Vous êtes sur la page 1sur 5

Analisis wacana model Van Djik

A. Analisis Sosial
Dalam dimensi teks, yang diteliti adalah struktur dari teks. Van Djik memanfaatkan
dan mengambil analisis linguistik tentang kosakata, kalimat, proposisi dan paragraf untuk
menjelaskan dan memaknai suatu teks. Kognisi sosial merupakan dimensi untuk menjelaskan
bagaimana suatu teks diproduksi oleh individu/ kelompok pembuat teks. Sedangkan analisis
sosial melihat bagaimana teks itu dihubungkan lebih jauh dengan struktur sosial dan
pengetahuan yang berkembang dalam masyarakat atas suatu wacana. Ketiga dimensi ini
dilakukan secara bersama-sama dalam analisis Van Djik. (Eriyanto,2012:225).

A. Teks
Van Djik melihat suatu teks terdiri atas beberapa struktur/tingkatan yang masing-
masing bagian saling mendukung. Ia membaginya kedalam tiga tingkatan. Pertama, struktur
makro yaitu makna umum dari suatu teks yang dapat diamati dengan melihat topik atau tema
yang dikedepankan. Kedua, superstruktur yaitu struktur wacana yang berhubungan dengan
kerangka suatu teks. Ketiga, struktur mikro, adalah makna wacana yang dapat diamati dari
bagian kecil dari suatu teks yakni kata, kalimat, proposisi, anak kalimat, parafrase dan
gambar. Menurut Van Djik, meskipun terdiri atas berbagai elemen, semua elemen tersebut
merupakan satu kesatuan, saling berhubungan dan mendukung satu sama lainnya. Struktur
teks dapat digambarkan sebagai berikut:
Struktur Makro
Makna global dari suatu teks yang dapat diamati dari topik/ tema yang diangkat
oleh suatu teks.
Superstruktur
Kerangka suatu teks, seperti bagian pendahuluan, isi, penutup, dan kesimpulan.
Struktur Mikro
Makna lokal dari suatu teks yang dapat diamati dari pilihan kata, kalimat dan gaya
yang dipakai oleh suatu teks.

Pemakaian kata, kalimat, proposisi, retorika tertentu oleh media dipahami Van Djik
sebagai bagian dari strategi wartawan. Berikut akan diuraikan satu per satu elemen wacana
Van Djik.

Struktur Wacana Hal yang diamati Elemen


Struktur Makro TEMATIK Topik
Tema/ topik yang
dikedepankan dalam
suatu berita.
Superstruktur SKEMATIK Skema
Bagaimana bagian dan
urutan berita diskemakan
dalam teks berita utuh.
Struktur Mikro SEMANTIK Latar, detil, maksud,
Makna yang ingin praanggapan,
ditekankan dalam teks nominalisasi.
berita. Misal dengan
memberi detil pada satu
sisi atau membuat
eksplisit satu sisi dan
mengurangi detil sisi
lain.
Struktur Mikro SINTAKSIS Bentuk kalimat,
Bagaimana kalimat koherensi, ata ganti.
(bentuk, sususnan) yang
dipilih.

Struktur Mikro STILISTIK Leksikon


Bagaimana pilihan kata
yang dipakai dalam teks
berita.
Struktur Mikro RETORIS Grafis, metafora,
Bagaimana dan dengan ekspresi.
cara penekanan
dilakukan.

1. Tematik
Elemen tematik menunjuk pada gambaran umum dari suatu teks. Topik menggambarkan
apa yang ingin diungkapkan oleh wartawan dalam pemberitaannya. Topik menunjukkan
konsep dominan, sentral, dan paling penting dari isi suatu berita. Gagasan penting Van Djik,
wacana umumnya dibentuk dalam tata aturan umum (macrorule). Teks tidak hanya
didefinisikan mencerminkan suatu pandangan tertentu atau topik tertentu, tetapi suatu
pandangan umum yang koheren.
2. Skematik
Teks atau wacana umumnya mempunyai skema atau alur dari pendahuluan sampai akhir.
Alur tersebut menunjukkan bagaimana bagian-bagian dalam teks disusun dan diurutkan
sesuai hingga membentuk kesatuan arti. Wacana percakapan sehari-hari misalnya,
mempunyai skema salam perkenalan, isi pembicaraan dan salam perpisahan
/penutup. Wacana pengetahuan seperti dalam jurnal atau tulisan ilmiah juga mempunyai
skematik, ditunjukkan dengan skema seperti abstraksi, latar belakang masalah, tujuan,
hipotesis, isi dan kesimpulan.
Menurut Van Djik arti penting dari skematik adalah strategi wartawan untuk mendukung
topik tertentu yang ingin disampaikan dengan menyusun bagian-bagian dengan urutan
tertentu.
3. Latar
Latar merupakan bagian berita yang dapat mempengaruhi semantik(arti) yang ingin
disampaikan. Latar umumnya ditampilkan di awal sebelum pendapat wartawan yang
sebenarnya muncul dengan maksud mempengaruhi dan memberi kesan bahwa pendapat
wartawan sangat beralasan. Latar dapat menjadi alasan pembenar gagasan yang diajukan
dalam suatu teks.
4. Detil
Elemen wacana detil berhubungan dengan kontrol informasi yang ditampilkan seseorang.
Elemen detil merupakan strategi bagaimana wartawan mengekpresikan sikapnya dengan cara
yang implisit. Sikap atau wacana yang dikembangkan oleh wartawan kadangkala tidak perlu
disampaikan secara terbuka, tetapi dari detil bagaimana yang dikembangkan dan mana yang
diberitakan dengan detil yang besar, akan menggambarkan bagaimana wacana yang
dikembangkan oleh media.
5. Maksud
Elemen maksud melihat informasi yang menguntungkan komunikator akan diuraikan
secara eksplisit dan jelas. Dalam konteks media, elemen maksud menunjukkan bagaimana
secara implisit dan tersembunyi wartawan menggunakan praktik bahasa tertentu untuk
menonjolkan basis kebenarannya dan secara implisit pula menyingkirkan versi kebenaran
lain.
6. Koherensi
Koherensi adalah pertalian atau jalinan antar kata, atau kalimat dalam teks. Koherensi
memberi kesan kepada khalayak bagaimana dua fakta diabstraksikan dan dihubungkan.
Koherensi merupakan elemen yang menggambarkan bagaimana peristiwa dihubungkan atau
dipandang saling terpisah oleh wartawan.
7. Koherensi kondisional
Koherensi kondisional di antaranya ditandai dengan ppemakaian anak kalimat sebagai
penjelas. Koherensi ini dalam banyak hal sering kali menggambarkan kepada kita bagaimana
sikap wartawan atas peristiwa, kelompok atau seseorang yang ditulis. Bagaimana sikap
tersebut dilekatkan dan tanpa disadari menggiring pembaca pada pemahaman atau
pemaknaan tertentu.
8. Koherensi pembeda
Koherensi pembeda berhubungan dengan pertanyaan bagaimana dua peristiwa atau fakta
itu hendak dibedakan.
9. Pengingkaran
Elemen wacana pengingkaran adalah bentuk praktik wacana yang menggambarkan
bagaimana wartawan menyembunyikan apa yang ingin diekspresikan secara implisit.
Pengingkaran adalah sebuah elemen dimana kita bisa membongkar sikap atau ekspresi
wartawan yang disampaikan secara tersembunyi.
10. Bentuk kalimat
Bentuk kalimat adalah segi sintaksis yang berhubungan dengan cara berpikir logis, yaitu
prinsip kausalitas.
11. Kata ganti
Elemen kata ganti merupakan elemen untuk memanipulasi bahasa dengan menciptakan
suatu komunitas imajinatif. Kata ganti merupakan alat yang dipakai oleh komunikator untuk
menunjukkan di mana posisi seseorang dalam wacana.
12. Leksikon
Pada dasarnya elemen ini menandakan bagaimana seseorang melakukan pemilihan kata atas
berbagai kemungkinan kata yang tersedia.
13. Praanggapan
Elemen wacana praangappan (presupposition) merupakan pernyataan yang digunakan
untuk mendukung makna suatu teks. Praanggapan adalah upaya mendukung pendapat dengan
memberikan presim yang dipercaya kebenarannya. Praanggapan ini merupakan fakta yang
belum terbukti kebenarannya, tetapi dijadikan dasar untuk mendukung gagasan tertentu.
14. Grafis
Elemen ini merupakan bagian untuk memeriksa apa yang ditekankan atau ditonjolkan
(yang berarti dianggap penting) oleh seseorang yang dapat diamati dari teks. Dalam wacana
berita, grafis ini biasanya muncul lewat bagian tulisan yang dibuat lain dibandingkan tulisan
lain. elemen grafis itu juga muncul dalam bentuk foto, gambar, atau tabel untuk mendukung
gagasan atau untuk bagian lain yang tidak ingin ditonjolkan.
15. Metafora
Dalam suatu wacana, seseorang wartawan tidak hanya menyampaikan pesan pokok lewat
teks, tetapi juga kiasan, ungkapan, metafora yang dimaksudkan sebagai ornamen atau bumbu
dari suatu berita.

B. Kognisi Sosial
Dalam pandangan Van Djik, analisis wacana tidk dibatasi hanya pada struktur teks,
karena struktur wacana itu sendiri menunjukkan atau menandakan sejumlah makna, pendapat,
dan ideologi. Bagaimana peristiwa dipahami dan dimengerti didasarkan pada skema. Van
Djik menyebut skema ini sebagai model. Skema dikonseptualisasikan sebagai struktur mental
di mana tercakup di dalamnya bagaimana kita memandang manusia, peranan sosial, dan
peristiwa. Menurut Van Djik, analisis wacana harus menyertakan bagaimana reproduksi
kepercayaan yang menjadi landasan bagaimana wartawan menciptakan suatu teks berita
tertentu. Ada beberapa skema atau model:
Skema person
Skema ini menggambarkan bagaimana seseorang menggambarkan dan memandang orang
lain. bagaimana seseorang wartawan islam, misalnya, memandang dan memahami orang
kristen yang kemungkinan besar akan berpengaruh terhadap berita yang akan dia tulis.
Skema diri
Skema ini berhubungan dengan bagaimana diri sendiri dipandang, dipahami, dan
digambarkan oleh seseorang.
Skema peran
Skema ini berhubungan dengan bagaimana seseorang memandang dan menggambarkan
peranan dan posisi yang ditempati seseorang dalam masyarakat.
Skema peristiwa
Skema ini barangkali yang paling banyak dipakai, karena hampir tiap hari kita selalu melihat,
mendengar peristiwa yang lalu lalang. Dan setiap peristiwa selalu kita tafsirkan dan maknai
dalam skema tertentu. Umumnya, skema peristiwa inilai yang paling banyak dipakai oleh
wartawan.
Salah satu elemen yang sangat penting dalam proses kognisi sosial selain model adalah
memori. Lewat memori kita bisa berpikir tentang sesuatu dan mempunyai pengetahuan
tentang sesuatu pula.
Kognisi sosial dan produksi berita
Dalam pandangan Van Djik, kognisi sosial terutama dihubungkan dengan proses
produksi berita. Wacana berita di sini tidak hanya dpahami dalam pengertian sejumlah
struktur tetapi juga bagian dari proses komunikasi yang kompleks. Menurut Van Djik titik
kunci dalam memahami produksi berita adalah dengan meneliti proses terbentuknya teks.
Teks diproduksi dalam suatu proses mental yang melibatkan strategi tertentu seperti seleksi,
reproduksi, penyimpulan dan transformasi.

C. Analisis Sosial
Dimensi ketiga dari analisis Van Djik adalah analisis sosial. Wacana adalah bagian
dari wacana yang berkembang dalam masyarakat, sehingga untuk meneliti teks perlu
dilakukan analisis intertekstual dengan meneliti bagaimana wacana tentang suatu hal
diproduksi dan dikonstruksi dalam masyarakat. Menurut Van Djik, dalam analisis mengenai
masyarakat ini, ada dua poin yang penting : kekuasaan dan akses.
1. Praktik kekuasaan
Van Djik mendefinisikan kekuasaan tersebut sebagai kepemilikan yang dimiliki oleh suatu
kelompok (atau anggotanya), satu kelompok untuk mengontrol kelompok(atau anggota) dari
kelompok lain. kekuasaan ini umumnya didasarkan pada kepemilikan atas sumber-sumber
yang bernilai, seperti uang, status, dan pengetahuan.
2. Akses mempengaruhi wacana
Analisis Van Djik, memberi perhatian yang besar pada akses, bagaimana akses di antara
masing-masing kelompok dalam masyarakat.

Vous aimerez peut-être aussi