Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
ABSORPSI
Kelompok 7
2B D3 Teknik Kimia
2017
I. TUJUAN PERCOBAAN
1. Memahami proses absorpsi dan prinsip kerjanya
2. Menghitung laju kecepatan absorpsi CO2 ke dalam air
3. Menghitung jumlah CO2 bebas dalam air
Alat yang digunakan dalam absorpsi gas pada percobaan ini adalah menara
isian. Alat ini terdiri dari sebuah kolom berbentuk silinder atau menara yang
dilengkapi dengan pemasukan gas dan ruang distribusi pada bagian bawah.
Pemasukan zat cair dan distributornya pada bagian atas, sedangkan
pengeluaran gas dan zat cair masing-masing di atas dan di bawah, serta suatu
massa bentuknya zat padat tak aktif (inert) di atas penyangganya. Bentukan ini
disebut menara isian tower (tower packing). Penyangga mempunyai fraksi
ruang terbuka yang cukup besar untuk mencegah terjadinya kebanjiran pada
dinding penyangga.
Beberapa hal yang mempengaruhi absorpsi gas ke dalam cairan antara lain
temperatur operasi, tekanan operasi, konsentrasi komponen di dalam cairan,
konsentrasi komponen di dalam aliran gas, luas bidang kontak, lama waktu
kontak. Untuk itu dalam operasi absorpsi harus dipilih kondisi yang tepat
sehingga dapat diperoleh hasil optimum. Karakteristik suatu cairan dalam
menyerap komponen didalam aliran gas ditunjukkan oleh harga koefisien
perpindahan massa antara gas-cairan, yaitu banyaknya mol gas yang berpindah
per satuan waktu per satuan luas serta tiap fraksi mol.
[(grmol)/(detik)(cm2)(fraksi mol)]A
H=
y ialah fraksi mol gas yang berada dalam kesetimbangan dengan cairan disebut
titik dalam kolom, /adalah fraksi mol ruah bulk, A adalah luas penampang
kolom, H adalah tinggi isisan dan a adalah luas spesifik isian/satuan volume
isian. Untuk gas encer terkecuali aliran gas inert, persamaan diatas dapat
disederhanakan:
Ruas kanan dari persamaan di atas sulit diintegrasikan. Perhitungan kog dapat
disederhanakan (tetapi kurang teliti) dengan menggunakan definisi kog.
Alat Bahan
1. Alat absorpsi 1 unit 1. Aquadest
2. Stopwatch 2. Gas CO2
3. Erlenmeyer 50 ml 3. Larutan NaOH 0,1 N
4. Pipet ukur 10 mL 4. Phenolptalein
5. Bola hisap 5. Larutan HCl 0,1 N
6. Gelas kimia 500 mL
7. Pipet tetes (2 buah)
8. Labu ukur 500 ml
9. Batang pengaduk
10. Buret 50 mL
11. Corong gelas
12. Botol semprot
Isi dua buah bola padat alat analisa absorbsi gas dipanel sebelah kiri dengan 0.1 molar
NaOH. Atur permukaan larutan pada tanda 0, dengan keterangan CN, lakukan drain.
Isi tanki tendong dengan air bersih dengan tiga perempat bagian (40 liter).
Tutup control aliran gas C2 dan C3. Jalankan pompa cairan dan atur laju alir air lewat
kolom hingga sekitar 6 liter/mnt pada flowmeter F1 dengan mengatur control keran C1
Jalankan kompresor dan atur control keran C2 hingga memberikan laju alir udara
30liter/mnt pada flowmeter F2.
Buka keran pengatur tekanan pada silinder karbon dioksida dan atur keran C3 sehingga
memberikan laju alir gas pada F3 sekitar laju alir udara pada F2. Atur control keran C4.
Setelah 15 menit, ambil sample secara simultan dari titik S1 dan S2. Lakukan analisa
terhadap kandungan CO2.
Bilas saluran sample dengan menarik piston dan menekannya secara berulang. Volume
silinder 100cc, perkirakan volume tabung yang berisi udara yang tinggal.
isi selinder dari saluran yang dipilih dengan menarik piston. Catat volume gas yang
dihisap ke dalam silinder V2 (sekitar 20mL).
Putuskan hubungan silinder dengan bola, absorbsi di permukaan cairan didalam pipa
harus tetap. Jika berubah atur lagi. Tunggu Psilinder = Patmosfer
Pelan-pelan tekan piston, hingga silinder kosong. Kemudian tarik kembali secara
perlahan. Catat tinggi permukaan pada tabung indikator. Tinggi permukaan cairan
indikator V2 menunjukan volum gas CO2 pada campuran sampel
Isi tanki tendon sebanyak 75% penuh dengan air deionisasi. Catat volume air yang ada
dalam tendon (Vt).
Aliran gas C2 dan C3 dalam keadan tertutup, hidupkan pompa air dan atur aliran air
melalu kolom dengan mengatur keran aliran C1 agar terbaca pada F1 sebesar 6L/mnt.
Kompresor dihidupkan dan atur keran C2 agar diperoleh aliran udara 10% dari skala
penuh pada flowmeter F2.
Secara hati-hati bukalah keran pengatur tekanan pada silinder karbon dioksida dan atur
keran C3 agar pada flowmeter F3 terbaca 1/2 dari aliran udara F2.
Setelah 15 menit operasi berlangsung, ambil 100mL sample dari S4 dan S5 dengan
selang setiap 10 menit.
Percobaan Analisa Karbon yang Larut dalam Air
Tampung sample dalam gelas ukur, buang larutan diatas tanda batas 100mL
Tambahkan 5-10 tetes indikator PP, bila sample segera menjadi merah maka tidak ada
CO2 bebas, bila sample tidak berwarna, maka titrasi dengan larutan alkali standar.
Aduk dengan batang pengaduk hingga diperoleh warna merah muda yang tidak hilang
selama 30 detik. Catat volume larutan alkali yang ditambahkan saat terjadi perubahan
warna sebagai titik akhir.
IV. HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
Data yang diamati adalah waktu (t), nilai volume (V) pentitran (HCl 0.1 N),
serta aliran masing-masing zat (F).
VaCa = VbCb
t (menit) C di Penampung C di aliran outlet
0 0.1025 0.1025
35 0.084 0.083
40 0.071 0.068
45 0.070 0.061
50 0.059 0.051
55 0.053 0.047
60 0.047 0.043
65 0.038 0.041
70 0.037 0.035
75 0.035 0.031
Setelah diketahui nilai konsentrasi NaOH maka dapat diketahui laju alir mol
(N) NaOH, gunakan persamaan
N=CxF
0.25
0.2
y = 0.003x - 0.0201
R = 0.9489
0.15
Mol CO2
0.1
0.05
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80
-0.05
Waktu (menit)
0.1
0.05
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80
-0.05
Waktu (menit)
4.2 Pembahasan
4.2.1 Cahya Handayani (161411034)
Pada praktikum kali ini dilakukan absorpsi dengan menggunakan fasa cair
sebagai absorber dan gas sebagai fasa terlarutnya. Proses absorpsi seperti ini
disebut sebagai absorpsi cair-gas.
Dalam praktikum ini digunakan CO2 sebagai gas yang akan diabsorpsi dan
NaOH sebagai absorben nya. Proses ini berlangsung dengan reaksi kimia berikut:
CO2(g) + 2NaOH(aq) Na2CO3(aq) + H2O(l)
Proses absorpsi kali ini dilakukan pada menara absorpsi dengan kolom
packing (packing yang digunakan adalah raching ring). Prinsip proses absorpsi
kali ini adalah dengan mengontakkan CO2 yang terdapat dalam udara dengan
NaOH sehingga CO2 akan terabsorpsi. Fungsi kolom packing adalah untuk
memperbesar kontak antara NaOH dengan udara sehingga proses absorpsi CO2
akan berlangsung optimal. Absorpsi yang dilakukan menggunakan larutan NaOH
0,1 N yang dialirkan kedalam kolom. NaOH mengalir dari bagian atas kolom,
sedangkan gas CO2 mengalir dari bagian bawah kolom. Dimana diketahui bahwa
NaOH mempunyai berat jenis yang lebih besar dari gas CO2. Serta sifat alami
bahwa cairan akan mudah mengalir kebawah akibat gravitasi bumi. Sedangkan
gas yang akan bergerak ke atas. Aliran ini ditujukan agar kontak dapat terjadi
antara cairan dan gas.
Untuk mengetahui konsentrasi CO2 yang terabsorpsi dilakukan metode
titrasi sampel menggunakan HCl 0,1 N. Sampel diambil setiap 5 menit sekali.
Kemudian sampel dari outlet dan tangki dititrasi dengan menambahkan indicator
phenolphthalein (PP) yang bekerja pada trayek basa. Tujuan penambahan ini
adalah untuk membantu menemukan titik yang tepat untuk menghentikan titrasi,
karena larutan yang ditambakan indicator PP akan mengalami perubahan warna,
selanjutnya saat berada pada kesetimbangan akan mengalami perubahan warna
dari merah muda menjadi tak berwarna.
Berdasarkan hasil percobaan semakin lamanya waktu absorpsi maka akan
semakin rendah konsentrasi NaOH karena semakin banyak CO2 yang terabsorpsi.
Dan itu artinya konsentrasi CO2 yang terabsorpsi berbanding lurus dengan waktu
absorpsi.
Sampel dari aliran keluar kemudian diambil masing-masing 10 ml, baik itu
aliran outlet langsung dari pipa maupun yang sudah tertampung dalam pipa
penampung. Untuk mengetahui konsentrasi gas CO2 yang terabsorpsi, sampel
yang sudah diambil kemudian dititrasi dengan larutan HCl 0,1 N. Sampel
sebelumnya diberi indikator phenolphthalein (PP) agar larutan menjadi warna pink
sebagai indikasi bahwa larutan mengandung CO2. Titrasi dihentikan setelah
larutan kembali menjadi berwarna bening.
Pada percobaan kali ini dilakukan proses absorpsi gas CO2 dari udara oleh
larutan NaOH. Adapun tujuan dilakukannya percobaan ini adalah untuk
memahami proses absorpsi dan prinsip kerjanya, menghitung laju kecepatan
absorpsi CO2 kedalam cairan, serta untuk menghitung jumlah CO2 bebas dalam
cairan. Pada dasarnya absorpsi adalah operasi penyerapan komponen-komponen
yang terdapat di dalam gas dengan menggunakan cairan, sehingga tingkat absorpsi
gas akan sebanding dengan daya kelarutan gas tersebut dalam cairan. Pada
percobaan ini gas CO2 sebagai absorbat dan larutan NaOH 0,1N yang terdapat
dalam bak isian sebagai absorben. Absorpsi ini menggunakan packing column
(kolom isian) yang berfungsi untuk memperbesar luas permukaan bidang kontak
antara CO2 dan larutan NaOH.
Absorbsi adalah proses pemisahan bahan dari suatu campuran gas dengan
cara pengikatan bahan tersebut pada permukaan absorben cair yang diikuti dengan
pelarutan. Pada praktikum kali ini kami melaksanakan absorbsi CO2 dengan
menggunakan larutan NaOH 0.1 N sebagai absorben. Teknis dalam percobaan
absorbsi ini adalah mengamati perubahan konsentrasi NaOH di dalam bak
penampung dan di aliran outlet dengan rentang waktu 5 menit per pengambilan
sampel. Untuk mengetahui berapa konsentrasi di bak penampung dan aliran outlet,
NaOH 0.1 N dititrasi menggunakan HCl 0.1 N.
Proses titrasi cukup berbeda disbanding titrasi pada umumnya karena pada
titrasi kali ini NaOH 0.1 N terlebih dahulu diteteskan indikator phenolptalein yang
menyebabkan warna dari sampel tersebut berwarna keunguan. Setelah diteteskan
dengan indikator pp selanjutnya dititrasi menggunakan HCl 0.1 N hingga warna
dari NaOH tersebut berubah menjadi bening.
Djauhari, A . 2003 . Peralatan Kontak dan Pemisah Antar Fasa . Diktat Kuliah,
hal 33-42 . Teknik Kimia Politeknik Negeri Bandung.
Geankoplis, C.J . 1993 . Transport Processes and Unit Operations . 3rd pp 127-
132 . Prentice-Hall Inc . Eanglewood Cliffs . New Jersey USA.
McCabe, Warren L, dkk. 1999. Operasi Teknik Kimia. Jilid 2. Edisi keempat.
Diterjemahkan oleh: Ir. E.Jasjfi,M.Sc. Jakarta: Erlangga.
Warren L. , Mc Cabe, Julian C. Smith, dan Peter Harriot. 1990. Operasi Teknik
Kimia. Penerjemah : Ir. E. Jasafi, M.Sc. Jakarta : Erlangga.