Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
BAB 2
DATA & ANALISA
2.2.1 Kategori
Buku 100 tokoh yang mengubah Indonesia masuk ke dalam kategori biografi
& sejarah
Macam-macam Biografi :
- Berdasarkan sisi penulis
- Berdasarkan Isinya
5
Berdasarkan Isinya
- Biografi Perjalanan Hidup : Isinya berupa perjalanan hidup lengkap atau sebagian
paling berkesan.
- Biografi Perjalanan Karir : Isinya berupa perjalanan karir dari awal karir hingga
karir terbaru, atau sebagian perjalanan karir dalam mencapai sukses tertentu.
Berdasarkan penerbitannya
- Buku Sendiri : Penerbitan buku kategori ini dilakukan atas inisiatif penerbit dengan
seluruh biaya penulisan, percetakan, dan pemasaran ditanggung oleh produsen.
Biografi jenis ini biasanya memuat kisah hidup tokoh-tokoh yang diperkirakan akan
menarik perhatian publik.
6
- Buku Subdisi : Ongkos pembuatan buku jenis ini sebagian dibiayai oleh sponsor.
Biasanya pola ini dilakukan pada buku-buku yang diperkirakan dari segi komersial
tidak akan laku atau kalaupun bisa dijual harganya sangat tinggi sehingga tidak
terjangkau.
62. Semaun
63. Sjafruddin Prawiranegara
64. Snouck Hurgronje
65. Soe Hoek Gie
66. Soedirman
67. Soedjatmoko
68. Soedjojono
69. Soeharto
70. Soekarno
71. Soepomo
72. Soeprijadi
73. Soetomo
74. Sri Sultan Hamengku Buwono IX
75. Sumitro Djojohadikusumo
76. Sukarni
77. Surya Wonowijoyo
78. Sutan Sjahrir
79. Sutan Takdir Alisjahbana
80. Suwandi
81. Tan Malaka
82. Teguh Srimulat
83. Thayeb Mohammad Gobel
84. Tirto Adhisoerjo
85. Tjipto Mangoenkoesoemo
86. Tjoet Nyak Dien
87. Tjokorda Raka Sukawati
88. Tony Koeswoyo
89. Usmar Ismail
90. Van Deventer
91. Van Ophuysen
92. Van Vollenhoven
93. W.R. Soepratman
94. W.S. Rendra
95. Wahid Hasyim
96. Wahidin Sudirohusodo
9
Berikut ini adalah daftar beserta ringkasan 25 tokoh yang masuk ke dalam seri 1,
pemilihan ke 25 tokoh ini berdasarkan hasil rekomendasi dari narasumber yaitu Allan
Akbar selaku wartawan majalah Media Historia Indonesia, Pemilihan untuk buku
Part 1 di dominasi oleh tokoh-tokoh militer, politik, aktivis, dan beberapa tokoh
dibidang seni, pemilihan tokoh-tokoh dengan beragam latar belakang dan bidang
dimaksudkan agar buku ini mengesankan keragaman latar belakang dan
bidang/kemampuan yang menjadi satu dapat mengubah dan berdampak positif
terhadap suatu Negara.
Kartini adalah legenda. Hidupnya memang singkat, namun begitu banyak yang ia
perbuat dalam kehidupannya. Dulu pranata dan sistem nilai dalam masya:rakat tidak
selunak sekarang. Perempuan sangat terpinggirkan. Jargon perempuan sebagai konco
wingking membuat mereka tidak leluasa mengoptimalisasi potensi dirinya. Raden
Ajeng Kartini adalah salah satu "korbannya". Tidak mudah bagi putri bangsawan ini
untuk sendirian mendobrak kungkungan adat. Kaum perempuan diciptakan sarna
dengan laki-laki, dan hanya berbeda dalam bentuk fisik: Karena itu, Kartini
berpendapat bahwa pendidikan tidak perlu menjadi hak istimewa kaurn laki-Iaki, tapi
juga hak kaum perernpuan. Kartini adalah putri Bupati Jepara, Raden Mas Adipati
Ario Sosroningrat. Ia lahir pada tanggal 21 April 1879. Sejak kecil ia ingin menjadi
seorang dokter. Tetapi, ia hanya bisa bersekolah hingga usia 12 tahun. Setelah itu ia
dipingit sampai ada lelaki yang mau menyuntingnya. Di tengah masa penantian yang
tidak pasti itu, Kartini masih boleh membaea bukubuku baeaan terbitan Belanda
yang memperkaya wawasannya. Tapi, rnalah makin banyak pemikiran yang
berkeeamuk dalarn dirinya. Ia gelisah memikirkan nasib kaurn perempuan. Ia juga
gelisah menyaksikan nasib rakyat kecil.
07. LB Moerdani
Pria kelahiran Cepu, Jawa Tengah, tang gal 2 Oktober 1932 itu memang terkenal
sebagai sosok yang keras dan tegas. Kemampuannya di bidang intelijen sangat Iuar
biasa, sehingga ia pernah diandalkan Soeharto untuk memelihara stabilitas dalam era
kekuasaan Orde Baru. L.B. Moerdani merupakan saLlh satu dari sedikit perwira
yang memiliki kapasitas tinggi dalam bidang intelijen. Karena kemampuan jenderal
ini dalam dunia spy, stabilitas nasional senantiasa dalam kendali. Sebab ia seialu
mendapatkan informasi intelijen kelas wahid dari jaringannya. Ketika Benny,
panggilan akrabnya, menjabat sebagai Panglima ABRI sekaligus Panglima
Kopkamtib (1983-1988) nyaris tak terdengar ada gerakan maker me law an
pemerintah. Sedikit saja gerakan yang cenderung melawan pemerintah langsung
diberangus. Peristiwa Tanjungpriok, 12 September 1984, adalah salah satu buktinya.
Ia melibas tanpa ampun mereka yang dianggapnya berseberangan garis politik
dengan pemerintah.
13
09. Soedirman
Bagi bangsa ini, Jenderal Soedirman mewariskan watak yang pantang menyerah oleh
keadaan, tidak menyerah oleh situasi. Ia berwatak keras untuk menegakkan prinsip.
1a mengandalkan kebersihan jiwa untuk menggapai tujuan, serta ketabahan hati
untuk melalui segala macam penderitaan. Kehadirannya memberi motivasi tiada tara
bagi pasukan Indonesia yang berjuang mempertahankan kemerdekaan. Kekerasan
tekadnya membuat jenderal besar ini layak menjadi tokoh sentral dalam perjuangan
bersenjata menegakkan kemerdekaan. Soedirman lahir di Rembang, Purbalingga, 7
Februari 1912. Pada mulanya ia adalah seorang guru. Seusai menempuh pendidikan
H1K (sekolah guru), Muhammadiyah Solo pada tahun 1934, Soedirman menjadi
tenaga pengajar sekolah menengah Muhammadiyah Cilacap. Ia aktif di organisasi
Kepanduan Islam Hizbul Wathan. Ia juga menjadi wakil ketua Pemuda
Muhammadiyah Karesidenan Banyumas. Ketika Jepang berkuasa, Soedirman
mengikuti pendidikan. calon daidancho PETA di Bogor. Setelah luIus, ia menjadi
komandan di Kroya. Dari sinilah Soedirman memulai karir militernya.
14
10. Soeharto
Soeharto dilahirkan 8 Juni 1921 di kampung bernama Kemusuk, Argomulyo,
Godean, Yogyakarta. Ayahnya bernama Kertorejo alias Kertosudiro (nama aslinya
Wagiyo alias Panjang), seorang ulu-ulu (pembantu lurah yang bertugas mengurus
pembagian air dan irigasi). Ibunya, Sukirah adalah istri kedua Kertorejo. Baru
berumur 40 hari, orangtuanya berpisah. ia diasuh neneknya, Mbah Kromodiryo,
sebelum tinggal bersama ibunya yang telah menikah lagi dengan Atmoprawiro. Pada
tahun 1929 ayah kandungnya membawa Soeharto pada Ny. Prawirowiharjo, bibinya,
supaya bisa bersekolah di Wuryantoro. Setelah empat tahun di sekolah rendah,
Soeharto masuk ke sekolah lanjutan (vakschool) pertama di Wonogiri. Ia juga pernah
mendalami ilmu kebatinan bersama Kyai Daryatmo, guru dan mubalig terkenal yang
juga dikenal mampu mengobati penyakit dan meramal. Soeharto lantas kembali ke
Kemusuk untuk menyelesaikan sekolah menengah yang diselenggarakan
Muhammadiyah, di Yogyakarta. Di kota inilah Soeharto pertama kali mengetahui
gelombang protes menentang penjajahan Belanda, sebab di kelas sering diadakan
diskusi politik antara pelajar.
11. Soekarno
Ia lahir di Surabaya, 1 Juni 1901, dari pasangan Raden Soekemi - seorang guru
sekolah rakyat dan Ida Ayu Nyoman Rai, seorang keturunan bangs awan Bali. Ia
menempuh pendidikan dasar di Tulungagung, Europeesche Lagere School
Mojokerto, dan Hoogere Burger School Surabaya. Soekarno meraih gelar insinyur
teknik sipil dari Sekolah Teknik Tinggi Bandung (kini ITB). Sejak muda Soekarno
sudah tertarik pada politik, sebuah dunia di mana ia bisa menyalurkan bakatnya
berpidato. Debut politik pertama Sukarno adalah ikut mendirikan Algemene Stu die
Club di Bandung pada 1926, sebuah klub diskusi yang berubah menjadi gerakan
politik radikal. Tiga bulan setelah lulus kuliah, dia menu lis rangkaian artikel
berjudul Nasionalisme, Islam, dan Marxisme dalam sebuah terbitan milik
perkumpulan Indonesia Moeda yang menarik perhatian kaum terpelajar kala itu. Ia
menekankan pentingnya persatuan nasional, satu front bersama kaum nasionalis,
Islamis, dan Marxis, dalam perlawanan tanpa kompromi (non-kooperatif) terhadap
Belanda. Pada usia 26 tahun, tepatnya 4 Juli 1927, Soekamo mendirikan Perserikatan
Nasional Indonesia, yang setahun kemudian berubah nama menjadi Partai Nasional
15
balik pemerintahan Orde Baru. Orde Baru terkenal dengan program pembangunan
lima tahunnya (Pelita), dan juga terkenal dengan pembungkaman'f\spirasi politik.
Semua itu adalah gagasan Moertopb, seorang tentara berbasis intelijen yang juga
seo'rang pemikir dan analis.
tulisan-tulisan garang, tapi juga tekun turun ke desa-desa memberi ceramah dan
menggalang pemogokan. Ia tergolong pemimpin pergerakan yang menolak politik
kooperatif. Indische Partij ia dirikan bersama Ernest Douwes Dekker dan Soewardi
Soerjaningrat, 1912. Partai politik ini hanya berumur setahun karena pemerintah
kolonial tak menghendakinya. Tjipto dan Soewardi dibuang ke Banda dan Bangka,
namun mereka memilih untuk menetap di Belanda. Pada tahun 1914, keduanya
kembali ke tanah air dan mendirikan Nationaal Indische Partij.
sukses. Namun Ismail memilih jalan hid up yang jauh berbeda. Jauh dari mesin dan
oli, Ismail dianugerahi dengan keahlian memainkan sejumlah alat music plus suara
yang merdu. Tidak salah kalau ia lebih tertarik pada musik. Talentanya memang
ajaib. Pada usia 17 tahun, pada saat remaja lain sedang mencari identitasnya, ia telah
membuktikan kemampuannya dengan mengarang lagu sendiri. Dengan segala bakat
itu, Ismail pun memberanikan diri untuk bergabung dengan orkes "Lief Java".
Saat pendudukan Jepang, orkes ini berubah nama menjadi "Kirei na Jawa". Ternyata
tidak salah keputusan Ismail, orkes papan atas ini telah membawa kegemilangan
untuknya. Selain di Jawa, ia sering naik pentas di Malaysia. Demam kemerdekaan
juga mempengaruhi Ismail. Masa-masa penuh heroik dan patriotisme itu
menginspirasi Ismail untuk menciptakan lagu-Iagu bertema perjuangan, seperti Halo-
halo Bandung, Kopral Jono, Gugur Bunga, Indonesia Tanah Pusaka, dan Sepasang
Mata Bola. Lagu-Iagu legendaris yang abadi sampai sekarang terus dilantunkan oleh
segenap rakyat negeri ini untuk mengenang perjuangan melepaskan diri dari
penjajahan.
Dunia perfilman nasional harus berterima kasih kepada Usmar Ismail atas
kepeloporannya. Memang, sejak dekade 20-an dunia layar lebar telah muncul dan
berkembang di Indonesia. Akan tetapi baru pada dekade 50-an, dipelopori oleh
Usmar Ismail, jagat perfilman Indonesia merangkai jatidirinya. Lelaki yang lahir di
Bukittinggi, Sumatera Barat, 20 Maret 1921 ini memiliki talenta kreatif yang
komplet. Ia tak hanya piawai sebagai sutradara, tetapi juga seorang penyair,
wartawan, dan prod user. Kelompok sandiwaranya, Maya, dikenal sebagai perintis
teater Indonesia yang memakai naskah dan teater Barat. Sementara filmnya, Darah
dan Doa (1950), dikenaI sebagai film nasional yang pertama. Sejak remaja bakatnya
dalam dunia pentas telah kelihatan. Ia sudah mementaskan karya pertamanya
semasa menempuh pendidikan di AMS, Yogyakarta. Syair dan cerpen-cerpennya
juga banyak dimuat Pandji Poestaka dan Kebu4ayaan Timur. Mencoba konsisten
dalam dunia tulis menulis, ia mendirikan Koran Rakjat, Patriot, dan majalah
kebudayaan Arena. Pada tahun 1947, ia terpilih menjadi Ketua PWI
2.6 Survey
Dalam rangka pencarian data-data umum untuk membantu pengerjaan tugas
akhir penulis, maka penulis melakukan survey kepada 70 orang yang kebanyakan
adalah remaja dan remaja dewasa yang berprofesi sebagai mahasiswa dan pelajar
SMP-SMA, serta orang dewasa yg berumur 25-30, Survey dilakukan melalui
internet menggunakan form kuesioner google drive.
23
24
25
Gemar membaca buku khususnya buku sejarah, politik, sosial, punya rasa
ingin tahu yang besar, berjiwa nasionalisme, tertarik dengan dunia sejarah Indonesia.
2.7.2 Geografi
Tinggal di kota-kota besar yang dapat dengan mudah mencari toko/gerai
buku seperti Jakarta, Bandung, Bogor, Bekasi, Tangerang, Denpasar, Yogyakarta, dll
2.7.3 Demografi
Usia 15 tahun sampai 25 tahun, Pria dan Wanita. Tingkat Sosial A dan B.
Pendidikan SMP, SMA, Kuliah, dan Bekerja.
sajikan juga dapat di pahami oleh berbagai kalangan & umur, buku 100 Tokoh Yang
Mengubah Indonesia juga menjadi buku sejarah, biografi & politik Indonesia yang
memiliki daya tarik karena memiliki desain & ilustrasi tokoh-tokoh yang menarik
dibanding buku-buku sejarah & politik lainnya yang kebanyakan hanya berupa
textbook
2.9.2 Weakness
Buku sejarah dan sosial politik identik dengan buku yang membosankan bagi
para kaum muda dan pelajar, sehingga mereka kurang tertarik untuk membacanya.
2.9.3 Opportunity
Masih jarang ditemuinya satu buku yang berisi banyak kumpulan biografi
tokoh-tokoh Indonesia, dan juga kebanyakan buku-buku sejarah, biografi, social
politik terbitan Indonesia memiliki visual yang kurang menarik bagi para pembaca
sehingga cenderung membosankan, selain itu perkembangan e-book yang pesat di
era digital saat ini menjadikan buku 100 Tokoh Yang Mengubah Indonesia memiliki
peluang untuk menjadi buku cetak yang dapat menarik para pembaca dengan daya
tarik visualnya disamping isi nya yang juga informatif, selain itu buku ini dapat
menjadi barang yang layak untuk di koleksi bagi para pembaca.
2.9.4 Threat
Banyaknya buku-buku biografi, sejarah dan social politik luar negeri yang di
jual di Indonesia dan tidak sedikit penggemar buku buku biografi, sejarah, dan
social politik luar negeri. Terjadinya pergeseran gaya hidup membaca khususnya
kaum muda yang awalnya membaca buku cetak menjadi e-book.