Vous êtes sur la page 1sur 9

B.

KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN


1. PENGKAJIAN
a. Keluhan Utama
Keluhan utama pada pasien dislokasi adalah psien mengeluhkan adanya nyeri.
Kaji penyebab, kualitas, skala nyeri dan saat kapan nyeri meningkat dan saat
kapan nyeri dirasakan menurun.
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien biasanya mengeluhkan nyeri pada bagian yang terjadi dislokasi, pergerakan
terbatas, pasien melaporkan penyebab terjadinya cedera.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Pada pengkajian ini ditemukan kemungkinan penyebab dislokasi, serta penyakit
yang pernah diderita klien sebelumnya yang dapat memperparah keadaan klien
dan menghambat proses penyembuhan.
d. Pola-pola Fungsi Keluarga
1) Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat, pada umumnya pasien dengan
dislokasi sendi dapat memenuhi sebagian besar ditata laksana kesehatannya
karena dislokasi sendi tidak mengganggu persepsi dan tata laksana hidup
sehat.
2) Pola nutrisi dan metabolik, pada pasien dengan dislokasi sendi terdapat
gangguan pada rahang sehingga pasien mengalami kesulitan dalam
mengunyah dan menelan makanan.
3) Pola istirahat dan tidur, akibat nyeri yang di rasakan di daerah yang sakit dapat
mengganggu pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur.
4) Pola aktifitas dan latihan, pasien dengan dislokasi dimana sendi tidak berada
pada tempatnya semula harus diimobilisasi. Klien dengan dislokasi pada
ekstremitas dapat mengganggu gerak dan aktivitas klien.
5) Pola persepsi dan konsep diri, pada umumnya akan terjadi kecemasan
terhadap keadaanpenyakit baik oleh pasien itu sendiri maupun keluarga
pasien.
6) Pola hubungan peran, pada umumnya pola reproduksi seksual berpengaruh
karena keadaan penyakit pasien.
7) Pola tata nilai dan kepercayaan, menggambarkan tentang agama dan
kepercayaan yang dianut pasien tentang norma dan aturan yang diajalankan

1
2. DIAGNOSA
a. Nyeri akut b/d agen penyebab cedera (fisik)
b. Gangguan mobilitas fisik b/d terganggunya bentuk dan pergerakan tulang.
c. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d nafsu makan
menurun karena nyeri akibat bengkak
d. Gangguan citra tubuh b/d kelainan bentuk anggota tubuh
e. Kurang pengetahuan b/d informasi yang tidak adekuat

2
3. INTERVENSI
No Rencana Keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil
Dx. NIC NOC
1 Setelah diberikan asuhan keperawatan 1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif 1. Mengetahui derajat nyeri
selama x 24 jam diharapkan nyeri termasuk lokasi, karakteristik, durasi,
pasien berkurang/ terkontrol, dengan frekuensi, kualitas dan factor presipitasi
kriteria hasil : 2. Berikan lingkungan yang nyaman dan tenang 2. Kontrol lingkungan yang dapat
Mampu mengontrol nyeri (tahu mempengaruhi nyeri seperti suhu
penyebab nyeri, mampu menggunakan ruangan, pencahayaan dan
teknik nonfarmakologi untuk kebisingan
mengurangi nyeri, mencari bantuan) 3. Ajarkan tehnik relaksasi dan dekstraksi 3. Teknik nonfarmakologi dapat
Melaporkan bahwa nyeri berkurang (nonfarmakologi) mengalihkan perhatian klien dari
dengan menggunakan manajemen rasa nyerinya.
nyeri 4. Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian 4. Analgetik dapat menurunkan
Mampu mengenali nyeri (skala, analgetik rasa nyeri
intensitas dan tanda nyeri)
Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri
berkurang (skala nyeri 0-1 dari 0-10)

2 Setelah diberikan asuhan keperawatan 1. Kaji derajat imobilisasi yang dihasilkan oleh 1. Pasien mungkin dibatasi oleh

3
selama x 24 jam diharapkan hambatan cedera/ pengobatan dan perhatikan persepsi pandangan diri/persepsi diri
mobilitas pasien dapat dikurangi dengan pasien terhadap imobilisasi. tentang keterbatasan fisiknya.
criteria hasil: 2. Dorong partisipasi dalam aktivitas 2. Pasien mungkin dibatasi oleh
Mampu mempertahankan dan terapeutik/rekreasi. Pertahankan rangsangan pandangan diri/persepsi diri
meningkatkan mobilitas pada tingakat lingkungan, contoh radio, TV, Koran atau tentang keterbatasan fisiknya.
yang paling tinggi yang mungkin barang milik pribadi dan atau teman.
dicapai. 3. Instruksikan/anjurkan pasien untuk/bantu 3. Meningkatkan aliran darah ke
Mempertahankan posisi fungsional dalam rentang gerak pasien/active pada otot dan tulang guna
Meningkatkan kekuatan/ fungsi yang ekstrimitas yang sakit dan yang tak sakit meningkatkan tonus otot serta
sakit dan mengkompensasi bagian mempertahankan pergerakan
tubuh sendi.

Menunjukan teknik yang 4. Konsul dengan ahli terapi fisik/okupasi dan 4. Berguna dalam pembuatan

memampukan melakukan aktivitas atau rehabilitasi specialis jadwal kegiatan/aktivitas


individu. Pasien dapat
memerlukan bantuan jangka
panjang dengan gerakan,
kekuatan dan aktivitas juga
penggunaan alat bantu aktivitas.
3 Setelah diberikan asuhan keperawatan 1. Kaji status nutrisi pasien ABCD, turgor kulit, 1. Memvalidasi dan menetapkan
selama x24 jam diharapkan asupan berat badan, dan derajat penurunan berat derajat masalah untuk
nutrisi pasien terpenuhi dengan kriteria badan, integritas mukosa oral, kemampuan menetapkan pilihan intervensi

4
hasil : menelan, riwayat mual/ muntah dan diare. yang tepat.
Tidak terjadi penurunan berat badan 2. Pantau intake dan output, timbang BB secara 2. Berguna dalam mengukur
yang berarti periodic. keefektifan nutrisi dan dukungan
Tidak ada tanda-tanda malnutrisi cairan.
Mampu mengidentifikasi kebutuhan 3. Ajarkan perawatan mulut sebelum dan sesudah 3. Menurunkan rasa tak enak
nutrisi makan. karena sisa makanan, sisa
sputum atau obat untuk
pengobatan yang dapat
merangsang muntah.
4. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menetapkan 4. Merencanakan diet dengan
komposisi dan jenis diet yang tepat. kandungan nutrisi yang adekuat
untuk memenuhi peningkatan
kebutuhan energy dan kalori
sehubungan dengan status
hipermatabolik pasien.
4 Setelah diberikan asuhan keperawatan 1. Kaji secara verbal dan non verbal respon klien 1. Mengetahui tingkat
selama x24 jam diharapkan pasien tidak terhadap tubuhnya ketidakpercayaan diri pasien
mengalami gangguan citra tubuh, dengan dalam menentukan intervensi
kriteria hasil: selanjutnya.
Body image positif 2. Monitor frekuensi mengkritik dirinya 2. Dengan mengetahui pendapat
Mampu mengidentifikasi kekuatan klien tentang dirinya kita bias

5
personal mengetahui seberapa penilain
Mendiskripsikan secara factual dirinya terhadap tubuhnya.
perubahan fungsi tubuh 3. Berikan penjelaskan tentang pengobatan, 3. Dengan memberikan segala
Mempertahankan interaksi sosial. perawatan, kemajuan dan prognosis penyakit informasi mengenai penyakitnya
diharapkan klien mampu
beradaptasi dan memahami
tentang penyakitnya.
4. Dengan berinteraksi dalam
4. Fasilitasi kontak dengan individu lain dalam kelompok kecil diharapkan harga
kelompok kecil diri klien dapat meningkat sedikit
demi sedikit.

5 Setelah diberikan asuhan keperawatan 1. Kaji tingkat pengetahuan pasien tentang proses 1. Pengkajian awal untuk
selama x24 jam diharapkan pasien penyakit yang spesifik mengetahui seberapa tahu pasien
mengerti tentang penyakitnya, dengan atau keluarga tentang
kriteria hasil: penyakitnya
Pasien dan keluarga menyatakan 2. Berikan penjelasan kepada pasien dan keluarga 2. Pasien dan keluarga yang
pemahaman tentang penyakit, kondisi, tentang gambaran proses penyakit mengetahui gambaran tentang
prognosis dan program pengobatan apa yang diterita akan
Pasien dan keluarga mampu mempermudah komunikasi
melaksanakan prosedur yang antara pasien dan tim medis

6
dijelaskan secara benar 3. Informasikan kepada pasien dan keluarga 3. Memberi informasi segala
Pasien dan keluarga mampu tenang kondisi dan kemajuan pasien dengan perkempangan dan kermajuan
menjelaskan kembali apa yang cara yang tepat pasien merupakan salah satu
dijelaskan perawat/tim kesehatan dukungan moril yang dapat
lainnya. membangun rasa percaya pasien
terhadap perawat
4. Bekerjasama dengan keluarga pasien dalam 4. Melibatkan keluarga dalam
setia pemilihan terapi atau penanganan setiap pemilihan terapi dan
penanganan juga akan
mempercepat kesembuhan dari
pasien sendiri.

7
4. IMPLEMENTASI
Implementasi sesuai intervensi yang dibuat

5. EVALUASI
a. Nyeri Akut b/d agen penyebab cedera (fisik) d/d pelaporan nyeri secara
verbal, perlindungan area nyeri, meringis.
Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan teknik
nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan)
Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri
Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas dan tanda nyeri)
Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang (skala nyeri 0-1 dari 0-10)

b. Gangguan mobilitas fisik b/d musculoskeletal d/d pengungkapan secara verbal


menggerakan anggota tubuh, adanya kelainan bentuk, penyakit.
Mampu mempertahankan dan meningkatkan mobilitas pada tingakat yang paling
tinggi yang mungkin dicapai.
Mempertahankan posisi fungsional
Meningkatkan kekuatan/ fungsi yang sakit dan mengkompensasi bagian tubuh
Menunjukan teknik yang memampukan melakukan aktivitas

c. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d nafsu makan menurun
karena nyeri akibat bengkak
Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti
Tidak ada tanda-tanda malnutrisi
Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
d. Gangguan citra tubuh b/d kelainan bentuk anggota tubuh d/d pengungkapan verbal
malu, menghindar, membandingkan diri dengan orang lain.
Body image positif
Mampu mengidentifikasi kekuatan personal
Mendiskripsikan secara factual perubahan fungsi tubuh
Mempertahankan interaksi sosial.
8
e. Kurang pengetahuan b/d informasi yang tidak adekuat d/d pengungkapan verbal
ketidak tahuan, permintaan informasi, binggung.
Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis
dan program pengobatan
Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar
Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan
perawat/tim kesehatan lainnya.

Vous aimerez peut-être aussi