Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Palembang Indonesia
1
GUSTI FITRIYANA, 2SRI RAHAYU ENDANG LESTARI, 3APRIYANI *)
Program Studi Agrobisnis Fakultas Pertanian Universitas Tridinanti Palembang
Jl. Kapten Marzuki No.2446 Kamboja Palembang 30129
*)
e-mail : fhe3_chan1991@yahoo.co.id
RINGKASAN
APRIYANI. Distribusi Pendapatan dan Tingkat Kesejahteraan Petani Cabai Merah Keriting di Desa
Tanjung Sari Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin (Dibimbing oleh GUSTI FITRIYANA
dan SRI RAHAYU ENDANG LESTARI).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi pendapatan dan tingkat kesejahteraan
petani cabai merah keriting di Desa Tanjung Sari Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten banyuasin.
Metode yang digunakan penelitian ini adalah metode survey terhadap 35 orang petani contoh
yang berusahatani cabai merah keriting, data yang diperoleh diolah secara tabulasi dan dijelaskan
secara deskriptif.
Nilai Gini Rasio distribusi pendapatan rumah tangga petani contoh sebesar 0,22764 berada
diketimpangan rendah. Sedangkan distribusi pendapatan yang didekati dengan pendapatan petani
contoh adalah sebesar 0,13088 berada diketimpangan rendah. Menurut klasifikasi tingkat
ketimpangan Biro Pusat Statistik Tahun 2014 berada diantara 0 < RG 0.4. Jika dibandingkan nilai
Gini Rasio melalui proksi pengeluaran konsumsi rumah tangga dan melalui pendapatan usahatani
cabai merah keriting sama-sama berada ditingkat ketimpangan rendah.
Penghasilan petani contoh di Desa Tanjung Sari rata-rata sebesar Rp. 447,857.14 per kapita per
bulan. Ini berarti bahwa tingkat kesejahteraan rumah tangga petani contoh berada diatas garis
kemiskinan atau tergolong tidak miskin.
1. PENDAHULUAN kesejahteraan bangsa (Siswono,YH. Et al,
Indonesia merupakan salah satu Negara 2004).
berkembang dengan sektor pertanian sebagai
sumber mata pencaharian dari mayoritas Pembangunan pertanian merupakan
penduduknya. Pentingnya sektor pertanian bagian integral dari pembanguan nasional yang
terlihat dari sebagaian besar penggunaan lahan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
di Indonesia diperlukan sebagian lahan petani. Pembangunan pertanian diarahkan
pertanian dan sekitar 50 persen dari total untuk meningkatkan pendapatan taraf hidup
angkatan kerja masih menggantungkan petani, memperluas kesempatan kerja,
hidupnya bekerja disektor pertanian. Keadaan kesempatan usaha, serta mengisi dan
seperti ini menuntut kebijakan sektor pertanian memperluas pasar, baik pasar dalam negeri
yang disesuaikan dengan keadaan dan maupun pasar luar negeri. Melalui pertanian
perkembangan yang terjadi dilapangan dalam yang maju dan tangguh sehingga mampu
mengatasi berbagai persoalan yang menyangkut meningkatkan mutu dan derajat pengolahan
produksi dalam menunjang pembangunan
Distribusi Pendapatan dan Tingkat kesejahteraan Petani Cabi Merah Keriting di Desa Tanjung sari,
Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin
Fakultas Pertanian Universitas Tridinanti
Palembang Indonesia
wilayah yang merupakan bagian internal dari macam senyawa yang berguna bagi kesehatan
pembangunan nasional yang bertujuan untuk manusia, cabai mengandung antioksidan yang
meningkatkan kesejateraah petani. berfungsi untuk menjaga serangan radikal
bebas. Kandungan terbesar antioksidan ini
Sektor pertanian merupakan salah satu adalah cabai hijau. Cabai juga mengandung
basis yang sangat diharapkan dalam menunjang lasparaginasi dan capsikin yang berperan
pertumbuhan ekonomi baik pada saat ini sebagai zat anti kanker (Kilham 2006).
maupun dimasa yang akan datang. untuk itu Komoditi yang diusahakan petani di
pembangunan disektor pertanian perlu Indonesia terutama pertanaman rakyat meliputi
mendapat perhatian yang serius dari berbagai tanaman pangan dan hortikultura, salah satu
pihak, mengingat bahwa hampir sebagian besar tanaman hortikultura yang banyak diusahakan
masyarakat Indonesia hidup dan bermata petani adalah tanaman cabai merah keriting.
pencaharian sebagai petani. Produksi cabai di Kabupaten Banyuasin
Kegiatan petanian khususnya bidang berdasarkan data dan badan pusat statistik
hortikultura yang meliputi tanaman bunga, Kabupaten Banyuasin tahun 2012 dapat dilihat
buah, dan sayur banyak menarik perhatian pada Tabel 1 berikut ini:
berbagai kalangan. Disamping itu dapat Tabel 1. Luas panen dan produksi Tanaman
dijadikan mata pencaharian yang menghasilkan Sayuran di Kabupaten Banyuasin
keuntungan. Komoditas hortikultura terutama Tahun 2012
sayur seperti kol, kentang, tomat, wortel dan No Jenis Luas Panen(ha) Produks (ton)
cabai, sejak lama telah dibudidayakan oleh Tanaman
petani karena produk ini di butuhkan oleh
1 Kacang Tanah 225,00 316,00
setiap masyarakat sebagai menu hidangan 2 Kacang Kedelai 213,00 317,00
sehari-hari ( Imdad dalam Novi, 2001). 3 Kacang Hijau 193,00 256,00
Cabai merah keriting (Capsicum annum 4 Papaya 33,20 124,00
5 Pisang 283,00 1.448,30
L) merupakan salah satu komoditas sayuran 6 Kacang Panjang 597,00 1.566,80
penting. Buahnya dikenal sebagai bahan 7 Cabai 989,00 1.711,00
penyedap dan pelengkap berbagai menu 8 Tomat 213,00 514,00
9 Terong 407,00 957,00
masakan khas Indonesia. Kebutuhan akan cabai 10 Ketimun 261,00 896,00
keriting dari hari kehari semakin meningkat 11 Kangkung 389,00 430,00
dengan semakin bervariasinya jenis dan menu 12 Bayam 428,00 396,00
13 Buncis 241,00 189,00
makanan yang memanfaatkan produk ini,(
Sumber : Badan Pusat Stastistik Kabupaten
Wahyudi 2004 ).
Banyuasin 2012
Cabai memiliki banyak nama populer,
Tabel 1 diatas menjelaskan di kabupaten
Cabai atau cabai merah atau Lombok (bahasa
Banyuasin jenis tanaman yang diusahatani
jawa) adalah buah dan tumbuhan anggota genus
terluas adalah cabai yaitu 989 ha dengan
Capsicum. Buahnya dapat digolongkan sebagai
produksi 1.711 ton.
sayuran maupun bumbu, tergantung
sebagaimana digunakan. Sebagai bumbu, buah Luas panen, produksi dan produktivitas
cabai yang pedas sangat populer di Asia tanaman cabai di Kabupaten Banyuasin dapat
Tenggara sebagai penguat rasa masakan. Bagi dilihat dari Tabel berikut ini :
masakan padang, cabai bahkan dianggap
sebagai bahan makan pokok yang ketiga.
Cabai merah keriting merupakan salah
satu jenis sayuran yang memiliki nilai ekonomis
yang tinggi. Cabai mengandung berbagai
Distribusi Pendapatan dan Tingkat kesejahteraan Petani Cabi Merah Keriting di Desa Tanjung sari,
Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin
Fakultas Pertanian Universitas Tridinanti
Palembang Indonesia
Distribusi Pendapatan dan Tingkat kesejahteraan Petani Cabi Merah Keriting di Desa Tanjung sari,
Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin
Fakultas Pertanian Universitas Tridinanti
Palembang Indonesia
pendapatan yang diterima usahatani dalam satu bidang usahatani seperti buruh, dagang, dan
tahun berbeda dengan pendapatan petani lain-lain yang dapat memberikan kontribusi
lainnya. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai pada pendapatan keluarga.
faktor antara lain iklim, jenis tanah, luas lahan, Menurut todaro (2000) dalam Sushasni
efisiensi kerja dan efisiensi produksi. Keadaan (1998), bahwa tingkat penyebaran pendapatan
sosial ekonomi merupakan cermin taraf hidup dapat diukur dengan menggunakan rasio
masyarakat/ keluarga petani. konsentrasi gini ( gini Ratio), yang mempunyai
Keadaan sosial ekonomi merupakan kisaran nilai 0 sampai nilai 1. Jika rasio gini
cermin taraf hidup keluarga petani. Para ahli petani semakin mendekati Nol (0), berati
mengukur taraf hidup ini dengan tingkat distribusi pendapatan petani semakin merata,
pendapatan yang merupakan faktor sangat dan bila semakin mendekati nilai satu (1) berari
mentukan kemampuan rumah tangga untuk distribusi pendapatan petani semakin timpang.
memenuhi kebutuhannya. Pendapatan rumah Menentukan berat ringannya tingkat
tangga dapat didekati dengan pengeluaran ketimpangan distribusi pendapatan adalah
konsumsi rumah tangga (makanan dan non dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:
makanan). Pendekatan pengeluaran ini telah apabila indeks gini lebih kecil dari 0,4
digunakan oleh Biro Pusat Statistik (BPS). digolongkan tingkat ketimpangan ringan,
Pendekatan ini digunakan untuk memperkecil sedangkan apabila indeks gini antara 0,4 sampai
biasnya data. dengan 0,5 digolongkan ketimpangan sedang,
Fungsi pendapatan bagi keluarga petani dan apabila indeks gini lebih besar dari 0,5
adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup ketimpangan digolongkan berat.
sehari-hari dan ingin mencapai suatu keadaan Tabel 4. Ukuran Pemerataan Pendapatan
hidup yang lebih baik dari sekarang. Gini Rasio Tingkat ketimpangan
Pendapatan ini dapat digolongkan sebagai (%) distribusi pendapatan
pendapatan berupa uang dan barang. Sumber rumah tangga
pendapatan petani dibagi dua bagian yaitu 0 < RG 0.4 Ringan
pendapatan yang bersumber dari usahatani 0 < RG 0.5 Sedang
pengusahaan tanaman pangan, perkebunan serta RG 0.5 Tinggi
penjualan berbagai ternak. Sumber :Biro Pusat Statistik, 2014
Menurut Soekartawi (2002), pendapatan Menurut kriteria Bank Dunia, secara
dari usahatani diperoleh dari total penerimaan umum tingkat kesenjangan dalam distibusi
(TR) dikurangi total biaya (TC). Total pendapatan di Indonesia selama kurun waktu
penerimaan usahatani adalah perkalian antara 1984-1993 tergolong rendah, baik didaerah
total hasil produksi dengan harga jualnya, yaitu pedesaan maupun daerah perkotaan yang
biaya tetap. ditunjukan oleh besarnya persentase pendapatan
yang dinikmati oleh kelompok penduduk 40%
4. Konsepsi Distribusi Pendapatan berpenghasilan rendah. Bagi kelompok
Menurut Hernanto (1995), Distribusi penduduk 20% berpendapatan tinggi, besar
adalah pendapatan yang berasal dari berbagai pendapatanya yang diterima justru mengalami
sumber, baik yang berasal dari usahatani penurunan. Penurunan pangsa pendapatan ini
maupun yang berasal dari luar usahatani. Pada karena laju pertumbuhan pendapatan kelompok
dasarnya sumber pendapatan petani dibagi dua penduduk 40% berpendapat rendah dan 40%
bagian, yaitu pendapatan yang bersumber dari berpendapat menengah lebih besar dari pada
usahatani diperoleh dari pengusahaan tanaman laju pertumbuhan pendapatan kelompok
pangan, perkebunan serta penjualan berbagai penduduk 20% berpendapat tinggi.
ternak. Pendapatan yang bersumber dari luar
Distribusi Pendapatan dan Tingkat kesejahteraan Petani Cabi Merah Keriting di Desa Tanjung sari,
Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin
Fakultas Pertanian Universitas Tridinanti
Palembang Indonesia
c Pendapatan dan
Distribusi d Tingkat kesejahteraan Petani Cabi Merah Keriting di Desa Tanjung sari,
Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin
Fakultas Pertanian Universitas Tridinanti
Palembang Indonesia
Distribusi Pendapatan dan Tingkat kesejahteraan Petani Cabi Merah Keriting di Desa Tanjung sari,
Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin
Fakultas Pertanian Universitas Tridinanti
Palembang Indonesia
1. Miskin : Apabila penghasilan per kapita Tabel 10. Penggunaan faktor produksi usahatani
per bulan adalah kurang atau cabai petani contoh.
sama dengan Rp.285,791,-. No Faktor produksi Rata-rata penggunaan
faktor produksi
2. Tidak miskin : Apabila penghasilan per Per luas Per
kapita per bulan adalah lebih garapan hektar
dari 1. Lahan (Ha) 0,46 1
2. Pupuk kandang (Kg) 157,14 341
Rp.285,791,-. 3. Pupuk Urea (Kg) 82,86 180
4 Pupuk KCl (Kg) 65,71 142
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 5. Pupuk TSP (Kg) 91,43 198
6. Pupuk Mutiara (Kg) 100 217
7. Pestisida (Kg) 18,29 39,76
A. Identitas Petani Contoh 8. Bibit (batang) 6.240 13,56
9. T.K dalam keluarga (HOK) 362.72 788
Petani cabai merah keriting di Desa 10 T.K luar keluarga (HOK) 21.28 46,26
11. Karung 48 104
Tanjung Sari yang diambil sebagai contoh
12. Ember 3 7
dalam penelitian ini berumur 31 sampai 59
tahun dan memiliki jumlah anggota keluarga Tabel 10. Menjelaskan bahwa Lahan
termasuk kepala keluarga 2 sampai 6 orang yang digunakan petani contoh rata-rata 0,46
serta berpendidikan terendah Sekolah Dasar hektar, dengan luas garapan yang paling sempit
(SD) dan tertinggi Sekolah Menengah Atas 0,25 hektar dan paling luas 2 hektar.
(SMA). Jumlah anggota keluarga usia kerja Rata-rata tenaga kerja yang digunakan
petani contoh rata-rata 3 orang setiap keluarga. petani contoh adalah 384,03 HOK yang terdiri
Umur petani contoh rata-rata 35 tahun. dari tenaga kerja dalam keluarga 362.75 HOK
Identitas petani secara rinci ditampilkan pada dan tenaga kerja luar keluarga 21.28 HOK.
lampiran 2. Penggunaan tenaga kerja dari luar keluarga
Usahatani cabai dilakukan petani contoh pada dasarnya hanya digunakan pada saat panen
di Desa Tanjung Sari merupakan berusahatani saja dikarenakan kekurangan tenaga kerja yang
yang telah dilakukan sejak lama atau turun tersedia didalam keluarga, tetapi ada sebagian
temurun dari keluarganya. Usahatani cabai yang petani contoh yang menggunakan tenaga kerja
dilakukan petani contoh merupakan luar keluarga dalam kegiatan pemeliharaan.
berusahatani pokok. Alat-alat pertanian yang digunakan
petani contoh di Desa Tanjung Sari dalam
B. Faktor-Faktor Produksi Usahatani Cabai melakukan kegiatan usahatani cabai terdiri dari
Petani Contoh parang, cangkul, sengkuit, ember, karung dan
Faktor-faktor produksi yang digunakan hands prayer. Sedangkan ember dan karung
pada petani contoh dalam kegiatan usahatani dibeli pada saat panen saja, maka ember dan
cabai merah keriting meliputi lahan, pupuk, karung termasuk faktor produksi.
pestisida, tenaga kerja dan alat-alat petanian.
Penggunaan faktor produksi tersebut lebih H. Produksi
jelasnya mengenai faktor produksi dapat dilihat
Musim tanam yang dilakukan petani
pada tabel 9.
contoh sebanyak 1 kali dalam 1 tahun mulai
tanam bulan September dan awal panen bulan
Februari. Produksi yang dihasilkan tidak
konstan tetapi mengalami perubahan turun naik.
Produksi usahatani cabai yang dihasilkan di
Desa Tanjung Sari rata-rata 1,582.86 kg/Lg.
Distribusi Pendapatan dan Tingkat kesejahteraan Petani Cabi Merah Keriting di Desa Tanjung sari,
Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin
Fakultas Pertanian Universitas Tridinanti
Palembang Indonesia
Distribusi Pendapatan dan Tingkat kesejahteraan Petani Cabi Merah Keriting di Desa Tanjung sari,
Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin
Fakultas Pertanian Universitas Tridinanti
Palembang Indonesia
Distribusi Pendapatan dan Tingkat kesejahteraan Petani Cabi Merah Keriting di Desa Tanjung sari,
Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin
Fakultas Pertanian Universitas Tridinanti
Palembang Indonesia
Distribusi Pendapatan dan Tingkat kesejahteraan Petani Cabi Merah Keriting di Desa Tanjung sari,
Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin
Fakultas Pertanian Universitas Tridinanti
Palembang Indonesia
Distribusi Pendapatan dan Tingkat kesejahteraan Petani Cabi Merah Keriting di Desa Tanjung sari,
Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin
Filename: jurnal apriyani_1FE2C
Directory: C:\Users\Aspire E 14\AppData\Local\Temp
Template: C:\Users\Aspire E 14\AppData\Roaming\Microsoft\Templates\Normal.dotm
Title:
Subject:
Author: Cahyadi
Keywords:
Comments:
Creation Date: 21/04/2016 22:09:00
Change Number: 4
Last Saved On: 22/04/2016 12:25:00
Last Saved By: AO 756
Total Editing Time: 6 Minutes
Last Printed On: 23/04/2016 7:10:00
As of Last Complete Printing
Number of Pages: 15
Number of Words: 6.011 (approx.)
Number of Characters: 38.474 (approx.)