Vous êtes sur la page 1sur 18

MAKALAH PSIKIATRI

KECEMASAN

OLEH :

KELOMPOK VIII

ANDRI PRIANTO (C12116014)

KHAERUL AMRI (C12116518)

NURUL HIDAYAH (C12116004)

ANNISA AUL JANNAH (C12116024)

HASRAWATI (C12116018)

HERIANI (C12116321)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2017
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur atas segala nikmat yang Allah

SWT. Karena atas limpahkan rahmat kesehatan yang diberikan kepada kita

terutama sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya.

Kemudian, tidak pula kita hanturkan salam dan salawat kepada junjungan alam

Nabi besar Muhammad SAW, keluarga, sahabat, para ulama dan seluruh muslim

dan muslimat. Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih sangat

jauh dari kesempurnaan, Oleh karena itu, saran dari dosen dan pembaca makalah

ini sangat kami perlukan untuk kesempurnaan makalah kedepannya.

Kami juga ingin mengucapkan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang

membantu proses penyusunan makalah ini. Demikian makalah yang dapat kami

buat. Semoga dapat bermanfaat.

Sekian dan Terimakasih. Wassalamualaikum Wr. Wb

Makassar, 21 Nopember 2017

Kelompok 8
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................

DAFTAR ISI .......................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

a. Latar Belakang ............................................................................................

b. Rumusan Masalah ........................................................................................

c. Tujuan Masalah ..........................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

a. Defenisi Ansietas ......................................................................................

b. Klasifikasi Ansietas ..................................................................................

c. Tanda dan Gejala Ansietas ........................................................................

d. Penyebab Ansietas ....................................................................................

e. Contoh Kasus Ansietas ............................................................................

BAB III PENUTUP

a. Kesimpulan ..............................................................................................
b. Saran .........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Kecemasan adalah hal yang normal di dalam kehidupan karena kecemasan

sangat dibutuhkan sebagai pertanda akan bahaya yang mengancam. Namun ketika

kecemasan terjadi terus-menerus, tidak rasional dan intensitasnya meningkat,

maka kecemasan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan disebut sebagai

gangguan kecemasan, ada juga yang mengatakan kecemasan merupakan suatu

reaksi emosional yang timbul oleh penyebab yang tidak pasti dan tidak spesifik

yang dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman dan merasa terancam (Stuart &

Sundeen, 1998).4

Proses keperawatan adalah metoda ilmiah yang digunakan dalam

memberikan asuhan keperawatan klien pada semua tatanan pelayanan kesehatan.

Kecemasan atau ansietas adalah suatu sinyal yang menyadarkan, ia

memperingatkan adanya bahaya yang mengancam dan memungkinkan seseorang

melakukan tindakan untuk mengatasi ancaman.

Kecemasan akan membuat seseorang tidak merasa nyaman, karena dapat

mengganggu aktivitas individu itu sendiri. Adapun jenis dapat teratasi dengan

sendirinya, contohnya cemas ringan, sedang cemas yang berkepanjangan yang

bahkan tidak jelas lagi kaitannya dengan suatu faktor penyebab atau pencetus

tertentu dapat menjadi pertanda gangguan kejiwaan yang dapat menyebabkan

hambatan dalam berbagai segi dan kemampuan fungsi sosial penderitanya.


2. Rumusan Masalah

1. Apa defenisi dari Ansietas?

2. Bagaimana Klasifikasi ansietas?

3. Apa tanda dan Gejala Ansietas?

4. Apa penyebab dari Ansietas?

5. Bagaimana Contoh Kasus dari Ansietas?

3. Tujuan Masalah

Mahasiswa Mampu :

1. Defenisi dari Ansietas

2. Klasifikasi Ansietas

3. Tanda dan Gejala Ansietas

4. Penyebab terjadinya Ansietas

5. Contoh Kasus dari Ansietas


BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Ansietas

Menurut Lynn S. Bickley 2009 Ansietas atau kecemasan merupakan

reaksi yang sering terjadi pada keadaan sakit, pengobatan, dan sistem perawatan

kesehatan itu sendiri. Bagi sebagian klien kecemasan merupakan saringan

terhadap presepsi dan reaksi mereka, bagi sebagian lainnya kecemasan dapat

menjadi bagian dari sakit yang dideritannya.

Ansietas merupaka perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran yang samar

diserati respon otononom (sumber sering sekai tidak spesifik atau tidak diketahui

oleh individu); Perasaan takut yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya.

Hal ini merupakan isyarat kewaspadaan yang memperingatkan individu akan

adanya bahaya dan memampukan individu untuk bertindak menghadapi ancaman

(NANDA).

Ansietas ataun Kecemasan adalah ketegangan, rasa tidak aman, dan

kekhawatiran yang timbul karena dirasakan terjadi sesuatu yang tidak

menyenangkan tetapi sumbernya sebagian besar tidak diketahui dan berasal dari

dalam (Depkes RI 1990).

B. Klasifikasi Ansietas

Kecemasan dapat didefinisikan suatu keadaan perasaan keprihatinan, rasa

gelisah, ketidak tentuan, atau takut dari kentyataan atau presepsi ancaman sumber

actual yang tidak diketahui atau dikenal (Stuart and sundeens 1998).Kecemasan

atau ansietas dapat dibagi menjadi :


1. Ansietas ringan

a. Berhubungan dengan ketegaangan akan peristiwa kehidupan sehari-hari.

b. Lapang presepsi meluas/melebar dan individu berhati-hati serta waspada.

c. Individu terdorong utnuk belajar yang akan menghasilkan pertumbuhan dan

kreatifitas.

2. Ansietas sedang

Pada tingkat ini pandangan terhadap lingkungan menurun, individu lebih

memfokuskan pada hal penting saat itu dan mengesampingkan hal lain.

3. Ansietas berat

Pada tingkat ini lapang presepsi menjadi sangat sempit individu cenderung

memikirkan halyang kecil saja dan mengabaikan hal yang lain. Individu tidak

mampu berfikirberat lagi,dan membutuhkan banyak pengarahan/tunyunan.

4. Panik

Terganggu sehingga individu sudah tidak dapat mengendalikan diri lagi

dan tidak dapat melakukanapa-apa walauaapuan sudah diberi pengarahan atau

tuntunan.

C. Tanda dan Gejala Ansietas (Kecemasan)

a) Ansietas ringan

Fisiologis :kadang nafas pendek, nadi dan TD naik, gejala ringan pada

lambung,muka berkerut dan bibir bergetar.

Kognitif : Lapang presepsi melebar/meluas, mampu menerima

rangsangan yang kopleks konsentrasi pada masalah, menyelesaikan

masalah secara efektif.


Perilaku dan emosi : Tidak dapat duduk tenang, tremor halus

pada tangan dan suara kadang meninggi.

b) Ansietas sedang

Fisiologis: sering bafas pendek, nandi dan TD naik, mulut kering,

anoreksia, diare/konstipasi, gelisah.

Kognitif: lapang presepsi menyempit, rangsang luar tidak mampu

menerima, berfokus pada apa yang menjadi perhatiannya.

Perilaku dan emosi: gerakan tersentak-sentak (meremas tangan),

bicara banyak dan lebih cepat, susah tidur, danerasaan tidak aman.

c) Ansietas berat

Fisiologis: nafas pendek, nadi dan TD naik berkeringat dan sakit

kepala, penglihatan kabur, ketegangan.

Kognitif: lapang presepsi sangat sempit, tidak mampu menyelesaikan

masalah.

Perilaku dan emosi: perasaan ancaman tinggi, verbalisasi cepat,

blocking

d) Ansietas panik

Fisiologis: nafas pendek, rasa tercekik,sakit dada,pucat, hipotensi,

koordinasi motorik rendah.

Kognitif: lapang pandang presepsi sangat sempit dan tidak dapat

berfikis logis
Perilaku dan emosi: Agitasi mengamuk dan marah, ketakutan dan

berteriak-teriak, blocking, kehilangan kendalidiri /control diri dan

presepsi kacau.

D. Penyebab Ansietas

Menurut Sylvia D. Elvira ( 2008 : 11 ) Ada beberapa faktor yang menyebabkan

kecemasan. Antara lain faktor Organ Biologi dan Faktor Psikoedukatif. Faktor

organ biologi adalah ketidakseimbangan zat kimia pada otak yang disebut

neurotransmitter yang disebabkan karena kurangnya oksigen. Faktor

psikoedukatif adalah factor-faktor psikologi yang berpengaruh terhadap

perkembangan kepribadian seseorang, baik hal yang menentramkan,

menyenangkan dan menyedihkan.

1. Faktor Predisposisi

Stressor predisposisi adalah semua ketegangan dalam kehidupan yang dapat

menyebabkan timbulnya kecemasan (Suliswati, 2005). Ketegangan dalam

kehidupan tersebut dapat berupa :

Peristiwa Traumatik, yang dapat memicu terjadinya kecemasan berkaitan

dengan krisis yang dialami individu baik krisis perkembangan atau

situasional.

Konflik Emosional, yang dialami individu dan tidak terselesaikan dengan

baik. Konflik antara id dan superego atau antara keinginan dan kenyataan

dapat menimbulkan kecemasan pada individu.

Konsep diri terganggu akan menimbulkan ketidakmampuan individu

berpikir secara realitas sehingga akan menimbulkan kecemasan.


Frustasi akan menimbulkan rasa ketidakberdayaan untuk mengambil

keputusan yang berdampak terhadap ego.

Gangguan fisik akan menimbulkan kecemasan krena merupakan ancaman

terhadap integritas fisik yg dapat mempengaruhi konsep diri individu.

Pola mekanisme koping keluarga atau pola keluarga menangani stress akan

mempengaruhi individu dalam berespon terhadap konflik yang dialami

karena pola mekanisme koping individu banyak dipelajari dalam keluarga.

Riwayat gangguan kecemasan dalam keluarga akan mempengaruhi respons

individu dalam berespons terhadap konflik dan mengatasi kecemasannya.

Medikasi yang dapat memicu terjadinya kecemasan adalah pengobatan yang

mengandung benzodiazepin, karena benzodiazepine dapat menekan

neurotransmiter gamma amino butyric acid (GABA) yang mengontrol

aktivitas neuron di otak yang bertanggung jawab menghasilkan kecemasan.

2. Faktor presipitasi

Stresor presipitasi adalah semua ketegangan dalam kehidupan yang dapat

mencetuskan timbulnya kecemasan (Suliswati, 2005). Stressor presipitasi

kecemasan dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu :

a. Ancaman terhadap integritas fisik. Ketegangan yang mengancam integritas

fisik yang meliputi :

Sumber Internal, meliputi kegagalan mekanisme fisiologis sistem imun,

regulasi suhu tubuh, perubahan biologis normal (misalnya : hamil).


Sumber Eksternal, meliputi paparan terhadap infeksi virus dan bakteri,

polutan lingkungan, kecelakaan, kekurangan nutrisi, tidak adekuatnya

tempat tinggal.

b. Ancaman terhadap harga diri meliputi sumber internal dan eksternal :

Sumber Internal : kesulitan dalam berhubungan interpersonal di rumah dan

tempat kerja, penyesuaian terhadap peran baru. Berbagai ancaman terhadap

integritas fisik juga dapat mengancam harga diri.

Sumber Eksternal : kehilangan orang yang dicintai, perceraian, perubahan

status pekerjaan, tekanan kelompok, sosial budaya.

E. Contoh Kasus Ansietas

Ny.M masuk ke RS 2 tahun yang lalu dan telah melakukan terapi di RS

sebanyak 4 kali, tetapi tidak ada perubahan yang signifikan. Klien terkena stroke

sudah 4 kali. Dan yang terakhir terkena stroke,klien tiba-tiba terjatuh saat ingin

ke WC dan mengalami kelumpuhan di bagian kiri tubuh klien dari ekstremitas

atas ke ekstremitas bawah dan bicara jadi pelo.Klien mengatakan merasa cemas

dengan keadaannya. Klien mengatakan sebelumnya 3 kali terkena stroke tetapi

tidak sampai seperti ini. Keluarga mengatakan bingung melihat kondisi Ny. M

seperti ini, tidak tahu cara perawatannya dan sudah lama tidak kontrol ke-

pelayanan kesehatan karena kondisi Ny. M yang tidak bisa berjalan seperti dulu.

a. Analisis Data

No Data Masalah
1. DS :

Klien mengatakan merasa cemas

dengan kondisinya saat ini

(penyakitnya).

Klien mengatakan tubuhnya bagian

kiri mati rasa.

Keluarga mengatakan sebelumnya

klien sudah 4 kali menjalani terapi,


Kecemasan
tapi tidak ada perubahan yang

signifikan. Dan sekarang kondisi klien

seperti ini.

DO :

Klien dan keluarga tampak cemas

Klien tampak gelisah

Klien dan keluarga bertanya-tanya

tentang kondisi klien saat ini.

2. DS :

Klien mengatakan terkadang khawatir


Ketakutan
dengan kondisinya, takut ada

komplikasi lain
DO :

Wajah klien tampak ketakutan

Bertanya-tanya kepada perawat

3. DS :

Keluarga mengatakan bingung

melihat kondisi Ny. M seperti ini,

tidak tahu cara perawatannya dan

sudah lama tidak kontrol ke-

pelayanan kesehatan karena kondisi

Ny. M yang tidak bisa berjalan seperti

dulu. Kurang Pengetahuan

Klien mengatakan sudah lama tidak

kontrol kondisinya ke pelayanan

kesehatan, hanya meminum obat

warung dan berjemur saat pagi hari

di teras rumah

DO :

Klien dan keluarga bertanya-tanya

kepada perawat

b. Pohon Masalah
Ketakutan Effect

Ansietas Core Problem

Kurang Pengetahuan Etiologi

c. Prioritas Diagnosa

Adapun diagnosa yang biasanya muncul pada kecemasan adalah :

1. Kecemasan

2. Stres

d. Rencana Asuhan Keperawatan

SP1 :

Bina hubungan saling percaya dengan :

Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal

Perkenalkan diri dengan sopan.

Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai.

Jelaskan tujuan pertemuan.

Jujur dan menepati janji

Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya

Adakan kontak sering dan singkat secara bertahap


SP2 :

Bantu klien untuk mengidentifikasi dan menggambarkan perasaan yang

mendasari kecemasannya.

Kaitkan perilaku klien dengan perasaan tersebut

Gunakan pertanyaan terbuka beralih dari topik yang tidak mengancam ke

isu konflik.

Gunakan konfrontasi yang suportif dengan bijaksana

SP3 :

Bantu klien mengidentifikasi cara untuk membangun kembali pikiran,

memodifikasi perilaku dan menggunakan sumber-sumber dan mengkaji

respon koping yang baru.

Dorong klien melakukan aktivitas fisik yang mengeluarkan energi.

Libatkan orang terdekat sebagai sumber dari dukungan sosial dalam

membantu klien mempelajari respon koping yang baru

Ajarkan klien tentang cara untuk mengurangi stres.

e. Evaluasi

Setelah melakukan rencana keperawatan,klien mampu atau tampak :

SP1

Wajah klien cerah dan tersenyum

Klien mau membalas salam.

Klien mau menyebutkan nama sambil berjabat tangan dan ada kontak mata

Klien bersedia menceritakan perasaannya


SP2

Klien dapat menceritakan penyebab kecemasan

Klien dapat menyebutkan tindakan yang biasanya dilakukan untuk

mengendalikan kecemasannya.

Klien dapat memilih cara mengatasi kecemasannya.

SP3

Klien dapat mengimplementasikan respon adaptif untuk mengurangi stres


BAB III

PENUTUP

a. Kesimpulan

Ansietas atau kecemasan merupakan reaksi yang sering terjadi pada

keadaan sakit, pengobatan, dan sistem perawatan kesehatan itu sendiri

(Lynn S. Bickley 2009)

Ansietas Kecemasan atau ansietas dapat dibagi menjadi : Ansietas Ringan,

Sedang, Berat dan Panik

Tanda dan Gejala Ansietas berbeda tergantung dari seberapa berat

Kecemasan yang dialami (Ansietas Ringan, Sedang, Berat dan Panik)

Ada beberapa faktor yang menyebabkan Ansietas yaitu faktor predisposisi

dan faktor presipitasi.

b. Saran

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca yang telah

memahami dan mempelajari tentang ansietas atau kecemasan serta asuhan

keperawatan untuk pasien ansietas. Dan kami juga membutuhkan saran untuk

kesempurnaan makalah kedepannya yang akan kami buat.


DAFTAR PUSTAKA

Keperawatan Tanjung Karang 29.Askep JiwaGangguan Alam perasaan:


Kecemasan(http://keperawatantanjungkarang.blogspot.co.id/2014/10/ask
ep-jiwa-gangguan-alam-perasaan.html).Diposkan tanggal 21 Oktober
2014. Diakses tanggal 21 Nopember 2017.
Stuart, G.W., dan Sundden, S.J., 1995, Buku Saku Keperawatan Jiwa, Edisi 3,
Jakarta : EGC.
Hawari, D., 2008, Manajemen Stres Cemas dan Depresi, Jakarta : Balai Penerbit
FKUI.

Vous aimerez peut-être aussi