Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Inhalasi agonis beta 2 aksi singkat 2 4 semprot tiap 20 menit dalam satu jam pertama .
Sebagai alternatif :
Teofilin jangan dipakai sebagai pelega , jika penderita sudah memakai teofilin lepas lambat
sebagai pengontrol . Dosis agonis beta 2 aksi singkat dapat ditingkatkan sampai 4 10 semprot .
Kortikosteroid : Jika respon terhadap agonis beta 2 tidak segera terlihat atau tidak bertahan
( umpamanya APE lebih dari 80 % perkiraan / nilai terbaik pribadi ) setelah 1 jam, tambahkan
kortikosteroid oral a.l prednisolon 0,5 1 mg/ kg BB. Dibutuhkan beberapa hari sampai keluhan
menghilang dan fungsi paru kembali mendekati normal . Untuk itu pengobatan serangan ini tetap
dipertahankan di rumah . Penderita jangan menunda nunda untuk datang ke rumah sakit bila :
Penderita termasuk golongan resiko tinggi Serangan berat ( APE kurang 60 % perkiraan ) Respon
terhadap bronkodilator tidak cepat dan tidak bertahan sampai 3 jam Tidak ada perbaikan dalam 2 6
jam setelah pemberian kortikosteroid Keadaan makin memburuk .
Perawatan dirumah sakit dan kunjungan ke bagian gawat darurat karena serangan asma sebelumnya.
Saturasi O2 dengan pulse oxymetry kalau ada. Pemeriksaan laboratorium jangan menyebabkan
pengobatan awal tertunda.
Analisa gas darah pada penderita dengan APE 30-50% perkiraan atau perburukan setelah
pengobatan awal.
PaO2 kurang dari 60 mmHg dan/ atau PaCO2 lebih dari 45 mmHg menunjukan kegagalan nafas
dan merupakan indikasi untuk masuk Ruang Perawatan Intensif (ICU). PENGOBATAN Pengobatan
berikut ini biasanya diberikan berbarengan untuk dapat sesegera mungkin mengatasi serangan
asma.
Pemberian oksigen:
Oksigen diberikan 4-6 L/menit untuk mendapatkan saturasi O2 90% atau lebih.
Agonis beta-2: Agonis beta-2 aksi singkat biasanya diberikan secara nebulasi setiap 20 menit
selama satu jam pertama (salbutamol 5 mg atau fenoterol 2,5 mg, tarbutalin 10 mg). Nebulasi
bisa dengan oksigen atau udara. Pemberian secara parenteral agonis beta-2 dapat dilakukan bila
pemberian secara nebulasi tidak memberikan hasil. Pemberian bisa secara intramuskuler, subkutan
atau intravena. Adrenalin (epinefrin ) Obat ini dapat diberikan secara intramuskuler atau subkutan bila:
Agonis beta 2 tidak tersedia Tidak ada respon terhadap agonis beta 2 inhalasi.
Bronkodilator tambahan:
Kortikosteroid:
Kortikosteroid sistemik dapat mempercepat penyembuhan serangan yang refrakter terhadap obat
bronkodilator.
Pemberian secara oral sama efektifnya dengan intra vena dan lebih disukai karena lebih gampang
dan lebih murah.
Kortikosteroid baru memberikan efek minimal setelah 4 jam. Kortikosteroid diberikan bila: Serangan
sedang dan berat.
Inhalasi agonis beta-2 tidak memperlihatkan perbaikan atau: Serangan timbul walaupun penderita
telah mendapat kortikosteroid oral jangka panjang.
Penyempitan berat saluran nafas menetap ( APE < 40% perkiraan / nilai terbaik pribadi ). Riwayat
asma berat, apalagi bila membutuhkan perawatan dirumah sakit.
Tidak ada respon terhadap pengobatan awal di bagian gawat darurat dan / atau keadaan
memburuk dengan cepat
hipoxemia walaupun sudah diberi oksigen ( PO2 < 60 mHg dan / atau PCO2 > 45 mmHg )
Pasien kelelehan.
PCO2 meningkat.