling dari bunga-
bunga-an untuk dijadikan massage-oil atau pengharum ruangan,
maka Terapi Energi Bunga menggunakan ENERGI yang diambil dari
bunga-bunga-an.
Sekitar tahun 1930, seorang dokter medis berkebangsaan
Inggris Edward Bach menemukan korelasi positif antara Bunga dan
Manusia. Dari hasil riset-riset yang dilakukannya, Dokter Edward
Bach menulis Sebuah buku " Heal Thyself " ( Sembuhkan diri Anda
Sendiri ) yang memuat penggunaan Energi Bunga untuk
menaggulangi Kesehatan Manusia. Dalam bukunya tersebut
diuraikan 38 jenis bunga yang dapat menyembuhkan berbagai
macam jenis penyakit. Mulai saat itu dunia mengenal pengobatan
dengan menggunakan Bunga-Bunga-an Bach. ( Bach's Flowers
Remedies ).
Bagaimanakah Energi Bunga-Bunga tersebut diambil ? Bunga
Bunga tersebut diambil pada saat berkembang optimum ( full
blossom ), kemudian bunga tersebut ditaruh di Gelas Kristal berisi
Air bersih dan di-sinari matahari untuk beberapa waktu. Sinar
matahari melepaskan energi bunga ke dalam Air di Gelas Kristal
tersebut. Bunga yang telah layu tersebut dipindahkan dari gelas
kristal yang mengandung Air ber-ENERGI Bunga. Air inilah yang
dipakai sebagai Master Energi Bunga.
Sangat Unik dan Mudah sekali proses pengambilan energi
bunga ini. Selama hampir 70 tahun, Dunia telah membuktikan ke-
efektif-an Terapi Energi Bunga ini. Terutama untuk penyakit-
penyakit psikosomatis. Saat ini sudah ditemukan lebih dari 400
jenis bunga yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan
kesehatan manusia secara utuh, baik secara spiritual, mental,
emosional dan fisikal.
Richard Gerber MD dalam bukunya " Exploring Vibrational
Medicine" mengungkapkan sebagai berikut " flower essence
could cure and improve not only physical but also emotional,
mental and spiritual of Human's health ". Energi Bunga dapat
menyembuhkan dan meningkatkan kondisi kesehatan manusia
secara utuh, baik fisikal, emosional, mental dan bahkan spiritual.
Pada tahun 1996, Professor Dame Diana Mossop seorang
berkebangsaan Inggris menemukan bahwa setiap organ manusia
memiliki Vibrasi tertentu dan bilamana ada ketidak-harmonisan
pada organ tersebut akan menimbulkan penyakit. Dari riset selama
20 tahun, Diana memperdalam temuan-temuan dari dokter Bach
dan periset-periset lain untuk mengembangkan lebih lanjut terapi
energi bunga. Dengan menggunakan diagnositik EAV ( Electro Accu-
point Value ) pada titik-titik meridian tubuh, dapat diketahui bahwa
energi bunga tertentu memiliki efek positif terhadap medan energi
pada titik-titik meridien di tubuh manusia.
Professor Diana mengembangkan suatu teknik pemeriksaan
kesehatan holistik dengan menggunakan Kinesiologi Terapan
Metode Katup Jantung ( Heartlock Applied Kinesiology Technique )
yang dikaitkan dengan energi bunga. Energi Bunga yang dipakai
berasal dari banyak tempat dan negara. ( Berdasarkan hasil
risetnya, bunga yang sama di tempat dan negara berbeda memiliki
energi yang berbeda pula ). Salah satu moto yang dipakainya
adalah " Gunakanlah Vibrasi Bunga Untuk Kedamaian Pikiran,
Kegembiraan dan Keharmonisan ".

M. Penggunaan dan Penerapan Terapi Energi Bunga


Terapi Energi Bunga merupakan suatu terapi holistik untuk
kesehatan manusia secara utuh. Gurudas dalam Bukunya " Flower
Essences And Vibrational Healing " mengungkapkan beberapa
karakteristik mengenai terapi energi bunga, yaitu : berkaitan
dengan akar-akar permasalahan, Berfungsi sebagai antidote bagi
zat-zat berbahaya dan toksisitas dalam kehidupan modern,
Mempermudah tubuh meng-asimilasi-kan Nutrisi, Men-stabil-kan
dan Meng-harmonis-kan Emosi dan Trauma sehingga
menyembuhkan penyakit penyakit fisikal yang terkait, Bersifat
sangat alami dan tidak mengandung bahan kimia, obat-obat-an (
drugs ), zat zat aditif lainnya, bersifat non-invasif dan non-
manipulatif, tidak berbahaya, Aman untuk setiap orang baik bayi,
anak-anak, orang dewasa bahkan hewan peliharaan, tidak ada efek
samping.
Terapi Energi Bunga juga merupakan Terapi Vibrasi atau Terapi
Aura. Terapi Energi Bunga akan memberikan efek langsung dan
seketika pada medan aura kita. Namun yang harus diperhatikan
adalah Terapi Vibrasi tidak mungkin langsung dapat dirasakan oleh
panca indra manusia ( namun ada beberapa pengecualian untuk
hal-hal khusus ). Bila kita tertusuk jarum dapat langsung terasa
sakit dan bila jarum-nya dilepas tak terasa sakit. Berbeda dengan
Terapi Aura / Terapi Vibrasi, pada saat diberikan mungkin belum
terasa, namun setelah selesai masih tetap berjalan untuk beberapa
waktu. Hal ini sudah dapat dibuktikan dengan menggunakan
pemeriksaan Kinesiologi Terapan ( applied kinesiology ) atau
dengan peralatan Aura Video Station.
Penggunaan Energi Bunga banyak dilakukan oleh para Holistic
Therapist di dunia barat. Pendekatan yang non-invasif dan aman
tanpa menimbulkan efek samping merupakan salah satu hal yang
menyebabkan energi bunga ini populer. Namun sayang sekali di
Indonesia, belum banyak orang mengetahui terapi energi bunga ini.
Terapi Energi Bunga dapat dipakai sebagai terapi utama atau
terapi komplementer ( dipergunakan bersamaan dengan terapi lain
). Setiap bunga memiliki Vibrasi khusus yang dapat dimanfaatkan
untuk organ organ di tubuh manusia. Bagi Para Holistic Therapist,
penggunaan Energi Bunga akan meningkatkan proses
penyembuhan bagi pasien-pasien-nya.
Untuk problem problem fisikal umumnya penggunaan terapi
energi bunga dapat dilakukan antara 3 6 kali dalam sehari.
Sedangkan untuk problem problem non fisikal dapat dilakukan
antara 1 3 kali dalam sehari. Waktu penyembuhan untuk problem
problem fisikal umumnya lebih cepat dibandingkan dengan non-
fisikal. Namun bila problem fisikal muncul akibat problem non-
fisikal, maka waktu penyembuhannya akan lebh lama lagi.
Berdasarkan pengalaman penulis dan riset dari beberapa
holistic therapist, Penggunaan Terapi Energi Bunga pertama-tama
ditandai dengan perubahan sikap dan perilaku pasien dalam hidup
sehari-hari baru kemudian perubahan-perubahan fisik terjadi. (
Umumnya pasien-pasien tersebut sudah dalam stadium lanjut,
dimana problem-problem emosional-trauma telah mengganggu
organ-organ fisiknya ).
Penggunaan Terapi Energi Bunga ini menjadi sangat signifikan bila
kita hidup dalam kondisi modern saat ini. Dimana Kesibukan Kerja
dan Mencari Uang menjadi prioritas utama, Stress terjadi baik di
rumah maupun di lingkungan kerja ( Bahkan di Sekolah-Sekolah
bagi anak-anak kita ), tingkat pencemaran udara dan makanan yang
tinggi, pola hidup modern yang tidak mengenal batas waktu dan
tempat.
Penyakit Penyakit dunia modern saat ini seperti : Stress,
Depressi, Alergi, Stroke, Autisme, Darah Tinggi, Jantung, dan aneka
lainnya dapat dikurangi bila kita mulai menyadari bahwa Alam
memiliki keseimbangan sendiri. Dan Manusia sebagai bagian dari
alam harus menyeimbangkan diri-nya dengan Alam. Vibrasi Alam
Semesta dengan diri Manusia haruslah harmonis, dengan demikian
tercipta keseimbangan. Konsep Terapi Energi Bunga adalah
menjaga Keseimbangan antara Manusia dan Alam Semesta
sehingga tercipta Keharmonisan bagi semuanya.

Sembuhkan Diri Anda Sendiri"

N. Konsep Kesehatan Holistik Masyarakat Pengguna Energi Bunga


Dewasa ini di dunia barat mulai banyak terbentuk kelompok
masyarakat pengguna energi bunga. Mereka mencoba dan
menggunakan energi bunga dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Mereka mulai kembali meng-aplikasi-kan konsep "Back to Nature"
" Kembali Ke Alam ".
Setiap orang dapat menjadi penyembuh bagi dirinya sendiri,
Konsep inilah yang diutarakan oleh Edward Bach hampir 70 tahun
yang lalu. Dan hal itu masih sangat relevan hingga saat ini. Dengan
menggunakan teknik vibrasi sederhana, anda dapat menjadi
penyembuh bagi diri anda sendiri.
Masyarakat Pengguna Energi Bunga ( Vibrational Flower Energy
User's Society ) menggunakan teknik teknik vibrasi sederhana
dalam penggunaan energi bunga. Salah satu cara yang paling
umum adalah sebagai berikut :
1. Gosokkan kedua belah telapak tangan anda, sampai terasa
hangat.
2. Kemudian rasakan medan energi diantara kedua telapak tangan
dengan menjauh-dekat-kan kedua belah telapak tangan.
3. Berdoalah dengan Tuhan meminta BantuanNYA untuk
membantu JATI DIRI (Higher Self) anda menentukan Jenis
Energi Bunga yang dibutuhkan untuk Masalah Utama Anda
Sekarang.
4. Lakukan-lah Sensing terhadap Flower Energy Test Kit ( anda
dapat mencoba berbagai macam flower energy test kit yang
tersedia di pasar ) tanpa menyentuh-nya.
5. Bila Anda secara intuitif tertarik dengan suatu energi bunga,
atau terasa ada tarikan pada energi bunga tertentu, atau terasa
ada seperti tusukan jarum di jari tangan anda ; maka anda
membutuhkan energi bunga tersebut. Dan anda dapat langsung
melihat dari katalog masing-masing test kit tersebut, fungsi dari
energi bunga yang anda pilih.
DAFTAR PUSTAKA

Agustini N, Sudhana H. (2014), Pengaruh Pemberian Aromaterapi


Terhadap Konsentrasi Siswa Kelas V Sekolah Dasar dalam
Mengerjakan Soal Ulangan Umum. Jurnal Psikologi Udayana.
Vol 1 (2): 271-278

Astuti, R. (2009). Pengaruh aromaterapi terhadap nyeri persalinan kala


1 di bidan praktik swasta kecamatan Polokarto. Skripsi.
Universitas Jenderal Soedirman.

Diego AM, Jones NA, Field T, Hernandez-Reif M, Schanberg S, Kuhn C,


McAdam V, Galamaga R, Galamaga M. (1998) Arometherapy
Positively Affects Mood, EEG Pattern of Alertness and Math
Computations. International Journal of Neuroscience. Vol 96;
217-224 4.

Gobel H, Schmidt G, Soyka D. 1994. Effect of peppermint and


eucalyptus oil preparations on neurophydiological and
experimental algesimetric headache parameters. Cephalagia;
14(3):228-234 5.

Moss, M., Cook J., Wesnes K., Duckett P. Aromas of Rosemary and
Lavender Essential Oils Differentially Affect Cognition and Mood
in Healthy Adults. 2013. Journal of Neuroscience. Vol 113 (1):
15-38 11.

Primadiati, Dr. Rachmi. 2002. Aromaterapi. Jakarta : PT.Gramedia


Pustaka Utama 13.

Solomons, S. (2005). Using aromatherapy massage to increase shared


attention behaviours in children with autistic spectrum
disorders and severe learning difficulties. British Journal of
Special Education 16.

Vous aimerez peut-être aussi